(RPP)
1
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mendiskusikan fungsi Al-quran dan Hadits
Membuat peta konsep
Menentukan statemen tentang sikap untuk menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai
pedoman hidup
D. MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian Al-Qur’an
Fungsi Al-Qur’an
Pengertian Hadits
Fungsi Hadits
Perbedaan fungsi Al-Qur’an dan Hadits
1. Pengertian Al-Qur’an
Kata Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab (قرانا ٰ - يق رأ- )ق رأ, yang berarti bacaan.
Menurut istilah Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Pengertian
berikut ini berdasarkan ayat-ayat berikut ini :
Dan sungguh (Al-Qur’an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam,
yang dibawa turun oleh Ar-Ruhal Al-Amin (Jibril). (QS. Asy-Syu’ara :192-193)
2. Fungsi Al-Qur’an
Ada beberapa fungsi Al-Qur’an yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, diantaranya
dalam Surah Al-Baqarah ayat 1 dan 185 dan surah Ibrahim ayat 1.
a. Sebagai petunjuk hidup bagi manusia
Alif laam miin1. Kitab2 (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa3. (Q.S. Al Baqarah: 2/ 1 - 2)
b. Sebagai penjelasan dari petunjuk tersebut dan pembeda antara yang benar
(hak) dan yang salah (batil)
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu
hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada
bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka
(wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari
yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur. (Q.S. Al Baqarah/2: 185)
c. Sebagai penerang bagi manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang
benderang
Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin
Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (QS.
Ibrahim/14: 1).
3. Pengertian Hadits
Kata Al-Hadits berasal dari bahasa Arab خرب/ جدي د/ ح ديث = ق ريب, yang berarti dekat,
baru, muda, cerita, berita dan riwayat dari Nabi Muhammad SAW.
Menurut istilah, hadits didefinisikan sebagai berikut :
a. Segala ucapan, perbuatan dan keadaan Nabi Muhammad SAW
b. Segala berita yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW baik berupa
ucapan, perbuatan, takrir (ketetapan), maupun deskripsi sifat-sifat beliau.
c. Segala perkataan, perbuatan dan takrir Nabi Muhammad SAW berkaitan
dengan hukum
Hadits adalah segala ucapan, perbuatan dan takrir Nabi Muhammad SAW.
Takrir berarti ketetapan atau sikap diam Nabi Muhammad SAW terhadap
1
Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam
miim shaad dan sebagainya. diantara Ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang Termasuk ayat-ayat
mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula
yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian Para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk
mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya
bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
2
Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
3
Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-
Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
permasalahan yang terjadi dan beliau mengetahuinya. Contoh suatu ketika Nabi
Muhammad SAW bersama Khalid bin Walid berkunjung kerumah Maimunah (bibi
beliau). Beliau disuguhi daging dab (semacam biawak). Khalid bin Walid makan
daging tersebut tetapi Nabi Muhammad SAW tidak memakannya. Ketika beliau
ditanya apakah dagingn itu haram. Beliau tidak mengatakan daging itu haram.
4. Fungsi Hadits
a. Mengukuhkan hukum-hukum yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an
b. Menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat mujmal (global)
c. Membatasi keumuman Al-Qur’an
d. Menetapkan hukum yang beum terdapat dalam Al-Qur’an
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup!
I. PENILAIAN 1
J. PENILAIAN 2
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang pengertian Al Quran
Ketepatan peta konsep tentang fungsi Al Quran
Ketepatan peta konsep tentang pengertian Hadits
Ketepatan peta konsep tentang fungsi Hadits
Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 3
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama
Konsep Peta Konsep Konsep Skor Nilai
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nama :
Kelompok :
Kelas :
Aspek Tem Total
No Indikator Deskriptor Skor Guru Nilai
Penilaian a Skor
Komunikasi Komunikatif 1
lisan Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi Mudah 1
tulis dipahami
Ketepatan 2
Jawaban
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mendiskusikan cara memfungsikan Al-Qur’an
Mendiskusikan cara memfungsikan Hadits
Tanya jawab tentang memfungsikan Al-Qur’an dan Hadits
D. MATERI PEMBELAJARAN
Cara memfungsikan Al-Qur’an dan Hadits
Perbandingan fungsi Al-Qur’an dan Hadits
4
Maksudnya: di antara kaum muslimin dengan kaum muslimin dan antara kaum muslimin dengan yang bukan muslimin.
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena
Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas
sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah
menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita
yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri 5 ketika
suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) 6.
wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya 7, Maka
nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur
mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu,
Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya 8.
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. (QS. An-
Nisa’/4:34)
b. Hadits tentang kepemimpinan suami istri dalam rumah tangga
ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم ِ
َ ت َر ُس ْو َل اهلل ُ ال َس ِم ْعَ َض َي اهللُ َع ْن ُه َم ا ق ِ اهلل ابْ ِن عُم ر ر
َ ََ
ِ َعن َع ْب ِد
ْ
اع فِ ْى أ َْهلِ ِه َو َم ْس ُؤ ٌل َع ْن َر ِعيَّتِ ِه َّ اع َو ُكلُّ ُك ْم َم ْس ُؤ ٌل َع ْن َر ِعيَّتِ ِه َو
ٍ الر ُج ُل َر ٍ َي ُق ْو ُل ُكلُّ ُك ْم َر
)ت َز ْو ِج َها َو َم ْس ُؤلَةٌ َع ْن َر ِعيَّتِ َها (رواه البخاري ِ
ِ اعيةٌ فِى ب ْي
َ ْ َ َوال َْم ْرأَةُ َر
Dari Abdullah bin Umar r.a, dia berkata, Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda:
”Kamu semua adalah pemimpin dan harus bertanggung jawab atas
kepemimpinannya. Seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya dan harus
bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang istri adalah pemimpin di
lingkungan rumah tangga suaminya dah harus bertanggung jawab atas
kepemimpinannya”. (HR. Al-Bukhari)
4. Menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
Manusia diciptakan Allah Swt dengan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Tentu saja,
manusia memiliki kebiasaan yang berbeda-beda. Untuk itu, manusia harus saling
menghargai agar terwujud kehidupan yang rukun sehingga dapat hidup aman dan
sejahtera. Allah Swt berfirman sebagai berikut.
