Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fatimmatuz Zahroh

NIM : 181301019
Prodi : S1-Keperawatan/ Tk 2
Matkul : Keperawatan Anak II

Intervensi Gangguan Ginjal Kronik Pada Anak

1. Ansietas atau kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan orang tua


tentang penyakit dan prosedur pembedahan

Kriteria hasil :
Verbalisasi kebingungan, verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi,
perilaku gelisah, perilaku tegang, keluhan pusing, anoreksia, palpitasi, frekuensi
pernapasan, frekuensi nadi, tekanan darah, diaphoresis, tremor, pucat.

Intervensi reduksi ansietas


a. Definisi
Meminimalkan kondisi individu dan pengalaman subyektif terhadap objek
yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan
individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.
b. Tindakan
1. Observasi
 Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis.kondisi, waktu,
stressor)
 Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
 Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)
2. Terapeutik
 Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
 Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
 Pahami situasi yang membuat ansietas, dengarkan dengan penuh
perhatian
 Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
 Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
 Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
 Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan
datang
3. Edukasi
 Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
 Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan dan
prognosis
 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
 Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai
kebutuhan
 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
 Latih kegiatan pengalihan untuk untuk memgurangi ketegangan
 Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
 Latih tekhnik relaksasi
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat antlansietas, jika perlu

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kurangnya nutrisi

Kriteria hasil :
Frekuensi nadi, saturasi oksigen, kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-
hari, kecepatan berjalan, jarak berjalan, kekuatan tubuh bagian atas, kekuatan
tubuh bagian bawah, toleransi dalam menaiki tangga, keluhan lelah, dyspnea saat
aktivitas, dyspnea setelah aktivitas, perasaan lemah, aritmia saat aktivitas, aritmia
setelah aktivitas, sianosis.

Intervensi manajemen energi


a. Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan energy untuk mengatasi atau
mencegah kelelahan dan mengoptimalkan proses pemulihan.
b. Tindakan
1. Observasi
 Identifikasi gangguan fungsi tbuh yang mengakibatkan
kelelahan
 Monitor kelelahan fisik dan emosional
 Monitor pola dan jam tidur
 Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
aktivitas
2. Terapeutik
 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis.cahaya,
suara, kunjungan)
 Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
 Berikan aktivitas ditraksi yang menenangkan
 Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
3. Edukasi
 Anjurkan tirah baring
 Anjurkan melakukann aktivitas secara bertahap
 Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang
 Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
4. Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan
makanan

Anda mungkin juga menyukai