Anda di halaman 1dari 9

RANGKAIAN EKUIVALEN THEVENIN DAN NORTON

Ahmad Muh. Nizham Almulk Arifuddin


Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar
E-mail: muhammadnizham86@gmail.com

Abstrak
Ada dua bentuk rangkaian setara yaitu rangkaian setara Thevenin dan rangkaian
setara Norton. Rangkaian atau teorema Thevenin adalah sebuah metode yang mengubah
sirkuit AC bilateral linear menjadi sumber tegangan AC tunggal dalam seri dengan
impendansi setara. Tegangan Thevenin didefinisikan sebagai tegangan melewati terminal
beban saat hambatan beban terbuka Teorema Norton menunjukkan bahwa keseluruhan
jaringan listrik tertentu kecuali beban dapat diganti dengan sirkuit ekivalen yang hanya
mengandung satu sumber arus listrik independen dan dengan sebuah resistor yang terhubung
secara paralel. Percobaan ini bertujuan untuk memahami dan menerapkan rangkaian setara
Thevenin dan rangkaian setara Northon, untuk menentukan besar tegangan Thevenin dan
arus Northon, dan untuk membandingkan antara hasil pengukuran dengan hasil perhitungan
masing-masing parameter percobaan rangkaian setara Thevenin-Northon. Alat yang
digunakan pada percobaan ini adalah power supply yang berfungsi sebagai sumber tegangan
listrik dan multimeter yang berfungsi untuk mengukur nilai tegangan dan kuat arus listrik.
Adapun komponen yang digunakan yaitu resistor batu, papan rangkaian, dan kabel
penghubung. Pada percobaan ini digunakan tegangan sumber (V S) sebesar 9 Volt dengan
nilai resistor yaitu R 1, R2, R3 dan R4 berturut-turut sebesar 22 Ω, 560 Ω, 1000 Ω, dan 470 Ω
sehingga, didapatkan VL senilai 2,75 V; 2,72 V; 2,71 V; 2,68 V; dan 2,65 V. Sedangkan I L
yang didapatkan sebesar 8 mA, 10 mA, 13,6 mA, 14 mA, dan 19 mA. Sehingga dari analisis
data didapatkan hambatan Thevenin sebesar 321,68 Ω; tegangan Thevenin sebesar 2,87 V
serta arus Norton sebesar 0,009 A.

Kata kunci : Rangkaian Thevenin, tegangan Thevenin, teorema Norton

Pendahuluan
Elektronika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pengendalian
arus listrik yang dapat dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron.
Pengendalian elektron ini terjadi di dalam ruang hampa atau ruangan yang berisi gas
bertekanan rendah seperti tabung gas dan bahan semi konduktor.
Ada dua bentuk rangkaian setara yaitu rangkaian setara Thevenin dan rangkaian
setara Norton. Tegangan Thevenin didefinisikan sebagai tegangan melewati terminal
beban saat hambatan beban terbuka. Teorema Thevenin menunjukkan bahwa
keseluruhan jaringan listrik tertentu, kecuali beban dapat diganti dengan sirkuit yang
hanya mengandung satu sumber tegangan listrik dengan sebuah resistor yang
terhubung secara seri. Teorema Norton menunjukkan bahwa keseluruhan jaringan
listrik tertentu kecuali beban dapat diganti dengan sirkuit ekivalen yang hanya
mengandung satu sumber arus listrik independen dan dengan sebuah resistor yang
terhubung secara paralel.
Berdasarkan uraian di atas, yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan ini
adalah untuk memahami dan menerapkan rangkaian setara Thevenin dan rangkaian
setara Norton, untuk menentukan besar ttegangan Thevenin dan arus Norton, dan
untuk membandingkan antara hasil pengukuran dengan hasil perhitungan pada
parameter percobaan rangkaian setara Thevenin dan Norton.
Adapun manfaat dari percobaan ini adalah memberikan wawasan dan
pengetahuan tentang rangkaian ekivalen Thevenin dan Norton serta
pengaplikasiannya dalam alat elektronika yang digunakan dalam kehidupan
keseharian.

