Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PEMBAHASAN

Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun atas
mineral dan bahan organik. Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan yang
dibantu oleh organisme membentuk tekstur unik yang menutupi permukaan bumi.

1. Bahan Organik Tanah

Bahan organik tanah merupakan bahan didalam atau di permukaan tanah yang
berasal dari sisa tumbuhan, hewan, dan manusia baik yang telah mengalami
dekomposisi lanjut maupun yang sedang mengalami proses dekomposisi. Secara
substansi bahan organik tersusun dari bahan humus dan non-humus.

Bahan organik tanah juga merupakan kumpulan beragam senyawa-senyawa


organik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi. Dalam
pengolahan bahan organik tanah sumbernya dapat berasal dari pemberian pupuk
organik berupa pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk kompos,dan pupuk cair.

 Peran Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah


Bahan organik tanah sangat berperan dalam hal memperbaiki sifat disik tanah,
meningkatkan aktivitas biologis tanah, serta untuk meningkatkan ketersediaan hara
bagi tanaman. Bahan organik itu sendiri merupakan bahan yang penting dalam
menciptakan kesuburan tanah, baik secara fisik, kimia maupun biologi tanah. Bahan
organik adalah bahan pemantap agregat yang tiada taranya yang artinya bahwa bahan
organik memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kesuburan tanah, seperti ;
meningkatkan aktivitas mikroba, memperbaiki sifat fisik tanah dan menambah unsur
hara tanah.

 Peran Bahan Organik Terhadap Kesuburan Fisik Tanah


Kadar organik adalah 3-5 % dari penyusun tanah, tetapi besar pengaruhnya
terhadap tanah dan tumbuhan .
a). Peranan bahan organik terhadap perubahan sifat fisik tanah, meliputi :

1. Stimulan terhadap granulasi tanah

2. Memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah

3. Menurunkan Plastisistas dan kohesi tanah

4.Meningkatkan daya tanah menahan air sehingga drainase tidak berlebihan,


kelembaban , dan temperature tanah menjadi stabil.

5. Mempengaruhi warna tanah menjadi coklat sampai hitam

 Peran Bahan Organik Terhadap Kesuburan Kimia Tanah

b). Peranan bahan organik terhadap perubahan sifat kimia tanah meliputi :

1. Meningkatkan hara tersedia dari proses mineralisasi bagian bahan organik yang
mudah terurai.

2. Menghasilkan humus tanah yang berperanan secara koloidal dari senyawa sisa
mineralisasi dan senyawa sulit terurai dalam proses humifikasi

3. Meningkatkan ketersediaan dan efesiensi pemupukan oleh asam-asam organik


hasil dekomposisi bahan organik.

 Peranan Bahan Organik Terhadap Biologi Tanah.

c). Peranan bahan organik terhadap perubahan sifat biologi tanah meliputi :

1. Meningkatkan keragaman organisme yang dapat hidup dalam tanah ( makrobia


dan mikrobia tanah ).

2. Meningkatkan populasi organisme tanah ( makrobia dan mikrobia ).

3. Terdapat senyawa yang mempunyai pengaruh terhadap aktivitas biologis yang


ditemukan di dalam tanah adalah senyawa peransang tumbuh ( auxin ), dan
vitamin.
 Sumber Bahan Organik
 Sumber Primer: Sumber primer bahan organik dalam tanah adalah jaringan
tanaman berupa akar, batang, ranting, dan daun.
 Sumber Sekunder: Sumber sekunder bahan organik adalah fauna. Pada umumnya
jaringan binatang akan lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan. Jaringan
binatang sebagian besar tersusun dari air, bagian padatan yaitu : hidrat arang,
protein, lemak, lalu oksigen dan hydrogen.
 Sumber Lain yakni: dengan pemberian pupuk organik. Misalnya : pupuk kandang,
pupuk kompos, dan pupuk hayati.

