2064 6007 1 PB PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

Hilman Zulkifli Amin eJKI

Terapi Stem cell untuk Infark Miokard Akut


Hilman Zulkifli Amin

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

Abstrak
Infark miokard masih merupakan penyebab utama gagal jantung kongestif dan kematian
(5,1%). Penyakit tersebut mengakibatkan kerusakan miokard yang progresif dan irreversible,
sehingga pengobatan konvensional seperti terapi reperfusi tidak dapat mengatasi secara sempurna.
Oleh karena itu, diperlukan terapi yang dapat meregenerasi jaringan yang dapat dicapai melalui
aplikasi stem cell secara klinis. Stem cell memiliki kemampuan meregenerasi sel lain melalui dua
mekanisme yaitu, diferensiasi sel dan sekresi sitokin serta faktor pertumbuhan. Stem cell yang paling
banyak digunakan pada terapi infark miokard adalah derivat sumsum tulang. Sel tersebut memiliki
tingkat aplikabilitas yang tinggi, tidak membutuhkan ekspansi secara in vitro, dan yang terpenting
mampu berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel. Metode aplikasi yang paling sesuai ialah melalui
pendekatan transvaskuler sesuai hasil studi yang telah dilakukan berupa perbaikan anatomis
serta peningkatan fungsi jantung jauh di atas terapi konvensional. Meskipun demikian, masih perlu
dilakukan studi yang mendalam terkait optimalisasi terapi stem cell di masa yang akan datang.
Kata kunci: infark miokard, terapi stem cell

Stem Cell Therapy for Acute Myocardial Infarction

Abstract
Myocardial infarction is still leading cause of congestive heart failure and death in many
countries. The percentage of death is 5,1%. This disease may cause progressive and irreversible
myocardial damage. Because of that, conventional therapy like reperfusion, won’t overcome it
completely. So, in this era, we need therapy that could regenerate them. This therapy could be
done by applying stem cell clinically, as an answer of the hope to regenerate irreversible cell
damage. Stem cell could regenerate other cells by cells differentiation and secretion cytokine also
other growth factors. Bone marrow derived stem cells remain the most commonly used cell type
for human studies. It has the feasibily of procuring, no requirement of in vitro expansion, and above
all the availability of mixed populations of cells with characteristic for differentiating into various
populations of cells. The most appropriate utilized method of stem cell delivery is the transvascular
approach. It is stated by many studies before, in which resulted improvement of function and
anatomical structure of cardiac, above beyond other conventional therapy. Thus, another study still
needed to be done, in order to optimalize stem cell therapy in the future.
Keywords: myocardial infarction, stem cell therapy

156
Vol. 1, No. 2, Agustus 2013 Terapi Stem cell

Pendahuluan Riset Kesehatan Dasar 2007, ditemukan bahwa


Manusia sudah sejak lama tertarik dengan kematian akibat infark miokard 5,1%.3
kemampuan regenerasi sel tubuh dari makhluk Infark miokard akut merupakan sindrom klinis
hidup seperti cacing pipih Planaria sp maupun dengan dua dari tiga kombinasi karakteristik
Hydra. Kedua invertebrata tersebut memiliki yaitu gejala tipikal infark miokard (nyeri
kemampuan regenerasi yang sangat cepat dan maupun ketidaknyamanan dada), peningkatan
akurat. Kemampuan itu tidak dimiliki sebagian kadar enzim jantung, dan perubahan gambaran
besar vertebrata dengan kelas yang lebih tinggi. elektrokardiogram yang mendeskripsikan suatu
Berdasarkan hal tersebut, manusia mulai memikirkan infark termasuk gambaran Q patologis.4 Semua
pengembangan kemampuan regenerasi sebagai karakteristik itu menggambarkan daerah infark di
bagian erapi berbagai macam penyakit.1 jantung (miokard) akibat berkurangnya suplai darah
Sejak tahun 1950-an, stem cell mulai menarik ke area tersebut. Akibatnya, akan terjadi kerusakan
minat peneliti di seluruh dunia, yaitu sejak miokard secara progresif dan irreversible, yang
ditemukannya sel yang menyusun sumsum tulang dapat menyebabkan gagal jantung hingga
yang dapat membentuk semua jenis sel darah kematian.5
pada manusia yang selanjutnya disebut stem cell Miokardium, yang terdiri atas banyak
hematopoietic. Stem cell itulah yang berperan kardiomiosit, merupakan jenis sel yang sudah tidak
sebagai awal mula pertumbuhan sel dalam dapat berdiferensiasi lagi. Respons sel tersebut
menyusun tubuh manusia secara keseluruhan.2 terhadap cedera berupa hipertrofi namun tidak
Stem cell dalam bahasa Indonesia diterjemahkan mengalami hiperplasia. Studi terbaru menyatakan
menjadi sel punca yang berarti awal mula. bahwa terdapat sistem perbaikan alamiah dari
Stem cell menjadi secercah harapan sebagai miosit yang mengalami kerusakan, akan tetapi
terapi mutakhir dari berbagai macam penyakit mekanisme itu tidak bekerja pada kerusakan sel
degeneratif yang merupakan penyebab kematian yang lebih lanjut.6 Dengan demikian potensi terapi
sekaligus menurunkan kualitas hidup manusia stem cell dalam mengatasi kerusakan sangat
seperti diabetes melitus, aterosklerosis, stroke, menjanjikan walaupun, penggunaannya sangatlah
dan infark miokard akut. Penyakit degeneratif rumit. Dalam mengatasi defisit miosit terkait dengan
mengakibatkan kerusakan di tingkat sel yang kerusakan yang terjadi, tidak hanya diperlukan
bersifat irreversible, sehingga terapi konvensional regenerasi sel dalam skala besar, tetapi diperlukan
tidak dapat mengatasinya secara sempurna. Selama kontraksi yang sinkron secara elektromekanis dari
ini terapi hanya berperan dalam memperlambat sel-sel yang telah diregenerasi.
maupun mencegah kerusakan jaringan/organ yang
lebih luas.2 Dengan demikian melalui aplikasi stem Stem Cell
cell secara klinis, diharapkan dapat menjadi jawaban Agar dapat disebut sebagai stem cell, terdapat
dalam mengatasi kerusakan sel yang irreversible. karakteristik yang mesti dipenuhi yaitu belum
berdiferensiasi, mampu memperbanyak diri, dan
Aspek Klinis Infark Miokard Akut dapat berdiferensiasi menjadi lebih dari satu jenis
Di dunia, terdapat sekitar 50 juta kematian sel (multipoten/pluripotent). Sel tersebut tidak
akibat penyakit kardiovaskular setiap tahunnya, hanya berasal dari embrio maupun fetus, tetapi
dengan 39 juta di antaranya berasal dari negara dapat berasal dari berbagai bagian tubuh. Stem
berkembang. WHO memprediksi pada tahun cell diklasifikasikan berdasarkan asalnya, jenis
2030 kematian akibat penyakit jantung akan terus organ/jaringan asal, penanda permukaan, dan
meningkat serta menempati peringkat pertama hasil akhir diferensiasi.2 Berikut adalah jenis-jenis
penyebab kematian di dunia sebesar 14,2%.3 stem cell yang mempunyai potensi berperan pada
Menurut data Departemen Kesehatan Republik terapi sel jantung.
Indonesia tahun 2010, penyakit kardiovaskular
menempati peringkat pertama dari sepuluh Stem Cell Embrionik
penyakit terbanyak di Indonesia. Infark miokard Merupakan stem cell yang diperoleh dari massa
tercatat sebagai salah satu penyakit kardiovaskuler sel dalam (inner cell mass) dari embrio mamalia
yang sering terjadi. Selain itu, infark miokard pada tahap blastosis. Massa sel dalam tersebut
juga tercatat sebagai penyebab utama gagal terbentuk saat embrio berusia 3-5 hari, yaitu saat
jantung kongestif dan kematian. Berdasarkan pembentukan blastosis dan akan terimplantasi ke

