Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN DAN ANALISIS FILM

A BEAUTIFULL MIND

Dosen pembimbing : Athi’ Linda Yani, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh :
Faridhotul Riski
(7419012)

PRODI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG
2020

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 1


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG

RUANG RAWAT: ………………………… TANGGAL DIRAWAT: …………………

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn J (L/P) Tanggal pengkajian : L/14-04-2020
Umur : RM No. :
Informan : Istri Tn.J

II. ALASAN MASUK


Pasien masuk rumah sakit karena mengalami isolasi sosial, pasien lebih senang menyendiri daripada
berkumpul dengan orang lain dan memiliki banyak teman, hal ini disadari oleh istri dan orang
disekitarnya, oleh karena itu saat bertemu dengan dr. Rosen pasien dibawa ke rumah sakit untuk
melakukan pengobatan terkait keadaannya

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? Ya Tidak

2. Pengobatan sebelumnya : Berhasil Kurang Berhasil Tidak

3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia


Aniaya fisik 
Aniaya seksual

Penolakan 
Kekerasan dalam keluarga 
Tindakan Kriminal

Jelaskan No. 1,2,3 :


1. ya, karena Tn. Jpernah mengalami gangguan jiwa sejak masih kuliah
2. Tn. J sebelumnya tidak mendapatkan pengbatan saat masih kuliah
3. Tn.J pernah melakukan penganiayaan pada dirinya dengan melukai tangannya dan
membenturkan kepalanya ke tembok, dan penolakaan terhadap obat juga kekerasan dalam
keluarga dengan mendorong istrinya ke kolam saat dia halusinasi kalau ada orang yang akan
melukai istrinya
Masalah Keperawatan :
1. Halusinasi
2. Waham
3. Risiko perilaku Kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? Ya Tidak

Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/keperawatan

Masalah Keperawatan : -

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 2


5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
1. Tn. J saat kuliah merasa tertekan karena tidak kunjung menyelesaikan proyeknya dan
sering ditolak oleh profesornya
2. Tn. J senang menyendiri dan jauh dari keramaian karena masa kuliah dia sering
diejek oleh teman-temannya

Masalah Keperawatan : isolasi sosial

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : N : S: P:

2. Ukur : TB : BB : Turun Naik

3. Keluhan Fisik : Ya Tidak

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram ( Lihat Petunjuk )

Jelaskan : John nash menikah dengan gadis bernama alice dan mempunyai seorang anak laki-laki
mereka tinggal serumah di sebuah kota. Sebuah keputusan diambil oleh istrinya karena john nash
kurang menyadari perannya sebagai kepala rumah tangga, komunikasi dalam keluarganya kurang
efektif karena john nash tidak jujur terhadap kondisinya kepada istrinya

Masalah Keperawatan :

2. Konsep Diri:
a. Citra Tubuh : Paien merasa selalu ada yang kurang dalam dirinya sehingga ia merasa lebih
buruk dari orang lain

b. Identitas : dia adalah seorang doktor, dan pekerja pemerintah , berpenampilan kurang
rapi

c. Peran : dia berharap dapat membantu pemerintah mmecahkan sandi itu, dan menjadi
kepala rumah tangga yang baik bagi keluarganya

d. Ideal Diri : dia harus bekerja keras menemukan sandi-sandi itu untuk membantu
pemerintah

e. Harga Diri : harga dirinya rendah dan tidak stabil karena merasa tidak ada satupun yang
menyukainya

Masalah Keperawatan : harga diri rendah


Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 3
3. Hubungan Sosial:
a. Orang terdekat : alice sang istri dan charles teman khayalannya

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : pasien tidak ikut dalam organisasi

c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain : tidak meyukai keramaian dan selalu
merasa ada yang mengikutinya

Masalah Keperawatan : halusinasi penglihatan dan isolasi sosial

4. Spiritual:
a. Nilai dan keyakinan : Tidak ada

b. Kegiatan ibadah : Tidak ada

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan

Tidak Rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak


tidak sesuai seperti biasanya

Jelaskan : pasien berpenampilan terkadang rapi dan terkadang kurang rapi seperti rambutnya
acak-acakan saat mengajar

Masalah Keperawatan : defisit perawatan diri

2. Pembicaraan:

Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lembut Membisu Tidak mampu


Memulai pembicaraan

Jelaskan : pasien berbicara cepat dan agak susah dimengerti oleh orang sekitarnya. Pasien
sosok pendiam, lugu, sikapnya sopan tapi lebih menarik diri dan kurang suka dengan
keramaian

Masalah Keperawatan : Gangguan komunikasi

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 4


3. Aktifitas Motorik

Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif


Jelaskan :
Pasien mengalami gelisah mungkin karena waham yang dideritanya

Masalah Keperawatan : Waham

4. Alam perasaan

Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira


Berlebihan

Jelaskan : pasien merasa ketakutan karena merasa diikuti oleh teman khayalannya

Masalah Keperawatan : halusinasi penglihatan

5. Afek

Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : pasien tidak memberikan respon ketika anaknya dipangkuannya sedang menangis
dan menjadi disfungsi seksual dengan istrinya, dan dia tidak tertawa jika tidak ada stimulus
tertawa

Masalah Keperawatan : -

6. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan Tidak Mudah tersinggung


Kooperatif

Kontak mata Defensif Curiga

Jelaskan : Tn.J merasa dr. Rosan yang membawanya ke RS adalah mata-mata dari rusia

