Anda di halaman 1dari 63

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
1

Madrasah : MTsN Tembilahan


Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup
Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan pengertian dan fungsi Al-Qur’an dan Hadits
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


 Menjelaskan pengertian Al-Qur ’an
 Menjelaskan fungsi Al-Qur’an dalam surah Al-Baqarah ayat 185
 Menjelaskan fungsi Al-Qur’an dan Al-Hadits dalam surah Ibrahim ayat 1
 Menjelaskan pengertian hadits
 Menjelaskan fungsi al-Hadits

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mendiskusikan fungsi Al-quran dan Hadits
 Membuat peta konsep
 Menentukan statemen tentang sikap untuk menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai
pedoman hidup

C. APLIKASI NILAI KARAKTER


 Karakter Guru
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Karakter Peserta didik yang diharapkan :
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Pengertian Al-Qur’an
 Fungsi Al-Qur’an
 Pengertian Hadits
 Fungsi Hadits
 Perbedaan fungsi Al-Qur’an dan Hadits

1. Pengertian Al-Qur’an
Kata Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab (‫قرانا‬ ٰ - ‫ يق رأ‬- ‫)ق رأ‬, yang berarti bacaan.
Menurut istilah Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Pengertian
berikut ini berdasarkan ayat-ayat berikut ini :
         
Dan sungguh (Al-Qur’an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam,
yang dibawa turun oleh Ar-Ruhal Al-Amin (Jibril). (QS. Asy-Syu’ara :192-193)

2. Fungsi Al-Qur’an
Ada beberapa fungsi Al-Qur’an yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, diantaranya
dalam Surah Al-Baqarah ayat 1 dan 185 dan surah Ibrahim ayat 1.
a. Sebagai petunjuk hidup bagi manusia
           
Alif laam miin1. Kitab2 (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa3. (Q.S. Al Baqarah: 2/ 1 - 2)
b. Sebagai penjelasan dari petunjuk tersebut dan pembeda antara yang benar
(hak) dan yang salah (batil)
        
         
            
       
       
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu
hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada
bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka
(wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari
yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur. (Q.S. Al Baqarah/2: 185)
c. Sebagai penerang bagi manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang
benderang
         
       
Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin
Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (QS.
Ibrahim/14: 1).

3. Pengertian Hadits
Kata Al-Hadits berasal dari bahasa Arab ‫ خرب‬/ ‫ جدي د‬/ ‫ ح ديث = ق ريب‬, yang berarti dekat,
baru, muda, cerita, berita dan riwayat dari Nabi Muhammad SAW.
Menurut istilah, hadits didefinisikan sebagai berikut :
a. Segala ucapan, perbuatan dan keadaan Nabi Muhammad SAW
b. Segala berita yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW baik berupa
ucapan, perbuatan, takrir (ketetapan), maupun deskripsi sifat-sifat beliau.
c. Segala perkataan, perbuatan dan takrir Nabi Muhammad SAW berkaitan
dengan hukum
Hadits adalah segala ucapan, perbuatan dan takrir Nabi Muhammad SAW.
Takrir berarti ketetapan atau sikap diam Nabi Muhammad SAW terhadap
1
Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam
miim shaad dan sebagainya. diantara Ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang Termasuk ayat-ayat
mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula
yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian Para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk
mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya
bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
2
Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
3
Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-
Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
permasalahan yang terjadi dan beliau mengetahuinya. Contoh suatu ketika Nabi
Muhammad SAW bersama Khalid bin Walid berkunjung kerumah Maimunah (bibi
beliau). Beliau disuguhi daging dab (semacam biawak). Khalid bin Walid makan
daging tersebut tetapi Nabi Muhammad SAW tidak memakannya. Ketika beliau
ditanya apakah dagingn itu haram. Beliau tidak mengatakan daging itu haram.

4. Fungsi Hadits
a. Mengukuhkan hukum-hukum yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an
b. Menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat mujmal (global)
c. Membatasi keumuman Al-Qur’an
d. Menetapkan hukum yang beum terdapat dalam Al-Qur’an

5. Perbedaan fungsi Al-Qur’an dan Hadits


a. Fungsi Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, merupakan nikmat bagi
orang-orang yang beriman, sebagai kabar gembira bagi orang-orang beriman,
sebagai peringatan orang-orang yang kafir, dan sebagai pendidikan akhlak
yang sempurna.
b. Fungsi hadits mengkukuhkan hukum dalam Al-Qur’an yang bersifat mujmal
(global), membatasi kumuman ayat Al-Qur’an, dan menetapkan hukum yang
belum ada ketentuannya dalam Al-Qur’an.

E. METODE PEMBELAJARAN
 Peta konsep
 Diskusi
 Tanya jawab

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


 Kegiatan Pendahuluan
 Siswa melakukan tanya jawab tentang Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman
hidup
 Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari
materi Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup
 Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
 Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai
pedoman hidup
 Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan
kelas
Elaborasi
 Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
 Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfirmasi
 Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
 Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
 Kegiatan Penutup
 Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
 Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai
pedoman hidup

G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR


 Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
 Buku pedoman guru mp al quran-hadits kls VII MTs
 Buku al quran-hadits untuk siswa MTs kelas VII
 Lembar penilaian
 Lembar pengamatan

H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup!

I. PENILAIAN 1

Indikator Pencapaian Teknik Bentuk


Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
 Menjelaskan pengertian Tes Tulis Uraian  Jelaskan pengertian
Al-Qur’an Al-Quran
 Menjelaskan fungsi Al- Tulis Tulis Uraian  Jelaskan fungsi Al-
Qur’an Quran
 Menjelaskan pengertian Tes Tulis Uraian  Jelaskan pengertian
Haditst Hadits
 Menjelaskan fungsi Al- Tes Tulis Uraian  Jelaskan fungsi Hadits
Haditst
 Membedakan fungsi Al- Tugas Tugas  Jelaskan perbedaan
Qur’an dan Haditst kelompok kelompok fungsi Al-Qur’an dan
Haditst
 Memilih sikap untuk Skala sikap Uraian  Bagimana Memilih
menjadikan Al-Qur’an sikap untuk
dan Haditst sebagai menjadikan Al-Qur’an
pedoman hidup dan Haditst sebagai
pedoman hidup

J. PENILAIAN 2
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang pengertian Al Quran
Ketepatan peta konsep tentang fungsi Al Quran
Ketepatan peta konsep tentang pengertian Hadits
Ketepatan peta konsep tentang fungsi Hadits
Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik

K. PENILAIAN 3
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama
Konsep Peta Konsep Konsep Skor Nilai
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3

Nilai = skor yang dicapai x 100


skor maksimal (9)

L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI

Nama :
Kelompok :
Kelas :
Aspek Tem Total
No Indikator Deskriptor Skor Guru Nilai
Penilaian a Skor
Komunikasi  Komunikatif 1
lisan  Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi  Mudah 1
tulis dipahami
 Ketepatan 2
Jawaban

Tembilahan, 6 Juli 2013


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri Tembilahan Al-Qur’an - Hadits

Drs. M. RUSLI M. YUSUF, S.Ag


NIP. 19571111 198503 1 005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
2

Madrasah : MTsN Tembilahan


Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup
Kompetensi Dasar : 1.2 Menjelaskan cara memfungsikan Al-Qur’an dan Hadits
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


 Menjelaskan cara memfungsikan Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman dalam
kehidupan pribadi
 Menjelasakan cara-cara memfungsikan Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman dalam
kehidupan keluarga/rumah tangga
 Menjelasakan cara-cara memfungsikan Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman dalam
kehidupan bermasyarakat
 Menjelasakan cara-cara memfungsikan Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
 Menjelasakan cara-cara memfungsikan Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup
dalam menyelesaikan masalah

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mendiskusikan cara memfungsikan Al-Qur’an
 Mendiskusikan cara memfungsikan Hadits
 Tanya jawab tentang memfungsikan Al-Qur’an dan Hadits

C. APLIKASI NILAI KARAKTER


 Karakter Guru
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Karakter Peserta didik yang diharapkan :
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Cara memfungsikan Al-Qur’an dan Hadits
 Perbandingan fungsi Al-Qur’an dan Hadits

Cara memfungsikan Al-Qur’an dan Hadits

1. Menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman dalam kehidupan pribadi


Setiap muslim wajib menggunakan Al-Qur’an dan hadits sebagai pedoman hidup sehari-
hari. Allah Swt berfirman dalam Surah An-Nur ayat 51:
         
        

Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan
Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka4 ialah ucapan. "Kami
mendengar, dan Kami patuh". dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung. (QS. An-
Nur/24:51)

2. Menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman dalam kehidupan keluarga/rumah


tangga
Rumah tangga muslim adalah rumah tangga yang dibangun atas petunjuk Allah Swt dan
Rasul-Nya. Berikut contoh bimbingan Al-Qur’an dan hadits dalam kehidupan rumah
tangga.
a. Surah an-Nisa ayat 34

4
Maksudnya: di antara kaum muslimin dengan kaum muslimin dan antara kaum muslimin dengan yang bukan muslimin.
         
       
        
       
         
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena
Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas
sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah
menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita
yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri 5 ketika
suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) 6.
wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya 7, Maka
nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur
mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu,
Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya 8.
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. (QS. An-
Nisa’/4:34)
b. Hadits tentang kepemimpinan suami istri dalam rumah tangga
‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِ
َ ‫ت َر ُس ْو َل اهلل‬ ُ ‫ال َس ِم ْع‬َ َ‫ض َي اهللُ َع ْن ُه َم ا ق‬ ِ ‫اهلل ابْ ِن عُم ر ر‬
َ ََ
ِ ‫َعن َع ْب ِد‬
ْ
‫اع فِ ْى أ َْهلِ ِه َو َم ْس ُؤ ٌل َع ْن َر ِعيَّتِ ِه‬ َّ ‫اع َو ُكلُّ ُك ْم َم ْس ُؤ ٌل َع ْن َر ِعيَّتِ ِه َو‬
ٍ ‫الر ُج ُل َر‬ ٍ ‫َي ُق ْو ُل ُكلُّ ُك ْم َر‬
)‫ت َز ْو ِج َها َو َم ْس ُؤلَةٌ َع ْن َر ِعيَّتِ َها (رواه البخاري‬ ِ
ِ ‫اعيةٌ فِى ب ْي‬
َ ْ َ ‫َوال َْم ْرأَةُ َر‬
Dari Abdullah bin Umar r.a, dia berkata, Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda:
”Kamu semua adalah pemimpin dan harus bertanggung jawab atas
kepemimpinannya. Seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya dan harus
bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang istri adalah pemimpin di
lingkungan rumah tangga suaminya dah harus bertanggung jawab atas
kepemimpinannya”. (HR. Al-Bukhari)

3. Menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat


Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia selalu memerlukan orang lain dalam
berinteraksi. Agar tercipta suatu masyarakat yang baik, Al-Qur’an memberikan petunjuk
di antaranya.
a. Kesediaan untuk saling menolong dalam kehidupan
         …
         
... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertakwalah
kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Ma’idah/5: 2)
Rasulullah saw bersabda sebagai berikut.
ِ ‫واهلل فِى عو ِن الْعب ِد ما َكا َن الْعب ُد فِى عو ِن أ‬
)‫َخ ْي ِه (رواه مسلم عن أىب هريرة‬ ْ َ ْ َْ َ َْ ْ َ ْ ُ َ
Allah selalu nenolong seorang hamba, selama hamba itu mau menolong saudaranya
(HR. Muslim dari Abu Hurairah)
5
Maksudnya: tidak Berlaku curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya.
6
Maksudnya: Allah telah mewajibkan kepada suami untuk mempergauli isterinya dengan baik.
7
Nusyuz: Yaitu meninggalkan kewajiban bersuami isteri. nusyuz dari pihak isteri seperti meninggalkan rumah tanpa izin suaminya.
8
Maksudnya: untuk memberi peljaran kepada isteri yang dikhawatirkan pembangkangannya haruslah mula-mula diberi nasehat, bila
nasehat tidak bermanfaat barulah dipisahkan dari tempat tidur mereka, bila tidak bermanfaat juga barulah dibolehkan memukul mereka dengan
pukulan yang tidak meninggalkan bekas. bila cara pertama telah ada manfaatnya janganlah dijalankan cara yang lain dan seterusnya.
b. Berbuat Baik Sesama Manusia
         