157
Hilman Zulkifli Amin eJKI

dalam dinding rahim. Dengan sifat yang pluripoten, dalam mengalami diferensiasi menjadi keganasan
sel dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel bila dibandingkan dengan stem cell embrionik.
dan jaringan, termasuk kardiomiosit.7 Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam
Kardiomiosit yang terbentuk dari stem mengembangkan stem cell dengan gabungan
cell embrionik paling menyerupai kardiomiosit kelebihan dari masing-masing karakteristik stem
embrional dan mengekspresikan sepenuhnya cell embrionik dan dewasa.
kumpulan faktor transkripsi yang spesifik pada
jantung seperti GATA4, Nkx2.5, MEF2C, and Stem Cell Jantung
Irx4.8 Hal tersebut sejalan pada studi lain Paradigma selama lebih dari 60 tahun
terhadap subjek eksperimental hewan dengan terakhir bahwa kardiomiosit pasca kelahiran telah
infark miokard dan kardiomiopati non-iskemik, mengalami kehilangan kemampuan replikasinya,
bahwa dengan transplantasi stem cell embrionik, namun studi terbaru menyatakan memiliki
dapat menghasilkan perbaikan fungsi dan kemampuan untuk melakukan replikasi dan
struktur jantung yang lebih baik, disertai fungsi berdiferensiasi sepenuhnya menjadi kardiomiosit.12
elektromekanis kardiak yang terintegrasi.9 Termasuk ke dalam populasi sel tersebut ialah
Meskipun demikian, terkait dengan kemampuan sel side population (SP) dengan pewarnaan
proliferasi serta aktifitas enzim telomerase yang hoechst 33342 dan rhodamine negatif, sel yang
tinggi, perkembangan stem cell embrionik menjadi mengekspresikan faktor stem cell c-Kit (CD117),
kardiomiosit, belum sepenuhnya terkontrol. Masih antigen 1 stem cell (Sca-1+), dan protein-islet 1 yang
terdapat kemungkinan stem cell berkembang terdeteksi di jantung neonatus.13,14 Sel tersebut
menjadi sel selain kardiomiosit. Hal itu dapat berukuran 1/10 dari kardiomiosit dewasa. Bila pada
mendukung pembentukan tumor, salah satu sel itu dilakukan isolasi menggunakan fluorescence
contohnya ialah teratoma.10 Selain itu, juga terdapat activated cell sorting (FACS), yaitu berdasarkan
bukti bahwa stem cell embrionik mengekspresikan prinsip keberadaan molekul protein permukaan
human leukocyte antigen (HLA) yang spesifik pada stem cell, maka sel tersebut mengekspresikan
tubuh manusia yang menimbulkan kekuatiran akan 7-10% penanda spesifik awal mula jantung seperti
timbulnya reaksi penolakan graft. GATA4, Nkx2.5, dan MEF2. Ekspresi penanda
tersebut tidak berarti sepenuhnya bahwa sel itu
Stem Cell Dewasa merupakan asal mula dari jantung, akan tetapi
Stem cell dewasa merupakan sel yang belum cukup mendukung fakta ini.10 Dengan demikian,
berdiferensiasi dan kadang-kadang ditemukan diharapkan sel-sel tersebut dapat kompatibel
dalam keadaan inaktif, di jaringan dengan fungsi sebagai sel transplan dengan kemampuan
spesifik dalam tubuh.2 Stem cell tersebut memiliki mekanik dan elektrofisiologik yang sesuai. Melalui
kapasitas diferensiasi terbatas bila dibandingkan studi terhadap hewan, ditemukan bahwa sel
dengan stem cell embrional. Sel tersebut hanya tersebut yang selanjutnya berkembang menjadi
dapat berdiferensiasi menjadi beberapa jenis kardiomiosit dan dapat meningkatkan fungsi
sel yang umumnya segolongan seperti stem cell ventrikel kiri jantung. Fungsi ventrikel kiri jantung
hematopoietik, jantung, jaringan saraf, mesenkimal juga mengalami peningkatan pada penggunaan sel
(osteosit, kondrosit, adiposit, dan berbagai jenis SP, sel c-Kit. Sementara pada penggunaan sel Sca-
sel penyusun jaringan ikat), kulit, dan sebagainya. 1+ ditemukan bahwa peningkatan fungsi jantung
Walaupun demikian, pada beberapa golongan, dapat terkait pembentukan pembuluh darah baru.15
terjadi transdiferensiasi, yaitu diferensiasi di luar
golongan tersebut.9 Sebagai contoh, sel dari derivat Myoblast Skeletal
jaringan adiposa dapat mengalami transdiferensiasi
Myoblast skeletal seringkali disebut sel satelit,
menjadi sel dengan karakteristik menyerupai
yang dapat diisolasi dari biopsi otot rangka dan
kardiomiosit.
dikembangkan secara in vitro. Sel itu terletak di
Teknik isolasi stem cell dewasa juga sulit karena antara membran basal serat otot, yang mempunyai
konsentrasinya sangat rendah dibandingkan sifat dorman, hingga akhirnya distimulasi untuk
dengan sel-sel di sekitarnya yang telah matur berproliferasi karena kerusakan otot maupun
sehingga dapat menurunkan kemampuan penyakit.16 Sel itu diinjeksikan pertama kali ke dalam
multiplikasi stem cell. Meskipun demikian, stem
11
miokardium yang mengalami iskemia sebagai
cell jenis ini memiliki risiko yang jauh lebih kecil bagian dari terapi berbasis sel.17 Dari beberapa