Tinjauan Pustaka
Firman Allah SWT., dalam Q.S. Az-Zariyat ayat 44 :
َ‫يَ ْنظُ ُرون‬ َّ ‫فَ َعت َْوا عَنْ أَ ْم ِر َربِّ ِه ْم فَأ َ َخ َذ ْت ُه ُم ال‬
‫صا ِعقَةُ َو ُه ْم‬
Artinya : Maka mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya, lalu mereka
disambar petir dan mereka melihatnya.

Hubungan ayat di atas dengan percobaan yaitu pada ayat tersebut menyebutkan
tentang petir yang dimana petir merupakan listrik. Dalam penggunaan sehari-hari
listrik dimanfaatkan dengan beberapa rangkaian salah satunya yaitu rangkaian
Thevenin atau pun Norton.
Menurut Tim Dosen (2019: 5), dua buah hambatan R 1 dan R2 yang
dihubungkan secara paralel, dapat digantikan dengan sebuah resistor R 3 = (R1 X R2) /
(R1 + R2). Hambatan R3 ini disebut sebagai hambatan setara dari R1 dan R2 dan biasa
ditulis sebagai R3 = R1 // R2. Pengertian hambatan setara tidak hanya digunakan
untuk dua hambatn paralel saja, akan tetapi untuk segala macam hubungan antara
beberapa buah hambatan.
Menurut Amira Nur (2016: 2), teori Thevenin ditemukan oleh seorang perancis
ML Thevenin (1883), yang menyatakan bahwa pada setiap dua terminal yang
terdapat pada suatu rangkaian yang terdirin dari elemen-elemen rangkaian pasif dan
aktif, dapat digantikan oleh satu sumber tegangan dan satu sumber tahanan pengganti
yang dihubungkan seri dengan tegangan.
Menurut Ardi (2014: 2), teorema Thevenin adalah sebuah metode yang
mengubah sirkuit AC bilateral linear menjadi sumber tegangan AC tunggal dalam seri
dengan impendansi setara. Mengakibatkan jaringan dua terminal akan setara bila
terhubung untuk setiap cabang eksternal atau komponen. Jika sirkuit asli berisi unsur
reaktif, rangkaian ekuivalen Thevenin akan berlaku hanya pada frekuensi di mana
reaktansi ditentukan.

Gambar 1. Kotak hitam dengan rangkaian pengganti menurut teori Thevenin.