      
       
          
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.
dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh 9, dan teman
sejawat, Ibnu sabil10 dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. (QS. An-Nisa'/4: 36)
Ayat tersebut berbentuk kalam khabar (kalimat berita) yang berisi perintah
secara halus agar setiap mukmin taat kepada hukum Allal dan rasul-Nya. Dengan
demikian, mereka tidak mencari-cari kesalahan untuk menolak hukum tersebut.

c. Mau memberi dan atau menerima nasihat


         
      
Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-
orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS.
Al-‘Asr/103: 1-3)
َ ‫سلِّ ْم َعلَْي ِه َوإِذَا َد َع‬
ِ ‫اك فَأ‬ ِ ِ ٌّ ‫ح ُّق الْمسلِ ِم َعلَى الْمسلِ ِم ِس‬
‫ك‬
َ ‫ص َح‬ ْ ‫َج ْب هُ َوإِذَا‬
َ ‫اسَت ْن‬ َ َ‫ت إذَا لَق ْيتَهُ ف‬ ُْ ُْ َ
‫ات فَاتَّبِ ْع هُ رواه مسلم‬
َ ‫ض َفعُ ْدهُ َوإِذَا َم‬َ ‫س ِم ْتهُ َوإِذَا َم ِر‬ ِ
َ َ‫س فَ َحم َد اهللَ ف‬
ِ
َ َ‫ص ْح لَ هُ فَ إذَا َعط‬
َ ْ‫فَان‬
‫عن أىب هريرة‬
Hak orang Islam terhadap orang Islam lainnya ada enam: apabila engkau bertemu,
berilah salam kepadanya; apabila engkau diundang, datangilah; apabila engkau
dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya; apabila dia bersin lalu memuji Allah,
do’akanlah dia; apabila dia sakit, jengoklah dia; apabila meninggal dunia, ikutilah
jenazahnya. (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

4. Menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
Manusia diciptakan Allah Swt dengan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Tentu saja,
manusia memiliki kebiasaan yang berbeda-beda. Untuk itu, manusia harus saling
menghargai agar terwujud kehidupan yang rukun sehingga dapat hidup aman dan
sejahtera. Allah Swt berfirman sebagai berikut.

9
Dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang Muslim dan yang bukan
Muslim.
10
Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu
bapaknya.
       
         
    
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi
Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurat/49: 13)
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara tentu menghadapi
berbagai persoalan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Musyawarah sangat
diperlukan untuk menyelesaikannya, Allah Swt berfirman.
            …
  
… dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu 11. kemudian apabila kamu
telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali Imran/3: 159)

5. Menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai hakim dalam menyelesaikan masalah


Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu dihadapkan dengan berbagai persoalan.
Sebagai seorang mukmin, semua persoalan harus diselesaikan sesuai petunjuk Al-Qur’an
dan hadis. Firman Allah Swt.
           
           
 
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi
mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah
dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS. Al-Ahzab/33: 36)
Dalam ayat lain Allah Swt menegaskan sebagai berikut.
       
           
         

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya.

Perbandingan fungsi Al-Qur’an dan Hadits

Fungsi Al-Qur'an, antara lain sebagai petunjuk bagi manusia, merupakan nikmat bagi
orang-orang yang beriman, sebagai kabar gembira bagi orang-orang yang beriman,
sebagai peringatan orang-orang yang kafir, dan sebagai pendidikan akhlak yang
sempuma. Sedangkan Fungsl hadis, antara lain mengukuhkan hukum dalam Al-Qur'an,
menafsirkan ayat-ayatAl-Qur'an yang betsifal mujmal (global), membatasi keumuman
ayat Al-Qur'an, dan menetapkan hukun yang belum ada ketentuannya dalam Al-Qur'an.

11
Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.
E. METODE PEMBELAJARAN
 Peta konsep
 Diskusi
 Tanya jawab

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


 Kegiatan Pendahuluan
 Siswa melakukan tanya jawab tentang Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman
hidup
 Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari
materi Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup
 Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
 Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai
pedoman hidup
 Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan
kelas
Elaborasi
 Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
 Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfirmasi
 Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
 Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
 Kegiatan Penutup
 Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
 Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai
pedoman hidup

G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR


 Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas VII
 Buku pedoman guru mp al quran-hadits kls VII MTs
 Buku al quran-hadits untuk siswa MTs kelas VII
 Lembar penilaian
 Lembar pengamatan

H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup!

I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
 Menjelaskan cara Tes Tulis Uraian  jelaskan cara
memfungsikan Al-Qur’an memfungsikan Al-
Qur’an ?
 Menunjukkan cara Tulis Tulis Uraian  Tunjukkan cara
memfungsikan Haditst memfungsikan
Haditst ?
 Mennggabarkan cara Tes Tulis Uraian  gambarkan cara
memfungsikan Al-Qur’an memfungsikan Al-
dan Hadits Qur’an dan Hadits

J. PENILAIAN 1
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang cara memfungsikan Al Quran
Ketepatan peta konsep tentang cara memfungsikan Hadits
Ketepatan peta konsep tentang menggabungkan cara
memfungsikan Al-Quran dan Hadits
Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik

K. PENILAIAN 2
Nama Keindahan Kelengkapan Kerapihan Peta
Skor Nilai
Kelompo Peta Konsep Peta Konsep Konsep
k 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Nilai = skor yang dicapai x 100


skor maksimal (9)

L. RUBLIK PENILAIAN DISKUSI

Nama :
Kelompok :
Kelas :

Aspek Total
No Indikator Deskriptor Skor Tema Guru Nilai
Penilaian Skor
Komunikasi  Komunikatif 1
lisan  Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi  Mudah 1
tulis dipahami
 Ketepatan 2
Jawaban

Tembilahan, 6 Juli 2013


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri Tembilahan Al-Qur’an - Hadits

Drs. M. RUSLI M. YUSUF, S.Ag


NIP. 19571111 198503 1 005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
3

Madrasah : MTsN Tembilahan


Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup
Kompetensi Dasar : 1.3 Menerapkan Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup
umat Islam
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


 Menjelaskan cara menerapkan Al-Qur’an dan Al-Hadits dalam kehidupan pribadi
 Menjelaskan cara menerapkan Al-Qur’an dan Al-Hadits dalam kehidupan keluarga
 Menjelaskan cara menerapkan Al-Qur’an dan al-Hadits dalam kehidupan bermasyarakat
 Menjelaskan cara menerapkan Al-Qur’an dan Al-Hadits daalm kehidupan berbangsa dan
bernegara

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri orang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
 Mendiskusikan ciri-ciri orang yang menjadikan Al-Hadits sebagai pedoman hidup
 Siswa dapat mencari perbedaan orang yang menggunakan Al-Qur’an dan Hadits sebagai
pedoman hidup

C. APLIKASI NILAI KARAKTER


 Karakter Guru
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Karakter Peserta didik yang diharapkan :
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Ciri-ciri orang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
 Ciri-ciri orang yang menjadikan Al-Hadits sebagai pedoman hidup
 Perbedaan orang yang menggunakna Al-Qur’an, Al-Hadits, serta Al-Qur’an dan Hadits
sebagai pedoman hidup

CIRI-CIRI ORANG YANG MENJADIKAN AL-QUR’AN DAN AL-HADITS SEBAGAI PEDOMAN HIDUP

Keyakinan terhadap ajaran Al-Qur'an dan hadis harus dibuktikan dalam kehidupan
sehari-hari. Berikut ini beberapa penerapan ajaran Al-Qur'an dan hadis dalam kehidupan
sehari-hari.
1. Penerapan Ajaran Al-Qur'an Dan Hadis Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
a. lkut berperan aktif dalam membela bangsa dan negara menuju bangsa yang aman dan
sejahtera dalam rida Allah Swt.
b. Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi ataupun golongan.
c. Ikut berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
d. Melaksanakan kewajiban sebagai warga negara seperti membayar pajak.
e. Mendukung program-program pemerintah selama tidak bertentangan dengan Al-
Qur'an dan hadis.
f. Ikut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.
2. Penerapan Ajaran Al-Qur'an Dan Hadis Dalam Kehidupan Bermasyarakat
a. Ikut berperan aktif dalam kehidupan masyarakat selama tidak melanggar norma
agama.
b. Menjega diri dari prilakuu yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat, baik dari
ucapan, perbuatan, maupun tingkah laku.
c. Menjaga kerukunan dan gemar menoLong.
d. Rela berkorban demi terwujudnya kehidupan mayarakat yang harmonis.
e. Gemar bermusyawarah dalam menghadapi permasalahan dalam masyarakat.
3. Penerapan Ajaran Al-Qur'an Dan Hadis Dalam Kehidupan Berkeluarga
a. Sebagai seorang ayah:
1) Berusaha mengarahkan diri dan seluruh anggota keluarga agar ucapan, perbuatan,
dan sikap hidupnya sesuai dengan Al-Qur'an dan hadis.
2) Berusaha memperoleh nafkah yang halal dalam mencukupi kebutuhan keluarga.
3) Memberi contoh perilaku yang sesuai denganAl-Qur'an dan hadis.
4) Memupuk semangat dan ketekunan kepada seluruh anggota keluarga dalam
menjalankan syariat Islam.
5) Membiasakan bermusyawarah dalam keluarga untuk menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi.
b. Sebagai seorang ibu:
1) Senantiasa menaati perintah dan saran-saran suami sebagai pernimpin rumah
tangga selama dalam kebenaran.
2) Memberi dukungan kepada suami dalam upaya membentuk kelaurga yang islami.
3) Mendidik anak-anak sesuai dengan Al-Qu'an dan hadis.
4) Menjaga harta suami dengan membelanjakannya sesuai keperluan dan tidak boleh
berlebih-lebihan.
5) Menjaga kehomatan suami, baik ketika suami ada di rumah maupun tidak.
c. Sebagei seorang anak:
1) Menaati anjuran dan bimbingan dari kedua orang tuanya.
2) Menjaga amanah yang diberikan dari kedua orang tuanya.
3) Menjaga nama baik kedua orang tuanya dengan membiasakan berperilaku terpuji.
4) Mendoakan kedua orang tua agar senantiasa diberi perlindungan Allab Swt.
5) Mengamalkan ilmu-ilmu yang sudah diperoleh.
4. Penerapan Ajaran Al-Qur'an Dan Hadis Dalam Kehidupan Pribadi
a. Meningkatkan ketekunan dalam mempelajari Al-Qur'an dan hadis.
b. Mempelajari ayat-ayat kauniyah (alam semesta) dalam rangka meningkatkan
keimanan.
c. Memanfaatkan waktu luang untuk menguasai suatu bidang.
d. Meningkatkan keterampilan untuk bekal menghadapi masa yang akan datang.
e. Memperbanyak bergaul dengan teman-teman yang saleh.
f. Saling menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.
g. Menolak ajakan teman yang ingin berbuat tidak jujur saat ujian.
h. Mengajak teman untuk mengumpulkan dana guna membantu korban bencana.
PERBEDAAN ORANG YANG MENGGUNAKAN AL-QUR’AN, AL-HADITS, SERTA AL-QUR’AN DAN HADITS
SEBAGAI PEDOMAN HIDUP

Al-Qur'an dan hadis harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
kehidupan pibadi, keluarga, masyarakat, berbangra dan bernegara. orang yang
menggunakan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari menerapkan segala ajaran al-Qur’an
dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Begitu pula orang yang
menerapkan hadis dalam kehidupan sehari-hari maka ia menerapkan segala ajaran hadis
dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta orang yang
menerapkan ajaran Al-Qur’an dan hadis dalam kehidupan sehari-hari maka ia melaksanakan
ajaran Al-Qur’an dan hadis dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Apabila semua persoalan yang ditemukan diukur dengan Al-Qur’an, hadits dan keduanya.

E. METODE PEMBELAJARAN
 Peta konsep
 Diskusi
 Tanya jawab

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


 Kegiatan Pendahuluan
 Siswa melakukan tanya jawab tentang Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman
hidup
 Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari
materi Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup
 Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
 Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai
pedoman hidup
 Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan
kelas
Elaborasi
 Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
 Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfirmasi
 Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
 Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
 Kegiatan Penutup
 Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
 Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai
pedoman hidup

G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR


 Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
 Lembar penilaian
 Lembar pengamatan
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup!