Masalah Keperawatan : Waham kejar

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 5


7. Persepsi

Halusinasi:

Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penciuman

Jelaskan : pasien merasa melihat, mendengar dan iikuti teman khayalannya dimanapun dia
berada

Masalah Keperawatan : Halusinasi penglihatan

8. Proses Pikir

Siskumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi

Flight of idea Blocking Pengulangan pembicaraan/


Persevarasi

Jelaskan : Tn. J selalu mengulang-ulang kalimat tentang kode rahasia dan teman
khayalannya

Masalah Keperawatan : Waham kebesaran

9. Isi Pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magic

Jelaskan : Pasien terobsesi dengan gelarnya dan percaya terhadap apa yang di katakan
temannya , sehingga dia merasa paling hebat yang bisa membantu pemerintah dengan
memcahkan kode rahasia itu, dan dia mudah dipengaruhi oleh teman khayalannya

Masalah Keperawatan : Waham kebesaran dan waham pengaruh

10. Tingkat kesadaran

Bingung Sedasi Stupor

Diorientasi :

Waktu Tempat Orang

Jelaskan : Pasien bingung dengan reaksi orang disekelilingnya karena tidak percaya dengan
yang dia katakan, dan dia juga salah menafsirkan apa yang dia lihat

Masalah Keperawatan : Halusinasi

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 6


11. Memori

Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat


jangka panjang jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini Kofabulasi

Jelaskan : Pasien berbicara seolah-olah fakta tetapi kenyataannya yang ia bicarakan adalah
imajinasinya

Masalah Keperawatan : Waham pengaruh

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu


Berkonsentrasi berhitung sederhana
Jelaskan : Pasien mudah berkonsentrasi

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

13. Kemampuan penilaian

Gangguan Ringan Gangguan bermakna

Jelaskan : Pasien memerlukan orang lain terutama istrinya untuk mengambil sebuah
keputusan

Masalah Keperawatan : gangguan peran

14. Daya tilik Diri

Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal diluar dirinya

Jelaskan : Pasien tidak memahami tentang kondisinya kalau ia mengalami skizofrenia

Masalah Keperawatan : kurang pengetahuan

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total

2. BAB / BAK

Bantuan minimal Bantuan total

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 7


3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan total


4. Berpakaian/ berhias

Bantuan minimal Bantuan total


5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : s/d

Tidur malam lama : s/d

Aktifitas sebelum dan sesudah tidur: s/d

6. Penggunaan obat

Bantuan minimal Bantuan Maksimal

7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan

Sistem pendukung
8. Aktifitas di dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan

Menjaga kerapihan rumah

Mencuci pakaian

Pengaturan keuangan

9. Aktifitas diluar rumah


Ya Tidak
Belanja

Transportasi

Lain – lain

Jelaskan : mengajar di universitas

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

VIII. MEKANISME KOPING


Adatif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alcohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat dan berlebih

Teknik relokasi Bekerja berlebihan

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 7


Aktifasi Konstruktif Menghindar

Olah Raga Mencederai diri

Lainnya Lainnya

Jelaskan : Pasien menarik diri, melukai tangannya saat di RS

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial dan halusinasi

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan:

Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan: sukar berbaur

Masalah dengan pendidikan, uraikan: terobsesi dengan gelarnya

Masalah dengan pekerjaan, uraikan:

Masalah dengan perumahan, uraikan:

Masalah dengan ekonomi, uraikan:

Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan:

Masalah lainnya, uraikan:

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial dan waham kebesaran

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG:

Penyakit Jiwa Sistem Pendukung

Faktor Presipitasi Sistem Fisik

Koping Obat – obatan

Lainnya:

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 8


Masalah Keperawatan : kurang pengetahuan

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : Skizofrenia

Terapi Medik : Obat skizofren, insulin, terapi listrik (ECT)

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


Halusinasi Penglihatan
Waham kebesaran
Isolasi sosial
HDR
Kurang pengetahuan

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Halusinasi: penglihatan
Waham:kebesaran dan pengaruh
Isolasi sosial
Harga diri rendah
Defisit perawatan diri

Mahasiswa,

Faridhotul riski
NIM: 7419012

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 9


ANALISA DATA

Nama Klien : Tn. J Dx. Medis : Skizofrenia


No. Register : Ruangan :

NO KELOMPOK DATA KEMUNGKINAN MASALAH


PENYEBAB
1. Ds: Tn. J mengatakan dia diikuti oleh Skizofrenia Halusinasi : penglihatan
seseorang dimanapun dia berada

Do: bersikap aneh, bingung, ketakutan,


berbicara sendiri

2. Ds: Tn. J tidak suka keramaian dan lebih Komunikasi inafektif Isolasi Sosial
memilih sendiri

Do: lebih banyak berdiam diri, Kontak mata


kurang, Klien sering menyendiri, Klien
tidak pernah memulai pembicaraan, maupun
perkenalan, Afek tumpul (hanya mampu
tertawa saat ada simuluus tertawa)

Ds: Tn.J menganggap dirinya pintar


3. Halusinasi Waham
memcahkan sandi rahasia

DO: menyombongkan diri, percaya diri,


berkata tidak sesuai kenyataan, perilaku
tidak biasa

Ds: pasien merasa tidak satupun


4. Kurang pengakuan dari Harga diri rendah
menyukainya orang sekitar
Do: Klien tidak percaya diri ketika berbicara
dengan orang lain, Klien jarang memulai
pembicaraan dengan orang lain, Klien tidak
mau menatap wajah lawan bicara