Menurut Amira Nur (2016: 2), sumber tegangan itu adalah sama dengan beda
potensial yang terdapat pada kedua titik terminal tersebut, yang disebabkan oleh
adanya elemen aktif dan dengan syarat tanpa adanya elemen tambahan. V TH adalah
tegangan pada rangkaian terbuka pada terminal a – b, sedangkan R TH adalah tahanan
yang dilihat dari terminal a – b, dengan syarat semua sumber daya diganti dengan
tahanan dalam atau dihubung singkat.
Menurut Masykur (2005: 123), metode Thevenin merupakan salah satu dari
sekian metode untuk menghitung arus listrik pada salah satu cabang pada rangkaian
listrik yang terdiri dari banyak cabang atau banyak loop. Penerapan metode Thevenin
dari suatu rangkaian atau jaringan yang rumit yang terdiri dari banyak sumber
tegangan dan impedansi-impedansi peralatan, pada prinsipnya adalah
menyederhanakan rangkaian yang rumit tersebut menjadi suatu model rangkaian
ekivalen Thevenin.
Menurut Ardi (2014: 2), suatu rangkaian setara yang juga sering digunakan
adalah rangkaian setara Norton. Rangkaian ini terdiri dari suatu sumber tetap I N dan
Ɛth jika kedua ujung keluaran rangkaian Norton dihubung singkat, selurus arus I N akan
mengalir melalui keluaran. Arus ini harus sama dengan arus yang mengalir bila kedua
ujung rangkaian Thevenin dihubungkan singkat.
Menurut Anggara (2019: 1), teorema Northon ini berasal dari dua orang
peneliti yang bernama Hans Ferdinand Mayer dari Siemens & Halske dan Edward
Lawry Norton dari Bell Labs. Berbeda dengan teorema Thevenin yang
penyederhanaannya menggunakan sumber tegangan ekivalen dengan merangkai
resistor ekivalen secara seri, teorema Norton menggunakan sumber arus ekivalen dan
perangkaian resistor ekivalen secara paralel.
Menurut William (2005: 252), rangkaian listrik yang terdiri dari sumber dan
resistor dimana arus ataupun tegangan yang dicari pada resistor tertentu (tahanan
beban) dapat dilakukan dengan rangkaian penggati yaitu sumber tegangan dan
dinamakan dengan tegangan Thevenin (VTh) seri dengan tahanan Thevenin (RTh)
dengan tahanan beban (R1) yang membentuk satu Loop tegangan Thevenin (VTh) dan
tahanan Thevenin (RTh) didapat dengan cara, mencabut tahanan beban (R1) sehingga
menjadi terbukan (Open Citcuit) dan mengukur tegangan Open Circuit (VOC) atau
VTh sedangkan untuk mendapat RTh dengan cara mengukur tahanan rangkaian terbuka
tersebut dengan mengganti sumber tegangan rangkaian hubungan singkat (Short
Circuit) dan sumber arus dengan rangkaian tersebut (Open Circuit).
Metode Penelitian
Jenis percobaan yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni melakukan
serangkaian percobaan mengenai rangkaian ekivalen Thevenin dan Norton, yang
dilakukan pada hari Jumat, 22 November 2019, pukul 07.30 sampai 09.00 WITA di
Laboratorium Elektronika lantai 2, Fakultas Sains dan Teknologi.
Alat dan komponen elektronika yang digunakan pada percobaan ini adalah
power supply, dan multimeter (multitester). Adapun komponen yang digunakan yakni
resistor batu, papan rangkaian, dan kabel penghubung.

Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan ini yakni, Mencatat nilai masing-masing
komponen yang akan digunakan.Membuat rangkaian seperti gambar berikut:

Gambar 2. Rangakian ekivalen Thevenin-Norton


Mengukur tegangan rangkaian buka (VOC) antara titik A dan B setelah melepaskan
beban, mengukur arus hubungan singkat (ISC) dengan menempatkan sebuah
amperemeter melintasi AB, mengukur pula besar resistansi total rangkaian dengan
melepas power supply (rangkaian dihubung singkat dan tanpa beban), dan mencatat
hasil pengamatan pada tabel data yang tersedia.
Hasil dan Pembahasan
Telah dilakukan percobaan untuk rangkaian ekivalen Thevenin dan Norton.
Tabel 1. Hasil pengamatan
R1= 22 Ω R3= 1000 Ω
R2= 560 Ω R4= 470 Ω

VS (V)  εTh (V)  IN (A)  RTh (Ω)  VL (V) IL (mA) 

 2,75  8
 2,72  10
9 2,87 0,009 321,86 2,71 13,6
 2,68  14
 2,65  19

Analisis Data
Analisis data pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
a. Menghitung RTh
RTh =[ ( R1 // R 2 ) + R3 ] // R4
RTh =[ ( 22 // 560 )+1000 ] // 470
22×560
RTh =
[( 22+ 560 )
+1000 // 470
]
RTh =[ 21, 17+1000 ] // 470
RTh =1021, 17 // 470
1021, 17×470
RTh =
1021, 17+470
RTh =321, 86 Ω

b. Menghitung εTh
VS
I Total =
[ R 1 + ( R3 + R4 ) ] // R2
9V
I Total =
[ 22+ (1000+470 ) ] // 560
9V
I Total =
[ 22+ (1470 ) ] // 560
9V
I Total =
1492 // 560
9V
I Total =
1492×560
1492+560
9V
I Total =
407 , 17
I Total =0 , 022 A
I ×R
I 2 = Total 2
R2 +R3 +R 4
0 , 022 A×560 Ω
I2=
560 Ω+1000 Ω+470 Ω
12 , 38
I2=
2030
I 2 =0 , 0077 A
ε Th =I 2×R 4
ε Th =0 , 0061×470
ε Th =2 , 87 V