I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
 Menyebutkan ciri-ciri Tes Tulis Jawab  Sebutkan ciri-ciri orang
orang yang mengguna- Singkat yang mengguna-kan
kan Al-Qur’an sebagai Al-Qur’an sebagai
pedoman hidup pedoman hidup ?
 Menyebutkan ciri-ciri Tulis Tulis Jawab  Sebutkan ciri-ciri orang
orang yang mengguna- Singkat yang mengguna-kan
kan Al-Qur’an dan Hadits Al-Qur’an dan Hadits
sebagai pedoman hidup sebagai pedoman
hidup ?
 Menyebutkan ciri-ciri Tes Tulis Jawab  Sebutkan ciri-ciri orang
orang yang mengguna- Singkat yang mengguna-kan
kan Al-Qur’an dan Hadits Al-Qur’an dan Hadits
sebagai pedoman hidup sebagai pedoman
hidup ?
 Menyebutkan hikmah Tes Tulis Jawab  Sebutkan hikmah
orang yang Singkat orang yang
menggunakan Al-Qur’an menggunakan Al-
dan Hadits sebagai Qur’an dan Hadits
pedoman hidup sebagai pedoman
hidup ?

J. PENILAIAN 2
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang ciri-ciri orang yang menjadikan Al-
Qur’an sebagai pedoman hidup

Ketepatan peta konsep tentang ciri-ciri orang yang menjadikan Hadits


sebagai pedoman hidup

Ketepatan peta konsep tentang perbedaan orang yang menggunakan


Al-Qur’an sebagai pedoman hidup

Ketepatan peta konsep tentang perbedaan orang yang menggunakan


Hadits sebagai pedoman hidup
Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 3
Nama Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Kelompo Konsep Peta Konsep Konsep Skor Nilai
k 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Nilai = skor yang dicapai x 100


skor maksimal (9)

L. RUBLIK PENILAIAN DISKUSI

Nama :
Kelompok :
Kelas :

N Aspek Sko Total


Indikator Deskriptor Tema Guru Nilai
o Penilaian r Skor
Komunikasi  Komunikatif 1
lisan  Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi  Mudah 1
tulis dipahami
 Ketepatan 2
Jawaban

Tembilahan, 6 Juli 2013


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri Tembilahan Al-Qur’an - Hadits

Drs. M. RUSLI M. YUSUF, S.Ag


NIP. 19571111 198503 1 005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
4

Madrasah : MTsN Tembilahan


Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 1
Standar Kompetensi : 2. Mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits
Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan cara mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


 Menjelaskan pengertian mencintai Al-Qur’an dan Hadits
 Menjelaskan perintah mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits
 Menyebutkan bentuk-bentuk mencintai Al-Qur’an dan Hadits
 Menjelaskan manfaat mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits dan dalilnya

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa dapat menemukan pengertian cinta yang benar tehadap Al-Qur’an dan Hadits
 Siswa dapat merumuskan cara mencintai Al-Qur’an
 Siswa dapat merumuskan cara mencintai Al-Hadits

C. APLIKASI NILAI KARAKTER


 Karakter Guru
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Karakter Peserta didik yang diharapkan :
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Pengertian cinta
 Cara mencintai Al-Qur’an
 Cara mencintai Al-Hadits

Mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits

Al-Qur'an sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia menjadi pendorong bagi
manusia untuk berbuat baik. Di samping itu, Al-Qur'an selalu mengajarkan kebaikan dan
keutamaan dalam kehidupan. Al-Qur'an juga mendorong umat mrnusia untuk berbuat baik
dalam segela hal. Untul mewujudkan suatu kebahagiaan, kemuliaan, dan kejayaan harus
ditempuh dengan cara yang baik pula.
Selain Al-Qur'an, ada hadis yang menjadi sumber kedua ajaran Islam. Hadis berasal
dari perkataan dan perbuatan Rasulullah Saw. Bagaimana cara mencintai dan mengamalkan
Al-Qur'an dao hadis? Simak pembahasan berikut ini.
1. Pengertian cinta
Dalam Kamus Besar Bahasa lndonesia disebutkan bahwa arti cinta adalah 1)suka sekali;
sayang benar; 2) kasih sekali; terpikat (antara laki-laki dan perempuan); 3) ingin sekali;
berharap sekali; rindu; 4) susah hati (khawatir).
Mencintai artinya memiliki rasa kasih dan sayang yang besar. Cinta biasanya
diwujudkan dengan selalu mengingat, menyebut-nyebut, dan senang saat bersama, rindu
saat tidak berjumpa, dan merasa takut dan khawatir jika kehilangan.
Mencintai Al Quran berarti merasa betah berlama-lama dengannya, senang dengan
isinya, suka mendengarkan bacaannya, selalu menyebut dan mengingat-ingat isinya,
rindu jika tidak berjumpa, dan takut jika terpisah darinya, serta selalu berbuat sesuai yang
dikehendakinya.
Cinta berarti selalu mengingat dan memikirkan dalam hati. Cinta memerlukan
pengorbanan dan kepatuhan kepada yang dicintainya. Seorang ayah cinta kepada
anaknya maka segala cara akan ditempuh untuk memenuhi keinginan anaknya. Seorang
ibu mencintai anak kandungnya pasti akan mengorbankan dirinya, seperti menyusui
bayinya dan mengganti baju bayinya yang basah. Seorang anak akan mengorbankan apa
yang ia miliki untuk membela ayah dan ibunya. Seorang suami akan memenuhi keinginan
dan permintaan istrinya karena benar-benar mencintainya.
Cinta kepada Allah dan cinta karena Allah harus melebihi kecintaan kepada ayah,
ibu dan apa pun. Ini digambarkan oleb Allah Swt:
        
       

Sesungguhnya orang-orang yang beriman12 ialah mereka yang bila disebut nama Allah 13
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (QS. Al-Anfal/8: 2)
Mencintai Allah Swt berarti mencintai Rasulullah Saw Berarti juga mencintai Al-
Qur'an dan hadis. Mempelajari Al-Qur'an adalah kewajiban setiap muslim. Rasululah saw
pemah bersabda yang aninya, "Sebaik-sebaik orang di antara kamu adalah orang yang
mau belajar Al-Qur'an dan mau mengajarkannya."
Al-Qur'an dan hadis adalah dua sumber utama dalam hukum Islam. Setiap orang
lslam harus mencintai keduanya karena dengan demikian dia akan selamat, baik di dunia
maupun di akhirat. Orang yang mencintai Al-Qur'an dan hadis, akan selalu
mengutamakan keduanya di atas yang lain. Kecintaan terhadap Al-Qur'an dan hadis akan
membuatnya selalu ingin mengetahui lebih dalam ajaran yang terdapat di dalamnya.
Perilaku mencintai Al-Qur'an dan hadis dapat diwujudkan dengan langkah-langkah
berikut.
a. Berupaya mewujudkan berdirinya Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) di lingkungan
masing-masing.
b. Ikut serta secara aktif dalam upaya melancarkan jalannya TPA, baik dengan pikiran,
tenaga maupun materi.
c. Menyediakan waktu khusus untuk mempelajari Al-Qur'an dan hadis untuk kemudian
diajarkan kepada orang lain.
d. Mengajak orang-orang yang belum mau belajar Al-Qur'an dan hadis.
e. Selalu menjadikan Al-Qur'an dan hadis sebagai dasar dalam segala tindakan dan cara
berpikimya.

12
Maksudnya: orang yang sempurna imannya.
13
Dimaksud dengan disebut nama Allah Ialah: menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakannya.
Gambar : Kegiatan TPA

2. Cara mencintai Al-Qur’an


Bedasarkan aspek-aspek kemukjizatan Al-Qur'an ada banyak hal yang dapat
dipakai untuk disikapi serta diwujudkan dalam pandangan hidup sehar-hari, di antaranya
sebagai berikut.
a. Umat lslam semakin bertambah rasa cintanya terhadap Al-Qur'an
b. Dapat menumbuhkan semangat (ghirah) untuk membaca mendengarkan, dan
memperhatikannya, karena akan medapatkan rahmat, Hal ini dijelaskan oleh Allah
Swt:
      
 
Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah
dengan tenang agar kamu mendapat rahmat14. (QS. Al-A’raf/7: 204)
c. Dapat meningkatkan kualitas iman dan takwa, sebab seorang mukmin jika dibacakan
ayat-ayat Allah akan bertambah imannya, sebagaimana fiman Allah Swt:

        


      
 
Sesungguhnya orang-orang yang beriman15 ialah mereka yang bila disebut nama
Allah16 gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah
iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (QS. Al-
Anfal/8: 2)
d. Dapat selalu terdorong untuk memahami dan menganalisis sekaligus menggali isi Al-
Qur'an baik yang tersurat maupun yang tersirat agar mendapatkan butiran mutiara
hikmah mulia yang termaktub di dalamnya.
e. Dapat menempatkan Al-Qur'an sebagai suatu rujukan sumber hukum tertinggi dalam
menetapkan hukum dan sandaran setiap ada persoalan yang muncul dalam
kehidupan sehari-hari.

3. Cara mencintai Al-Hadits

14
Maksudnya: jika dibacakan Al Quran kita diwajibkan mendengar dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik dalam sembahyang
maupun di luar sembahyang, terkecuali dalam shalat berjamaah ma'mum boleh membaca Al Faatihah sendiri waktu imam membaca ayat-ayat Al
Quran.
15
Maksudnya: orang yang sempurna imannya.
16
Dimaksud dengan disebut nama Allah Ialah: menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakannya.
Bedasarkan aspek-aspek kesahihan al-Hadits ada banyak hal yang dapat dipakai
untuk disikapi serta diwujudkan dalam pandangan hidup sehar-hari, di antaranya sebagai
berikut.
a. Berusaha memiliki kitab hadits walaupun hanya sekedar ringkasannya. lni sebagai
wujud keseriusan cinta kepadanya.
b. Mempelajari kaidah-kaidah dalam ilmu hadits sehingga mengerti kedudukan hadits-
hadits.
c. Membaca dan menghafal hadits-hadits Rasulullah SAW yang sahih sesuai kaidah ilmu
hadits.
d. Mengamalkan hadits-hadits Rasulullah SAW yang sahih.
e. Selalu menyandingkan Al Hadits dengan Al Quran dalam menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

E. METODE PEMBELAJARAN
 Peta konsep
 Diskusi
 Tanya jawab

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


 Kegiatan Pendahuluan
 Siswa melakukan tanya jawab tentang mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits
 Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari
materi mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits
 Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
 Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi mencintai Al-Qur’an dan Al-
Hadits
 Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan
kelas
Elaborasi
 Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
 Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfirmasi
 Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
 Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
 Kegiatan Penutup
 Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
 Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits

G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR


 Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
 Lembar penilaian
 Lembar pengamatan

H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits!

