Anda di halaman 1dari 5

UTS TEM-B

Khaeldimas AR S

073001800027

JAWABAN :

1. Pertambangan adalah salah satu jenis kegiatan yang melakukan ekstraksi mineral dan
bahan tambang lainnya dari dalam bumi. Penambangan adalah proses pengambilan
material yang dapat diekstraksi dari dalam bumi. Tambang adalah tempat terjadinya
kegiatan penambangan.

2. 1. Penyelidikan Umum

Penyelidikan umum adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui


kondisi geologi dan regional mengenai adanya indikasi mineralisasi. Kegiatan ini
bertujuan untuk mencari bahan tambang yang mempunyai nilai jual.

2. Eksplorasi

Eksplorasi bertujuan untuk memperoleh informasi yang secara terperinci


mengenai lokasi, dimensi, bentuk, sebaran, kualitas, dan sumber daya terukur dari
bahan galian.

3. Studi Kelayakan

Studi kelayakan adalah tahapan yang lebih terperinci lagi dari penyelidikan
umum dan eksplorasi. Studi kelayakan bertujuan untuk memperoleh informasi secara
rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan secara ekonomis dan teknis
pertambangan. Pada tahap ini bisa mendapatkan analisis mengenai dampak
lingkungan serta perencanaan pascatambang.
4. Konstruksi

Setelah aspek yang berkaitan terkait keekonomisan dan teknis pertambangan,


diperlukan kegiatan konstruksi. Konstruksi merupakan kegiatan untuk melakukan
pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi. Hal ini meliputi
penyediaan/penyediaan sarana dan prasarana dalam memulai pertambangan batubara.

5. Penambangan

Penambangan adalah tahapan yang bertujuan mengambil bahan tambang di


dalam perut bumi mulai dari pembersihan lahan hingga didapatkan bahan tambang
tersebut.

6. Pengolahan dan pemurnian

Pengolahan dan pemurnian menjadi topik panas mulai dari tahun lalu hingga
saat ini akibat penutupan larangan ekspor nikel yang dipercepat yang mulai berlaku
pada 01 Januari 2020 lalu. Kegiatan pengolahan dan pemurnian dalam negeri ini
dillakukan bertujuan untuk menambah nilai jual produk yang lebih tinggi.

7. Pengangkutan dan Penjualan

Bahan galian yang sudah diambil dari dalam bumi kemudian dilanjutkan untuk
pengangkutan dan proses penjualan baik domestik maupun luar negeri.

8. Kegiatan pascatambang

Pascatambang adalah kegiatan yang terencana, sistematis, dan berlanjut


setelah akhir atau seluruh kegiatan usaha pertambangan yang bertujuan untuk
memulihkan fungsi lingkungan alam di wilayah pertambangan kembali.

3. Menurut saya , tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui


sumber daya cebakan mineral secara rinci, yaitu untuk mengetahui, menemukan,
mengidentifikasi dan menentukan gambaran geologi dan mineral berdasarkan ukuran,
bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu mineral untuk kemudian dapat dilakukan
pengembangan secara ekonomis.

4. Kegiatan eksplorasi dilakukan secara bertahap untuk memperkecil resiko


kegiatan ekplorasi. Eksplorasi ditujukan untuk memperkecil resiko untuk menderita
kerugian cukup besar. Untuk itu kegiatan di lakukan secara bertahap agar dapat
memberikan kesempatan untuk mengambil keputusan-keputusan setiap saat apakah
usaha ini dilanjutkan/tidak atau mengambil alternatif-alternatif lainya sebelum suatu
kerugian besar terjadi serta dapat menyempurnakan model eksplorasi serta petunjuk
geologi yang lebih relevan. Sehingga kegiatan ekplorasi dapat mencapai sasaran
dengan efektif dan biaya dan waktu seminimal tanpa menimbulkan kerugian.
kegiatan eksplorasi perlu dilakukan secara bertahap adalah untuk menghindari segala
resiko terburuk, seperti human error. Eksplorasi yang dilakukan secara bertahap dan
sistematis sesuai urutan dan levelnya juga dapan mencegah kerugian yang mungkin
kelak dapat terjadi. Karena lebih baik mengeluarkan dana dalam jumlah tertentu di
awal, daripada menerima resiko kerugian besar di akhir karena regangnya data
eksplorasi dikarenakan kegiatan eksplorasi yang tidak dilakukan sesuai prosedur dan
tahapannya.

5. Yang dimaksud dengan resiko geologi dalam kegiatan eksplorasi yaitu resiko yang
didapatkan dalam peluang menemukan sumber bahan galian dengan cara
mendapatkan/mengambil data dan informasi.

Biaya per satuan luas dalam kegiatan eksplorasi yaitu biaya yang dikeluarkan saat
melakukan kegitan eksplorasi yang dimana dari kegiatan tersebut mendapatkan hasil
keuntungan atau tidak.

