Laporan Pendahuluan Otitis Media Akut
Laporan Pendahuluan Otitis Media Akut
I. DEFINISI
II. PATOFISIOLOGI
Otitis media akut (OMA) terjadi akibat adanya
1
2
III. DIAGNOSIS
1. Otoscope untuk melakukan auskultasi pada bagian
telinga luar
(Novertha, 2013).
IV. KLASIFIKASI
Menurut Djafar ZA, Helmi dan Restuti RD dalam Noverta (2013) Tanda
dan gejala pada OMA bergantung pada stadium penyakit pasien,
dimana pada umumnya OMA memiliki lima stadium, antara lain :
3. Stadium supuratif
berat.
5
4. Stadium perforasi
penurunan suhu.
5. Stadium resolusi
V. ETIOLOGI
nasofaring.
Otitis media akut merupakan inflamasi telinga tengah dengan onset gejala
dan tanda klinis yang cepat, seperti nyeri, demam, anoreksia, iritabel, atau
juga muntah. otitis media yang disertai efusi ditandai dengan ditemukannya
VII. PENATALAKSANAAN
Terapi medikamentosa
Tujuannya adalah menurunkan TIO terutama dengan
menggunakan obat sistemik (obat yang mempengaruhi
seluruh tubuh)
Terapi obat-obatan
Terapi ini tidak diberikan pada kasus yang sudah lanjut.
Terapi awal yang diberikan adalah penyekat beta (timolol,
betaxolol, levobunolol, carteolol, dan metipranolol) atau
simpatomimetik (adrenalin dan depriverin). Untuk
mencegah efek samping obat diberikan dengan dosis
terendah dan frekuensi pemberiannya tidak boleh terlalu
sering. Miotikum (pilocarpine dan carbachol) meski
merupakan antiglaukoma yang baik tidak boleh digunakan
karena efek sampingnya.
a. obat sistemik
· Inhibitor karbonik anhidrase. Pertama diberikan
secara intravena (acetazolamide 500mg) kemudian
diberikan dalam bentuk obat minum lepas lambat 250mg
2x sehari.
· Agen hiperosmotik. Macam obat yang tersedia
dalam bentuk obat minum adalah glycerol dan isosorbide
9
Terapi Bedah
· iridektomi perifer. Digunakan untuk membuat
saluran dari bilik mata belakang dan depan karena telah
terdapat hambatan dalam pengaliran humor akueus. Hal
ini hanya dapat dilakukan jika sudut yang tertutup
sebanyak 50%.
· Trabekulotomi (Bedah drainase). Dilakukan jika
sudut yang tertutup lebih dari 50% atau gagal dengan
iridektomi.
Glaukoma Kronis
Merupakan glaukoma yang terjadi perlahan-lahan dengan
ciri-ciri · Kerusakan seraf optikus glaukomatosa
· Kerusakan lapangan pandang glaukomatosa
· TIO beberapa kali berulang lebih tinggi dari 21 mmHg
· Usia dewasa
· Sudut bilik mata depan terbuka dan terkesan normal
· Tidak adanya penyebab sekunder lainnya
VIII. KOMPLIKASI
Kontrol tekanan intraokular yang jelek akan menyebabkan
semakin rusaknya nervus optik dan semakin menurunnya
visus sampai terjadi kebutaan (Dwindra M, 2009).
10