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 10


DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

Nama Klien : Tn.J Dx. Medis : Skizofrenia


No. Register : Ruangan :
TANGGAL
NO DIAGNOSA PERAWATAN TTD
DITEMUKAN TERATASI
1. Halusinasi penglihatan b/d skizofrenia 14-04-2020 -

2 Waham b/d halusinasi 14-02-2020 -

3. HDR b/d kurang pengakuan orang sekitar 14-02-2020 -

4. Isolasi sosial b/d komunikasi inafektif 14-04-2020 -

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 11


RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. J Dx. Medis : Skizofrenia


No. Register : Ruangan :

DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


NO. Tgl
KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA EVALUASI IMPLEMENTASI
1. 14/04- TUM : Setelah ... X interaksi klien : Bina hubungan saling percaya dengan
2020 Waham
Klien dapat mengontrol wahamnya a. Mau menerima kehadiran klien
TUK 1 : perawat disampingnya a. Beri salam
Klien dapat membina hubungan b. Mengatakan mau menerima b. Perkenalkan diri, Tanyakan nama,
saling percaya dengan perawat
bantuan perawat serta nama panggilan yang disukai
c. Tidak menunjukkan tanda-tanda c. Jelaskan tujuan interaksi
curiga d. Yakinkan klien dalam keadaan aman
d. Mengijinkan duduk disamping dan perawat siap menolong dan
mendampinginya
e. Yakinkan bahwa kerahasiaan klien
akan tetap terjaga
f. Tunjukkan sikap terbuka dan jujur
g. Perhatikan kebutuhan dasar dan bantu
pasien memenuhinya

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 25


TUK 2 : Setelah ... X interaksi Klien : Bantu klien untuk mengungkapkan
Klien dapat mengidentifikasi a. Klien menceritakan ide-ide dan perasaan dan pikirannya
perasaan yang muncul secara perasaan yang muncul secara a. Diskusikan dengan klien
berulang dalam pikiran klien berulang dalam pikirannya pengalaman yang dialami selama
ini termasuk hubungan dengan
orang yang berarti, lingkungan
kerja, sekolah, dsb
b. Dengarkan pernyataan klien
dengan empati tanpa mendukung
atau menentang pernyataan
wahamnya
c. Katakan perawat dapat memahami
apa yang diceritakan klien
TUK 3 : Setelah ... X interaksi klien Bantu klien mengidentifikasi kebutuhan
Klien dapat mengidentifikasi a. Dapat menyebutkan kejadian yang tidak terpenuhi serta kejadian yang
stresor atau pencetus wahamnya sesuai dengan urutan waktu serta menjadi faktor pencetus wahamnya
harapan atau kebutuhan dasar a. Diskusikan dengan klien tentang
yang tidak terpenuhi seperti harga kejadian-kejadian traumatik yang
diri, rasa aman, dsb menimbulkan rasa takut, ansietas
b. Dapat menyebutkan hubungan maupun perasaan tidak dihargai
antara kejadian traumatik b. Diskusikan kebutuhan atau harapan
kebutuhan tidak terpenuhi dengan yang belum terpenuhi
wahamnya c. Diskusikan cara-cara mengatasi
kebutuhan yang tidak terpenuhi dan
kejadian traumatik
Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 25
d. Diskusikan dengan klien antara
kejadian-kejadian tersebut dengan
wahamnya
TUK 4: Setelah ... X interaksi klien: Bantu klien mengidentifikasi keyakinan
Klien dapat mengidentifikasi menyebutkan perbedaan pengalaman yang salam tentan situasi yang nyata
wahamnya nyata dengan pengalaman (bila klien sudah siap)
wahamnya a. Diskusikan dengan klien pengalaman
wahamnya tanpa berargumentasi
b. Katakan kepada klien akan keraguan
perawat tehadap pernyataan klien
c. Diskusikan dengan klien respon
perasaan terhadap wahamnya
d. Diskusikan frekuensi, intensitas dan
durasi terjadinya waham
e. Bantu klien membedakan situasi nyata
dengan situasi yang dipersepsikan
salah oleh klien

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 25


TUK 5: Setelah ... X interaksi klien
- Diskusikan tentang pengalaman-
Klien dapat mengidentifikasi menjelaskan gangguan fungsi hidup pengalaman yang tidak menguntungkan
konsekuensi dari wahamnya sehari-hari yang diakibatkan ide-ide sebagai akibat dari wahamnya seperti
atau pikirannya yang tidak sesuai :Hambatan dalam berinteraksi dengan
dengan kenyataan seperti : keluarga, Hambatan dalam interaksi
a. Hubungan dengan keluarga dengan orang lain dalam melakukan
b. Hubungan dengan orang lain aktivitas sehari-hari
c. Aktivitas sehari-hari - Ajak klien melihat bahwa waham
d. Pekerjaan tersebut adalah masalah yang
e. Sekolah membutuhkan bantuan dari orang lain
f. Prestasi, dsb - Diskusikan dengan klien tentang
orang atau tempat ia dapat meminta
bantuan apabila wahamnya timbul
atau sulit di kendalikan

