Anda di halaman 1dari 4

A.

Pendahuluan
Peralatan praktikum merupakan salah satu pendukung dari keberhasilan suatu
penelitian. Alat -alat praktikum digunakan untuk mempermudah aktivitas manusia
dalam penelitian. Terdapat berbagai macam peralatan praktikum yang masing-
masing memiliki kegunaan dan prosedur yang berbeda. Dibutuhkan adanya
pengenalan fungsi serta cara kerja dari alat-alat preaktikum tersebut untuk
mencegah adanya kesalahan pengoperasian alat yang akan berujung pada
ketidakakuratan hasil data serta memperbesar potensi terjadinya kecelakaan kerja.
Pengenalan alat-alat laboratorium memiliki tujuan agar praktikan dapat
memahami kegunaan, prinsip kerja, serta prosedur dari peralatan tersebut.
Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat diciptakan apabila ada
kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium
memiliki kesadaran tinggi akan perlindungan diri serta lingkungan sekitarnya.
Dibutuhkan adanya pengenalan fungsi serta cara kerja dari alat-alat preaktikum
tersebut untuk mencegah adanya kesalahan pengoperasian alat yang akan
berujung pada ketidakakuratan hasil data serta memperbesar potensi terjadinya
kecelakaan kerja.

B. Dasar Teori
Sebuah laboratorium umumnya memiliki beberapa jenis peralatan
laboratorium, salah satunya yaitu peralatan gelas dan peralatan instrumentasi.
Peralatan gelas merupakan peralatan yang terbuat dari gelas dan diproduksi
dengan akurasi serta ketelitian yang tinggi. Peralatan gelas dapat dibagi menjadi
dua jenis, yaitu peralatan gelas utama dan peralatan gelas pendukung. Peralatan
gelas utama memiliki pengukuran tertentu yang digunakan sebagai alat untuk
mengukur volume, pengambilan substansi, ataupun sebagai wadah penyimpanan
objek. Peeralatan gelas pendukung adalah peralatan yang tidak memiliki
pengukuran tertentu dan berfungsi sebagai alat filterisasi, wadah pengeringan, dan
lain sebagainya. Peralatan instrumentasi adalah alat yang digunakan untuk
pengukuran dan pengendalian suatu parameter dalam sistem yang lebih kompleks.
Alat instrumentasi memiliki kegunaan untuk pengambilan data, pengukuran,
penstabil parameter tertentu, serta sebagai penyimpanan objek.
Aktivitas dalam laboratorium umumnya sering menggunakan beberapa alat
laboratorium. Pemahaman dalam penggunaan alat laboratorium ini sangat penting
untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Alat-alat
laboratorium dapat dibedakan sesuai dengan kegunaannya sebagai berikut:
1. Sound Level Meter
Sound Level Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar
tekanan suara di udara. Alat ini digunakan untuk mengukur intensitas
kebisingan antara 30-130 dBA dan dari frekuensi 20Hz-20.000Hz. Sound
level meter digunakan dengan cara mengarahkan sensor kearah sumber suara
dengan memegang alat setinggi dada manusia. Untuk keperluan mengukur
kebisingan di suatu ruangan kerja, pencatatan dilaksanakan satu shift kerja
penuh dengan beberapa kali pencatatan dari Sound Level Meter.
Pengaplikasian Sound Level Meter dapat dilakukan dalam pengukuran
kebisingan jalan raya dengan pengulangan pengukuran hingga beberapa kali
untuk mendapatkan hasil yang akurat.
2. Current Meter
Current Meter adalah alat yang dapat mengukur kecepatan arus laut dan
arah arus laut. Prinsip kerja current meter ini yaitu gerakan propeler yang
berputar akibat adanya partikel air yang melewatinya. Jumlah putaran propeler
per waktu pengukuran dapat memberikan kecepatan arus yang sedang diukur
apabila dikalikan dengan rumus kalibrasi propeler tersebut. Current meter
dapat digunakan dalam praktikum Teknik pengukuran debit.
3. pH Meter
