Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Listrik dengan kualitas atau mutu terbaik ialah yang memiliki
frekuensi dan tegangan yang stabil. Namun dalam memenuhi kriteria
tersebut, kemungkinan terjadi gangguan juga dapat muncul. Salah satu
gangguan yang dapat memengaruhi kualitas listrik adalah fenomena
Harmonik pada gelombang listrik. Harmonik merupakan gangguan yang
terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik akibat terjadinya distorsi
gelombang arus dan tegangan. Bentuk gelombang arus maupun tegangan
sudah tidak berbentuk sinusoidal lagi karena sudah mengalami distrosi.
Timbulnya distorsi disebabkan oleh saturasi transformator daya, tanur
busur industri.
Fenomena ini sangat menggganggu peralatan listrik yang
beroperasi diantaranya peralatan listrik lebih cepat panas yang berujung
pada kerusakan. Kesalahan ukur pada kwh-meter jenis induksi, rugi
daya yang besar pada mesin listrik, kegagalan fungsi pada sistem
elektronik, sistem komputer, sistem kendali dan sistem rele atau
pengaman (Wagner dkk, 1993). Harmonik telah menunjukkan efek
rusaknya peralatan transformator, sekering, motor induksi akan
mengalami kegagalan pengasutan (cogging) dan pemutus tenaga
(circuit breaker) akan mengalami kesalahan pemutus arus (Sankaran,
1995).
Sehingga pada penelitian ini dilakukan pengukuran harmonik
untuk mengetahui tingkat kandungan THD (Total Harmonic Distortion)
pada arus dan tegangan. sehingga diketahui kesesuaian dengan standar
yang diperbolehkan pada sistem kelistrikan yang ada sekarang.

2. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat ditemukan
permasalahan pokok yang direalisasikan adalah:
a. Apakah yang menyebabkan terjadinya distorsi harmonik?
b. Apa dampak dari terjadinya harmonik bagi peralatan listrik?
c. Bagaimana proses terjadinya distorsi harmonik?

3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui tingkat kandungan THD (Total Harmonic Distortion) pada
arus dan tegangan. sehingga diketahui kesesuaian dengan standar yang
diperbolehkan pada sistem kelistrikan yang ada sekarang.

4. Batasan Masalah
Untuk membatasi lingkup dari permasalahan kerja dari penelitian ini,
maka batasan masalahnya adalah sebagai berikut:
a. Penelitian hanya dilakukan di wilayah kerja PT PLN Distribusi Jawa Barat
dan Banten.
b. Penelitian hanya berfokus pada pegangan Tegangan Menengah 20 kV dan
Tegangan Rendah yang memiliki beban kerja tinggi.
c. Analisa tingkat kandungan THD (Total Harmonic Distortion) berdasarkan
standar IEEE 519-1992 dan SPLN No 1 Tahun 1995.

5. Sistem Pembahasan
Sistematika pembahasan yang menjadi langkah-langkah dalam proses
penyusunan tugas akhir ini selanjutnya yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan uraian dari latar belakang, rumusan masalah,
maksud dan tujuan penelitian, kerangka pikir penelitian dan
definisi operasional.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini berisikan tentang tinjauan-tinjauan terhadap penelitian
yang sudah dilakukan yang berhubungan dengan penelitian ini.
Berisikan tentang landasan teori dari rancangan yang akan
dibangun. Mulai dari landasan teori Distorsi Harmonik dan
standar-standar yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN


Pada bab merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian akan
dilaksanakan, mulai dari Diagram Alir penelitian (Flowchart),
lokasi penelitian, metode penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam bab hasil dan pembahasan berisikan tentang hasil Analisa
data dan pembahasan anlisa hasil penelitian. Dimana berisikan
semua hasil pengukuran parameter-parameter terkait, serta analisis
hasil pengukuran