I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
 Menyebutkan pengertian Tes Tulis Jawab  Sebutkan pengertian
cinta Al-Qur’an dan Al- Singkat cinta Al-Qur’an dan Al-
Hadits Hadits ?
 Menunjukkan cara Tulis Tulis Jawab  Sebutkan cara
mencintai Al-Qur’an Singkat mencintai Al-Qur’an
 Menunjukkan cara men- Tes Tulis Jawab  Sebutkan cara
cintai Al-Hadits Singkat mencintai Al-Hadits

J. PENILAIAN 2
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang pengertian cinta
Ketepatan peta konsep tentang cara mencintai Al-Qur’an
Ketepatan peta konsep tentang cara mencintai Al-Hadits

Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik

K. PENILAIAN 3
Nama Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Skor Nilai
Kelompo Konsep Peta Konsep Konsep
k 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Nilai = skor yang dicapai x 100


skor maksimal (9)

L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI

Nama :
Kelompok :
Kelas :
N Aspek Tem Total
Indikator Deskriptor Skor Guru Nilai
o Penilaian a Skor
Komunikas  Komunikatif 1
i lisan  Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikas  Mudah 1
i tulis dipahami
 Ketepatan 2
Jawaban

Tembilahan, 6 Juli 2013


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri Tembilahan Al-Qur’an - Hadits

Drs. M. RUSLI M. YUSUF, S.Ag


NIP. 19571111 198503 1 005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
5

Madrasah : MTsN Tembilahan


Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 1
Standar Kompetensi : 2. Mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits
Kompetensi Dasar : 2.2 Menjelaskan perilaku orang yang mencintai Al-Qur’an dan Al-
Hadits
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


 Menjelaskan Langkah-Langkah Perilaku Orang Yang Mencintai Al-Qur’an Dan Al-Hadits

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa dapat Menentukan perilaku orang yang mencintai Al-Qur’an
 Siswa dapat menentukan perilaku orang yang mencintai Al-Hadits

C. APLIKASI NILAI KARAKTER


 Karakter Guru
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Karakter Peserta didik yang diharapkan :
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Perilaku orang yang mencintai Al-Qur’an
 Perilaku orang yang mencintai Al-Hadits

1. Perilaku orang yang mencintai Al-Qur’an


Mencintai Al-Qur'an dapat diwujudkan dalam beberapa bentuk antara lain sebagai
berikut.
a. Berusaha untuk membeli kitab Al-Qur'an meskipun harus menyisihkan uang saku.
b. Memiliki kemauan untuk dapat membaca Al-Qur'an secara benar meskipun harus
mengeluarkan biaya.
c. Memiliki kemauan yang sungguh-sungguh untuk dapat memahami isi AI-Qur'an.
d. Rajin mendatangi majelis-majelis ilmu yang mempelajari Al-Qur'an.
e. Tidak suka jika ada pihak lain yang merendahkan atau menghina Al-Qur'an.
f. Berusaha menjaga kesucian Al-Qur'an tanpa memandang remeh.
g. Memiliki kepedulian apabila melihat lembaran yang bertuliskan Al-Qur’an berceceran
dengan mengumpulkan atau membakarya.

2. Perilaku orang yang mencintai Al-Hadits


Hadis merupakan sumber hukum yang ke-2 setelah Al-Qur’an, jika suatu ketetapan
hukum belum ditemukan atau tidak ditemukan dalam Al-Qur’an, maka digunakan hadis-
hadis Nabi Muhammad Saw. Beberapa upaya untuk mewujudkan cinta kepada hadis
sebagai berikut.
a. Berusaha untuk membeli kitab hadis meskipun harus menyisihkan uang saku.
b. Memiliki kemauan untuk dapat membaca hadis secara benar meskipun harus
mengeluarkan biaya.
c. Memiliki kemauan yang sungguh-sungguh untuk dapat memahami isi hadis.
d. Rajin mendatangi majelis-majelis ilmu yang mempelajari hadis.
e. Tidak suka jika ada pihak lain yang merendahkan atau menghina hadis.
f. Berusaha menjaga kesucian hadis tanpa memandang remeh.
g. Memiliki kepedulian apabila melihat lembaran yang bertuliskan hadis berceceran
dengan mengumpulkan atau membakarya.

E. METODE PEMBELAJARAN
 Peta konsep
 Diskusi
 Tanya jawab

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


 Kegiatan Pendahuluan
 Siswa melakukan tanya jawab tentang mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits
 Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari
materi mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits
 Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
 Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi mencintai Al-Qur’an dan Al-
Hadits
 Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan
kelas
Elaborasi
 Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
 Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfirmasi
 Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
 Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
 Kegiatan Penutup
 Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
 Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits

G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR


 Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
 Lembar penilaian
 Lembar pengamatan

H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
 Menunjukkan perilaku Tes Tulis Jawab  Jelaskan perilaku
orang yang mencintai Al- Singkat orang yang mencintai
Qur’an Al-Qur’an ?
 Menunjukkan perilaku Tulis Tulis Jawab  Jelaskan perilaku
orang yang mencintai Al- Singkat orang yang mencintai
Hadits Al-Hadits ?
 Menyebutkan hikmah Tes Tulis Jawab  Sebutkan hikmah
orang yang mencintai Al- Singkat orang yang mencintai
Qur’an dan Hadits Al-Qur’an dan Hadits ?

J. PENILAIAN 2
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang perilaku orang yang mencintai Al-
Qur’an
Ketepatan peta konsep tentang perilaku orang yang mencintai Al-
Hadits
Ketepatan peta konsep tentang hikmah orang yang mencintai Al-
Qur’an
Ketepatan peta konsep tentang hikmah orang yang mencintai Al-
Hadits

Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik

K. PENILAIAN 3
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama Skor Nilai
Konsep Peta Konsep Konsep
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3

Nilai = skor yang dicapai x 100


skor maksimal (9)

L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI

Nama :
Kelompok :
Kelas :
N Aspek Total
Indikator Deskriptor Skor Tema Guru Nilai
o Penilaian Skor
Komunikasi  Komunikatif 1
lisan  Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi  Mudah 1
tulis dipahami
 Ketepatan 2
Jawaban

Tembilahan, 6 Juli 2013


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri Tembilahan Al-Qur’an - Hadits

Drs. M. RUSLI M. YUSUF, S.Ag


NIP. 19571111 198503 1 005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
6

Madrasah : MTsN Tembilahan


Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 1
Standar Kompetensi : 2. Mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits
Kompetensi Dasar : 2.3 Menerapkan perilaku mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits
dalam kehidupan
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


 Mendemonstrasikan perilaku mencintai al-qur’an dan al-hadits
 Menerapkan perilaku mencintai al-qur’an dan al-hadits dalam kehidupan

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa dapat Mencari ciri-ciri perilaku mencintai Al-Qur’an
 Merumuskan ciri-ciri perilaku mencintai Al-Hadits
 Menentukan perbedaan perilaku mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits

C. APLIKASI NILAI KARAKTER


 Karakter Guru
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Karakter Peserta didik yang diharapkan :
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Ciri-ciri perilaku mencintai Al-Qur’an
 Ciri-ciri perilaku mencintai Al-Hadits
 Perbedaan perilaku mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits

1. Ciri-ciri perilaku mencintai Al-Qur’an


Kecintaan seseorang kepada Al Quran dapat tercermin dari perilakunya. Di antara contoh
perilaku mencintai Al Quran adalah sebagai berikut.
a. Bersikap, berkata, dan berbuat sesuai dengan tuntunan Al Quran.
b. Menjaga kesucian Al Quran.
c. Membela Al Quran dari kejahatan orang-orang yang tidak senang kepadanya.
d. Mempelajari Al Quran dari sumber-sumber yang sahih dan terpercaya.
e. Tidak menafsirkan Al Quran sesuai pikiran dan hawa nafsu sendiri, melainkan dengan
kaidah-kaidah yang ditetapkan berdasarkan Al Quran itu sendiri.

2. Ciri-ciri perilaku mencintai Al-Hadits


Kecintaan seseorang kepada hadits dapat tercermin dari perilakunya. Di antara contoh
perilaku mencintai hadits adalah sebagai berikut.
a. Bersikap, berkata, dan berbuat sesuai dengan tuntunan hadits.
b. Menjaga kemurnian hadits-hadits Rasulullah.
c. Membela hadits dari kejahatan orang-orang yang tidak senang kepadanya.
d. Mempelajari hadits dari sumber-sumber yang sahih dan terpercaya.
e. Tidak menafsirkan hadits sesuai pikiran dan hawa nafsu sendiri, melainkan dengan
kaidah-kaidah yang ditetapkan berdasarkan hadits itu sendiri.

3. Perbedaan perilaku mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits


Orang yang mencintai Allah berarti mencintai Rasulullah saw berarti juga mencintai Al-
Qur'an dan hadis. Mencintai Allah berarti melaksanakan perintah Allah, taat, patuh dan
tunduk kepada-Nya, sedangkan orang yang mencintai Rasulullah berarti melaksanakan
perintah Rasulullah, taat, patuh dan tunduk kepada ajaran yang dibawanya. Maka orang
yang yang mencintai Allah dan Rasulullah ialah melaksanakan perintah keduanya, taat,
patuh dan tunduk kepada aran Allah dan Rasul-Nya.

E. METODE PEMBELAJARAN
 Peta konsep
 Diskusi
 Tanya jawab

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


 Kegiatan Pendahuluan
 Siswa melakukan tanya jawab tentang mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits
 Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari
materi mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits
 Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
 Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi mencintai Al-Qur’an dan Al-
Hadits
 Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan
kelas
Elaborasi
 Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
 Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfirmasi
 Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
 Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
 Kegiatan Penutup
 Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
 Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits

G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR


 Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
 Lembar penilaian
 Lembar pengamatan
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadits!

I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
 Menunjukkan perilaku Tes Tulis Jawab  Sebutkan perilaku
orang yang mencintai Al- Singkat orang yang mencintai
Qur’an Al-Qur’an ?
 Menyebutkan perilaku Tulis Tulis Jawab  Sebutkan perilaku
mencintai Al-Hadits Singkat mencintai Al-Hadits ?
 Membedakan perilaku Tes lisan Jawab  Bedakan perilaku
mencintai Al-Qur’an dan Singkat mencintai Al-Qur’an
Al-Hadits dan Al-Hadits ?

J. PENILAIAN 2
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang ciri-ciri perilaku mencintai Al-Qur’an
Ketepatan peta konsep tentang ciri-ciri perilaku mencintai Al-Hadits
Ketepatan peta konsep tentang perbedaan perilaku mencintai Al-
Qur’an
Ketepatan peta konsep tentang perbedaan perilaku mencintai Al-
Hadits

Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik

K. PENILAIAN 3
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama Skor Nilai
Konsep Peta Konsep Konsep
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3

Nilai = skor yang dicapai x 100


skor maksimal (9)

L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI

Nama :
Kelompok :
Kelas :
N Aspek Total
Indikator Deskriptor Skor Tema Guru Nilai
o Penilaian Skor
Komunikasi  Komunikatif 1
lisan  Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi  Mudah 1
tulis dipahami
 Ketepatan 2
Jawaban

Tembilahan, 6 Juli 2013


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri Tembilahan Al-Qur’an - Hadits

Drs. M. RUSLI M. YUSUF, S.Ag


NIP. 19571111 198503 1 005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
7

Madrasah : MTsN Tembilahan


Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 1
Standar Kompetensi : 3. Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang
Rububiyyah dan Uluhiyyah dalam kehidupan
Kompetensi Dasar : 3.1 Memahami isi kandungan QS Al Fatihah, An Naas, Al Falaq
dan Al Ikhlas tentang Al tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah
untuk, dikaitkan dengan fenomena kehidupan
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


 Menjelaskan pengertian tauhid rubuubiyah dan tauhid uluuhiyyah
 Melafalkan surah al-fatihah dan terjemahnya
 Menjelaskan kandungan surah al-fatihah
 Melafalkan surah an-nas dan terjemahnya
 Menjelaskan kandungan surah an-nas
 Melafalkan surah al-falaq dan terjemahnya
 Menjelaskan kandungan surah al-falaq
 Melafalkan surah al-ikhlas dan terjemahnya
 Menjelaskan kandungan surah al-ikhlas

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menerjemahkan surat Al Fatihah tiap mufrodatnya
 Mempelajari isi kandungan S. Al Fatihah tentang Al tauhid Rububiyyah
 Mengaitkan isi kandungan S. Al Fatihah tentang Al tauhid Rububiyyah dengan kehidupan
sehari-hari
 Menerjemahkan S. An Naas, Al Falaq dan Al Ikhlas
 Mencari ayat-ayat yang berhubungan dengan tauhid Uluhiyyah dalam surat An Naas, Al
Falaq dan Al Ikhlas

C. APLIKASI NILAI KARAKTER


 Karakter Guru
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Karakter Peserta didik yang diharapkan :
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 QS Al Fatihah, An Naas, Al Falaq dan Al Ikhlas
 Terjemahan QS Al Fatihah, An Naas, Al Falaq dan Al Ikhlas
 Kandungan Q.S Al Fatihah tentang tauhid Rububiyyah
 Mengaitkan isi kandungan Al Fatihah tentang tauhid Rububiyyah dengan kehidupan sehari-
hari
 Menerjemahkan Surat An Naas, Al Falaq dan Al Ikhlas
 Isi kandungan Surat An Naas, Al Falaq dan Al Ikhlas tentang tauhid Uluhiyyah
 Mengaitkan isi Surat An Naas, Al Falaq dan Al Ikhlas tentang tauhid Uluhiyyah
1. Membaca
a. QS. Al Fatihah
          
          
        
    
1. QS. An Naas
           
         
   
2. QS. Al Falaq
            
           
  
3. QS. Al Ikhlas
             
    
2. Terjemahan
a. Terjemahan Al Mufradat
dengan menyebut nama = ‫بسم‬ Allah = ‫هللا‬
yang Maha Pemurah = ٰ
‫الرحمن‬ lagi Maha Penyayang = ‫الرحيم‬
segala puji = ‫الحمد‬ bagi Allah = ‫هلل‬
Tuhan semesta alam = ٰ ‫رب‬
‫العلمين‬ Yang menguasai = ‫ٰملك‬
hari Pembalasan = ‫يوم الدين‬ Hanya Engkaulah = ‫إياك‬
yang kami sembah = ‫نعبد‬ Kami meminta pertolongan = ‫نستعين‬
Tunjukilah Kami = ‫إهدنا‬ jalan yang lurus = ‫الصراط المستقيم‬
Engkau beri nikmat = ‫أنعمت‬ kepada mereka = ‫عليهم‬
yang dimurkai = ‫المغضوب‬ yang sesat = ‫الضآلين‬

b. Terjemahan QS. Al Fatihah


1) Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang 17.
2) Segala puji18 bagi Allah, Tuhan semesta alam19.
3) Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4) Yang menguasai20 di hari Pembalasan21.