158
Vol. 1, No. 2, Agustus 2013 Terapi Stem cell

studi, telah dilaporkan mengenai peningkatan fungsi Stem Cell Mesenkimal


ventrikel jantung. Pada penelitian terandomisasi Stem cell mesenkimal terdapat di seluruh
skala kecil, penggunaan myoblast skeletal melalui organ tubuh terutama di daerah perivaskuler.
sistem kateter 3-dimensi, menunjukkan hasil yang Terdapat tiga sumber stem cell mesenkimal
menjanjikan pada peningkatan fungsi ventrikel kiri, terbanyak yaitu jaringan adiposa, darah tali pusat,
penyembuhan gejala, dan kualitas hidup. Meskipun dan sumsum tulang.20 Stem cell mesenkimal dapat
demikian, hanya sedikit bukti yang menyatakan berdiferensiasi menjadi sel adipogenik, myogenik,
bahwa sel itu dapat mengalami transdiferensiasi kardiomyogenik, kondrogenik, dan osteogenik.
menjadi kardiomiosit.18 Lebih lanjut, pada penelitian Karakteristik khas stem cell mesenkimal ialah tidak
lainnya, peningkatan fungsi ventrikel ditemukan adanya penanda stem cell hematopoietik. Stem
tidak konsisten. Selain itu, sel itu juga tidak cell mesenkimal dapat mengalami transdiferensiasi
terintegrasi secara elektrofisiologis sehingga dapat menjadi kardiomiosit dan sel jantung lainnya
memicu terjadinya aritmia. Selanjutnya myoblast yang dapat meningkatkan fungsi jantung serta
skeletal yang telah dimodifikasi dengan beberapa remodeling,21 melalui pusat pengaturan stromal
teknik sel yang spesifik telah mulai diujicoba.19 derived factor (SDF-1/CXCR-4). SDF-1 merupakan
molekul di permukaan sel stroma sumsum tulang
Stem Cell Sumsum Tulang sekaligus ligan dari CXCR-4 yang terdapat di
Stem cell sumsum tulang merupakan stem permukaan stem cell mesenkimal. Melalui pusat
cell dewasa yang mempunyai populasi sel dengan pengaturan SDF-1/CXCR-4, bila terjadi kerusakan
potensi berdiferensiasi menjadi sel dengan berbagai jaringan seperti infark, segera terjadi migrasi stem
fenotip. Termasuk ke dalam populasi sel tersebut cell ke daerah tersebut yang selanjutnya dapat
ialah stem cell hematopoietic, sel progenitor membantu proses regenerasi sel jantung.22
endotel, stem cell mesenkimal dan sel progenitor Studi mengenai stem cell mesenkimal ini
multipoten dewasa. Sel itu juga merupakan derivat pertama kali dilaporkan pada tahun 2001 di
sel stroma sumsum tulang. Kemampuannya Jerman yang dilakukan pada seorang laki-laki yang
ialah untuk berdiferensiasi menjadi tiga lapisan mengalami infark miokard. Hasilnya, daerah infark
germinal secara in vitro di dalam sel, kemudian mengecil dengan fraksi ejeksi, indeks kardiak, dan
berdiferensiasi menjadi sel dengan fenotip jantung, volume sekuncup naik sebesar 20-30%. Pada studi
endotel, dan otot polos.10 lainnya, juga ditemukan peningkatan signifikan dari
fungsi jantung setelah dilakukan terapi.22 Banyaknya
Stem Cell Hematopoietik publikasi itu, membuka wawasan bagi peneliti dan
Stem cell hematopoietik merupakan sel yang klinisi dalam mengaplikasikan terapi stem cell
mampu membentuk seluruh progenitor sel darah, mesenkimal pada pengobatan infark miokard.
yang mendukung hematopoiesis dan fungsi imun
tubuh sebagai hasil diferensiasi dari hemangioblas. Sel Progenitor Endotelial
Stem cell tersebut juga dapat membentuk sel-sel Sel ini dapat diisolasi langsung dari sumsum
somatik lainnya seperti sel saraf, kardiomiosit, tulang maupun sirkulasi darah perifer untuk
otot lurik, epitel paru, dan sebagainya. Stem cell dikembangkan secara in vitro. Penanda yang
hematopoietik diisolasi dari sel sumsum tulang. terdapat pada sel ini ialah CD34 dan Flk-1.23
Dari isolasi itu, tiga penanda permukaan yang Sel progenitor endotel ini dapat berperan pada
paling sering digunakan sebagai karakteristik stem pembentukan pembuluh darah sebesar 1-25%
cell hematopoietic ialah CD14, CD34, CD45.2 setelah serangkaian kejadian iskemik. Selanjutnya
Terkait dengan terapi stem cell pada jantung akan terjadi neovaskularisasi, melalui sekresi faktor
khususnya infark miokard akut, terdapat penelitian pertumbuhan pro-angiogenik, yang menstimulasi
yang menunjukkan bahwa stem cell ini dapat re-endotelialisasi untuk memperbaiki homeostasis
berperan dalam regenerasi kardiomiosit dan vaskular dan miogenesis.24 Injeksi sel progenitor
meningkatkan fungsi jantung. Selain itu, juga endothelial di miokardium hewan yang mengalami
berperan dalam regenerasi jaringan lainnya di infark meningkatkan fungsi ventrikel kiri dan
jantung, sehingga penggunaan stem cell dalam menghambat fibrosis.25
terapi infark miokard akut mempunyai prospek
yang sangat cerah dan harus dilakukan studi lebih Sel Darah Fetus dan Tali Umbilikus
dalam untuk mengembangkannya.10 Sel darah fetus dan tali umbilikus merupakan sel