BAB V PENUTUP
Dalam bab penutup berisikan tentang kesimpulan dari keseluruhan
pembahasan penelitian dan rekomendasi akan hasil penelitian yang
telah kita lakukan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Pada bab ini merupakan uraian teori-teori pedekatan tentang penelitian
Harmonisa Listrik, serta hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada hubungannya
dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Berikut beberapa hasil jurnal dan
kajian penelitian terdahulu tentang penelitian harmonisa listrik baik nasional
ataupun internasional:
1. Agus Purwadi, Anang Mawardi, Pranyoto, Muhammad Firmansyah,
Nana Heryana, Dadan Nurafiat “Harmonic Characteristics on 20 kV –
Medium Voltage Distribution and Low Voltage Network in PT. PLN
Distribution West Java and Banten” pada penelitian ini dilakukan
pengukuran terus menerus selama satu minggu pada 8 pelanggan
tegangan menengah, dan pengukuran selama 5 menit saat beban puncak
pada 20 sampel beban distribusi tegangan rendah.
2. Agus Purwadi, Nana Heryana, Dadan Nurafiat, Anang Mawardi2,
Pranyoto, Muhammad Firmansyah “A Study of Harmonic Impacts on High
Voltage, Medium Voltage and Low Voltage Networks in PT. PLN
Distribution System” pada penelitian ini dilakukan pengukuran terus
menerus selama satu minggu pada 8 pelanggan tegangan menengah,
pengukuran selama 5 menit saat beban puncak pada 20 sampel beban
distribusi tegangan rendah, pengukuran terus menerus selama satu
minggu pada 2 pelanggan besar 150 kV dan 1 pelanggan besar 70 kV.
3. Alexander E. Emanuel, John A. Orr, David Cyganski, Edward M.
Gulachenski “A survey of harmonic voltages and currents at
distribution substations” pada penelitian ini dilakukan pengukuran
dilakukan selama 7 hari untuk mengukur besar harmonik arus dan
tegangan pada 5 penyulang.
4. Alexander E. Emanuel, John A. Orr, David Cyganski, Edward M.
Gulachenski “A survey of harmonic voltages and currents at the
customer's bus” pada penelitian ini dilakukan pengukuran dilakukan
selama 7 hari untuk mengukur besar harmonik arus dan tegangan pada
industri, komersial dan pelanggan perumahan.
5. Leon M. Tolbert, Harold D. Hollis and Peyton S. Hale, Jr “Survey of
Harmonics Measurements in Electrical Distribution Systems” pada
penelitian ini dilakukan pengukuran dilakukan selama 7 hari untuk
mengukur besar harmonik dari beberapa bangunan di tiga Departemen
Energi (DOE) Oak Ridge Plants di Tennessee.

Tabel 2.1 Rekap Jurnal Studi Literature


2.2 Dasar Teori
2.2.1 Distorsi Harmonik
Pada dasarnya, gelombang tegangan dan arus yang ditransmisikan
dan didistribusikan dari sumber ke beban berupa gelombang sinusoidal
murni. Akan tetapi, pada proses transmisi dan distribusi ini terjadi
berbagai macam gangguan sehingga bentuk gelombang tidak lagi
sinusoidal murni. Salah satu fenomena penyimpangan bentuk gelombang
sinusoidal ini adalah distorsi harmonik.
Harmonik adalah gejala pembentukan gelombang sinusoidal
dengan frekuensi yang merupakan perkalian bilangan bulat dengan
frekuensi dasarnya. Bila terjadi superposisi antara gelombang frekuensi
dasar dengan gelombang frekuensi harmonik maka terbentuklah
gelombang yang terdistorsi sehingga bentuk gelombang tidak lagi
sinusoidal. Fenomena ini disebut dengan distorsi harmonik.

2.2.2 Total Harmonic Distortion (THD)


THD merupakan rasio antara nilai RMS dari komponen harmonisa
dan nilai RMS dari nilai fundamental dan biasanya dinyatakan dalam
persen (%). Indeks ini digunakan untuk menyatakan deviasi dari bentuk
gelombang periodik yang mengandung harmonisa terhadap gelombang
sinusoidal murni. Total Distorsi Harmonik (THD) tegangan dan arus,
yaitu :

THDV = √∑ h=2
Vh
2
X 100 %
VI
Keterangan :
THDV = Total Harmonic Distortion Voltage
Vh = nilai rms tegangan harmonik ke-h
Vi = nilai rms tegangan pada frekuensi dasar

THD I = √ ∑ Ih 2
h =2 X 100 %
II
Keterangan :
THDi = Total Harmonic Distortion Current
Ih = nilai rms arus harmonik ke-h
Ii = nilai rms arus pada frekuensi dasar

2.2.3 Total Demand Distortion (TDD)


Tingkat distorsi arus dapat dilihat dari nilai THD, akan tetapi hal
tersebut dapat saja salah saat diinterprestasikan. Aliran arus yang kecil
dapat memiliki nilai THD yang tinggi, namun tidak menjadi ancaman
yang dapat merusak ke system tenaga listrik. Beberapa analis mencoba
untuk menghindari kesulitan seperti ini dengan melihat THD pada arus
beban puncak frekuensi dasar dan bukan melihat sampel sesaat pada
frekuensi dasar. Hal ini disebut total demand distortion (TDD) dan masuk
dalam standar IEEE 519-1992, tentang “Recommended Practices and
Requirements for Harmonic Control in Electrical Power System”. Nilai
TDD dapat didefinisikan sebagai berikut :

TDD = √∑
h =2
Ih 2
X 100 %
IL
Keterangan :
TDD = Total Demand Distortion
Ih = nilai rms arus harmonik ke-h
IL = arus beban maksimum pada frekuensi dasar di PCC