9
Dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang Muslim dan yang bukan
Muslim.
10
Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu
bapaknya.
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi
Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurat/49: 13)
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara tentu menghadapi
berbagai persoalan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Musyawarah sangat
diperlukan untuk menyelesaikannya, Allah Swt berfirman.
…
… dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu 11. kemudian apabila kamu
telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali Imran/3: 159)
Fungsi Al-Qur'an, antara lain sebagai petunjuk bagi manusia, merupakan nikmat bagi
orang-orang yang beriman, sebagai kabar gembira bagi orang-orang yang beriman,
sebagai peringatan orang-orang yang kafir, dan sebagai pendidikan akhlak yang
sempuma. Sedangkan Fungsl hadis, antara lain mengukuhkan hukum dalam Al-Qur'an,
menafsirkan ayat-ayatAl-Qur'an yang betsifal mujmal (global), membatasi keumuman
ayat Al-Qur'an, dan menetapkan hukun yang belum ada ketentuannya dalam Al-Qur'an.
11
Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Menjelaskan cara Tes Tulis Uraian jelaskan cara
memfungsikan Al-Qur’an memfungsikan Al-
Qur’an ?
Menunjukkan cara Tulis Tulis Uraian Tunjukkan cara
memfungsikan Haditst memfungsikan
Haditst ?
Mennggabarkan cara Tes Tulis Uraian gambarkan cara
memfungsikan Al-Qur’an memfungsikan Al-
dan Hadits Qur’an dan Hadits
J. PENILAIAN 1
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang cara memfungsikan Al Quran
Ketepatan peta konsep tentang cara memfungsikan Hadits
Ketepatan peta konsep tentang menggabungkan cara
memfungsikan Al-Quran dan Hadits
Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 2
Nama Keindahan Kelengkapan Kerapihan Peta
Skor Nilai
Kelompo Peta Konsep Peta Konsep Konsep
k 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nama :
Kelompok :
Kelas :
Aspek Total
No Indikator Deskriptor Skor Tema Guru Nilai
Penilaian Skor
Komunikasi Komunikatif 1
lisan Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi Mudah 1
tulis dipahami
Ketepatan 2
Jawaban
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri orang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
Mendiskusikan ciri-ciri orang yang menjadikan Al-Hadits sebagai pedoman hidup
Siswa dapat mencari perbedaan orang yang menggunakan Al-Qur’an dan Hadits sebagai
pedoman hidup
D. MATERI PEMBELAJARAN
Ciri-ciri orang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
Ciri-ciri orang yang menjadikan Al-Hadits sebagai pedoman hidup
Perbedaan orang yang menggunakna Al-Qur’an, Al-Hadits, serta Al-Qur’an dan Hadits
sebagai pedoman hidup
CIRI-CIRI ORANG YANG MENJADIKAN AL-QUR’AN DAN AL-HADITS SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
Keyakinan terhadap ajaran Al-Qur'an dan hadis harus dibuktikan dalam kehidupan
sehari-hari. Berikut ini beberapa penerapan ajaran Al-Qur'an dan hadis dalam kehidupan
sehari-hari.
1. Penerapan Ajaran Al-Qur'an Dan Hadis Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
a. lkut berperan aktif dalam membela bangsa dan negara menuju bangsa yang aman dan
sejahtera dalam rida Allah Swt.
b. Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi ataupun golongan.
c. Ikut berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
d. Melaksanakan kewajiban sebagai warga negara seperti membayar pajak.
e. Mendukung program-program pemerintah selama tidak bertentangan dengan Al-
Qur'an dan hadis.
f. Ikut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.
2. Penerapan Ajaran Al-Qur'an Dan Hadis Dalam Kehidupan Bermasyarakat
a. Ikut berperan aktif dalam kehidupan masyarakat selama tidak melanggar norma
agama.
b. Menjega diri dari prilakuu yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat, baik dari
ucapan, perbuatan, maupun tingkah laku.
c. Menjaga kerukunan dan gemar menoLong.
d. Rela berkorban demi terwujudnya kehidupan mayarakat yang harmonis.
e. Gemar bermusyawarah dalam menghadapi permasalahan dalam masyarakat.
3. Penerapan Ajaran Al-Qur'an Dan Hadis Dalam Kehidupan Berkeluarga
a. Sebagai seorang ayah:
1) Berusaha mengarahkan diri dan seluruh anggota keluarga agar ucapan, perbuatan,
dan sikap hidupnya sesuai dengan Al-Qur'an dan hadis.
2) Berusaha memperoleh nafkah yang halal dalam mencukupi kebutuhan keluarga.
3) Memberi contoh perilaku yang sesuai denganAl-Qur'an dan hadis.
4) Memupuk semangat dan ketekunan kepada seluruh anggota keluarga dalam
menjalankan syariat Islam.
5) Membiasakan bermusyawarah dalam keluarga untuk menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi.
b. Sebagai seorang ibu:
1) Senantiasa menaati perintah dan saran-saran suami sebagai pernimpin rumah
tangga selama dalam kebenaran.
2) Memberi dukungan kepada suami dalam upaya membentuk kelaurga yang islami.