6. Survei Tinjau (Reconnaissance)

Survei tinjau merupakan tahap eksplorasi Batu bara yang paling awal dengan
tujuan mengidentifikasi daerah-daerah yang secara geologis mengandung endapan
batubara yang berpotensi untuk diselidiki lebih lanjut serta mengumpulkan informasi
tentang kondisi geografi, tata guna lahan, dan kesampaian daerah. Kegiatannya, antara
lain, studi geologi regional, penafsiran penginderaan jauh, metode tidak langsung
lainnya, serta inspeksi lapangan pendahuluan yang menggunakan peta dasar dengan
skala sekurang-kurangnya 1 : 100.000.Pada tahap survei awal, pertama dilakukan
survei formasi cool-bearing yang terbuka secara alami dan beberapa pengeboran
untuk mengetahui kedalaman dari lapisan batubara kearah kemiringan dengan maksud
memastikan deposit batubara yang potensial. Kemudian akan berlanjut kepada teknik
eksplorasi yang lebih tinggi menggunakan mesin dan peralatan yang spesifik.

Prospeksi (Prospecting)

Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk membatasi daerah sebaran endapan


yang akan menjadi sasaran eksplorasi selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan pada
tahap ini, di antaranya, pemetaan geologi dengan skala minimal 1:50.000, pengukuran
penampang stratigrafi, pembuatan paritan, pembuatan sumuran, pemboran uji (scout
drilling), pencontohan dan analisis. Metode tidak langsung, seperti penyelidikan
geofisika, dapat dilaksanakan apabila dianggap perlu. Logging geofisik berkembang
dalam ekplorasi minyak bumi untuk analisa kondisi geologi dan reservior minyak.
Logging geofisik untuk eksplorasi batubara dirancang tidak hanya untuk mendapatkan
informasi geologi, tetapi untuk memperoleh berbagai data lain, seperti kedalaman,
ketebalan dan kualitas lapisn batubara, dan sifat geomekanik batuan yang menyrtai
penambahan batubara.Dan juga mengkompensasi berbagai maslah yang tidak
terhindar apabila hanya dilakukan pengeboran, yaitu pengecekan kedalaman
sesungguhnya dari lapisan penting, terutama lapisan batubara atau sequence rinci dari
lapisan batubara termasuk parting dan lain lain.
Eksplorasi Pendahuluan (Preliminary Exploration)

Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas


serta gambaran awal bentuk tiga-dimensi endapan batu bara. Kegiatan yang dilakukan
antara lain, pemetaan geologi dengan skala minimal 1:10.000, pemetaan topografi,
pemboran dengan jarak yang sesuai dengan kondisi geologinya, penarnpangan
(logging) geofisika, pembuatan sumuran/paritan uji, dan pencontohan yang andal.
Pengkajian awal geoteknik dan geohidrologi mulai dapat dilakukan.

Eksplorasi Rinci (Detailed Exploration)

Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas


serta bentuk tiga-dimensi endapan batu bara. Kegiatan yang harus dilakukan adalah
pemetaan geologi dan topografi dengan skala minimal 1:2.000, pengeboran, dan
pencontohan yang dilakukan dengan jarak yang sesuai dengan kondisi geologinya,
penampangan (logging) geofisika, pengkajian geohidrologi, dan geoteknik. Pada
tahap ini perlu dilakukan pencontohan batuan, batubara dan lainnya yang dipandang
perlu sebagai bahan pengkajian lingkungan yang berkaitan dengan rencana kegiatan
penambangan.

7. Rekonaisan (reconaissance) atau peninjauan lapangan adalah pekerjaan


lapangan pertama yang dilakukan dalam eksplorasi. Tujuannya untuk mengecek
keberadaan bahan galian/bahan tambang yang sedang kita cari. Berkaitan dengan
eksplorasi batubara, kegiatan rekonaisan ditujukan untuk mengecek keberadaan
lapisan-lapisan pembawa batubara (coal measures) dan memetakan secara cepat
(pemetaan geologi tinjau) lokasi-lokasi singkapan batubara. Disamping itu,
pengukuran tebal dan strike/dip dari lapisan-lapisan batubara serta lokasi pengambilan
contoh batubara juga perlu dipetakan, sehingga gambaran jumlah lapisan dan
penyebarannya serta kondisi keteknikan dan kualitas dari lapisan batubara dapat
diperkirakan secara kasar.

Pada dasarnya kegiatan lapangan pada tahap rekonaisan ini adalah pemetaan
geologi tinjau (reconaissance geological mapping) dengan menjelajahi seluruh daerah
penelitian dengan cepat untuk menemukan singkapan batubara dan asosiasi batuan
sedimennya.

8. Kegiatan lapangan pada pemetaan geologi rinci merupakan kegiatan tahap


selanjutnya ari tahap rekonaisan yang dimana pada tahap ini hasil yang data yang
didapatkan sangat baik.

Tujuan dari pemetaan geologi rinci ialah mendapatkan data yang akuran dari
hasil penelitian, lalu peta geologi ini juga terdapat informasi tentang kualitas dari
endapan batubara yang sedang diteliti keberadaannya.

Anda mungkin juga menyukai