159
Hilman Zulkifli Amin eJKI

dengan plastisitas yang lebih besar dibandingkan banyak studi yang mempelajari aplikasi berbagai
sel dewasa, terkait asal mula terbentuknya, jenis stem cell seperti stem cell sumsum tulang,
yaitu saat prenatal. Sel itu mengandung stem mesenkimal, sel progenitor endothelial, dan sel
cell mesenkimal dan hematopoietik. Studi pada adipose. Melalui studi tersebut diketahui metode
hewan menunjukkan terapi dengan sel itu secara isolasi dan administrasi stem cell seperti melalui
signifikan mengurangi luas infark, meningkatkan intravena, epikardial, dan intramural disertai teknik
neovaskularisasi, serta fungsi jantung secara kateterisasi bila diperlukan.
global. Meskipun demikian, belum ada studi terkait Studi dengan populasi yang lebih besar
penggunaan terapi sel ini pada manusia.26 dilakukan oleh Strauer et al, TOPCARE-AMI,
BOOST, dan Fernandez-Aviles.29,30 Pada aplikasi
Stem Cell Hasil Induksi stem cell sumsum tulang mononuclear intrakoroner
Stem cell hasil induksi merupakan stem melalui infus, terdapat peningkatan fraksi ejeksi
cell yang dibuat dari derifat sel dewasa, untuk ventrikel kiri global sebesar 6-9%. Selain itu
mengekspresikan gen dengan profil karakteristik terjadi penurunan volume akhir sistolik ventrikel
stem cell embrional. Pendekatan klinis yang kiri setelah 6 bulan transplantasi sel. Sementara
revolusioner tersebut, menjadi alternatif itu, pada studi yang dilakukan Janssens et al,31
pengembangan sel dengan potensi kardiogenik infus stem cell sumsum tulang mononuclear
tanpa menggunakan embrio. Pengembangan tidak meningkatkan fungsi jantung. Meskipun
stem cell hasil induksi ini, mempunyai potensi demikian, ditemukan penurunan yang signifikan
terapeutik sebagaimana stem cell embrionik, di area infark. Populasi studi ini, sedikit berbeda
dengan berbagai faktor yang telah menjadi dengan studi sebelumnya. Pada studi ini, pasien
bukti studi hingga sekarang seperti keberadaan telah dilakukan reperfusi yang lebih dini, sehingga
penanda spesifik embrionik (SSEA-1), protein, pada terapi sel yang dilakukan setelahnya hanya
bentuk metilasi kromatin, kemampuan multiplikasi menghasilkan manfaat yang sedikit. Dalam studi
serta diferensiasi.27 Selain itu, juga dapat dipelajari double-blind di pusat studi REPAIR-AMI,32 tidak
mekanisme genetik suatu penyakit, aksi obat, hanya didapat peningkatan fungsi ventrikel kiri,
dan ilmu regeneratif. Studi lebih lanjut mengenai tetapi juga pengurangan jumlah kematian dan
kemungkinan potensi dan toksisitas stem cell ini kejadian miokard infak selanjutnya pada kelompok
masih terus ditelusuri. pasien dengan terapi stem cell sumsum tulang
melalui infus intrakoroner dibandingkan kelompok
Studi Klinis pada Manusia placebo setelah 1 tahun follow-up.
Strategi tatalaksana modern bertujuan untuk Chen et al33 melakukan infus stem cell mesenkimal
mengatasi keadaan iskemia, namun belum intrakoroner dengan hasil berupa perbaikan fraksi
menangani area yang mengalami infark sehingga ejeksi dan penurunan volume diastolik akhir
terjadi peningkatan risiko remodeling ventrikel dan setelah 6 bulan aplikasi dibandingkan kontrol yang
gagal jantung terkait kerusakan kardiomiosit dan menerima infus saline. Terapi dinilai aman karena
vaskuler yang tidak ditangani.10 Berbagai jenis tidak mempunyai efek samping yang berbahaya
stem cell melalui metode implantasi sel seperti seperti aritmia. Hare et al34 juga melaporkan bahwa
intravena, intrakoroner, dan transmiokard telah aplikasi stem cell mesenkimal allogenik intravena
menjadi harapan dalam dikembangkannya terapi meningkatkan fraksi ejeksi ventrikel kiri dan perbaikan
moderen ini. Oleh karena itu, studi yang dilakukan remodeling. Werner et al35 melaporkan peningkatan
oleh Orlic et al28 telah membuka cakrawala baru angka survival pasien infark miokard setelah jumlah
dalam penanganan infark miokard. Dilakukan sel progenitor endotel dalam tubuh ditingkatkan.
injeksi stem cell hematopoietic di daerah infark Terdapat tren positif berupa peningkatan fungsi
sehingga terjadi regenerasi miokard yang ekstensif. ventrikel kiri pada kejadian iskemia akut maupun
Hal itu memberi kesempatan untuk dilakukannya kronis, tanpa efek samping.
studi pada manusia. Studi selanjutnya dilakukan Meta-analisis yang dilakukan Abdel-Latif et al36
oleh Strauer et al29 pada tahun 2002 terhadap pada 18 studi dengan populasi pasien mencapai 999
sejumlah kecil populasi manusia. Hasilnya orang, didapatkan bahwa aplikasi stem cell sumsum
tidak hanya ditemukan peningkatan fungsi tulang dewasa yang di dalamnya termasuk sel
jantung melalui infus stem cell sumsum tulang sumsum tulang mononuclear, sel progenitor endotel,
mononuclear intrakoroner, tetapi juga disertai bukti dan stem cell mesenkimal, meningkatkan fraksi
tingkat keamanan dan efikasi yang tinggi. Sejak itu, ejeksi ventrikel kiri, pengurangan area infark dan