c. Menghitung IN
R Th
IN=
ε Th
2,87 V
IN=
321,86 Ω
I N =0 , 009 A
Grafik
Grafik 1.
Hubungan antara tegangan (VL) dengan Hubungan antara
Arus (IL) tegangan (VL)
4
Tegangan (VL)

dengan arus (IL)


2

0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Arus (IL)

Pembahasan
Rangkaian setara atau rangkaian ekivalen adalah dua buah resistor dengan nilai
hambatan R1 dan R2 yang dihubungkan secara parallel, dapat digantikan dengan
sebuah resistor bernilai R3 (R2 x R3)/ (R1+ R2) hambatan R3 disebut hambatan setara
dan pada R1 dan R2 serta ditulis sebagai R3/ (R1// R2). Pada dasarnya rangkaian
ekivalen atau rangkaian setara terbagi menjadi dua. Rangkaian setara Thevenin
adalah rangkaian yang menggunakan sumber tegangan tetap, sedangkan rangkaian
setara Norton adalah rangkaian yang menggunakan sumber arus tetap yang dapat
menghasilkan arus yang tetap berapapun hambatan keluarannya.
Pada percobaan ini digunakan tegangan sumber (VS) sebesar 9 Volt dengan
nilai resistor yaitu R1, R2, R3 dan R4 berturut-turut sebesar 22 Ω, 560 Ω, 1000 Ω, dan
470 Ω sehingga, didapatkan VL senilai 2,75 V; 2,72 V; 2,71 V; 2,68 V; dan 2,65 V.
Sedangkan IL yang didapatkan sebesar 8 mA, 10 mA, 13,6 mA, 14 mA, dan 19 mA.
Sehingga dari analisis data didapatkan hambatan Thevenin sebesar 321,68 Ω;
tegangan Thevenin sebesar 2,87 V serta arus Norton sebesar 0,009 A. Semakin besar
hambatan pada suatu rangkaian maka arus yang mengalir akan semakin kecil.
Dari hasil percobaan telah diperoleh grafik hubungan antara tegangan keluaran
dengan arus keluaran menunjukkan bahwa beberapa data tegangan keluaran (VL)
berbanding terbalik dengan arus keluaran (IL) dimana semakin besar tegangan
keluaran (VL) maka arus keluaran (IL) semakin kecil begitupun sebaliknya, semakin
kecil tegangan keluaran (VL) maka arus keluaran (IL) semakin besar.

Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini yaitu rangkaian setara Thevenin adalah
rangkaian yang menggunakan sumber tegangan tetap, sedangkan rangkaian setara
Norton adalah rangkaian yang menggunakan sumber arus tetap yang dapat
menghasilkan arus yang tetap berapapun hambatan keluarannya. Tegangan Thevenin
semakin lama semakin besar dan berbanding terbalik dengan arus Norton yaitu
semakin lama semakin kecil.

Saran
Saran pada percobaan ini yaitu sebaiknya pada praktikum selanjutnya,
menggunakan kabel penghubung yang baik agar data yang diperoleh lebih akurat.

Daftar Pustaka
Amira Nur. 2016. Teorema Thevenin. Semarang: Politeknik Negeri Semarang.

Anggara Trisna Nugraha. 2019. Teorema Norton dan Cara Perhitungannya.


Surabaya: PPNS.

Ardi Marwiliansyah. 2014. Thevenin Northon. Makassar: Universitas Islam Negeri


Alauddin Makassar.

Tim Dosen. 2019. Penuntun Praktikum Elektronika Dasar. Makassar: Universitas


Islam Negeri Alauddin Makassar.

William, dkk. 2005. Rangkaian Listrik Edisi 6 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai