EMERGENCY
No
Alat Fungsi
.
Stetoskop adalah alat
1 Stetoskop
kesehatan akustik yang
berfungsi untuk memeriksa
suara dalam tubuh. Stetoskop
sering digunakan untuk
mendengar suara detak
jantung, dan juga suara
organ-organ tubuh lainnya,
seperti organ
pernapasan,organ pencernaan
bahkan suara detak jantung
janin dalam kandungan.
8
Face Shield Face shield resusitasi yaitu
alat berupa plastic untuk
bantuan pernafasan ‘mouth to
mouth’ sedangkan face shield
berupa kaca fiber atau plastic
digunakan untuk pekerja.
9
10 Basket Strecher Alat yang digunakan untuk
memindahkan korban dari
daerah yg agak sulit
dijangkau seperti jurang
(kedalaman) atau
menurunkan korban dari
tempat tinggi (ketinggian).
11
Long Spine Board (LSB) Alat yang digunakan untuk
memindahkan dan
mengangkat korban yg
diduga mendapat cedera
tulang belakang
24
Laryngoscope (Blade & Handle) Alat yang digunakan untuk
melihat laryng (membantu
pemasangan endotracheal
tube).
Tujuan : Untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan mengatasi keadaan gawat darurat lainnya dengan menggunakan obat-obatan.
Perhatian !
Pemberian obat-obatan adalah orang yang kompeten di bidangnya (dokter atau tenaga terlatih di bidang gawat darurat)
Mengingat banyaknya jenis-jenis kegawatdaruratan, maka pemberian obat yang disebutkan di bawah ini untuk mengatasi kegawatdaruratan secara
umum sedangkan dalam menghadapi pasien, kita harus melihat kasus per kasus.
Dewasa
1. Oral :
a. 25-50 mg tiap 6-8 jam
b. Alergi rhinitis ringan dan
mabuk perjalanan :
25-50 mg tiap 4-6 jam; maksimal
300 mg/hari
c. Membantu tidur dimalam hari :
50 mg sebelum tidur
2. Pemberian secara i.m dan i.v
a. 10-50 mg dosis tunggal tiap 2-4
jam, tidak lebih dari 400
mg/hari
b. Reaksi dystonic :
50 mg dosis tunggal, ulang
setelah 20-30 menit jika perlu
3. Topical
tidak boleh diberikan lebih dari 7
hari
Dobutamin Dipertimbangkan untuk kasus Ampul 10 ml a. Laju pemberian yang lazim 2 – 20 a. Cegah pemberian pada TDS < 100
HCl pump problems (gagal jantung = 250 mg µg/kg per menit, titrasi sehingga mmHg dan ada tanda-tanda syok
kongestif, sembab HR tidak sampai meningkat 10 % b. Menyebabkan takiaritmia
paru/congestive pulmonum) dari baseline c. Tidak boleh mencampur dengan
dengan TDS 70 – 100 mmHg b. Untuk penggunaan yang optimal, natrium bikarbonat
dan tidak ada tanda-tanda syok disarankan memonitor hemodinamik d. Kontra indikasi
c. Respon untuk pasien usia - Resisten mekanik dari pengisian
tua menurun signifikan dan atau pengosongan ventrikular
d. Rumus dosis dobutamin dalam seperti tamponade perikardial,
syringe pump adalah : perikarditis konstriktif,
- Sediaan dobutamine 1 ampul = penyumbatan kardiomiopati
250 mg. hipertrofik, & stenosis aorta
- Karena 1 mg = 1.000 berat.
mikrogram maka 1 ampul = - Hipovolemik berstatus parah.
250.000 mikrogram. - Penggunaan bersama dengan
- Syringe pump menggunakan obat-obat penghambat mono
spuit 50 cc. Kecepatan amin oksidase.
pemberian dalam satuan cc/ jam. e. Efek samping
- Maka 1 cc cairan dalam - Meningkatnya detak jantung,
syringe pump
250.000 μg : tekanan darah. 50 cc
- Dapat memicu aritmia
ventrikular baru & peningkatan
aritmia ventrikuler yang telah ada
Dosis 60xBB sebelumnya.
konsentras i - Kadang-kadang terjadi
Atau kemerahan pada kulit, demam,
Dosis 60xBB eosinofilia, bronkhospasme,
5.000 tidak bisa menahan berkemih.
- Perubahan kadar gula
Contoh: pada penderita diabetes
Pasien dengan BB 50 kg. Dosis
dobutamin dimulai dari 5
mg/kgBB/menit.
