Anda di halaman 1dari 11

Syarat Mengajukan

Pinjaman di Koperasi
Kebutuhan hidup memang tak selamanya berjalan mulus.
Terkadang harus dihadapkan dengan persoalan mendadak yang
berkaitan dengan uang. Persoalan tersebut kerap kali membuat
sesoerang menjadi bingung karena uang simpanan atau
tabungan tidak mencukupi.

Mau tidak mau, Anda akan melakukan pinjaman kepada saudara


terdekat, tetangga, yayasan, bahkan pihak bank. Tetapi, pada
kenyataannya mereka belum tentu siap sedia untuk membantu.
Jika meminjam kepada saudara atau tetangga boleh jadi, saat itu
mereka tidak memiliki uang yang Anda butuhkan.

Begitu pun ketika Anda meminjam ke sebuah bank, pastinya ada


syarat yang harus dipenuhi dan tidak bisa cair dalam waktu
singkat.

Apabila Anda sedang mengalami persoalan di atas, janganlah


khawatir karena masih ada cara lain yang bisa ditempuh. Salah
satunya adalah meminjam dana yang Anda perlukan kepada
koperasi. Baik itu koperasi yang berada di lingkungan rumah,
kantor, dan sebagainya.

Pada mulanya koperasi ini memang ditujukan pada anggotanya


saja dalam hal simpan pinjam. Namun, seiring dengan
berjalannya waktu dan untuk tetap eksis di dunia persaingan
usaha, koperasi ini menyediakan sebuah produk pinjaman yang
diperuntukan bagi non anggotanya.
Tentunya ada perbedaan yang signifikan apabila tidak menjadi
anggota. Tetapi jangan khawatir koperasi ini bisa menyediakan
dana yang diperlukan dalam waktu singkat untuk yang
membutuhkan.

Walaupun bisa pinjam dalam waktu singkat, tetap saja ada


sebuah prosedur persyaratan yang harus dipenuhi. Tetapi
bedanya, syarat tersebut tidak melalui rangkaian adminstarasi
yang cukup panjang.

Lalu, seperti apakah cara dan syarat mengajukan pinjaman di


koperasi tersebut? Mari, simak bersama ulasannya di bawah ini!

Syarat Mengajukan Pinjaman di


Koperasi
Untuk Anda yang akan meminjam dana di koperasi, tentunya ada
beberapa prosedur atau syarat yang harus dipenuhi yaitu sebagai
berikut:

1. Terdaftar Sebagai Warga Negara Indonesia. Biasanya


penduduk yang terdaftar sebagai warga negara Indonesia
memiliki Kartu Tanda Penduduk dengan disertai Nomor
Induk Kependudukan atau NIK.
2. Keanggotaan bersifat perseorangan dan bukan dalam
bentuk badan hukum.
3. Membayar simpanan wajib dan simpanan pokok sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Besar kecilnya pembayaran
biasanya ditentukan oleh pengurus koperasi serta
kesepakatan dengan warga.
4. Mengetahui dan Menyetujui anggaran dasar, anggaran
rumah tanggan, dan juga kententuan yang tengah berlaku
dalam koperasi.
Jika Anda sudah membaca dan mempelajari syarat untuk
mengajukan pinjaman di koperasi. Ada baiknya untuk segera
mendaftarkan diri menjadi anggota koperasi. Karena dengan
menjadi anggota koperasi, Anda akan dimudahkan untuk
melakukan pinjaman.

Cara Mengajukan Pinjaman di


Koperasi
Setelah mengetahui syarat-syarat mengajukan pinjaman, maka
selanjutnya adalah membahas tentang cara mengajukan
pinjaman di koperasi. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi
adalah sebagai berikut:

1. Mengisi Formulir Pinjaman


2. Berstatus sebagai anggota koperasi atau calon anggota
koperasi
3. Membawa fotocopy KTP, bagi yang sudah menikah wajib
untuk membawa KTP suami atau Istri
4. Membawa fotocopy kartu keluarga, slip gai, rekening listrik,
dan juga anggunan.

Setelah persyaratan di atas lengkap Anda bawa, maka tahap


selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah sebagai berikut :

• Mengajukan dana pinjaman dengan cara melengkapi


proposal tujuan penggunaan dana. Pihak koperasi tentunya
akan menanyakan tujuan Anda untuk meminjam pinjaman
tersebut.
Anda bisa menuliskannya untuk berbagai macam keperluan
seperti modal usaha, kesehatan, dan keperluan lainnya yang
memang dibutuhkan.

• Setelah pengurus koperai melihat pengajuan pinjaman


Anda. Maka mereka pun akan mempertimbangkan terlebih
dahulu tentang proposal pengajuan pinjaman tersebut.
Namun, tak perlu khawatir bila Anda telah meneuhi syarat-syarat
yang diberlakukan oleh koerasi. Maka pinjaman pun bisa cair
dengan segera.