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 25


TUK 6: Setelah ...X interaksi klien- Diskusikan hobi atau aktivitas yang
Klien dapat melakukan teknik melakukan aktivitas yang konstruktif disukainya
distraksi sebagai cara sesuai dengan minatnya yang dapat- Anjurkan klien memilih dan
menghentikan pikiran yang menglihkan fokus klien dari melakukan aktivitas yang
terpusat pada wahamnya wahamnya membutuhkan perhatian dan
keterampilan
- Ikut sertakan klien dalam aktivitas
fisik yang membutuhkan perhatian
sebagai pengisi waktu luang
- Libatkan klien pada topik-topik yang
nyata
- Anjurkan klien untuk bertanggung
jawab secara personal dalam
mempertahankan atau meningkatkan
kesehatan dan pemulihannya
- Beri penghargaan bagi setiap upaya
klien yang positif

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 25


TUK 7: Setelah ... X interaksi keluarga dapat- Diskusikan pentingnya peran keluarga
Klien mendapat dukungan menjelaskan tentang cara sebagai pendukung untuk mengatasi
keluarga mempraktekkan cara merawat klien waham
waham - Diskusikan potensi keluarga untuk
membantu klien mengatasi waham
- Jelaskan pada keluarga tentang
a. Pengertian waham
b. Tanda gejala waham
c. Penyebap dan akibat waham
d. Cara merawat klien waham
- Latih keluarga cara merawat waham
- Tanyakan perasaan keluarga setelah
mencoba cara yang dilatih
- Beri pujian pada keluarga atas
keterlibatannya merawat klien di
rumah

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 25


TUK 8: Setelah ... X interaksi dengan klien, - Diskusikan dengan klien tentang
Klien dapat memanfaatkan obat dapat mendemonstrasikan manfaat dan kerugian tidak minum
dengan baik penggunaan obat dengan baik obat
- Pantau klien saat penggunaan obat,
Setelah ... X interaksi klien beri pujian jika klien menggunakan
menyebutkan akibat berhenti minum obat dengan benar
obat tanpa konsultasi dengan dokter - Diskusikan akibat klien berhenti
minum obat tanpa konsultasi dengan
dokter
- Anjurkan klien untuk konsultasi
kepada perawat atau dokter jika
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 25


RENCANA KEPERAWATAN
NO TGL DX/TUK
TUJUAN EVALUASI INTERVENSI
2 14-04- Gangguan persepsi sensori: TUM: Klien dapat mengontrol halusinasi Setelah 1x interaksi klien Bina hubungan saling percaya dengan
2020 Halusinasi
yang dialaminya menunjukkan tanda – tanda percaya menggunakan prinsip komunikasi
Tuk 1 : kepada perawat : terapeutik :
Klien dapat membina hubungan saling 1. Ekspresi wajah bersahabat. 1) Sapa klien dengan ramah baik
percaya
2. Menunjukkan rasa senang. verbal maupun non verbal
3. Ada kontak mata. 2) Perkenalkan nama, nama
4. Mau berjabat tangan. panggilan dan tujuan perawat
5. Mau menyebutkan nama. berkenalan
6. Mau menjawab salam. 3) Tanyakan nama lengkap dan
7. Mau duduk berdampingan dengan nama panggilan yang disukai
perawat. klien
8. Bersedia mengungkapkan 4) Buat kontrak yang jelas
masalah yang dihadapi 5) Tunjukkan sikap jujur dan
menepati janji setiap kali
interaksi
6) Tunjukan sikap empati dan
menerima apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan
perhatikan kebutuhan dasar klien
8) Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi klien
9) Dengarkan dengan penuh
Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 25
perhatian ekspresi perasaan klien
TUK 2 : Setelah 1x interaksi klien 1. Adakan kontak sering dan singkat
Klien dapat mengenal halusinasinya menyebutkan : secara bertahap
1. Isi 1) Observasi tingkah laku klien
2. Waktu terkait dengan halusinasinya (
3. Frekunsi dengar /lihat / raba), jika
4. Situasi dan kondisi yang menemukan klien yang sedang
menimbulkan halusinasi halusinasi:
2) Tanyakan apakah klien
mengalami sesuatu ( halusinasi
dengar/ lihat/ penghidu /raba/
kecap )
3) Jika klien menjawab ya, tanyakan
apa yang sedang dialaminya
4) Katakan bahwa perawat percaya
klien mengalami hal tersebut,
namun perawat sendiri tidak
mengalaminya ( dengan nada
bersahabat tanpa menuduh atau
menghakimi)
5) Katakan bahwa ada klien lain
yang mengalami hal yang sama.
6) Katakan bahwa perawat akan
membantu klien

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 25


2. Jika klien tidak sedang berhalusinasi
klarifikasi tentang adanya
pengalaman halusinasi, diskusikan
dengan klien :
1) Isi, waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi ( pagi, siang,
sore, malam atau sering dan
kadang – kadang )
2) Situasi dan kondisi yang
menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi
Setelah 1x interaksi klien 1. Diskusikan dengan klien apa yang
menyatakan perasaan dan responnya dirasakan jika terjadi halusinasi
saat mengalami halusinasi : dan beri kesempatan untuk
1. Marah mengungkapkan perasaannya.
2. Takut 1) Diskusikan dengan klien apa
3. Sedih yang dilakukan untuk mengatasi
4. Senang perasaan tersebut.
5. Cemas 2) Diskusikan tentang dampak
Jengkel yang akan dialaminya bila klien
menikmati halusinasinya.
TUK 3 : Setelah 1x interaksi klien 1. Identifikasi bersama klien cara atau
Klien dapat mengontrol halusinasinya menyebutkan tindakan yang tindakan yang dilakukan jika terjadi
biasanya dilakukan untuk halusinasi (tidur, marah,