3) Mendidik anak-anak sesuai dengan Al-Qu'an dan hadis.
4) Menjaga harta suami dengan membelanjakannya sesuai keperluan dan tidak boleh
berlebih-lebihan.
5) Menjaga kehomatan suami, baik ketika suami ada di rumah maupun tidak.
c. Sebagei seorang anak:
1) Menaati anjuran dan bimbingan dari kedua orang tuanya.
2) Menjaga amanah yang diberikan dari kedua orang tuanya.
3) Menjaga nama baik kedua orang tuanya dengan membiasakan berperilaku terpuji.
4) Mendoakan kedua orang tua agar senantiasa diberi perlindungan Allab Swt.
5) Mengamalkan ilmu-ilmu yang sudah diperoleh.
4. Penerapan Ajaran Al-Qur'an Dan Hadis Dalam Kehidupan Pribadi
a. Meningkatkan ketekunan dalam mempelajari Al-Qur'an dan hadis.
b. Mempelajari ayat-ayat kauniyah (alam semesta) dalam rangka meningkatkan
keimanan.
c. Memanfaatkan waktu luang untuk menguasai suatu bidang.
d. Meningkatkan keterampilan untuk bekal menghadapi masa yang akan datang.
e. Memperbanyak bergaul dengan teman-teman yang saleh.
f. Saling menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.
g. Menolak ajakan teman yang ingin berbuat tidak jujur saat ujian.
h. Mengajak teman untuk mengumpulkan dana guna membantu korban bencana.
PERBEDAAN ORANG YANG MENGGUNAKAN AL-QUR’AN, AL-HADITS, SERTA AL-QUR’AN DAN HADITS
SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
Al-Qur'an dan hadis harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
kehidupan pibadi, keluarga, masyarakat, berbangra dan bernegara. orang yang
menggunakan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari menerapkan segala ajaran al-Qur’an
dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Begitu pula orang yang
menerapkan hadis dalam kehidupan sehari-hari maka ia menerapkan segala ajaran hadis
dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta orang yang
menerapkan ajaran Al-Qur’an dan hadis dalam kehidupan sehari-hari maka ia melaksanakan
ajaran Al-Qur’an dan hadis dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Apabila semua persoalan yang ditemukan diukur dengan Al-Qur’an, hadits dan keduanya.
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Menyebutkan ciri-ciri Tes Tulis Jawab Sebutkan ciri-ciri orang
orang yang mengguna- Singkat yang mengguna-kan
kan Al-Qur’an sebagai Al-Qur’an sebagai
pedoman hidup pedoman hidup ?
Menyebutkan ciri-ciri Tulis Tulis Jawab Sebutkan ciri-ciri orang
orang yang mengguna- Singkat yang mengguna-kan
kan Al-Qur’an dan Hadits Al-Qur’an dan Hadits
sebagai pedoman hidup sebagai pedoman
hidup ?
Menyebutkan ciri-ciri Tes Tulis Jawab Sebutkan ciri-ciri orang
orang yang mengguna- Singkat yang mengguna-kan
kan Al-Qur’an dan Hadits Al-Qur’an dan Hadits
sebagai pedoman hidup sebagai pedoman
hidup ?
Menyebutkan hikmah Tes Tulis Jawab Sebutkan hikmah
orang yang Singkat orang yang
menggunakan Al-Qur’an menggunakan Al-
dan Hadits sebagai Qur’an dan Hadits
pedoman hidup sebagai pedoman
hidup ?
J. PENILAIAN 2
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang ciri-ciri orang yang menjadikan Al-
Qur’an sebagai pedoman hidup
Nama :
Kelompok :
Kelas :
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menemukan pengertian cinta yang benar tehadap Al-Qur’an dan Hadits
Siswa dapat merumuskan cara mencintai Al-Qur’an
Siswa dapat merumuskan cara mencintai Al-Hadits
D. MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian cinta
Cara mencintai Al-Qur’an
Cara mencintai Al-Hadits
Al-Qur'an sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia menjadi pendorong bagi
manusia untuk berbuat baik. Di samping itu, Al-Qur'an selalu mengajarkan kebaikan dan
keutamaan dalam kehidupan. Al-Qur'an juga mendorong umat mrnusia untuk berbuat baik
dalam segela hal. Untul mewujudkan suatu kebahagiaan, kemuliaan, dan kejayaan harus
ditempuh dengan cara yang baik pula.
Selain Al-Qur'an, ada hadis yang menjadi sumber kedua ajaran Islam. Hadis berasal
dari perkataan dan perbuatan Rasulullah Saw. Bagaimana cara mencintai dan mengamalkan
Al-Qur'an dao hadis? Simak pembahasan berikut ini.
1. Pengertian cinta
Dalam Kamus Besar Bahasa lndonesia disebutkan bahwa arti cinta adalah 1)suka sekali;
sayang benar; 2) kasih sekali; terpikat (antara laki-laki dan perempuan); 3) ingin sekali;
berharap sekali; rindu; 4) susah hati (khawatir).
Mencintai artinya memiliki rasa kasih dan sayang yang besar. Cinta biasanya
diwujudkan dengan selalu mengingat, menyebut-nyebut, dan senang saat bersama, rindu
saat tidak berjumpa, dan merasa takut dan khawatir jika kehilangan.
Mencintai Al Quran berarti merasa betah berlama-lama dengannya, senang dengan
isinya, suka mendengarkan bacaannya, selalu menyebut dan mengingat-ingat isinya,
rindu jika tidak berjumpa, dan takut jika terpisah darinya, serta selalu berbuat sesuai yang
dikehendakinya.