17
Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan,
minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang
membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha
Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
18
Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya karena
perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah karena Allah
sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.
19
Rabb (tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada
sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam
manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua alam-alam itu
20
Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim),
artinya: Raja.
21
Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang
buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya.
5) Hanya Engkaulah yang Kami sembah22, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta
pertolongan23.
6) Tunjukilah24 Kami jalan yang lurus,
7) (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan
(jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. 25

3. Kandungan Q.S Al Fatihah tentang tauhid Rububiyyah


Tauhid Rububiyyah merupakan bentukan dari kata, yaitu Tauhid dan
Rububiyyah. Tauhid berasal dari bahasa Arab yang
berarti mengesakan. Menurut istilah, Tauhid berarti meyakini bahwa Allah SWT itu
Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Rumusan ini tercermin dalam kalimah syahadat
yaitu laailaahaillallah. Adapun kata Rububiyyah (‫ )ربوبية‬mempunyai beberapa makna
diantaranya penciptaan, pemeliharaan, dan pengasuhan.
Dalam terminologi Islam, Tauhid Rububiyyah berarti kepercayaan bahwa
Allahlah satu-satunya pencipta, pemelihara dan pengatur alam semesta. Keyakinan
ini wajib dimiliki oleh setiap orang yang menyatakan diri beriman kepada Allah
SWT.

4. Mengaitkan isi kandungan Al Fatihah tentang tauhid Rububiyyah dengan kehidupan


sehari-hari
Surah Al-Fatihah ayat 1-4 berisi tentang Tauhid Rububiyyah. Surah ini dimulai
dengan lafal basmallah. Hal ini mengisyaratkan bahwa Allah benar-benar
mencurahkan kasih sayang-Nya kepada manusia. Dia yang mencipta dan
mencukupi seluruh kebutuhan manusia. Sifat kasih sayanng manusia berbeda
dengan manusia. Kasih sayang manusia sangat terbatas dan banyak dipengaruhi
hawa nafsu. Maha Pengasih Allah tidak hanya terbatas kepada hamba-Nya yang
beriman. Maha Pengasih Allah meliputis semua makhluk, bahkan orang kafir
sekalipun.
Pada ayat 2 Allah SWT menjelaskan dialah yang menciptakan seluruh alam.
Allah yang mencipta. Dia pula yang memelihara dan menguasai alam semesta.
Keyakinan seperti inilah yang disebut Tauhid Rububiyyah. Kepercayaan bahwa
Allah SWT sebagai pencipta alam sebetulnyajuga dimiliki oleh orang-orang
musyrik sejak zaman dahulu. Namun mereka menyimpang dari keyakinannya.
Jika ditannya tentang siapa pencipta alam semesta, mereka menjawab bahwa
Allahlah pencipta alam semesta, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-
Ankabut ayat 61 berikut ini :
        
.     
Dan jika engkau bertanya kepada mereka, ”siapakah yang menciptakan
langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?”pasti mereka akan
menjawab, ”Allah,”maka mengapa mereka bisa dipalingkan (dari kebenaran).
(QS. Al-Ankabut : 61)
Pada ayat 3 Allah SWT menegaskan kembali tentang kasih sayang-
Nya kepada makhluk-Nya. Hal ini menunjukkan bagaimana kepedulian Allah SWT
tehadap makhluk ciptaan-Nya.

22
Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai
Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
23
Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang
tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
24
Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar
memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.
25
Yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.
Pada ayat 4 dijelaskan tentang adanya hari pembalasan (hari akhir).
Pada hari itu manusia akan menerima balasan dari amal perbuatannya selama
hidup didunia. Amal baik akan dibalas nikmat disurga, sedangkan amal buruk
akan dibalas siksa di neraka. Pada hari itu, hanya Allahlah yang berkuasa.
Kekuasaan, kegagahan dan keangkuhan yang pernah dimiliki oleh manusia tidak
berarti lagi. Semua tunduk pada kekuasaan allah SWT Sebagaimana firman Allah
SWT dalam surah Al-Furqan ayat 25 :
        

Kerajaan yang hak pada hari itu adalah milik Tuhan yang Maha Pengasi.
Dan itulah hari yang sulit bagi orang-orang kafir. (QS. Al-Furqan : 25)
Surah Al-Fatihah ayat 5-7 berisi tentang Tauhid Uluhiyyah. Pada ayat
5 dijelaskan satu sikap pernyataan bahwa hanya kepada Allah kita akan
menyembah dan minta pertolongan. Banyak manusia telah mengakui tauhid
Uluhiyyah. Maksudnya, banyak orang yang mengakui bahwa Allahlah pencipta,
pemelihara, dan penguasa alam semesta.
Pada ayat 6-7, mengingatkan kita agar senantiasa berdo’a kepada
Allah SWT sebagai sang penentu segala sesuatu. Sebagai mekhluk yang lemah,
manusia banyak memiliki kekurangan. Kemewahan dunia sering membuat
manusia lupa akan tugasnya menghambakan diri kepada Allah SWT. Oleh karena
itu kita harus senantiasa berdo’a kepada allah SWT agar ditunjukkan Siraatal
Mustaqim (jalan lurus). Maksud jalan yang lurus itu adalah Islam. Do’a ini harus
diikuti dengan usaha, yakni mampu mempelajari Islam dengna baik.

5. Menerjemahkan Surat An Naas, Al Falaq dan Al Ikhlas


a. Terjemahan QS. An Naas
1) Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai)
manusia.
2) Raja manusia.
3) Sembahan manusia.
4) dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5) yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
6) dari (golongan) jin dan manusia.

b. Terjemahan QS. Al Falaq


1) Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,
2) dari kejahatan makhluk-Nya,
3) dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
4) dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-
buhul26,
5) dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."

c. Terjemahan QS. Al Ikhlas


1) Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2) Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3) Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4) dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

26
Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan
menghembus-hembuskan nafasnya ke buhul tersebut.
6. Isi kandungan Surat An Naas, Al Falaq dan Al Ikhlas tentang tauhid Uluhiyyah
Menurut bahasa, kata uluhiyyah (‫ )الوهية‬berarti sembahan, persembahan.
Tauhid Uluhiyyah berarti kepercayaan bahwa hanya Allah sembahan yang benar.
Hal ini tercermin dalam kalimah syahadat yaitu, laailaahaillallah (tidak ada
sembahan yang pantas disembah)kecuali Allah SWT. Keyakinan tersebut harus
dibuktikan dengan amal nyata dalam kehidupan sehari-hari yaitu menyembah
kepada Allah dan tidak menyekutukann-Nya dengna apapun. Tanpa bukti yang
nyata, keyakinan tersebut tidak ada buktinya dalam pandangan Allah SWT.

7. Mengaitkan isi Surat An Naas, Al Falaq dan Al Ikhlas tentang tauhid Uluhiyyah
Surat An Naas. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berhubungan dengan
sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Disadari atau tidak, manusia
sering menghadapi kesulitan dalam bersosialisasi. Hal itu disebabkan berbagai
macam sifat dan watak yang dimiliki manusia.
Tauhid Rububiyyah pada surah Al Falaq hanya terdapat pada ayat 1.
Sedangkan ayat-ayat selanjutnya berisi tentang jenis-jenis kejahatan. Pada ayat 1,
dijelaskan supaya kita berlindung. Secara bahasa berarti terpecah menjadi dua
bagian . Dalam surah ini lafal itu diartikan waktu subuh. Waktu subuh adalah waktu
yang memisahkan antara siang dan malam.
Pada surah ini manusia diingatkan kembali bahwa kondisi dirinya lemah. Banyak
makhluk ciptaan Allah yang dapat membahayakan diri manusia. Oleh karena itu,
manusia diberi petunjuk agar memohon perlindungan kepada Allah SWT pencipta
waktu subuh, dari gangguan sebagian makhluk-Nya.
Api sangat besar manfaatnya bagi manusia, tetapi api juga bias membahayakan
manusia . Air yang cukup dan terkendali besar manfaatnya bagi manusia, tetapi air
yang tidak terkendali bias membahayakan manusia. Semua makhlul bias
bermanfaat, tetapi juga bias membawa mudarat. Oleh karena itu, manusia
hendaknya memohon perlindungan kepada Allah SWT agar selamat dari bahaya
semua makhluk. Inilah yang terkandung dalam ayat 2.
Manusia dianugerahi oleh Allah SWT sepasang mata. Kemampuan manusia
melihat sangat terbatas, itu pun jika ada cahaya. Jika tidak ada cahaya, manusia
tidak mampu malihat benda-benda secara jelas. Ada beberapa jenis hewan yang
membahayakan dan mencari mangsa diwaktu malam. Menyadari kelemahan
dirinya manusia memohon perlindungan kepada Allah SWT dari gangguan
sebagian makhluk-Nya. Inilah yang diajarkan Allah SWT pada ayat 3.
Pada ayat 4, dijelaskan tentang adanya kejahatan sihir. Sejak zaman dahulu,
dikenal bahwa tukang sihir banyak dari wanita tua. Mereka membuat ramuan
tertentu dan diberi mantra-mantra sesuai kehendakny. Dengan mantra yang
dibuatnya, mereka mencelakakan orang lain melalui perantara setan. Manuisia
diperintahkan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT agar selamat dari
sihir-sihir tersebut.
Ayat 5 menjelaskan tentang kejahatan bahaya hasad. Hasad merupakan salah
satu penyakit hati yang sulit dicari penyembuhnnya. Sifat hasad yang tidak
terkendali dapat menimbulkan perbuatan dengki yang membahayakan orang lain.
Kita memohon perlindungan kepada Allah SWT agar selamat dari kedengkian
seseorang kepada kita. Sudah semestinya permohonan itu harus disertai usaha,
yakni menjaga diri agar tidak menimbulkan rasa iri pihak lain.
Surah Al-Ikhlas berisi tentang pengesaan Allah SWT. Pernyataan itu secara
tegas dijelaskan pada ayat 1. Pada ayat 2 dijelaskan tentang adanya Tauhid
Uluhiyyah, yaitu pengakuan bahwa hanya Allahlah tempat bergantung semua
makhluk. Dia yang mencipta semua makhluk dan Dia pula yang menjadi tumpuan
semua makhluk. Dalam behubungan dengan manusia, kita boleh memohon kepada
orang lain, tetapi kayakinan terlaksananya semua permohonan adalah karena Allah
SWT.
Ayat 3 dan 4 menjelaskan bahwa Allah SWT Maha Berdiri Sendiri sehingga tidak
pantas jika Dia memiliki orang tua ataupun anak. Semua itu tidak pantas disifatkan
kepada-Nya. Tidak ada yang bisa dibandingkan dengan Allah SWT baik sifat
maupun keadaan-Nya.