160
Vol. 1, No. 2, Agustus 2013 Terapi Stem cell

penurunan volume akhir sistolik ventrikel kiri. Bukti sebelumnya.41 Sitokin dan faktor pertumbuhan
ilmiah tersebut menunjukkan bahwa transplantasi tersebut seperti IL-3, IL-8, stem cell factor (SCF),
stem cell sumsum tulang dan derivatnya telah granulocyte-macrophage-colony stimulating factor
menghasilkan perbaikan anatomis jantung serta (GM-CSF), dan flt3 ligan (FL).42 Melalui kedua
meningkatkan fungsi jantung jauh di atas terapi mekanisme perbaikan jantung tersebut, stem
konvensional. Meskipun demikian, masih perlu cell terbukti berperan dalam meningkatkan serta
dilakukan studi yang lebih dalam terutama terkait memperbaiki fungsi jantung.
potensi stem cell yang seperti pedang bermata
dua. Dalam kaitannya dengan efek samping Tantangan Dalam Aplikasi Stem Cell
seperti gangguan elektrik kardiak, progresivitas Tujuan utama dalam aplikasi stem cell ialah
aterosklerotik, dan peningkatan risiko stenosis, untuk regenerasi sel yang telah rusak; dalam
perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam lagi.37 hal ini untuk menggantikan kardiomiosit. Untuk
Hal lain yang perlu diperhatikan ialah berapa lama mencapai hasil yang optimal, tentunya harus dapat
efek terapi dapat bertahan. Pada studi BOOST menjawab pertanyaan mendasar seperti jenis
dilaporkan bahwa peningkatan fraksi ejeksi bertahan stem cell, jumlah yang dipakai, metode isolasi dan
6-18 bulan,38 sedangkan pada studi TOPCARE-AMI penyimpanan sel yang tepat, rute administrasi,
dapat bertahan hingga 5 tahun.39 Secara umum, serta waktu yang tepat.
terapi dengan derivat sel sumsum tulang aman dan
dapat diaplikasikan hingga 5 tahun. Jenis Stem Cell
Stem cell derivat sumsum tulang yang
Mekanisme Perbaikan Miokard diisolasi dari aspirat sumsum tulang paling
Mekanisme perbaikan jaringan rusak banyak digunakan karena tingkat aplikabilitasnya
melalui aplikasi stem cell terdiri atas dua jenis, yang tinggi, tidak membutuhkan ekspansi secara
yaitu diferensiasi stem cell dan produksi faktor in vitro, dan yang paling penting yaitu mampu
pertumbuhan stem cell.2 Telah banyak studi yang berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel.10 Stem
membuktikan bahwa transplantasi stem cell seperti cell mesenkimal juga cukup menjanjikan karena
stem cell sumsum tulang dalam penanganan infark berpotensi mengalami transdiferensiasi menjadi
miokard mampu meningkatkan fungsi ventrikel kardiomiosit serta lebih ditoleransi oleh sistem
dan mengurangi area infark sehingga dapat imun sehingga risiko penolakan transplantasi
menghambat remodeling. Meskipun demikian, sangat rendah.
masih menjadi kontroversi apakah hal itu terjadi
sebagai efek langsung dari diferensiasi atau Jumlah Stem Cell
karena penggabungan sel dengan kardiomiosit.
Miokard terdiri atas sekitar 20 juta kardiomiosit
Hal tersebut karena diperlukan sekitar 1 milyar
per gram per jaringan.43 Rerata ventrikel kiri
kardiomiosit dalam mengatasi defisit miosit akibat
mempunyai berat kurang lebih 200 gram, sehingga
infark yang dapat menginduksi gagal jantung. Di
jumlah kardiomiositnya mencapai kira-kira 4 milyar.
sisi lainnya, peningkatan fungsi ventrikel terjadi
Agar infark dapat mengakibatkan gagal jantung,
hanya dalam waktu 72 jam setelah transplantasi,
diperlukan kematian sekitar 25% dari ventrikel,44
terjadi sangat dini dalam proses regenerasi.40 Oleh
sehingga defisit miosit oleh infark yang dapat
karena itu, masih perlu pengkajian lebih dalam
mengakibatkan gagal jantung berjumlah sekitar
mengenai hal ini.
1 milyar kardiomiosit. Oleh karena itu diperlukan
Mekanisme perbaikan jaringan yang kedua jumlah sel yang sama disertai sinkronisasi
yaitu melalui produksi faktor pertumbuhan sel elektromekanik dari jantung inang.
terkait dengan masih adanya stem cell yang
berada di jantung setelah 2 minggu implantasi. Waktu Aplikasi Stem Cell
Hal itu mengarahkan pada hipotesis adanya
Pada 48 jam pertama pasca-infark miokard,
peran sekresi sitokin dan faktor pertumbuhan
akan terjadi debridemen dan pembentukan
dari stem cell dalam proses regenerasi jaringan.
matriks fibrin sebelum fase penyembuhan
Melalui komunikasi sel parakrin, sitokin, dan
dimulai.45 Setelah 3-4 hari pertama sel infark