Cinta berarti selalu mengingat dan memikirkan dalam hati. Cinta memerlukan
pengorbanan dan kepatuhan kepada yang dicintainya. Seorang ayah cinta kepada
anaknya maka segala cara akan ditempuh untuk memenuhi keinginan anaknya. Seorang
ibu mencintai anak kandungnya pasti akan mengorbankan dirinya, seperti menyusui
bayinya dan mengganti baju bayinya yang basah. Seorang anak akan mengorbankan apa
yang ia miliki untuk membela ayah dan ibunya. Seorang suami akan memenuhi keinginan
dan permintaan istrinya karena benar-benar mencintainya.
Cinta kepada Allah dan cinta karena Allah harus melebihi kecintaan kepada ayah,
ibu dan apa pun. Ini digambarkan oleb Allah Swt:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman12 ialah mereka yang bila disebut nama Allah 13
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (QS. Al-Anfal/8: 2)
Mencintai Allah Swt berarti mencintai Rasulullah Saw Berarti juga mencintai Al-
Qur'an dan hadis. Mempelajari Al-Qur'an adalah kewajiban setiap muslim. Rasululah saw
pemah bersabda yang aninya, "Sebaik-sebaik orang di antara kamu adalah orang yang
mau belajar Al-Qur'an dan mau mengajarkannya."
Al-Qur'an dan hadis adalah dua sumber utama dalam hukum Islam. Setiap orang
lslam harus mencintai keduanya karena dengan demikian dia akan selamat, baik di dunia
maupun di akhirat. Orang yang mencintai Al-Qur'an dan hadis, akan selalu
mengutamakan keduanya di atas yang lain. Kecintaan terhadap Al-Qur'an dan hadis akan
membuatnya selalu ingin mengetahui lebih dalam ajaran yang terdapat di dalamnya.
Perilaku mencintai Al-Qur'an dan hadis dapat diwujudkan dengan langkah-langkah
berikut.
a. Berupaya mewujudkan berdirinya Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) di lingkungan
masing-masing.
b. Ikut serta secara aktif dalam upaya melancarkan jalannya TPA, baik dengan pikiran,
tenaga maupun materi.
c. Menyediakan waktu khusus untuk mempelajari Al-Qur'an dan hadis untuk kemudian
diajarkan kepada orang lain.
d. Mengajak orang-orang yang belum mau belajar Al-Qur'an dan hadis.
e. Selalu menjadikan Al-Qur'an dan hadis sebagai dasar dalam segala tindakan dan cara
berpikimya.
12
Maksudnya: orang yang sempurna imannya.
13
Dimaksud dengan disebut nama Allah Ialah: menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakannya.
Gambar : Kegiatan TPA
14
Maksudnya: jika dibacakan Al Quran kita diwajibkan mendengar dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik dalam sembahyang
maupun di luar sembahyang, terkecuali dalam shalat berjamaah ma'mum boleh membaca Al Faatihah sendiri waktu imam membaca ayat-ayat Al
Quran.
15
Maksudnya: orang yang sempurna imannya.
16
Dimaksud dengan disebut nama Allah Ialah: menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakannya.
Bedasarkan aspek-aspek kesahihan al-Hadits ada banyak hal yang dapat dipakai
untuk disikapi serta diwujudkan dalam pandangan hidup sehar-hari, di antaranya sebagai
berikut.
a. Berusaha memiliki kitab hadits walaupun hanya sekedar ringkasannya. lni sebagai
wujud keseriusan cinta kepadanya.
b. Mempelajari kaidah-kaidah dalam ilmu hadits sehingga mengerti kedudukan hadits-
hadits.
c. Membaca dan menghafal hadits-hadits Rasulullah SAW yang sahih sesuai kaidah ilmu
hadits.
d. Mengamalkan hadits-hadits Rasulullah SAW yang sahih.
e. Selalu menyandingkan Al Hadits dengan Al Quran dalam menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Menyebutkan pengertian Tes Tulis Jawab Sebutkan pengertian
cinta Al-Qur’an dan Al- Singkat cinta Al-Qur’an dan Al-
Hadits Hadits ?
Menunjukkan cara Tulis Tulis Jawab Sebutkan cara
mencintai Al-Qur’an Singkat mencintai Al-Qur’an
Menunjukkan cara men- Tes Tulis Jawab Sebutkan cara
cintai Al-Hadits Singkat mencintai Al-Hadits
J. PENILAIAN 2
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang pengertian cinta
Ketepatan peta konsep tentang cara mencintai Al-Qur’an
Ketepatan peta konsep tentang cara mencintai Al-Hadits
Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 3
Nama Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Skor Nilai
Kelompo Konsep Peta Konsep Konsep
k 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nama :
Kelompok :
Kelas :
N Aspek Tem Total
Indikator Deskriptor Skor Guru Nilai
o Penilaian a Skor
Komunikas Komunikatif 1
i lisan Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikas Mudah 1
i tulis dipahami
Ketepatan 2
Jawaban
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat Menentukan perilaku orang yang mencintai Al-Qur’an
Siswa dapat menentukan perilaku orang yang mencintai Al-Hadits
D. MATERI PEMBELAJARAN
Perilaku orang yang mencintai Al-Qur’an
Perilaku orang yang mencintai Al-Hadits
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Menunjukkan perilaku Tes Tulis Jawab Jelaskan perilaku
orang yang mencintai Al- Singkat orang yang mencintai
Qur’an Al-Qur’an ?
Menunjukkan perilaku Tulis Tulis Jawab Jelaskan perilaku
orang yang mencintai Al- Singkat orang yang mencintai
Hadits Al-Hadits ?
Menyebutkan hikmah Tes Tulis Jawab Sebutkan hikmah
orang yang mencintai Al- Singkat orang yang mencintai
Qur’an dan Hadits Al-Qur’an dan Hadits ?