5 60x50 15.000
5.000 5.000 3 cc/jam
Dosis 60xBB
konsentras i
atau
Dosis 60xBB
4.000
Contoh:
Pasien dengan tekanan darah 80/50
mmHg dan BB 50 kg. Dosis dopamin
dimulai dari 5
mikrogram/kgBB/menit.
5 60x50 15.000
4.000 4.000 3,75 cc/jam
c. Rumus hitung tetesan dopamin
per drip :
Contoh:
- Pasien dengan berat 80 kg
- Diberikan dopamin 10
mcg/kgbb/menit dalam 250 ml NS
(mikrodrip).
- Dopamin 1 ampul : 200 mg /
10 ml
- Hitung dosis
: 10 mcg/kgbb/menit
: 10 mcg x 80 kg x 1 menit
: 800 mcg / menit
- Hitung tetesan
: 250 ml / 200 mg) x (800 mcg/1
menit) x (60 gtt / 1 ml)
: (250 ml / 200000 mcg) x 800
mcg/menit x 60 gtt/ml
: (25 / 20) x 8 x 6 gtt/menit
: 5/4 x 8 x 6 gtt / menit
: 60 gtt/menit
Epinefrin/ a. Henti jantung : fibrilasi Ampul 1 ml = a. IV/IO a. Peningkatan tekanan darah dan
adrenalin ventrikel (VF), takikardi 1 mg 1 mg diberikan/diulang setiap 3 – 5 frekuensi nadi dapat
ventrikel tanpa denyut nadi menit menyebabkan iskemia miokard,
(pulseless VT), asistol, PEA b. Endotrakeal angina, dan peningkatan
(Pulseless Electrical 2 – 2,5 mg (2 – 2,5 kali dosis IV/IO), kebutuhan oksigen miokard
Activity) dilarutkan dalam 10 ml PZ/NS b. Dosis besar tidak meningkatkan
b. Bradikardia simtomatis c. Infus kontinyu perbaikan kesudahan (outcome)
c. Hipotensi berat 1 mg dilarutkan dalam 500 ml NS status neurologis, bahkan bisa
d. Anafilaksis, reaksi alergi atau D5%, kecepatan inisial 1 menyebabkan disfungsi miokard
berat : kombinasi bersama µg/menit dititrasi sampai mencapai post-resusitasi
sejumlah besar cairan, efek
kortikosteroid, antihistamin d. Reaksi atau syok anafilaktik
0,3-0,5 mg SC dapat diulang setiap
15-20 menit.
e. Bradikardi atau hipotensi
Diberikan perinfus dengan dosis
1mg (1 mg = 1 : 1000) dilarutkan
dalam 500 cc NaCl 0,9 %, dosis
dewasa 1 μg/mnt dititrasi sampai
menimbulkan reaksi hemodinamik,
dosis dapat
mencapai 2-10 μg/mnt
Furosemide a. Terapi ajuvan untuk edema Ampul 2 ml = 0,5 – 1 mg/kg diberikan 1 – 2 menit, jika a. Dehidrasi
paru akut (ALO : Acute 20 mg tidak respon : 2 mg/kg diberikan pelan 1 b. Hipovolemia
Lung Oedem) pada pasien – 2 menit (pemberian lazim dengan c. Hipotensi
dengan TDS > 90 mmHg drip/memakai syringe pump) d. Hipokalemia atau gangguan
(tanpa gejala dan tanda keseimbangan elektrolit
syok) lainnya
b. Hipertensi emergensi
c. Peningkatan tekanan
intracranial
Diltiazem Hipertensi esensial ringan a. Dosis a. Kontra indikasi
HCl sampai sedang, angina pektoris, - Intravena = 0,25 Gagal jantung kongestif berat, blok
angina pektoris varian. mg/kgbb diberikan dalam atrio-ventrikular (AV) derajat kedua
2 menit. atau ketiga atau sick sinus syndrome,
- Pertetrasi disesuaikan dengan kehamilan.
kebutuhan (5-10 b. Efek samping
mcg/kgbb/menit). Bradikardia, pusing, sakit kepala bila
b. Cara pemberian herbesser. terkena cahaya, blok AV, kulit
- 2 ampul herbesser @ 50 mg (= kemerahan, perasaan tidak enak
100 mg ), diencerkan dengan PZ badan yang tidak jelas, sakit kepala,
0,9% 50 cc. peningkatan SGOT dan SGPT, ruam,
- Rumus : gatal-gatal, gangguan lambung-usus.