2.2.4 Penyebab Harmonik


Pada sistem tenaga listrik dikenal dua jenis beban yaitu beban
linier dan beban non linier. Beban linier memberikan bentuk gelombang
keluaran linier artinya arus yang mengalir sebanding dengan perubahan
tegangan. Sedangkan beban non-linier memberikan bentuk gelombang
keluaran arus yang tidak sebanding dengan tegangan dasar sehingga
gelombang arus maupun tegangannya tidak sama dengan gelombang
masukannya.
Beban non-linier umumnya merupakan komponen semikonduktor
yang pada proses kerjanya berlaku sebagai saklar yang bekerja pada setiap
setengah siklus gelombang atau beban yang membutuhkan arus yang tidak
tetap pada setiap periode waktunya. Proses kerja ini akan menghasilkan
gangguan/distorsi gelombang arus yang tidak sinusoidal. Bentuk
gelombang ini tidak menentu dan dapat berubah menurut pengaturan pada
parameter beban-beban non-linier yang terpasang. Perubahan bentuk
gelombang ini tidak berkaitan dengan sumber tegangannya
Sumber harmonik secara garis besar terdiri dari 2 jenis yaitu
peralatan yang memiliki kondisi saturasi dan peralatan elektronika daya.
Peralatan yang memiliki kondisi saturasi biasanya memiliki komponen
yang bersifat magnetik seperti transformator, mesin-mesin listrik, tanur
busur listrik, peralatan yang menggunakan power supply, dan magnetic
ballast. Peralatan elektronika daya biasanya menggunakan komponen-
komponen elektronika daya seperti tiristor, dioda, dan lain-lain. Contoh
peralatan yang menggunakan komponen elektronika daya adalah
konverter statik, konverter PWM, inverter, pengendali motor listrik,
electronic ballast, dan sebagainya. Pada rumah tangga, beban non- linier
terdapat pada peralatan seperti lampu hemat energi, televisi, video player,
ac, komputer, dan kulkas/dispenser.

2.2.5 Batasan Harmonik


Timbulnya harmonisa telah melatar belakangi terbitnya beberapa standar
atau regulasi. Untuk memenuhi kebutuhan standarisasi tersebut, Institute of
Electrical and Electronics Engineer (IEEE) telah menerbitkan IEEE Std. 519-
1992. Standar ini telah diadopsi oleh Amerika, yaitu oleh ANSI (American
National Standard Institute).
Table 2.2 Standar Distorsi Harmonisa yang Digunakan Berdasarkan Standar
IEEE 519-1992

Tabel 2.3 Batasan Harmonisa Tegangan (SPLN No 1 Tahun 1995)


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian


3.1.1 Observasi
Melakukan penelitian langsung ke lapangan untuk memperoleh data-dtaa
yang berhubungan dengan permasalahan.
a. Pengukuran terus menerus selama satu minggu pada 8 pelanggan
tegangan menengah
b. Pengukuran selama 5 menit saat beban puncak pada 20 sampel beban
distribusi tegangan rendah.
c. Lokasi penelitian dilakukan pada 8 pelanggan Tegangan Menengah
(TM) dan 20 pelanggan Tegangan Rendah (TR) wilayah PT PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang memiliki beban kerja
tinggi. Lokasi yang akan dilakukan penelitian sebagai berikut :
Pelanggan Tegangan Menengah (TM) :
1. Asia Mall / DS Tasikmalaya / 20 kV
2. PT Polifin / DS Ujung Berung / 20 kV
3. Out Going Trafo 1 / DS Cikarang / 20 kV
4. Transf. 1 Kahatex / DS Rancaekek / 20 kV
5. Feeder Sukanegara / DS Cianjur / 20 kV
6. Feeder Cijedil / DS Cianjur / 20 kV
7. PT LOC / DS Asahimas / 20 kV
8. Sucofindo / DS Serang / 20 Kv
Pelanggan Tegangan Rendah (TR) :
1. UNS / University
2. DKN / Residential
3. SL / Residential
4. PSIT / Residential
5. PBKN / Residential
6. PPT / Residential
7. PSK / Residential
8. KBG / Residential
9. PGT / Residential
10. SKT / Residential
11. KPBATR1 / Office
12. KPBATR2 / Office
13. KPBCTR1 / Office
14. KPBCTR2 / Office
15. KPBD / Office
16. DP / Office
17. BNI / Office
18. KWL / Office
19. RBA / Hospital
20. APJ / Office

3.1.2 Wawancara dan Diskusi


Melakukan tanya jawab dengan sumber-sumber yang memahami
permasalahan.

3.1.3 Studi Literatur


Dalam studi literatur penulis mengumpulkan sumber-sumber berupa
bacaan atau literatur baik dari buku, jurnal maupun dari internet yang
dapat menunjang isi dari tugas akhir yang dikerjakan. Dalam metode ini,
penulis memperoleh pengetahuan mengenai permasalahan yang diteliti
berdasarkan informasi dan pengamatan.

3.2 Diagram Alir (Flowchart)


Berikut adalah tahapan penelitian yang digambarkan pada diagram alir seperti
Gambar 3.1 dibawah :
Mulai

Menentukan lokasi
yang akan dilakukan
pengukuran harmonik

Melakukan pengukuran
harmonik

Analisa hasil
pengukuran harmonik

Selesai

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

Pada proses penelitian di butuhkan langkah-langkah alur perancangan


(Flowchart), dimulai dari penetuan lokasi penelitian, dimana lokasi yang dipilih
adalah lokasi yang memiliki beban kerja tinggi dan hasil yang diperoleh dari
penelitian dilakukan analisa harmonik.

Anda mungkin juga menyukai