E. METODE PEMBELAJARAN
 Peta konsep
 Diskusi
 Tanya jawab

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


 Kegiatan Pendahuluan
 Siswa melakukan tanya jawab tentang tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah dalam
kehidupan
 Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari
materi tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah
 Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
 Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi pengertian tauhid Rububiyyah
dan Uluhiyyah
 Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan
kelas
Elaborasi
 Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
 Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfirmasi
 Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
 Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
 Kegiatan Penutup
 Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
 Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah

G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR


 Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
 Lembar penilaian
 Lembar pengamatan

H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah!

I. PENILAIAN 1

Indikator Pencapaian Teknik Bentuk


Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
 Menerjemahkan surat Al Tes Tulis Jawab  Terjemahkan surat Al
Fatihah Singkat Fatihah ?
 Menjelaskan isi kandung- Tulis Tulis Jawab  Jelaskan isi kandung-an
an S. Al Fatihah tentang Singkat S. Al Fatihah tentang
tauhid Rububiyyah tauhid Rububiyyah ?
 Mengaitkan isi kandung- Tes Tulis Jawab  Simpulkan isi kandung-
an S. Al Fatihah tentang Singkat an S. Al Fatihah tentang
tauhid Rububiyyah de- tauhid Rububiyyah de-
ngan kehidupan ngan kehidupan
 Menerjemahkan S. An Tes Tulis Jawab  Terjemahkan S. An Naas,
Naas, Al Falaq dan Al Singkat Al Falaq dan Al Ikhlas
Ikhlas
 Mengaitkan isi kandung- Tes Tulis Jawab  Simpulkan isi kandung-
an surat An Naas, Al Falaq Singkat an surat An Naas, Al
dan Al Ikhlas ten-tang Falaq dan Al Ikhlas ten-
tauhid Uluhiyyah dengan tang tauhid Uluhiyyah
kehidupan dengan kehidupan

J. PENILAIAN 2

Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep surat Al Fatihah tentang tauhid Rububiyyah
Ketepatan peta konsep surat An Naas tentang tauhid Uluhiyyah
Ketepatan peta konsep surat Al Falaq tentang tauhid Uluhiyyah
Ketepatan peta konsep surat Al Ikhlas tentang tauhid Uluhiyyah

Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik

K. PENILAIAN 3
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama Skor Nilai
Konsep Peta Konsep Konsep
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3

Nilai = skor yang dicapai x 100


skor maksimal (9)
L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI

Nama :
Kelompok :
Kelas :

N Aspek Total
Indikator Deskriptor Skor Tema Guru Nilai
o Penilaian Skor
Komunikasi  Komunikatif 1
lisan  Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi  Mudah 1
tulis dipahami
 Ketepatan 2
Jawaban

Tembilahan, 6 Juli 2013


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri Tembilahan Al-Qur’an - Hadits

Drs. M. RUSLI M. YUSUF, S.Ag


NIP. 19571111 198503 1 005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
8

Madrasah : MTsN Tembilahan


Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 1
Standar Kompetensi : 3. Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang
Rububiyyah dan Uluhiyyah dalam kehidupan
Kompetensi Dasar : 3.2 Menerapkan QS Al Fatihah, An Naas, Al Falaq dan Al Ikhlas
dalam kehidupan
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


 Mendemonstrasikan kandungan surah al-fatihah, an-naas, al-falaq dan al-ikhlas
 Melaksanakan kandungan surah al-fatihah, an-naas, al-falaq dan al-ikhlas

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mencari contoh ciri-ciri Tauhid Rububiyyah
 Mencari contoh ciri-ciri Tauhid Uluhiyyah
 Mencari contoh orang yang melakukan Al tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah

C. APLIKASI NILAI KARAKTER


 Karakter Guru
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Karakter Peserta didik yang diharapkan :
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Ciri-ciri Al tauhid Rububiyyah dalam kehidupan
 Tauhid Uluhiyyah dalam kehidupan
 Contoh orang yang melaksanakan Al tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah

CIRI-CIRI AL TAUHID RUBUBIYYAH DALAM KEHIDUPAN


Inti tauhid rububiyyah adalah mengakui bahwa Allah satu-satunya pencipta, penguasa,
dan pengatur alam semesta.
Termasuk dalam tauhid rububiyyah adalah meyakini bahwa Allah adalah yang
menghidupkan, mematikan, memberi rezeki, menimpakan bencana, menimpakan penyakit,
menyembuhkan, dan lain-lain yang semuanya menunjukkan kekuasaan, penciptaan, dan
pengaturan Allah.

TAUHID ULUHIYYAH DALAM KEHIDUPAN


Tauhid uluhiyyah berarti mengamalkan tauhid rububiyyah, dengan menyerahkan
segala bentuk ibadah hanya kepada Allah saja. Shalat, berdo’a, bertawakkal, mohon
pertolongan, dan lain-lain hanya kepada Allah saja.
CONTOH ORANG YANG MELAKSANAKAN AL TAUHID RUBUBIYYAH DAN ULUHIYYAH
Penerapan tauhid rububiyyah dan uluhiyyah dalam kehidupan sehari-hari dapat
dipahami sebagai berikut.
1. Penerapan Tauhid Rububiyyah
a. Mengakui bahwa Allah yang menciptakan alam semesta
beserta isinya
b. Mengakui bahwa Allah penguasa alam semesta, segala
sesuatu bergantung kepada-Nya
c. Mengakui bahwa Allah pemelihara alam semesta beserta
isinya
d. Mengakui bahwa Allah yang menghidupkan, mematikan,
menentukan rezeki-jodoh-nasib, seseorang
e. Mengakui bahwa segala sesuatu yang menunjukkan bahwa
Allah adalah pencipta, penguasa, dan pemelihara

2. Penerapan Tauhid Uluhiyyah


a. Niat beribadah hanya kepada Allah (karena Allah)
b. Berdo’a hanya kepada Allah
c. Bertawakkal hanya kepada Allah
d. Takut dan berharap sepenuhnya kepada Allah
e. Meminta pertolongan hanya kepada Allah
f. Memohon perlindungan hanya kepada Allah
g. Dan segala bentuk ibada lain, hanya kepada dan karena Allah

E. METODE PEMBELAJARAN
 Peta konsep
 Diskusi
 Tanya jawab

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


 Kegiatan Pendahuluan
 Siswa melakukan tanya jawab tentang pengertian Al tauhid Rububiyyah dan
Uluhiyyah
 Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari
materi Al tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah
 Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
 Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi pengertian Al tauhid
Rububiyyah dan Uluhiyyah
 Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan
kelas
Elaborasi
 Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
 Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfirmasi
 Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
 Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
 Kegiatan Penutup
 Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
 Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah

G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR


 Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
 Lembar penilaian
 Lembar pengamatan

H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang Al tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah!

I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
 Mengidentifikasi ciri-ciri Tes Tulis Jawab  Jelaskan ciri-ciri
tauhid Rububiyyah dalam Singkat tauhid Rububiyyah
kehidupan dalam kehidupan ?
 Mengidentifikasi ciri-ciri Tulis Tulis Jawab  Sebutkan ciri-ciri
tauhid Uluhiyyah dalam Singkat tauhid Uluhiyyah
kehidupan dalam kehidupan ?
 Membuat contoh perilaku Tulis Tulis Jawab  Buatkan contoh
orang yang bertauhid Singkat perilaku orang yang
bertauhid ?

J. PENILAIAN 1
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep surat Al Fatihah tentang tauhid Rububiyyah
Ketepatan peta konsep surat An Naas tentang tauhid Uluhiyyah
Ketepatan peta konsep surat Al Falaq tentang tauhid Uluhiyyah
Ketepatan peta konsep surat Al Ikhlas tentang tauhid Uluhiyyah

Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik

K. PENILAIAN 2
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama
Konsep Peta Konsep Konsep Skor Nilai
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nilai = skor yang dicapai x 100
skor maksimal (9)

L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI

Nama :
Kelompok :
Kelas :

Aspek Tem
No Indikator Deskriptor Skor Guru Total Skor Nilai
Penilaian a
Komunikasi  Komunikatif 1
lisan  Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi  Mudah 1
tulis dipahami
 Ketepatan 2
Jawaban

Tembilahan, 6 Juli 2013


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri Tembilahan Al-Qur’an - Hadits

Drs. M. RUSLI M. YUSUF, S.Ag


NIP. 19571111 198503 1 005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
9

Madrasah : MTsN Tembilahan


Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 1
Standar Kompetensi : 4. Memahami Hadits tentang ciri iman dan ibadah yang diterima
Allah
Kompetensi Dasar : 4.1 Menuliskan Hadits tentang ciri iman dan ibadah yang diterima
Allah
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


 Menyalin hadits tentang iman dan ibadah
 Melafalkan hadits tentang iman dan ibadah

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menulis Hadits tentang ciri iman
 Menulis Hadits tentang ciri ibadah yang diterima Allah

C. APLIKASI NILAI KARAKTER


 Karakter Guru
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Karakter Peserta didik yang diharapkan :
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Menulis Hadits tentang ciri iman
 Menulis Hadits tentang ciri ibadah yang diterima Allah

1. MENULIS HADITS TENTANG CIRI IMAN


)‫ (رواه ابن ماجه عن علي بن ابي طالب‬.‫ االيمان معرفة بالقلب وقول باللسان وعمل باالركان‬. ١
‫ قال فاخبرني عن االيمان قال عن تؤمن باهلل ومالئكته وكتبه ورسله واليوم االخر وتؤمن بالقدر‬. ٢
)‫ (رواه مسلم عن عمر بن الخطب‬.‫خيره وشره‬
‫ االيمان بضع وسبعون شعبة فافضلها قول الاله االهللا وادنا ها اماطة االذى عن الطريق والحياء‬. ٣
)‫ (رواه مسلم عن ابى هريرة‬.‫شعبة منا االيمان‬

2. MENULIS HADITS TENTANG CIRI IBADAH YANG DITERIMA ALLAH


‫الكم‬ZZ‫ قال هللا تعالى انا خير شريك فمن اشرك معي شريكا فهو للشريك يايها الناس اخلصوا اعم‬. ٤
‫ وال تقولوا هذا هلل وللرحم فانها لرحمه وليس هلل‬.‫هلل فان هللا ال يقبل من االمال اال ما خلص له‬
‫بزار عن ال‬ZZ‫ (رواه ال‬.‫يء‬ZZ‫منها شيء وال تقولوا هلل ولوجوهكم فانها لوجوهكم وليس هلل منها ش‬
)‫ضحاق‬
E. METODE PEMBELAJARAN
 Peta konsep
 Diskusi
 Tanya jawab

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


 Kegiatan Pendahuluan
 Siswa melakukan tanya jawab tentang ciri iman dan ibadah yang diterima Allah
 Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari
materi ciri iman dan ibadah yang diterima Allah
 Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
 Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi ciri iman dan ibadah yang
diterima Allah
 Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan
kelas
Elaborasi
 Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
 Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfirmasi
 Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
 Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
 Kegiatan Penutup
 Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
 Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar ciri iman dan ibadah yang diterima
Allah

G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR


 Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
 Lembar penilaian
 Lembar pengamatan

H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang ciri iman dan ibadah yang diterima Allah!