• Bila persyaratan lengkap dan proposal pengajuan telah


Anda isi serta telah disetujui pihak pengurus. Maka Anda
sudah bisa menerima dana pinjaman dari koperasi.
Biasanya setelah disetujui, pihak pengurus akan memberikan
sebuah berkas perjanjian tentang pengembalian dan pinjaman.
Dana tersebut bisa dikembalikan sesuai dengan kesepakatan
antara Anda dengan pengurus koperasi.

Tipe Beban Bunga di Pinjaman


Koperasi
Bila Anda mengajukan pinjama di koperasi, ada beberapa tipe
beban bunga yang harus Anda ketahui. Dengan tujuan agar saat
pengembalian nanti, Anda bisa mengaplikasikannya sesuai
dengan pinjaman yang diajukan. Adapun tipe beban bunga yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
• Bunga Menurun

Merupakan tipe bunga yang pembayarannya dipengaruhi oleh


besarnya nilai pinjaman pokok. Contohnya bila Anda mengajukan
pinjaman dengan nominal yang kecil, maka bunga yang dibayar
pun akan semakin kecil.

• Bunga Flat

Tipe bunga flat ini selalu digunakan untuk pinjaman dalam waktu
jangka pendek. Artinya nominal bunga yang dibayarkan akan
selalu sama setiap bulannya.

• Bunga Menurun Efektif

Pembayaran bunga menurun efektif ini bisa diketahui, manakala


petugas koperasi menghitung saldo akhir di setiap bulannya.
Karena itulah, bunga yang bisa Anda bayarkan terbilang menurun
efektif.

Keuntungan Mengajukan
Pinjaman di Koperasi
Ada beberapa keuntungan yang harus Anda ketahui ketika
mengajukan pinjaman di koperasi. Tentunya ini akan menjadikan
pertimbangan besar untuk Anda untuk bisa meminjamnya.
Adapun keuntungan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Peminjaman Tergolong Mudah


Bagi para anggota koperasi, pastinya sepakat dengan ulasan ini.
Sesuai dengan tujuan kperasi yaitu menyejahterakan anggotanya,
maka prosedur pinjaman ini akan dipermudah.

Selain itu, pengurus dan anggota koperasi pastinya saling


mengenal sehingga tidak perlu lagi melakukan survey apapun
terlebih harus menggunakan survey lewat BI Checking.

2. Proses Pencairan Pinjaman Tergolong Cepat

Selain dimudahkan dalam hal prosedur peminjaman, proses


pencairannya pun tergolong cepat. Semuanya tergantung kepada
pengurus dan juga anggota. Bila pinjaman yang diajukan harus
ada saat itu juga, maka pihak pengurus pun akan
mengeluarkannya.

3. Peminjaman Dilakukan Tanpa Jaminan

Keuntungan berikutnya bila mengajukan pinjaman di koperasi


adalah bisa dilakukan tanpa jaminan. Rata-rata koperasi yang ada
di Indonesia tidak memberlakukan sistem tersebut. sehingga
memudahkan para anggota yang memang tidak memiliki
sertifikat rumah, tanah BPKN mobil dan juga motor.

4. Suku Bunga Ringan

Koperasi akan selalu komitmen dengan tujuan yang


diberlakukannya, yaitu menyejahterahkan anggotanya. Karena itu
suku bunga yang diberikan pun sangat ringan dibandingkan
meminjam kepada bank.

Selain untuk mensejahterakan, pendirian koperasi pun bukan


diperuntukkan sebagai ajang mencari keuntungan.
Mereka hanya ingin, warga di sekitarnya bisa sejahtera lewat
pinjaman yang biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Baik itu untuk modal usaha ataupun untuk hal lainnya
yang bermanfaat.

Sejarah Koperasi di Indonesia


Sebelum masuk pada pembahasan cara dan syarat mengajukan
pinjaman di koperasi. Ada baiknya untuk mengetahui terlebih
dahulu akan sejarah koperasi di Indonesia. Hal ini untuk
mengingat kembali peran serta orang-orang terdahulu yang
memang ingin rakyat Indonesia sejahtera.

Koperasi ini berasal dari benua Eropa. Dimana sistem koperasi


tersebut ditemukan oleh Robert Owen seorang pria
berkewarganegaraan Skotlandia.

Setelah sistem koperasi merajalela di Eropa, barulah pada tahun


1896 koperasi tersebut masuk ke Indonesia. Koperasi tersebut
diperkenalkan oleh Patih R.Aria Wirja dimana ia sangat miris
melihat pegawai negedri dan juga rakyat Indonesia yang
menderita akibat rentenir yang memberikan bunga cukup tinggi.

Patih R.Aria Wiria Atmaja pun berinisiatif untuk mendirikan bank


bagi mereka. sistem yang digunakan yaitu koperasi kredit dimana
ia mengadopsi sistem dari Jerman.