faktor pertumbuhan yang telah disekresikan stem
mengalami adhesi, molekul konsentrasi akan lebih
cell, berperan dalam melindungi kardiomiosit dari
menstimulasi stem cell yang ditransplan, ke dalam
apoptosis sel, menginduksi proliferasi kardiomiosit,
proses inflamasi dibandingkan pembentukan
dan merekrut stem cell kardiak yang telah ada

161
Hilman Zulkifli Amin eJKI

miokardium yang fungsional.46 Tujuh hari setelah Penutup


infark miokard, konsentrasi VEGF mencapai Penanganan infark miokard akut tidak hanya
puncaknya, sementara molekul konsentrasi adhesi terbatas pada terapi konvensional dalam melakukan
akan menurun. Setelah 2 minggu pembentukan reperfusi namun regenerasi miokard yang telah
jejas terkait infark, manfaat stem cell dalam mengalami kerusakan irreversibel. Regenerasi
regenerasi akan menurun, sehingga waktu aplikasi miokard dilakukan untuk mencegah gagal jantung
stem cell yang paling tepat ialah antara 7-14 dan kematian sekaligus meningkatkan kualitas
hari pasca-infark miokard.47 Hal tersebut sesuai hidup pasien. Usaha tersebut dicapai melalui
dengan studi REPAIR-AMI, bahwa pasien yang aplikasi stem cell.
ditransplantasikan stem cell sampai hari ke-4 pasca- Jenis stem cell yang paling banyak digunakan
infark miokard, tidak menghasilkan manfaat.32 pada terapi infark miokard ialah stem cell derivat
Sementara pada pasien yang ditransplantasikan sumsum tulang karena aplikabilitasnya yang
pada hari ke 4-8 menunjukkan peningkatan ejeksi tinggi, tidak membutuhkan ekspansi secara
fraksi. Meskipun demikian, masih diperlukan studi in vitro, dan mampu berdiferensiasi menjadi
yang lebih lanjut terkait hal ini. berbagai jenis sel. Metode aplikasi yang paling
sesuai ialah melalui pendekatan transvaskuler.
Pemrosesan Sel Meskipun demikian, masih perlu dilakukan studi
Standardisasi protokol isolasi stem cell yang mendalam terkait optimalisasi terapi stem
merupakan bagian dari faktor mayor dalam cell di masa yang akan datang.
mendukung optimalisasi terapi stem cell. Pada
studi ASTAMI yang menggunakan protokol dengan
Daftar Pustaka
teknik penyimpanan menggunakan NaCl + plasma,
ditemukan bahwa terdapat penurunan jumlah total 1. Bongso A, Richard M. History and perspective of stem
sel, colony-forming units (CFU), dan kapasitas cell. Best practice and research clinical obstetrics and
stem cell yang bermigrasi terkait stimulasi SDF, bila gynaecology. 2004;18(6):827-42.
dibandingkan studi REPAIR yang menggunakan 2. Halim D, Murti H, Sandra F, Boediono A, Djuwantono
protokol Ficoll dan teknik penyimpanan dalam T, Setiawan B. Stem cell-dasar teori & aplikasi klinis.
10 medium X-vivo + serum.48 Berdasarkan hal Jakarta: Penerbit Erlangga; 2010.
itu, masih diperlukan pengkajian lebih lanjut 3. Atsari AG. Potensi human adult mesenchymal stem
untuk menemukan protokol yang terbaik dalam cells sebagai terapi pencegahan remodeling pada
optimalisasi terapi stem cell. stadium pemulihan infark miokard. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kedokteran Indonesia. 2012;I:24-5.
Metode Aplikasi Stem Cell 4. Ferguson JL, Beckett GJ, Stoddart M, Walker SW,
Metode aplikasi stem cell yang umum digunakan Fox KAA. Myocardial infarction redefined: the new
ialah melalui pendekatan transvaskuler yang cocok ACC/ASC definition, based on cardiac troponin,
untuk terapi infark yang akan mengantarkan jumlah increases the apparent incidence of infarction. Heart.
sel dalam jumlah besar menuju area jejas. Sel 2002;88(4):343-7.
diantarkan menuju lumen sentral melalui inflasi balon 5. Roger VL. Epidemiology of myocardial infarction. Med
kateter dalam memaksimalkan waktu kontak antara Clin North Am. 2007;91:537.
sel dengan sistem mikrosirkulasi arteri yang terkait
6. Perin EC. Stem cell therapy for cardiovascular disease.
area infark. Teknik itu mudah dilakukan dalam waktu
Tex Heart Inst J. 2006;33(2):204-8.
kurang dari sejam dan dapat membuat sel bertahan
di area infark. Metode aplikasi stem cell dengan 7. Tany J. Recent progressions in Stem cell research:
injeksi langsung ke area infark sulit dilakukan karena breakthroughs achieved and challenge faced. Acta
memerlukan operasi terbuka di dada.49 Med Indones. 2009;41(1):30-1.