Permintaan (micro) x BB x 60 /
2000 = ml/jam.
Contoh:
Pasien membutuhkan KCl 100 mEq
dalam 24 jam.
- Hitung faktor pengenceran :
100 mEq
8 pengencera n
12,5 mEq
24 jam
8 pengencera n 3 jam
- Hitung dosis per syringe pump :
48 cc
16 cc/jam
3 jam
Lidokain a. Alternatif amiodaron pada Ampul 2 ml = a. Henti jantung karena VF/VT a. Hati-hati pada penderita :
henti jantung karena 40 mg dosis inisial 1 – 1,5 mg/kg - syok kardiogenik
VF/VT IV/IO bolus - dekompensasi kordis
b. Obat pilihan utama untuk b. VF refrakter - usia > 70 tahun
PVC (Paroxismal 0,5 – 0,75 mg/kg IV bolus, diulang - penyakit liver
Ventrikel Contraction) tiap 5 – 10 menit; maksimal 3 kali b. Stop pemberian jika ada efek
berbahaya/mengancam pemberian (3 mg/kg) samping :
nyawa : c. Endotrakeal - somnolen
- Multipel 2 – 4 mg/kgBB - gatal-gatal
- Multifokal - konvulsi
- Bigemini - bicara kabur/tak jelas
- Salvo/run
- R on T
c. VT stabil dengan ventrikel
kiri yang baik
Magnesium a. Direkomendasikan untuk Dosis untuk Torsades de pointes 1-2 gr a. Efek Samping
sulfat pengobatan Torsades de dilarutkan dengan dektrose 5% diberikan - Serum Mg lebih besar dari 1.2
pointes pada ventrikel selama 5-60 menit. Drip 0,5-1 gr/jam iv mmol/L (3 mg/dL): Penekanan
takikardi, keracunan selama 24 jam CNS; Efek GI (diare); penekanan
digitalis. fungsi neuromuskular.
b. Preeklamsia - Serum Mg lebih besar dari 2.1
mmol/L (5 mg/dL): Efek CNS
(somnolence/mengantuk); Efek
CV (kulit kemerah-merahan).
- Serum Mg lebih besar dari 5.1
mmol/L (12.5 mg/dL): Efek CV
(complete heart block); Efek
berturut-turut (depresi).
b. Instruksi Khusus
- Awasi BP
- Awasi tanda-tanda
hipermagnesemia untuk
menghindari kelebihan dosis.
(Awasi diare, arrhythmias,
hipotensi, depresi CNS ketika
melakukan pemberian obat
dengan cepat dengan bolus IV)
- Hindari penggunaan pada pasien
dengan sumbatan jantung atau
gagal ginjal akut dan jangan
melakukan pemberian obat dalam
waktu 2 jam setelah pemberian
pertama.
- Gunakan dengan hati-hati pada
pasien penderita kerusakan ginjal
akut dan pasien myasthenia
gravis
Morfin a. Chest pain dengan Acute Ampul 1 ml = a. Dosis inisial : 2 – 4 mg IV dalam 1 – a. Bisa menyebabkan depresi napas
Coronary Syndrome (ACS) 10 mg 5 menit, setiap 5 sampai 30 menit b. Menyebabkan hipotensi (pada pasien
yang tak respon dengan b. Dosis ulangan : 2 – 8 mg dengan deplesi volume cairan)
nitrat pada interval 5 sampai 15 c. Gunakan dengan hati-hati/perhatian
b. Edema paru akut menit penuh pada kasus infark ventrikel
kardiogenik (bila TD c. Masukkan pelan-pelan dan titrasi kanan
adekuat) sampai tercapai efek d. Antidotum : nalokson (0,4 – 2 mg
IV)
Nicardipine a. Hipertensi emergensi Ampul 10 ml a. Hipertensi emergensi a. Kontraindikasi
HCl b. Hipertensi krisis selama = 10 mg 0,5 – 6 mcg/kgBB/menit (syringe - Pasien yang kemungkinan
pembedahan pump/drip infus) memiliki hemostasis tidak
b. Hipertensi akut selama operasi lengkap dengan perdarahan
- 2 – 10 mcg/kgBB/menit intrakranial
(syringe pump/drip infus) - Pasien dengan peningkatan
- 10 – 30 mcg/kgBB (bolus IV) tekanan intrakranial saat
fase akut stroke serebral
- Pasien dengan riwayat
hipersensitif terhadap produk
ini
b. Perhatian
- Pasien dengan gangguan fungsi
hati dan ginjal
- Pasien dengan stenosis aorta
c. Efek samping
Ileus paralitik, hipoksemia, edema
paru, dyspnea, trombositopenia,
gangguan fungsi hati, dan jaundis.