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 25


mengendalikan halusinasinya menyibukan diri dll)
2. Diskusikan cara yang digunakan
klien,
1) Jika cara yang digunakan
adaptif beri pujian.
2) Jika cara yang digunakan
maladaptif diskusikan kerugian
cara tersebut
Setelah 1x interaksi klien 3. Diskusikan cara baru untuk
menyebutkan cara baru mengontrol memutus/ mengontrol timbulnya
halusinasi halusinasi :
1) Katakan pada diri sendiri bahwa
ini tidak nyata ( “saya tidak mau
dengar/ lihat/ penghidu/ raba
/kecap pada saat halusinasi
terjadi)
2) Menemui orang lain
(perawat/teman/anggota
keluarga) untuk menceritakan
tentang halusinasinya.
3) Membuat dan melaksanakan
jadwal kegiatan sehari hari yang
telah di susun.
4) Meminta keluarga/teman/

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 25


perawat menyapa jika sedang
berhalusinasi.
Setelah 1x interaksi klien dapat 4. Bantu klien memilih cara yang
memilih dan memperagakan cara sudah dianjurkan dan latih untuk
mengatasi halusinasi mencobanya.
(dengar/lihat/raba) 5. Beri kesempatan untuk melakukan
Setelah 1x interaksi klien cara yang dipilih dan dilatih.
melaksanakan cara yang telah dipilih 6. Pantau pelaksanaan yang telah
untuk mengendalikan halusinasinya dipilih dan dilatih , jika berhasil
Setelah 1x pertemuan klien beri pujian
mengikuti terapi aktivitas kelompok 7. Anjurkan klien mengikuti terapi
aktivitas kelompok, orientasi
realita, stimulasi persepsi

TUK 4 : Setelah 1x pertemuan keluarga, 1. Buat kontrak dengan keluarga


Klien dapat dukungan dari keluarga dalam keluarga menyatakan setuju untuk untuk pertemuan (waktu, tempat
mengontrol halusinasinya mengikuti pertemuan dengan dan topik)
perawat 2. Diskusikan dengan keluarga ( pada
Setelah 1x interaksi keluarga saat pertemuan keluarga/
menyebutkan pengertian, tanda dan kunjungan rumah)
gejala, proses terjadinya halusinasi 1) Pengertian halusinasi
dan tindakan untuk mengendali kan 2) Tanda dan gejala halusinasi
halusinasi 3) Proses terjadinya halusinasi
4) Cara yang dapat dilakukan klien

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 25


dan keluarga untuk memutus
halusinasi
5) Obat- obatan halusinasi
6) Cara merawat anggota keluarga
yang halusinasi di rumah ( beri
kegiatan, jangan biarkan sendiri,
makan bersama, bepergian
bersama, memantau obat –
obatan dan cara pemberiannya
untuk mengatasi halusinasi )
5) Beri informasi waktu kontrol ke
rumah sakit dan bagaimana cara
mencari bantuan jika halusinasi
tidak tidak dapat diatasi di
rumah
TUK 5 : Setelah 1x interaksi klien 1. Diskusikan dengan klien tentang
Klien dapat memanfaatkan obat dengan menyebutkan : manfaat dan kerugian tidak minum
baik 1. Manfaat minum obat obat, nama , warna, dosis, cara ,
2. Kerugian tidak minum obat efek terapi dan efek samping
3. Nama,warna,dosis, efek terapi penggunan obat
dan efek samping obat 2. Pantau klien saat penggunaan obat
Setelah 1x interaksi klien 3. Beri pujian jika klien menggunakan
mendemontrasikan penggunaan obat obat dengan benar
dgn benar 4. Diskusikan akibat berhenti minum

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 25


Setelah 1x interaksi klien obat tanpa konsultasi dengan dokter
menyebutkan akibat berhenti minum 5. Anjurkan klien untuk konsultasi
obat tanpa konsultasi dokter kepada dokter/perawat jika terjadi
hal-hal yang tidak di inginkan.

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 25


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama : Tn.J Dx. Medis : Skizofrenia
No. Register : Ruangan :