J. PENILAIAN 2
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang perilaku orang yang mencintai Al-
Qur’an
Ketepatan peta konsep tentang perilaku orang yang mencintai Al-
Hadits
Ketepatan peta konsep tentang hikmah orang yang mencintai Al-
Qur’an
Ketepatan peta konsep tentang hikmah orang yang mencintai Al-
Hadits
Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 3
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama Skor Nilai
Konsep Peta Konsep Konsep
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nama :
Kelompok :
Kelas :
N Aspek Total
Indikator Deskriptor Skor Tema Guru Nilai
o Penilaian Skor
Komunikasi Komunikatif 1
lisan Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi Mudah 1
tulis dipahami
Ketepatan 2
Jawaban
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat Mencari ciri-ciri perilaku mencintai Al-Qur’an
Merumuskan ciri-ciri perilaku mencintai Al-Hadits
Menentukan perbedaan perilaku mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits
D. MATERI PEMBELAJARAN
Ciri-ciri perilaku mencintai Al-Qur’an
Ciri-ciri perilaku mencintai Al-Hadits
Perbedaan perilaku mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Menunjukkan perilaku Tes Tulis Jawab Sebutkan perilaku
orang yang mencintai Al- Singkat orang yang mencintai
Qur’an Al-Qur’an ?
Menyebutkan perilaku Tulis Tulis Jawab Sebutkan perilaku
mencintai Al-Hadits Singkat mencintai Al-Hadits ?
Membedakan perilaku Tes lisan Jawab Bedakan perilaku
mencintai Al-Qur’an dan Singkat mencintai Al-Qur’an
Al-Hadits dan Al-Hadits ?
J. PENILAIAN 2
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang ciri-ciri perilaku mencintai Al-Qur’an
Ketepatan peta konsep tentang ciri-ciri perilaku mencintai Al-Hadits
Ketepatan peta konsep tentang perbedaan perilaku mencintai Al-
Qur’an
Ketepatan peta konsep tentang perbedaan perilaku mencintai Al-
Hadits
Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 3
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama Skor Nilai
Konsep Peta Konsep Konsep
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nama :
Kelompok :
Kelas :
N Aspek Total
Indikator Deskriptor Skor Tema Guru Nilai
o Penilaian Skor
Komunikasi Komunikatif 1
lisan Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi Mudah 1
tulis dipahami
Ketepatan 2
Jawaban
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menerjemahkan surat Al Fatihah tiap mufrodatnya
Mempelajari isi kandungan S. Al Fatihah tentang Al tauhid Rububiyyah
Mengaitkan isi kandungan S. Al Fatihah tentang Al tauhid Rububiyyah dengan kehidupan
sehari-hari
Menerjemahkan S. An Naas, Al Falaq dan Al Ikhlas
Mencari ayat-ayat yang berhubungan dengan tauhid Uluhiyyah dalam surat An Naas, Al
Falaq dan Al Ikhlas
D. MATERI PEMBELAJARAN
QS Al Fatihah, An Naas, Al Falaq dan Al Ikhlas
Terjemahan QS Al Fatihah, An Naas, Al Falaq dan Al Ikhlas
Kandungan Q.S Al Fatihah tentang tauhid Rububiyyah
Mengaitkan isi kandungan Al Fatihah tentang tauhid Rububiyyah dengan kehidupan sehari-
hari
Menerjemahkan Surat An Naas, Al Falaq dan Al Ikhlas
Isi kandungan Surat An Naas, Al Falaq dan Al Ikhlas tentang tauhid Uluhiyyah
Mengaitkan isi Surat An Naas, Al Falaq dan Al Ikhlas tentang tauhid Uluhiyyah
1. Membaca
a. QS. Al Fatihah
1. QS. An Naas
2. QS. Al Falaq
3. QS. Al Ikhlas
2. Terjemahan
a. Terjemahan Al Mufradat
dengan menyebut nama = بسم Allah = هللا
yang Maha Pemurah = ٰ
الرحمن lagi Maha Penyayang = الرحيم
segala puji = الحمد bagi Allah = هلل
Tuhan semesta alam = ٰ رب
العلمين Yang menguasai = ٰملك
hari Pembalasan = يوم الدين Hanya Engkaulah = إياك
yang kami sembah = نعبد Kami meminta pertolongan = نستعين
Tunjukilah Kami = إهدنا jalan yang lurus = الصراط المستقيم
Engkau beri nikmat = أنعمت kepada mereka = عليهم
yang dimurkai = المغضوب yang sesat = الضآلين
17
Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan,
minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang
membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha
Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
18
Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya karena
perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah karena Allah
sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.
19
Rabb (tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada
sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam
manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua alam-alam itu
20
Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim),
artinya: Raja.
21
Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang
buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya.
5) Hanya Engkaulah yang Kami sembah22, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta
pertolongan23.
6) Tunjukilah24 Kami jalan yang lurus,
7) (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan
(jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. 25
22
Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai
Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
23
Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang
tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
24
Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar
memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.
25
Yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.
Pada ayat 4 dijelaskan tentang adanya hari pembalasan (hari akhir).
Pada hari itu manusia akan menerima balasan dari amal perbuatannya selama
hidup didunia. Amal baik akan dibalas nikmat disurga, sedangkan amal buruk
akan dibalas siksa di neraka. Pada hari itu, hanya Allahlah yang berkuasa.
Kekuasaan, kegagahan dan keangkuhan yang pernah dimiliki oleh manusia tidak
berarti lagi. Semua tunduk pada kekuasaan allah SWT Sebagaimana firman Allah
SWT dalam surah Al-Furqan ayat 25 :
Kerajaan yang hak pada hari itu adalah milik Tuhan yang Maha Pengasi.