 Dekomposisi Bahan Organik

Proses dekomposisi bahan organik melalui 3 reaksi yaitu :

1). Reaksi enzimatik atau Oksidasi enzimatik, yaitu: reaksi oksidasi senyawa
hidrokarbon yang terajdi melalui reaksi enzimatik menghasilkan produk akhir
berupa karbon doioksida (CO2), air (H20), energy dan panas.

2. Reaksi Spesifik berupa mineralisasi atau immobilisasi unsur hara esensial berupa
hara nitrogen (N), fosfor (P), dan belerang (S).

3. Pembentukan senyawa-senyawa baru atau turunan yang sangat resisten berupa


humus tanah.

Berdasarkan kategori produk akhir yang dihasilkan, maka proses dekomposisi


bahan organik digolongkan menjadi 2 yaitu :

1). Proses Mineralisasi

Proses mineralisasi terjadi terutama terhadap bahan organik dari senyawa-senyawa


yang tidak resisten, seperti : selulosa, gula, dan protein. Proses akhir mineralisasi
dihasilkan ion atau hara yang tersedia bagi tanaman.

2). Proses Humifikasi

Proses humifikasi terjadi terhadap bahan organik dari senyawa-senyawa yang


resisten, seperti : lignin, resin, minyak dan lemak. Proses akhir humifikasi dihasilkan
humus yang lebih resisten terhadap proses dekomposisi.
Urutan kemudahan dekomposisi dari berbagai bahan penyusun bahan organik
tanah dari yang terdekomposisi paling cepat sampai dengan yang terdekomposisi
paling lambat, adalah sebagai berikut :

(1). Gula, pati, dan protein sederhana

(2). Protein kasar ( protein yang lebih kompleks )

(3). Hemiselulosa

(4). Selulosa

(5). Lemak, minyak dan lilin

(6). Lignin.

 Faktor- faktor yang Mempengarui Bahan Organik

1. Kedalaman Tanah, bahan organik ini hanya ada di permukaan tanah. Artinya
semakin dalam lapisan tanah maka semakin sedikit bahan organiknya.
2. Iklim, suhu dapat mempengaruhi keberadaan bahan organik didalam tanah.
Semakin rendah suhu suatu daerah maka akan semakin banyak bahan organik
yang dapat ditemukan.
3. Kelembaban, suatu daerah cukup tinggi akan kelembabannya maka akan tinggi
pula kandungan bahan organik di dalam tanah. Maka dari itu daerah yang
mempunyai cukup curah hujan tanahnya akan cenderung subur.
4. Tekstur Tanah, tekstur tanah yang mengandung banyak pasir akan mempunyai
tingkat oksidasi yang tinggi sehingga bahan organik akan mudah hilang atau cepat
habis.
5. Faktor Penggunaan Lahan, jika suatu lahan yang digunakan untuk kegiatan
pertanian atau pembudidayaan suatu tanaman, tentunya bahan organiknya akan
ditingkatkan. Sebaliknya, jika suatu lahan digunakan untuk hunian atau suatu
bangunan tertentu maka bahan organiknya akan cenderung berkurang.
6. Faktor Kegiatan Manusia, banyaknya pembukaan lahan dan pencemaran tanah
membuat kegiatan manusia merupaka faktor yang sangat mengancam keberadaan
bahan organik di dalam tanha.
7. Faktor Drainase, semakin baik drainase maka semakin mudah bahan organik dalam
tanah dapat larut.

