Anda di halaman 1dari 5

Nama : Khoirunnisa

NIM : 1786206023

Prodi : PGSD 6A

SUHU DAN KALOR

A. Suhu
Suhu adalah derajat panas suatu benda. Alat untuk mengukur suhu tubuh disebut
termometer. Satuan suhu yang umum biasa menggunakan skala Celsius, Fahrenheit,
Reamur, dan Kelvin. Hubungan keempat skala tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

Celsius Fahrenheit Kelvin Reamur

Titik didih 100˚C 212˚F 373˚K 80˚R

Titik beku 0˚C 32˚F 273˚ 0˚R

C : (F-32˚) : R = 5 : 9 :4
K = 273˚ + C

B. Kalor
Kalor merupakan bentuk energi yang berpindah dari zat yang bersuhu lebih tinggi ke
suhu yang lebih rendah. Satuan kalor adalah joule dan kalori. Nilai 1 kalori = 4,2 joule;
sedangkan nilai 1 joule = 0,24 kalori. Pengaruh kalor terhadap benda adalah sebagi
berikut:
1. Dapat mengubah suhu zat
Secara matematis dinyatakan dengan persamaan berikut:
Q = mc∆T
Dengan
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis benda (J/kg˚C)
∆T = perubahan suhu (˚C)
Q = Kalor (J)
2. Dapat mengubah wujud zat
Wujud zat dibedakan menjadi tiga, yaitu padat, cair, dan gas. Perubahan wujud zat
dapat dijelaskan di bawah ini:
Proses mengembun, membeku, dan mengkristal melepas kalor

1
Proses mencair, menguap, dan menyumblim menyerap kalor
Saat perubahan wujud, suhu zat selalu tetap. Secara matematis dinyatakann dengan
persamaan berikut.
Q = mL
Dengan
m = massa benda (kg)
L = kalor lebur atau kalor uap (J/g atau kal/g)
Q = kalor (J)

C. Azas Black
Azas black menyatakan bahwa kalor yang dilepas oleh zat bersuhu lebih tinggi sama
dengan kalor yang diterima oleh zat bersuhu lebih rendah. Secara matematis dapat
dinyatakan dengan persamaan berikut.
Qlepas = Qterima
m1c1∆T1 = m2c2∆T2
m1c1(T1-Ta) = m2c2(Ta-T2)
dengan Ta = suhu campuran setelah tercapai keseimbangan (˚C)

D. Pemuaian Zat
1. Pemuaian zat padat
a. Pemuaian panjang
∆ℓ = ℓ0α∆T
ℓ - ℓ0 = ℓ0α∆T
ℓ = ℓ0 (1+∆T)
dengan
ℓ0 = panjang mula-mula (m)
ℓ = panjang setelah perubahan suhu (m)
∆ℓ = perubahan panjang (m)
α = koefisien muai luas (/˚C)
∆T = perubahan suhu (˚C)
b. Pemuaian luas
∆A = A0β∆T
A – A0 = A02α∆T
A = A0(1 + 2α∆T)

2
Dengan
A0 = luas mula-mula (m2)
A = luas setelah perubahan (m2)
∆A = perubahan panjang (m2)
β = koefisien muai luas (/˚C)
∆T = perubahan suhu (˚C)
c. Pemuaian volume
∆V = V0Y∆T
V – V0 = V0 3α∆T
V = V0 (1 + 3α∆T)
Dengan
V0 = volume mula-mula (m3)
V = volume setelah perubaha (m3)
∆V = perubahan volume (m3)
Y = koefisien muai volume (/˚C)
∆T = perubahan suhu (˚C)
2. Pemuaian zat cair
∆V = V0Y∆T
V – V0= V03α∆T
V = V0 (1 + 3α∆T)
Dengan
V0 = volume zat cair mula-mula (m3)
V = volume zat cair setelah perubahan (m3)
∆V = perubahan volume zat cair (m3)
Y = koefisien muai volume zat cair (/˚C)
∆T = perubahan suhu (˚C)

3. Pemuaian gas
Gas hanya mempunyai muai ruang sehingga dapat mengalami pemuaian

1
volume dengan nilai y = /˚C. Pemuaian gas melibatkan tiga besaran, yaitu
273
tekanan (P), volume (V), dan suhu gas (T). Terdapat tiga jenis pemuaian gas, yaitu
sebagai berikut.

3
a. Pemuaian gas pada tekanan tetap (proses isobarik/hukum Charles-Gay Lussac)
Pada proses isobarik, volume dan suhu gas berbanding lurus, sedangkan tekanan
dan suhu gas berbanding tetap.
V1 V2
=
T1 T2
b. Pemuaian gas pada volume tetap (proses isokorik/hukum Gay Lussac)
Pada proses isokorik, tekanan dan suhu gas berbanding lurus , sedangkan voluje
dan suhu gas berbanding tetap.
P1 P2
T1
= T2

c. Pemuaian gas pada suhu tetap (proses isotermal/hukum Boyle)


Pada proses isoternal tekanan sama dengan volume.
P1V1 = P2V2
d. Hukum Boyle-Gay Lussac
P 1 V 1 P 2V 2
=
T1 T2
Tekanan dapat menurunkan titik lebur, menaikkan titik didih, atau menurunkan
titik didih suatu benda.

E. Perpindahan Kalor
Apabila dua zat yang berbeda suhunya saling bersinggungan, akan terjadi
perpindahan kalor dari zat yang bersuhu tinggi ke zat yang bersuhu rendah. Perpindahan
kalor dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
a. Perpindahan kalor secara konduksi
Perpindahan kalor ini terjadi pada zat padat tanpa diserati perpindahan molekul.
Besar kalor yang merambat dinyatakan dengan persamaan berikut.
kA ∆ Tt
Q = Ht =
l
b. Perpindahan kalor secara konveksi
Perpindahan kalor ini terjadi pada zat cair dan gas disertai perpindhan molekul akibat
adanya perbedaan massa jenis.
Q = hA∆T
c. Perpindahan kalor secara radiasi

4
Perpindahan kalor ini terjadi secara pancaran dalam bentuk gelombang
elektromagnetik tanpa perantara.
Q = eOT4At

Anda mungkin juga menyukai