TGL DX / TUK IMPLEMENTASI EVALUASI ( SOAP ) TTD


14- Waham SP I S=
04- 1. Membantu orientasi - “selamat pagi, namaku john
2020 realita nash, biasanya dipanggil nash.
- “jam 09.00”
“selamat pagi, - “iya rambutnya belum rapi,
perkenalkan nama saya disisir dulu”
perawat riski. siapa
namamu tuan? Siapa O=
nama - Pasien masih tampak gelisah
pangggilanmu?sekarang - Sesering kali pasien bergumam
Tn ada di rumah sakit seolah seperti sedang
jiwa, saya perawat riski memecahkan kode rahasia
yang akan merawat dan - Pasien mampu
membantu Tn selama mengidentifikasi kebutuhannya
disini
A= masalah waham teratasi
2. Mendiskusikan sebagian
kebutuhan yang tidak
terpenuhi P= lanjutkan SP 2
(mengidentifikasi kemampuan yang
“ tuan memiliki keahlian
dimiliki)
menghitung angka
matematika, dan
sekarang tuan hanya
berdiam disini.oh iya
sudah jam berapa
sekarang? Oh sudah jam
09.00
3. Membantu pasien
memenuhi kebutuhannya
“baik tuan sekarang
sudah jam 09.00 tuan
tadi kan sudah mandi,
sekarang tuan harus
merapikan penampilan
tuan, itu rambutnya
masih berantakan, ayo
disisir tuan”
4. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
“bagus, sekarang tuan
masukkan jadwal
berdandan?merapikan
diri ke jadwal harian
tuan!”
SP II S=
1. Mengevaluasi jadwal - Selamat pagi, iya masih ingat
kegiatan harian pasien - Sudah saya lakukan, ini
buktinya saya sudah rapi
“selamat pagi tuan nash, - Saya memiliki kemampuan di
masih ingat dengan saya? dunia angka dan juga mengajar
Bagaimana kegiatannya, sebagai profesor nash
apakah yang sudah kita - Baik saya akan lakukan
Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 26
tulis kemarin tuan
lakukan? Bagus tuan”. O=
- Pasien tampak lebih tenang
2. Berdiskusi tentang dari hari sebelumnya
kemampuan yang - Saat ditanya kemampuan
dimiliki pasien seperti mengingat
kegiatan rutinitasnya dahulu
“oh iya tuan, tuan
sambil tersenyum
memiliki kemampuan
apa selama ini?, o
A= masalah teratasi sebagian
berhubungan dengan
angka dan matematik dan
P= lanjutkan SP 3 (pendidikan
mengajar di universitas”
kesehatan tentang obat)
3. Melatih kemampuan
yang dimiliki
“baik sekarang coba tuan
mengajar disini, anggap
saya murid tuan. Bagus
tuan menjelaskan dengan
penuh semangat”
SP III S=
1. Mengevaluasi jadwal - Selamat siang, baik
kegiatan harian pasien - Ini bukunya
- Iya disuruh minum obat
“Selamat siang taun - Iya
nash, kita berjumpa lagi
siang ini. Bagaimana
kabarmu? Kegiatan yang O=
sudah kita lakukan - Pasien kooperatif
kemarin apa sudah - Dia menganggukkan kepala
dilakukan, coba saya saat perawat bertanya
lihat bukunya. Baik tuan kepadanya
bagu sekali”
A= masalah teratasi
2. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang P= lanjutkan intervensi
penggunaan obat secara pengoptimalan minum obat
teratur
“Tuan sekarang kita
berbincang-bincang
tentang obat tuan ya.
Selama disini tuan pasti
disuruh minum obat oleh
dokter dan suster iya
kan? Nah obat tersebut
diberikan untuk
membantu tuan agar
cepat sehat, tuan harus
meminumnya dengan
teratur sesuai aturan
nanti jika tuan tidak
meminumnya lagi maka
tuan akan kembali sakit
lagi, tuan akan merasa
diikuti lagi, jadi tuan
harus patuh minum obat
ya baik disini maupun
nanti kalau sudah
kembali ke rumah”.
3. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 27
“Baik apakah tuan sudah
memahami apa yang
saya jelaskan tuan?
Sekarang kita masukkan
kegiatan meminum obat
secara teratur ke jadwal
kegiatan tuan ya”.

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 28


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Klien : Tn. J Dx. Medis : Skizofrenia


No. Register : Ruangan :

TGL DX/TUK IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP) TTD


14- Gangguan SP 1: S=
04- persepsi 1. Menyapa klien dengan ramah - Selamat pagi
2020 sensori: baik verbal maupun non verbal - Nama saya john nash biasa
Halusinasi “selamat pagi tuan..” dipanggil nash
- Iya suster
2. Memperkenalkan nama, nama
panggilan, dan tujuan perawat O=
berkenalan - Pasien tampak melihat
“perkenalkan nama saya kearah lain tetapi terkadang
perawat faridhotul riski, biasa melihat ke perawat
dipanggil perawat riski, - Pasien bergumam sendiri
- Pasien cukup kooperatif
3. Menanyakan nama lengkap
dan nama panggilan yang A= masalah teratasi sebagian
disukai pasien
“nama tuan siapa/biasanya P=lanjutkan Sp 2
dipanggil siapa?
4. Membuat kontrak yang jelas
“baik tuan, saya yang akan
membantu merawat tuan dari
jam 07.00-14.00

5. Menunjukkan sikap jujur dan


menepati janji setiap kali
interaksi
6. Menunjukkan sikap empati
dan menerima apa adanya
7. Memberi perhatian kepada
klien dan perhatikan kebutuhan
dasar klien
8. Mendengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan
klien
SP 2:
1. Adakah kontak sering dan S=
singkat secara bertahap - Saya disini dibawa oleh
“ tuan bisa ceritakan kenapa mata-mata rusia, karena
tuan bisa berada disini?” katanya saya sakit
skizofrenia, dan teman yang
a) Observasi tingkah laku selama ini memahami saya
klien terkait halusinasi itu hanya khayalan katanya
(dengar, lihat/raba) jika - Iya dia sedang disana
menemukan klien sedang menatap saya dan tidak
halusinasi menjawab saat saya ajak
b) Tanyakan apakah klien bicara, hei charles... hei
mengalami sesuatu charles.....
(halusinasi dengar, lihat/ - Dia sedang duduk di kursi
raba) itu
“apakah saat ini tuan
sedang melihat teman O=
khayalan tuan ada disini?” - Pasien nampak halusinasi
- Tetapi mampu merespon
c) Jika klien menjawab ya, pertanyaan yang diajukan
tanyakan apa yang sedang perawat untuknya
dialaminya - Pasien mendengarkan saat
Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 29
“ apa yang sedang tuan dijelaskan akalau ada pasien
alami sekarang? Apa yang lain yang sama dengannya
sedang dilakukan teman dan perawat akan
tuan?” membantunya