Saat di Jerman itulah beliau bertemud dengan seorang asisten


residen Belanda bernama De Wolffvan Westerrode. Wolffyan
mengajukan agar Patih mengubah koperasi kredit menjadi Bank
pertolongan, tabungan, dan juga pertanian.
Lambat laun, koperasi tersebut mulai mengalami perkembangan
hingga Indonesia merdeka pun sistem koperasi tersebut masih
berjalan. Melihat potensi yang luar biasa serta antusiasnya
masyarakat.

Maka, pada tanggal 12 Juli 1947 Mohammad hatta yang dijuluki


sebagai bapak koperasi mengadakan sebuah kongres koperasi
pertama di Tasikmalaya. Pada hari itu pula ditetapkan sebagai
Hari koperasi Indonesia dan membentuk sebuah Sentral
Organisai Koperasi Rakyat di Indonesia yang bertempat di
Tasikmalaya.

Dalam kongres tersebut, Mohammad Hatta pun mengusulkan 3


macam koperasi sebagai berikut:

1. Pertama, adalah koperasi konsumsi yang terutama melayani


kebutuhan kaum buruh dan pegawai.
2. Kedua, adalah koperasi produksi yang merupakan wadah
kaum petani (termasuk peternak atau nelayan).
3. Ketiga, adalah koperasi kredit yang melayani pedagang
kecil dan usaha rumahan guna memenuhi kebutuhan
modal.
Di akhir pembicaraannya, Mohammad Hatta pun mengatakan
bahwa tujuan koperasi bukan untuk mencari keuntungan
melainkan untuk memenuhi kebutuhan bersama anggota
koperasi.

Jenis Koperasi Menurut


Fungsinya
Seiring dengan berjalannya waktu, koperasi pun mulai
mengalami perubahan. Termasuk perubahan jenis koperasi.
Adapun jenis koperasi yang harus Anda ketahui adalah sebagai
berikut:

1. Koperasi Pembelian atau Konsumsi

merupakan sebuah koperasi yang memiliki fungsi untui membeli


atau mengadakan barang serta jasa guna memenuhi kebutuhan
anggota. Maka dari itu, para anggota bisa membeli barang-
barang atau jasa dari koperasi tersebut.

2. Koperasi Penjualan atau Pemasaran

Koperasi berfungsi sebagai pemyelanggara atau penyediaan


fasilitas barang atau jasa dari anggota. Artinya koperasi tersebut
bisa menyediakan barang-barang yang bisa dijual. Barang atau
jasa tersebut berasal dari para anggotanya.

3. Koperasi Produksi

Koperai yang menghasilkan barang atau jasa. Oleh karena itu


para anggotanya bisa bekerja sebgai karyawan atau pegawai
koperasi. Status dari anggota pun sebagai pekerja koperasi dan
juga sebagai pemilik.

4. Koperasi Jasa

Koperasi yang berfungsi untuk menyelenggarakan pelayanan jasa


yang dibutuhkan para anggota. Contohnya seperti, asuransi,
angkutan mobil, simpan pinjam, dan lain sebagainya. Status dari
anggota sebagai pengguna dan pemilik dari layanan jasa
koperasi tersebut.
Prinsip Dasar Koperasi Simpan
Pinjam
Berdasarkan ketentuan Undang-undang koperasi, prinsip dasar
koperasi simpan pinjam ini ialah terdapat anggota dengan
sukarela dan terbuka. Kemudia dikelola mandiri dengan
demokratis. Serta kekuasaan tertinggi ada pada rapat anggota.

Para anggota koperasi akan mendapatkan keuntungan dalam


bentuk SHU atau Sisa Hasil Usaha. Tentunya SHU tersebut akan
dibagi secara merata kepada para anggota. Adapun ketika
menjalankan usaha, koperasi tersebut mendapatkan modal yang
berasal dari :

• Simpanan Pokok yang didapat dari anggota koperasi ketika


mereka pertama kali membayar untuk menjadi anggota.
Dan simpanan ini dibayarkan sekali saja.
• Simpanan Wajib, para anggota wajib membayar koperasi
pada setiap bulannya
• Simpanan Sukarela, simpanan ini mirip dengan tabungan
sehingga jumlah dan waktu pembayarannya pun tidak
ditentukan
• Dana Cadangan merupakan sisa hasil usaha yang tidak
dibagikan kepada anggota. Namun digunakan untuk
menambah modal usaha koperasi
• Modal pinjaman ini diurus oleh pengurus koperasi kepada
pihak yang biasa meminjamkan modal seperti bank atau
sebuah lembaga keuangan yang terpercaya
• Hibah, Hadiah, atau donasi merupakan dana yang diberikan
kepada koperasi untuk dikelola dan diberikan pinajaman
kepada anggota koperasi. Dana tersebut tentunya bsia
digunakan untuk modal usaha atau kepentingan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai