Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

KIMIA ANALISIS KUANTITATIF


Dosen Pengampu : Lia Anggresani, M.Sc

Disusun oleh :

Temi Saspatika

183001020052

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI

FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

TAHUN 2020
1. Jelaskan pengertian dari analisa volumetri

Analisa volumetri adalah analisa kuantitatif dimana kadar dan komposisi dari
sampel ditetapkan berdasarkan volume pereaksi (volume diketahui) yang ditambahkan ke
dalam larutan zat uji, hingga komponen yang ditetapkan bereaksi secara kuantitatif
dengan pereaksi tersebut. Proses diatas dikenal dengan titrasi. Oleh karena itu, analisa
volumetri disebut juga analisa titrimetri.

2. Sebutkan syarat analisa volumetri

a. Reaksi harus berlangsung cepat, sehingga titrasi dapat dilakukan dalam waktu
yang tidak terlalu lama
b. Reaksi harus sederhana dan diketahui dengan pasti, sehingga didapat kesetaraan
yang pasti dari reaktan
c. Reaksi harus berlangsung sempurna

3. Apa yang disebut larutan baku primer dan larutan baku sekunder dan berikan
contoh masing-masing 5 buah

A. Larutan baku primer


Larutan baku adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti.
Larutan baku dapat dibuat dengan cara penimbangan zatnya lalu dilarutkan dalam
sejumlah pelarut(air). Larutan baku ini sangat bergantung pada jenis zat yang
ditimbangnya/dibuat.

Contoh:
1. K2Cr2O7
2. NaCl
3. As2O3
4. Asam Oksalat
5. Asam Benzoat

B. Larutan baku sekunder


Larutan standar sekunder adalah larutan yang konsentrasinya diperoleh dengan
cara mentitrasi dengan larutan standar primer, biasanya melalui metode titrimetri.

Contoh:
1. NaOH
2. H2SO4
3. NaNO2
4. AgNO3
5. KMnO4

4. Sebutkan syarat dari larutan baku primer


a. Zat harus mudah diperoleh, dimurnikan, dikeringkan (jika mungkin pada suhu
110-120 derajat celcius) dan disimpan dalam keadaan murni. (Syarat ini biasanya
tak dapat dipenuhi oleh zat- zat terhidrasi karena sukar untuk menghilangkan air-
permukaan dengan lengkap tanpa menimbulkan pernguraian parsial.)
b. Zat harus tidak berubah berat dalam penimbangan di udara; kondisi ini
menunjukkan bahwa zat tak boleh higroskopik, tak pula dioksidasi oleh udara
atau dipengaruhi karbondioksida.
c. Zat tersebut dapat diuji kadar pengotornya dengan uji- uji kualitatif dan kepekaan
tertentu.
d. Zat tersebut sedapat mungkin mempunyai massa relatif dan massa ekuivalen yang
besar.
e.   Zat tersebut harus mudah larut dalam pelarut yang dipilih.
f. Reaksi yang berlangsung dengan pereaksi harus bersifat stoikiometrik dan
langsung

5. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis Titrasi


a. Titrasi Redoks
Titrasi redoks sesuai namanya merupakan jenis titrasi dengan reaksi redoks. Secara
umum ada tiga macam reaksi redoks.
1. Titrasi iodometri. Merupakan titrasi redoks dengan menggunakan I 2 dan
merupakan jenis reaksi tidak langsung. Karena I2 yang akan bereaksi harus dibuat
terlebih dahulu dengan reaksi redoks sebelumnya.
2. Titrasi iodimetri. Merupakan titrasi redoks dengan I2 juga. Bedanya dengan
iodometri, I2 yang digunakan langsung dalam wujud I2 sehingga disebut juga
reaksi langsung.
3. Titrasi permanganometri. Merupakan reaksi titrasi dengan memanfaatkan ion
Mn2+. Indikator yang digunakan biasanya amilum yang dapat membentuk
kompleks dengan I2 yaitu iodo-amilum berwarna biru. Selain itu bisa juga
menggunakan autoindikator.
Dimana kelebihan larutan standar yang menetes pada larutan hasil reaksi utama
yang telah stoikiometris akan menunjukkan gejala tertentu seperti perubahan
warna yang menandai titrasi harus dihentikan.