I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
 Menerjemahkan surat Al Tes Tulis Jawab  Terjemahkan surat Al
Fatihah Singkat Fatihah
 Menulis Hadits tentang Tulis Tulis Uraian  Tuliskan Hadits tentang
ciri iman ciri iman
 Menulis Hadits tentang Tulis Tulis Uraian  Tuliskan Hadits tentang
ciri ibadah yang diterima ciri ibadah yang
Allah diterima Allah
J. PENILAIAN 2
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang Hadits tentang ciri iman yang diterima
Allah
Ketepatan peta konsep tentang Hadits tentang ibadah yang diterima
Allah
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan surat Al Fatihah

Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 3
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama
Konsep Peta Konsep Konsep Skor Nilai
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3

Nilai = skor yang dicapai x 100


skor maksimal (9)
L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Nama :
Kelompok :
Kelas :
Aspek Tem Total
No Indikator Deskriptor Skor Guru Nilai
Penilaian a Skor
Komunikasi  Komunikatif 1
lisan  Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi  Mudah 1
tulis dipahami
 Ketepatan 2
Jawaban

Tembilahan, 6 Juli 2013


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri Tembilahan Al-Qur’an - Hadits

Drs. M. RUSLI M. YUSUF, S.Ag


NIP. 19571111 198503 1 005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
10

Madrasah : MTsN Tembilahan


Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 1
Standar Kompetensi : 4. Memahami Hadits tentang ciri iman dan ibadah yang diterima
Allah
Kompetensi Dasar : 4.2 Menghafalkan Hadits tentang ciri iman dan ibadah yang
diterima oleh Allah
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


 Menerjemahkan hadits tentang iman dan ibadah
 Menjelaskan kandungan hadits tentang iman dan ibadah

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menghafalkan Hadits tentang ciri iman
 Menghafalkan Hadits tentang ibadah yang diterima Allah

C. APLIKASI NILAI KARAKTER


 Karakter Guru
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Karakter Peserta didik yang diharapkan :
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Menghafalkan Hadits tentang ciri iman
 Menghafalkan Hadits tentang ibadah yang diterima oleh Allah

1. MENHAFALKAN HADITS TENTANG CIRI IMAN


)‫ (رواه ابن ماجه عن علي بن ابي طالب‬.‫ االيمان معرفة بالقلب وقول باللسان وعمل باالركان‬. ١
‫ قال فاخبرني عن االيمان قال عن تؤمن باهلل ومالئكته وكتبه ورسله واليوم االخر وتؤمن بالقدر‬. ٢
)‫ (رواه مسلم عن عمر بن الخطب‬.‫خيره وشره‬
‫ االيمان بضع وسبعون شعبة فافضلها قول الاله االهللا وادنا ها اماطة االذى عن الطريق والحياء‬. ٣
)‫ (رواه مسلم عن ابى هريرة‬.‫شعبة منا االيمان‬

2. MENGHAFALKAN HADITS TENTANG CIRI IBADAH YANG DITERIMA ALLAH


‫الكم‬ZZ‫ قال هللا تعالى انا خير شريك فمن اشرك معي شريكا فهو للشريك يايها الناس اخلصوا اعم‬. ٤
‫ وال تقولوا هذا هلل وللرحم فانها لرحمه وليس هلل‬.‫هلل فان هللا ال يقبل من االمال اال ما خلص له‬
‫بزار عن ال‬ZZ‫ (رواه ال‬.‫يء‬ZZ‫منها شيء وال تقولوا هلل ولوجوهكم فانها لوجوهكم وليس هلل منها ش‬
)‫ضحاق‬
Hadits Pertama
Iman itu adalah dipercaya dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan
perbuatan. (HR. Ibnu Majah dari Ali Bin Abi Thalib)
Hadits Kedua
Jibril berkata, ”kabarkanlah kepadaku tentang iman? ”Rasulullah SAW bersabda, ”Iman
itu ialah kamu percaya kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitrab-kitab-Nya,
Rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kamu percaya pada takdir tang baik dan yang buruk. ”
(HR. Muslim dari Umar bin khattab)
Hadits Ketiga
Iman itu ada tujuh puluh cabang. Yang paling utama ialah ucapan la ilaha illallah,
sedangkan yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dari tengah jalan. Adapun
malu juga sebagian dari iman. (HR. Muslim dari Abi Hurairah)
Hadits Keempat
Allah SWT berfirman, Aku adalah sebaik-baik sekutu. Barang siapa mempersekutukan aku
dengan yang lain, berarti ia telah diserahkan kepada sekutu itu. Wahai manusia!
Beramallah kalian dengan ikhlas karena Allah SWT, sesungguhnya Allah tidak menerima
amal seseorang, kecuali yang didasari keikhlasan kepada-Nya. Janganlah kalian
mengucapkan, ’Ini demi Allah dan ini demi kekeluargaan.’Perbuatan itu hanya karena
kekeluargaan, tidak sedikitpun karena Allah. Jangan pula kalian mengucapkan, ’Ini demi
Allah dan ini demi pemimpin kalian.’Amalan seperti itu hanyalahuntuk kehormatan
pemimpin kalian, tidak sedikitpun karena Allah. (HR. Al-Bazzar dari Ad-Dahaq dalam
hadits muslim)

E. METODE PEMBELAJARAN
 Peta konsep
 Diskusi
 Tanya jawab

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


 Kegiatan Pendahuluan
 Siswa melakukan tanya jawab tentang pengertian cinta yang benar tehadap Al-
Qur’an dan Hadits
 Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari
materi Al Quran dan Hadits
 Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
 Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi pengertian cinta yang benar
tehadap Al-Qur’an dan Hadits
 Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan
kelas
Elaborasi
 Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
 Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfirmasi
 Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
 Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
 Kegiatan Penutup
 Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
 Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al Quran dan Al-Hadits

G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR


 Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
 Lembar penilaian
 Lebar pengamatan

H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang ciri iman dan ibadah yang diterima oleh Allah!

I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
 Menerjemahkan surat Al Tes Tulis Jawab  Terjemahkan surat Al
Fatihah Singkat Fatihah ?
 Menghafalkan Hadits Tulis Tulis Hafalan  Hafalkan Hadits
tentang ciri iman tentang ciri iman ?
 Menerjemahkan Hadits Tulis Tulis Jawab  Terjemahkan Hadits
tentang ibadah yang Singkat tentang ibadah yang
diterima Allah diterima Allah ?

J. PENILAIAN 1
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang Hadits tentang ciri iman yang diterima
Allah
Ketepatan peta konsep tentang Hadits tentang ibadah yang diterima
Allah
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan surat Al Fatihah

Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik

K. PENILAIAN 2
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama
Konsep Peta Konsep Konsep Skor Nilai
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3

Nilai = skor yang dicapai x 100


skor maksimal (9)
L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI

Nama :
Kelompok :
Kelas :

Aspek Total
No Indikator Deskriptor Skor Tema Guru Nilai
Penilaian Skor
Komunikasi  Komunikatif 1
lisan  Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi  Mudah 1
tulis dipahami
 Ketepatan 2
Jawaban

Tembilahan, 6 Juli 2013


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri Tembilahan Al-Qur’an - Hadits

Drs. M. RUSLI M. YUSUF, S.Ag


NIP. 19571111 198503 1 005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
11

Madrasah : MTsN Tembilahan


Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 1
Standar Kompetensi : 4. Memahami Hadits tentang ciri iman dan ibadah yang diterima
Allah
Kompetensi Dasar : 4.3 Menghafalkan Hadits tentang ciri iman dan ibadah yang
diterima oleh Allah
Indikator : - Menghafalkan Hadits tentang ciri iman
- Menghafalkan Hadits tentang ibadah yang diterima Allah
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


 Menghafal hadits tentang iman dan ibadah
 Menghafal terjemahan hadits tentang iman dan ibadah

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menghafalkan Hadits tentang ciri iman
 Menghafalkan Hadits tentang ibadah yang diterima Allah

C. APLIKASI NILAI KARAKTER


 Karakter Guru
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Karakter Peserta didik yang diharapkan :
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Mengartikan Hadits tentang ciri iman
 Mengartikan Hadits tentang ibadah yang diterima oleh Allah

1. Mengartikan Hadits tentang ciri iman


Hadits Pertama
Iman itu adalah dipercaya dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan
perbuatan. (HR. Ibnu Majah dari Ali Bin Abi Thalib)
Hadits Kedua
Jibril berkata, ”kabarkanlah kepadaku tentang iman? ”Rasulullah SAW bersabda, ”Iman
itu ialah kamu percaya kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitrab-kitab-Nya,
Rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kamu percaya pada takdir tang baik dan yang buruk. ”
(HR. Muslim dari Umar bin khattab)
Hadits Ketiga
Iman itu ada tujuh puluh cabang. Yang paling utama ialah ucapan la ilaha illallah,
sedangkan yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dari tengah jalan. Adapun
malu juga sebagian dari iman. (HR. Muslim dari Abi Hurairah)
2. Mengartikan Hadits tentang ibadah yang diterima oleh Allah
Hadits Keempat
Allah SWT berfirman, Aku adalah sebaik-baik sekutu. Barang siapa mempersekutukan aku
dengan yang lain, berarti ia telah diserahkan kepada sekutu itu. Wahai manusia!
Beramallah kalian dengan ikhlas karena Allah SWT, sesungguhnya Allah tidak menerima
amal seseorang, kecuali yang didasari keikhlasan kepada-Nya. Janganlah kalian
mengucapkan, ’Ini demi Allah dan ini demi kekeluargaan.’Perbuatan itu hanya karena
kekeluargaan, tidak sedikitpun karena Allah. Jangan pula kalian mengucapkan, ’Ini demi
Allah dan ini demi pemimpin kalian.’Amalan seperti itu hanyalahuntuk kehormatan
pemimpin kalian, tidak sedikitpun karena Allah. (HR. Al-Bazzar dari Ad-Dahaq dalam
hadits muslim)

E. METODE PEMBELAJARAN
 Peta konsep
 Diskusi
 Tanya jawab

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


 Kegiatan Pendahuluan
 Siswa melakukan tanya jawab tentang pengertian cinta yang benar tehadap Al-
Qur’an dan Hadits
 Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari
materi Al Quran dan Hadits
 Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
 Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi pengertian cinta yang benar
tehadap Al-Qur’an dan Hadits
 Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan
kelas
Elaborasi
 Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
 Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfirmasi
 Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
 Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
 Kegiatan Penutup
 Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
 Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al Quran dan Al-Hadits

G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR


 Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
 Lembar penilaian
 Lembar pengamatan

H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang ciri iman dan ibadah yang diterima oleh Allah!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
 Menghafalkan surat Al Tes Tulis Jawab  Hafalkan surat Al
Fatihah Singkat Fatihah ?
 Menghafalkan Hadits Tulis Tulis Jawab  Hafalkan Hadits
tentang ciri iman Singkat tentang ciri iman ?
 Menghafalkan Hadits Tulis Tulis Jawab  Hafalkan Hadits
tentang ibadah yang Singkat tentang ibadah yang
diterima Allah diterima Allah ?

J. PENILAIAN 1
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang Hadits tentang ciri iman yang diterima
Allah
Ketepatan peta konsep tentang Hadits tentang ibadah yang diterima
Allah
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan surat Al Fatihah

Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik

K. PENILAIAN 2
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama Skor Nilai
Konsep Peta Konsep Konsep
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3

Nilai = skor yang dicapai x 100


skor maksimal (9)

L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI


Nama :
Kelompok :
Kelas :
Aspek Tem Total
No Indikator Deskriptor Skor Guru Nilai
Penilaian a Skor
Penalaran Komunikasi  Komunikatif 1
lisan  Ketepatan 1
Jawaban
Komunikasi  Mudah 1
tulis dipahami
 Ketepatan 2
Jawaban

Tembilahan, 6 Juli 2013


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri Tembilahan Al-Qur’an - Hadits

Drs. M. RUSLI M. YUSUF, S.Ag


NIP. 19571111 198503 1 005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
12

Madrasah : MTsN Tembilahan


Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 1
Standar Kompetensi : 4. Memahami Hadits tentang ciri iman dan ibadah yang diterima
Allah
Kompetensi Dasar : 4.4 Menjelaskan isi kandungan Hadits tentang ciri iman dan
ibadah yang diterima Allah
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


 Menjelaskan keterkaitan antara iman dan ibadah
 Menyebutkan akibat keterkaitan antara iman dan ibadah

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mempelajari isi kandungan Hadits tentang ciri iman
 Mengaitkan isi kandungan Hadits tentang ciri iman dengan fenomena kehidupan
 Menjelaskan isi kandungan Hadits tentang ciri ibadah yang diterima Allah
 Mengaitkan isi kandungan Hadits tentang ciri ibadah yang diterima Allah

C. APLIKASI NILAI KARAKTER


 Karakter Guru
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Karakter Peserta didik yang diharapkan :
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Isi kandungan Hadits tentang ciri iman
 Mengaitkan kandungan Hadits tentang iman dengan fenomena kehidupan
 Isi kandungan Hadits tentang ciri ibadah yang diterima Allah
 Mengaitkan Hadits tentang ibadah yang diterima Allah dengan fenomena kehidupan