Metode aplikasi intravena lebih efektif karena 8. Parmacek MS. Cardiac stem cells and progenitors:
dapat mencapai jaringan dan pembuluh di sekitar developmental biology and therapeutic challenges.
area infark. Sel tidak hanya mencapai area infark Transactions of The American Clinical and
saja, namun menjangkau area yang mengalami Climatological Association. 2006;117:239-40.
jejas sebelumnya dan tidak terdeteksi radiografi, 9. Gersh BJ, Simari RD, Behfar A, Terzic CM, Terzic A.
sehingga dapat mencegah masalah yang mungkin Cardiac cell repair therapy: a clinical perspective. Mayo
timbul di masa depan di area tersebut. Clin Proc. 2009;84(10):876-92.

162
Vol. 1, No. 2, Agustus 2013 Terapi Stem cell

10. Shah VK, Shalia KK. Stem cell therapy in acute cells identifies a population of functional endothelial
myocardial infarction: a pot of gold or pandora’s box. precursors. Blood 2000;95(3):952-8.
Stem Cells International. 2011:1-20. 24. Young PP, Vaughan DE, Hatzopoulos K. Biologic
11. Kim YJ. Culture of umbilical cord and cord blood properties of endothelial progenitor cells and their
derived stem cells. Dalam Freshney RI, Stacey GN, potential for cell therapy. Progress in Cardiovascular
Auerbach JM (editor). Culture of Human Stem Cells. Diseases. 2007;49(6):421-49.
Wiley Interscience; 2007. 25. Jujo K, Ii M, Losordo DW. Endothelial progenitor cells
12. Oh H, Bradfute SB, Gallardo TD, Nakamura T, Gaussin in neovascularization of infarcted myocardium. Journal
V, Mishina Y. Cardiac progenitor cells from adult of Molecular and Cellular Cardiology 2008;45(4):530-
myocardium: homing, differentiation, and fusion after 44.
infarction. Proc Natl Acad Sci USA. 2003;100:12313-8. 26. Kim BO, Tian H, Prasongsukarn K. Cell transplantation
13. Beltrami AP, Barluchi L, Torella D. Adult cardiac improves ventricular function after a myocardial
stem cells are multipotent and support myocardial infarction: a preclinical study of human unrestricted
regeneration. Cell 2003;114(6):763-76. somatic stem cells in a porcine model. Circulation.
14. Messina E, De Angelis L, Frati G. Isolation and 2005;112(9) (suppl):I96-I104.
expansion of adult cardiac stem cells from human and 27. Wernig M, Meissner A, Foreman A. In vitro
murine heart.Circulation Research. 2004;95(9):911-21. reprogramming of fibroblasts into a pluripotent ES-cell-
15. Wang X, Hu Q, Nakamura Y. The role of the like state. Nature. 2007;448(7151):318-24.
Sca- 1/CD31 cardiac progenitor cell population in 28. Orlic D, Kajstura J, Chimenti S. Bone marrow
postinfarction left ventricular remodeling. Stem Cells. cells regenerate infarcted myocardium. Nature.
2006;24(7):1779-88. 2001;410(6829):701-5.
16. Buckingham M, Montarras D. Skeletal muscle stem 29. Strauer BE, Brehm M, Zeus T. Repair of infarcted
cells. Current opinion in genetics and development. myocardium by autologous intracoronary mononuclear
2008;18(4):330-6. bone marrow cell transplantation in humans.
17. Menasché P, Hagège AA, Vilquin JT. Autologous Circulation. 2002;106(15):1913-8.
skeletal myo- blast transplantation for severe 30. Scha chinger V, Assmus B, Britten MB, Transplantation
postinfarction left ventricular dysfunction. J Am Coll of progenitor cells and regeneration enhancement in
Cardiol. 2003;41(7):1078-83. acute myocardial infarction: final one-year results
18. Dib N, Dinsmore J, Lababidi Z, et al. One-year follow- of the TOPCARE-AMI trial. Journal of the American
up of feasibility and safety of the first US, randomized, College of Cardiology. 2004;44(8):1690-9.
controlled study using 3-dimensional guided catheter- 31. Janssens S, Dubois C, Bogaert J. Autologous bone
based delivery of autologous skeletal myoblasts for marrow-derived stem-cell transfer in patients with ST
ischemic cardiomyopathy (CAuSMIC study). JACC segment elevation myocardial infarction. The Lancet.
Cardiovasc Interv. 2009;2(1):9-16. 2006;367:113-21.
19. Menasche P. Skeletal myoblasts and cardiac repair. 32. Scha chinger, Erbs S, Elsa sseretal A. Improved
Journal of Molecular and Cellular Cardiology. clinical outcome after intracoronary administration
2008;45(4):545-53. of bone-marrow-derived progenitor cells in AMI: final
20. Kern S, Eichler H, Stoeve J, Kluter H, Bieback K. 1-year results of the REPAIR-AMI trial. European
Comparative analysis of mesenchymal stem cells from Heart Journal. 2006;27(23):2775-83.
bone marrow, umbilical cord blood, or adipose tissue. 33. Chen SL, Fang WU. Ye F. Effect on left ventricular
Stem Cells. 2006;24:1294-301. function of intracoronary transplantation of autologous
21. Schuleri KH, Amado LC, Boyle AJ. Early improvement bone marrow mesenchymal Stem cell in patients
in cardiac tissue perfusion due to mesenchymal with acute myocardial infarction. American Journal of
stem cells. Am J Physiol Heart Circ Physiol. Cardiology. 2004;94:92-5.
2008;294(5):2002-11. 34. Hare JM, Traverse JH, Henry TD. A Randomized,
22. Sardjono CT, Frisca, Prawiro W, Setiawan B, Sandra double-Blind, placebo-controlled, dose escalation
F. The secrets of Stem cell therapy for myocardial study of intravenous adult human mesenchymal stem
infarction. CDK 2009;36:177-9. cells (prochymal) after acute myocardial infarction.
Journal of the American College of Cardiology.
23. Peichev M, Naiyer AJ, Pereira D. Expression of
2009;54(24):2277-86.
VEGFR-2 and AC133 by circulating human CD34 (+)