Takikardi, hipotensi, peningkatan
kreatinin dan BUN, sakit kepala,
nausea, muntah, mual dan
hipersensitif.
Natrium Diberikan untuk dugaan Dosis 1 meq/kg BB bolus dapat diulang Jangan diberikan rutin pada pasien henti
bikarbonat hiperkalemia (kelas I), setelah dosis setengahnya. jantung.
sirkulasi spontan yang timbul
pada henti jantung lama (kelas
II B), asidosis metabolik karena
hipoksia (kelas III) dan
overdosis antidepresi trisiklik.
Atau
Dosis 60xBB
5.000
Contoh:
25 60x50
Pasien dengan BB 50 kg. Dosis
75.000
80.000 80.000 0,9 cc/jam
Noradrena- Syok kardiogenik berat dan Ampul 4 ml = a. Diberikan hanya melalui jalur IV a. Meningkatkan oxygen
lin secara hemodinamik : hipotensi 4 mg b. Campurkan 4 mg atau 8 mg demand miocard, TD dan HR
signifikan (TDS < 70 mmHg) noradrenalin ke dalam 250 ml b. Bisa menginduksi aritimia. Hati-hati
dengan resistensi perifer D5%, D5NS (bukan NS), jangan penggunaan pada pasien iskemia
keseluruhan rendah memasukan pada jalur yang sama akut; monitor cardiac output
dengan larutan alkalis c. Ekstravasasi obat menimbulkan
c. Dibutuhkan dosis yang lebih nekrosis jaringan, jika terjadi :
besar untuk meningkatkan perfusi campur phentolamin 5 – 10 mg ke
yang adekuat pada kasus drug- dalam 10 – 15 ml NS,
induced infiltrasikan
Hypotension ke area ekstravasasi
Pethidin Nyeri sedang sampai berat, Ampul 2 ml = a. Dewasa : a. Kontraindikasi
sebagai suplemen sedasi 50 mg - 50–150 mg setiap 3-4 jam - Pasien yang menggunakan
sebelum pembedahan, nyeri - Injeksi intravena lambat 15– trisiklik antidepresan dan
pada infark miokardium 35 mg/jam (IM/SC) MAOi. 14 hari sebelumnya
walaupun tidak seefektif morfin (menyebabkan koma, depresi
sulfat, untuk menghilangkan - Sebelum pembedahan pernapasan yg parah, sianosis,
ansietas pada pasien dgn 50 – 100 mg (IM/SC) hipotensi, hipereksitabilitas,
dispnea karena acute b. Anak-anak hipertensi, sakit kepala, kejang)
pulmonary edema & acute left 1.1–1.8 mg/kgBB setiap 3–4 jam jika - Hipersensitivitas
ventricular failure perlu - Pasien dengan gagal ginjal lanjut
b. Efek Samping
- Depresi pernapasan,
- Sistem saraf : sakit kepala,
gangguan penglihatan, vertigo,
depresi, rasa mengantuk, koma,
eforia, disforia, lemah, agitasi,
ketegangan, kejang,
- Pencernaan : mual, muntah,
konstipasi,
- Kardiovaskular : aritmia,
hipotensi postural,
- Reproduksi, ekskresi &
endokrin : retensi urin,
oliguria.
- Efek kolinergik : bradikardia,
mulut kering, palpitasi,
takikardia, tremor otot,
pergerakan yg tidak
terkoordinasi, delirium atau
disorintasi, halusinasi.
- Lain-lain : berkeringat, muka
merah, pruritus, urtikaria, ruam
kulit
Propofol Menginduksi & Ampul 5 ml = a. Induksi anestesi umum : Efek samping :
mempertahankan anestesi 20 mg/ml - Dewasa < 55 tahun - Nyeri pada tempat penyuntikan
umum, sedasi selama perawatan Diawali dengan 40 mg secara - Hipotensi
intensif. bolus intravena lambat dalam - Berhentinya pernafasan untuk
jarak waktu 10 detik sampai sementara waktu
mulai terjadi reaksi anestesi. - Gerakan epilepsi, kejang
- Dosis lazim - Reaksi distonik
2-2,5 mg/kg berat badan. - Edema paru
- Anak > 8 tahun - Sakit kepala
2,5 mg/kg berat badan secara - Mual muntah
intravena lambat sampai mulai - Henti jantung
terjadi reaksi anestesi. - Urin berwarna hijau atau
b. Mempertahankan anestesi umum : merah kecoklatan
- Dewasa - Perubahan prilaku seksual.