Kandungan Hadits
Hadits pertama menjelaskan tentang prinsip-prinsip dalam keimanan.
Hadits tersebut menjelaskan bahwa iman terdiri atas tiga unsur yakni
diyakini dengan hati, diucapkan dengan perbuatan, dan diamalkan dalam
perbuatan. Ketiga unsur ini tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Jika ada satu
unsur yang tidak dimliki seseorang, berarti ia belum menjadi orang yang
beriman. Dengan demikian, orang yang beriman hatinya selalu meyakini
sepenuh hati, lisannya mengucapkan secara benar, kemudian keyakinan
dan ucapan itu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Hadits kedua menjelaskan tentang pengajaran malaikat Jibril kepada
para sahabat melalui Rasulullah SAW. Ada enam pokok keyakinan yang
harus diyakini oleh setiap orang yang mengaku beriman. Keyakinan ini
sering disebut dengan rukun iman. Keenam keyakinan itu ialah Iman kepada
Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, hari akhir dan iman pada
takdir yang baik dan buruk. Keenam keyakinan ini tidak boleh dipilih-pilih
karena merupakan satu kesatuan.
Hadits ketiga menjelaskan bahwa banyak macam amal yang termasuk
bentuk keimanan. Kata tujuh puluh satu bukan berarti jumlahnya, tetapi
menunjukkan bahwa amal itu banyak macamnya. Amal yang paling utama
nilainya dalam keimanan adalah ucapan la ilaha illallah. Ucapan ini
merupakan puncak keimanan karena pernyataan itu sebagai pengakuan
bahwa tidak ada sesembahan, kecuali hanya Allah SWT. Adapun perbuatan
yang dianggap kecil ialah menyingkirkan gangguan dari tengah jalan.
Meskipun dianggap kecil, amal tersebut dapat membawa manfaat bagi orang
lain. Perbuatan itu banyak orang yang dapat selamat dari kesengsaraan di
jalan, bahkan dalam hadits itu dijelaskan bahwa rasa malu pun termasuk dari
iman. Malu disini ialah malu untuk berbuat maksiat. Orang yang sudah tidak
merasa malu ketika melakukan kemaksiatan, berarti ia sudah kehilangan
iman dihatinya.
Hadits keempat menjelaskan tentang pentingnya keikhlasan dalam
beramal. Kunci diterimanya amal seseorang salah satunya ialah keikhlasan
niatnya. Jika amal itu tidak ikhlaskarena Allah, sia-sialah amal itu meskipun
amal itu baik.

Keterkaiatan kandungan hadits tentang iman dan ibadah dalam fenomena


kehidupan dan akibatnya
Keterkaitan iman dan ibadah dalah sebagai berikut :
1. Iman dan ibadah mempunyai kaitan yang sangat erat karena iman menjadi
salah satu syarat diterimanya ibadah. Sebaliknya, ibadah yang dilakukan
tanpa iman akan sia-sia.
2. Orang yang mengaku dirinya beriman harus dapat membuktikannya melalui
perbuatan yang bernilai ibadah dalam kehidupan sehari-hari.
3. Iman tanpa dibuktikan dengan perbuatan nyata berarti kedustaan.
4. Selain iman, amal ibadah harus diniati dengan ikhlas kepada Allah SWT.
Ibadah yang dilakukan untukselain Allah SWT berarti syirik.
5. Menduakan niat dalam beribadah atau beramal karena Allah dan yang lain
tidak akan diterima Allah SWT.

Menerapkan isi kandungan hadits tentang iman dan ibadah


Adapun penerepan dari keempat hadits tersebut dalam kehidupan sehari-
hari, yaitu sebagai berikut :
1. Memiliki rasa senang terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad SAW sebagai
petunjuk hidupnya.
2. Gemar mempelajari hadits-hadits dalam rangkamemahami ajaran Islam.
3. Meyakini kebenaran ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW
melalui hadits-hadits beliau.
4. Melaksanakan ajaran-ajaran yang terdapat dalam hadits Nabi Muhammad
SAW dalam kehidupan.
5. Berusaha mengingatkan mutu amal agar Allah SWT berkenan menerimanya
sebagai bentuk ibadah dan amal saleh.
6. Meningkatkan keimanan dan tidak menyekutukan Allah SWT dengan
sesuatu pun.
7. Memurnikan niat dalam segala ibadah hanya untuk mendapatkan ridha
Allah SWT.
E. METODE PEMBELAJARAN
 Peta konsep
 Diskusi
 Tanya jawab

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


 Kegiatan Pendahuluan
 Siswa melakukan tanya jawab tentang pengertian cinta yang benar tehadap Al-
Qur’an dan Hadits
 Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari
materi Al Quran dan Hadits
 Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
 Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi pengertian cinta yang benar
tehadap Al-Qur’an dan Hadits
 Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan
kelas
Elaborasi
 Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
 Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfirmasi
 Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
 Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
 Kegiatan Penutup
 Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
 Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al Quran dan Al-Hadits

G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR


 Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
 Lembar penilaian
 Lembar pengamatan

H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang ciri iman dan ibadah yang diterima oleh Allah!

I. PENILAIAN 1

Indikator Pencapaian Teknik Bentuk


Contoh Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
 Menerjemahkan surat Al Tes Tulis Uraian  Terjemahkan surat Al
Fatihah Fatihah ?
 Menjelaskan isi Tulis Tulis Jawab  Jelaskan isi kandungan
kandungan Hadits Singkat Hadits tentang ciri iman
tentang ciri iman ?
 Mengaitkan isi Tes Tulis Uraian  Kaitkan isi kandungan
kandungan Hadits Hadits tentang ciri iman
tentang ciri iman dengan dengan fenomena
fenomena kehidupan kehidupan ?
 Menjelaskan isi Tes Tulis Uraian  Jelaskan isi kandungan
kandungan Hadits Hadits tentang ciri
tentang ciri ibadah yang ibadah yang diterima
diterima Allah Allah ?
 Mengaitkan isi Tes Tulis Uraian  Kaitkan isi kandungan
kandungan Hadits Hadits tentang ciri
tentang ciri ibadah yang ibadah yang diterima
diterima Allah Allah ?

J. PENILAIAN 1
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan surat Al Fatihah
Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan Hadits tentang ciri iman
Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan Hadits tentang ciri iman
dengan fenomena kehidupan
Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan Hadits tentang ciri
ibadah yang diterima Allah

Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik

K. PENILAIAN 2
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama
Konsep Peta Konsep Konsep Skor Nilai
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3

Nilai = skor yang dicapai x 100


skor maksimal (9)

L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI

Nama :
Kelompok :
Kelas :

No Aspek Indikator Deskriptor Skor Tem Guru Total Nilai


Penilaian a Skor
Komunikasi  Komunikatif 1
lisan  Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi  Mudah 1
tulis dipahami
 Ketepatan 2
Jawaban

Tembilahan, 6 Juli 2013


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri Tembilahan Al-Qur’an - Hadits

Drs. M. RUSLI M. YUSUF, S.Ag


NIP. 19571111 198503 1 005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
13

Madrasah : MTsN Tembilahan


Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits
Kelas : VII / 1
Standar Kompetensi : 4. Memahami Hadits tentang ciri iman dan ibadah yang diterima
Allah
Standar Kompetensi : 4.5. Menerapkan isi kandungan Hadits tentang ciri iman dan
ibadah yang diterima Allah SWT
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


 Melaksanakan Isi Kandungan Hadits Tentang Iman Dan Ibadah Dalam Kehidupan Sehari-
Hari

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Melakukan analisa dari perilaku orang yang beriman dan tidak beribadah
 Menuliskan bentuk ibadah yang sudah dilakukan

C. APLIKASI NILAI KARAKTER


 Karakter Guru
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Karakter Peserta didik yang diharapkan :
 Religius, Disiplin, Ingin tahu, Optimis, Bersahabat, Cinta damai
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Contoh perilaku orang yang beriman dan tidak beriman

1. Perilaku Orang beriman


1) Meyakini rukun-rukun iman yang 6 dengan sepenuh hati
2) Mendasari setiap perbuatan dengan keimanan kepada Allah
3) Berhati-hati dalam perkataan dan perbuatan agar tidak melanggar larangan Allah
4) Senantiasa menjadikan al qur’an dan hadits sebagai pedoman hidup
5) Menjadi para rasul sebagai teladan dalam beriman, berilmu, dan beramal
6) Menyiapkan amalan shaleh untuk bekal akhirat
7) Meyakini segala sesuatu tidak lepas dari takdir Allah
8) Berperilaku sesuai isi hati dengan perkataan dan perbuatan
9) Mempelajari lebih mendalam mengenai iman dan cabang-cabangnya untuk
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Perilaku Orang tidak beriman


1) Meyakini rukun-rukun iman yang 6 dengan tidak dengan sepenuh hati
2) Tidak mendasari setiap perbuatan dengan keimanan kepada Allah
3) Tidak berhati-hati dalam perkataan dan perbuatan agar tidak melanggar larangan Allah
4) Tidak menjadikan al qur’an dan hadits sebagai pedoman hidup
5) Tidak menjadi para rasul sebagai teladan dalam beriman, berilmu, dan beramal
6) Tidak menyiapkan amalan shaleh untuk bekal akhirat
7) Tidak meyakini segala sesuatu tidak lepas dari takdir Allah
8) Berperilaku tidak sesuai isi hati dengan perkataan dan perbuatan
9) Tidak mau mempelajari lebih mendalam mengenai iman dan cabang-cabangnya untuk
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

E. METODE PEMBELAJARAN
 Peta konsep
 Diskusi
 Tanya jawab

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


 Kegiatan Pendahuluan
 Siswa melakukan tanya jawab tentang pengertian cinta yang benar tehadap Al-
Qur’an dan Hadits
 Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari
materi Al Quran dan Hadits
 Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
 Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi pengertian cinta yang benar
tehadap Al-Qur’an dan Hadits
 Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan
kelas
Elaborasi
 Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
 Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfirmasi
 Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
 Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
 Kegiatan Penutup
 Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
 Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al Quran dan Al-Hadits

G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR


 Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
 Lembar penilaian
 Lembar pengamatan

H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang pengertian serta fungsi Al Quran dan Hadits!

I. PENILAIAN 1

Indikator Pencapaian Teknik Bentuk Contoh Instrumen


Kompetensi Penilaian Penilaian
 Menerjemahkan surat Al Tes Tulis Jawab  Terjemahkan surat Al
Fatihah Singkat Fatihah ?
 menunujukkan contoh Tulis Tulis Jawab  Sebutkan contoh
perilaku orang yang Singkat perilaku orang yang
beriman beriman ?
 Mengaitkan isi Tulis Tulis Uraian  Kaitkan isi kandungan
kandungan Hadits Hadits tentang ciri iman
tentang ciri iman dengan dengan fenomena
fenomena kehidupan kehidupan ?
 Memilah perilaku orang Tulis Tulis Jawab  Sebutkan perilaku
beriman dan tidak Singkat orang beriman dan
beriman tidak beriman /
 Menununjukkan contoh Tulis Tulis Uraian  Sebutkan contoh
ibadah yang diterima ibadah yang diterima
Allah dan yang tidak Allah dan yang tidak
ditrima ditrima ?

J. PENILAIAN 1
Skor
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan surat Al Fatihah
Ketepatan peta konsep tentang contoh perilaku orang yang
beriman
Ketepatan peta konsep tentang perilaku orang beriman dan tidak
beriman
Ketepatan peta konsep tentang contoh ibadah yang diterima Allah
dan yang tidak diterima

Keterangan Skor :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik

K. PENILAIAN 2
Keindahan Peta Kelengkapan Kerapihan Peta
Nama
Konsep Peta Konsep Konsep Skor Nilai
Kelompok
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nilai = skor yang dicapai x 100
skor maksimal (9)

L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI

Nama :
Kelompok :
Kelas :

N Aspek Total
Indikator Deskriptor Skor Tema Guru Nilai
o Penilaian Skor
Komunikasi  Komunikatif 1
lisan  Ketepatan 1
Jawaban
Penalaran Komunikasi  Mudah 1
tulis dipahami
 Ketepatan 2
Jawaban

Tembilahan, 6 Juli 2013


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri Tembilahan Al-Qur’an - Hadits

Drs. M. RUSLI M. YUSUF, S.Ag


NIP. 19571111 198503 1 005

Anda mungkin juga menyukai