163
Hilman Zulkifli Amin eJKI

35. Werner N, Kosiol S, Schiegl T. Circulating endothelial 42. Ponting I, Zhao Y, Anderson WF. Hematopoietic stem
progenitor cells and cardiovascular outcomes. New cells. Dalam: Stewel S. (editor). Stem cells handbook.
England Journal of Medicine. 2005;353(10):999-1007. 2003:155-61.
36. Abdel-Latif A, Bolli R, Tleyjeh IM. Adult bone marrow- 43. Olivetti G, Capasso JM, Sonnenblick EH, Anversa P. Side-
derived cells for cardiac repair: a systematic review to-side slippage of myocytes participates in ventricular
& meta-analysis. Archives of Internal Medicine wall remodeling acutely after myocardial infarction in rats.
2007;167(10):989-97. Circulation Research. 1990;67(1):23-4.
37. Silvestre S, Gojova A, Brun V. Transplantation of 44. Caulfield JB, Leinbach R, Gold H. The relationship
bone marrow-derived mononuclear cells in ischemic of myocardial infarct size and prognosis. Circulation.
apolipoprotein E-knockout mice accelerates 1976;53(3):1141-4.
atherosclerosis without altering plaque composition. 45. Frangogiannis NG, Smith CW, Entman ML. The
Circulation. 2003;108(23):2839-42. inflammatory response in myocardial infarction.
38. Meyer GP, Wollert KC, Lotz J. Intracoronary bone Cardiovascular Research. 2002;53(1):31–47.
marrow cell transfer after myocardial infarction: eighteen 46. Xie Y, Zhou T, Shen W, Lu G, Yin T, Gong L. Soluble
months’ follow-up data from the randomized, controlled cell adhesion molecules in patients with acute coronary
BOOST trial. Circulation. 2006;113(10):1287-94. syndrome. Chinese Medical Journal. 2000;113(3): 286-8.
39. Assmus B, Scha chinger, Teupe C. Transplantation 47. Schuster MD, Kocher AA, Seki T. Myocardial
of progenitor cells and regeneration enhancement neovascularization by bone marrow angioblasts results
in acute myocardial infarction (TOPCARE-AMI). in cardiomyocyte regeneration. American Journal of
Circulation. 2002;106(24):3009-17. Physiology. 2004;287(2):525-32.
40. Murry CE, Reinecke H, Pabon LM. Regeneration gap: 48. Lunde K, Solheim,S, Aakhus S. Intracoronary injection
observation on stem cell and cardiac repair. Journal of of mononuclear bone marrow cells in acute myocardial
the American College of Cardiology. 2006;47(9):1777-85. infarction.New England Journal of Medicine.
41. Murry CE, Field LJ, Menasche P. Cell-based cardiac 2006;355(12):1199-209.
repair reflections at the 10-year point. Circulation. 49. Wollert KC, Drexler H. Clinical applications of stem cells
2005;112(20):3174-83. for the heart. Circulation Research. 2005;96(2):151-63.

164

Anda mungkin juga menyukai