d) Katakan bahwa perawat A= masalah teratasi sebagian


percaya klien mengalami
hal tersebut, namun P= lanjutkan SP 3
perawat sendiri tidak
mengalaminya (dengan
nada bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi)
“saya percaya tuan
mengalami hal tersebut,
tetapi saya tidak melihat
ada orang selain saya dan
tuan disini”.

e) Katakan bahwa ada klien


lain yang mengalami hal
yang sama
“ tuan tidak perlu marah
atau gelisah disini juga
ada pasien yang
mengalami hal yang sama
seperti tuan”.

f) Katakan bahwa perawat


akan membantu klien
“ saya dan teman yang lain
akan membantu tuan
untuk tidak mengalami hal
itu agar tuan bisa segera
sembuh”.

2. Jika klien tidak sedang


berhalusinasi klarifikasi
tentang adanya pengalaman
halusinasi, dilakukan dengan
klien:
a) Isi, waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi (pagi,
siang, sore, malam atau
sering dan kadang-kadanag)
b) Situasi dan kondisi yang
menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi

SP 3:
1. Identifikasi bersama klien cara S=
atau tindakan yang dilakukan - Saya biasanya ya menjawab
jika terjadi halusinasi (tidur, pertanyaannya dan
marah, menyibukkan diri, dll) mengobrol dengannya
“ tuan nash biasanya anda karena dia yang memahami
kalau halusinasi atau teman saya selama ini
khayalan tuan itu muncul apa - Lalu apa yang bisa saya
yang tuan lakukan? Marah lakukan
atau tidur atau hal yang lain, - Saya tidak mau lihat kamu
coba jelaskan” charles, saya tidak mau
dengar suaramu, begitu
2. Diskusikan cara yang kah?
digunakan klien: - Saya pakai cara suster saja
a) Jika cara yang digunakan kalau begitu
adaptif beri pujian - Iya ditulis
Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 30
b) Jika cara yang digunakan O=
maladaptif diskusikan - Pasien nampak tegang dan
kerugian cara tersebut gelisah lagi
“ Tuan nash hal yang tuan - Tapi dia juga mau
lakukan saat halusinasi itu melakukan apa yang
muncul itu tidak tepat, jika disarankan perawat
tuan terus mengikuti - Tampak sungguh-sungguh
halusinasi tersebut itu akan melakukan cara untuk
merugikan tuan sendiri”. menghardik halusinasinya
tetapi pandangannya masih
3. Diskusikan cara baru untuk sering belum fokus ke
memutus/mengontrol perawat
timbulnya halusinasi:
“ jika tuan sedang melihat A= masalah teratasi sebagian
teman khayalan tuan,
sebaiknya tuan P= lanjutkan SP 4
mengabaikannya dengan
berkata atau berpikir tuan tidak
mau lihat dan dengar hal itu
dan lakukan itu sampai
halusinasi itu hilang saat itu,
atau menemui orang lain untuk
mengalihkan konsentrai tuan
dengannya”.

a) Katakan pada diri sendiri


bahwa ini tidak nyata (
“saya tidak mau
dengar/lihat/ra pada saat
halusinasi terjadi)
b) Menemui orang lain
(perawat/teman/anggota
keluarga) untuk
menceritakan tentang
halusinasinya
c) Membuat dan melaksanakan
jadwal kegiatan sehari-hari
yang telah di susun
“ mari kita masukkan cara
yang saya sarankan tadi
kedalam jadwal kegiatan
tuan ya”

d) Meminta
keluarga/teman/perawat
menyapa jika sedang
berhalusinasi
e) Bantu klien memilih cara
yang sudah dianjurkan dan
latih untuk mencobanya
“ tuan memilih cara yang
mana untuk menghilangkan
halusinasi tuan?”

f) Beri kesempatan untuk


melakukan cara yang dipilih
dan dilatih
“ baik, coba tuan lakukan
seperti yang sudah saya
jelaskan tadi!”

g) Pantau pelaksanaan yang


telah dipilih dan dilatih, jika
berhasil
h) Beri ppujian
Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 31
“ bagus tuan, lakukan hal
tersebut jika halusinasi itu
datang”

i) Anjurkan klien mengikuti


terapi aktivitas kelompok,
orientasi realita, stimulus
persepsi
SP 4:
1. Buat kontrak dengan keluarga S=
untuk pertemuan (waktu, tempat - Selamat pagi sus, iya saya
dan topik) istrinya Tn. J, iya bisa
“ selamat pagi ibu saya perawat - Iya sus terima kasih
riski yang membantu merawat - Baik, saya sudah
Tn. J selama di rumah sakit ini. memahaminya, terima kasih
Apa kita beisa berbincang- suster atas penjelasannya
bincang mengenai Tn. J nanti
siang jam 10.00 di ruang O=
perawat?” - Istri pasien tampak tenang
tapi bngung dan sedih
2. Diskusikan dengan keluarga - Istri pasien tersenyum
(pada saat pertemuan setelah mendengar
keluara/kunjungan rumah). penjelasan tentang kondisi
“ baik ibu silahkan duduk, saya dan cara agar pasien bisa
akan jelaskan tentang halusinasi sembuh
yang diamalmi Tn. J saat ini”.
a) Pengertian halusinasi A= masalah teratasi
“halusinasi adalah
gangguan persepsi sensori P= rencana tindakan selesai
seseorang yang
mengakibatkan seseorang
tersebut bisa menerima
rangsangan dengar, lihat
sesuatu, atau merasakan
sesuatu yang tidak nyata”.