b. Titrasi Kompleksasi
Titrasi kompleksasi merupakan jenis titrasi dengan reaksi kompleksasi atau
pembentukan ion kompleks. Biasanya digunakan untuk menganalisa kadar logam
pada larutan sampel yang dapat membentuk kompleks dengan larutan standar
yang biasanya merupakan ligan. Indikator yang digunakan biasanya akan bereaksi
dengan kelebihan titran (sama-sama membentuk ion kompleks) dan menunjukkan
perubahan warna. Pada titrasi jenis ini ada banyak hal yang harus ditimbang dan
diperhatikan mengingat pembentukan ion kompleks adalah spesifik pada kondisi
tertentu. Misalnya pada pH tertentu sehingga larutan sampel harus didapar dengan
buffer pH tertentu pula.

c. Titrasi Asam Basa


Titrasi asam basa merupakan metode analisis kuantitatif yang berdasarkan reaksi
asam basa. Sesuai persamaan umum reaksi asam basa: asam + basa à garam + air.
Indikator yang biasa digunakan adalah indikator yang dapat memprofilkan
perubahan warna pada trayek pH tertentu. Kurva titrasi asam basa biasanya dapat
dibuat dengan membuat plot antara ml titran (sb.x) dengan pH larutan (sb.y).

d. Titrasi Argentometri
Titrasi argentometri adalah jenis titrasi yang digunakan khusus untuk reaksi
pengendapan. Prinsip umumnya adalah mengenai kelarutan dan tetapan hasil kali
kelarutan dari reagen-reagen yang bereaksi.
Secara umum, metode titrasi argentometri ada tiga macam:
1. Metode Mohr. Pada metode ini tidak ada indikator yang digunakan. Sehingga
untuk menandai titik akhir titrasi adalah tingkat kekeruhan dari larutan
sampel. Ketika larutan standar telah mengalami reaksi stoikiometris dengan
larutan sampel, maka ml larutan standar berikutnya yang menetes pada larutan
sampel akan menghasilkan endapan karena larutan hasil reaksi titrasi telah
jenuh. Namun, dapat juga digunakan indikator yang dapat bereaksi dengan
kelebihan larutan standar dan membentuk endapan dengan warna yang
berbeda dari endapan reaksi utama.
2. Metode Volhard. Metode ini menggunakan indikator yang akan bereaksi
dengan kelebihan larutan standar membentuk ion kompleks dengan warna
tertentu.
3. Metode Fajans. Metode ini menggunakan indikator adsorpsi. Endapan yang
terbentuk dari reaksi utama dapat menyerap indikator adsorpsi pada
permukaannya sehingga endapan tersebut terlihat berwarna.

6. Berdasarkan cara titrasi, metode volumetric dibagi menjadi 2 yaitu

a. Titrasi langsung

Contoh metode titrasi langsung adalah contoh metode titrasi iodimetri, metode
iodimetri mengacu pada titrasi dengan suatu larutan baku iod standar,pada titrasi
langsung sudah terbentuk I2.

b. Titrasi tidak langsung

Contoh metode titrasi tidak langsung adalah contoh metode titrasi iodometri, metode
titrasi iodometri berkenaan dengan titrasi dari iod yang dibebaskan dalam reaksi kimia.
Pada titrasi ini, I2 yang terbentuk bereaksi dengan zat lain.

c. Titrasi balik

Saat titrasi ada kalanya terjadi kelebihan titran yang menyebabkan over titrasi. Untuk
itu, dilakukan titrasi kembali dengan titran yang lain.

Anda mungkin juga menyukai