2. Organisme Tanah
Organisme tanah pada umumnya berada pada lapisan tanah bagian atas,
kurang lebih 10 cm di bawah permukaan tanah. Selain menguraikan materi organik,
juga dapat membantu pelapukan bantuan menjadi bahan-bahan anorganik atau biasa
kita sebut mineral tanah.
Jenis-jenis Organisme dan peranannya :
1. Organisme simbiosis
Organisme ini mempunyai peranan yang sangat menguntungkan bagi tumbuhan.
Hal ini dikarenakan organisme yang bersimbiosis mutualisme. Contohnya :
rhizobium yang menempel pada akar akan membantu mengikat nitrogen dari dalam
tanah.
2. Organisme yang merugikan
Organisme ini biasanya menyebabkan penyakit bagi tumbuhan. Contohnya: adalah
fungi yang biasa hidup di tempat lembab dan menempel menjadi parasit, mengambil
sari atau nutrisi dari lingkungan sekitarnya. Contoh fungi yang merugikan adalah
Rhizoctonia solani yaitu jamur yang membuat akar dan batang menjadi busuk.
3. Pemecah Organik
Organisme dalam kelompok ini mempunyai peranan untuk membuat material
organik yang besar terpecah menjadi material yang lebih kecil. Organisme jenis ini
contohnya seperti : tungau dan kumbang.
4. Pembusuk
Organisme ini bertujuan untuk memecah bahan-bahan selular yang telah mati.
Contonya: jamur dan bakteri.
5. Pengikat Unsur Hara
Contoh dari organisme ini adalah: organisme jenis alga dan Azotobacter.
6. Pembangun Struktur Tanah
Organisme ini akan membantu membuat struktur tanah menjadi sedemikian rupa
hingga menjadi stabil dan tidak mudah terkena erosi. Contoh dari organisme ini
adalah cacing tanah, ulat, dan jamur.
7. Patogen
Patogen adalah jenis organisme yang dapat merugikan tanah dan juga tumbuhan.
Contoh organisme yang tergolong dalam jenis ini adalah jamur (meski hanya
sebagian tidak semuanya merugikan), protozoa dan nematode.
8. Pengikat Unsur Hara
Contoh organisme ini adalah alga dan Azotobacter.

 Peranan Organisme

a. Dekomposer, yakni organisme tanah yang melakukan dekomposisi atau


penguraian terhadap bahan-bahan organik yang berasal dari sisa mahluk hidup.
Misalnya, daun-daunan yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan
yang telah mati menjadi materi organik yang lebih sederhana.

b. Pereaksi Kimia dalam Tanah, bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam
reaksi penguraian materi organik. Misalnya: bakteri Nitrosomonas yang terlibat
dalam rekasi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa mahluk
hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan.

c. Pengurai Polutan dalam Tanah, organisme tanah dapat berperan sebagai agen
biologis yang mampu membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah
menguraikan bahan kimia yang masuk ketanah misalnya herbisida dari hasil
pertanian.

d. Pencegah Penyakit Tanah, pada kondisi normal ketika tanah memiliki jumlah
senyawa organik dan aktivitas organisme yang tinggi maka organisme tanah dapat
melawan organisme penyakit yang masuk ke tanah.

e. Pengatur Kegemburan Struktur Tanah, organisme tanah membantu


terbentuknya struktur tanah. Struktur tanah merupakan susunan partikel-partikel tanah
yang terikat satu sama lain menjadi satu gumpalan. Partikel-partikel tanah di rekatkan
oleh suatu rekatan perekat seperti bahan organik yang dihasilkan oleh organisme
tanah.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahan organik merupakan suatu sistem kompleks dan dinamis, yang bersumber
dari sisa tanaman atau binatang yang terdapat didalam tanah yang terus menerus
mengalami perubahan bentuk, karena dipengaruhi oleh faktor fisika,kimia dan
biologi. Bahan organik memiliki peran penting dalam menentukan kemampuan tanah
untuk mendukung tanaman. Sehingga jika kadar bahan organik tanah menurun, maka
kemampuan tanah dalam mendukung produktifitas tanaman juga menurun.
Menurunya kadar bahan organik merupakan salah satu bentuk kerusakan tanah yang
umum terjadi.

Kerusakan tanah merupakan masalah penting bagi

Anda mungkin juga menyukai