4-12 mg/kg berat badan/jam
secara infus yang terus-menerus
(drip infusion).
- Penyuntikan ulang secara bolus
sebesar 25-50 mg tergantung
pada respon.
- Anak > 3 tahun
9-15 mg/kgBB/jam.
c. Sedasi selama perawatan intensif 1-
2 mg/kg berat badan secara injeksi
bolus, dilanjutkan dengan infus yang
terus-menerus (drip infusion) yang
disesuaikan tergantung pada tingkat
kebutuhan sedasi.
Sulfas atropin a. Merupakan antikolinergik, a. Dosis 1 mg IV bolus dapat diulang Kontra indikasi : Bradikardi dengan
bekerja menurunkan tonus dalam 3-5 menit sampai dosis total irama EKG AV blok derajat II tipe 2
vagal dan memperbaiki 0,03-0,04 mg/kg BB, untuk atau derajat III.
sistim konduksi bradikardi 0,5 mg IV bolus setiap 3-
AtrioVentrikuler 5 menit maksimal 3 mg.
b. Asistole atau PEA lambat b. Dapat diberikan intratrakeal atau
(kelas II B), bradikardi transtrakeal dengan dosis 2–2,5
(kelas II A) selain AV blok kali dosis intra vena diencerkan
derajat II tipe 2 atau menjadi 10 cc
derajat III (hati-hati
pemberian atropine pada
bradikardi dengan iskemi
atau infark miokard),
keracunan
organopospat (atropinisasi)
Tranexamic a. Fibrinolisis pada a. Dosis oral : a. Kontraindikasi :
Acid menoragia, epistaksis, 1-1,5 gram (atau 15-25 mg/kg) 2 - 4 - Penderita yang hipersensitif
traumatic hyphaemia, x/hari. terhadap asam traneksamat.
neoplasma tertentu, b. Dosis injeksi IV perlahan : - Penderita perdarahan
komplikasi 0,5 -1 g (atau 10 mg/kg) 3 x/hari subarakhnoid.
b. pada persalinan (obstetric c. Dosis infus kontinyu : - Penderita dengan riwayat
complications) dan berbagai 25-50 mg/kg setiap hari. tromboembolik.
prosedur operasi termasuk d. Dosis anak : - Tidak diberikan pada pasien
operasi kandung kemih, 25 kg/mg melalui oral atau 10 mg/kg dengan pembekuan intravaskular
prostatektomi atau konisasi melalui intra vena setiap 2-3 x/hari aktif.
serviks. e. Perdarahan setelah operasi gigi - Penderita buta warna.
c. Hemofilia pada pencabutan pada penderita hemofilia b. Efek samping :
gigi dan profilaksis pada - Sebelum operasi - Gangguan pada saluran
angioedema herediter. 10 mg/kgBB pencernaan (mual, muntah, diare)
(IV). gejala ini akan hilang bila dosis
- Setelah operasi dikurangi.
25 mg/kgBB (oral) 3-4 x/hari - Hipotensi jarang terjadi.
selama 2-8 hari.
Xylomidon Analgetik, antipiretik dan anti
Radang
DOSIS PADA ANAK-ANAK
Obat Dosi
s
Epinephrin 0,01/Kg BB dapat diulang 3-5 menit dengan dosis 0,01 mg/KgBB iv (1:1000)
Atropin 0,02 mg/KgBB iv (minimal 0,1 mg) dapat diulangi dengan dosis 2 kali maksimal 1mg
Lidokain 1 mg/KgBB iv
Natrium Bikarbonat 1 meq/KgBB iv
Kalsium Klorida 20-25 mg/KgBB iv pelan-pelan
Kalsium Glukonat 60–100 mg/KgBB iv pelan-pelan
Diazepam 0,3-0,5 mg/Kg BB iv bolus
Furosemide 0,5-1 mg/KgBB iv bolus
PERALATAN DAN OBAT-OBATAN EMERGENCY
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah blok keperawatan gawat darurat I
Disusun oleh :
Eri Bagus P 213116100
Desline Mersili 213116101
Rivan saepuloh 213116102
Virgin Reformatika 213116103
Ajeng irfa N 213116104
Rina Evariani 213116105
Yosie puspasari 213116106
Syafitri W 213116107
Anggi Rahmayunita 213116108