Ph meter adalah alat ukur yang digunakan untu mengukur derajat
keasaman atau kebasaan suatu cairan. Sebuah pH meter terdiri dari probe
pengukuran khusus atau elektroda yang terhubung ke meteran elektronik yang
mengukur dan menampilkan pembacaan pH. Ph meter umum digunakan
dalam analisis ph terhadap sampling air permukaan dan air tanah.
4. Thermometer
Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Penggunaan air raksa
sebagai bahan utama thermometer karena koefisien muai air raksa terbilang
konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu.
Thermometer terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca
dengan kandungan air raksa di ujung bawah. Jika temperatur meningkat,
Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk
tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan.
Thermometer berfungsi sebagai alat untuk analisis suhu terhadap sampling air
permukaan dan air tanah.
5. Turbidimeter
Turbidity Meter adalah alat yang digunakan untuk analisis kekeruhan air atau
larutan. Turbidity meter merupakan alat pengujian kekeruhan dengan sifat
optik akibat dispersi sinar dengan dinyatakan sebagai perbandingan cahaya
yang dipantulkan terhadap cahaya yang datang. Alat ini dapat digunakan
dalam analisis kekeruhan pada air permukaan dan air tanah.
6. Perangkat Titrasi
Titrasi adalah metode kimia untuk menentukan konsentrasi suatu larutan
dengan cara mereaksikan sejumlah volume larutan tersebut terhadap sejumlah
volume larutan lain yang konsentrasinya sudah diketahui. Perangkat titrasi
terdiri dari Buret, Statif, Klem, labu Erlenmeyer, larutan baku, dan larutan
penitrasi. Perangkat titrasi ini dapat digunakan dalam analisis biological
oxygen demand serta pada analisis nilai dari permanganate.
7. Spektrofotometer
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
serapan sinar ultraviolet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk
larutan. Data yang dihasilkan oleh Spektrofotometer berupa nilai dari
banyaknya jumlah sinar yang diserap oleh zat dalam larutan yang akan
menentukan kekeruhan dari larutan tersebut. Spektrofotometer menggunakan
sinar UV dalam analisis kuantitatifnya yang memiliki beberapa keuntungan,
diantaranya: dapat digunakan secara luas, memiliki kepekaan tinggi, tingkat
keselektifannya cukup baik, ketelitian tinggi, tidak rumit serta dapat dilakukan
dengan cepat. Spektrofotometer dapat digunakan dalam analisis nitrogen
dengan metode Nessler, analisis fosfat dengan metode klorid timah, analisis
sulfat, serta analisis surfaktan dengan MBAS.
8. Neraca Analitik
Neraca adalah alat ukur untuk menentukan berat atau massa benda.
Sebuah neraca dengan sistem pegas mengukur berat dengan mengukur jarak
pegas yang terentang akibat beban. Neraca biasa digunakan dalam dunia
industri dan komersial, dari mulai produk ringan hingga berat yang dijual
berdasarkan kebutuhannya. Neraca analitik digunakan pada praktikum
mikrobiologi digunakan untuk menghitung massa bahan bahan yang
digunakan agar tepat takarannya dan memberikan hasil praktikum yang
maksimal. Neraca analitik dapat digunakan dalam pengukuran pada analisis
zat padat serta pada analisis surfaktan dengan MBAS.
9. Soxhlet
Soxhlet adalah alat yang digunakan untuk memisahkan suatu komponen
dalam suatu padatan dengan menggunakan suatu pelarut cair. Ekstraksi padat-
cair adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam
pelarutnya. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit
larut dalam pelarut. Soxhlet dapat digunakan dalam analisis terhadap
pemisahan minyak atau lemak dengan metode ekstraksi Soxhlet.

Anda mungkin juga menyukai