Dan itulah hari yang sulit bagi orang-orang kafir. (QS. Al-Furqan : 25)
Surah Al-Fatihah ayat 5-7 berisi tentang Tauhid Uluhiyyah. Pada ayat
5 dijelaskan satu sikap pernyataan bahwa hanya kepada Allah kita akan
menyembah dan minta pertolongan. Banyak manusia telah mengakui tauhid
Uluhiyyah. Maksudnya, banyak orang yang mengakui bahwa Allahlah pencipta,
pemelihara, dan penguasa alam semesta.
Pada ayat 6-7, mengingatkan kita agar senantiasa berdo’a kepada
Allah SWT sebagai sang penentu segala sesuatu. Sebagai mekhluk yang lemah,
manusia banyak memiliki kekurangan. Kemewahan dunia sering membuat
manusia lupa akan tugasnya menghambakan diri kepada Allah SWT. Oleh karena
itu kita harus senantiasa berdo’a kepada allah SWT agar ditunjukkan Siraatal
Mustaqim (jalan lurus). Maksud jalan yang lurus itu adalah Islam. Do’a ini harus
diikuti dengan usaha, yakni mampu mempelajari Islam dengna baik.
26
Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan
menghembus-hembuskan nafasnya ke buhul tersebut.
6. Isi kandungan Surat An Naas, Al Falaq dan Al Ikhlas tentang tauhid Uluhiyyah
Menurut bahasa, kata uluhiyyah ( )الوهيةberarti sembahan, persembahan.
Tauhid Uluhiyyah berarti kepercayaan bahwa hanya Allah sembahan yang benar.
Hal ini tercermin dalam kalimah syahadat yaitu, laailaahaillallah (tidak ada
sembahan yang pantas disembah)kecuali Allah SWT. Keyakinan tersebut harus
dibuktikan dengan amal nyata dalam kehidupan sehari-hari yaitu menyembah
kepada Allah dan tidak menyekutukann-Nya dengna apapun. Tanpa bukti yang
nyata, keyakinan tersebut tidak ada buktinya dalam pandangan Allah SWT.
7. Mengaitkan isi Surat An Naas, Al Falaq dan Al Ikhlas tentang tauhid Uluhiyyah
Surat An Naas. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berhubungan dengan
sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Disadari atau tidak, manusia
sering menghadapi kesulitan dalam bersosialisasi. Hal itu disebabkan berbagai
macam sifat dan watak yang dimiliki manusia.
Tauhid Rububiyyah pada surah Al Falaq hanya terdapat pada ayat 1.
Sedangkan ayat-ayat selanjutnya berisi tentang jenis-jenis kejahatan. Pada ayat 1,
dijelaskan supaya kita berlindung. Secara bahasa berarti terpecah menjadi dua
bagian . Dalam surah ini lafal itu diartikan waktu subuh. Waktu subuh adalah waktu
yang memisahkan antara siang dan malam.
Pada surah ini manusia diingatkan kembali bahwa kondisi dirinya lemah. Banyak
makhluk ciptaan Allah yang dapat membahayakan diri manusia. Oleh karena itu,
manusia diberi petunjuk agar memohon perlindungan kepada Allah SWT pencipta
waktu subuh, dari gangguan sebagian makhluk-Nya.
Api sangat besar manfaatnya bagi manusia, tetapi api juga bias membahayakan
manusia . Air yang cukup dan terkendali besar manfaatnya bagi manusia, tetapi air
yang tidak terkendali bias membahayakan manusia. Semua makhlul bias
bermanfaat, tetapi juga bias membawa mudarat. Oleh karena itu, manusia
hendaknya memohon perlindungan kepada Allah SWT agar selamat dari bahaya
semua makhluk. Inilah yang terkandung dalam ayat 2.
Manusia dianugerahi oleh Allah SWT sepasang mata. Kemampuan manusia
melihat sangat terbatas, itu pun jika ada cahaya. Jika tidak ada cahaya, manusia
tidak mampu malihat benda-benda secara jelas. Ada beberapa jenis hewan yang
membahayakan dan mencari mangsa diwaktu malam. Menyadari kelemahan
dirinya manusia memohon perlindungan kepada Allah SWT dari gangguan
sebagian makhluk-Nya. Inilah yang diajarkan Allah SWT pada ayat 3.
Pada ayat 4, dijelaskan tentang adanya kejahatan sihir. Sejak zaman dahulu,
dikenal bahwa tukang sihir banyak dari wanita tua. Mereka membuat ramuan
tertentu dan diberi mantra-mantra sesuai kehendakny. Dengan mantra yang
dibuatnya, mereka mencelakakan orang lain melalui perantara setan. Manuisia
diperintahkan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT agar selamat dari
sihir-sihir tersebut.
Ayat 5 menjelaskan tentang kejahatan bahaya hasad. Hasad merupakan salah
satu penyakit hati yang sulit dicari penyembuhnnya. Sifat hasad yang tidak
terkendali dapat menimbulkan perbuatan dengki yang membahayakan orang lain.
Kita memohon perlindungan kepada Allah SWT agar selamat dari kedengkian
seseorang kepada kita. Sudah semestinya permohonan itu harus disertai usaha,
yakni menjaga diri agar tidak menimbulkan rasa iri pihak lain.
Surah Al-Ikhlas berisi tentang pengesaan Allah SWT. Pernyataan itu secara
tegas dijelaskan pada ayat 1. Pada ayat 2 dijelaskan tentang adanya Tauhid
Uluhiyyah, yaitu pengakuan bahwa hanya Allahlah tempat bergantung semua
makhluk. Dia yang mencipta semua makhluk dan Dia pula yang menjadi tumpuan
semua makhluk. Dalam behubungan dengan manusia, kita boleh memohon kepada
orang lain, tetapi kayakinan terlaksananya semua permohonan adalah karena Allah
SWT.
