Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 8

SKENARIO 1

”BLOK RESPIRATORY SYSTEM”

Disusun oleh :

 Maya Monica Manurung J500180096


 Fiki Susanti J500180097
 Aufa Rania Zahra Bakri J500180098
 Amelia Mukhidatul. H J500180100
 Mutiara Azzahra J500180101
 Eva Yuliana Nurafinda J500180104
 Ulal Azka Alfiyatur. R J500180106
 Syah Fillia Nurul Maslahah J500180107
 Idoviari Putriyantiwi J500180108
 Niken Sari Oktafiani J500180109

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
STEP I
1. nebulization
Nebulisasi adalah terapi inhalasi menggunakan alat yg disebut
nebulizer. Nebulizer digunakan untuk merubah obat dari bentuk cair
menjadi bentuk partikel.
2. anti colinergic agent
anticolinergic agent adalah golongan obat yang kerja nya memblokir
neurotransmitter, yang disebut asetilkolin yang membawa sinyal otak
untuk mengendalikan otot.
biasanya digunakan pada penderita depresi asma, penyakit paru
obstruktif kronik, asma
3. Spirometry test
Spirometri adalah pemeriksaan standar untuk mendiagnosis dan
memantau fungsi paru-paru pada seseorang. berfungsi untuk
mengukur aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru.
Spirometri adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur
secara objektif kapasitas/ fungsi paru (ventilasi) pada pasien dengan
indikasi medis
spirometri ini menggunakan alat yang dimasukkan ke dalam mulut
untuk mencatat jumlah udara yg masuk dan keluar
4. Bronkovaskular
bronkovaskuler marking atau corakan bronkovaskular itu suatu
gambaran pembuluh darah saluran pernafasan paru-paru yang
terbesar. Corakan bronkovaskuler normalnya terdapat pada 1/3
lapangan paru dari tengah atau central pada dewasa, apabila melebihi
maka dapat disebut corakan yang bertambah.
5. Sp O2
SPO2(saturasi oksigen Perifer kapiler) Adalah alat yang digunakan
untuk mengetahui perbandingan antara hemoglobin yang mengikat
oksigen dengan jumlah seluruh hemoglobin yang ada di dalam darah.
Normalnya 85%-100%
6. Mengi bilateral
Mengi bilateral : suara yang terdengar kontinu pada kedua sisi,
nadanya lebih tinggi dibandingkan suara nafas lainnya, sifatnya
musikal, disebabkan karena adanya penyempitan saluran nafas kecil.
Penyempitan jalan napas dapat disebabkan oleh sekresi berlebihan,
konstriksi otot polos, edema mukosa, tumor, maupun benda asing
7. nasal canule
Canula adalah selang bantu pernafasan yang di letakan pada lubang
hidung
kanul ini memberkan oksigen dengan konsentrasi relatif rendah saat
kebutuhan oksigennya itu minimal
STEP II
1. Apakah ada pengaruh profesi psien dengan keluhan yg dialami?
2. Apa indikasi dilakukannya nebulasi pada pasien dan hingga kapan
dokter melakukan prosedur tersebut?
3. Apa tujuan dan indikasi pemeriksaan spirometri?
4. Apa yg menyebabkan terjadi mengi bilateral?
5. Apa yang menyebabkan kenaikan kontraksi otot pernapasan?
6. Mengapa pasien diberikan tatalaksana menggunakan β2 agonis dan
agen antikolinergik?
7. Mengapa dokter melakukan test darah rutin?
8. Kenapa dokter merencanakan pasien untuk menerima sesi
nebulisasi lain dan diikuti dengan tes darah rutin dan spirometri ?
9. Apa hubungan batuk sebeluknya lalu terjadi sesak napas?
10. Mengapa pasien menolak untuk  berbaring? Apakah sesak
nafasnya akan bertambah hebat ketika berbaring? Kalau ada, mengapa
bisa terjadi?
STEP III
1. Apakah ada pengaruh profesi pasien dengan keluhan yg dialami?
Ada, pabrik tekstil menggunakan kapas sebagai bahan dasar, sehingga
pekerja beresiko terkena paparan dari debu kapas pada saluran
pernapasan.
Debu kapas yang berukuran 1-3 mikron tidak bisa disaring oleh bulu
hidung sehingga akan masuk ke alveolus dan bronkiolus dan
terjadilah penumpukan. Debu yang mengalami pengendapan di
bronkiolus dapat menimbulkan efek berupa sesak nafas.
Adanya partikel kecil yg masuk, akan memicu saluran pernapasan
mudah menyempit dan otot otot pernapasan tsb menjadi kaku
2. apa indikasi dilakukannya nebulasi pada pasien dan hingga kapan
dokter melakukan prosedur tersebut?
Untuk Indikasi pada pasien dengan eksaserbasi akut asma atau
penyakit paru obstruktif kronik(PPOK),asma berat ,Croup,epiglotitis,
pneumonia,pasien yang tidak dapat menggunakan alat inhalasi
lainnya contohnya pada anak kecil,infeksi perulen kronik.
Kapan di gunakan nebulization?
digunakan bila dibutuhkan dosis obat hirup yang lebih tinggi atau bila
penderita gangguan pernapasan mengalami kesulitan menggunakan
inhaler, 
3. Apa tujuan dan indikasi pemeriksaan spirometri?
Tujuannya untuk mengukur volume paru secara statis dan dinamis,
dan menilai perubahan/ gangguan pada faal paru.
Indikasi dilakukannya tes spirometri adalah setiap keluhan sesak,
penderita asma stabil, penderita PPOK stabil, dan evaluasi penderita
asma tiap tahun, penderita PPOK tiap 6 bulan sekali, penderita yg