b) Tanda dan gejala halusinasi


Tanda dan gejalanya yaitu
Tuan sering melihat teman
khayalannya tersebut dan
berinterekasi dengannya”.

c) Proses terjadinya halusinasi


“ halusinasi dapat terjadi
karena penyakit skizofren
yang diderita tuan di masa
lalu yang tidak ditangani
dari dulu”.

d) Cara yang dapat dilakukan


klien dan keluaraga untuk
memutus halusinasi
“ cara yang dapat dilakukan
untuk mengatasinya yaitu
dengan tuan berfokus tidak
mau menghiraukan
halusinasi itu jika teman
kahayalannya itu datang
lagi, atau yang bisa
dilakukan keluarga yaitu
dengan mengajak bicara
pasien jika ditemukan tanda
halusinasi itu muncul”.

e) Obat-obatan halusinasi
Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 32
“untuk obat-obat tuan
selama disini akan dipantau,
tetapi jika dirumah ibu
harus benar-benar
memantau obat tersebut
apakah diminum atau tidak
karena jika tuan tidak
meminumnya secara teratur
maka halusinasi tersebut
akan muncul lagi”.

f) Cara merawat anggota


keluarga yang
berhaluusinasi di rumah
(beri kegiatan, jangan
dibiarkan sendiri, makan
bersama, bepergian
bersama, memantau obat-
obatan dan cara
pemberiannya untuk
mengatasi halusinasi)
g) Beri informasi waktu
kontrol ke rumah sakit dan
bagaimana cara mencari
bantuan jika halusinas tidak
dapat diatasi di rumah
“ untuk nanti jika tuan
sudah diperbolehkan
pulang, akan diberikan surat
kontrol oleh rumah sakit
disitu ada hari dan tanggal
kapan harus kembali ke rs,
tetapi jika ssaat dirumah
tuan mengalami halusinasi
dan keluarga tidak mampu
mengatasinya maka
keluarga bisa mencari
bantuan atau langsung
memembawa tuan ke rs
lagi”.

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 33


STANDART PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
SP 1 WAHAM

1. ORIENTASI
a) Salam terapeutik
“selamat pagi, perkenalkan nama saya perawat riski, saya perawat yang bertugas merawat tuan dari
jam 07.00-14.00. Nama tuan siapa? Senang dipanggil apa?”
b) Evaluasi dan validasi
“Boleh kita berbincang-bincang tentang apa yang tuan nash rasakan sekarang?”
c) Kontrak topik, waktu dan tempat
Berapa lama tuan nash mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 30 menit? Dimana
enaknya kita berbincang-bincang tuan? Kalau di ruangan bagaimana? Ok baik, nanti kita akan
berbincang-bincang tentang apa yang tuan rasakan ya?”
2. KERJA
“ saya mengerti tuan merasa seorang pegawai pemerintah yang membantu mereka memcahkan sandi
rahasia, tetapi setau saya pemerintah tidak melakukan itu tuan nash, tampaknya tuan gelisah sekali, bisa
ceritakan apa yang tuan rasakan! Baik, jadi yang membuat tuan gelisah yaitu tuan merasa sebagi
pemecah sandi rahasia dan sedang diikuti oleh mata-mata pemerintah. Siapa menurut tuan yang sering
menyuruh tuan untuk memcahkan sandi tersebut? Siapa tuan wiliam tersebut tuan nash? Baik, tuan
wiliam itu ternyata teman baik tuan nash. Baik tuan kita tau tuan memiliki teman bernama tuan wiliam,
tetapi tuan wiliam sebenranya tidak ada, dan sandi-sandi rahasia tersebut juga tidak ada tuan. Kalau
tuan nash sendiri inginnya seperti apa? Baik tuan nash, tuan ingin mereka tidak mengikuti tuan lagi dan
beraktivitas seperti semula. Nah sekarang coba kita tuliskan rencana dan jdwal kegiatan tersebut disini
tuan!
3. TERMINASI
a) Evaluasi obyektif
“bagaimana perasaan tuan setelah berbincang-bincang dengan saya?”
“apa saja tadi yang sudah kita bicarakan?bagus?”
b) Rencana tindak lanjut
“bagaimana jadwal ini tuan coba lakukan, setuju?”
“bagaimana kalau saya datang kembali besok? Bagaimana kalau jam 9.00 pagi lagi?
“kita bercakap-cakap tentang kemampuan yang pernah tuan miliki”.
c) Kontrak yang akan datang
“mau dimana kita bercakap-cakap tuan? Bagaimana kalau di taman tuan?”

Departemen Keperawatan Jiwa – FIK UNIPDU JOMBANG Halaman : 34

Anda mungkin juga menyukai