Ayat 3 dan 4 menjelaskan bahwa Allah SWT Maha Berdiri Sendiri sehingga tidak
pantas jika Dia memiliki orang tua ataupun anak. Semua itu tidak pantas disifatkan
kepada-Nya. Tidak ada yang bisa dibandingkan dengan Allah SWT baik sifat
maupun keadaan-Nya.
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah!
I. PENILAIAN 1
J. PENILAIAN 2
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep surat Al Fatihah tentang tauhid Rububiyyah
Ketepatan peta konsep surat An Naas tentang tauhid Uluhiyyah
Ketepatan peta konsep surat Al Falaq tentang tauhid Uluhiyyah
Ketepatan peta konsep surat Al Ikhlas tentang tauhid Uluhiyyah
Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 3
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama Skor Nilai
Konsep Peta Konsep Konsep
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nama :
Kelompok :
Kelas :
N Aspek Total
Indikator Deskriptor Skor Tema Guru Nilai
o Penilaian Skor
Komunikasi Komunikatif 1
lisan Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi Mudah 1
tulis dipahami
Ketepatan 2
Jawaban
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mencari contoh ciri-ciri Tauhid Rububiyyah
Mencari contoh ciri-ciri Tauhid Uluhiyyah
Mencari contoh orang yang melakukan Al tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah
D. MATERI PEMBELAJARAN
Ciri-ciri Al tauhid Rububiyyah dalam kehidupan
Tauhid Uluhiyyah dalam kehidupan
Contoh orang yang melaksanakan Al tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang Al tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Mengidentifikasi ciri-ciri Tes Tulis Jawab Jelaskan ciri-ciri
tauhid Rububiyyah dalam Singkat tauhid Rububiyyah
kehidupan dalam kehidupan ?
Mengidentifikasi ciri-ciri Tulis Tulis Jawab Sebutkan ciri-ciri
tauhid Uluhiyyah dalam Singkat tauhid Uluhiyyah
kehidupan dalam kehidupan ?
Membuat contoh perilaku Tulis Tulis Jawab Buatkan contoh
orang yang bertauhid Singkat perilaku orang yang
bertauhid ?
J. PENILAIAN 1
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep surat Al Fatihah tentang tauhid Rububiyyah
Ketepatan peta konsep surat An Naas tentang tauhid Uluhiyyah
Ketepatan peta konsep surat Al Falaq tentang tauhid Uluhiyyah
Ketepatan peta konsep surat Al Ikhlas tentang tauhid Uluhiyyah
Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 2
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama
Konsep Peta Konsep Konsep Skor Nilai
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nilai = skor yang dicapai x 100
skor maksimal (9)
Nama :
Kelompok :
Kelas :
Aspek Tem
No Indikator Deskriptor Skor Guru Total Skor Nilai
Penilaian a
Komunikasi Komunikatif 1
lisan Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi Mudah 1
tulis dipahami
Ketepatan 2
Jawaban
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menulis Hadits tentang ciri iman
Menulis Hadits tentang ciri ibadah yang diterima Allah
D. MATERI PEMBELAJARAN
Menulis Hadits tentang ciri iman
Menulis Hadits tentang ciri ibadah yang diterima Allah
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang ciri iman dan ibadah yang diterima Allah!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Menerjemahkan surat Al Tes Tulis Jawab Terjemahkan surat Al
Fatihah Singkat Fatihah
Menulis Hadits tentang Tulis Tulis Uraian Tuliskan Hadits tentang
ciri iman ciri iman
Menulis Hadits tentang Tulis Tulis Uraian Tuliskan Hadits tentang
ciri ibadah yang diterima ciri ibadah yang
Allah diterima Allah
J. PENILAIAN 2
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang Hadits tentang ciri iman yang diterima
Allah
Ketepatan peta konsep tentang Hadits tentang ibadah yang diterima
Allah
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan surat Al Fatihah
Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 3
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama
Konsep Peta Konsep Konsep Skor Nilai
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menghafalkan Hadits tentang ciri iman
Menghafalkan Hadits tentang ibadah yang diterima Allah
D. MATERI PEMBELAJARAN
Menghafalkan Hadits tentang ciri iman
Menghafalkan Hadits tentang ibadah yang diterima oleh Allah
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang ciri iman dan ibadah yang diterima oleh Allah!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Menerjemahkan surat Al Tes Tulis Jawab Terjemahkan surat Al
Fatihah Singkat Fatihah ?
Menghafalkan Hadits Tulis Tulis Hafalan Hafalkan Hadits
tentang ciri iman tentang ciri iman ?
Menerjemahkan Hadits Tulis Tulis Jawab Terjemahkan Hadits
tentang ibadah yang Singkat tentang ibadah yang
diterima Allah diterima Allah ?
J. PENILAIAN 1
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang Hadits tentang ciri iman yang diterima
Allah
Ketepatan peta konsep tentang Hadits tentang ibadah yang diterima
Allah
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan surat Al Fatihah
Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 2
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama
Konsep Peta Konsep Konsep Skor Nilai
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nama :
Kelompok :
Kelas :
Aspek Total
No Indikator Deskriptor Skor Tema Guru Nilai
Penilaian Skor
Komunikasi Komunikatif 1
lisan Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi Mudah 1
tulis dipahami
Ketepatan 2
Jawaban
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menghafalkan Hadits tentang ciri iman
Menghafalkan Hadits tentang ibadah yang diterima Allah
D. MATERI PEMBELAJARAN
Mengartikan Hadits tentang ciri iman
Mengartikan Hadits tentang ibadah yang diterima oleh Allah
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang ciri iman dan ibadah yang diterima oleh Allah!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Menghafalkan surat Al Tes Tulis Jawab Hafalkan surat Al
Fatihah Singkat Fatihah ?