akan dianastesi umum, pemeriksaan berkala pada pekerja yg terpajan
zat, pemeriksaan berkala pada perokok.
4. Apa yg menyebabkan terjadi mengi bilateral?
Mengi disebabkan oleh penyempitan dan peradangan pada saluran
pernapasan di tenggorokan maupun yang menuju ke paru-paru. Asma
dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) merupakan penyebab
munculnya mengi yang paling umum.
5. Apa yang menyebabkan kenaikan kontraksi otot pernapasan?
karena adanya penyumbatan pd saluran pernapasan, maka otomatis
kompensasi tubuh terutama organ respirasi akan menaikkan kontraksi
otot otot pernapasannya agar pernapasan dan saluran menjadi lebih
lega dalam pertukaran O2 dan CO2, karena adanya kekakuan otot
pernappasan itu td
6.Mengapa pasien diberikan tatalaksana menggunakan β2 agonis dan
agen antikolinergik?
Agonis beta2 memiliki efek relaksasi otot polos, membersihkan
mukus dan memodulasi pelepasan mediator sel mast, pada pemberian
jangka panjang mempunyai efek antiinflamasi dan efek protektif
terhadap rangsang bronkokonstriksi.
Antikolonergik diberikan karena memberikan efek memblok saraf
kolinergik yang menimbulkan bronkodilatasi.
7.Mengapa dokter melakukan test darah rutin?
Pemeriksaan darah rutin akan memberikan hasil kadar hb, jumlah
eritrosit, jumlah leukositi, hematokrit (perbandingan jumlah sel darah
merah dengan volume darah keseluruhan), jumlah trombosit, dan
hitung jenis leukosit. Pemeriksaan utk menunjang / menyingkirkan
diagnosis beberapa penyakit, jadi fungsinya untuk mendiagnosis dan
juga untuk menentukan pengobatan
8. kenapa dokter merencanakan pasien untuk menerima sesi
nebulisasi lain dan diikuti dengan tes darah rutin dan spirometri ?
karena pada pemberian nebulasi pertama pasien mengatakan sakitnya
berkurang tetapi belum sepenuhnya sembuh maka dokter
merencanakan untuk pemberian nebulasi selanjutnya. Untuk
pemeriksaan spirometri digunakan untuk memeriksa fungsi paru-
paru. tujuannya untuk melihat respon dengan bronkodilator.
Dilakukan sebelum dan setelah pemberian inhaler atau nebulator.
Biasanya untuk memeriksa kemungkinan menderita kondisi tertentu
seperti PPOK, asma. Selain itu untuk untuk mengevaluasi pengobatan
yang diberikan dan melihat apakah terapi yang diberikan sudah efektif
atau belum.
Kalau untuk tes darah rutinnya untuk memeriksa jumlah total
eosinofilnya meningkat atau tidak. Biasanya meningkat pada pasien
asma. Lalu untuk menentukan cukup atau tidaknya dosis
kortikosteroid yang dibutuhkan.
9.Apa hubungan batuk sebeluknya lalu terjadi sesak napas?
Pasien kerja di pabrik yg banyak debu . Nah debu bisa bikin sebagian
seseorang hipersensitifitas bikin manifestasi vasokontriksi saluran
nafas, jadi nya nafas sesek. Terus kalo ada batuk itu reflek tubuh
mengekuarkan benda asing yg masuk ke tubuh.
10. Mengapa pasien menolak untuk  berbaring? Apakah sesak
nafasnya akan bertambah hebat ketika berbaring? Kalau ada, mengapa
bisa terjadi?
Sesak napas saat berbaring bisa disebabkan karena pembagian kadar
cairan di dalam tubuh. Ketika berbaring, cairan di dalam tubuh akan
berkumpul di area dada sehingga meningkatkan tekanan
pada pembuluh darah paru.
Nah, kondisi ini akan menyebabkan gangguan pada paru ketika
bernapas.
karena dia mengalami sesak nafas berarti kan kekurangan oksigen
yang masuk ke paru, pada saat seseorang berbaring frekuensi
nafasnya jadi lebih cepat daripada yang duduk, jadi saat berbaring dia
butuh oksigen yang lebih banyak lagi padahal sudah sesak nafas dan
bisa membuat dadanya terasa sakit, makanya dia menolak berbaring
karena tambah sakit.
Pencetus sesak napas dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti
alergen, virus, atau iritan yang dapat memicu penyempitan, obstruksi
(sumbatan), atau reaksi inflamasi di saluran napas. Kemungkinan
pasien ini terpapar alergen atau zat iritan yang terdapat di pabrik
pemintalan benang tersebut, apalagi pasien ini adalah karyawan baru
di pabrik itu.
Untuk beberapa obstruksi pernafasan banyak penyebabnya, salah
satunya efusi pleura yg disebabkan penumpukan cairan. Namun jika
berkaitan dengan bronkokonstriksi sudah dijelaskan diatas.
STEP IV
Gejala :
Sesak nafas
Batuk

Sign:
TD : 120/90
Hr : 100 bpm
Rr : 32x/menit
Suhu : 36,5
Sp O2 : 90%
Auskultasi : mengi bilateral
Rontgen : tanda bronkovaskular
STEP V
1. Anatomi, fisiologi, histologi respiratory tractus
2. Definisi, etiologi, epidemiologi asthma
3. Predisposisi, patofisiologi, klasifikasi, manifestasi klinis astma
4. Penegakan diagnosis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan,
prognosis dan komplikasi asthma
5. Interpretasi pemeriksaan spirometri
6. Pendekatan kedokteran keluarga tentang asthma
7. Kebesaran Allah dalam respirasi

Anda mungkin juga menyukai