Menghafalkan Hadits Tulis Tulis Jawab Hafalkan Hadits
tentang ciri iman Singkat tentang ciri iman ?
Menghafalkan Hadits Tulis Tulis Jawab Hafalkan Hadits
tentang ibadah yang Singkat tentang ibadah yang
diterima Allah diterima Allah ?
J. PENILAIAN 1
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang Hadits tentang ciri iman yang diterima
Allah
Ketepatan peta konsep tentang Hadits tentang ibadah yang diterima
Allah
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan surat Al Fatihah
Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 2
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama Skor Nilai
Konsep Peta Konsep Konsep
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mempelajari isi kandungan Hadits tentang ciri iman
Mengaitkan isi kandungan Hadits tentang ciri iman dengan fenomena kehidupan
Menjelaskan isi kandungan Hadits tentang ciri ibadah yang diterima Allah
Mengaitkan isi kandungan Hadits tentang ciri ibadah yang diterima Allah
D. MATERI PEMBELAJARAN
Isi kandungan Hadits tentang ciri iman
Mengaitkan kandungan Hadits tentang iman dengan fenomena kehidupan
Isi kandungan Hadits tentang ciri ibadah yang diterima Allah
Mengaitkan Hadits tentang ibadah yang diterima Allah dengan fenomena kehidupan
Kandungan Hadits
Hadits pertama menjelaskan tentang prinsip-prinsip dalam keimanan.
Hadits tersebut menjelaskan bahwa iman terdiri atas tiga unsur yakni
diyakini dengan hati, diucapkan dengan perbuatan, dan diamalkan dalam
perbuatan. Ketiga unsur ini tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Jika ada satu
unsur yang tidak dimliki seseorang, berarti ia belum menjadi orang yang
beriman. Dengan demikian, orang yang beriman hatinya selalu meyakini
sepenuh hati, lisannya mengucapkan secara benar, kemudian keyakinan
dan ucapan itu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Hadits kedua menjelaskan tentang pengajaran malaikat Jibril kepada
para sahabat melalui Rasulullah SAW. Ada enam pokok keyakinan yang
harus diyakini oleh setiap orang yang mengaku beriman. Keyakinan ini
sering disebut dengan rukun iman. Keenam keyakinan itu ialah Iman kepada
Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, hari akhir dan iman pada
takdir yang baik dan buruk. Keenam keyakinan ini tidak boleh dipilih-pilih
karena merupakan satu kesatuan.
Hadits ketiga menjelaskan bahwa banyak macam amal yang termasuk
bentuk keimanan. Kata tujuh puluh satu bukan berarti jumlahnya, tetapi
menunjukkan bahwa amal itu banyak macamnya. Amal yang paling utama
nilainya dalam keimanan adalah ucapan la ilaha illallah. Ucapan ini
merupakan puncak keimanan karena pernyataan itu sebagai pengakuan
bahwa tidak ada sesembahan, kecuali hanya Allah SWT. Adapun perbuatan
yang dianggap kecil ialah menyingkirkan gangguan dari tengah jalan.
Meskipun dianggap kecil, amal tersebut dapat membawa manfaat bagi orang
lain. Perbuatan itu banyak orang yang dapat selamat dari kesengsaraan di
jalan, bahkan dalam hadits itu dijelaskan bahwa rasa malu pun termasuk dari
iman. Malu disini ialah malu untuk berbuat maksiat. Orang yang sudah tidak
merasa malu ketika melakukan kemaksiatan, berarti ia sudah kehilangan
iman dihatinya.
Hadits keempat menjelaskan tentang pentingnya keikhlasan dalam
beramal. Kunci diterimanya amal seseorang salah satunya ialah keikhlasan
niatnya. Jika amal itu tidak ikhlaskarena Allah, sia-sialah amal itu meskipun
amal itu baik.
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang ciri iman dan ibadah yang diterima oleh Allah!
I. PENILAIAN 1
J. PENILAIAN 1
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan surat Al Fatihah
Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan Hadits tentang ciri iman
Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan Hadits tentang ciri iman
dengan fenomena kehidupan
Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan Hadits tentang ciri
ibadah yang diterima Allah
Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 2
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama
Konsep Peta Konsep Konsep Skor Nilai
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nama :
Kelompok :
Kelas :
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melakukan analisa dari perilaku orang yang beriman dan tidak beribadah
Menuliskan bentuk ibadah yang sudah dilakukan
D. MATERI PEMBELAJARAN
Contoh perilaku orang yang beriman dan tidak beriman
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang pengertian serta fungsi Al Quran dan Hadits!
I. PENILAIAN 1
J. PENILAIAN 1
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan surat Al Fatihah
Ketepatan peta konsep tentang contoh perilaku orang yang
beriman
Ketepatan peta konsep tentang perilaku orang beriman dan tidak
beriman
Ketepatan peta konsep tentang contoh ibadah yang diterima Allah
dan yang tidak diterima
Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 2
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama
Konsep Peta Konsep Konsep Skor Nilai
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nilai = skor yang dicapai x 100
skor maksimal (9)
Nama :
Kelompok :
Kelas :
N Aspek Total
Indikator Deskriptor Skor Tema Guru Nilai
o Penilaian Skor
Komunikasi Komunikatif 1
lisan Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi Mudah 1
tulis dipahami
Ketepatan 2
Jawaban