Anda di halaman 1dari 9

Bab-11.

Pengembangan
Meteri Kurikulum
11.1. Pendahuluan
M:
ateri kurikulum memiliki makna yang sama
Idengan materi pembelajaran (instruction ma-
terials). Materi pembelajaran (selanjutnya disingkat
dengan materi) memiliki peran penting dalam pem-
belajaran, menumbuhkan minat belajar dan pe-
nilaian hasil belajar peserta didik. Apabila muatan
kurikulum telah ditetapkan, maka langkah beri-
kutnya adalah upaya memilih materi yang
berkualitas dan dapat digunakan membangun
pengalaman belajar yang bermakna (meaningful
learning experinces) bagi peserta didik. Dengan
demikian tugas dari para pendidik adalah meng-
identifikasi dan memilih materi yang dapat
menolong peserta didik mencapai tujuan pem-
belajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Materi
pembelajaran pada umumnya tersedia dari
berbagai sumber. Tetapi apabila materi yang
diperlukan tidak tersedia, maka pendidik atau guru
yang bersangkutan harus mengembangkan sendiri
dengan menggunakan kaidah-kaidah dan format
untuk memastikan kegunaan yang optimal dari
materi yang dikembangkan.
228
-Pengembangan Kurikulum Pendidikan
11.2. Materi Kurikulum
Materi kurikulum atau materi pembelajaran didefinisikan sebagai "...resour-
ces that, if used properly, can assist an instructor in bringing about an in-
tended desirable behavior change in individual students." (Finch &
Crunkilton, 1999: 208). Materi pembelajaran adalah semua sumber yang
apabila digunakan secara tepat, dapat membantu instruktur merubah
perilaku peserta didik sesuai sasaran yang diharapkan, Materi pembelajaran
dapat berupa buku teks, buku referensi, modul, majalah, surat kabar, manu-
als (design manuals, production manual, maintenance manual dan sejenis)
atau dalam bentuk audio-visual aid dan materi yang diunduh dari internet
serta sarana manipulatif berupa simulator trainer.
Guru atau instruktur harus bijak dalam memanfaatkan potensi sumber-
sumber dalam perencanaan proses pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan
kreasi yang inovatif dalam meramu materi dari beberapa sumber baik
sebagai materi utama maupun pendamping (suplemen) dipadu dengan
pengalaman mengajar yang telah dimiliki, dengan tujuan untuk
menciptakan proses pembelajaran menjadi lebih efektif bagi guru dan efisien
bagi siswa.
Dalam kenyataan, guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk
mengembangkan materi pelajaran mereka sendiri. Padahal dengan
membiasakan meramu materi pembelajaran dari berbagai sumber yang
mutakhir dan diselaraskan dengan konsep Pendidikan dan Pelatihan
Berbasis Kompetensi (PPBK), banyak inovasi yang dapat dikembangkan
dan bersamaan dengan kegiatan itu mutu profesi guru yang bersangkutan
akan meningkat.
Aspek penjaminan mutu perlu diperhatikan dalam pengembangan
materi pembelajaran. Guru atau instruktur mungkin memiliki waktu untuk
mengembangkan materi pembelajaran, namun tidak memiliki waktu untuk
pengujian, memperbaiki dan uji ulang dengan maksud untuk mcnjamin
menghasilkan materi yang bagus.
Materi pembelajaran yang diproduksi oleh penerbit buku tidak selalu
memiliki mutu yang baik; namun banyak juga yang telah diuji-coba dan
direvisi sebelum diterbitkan. Mutu buku kadang-kadang dikaitkan dengan
nama penulisnya. Buku yang ditulis oleh seorang pakar yang telah dikenal
kredibilitasnya serta memiliki banyak pengalaman di perindustrian dan
penelitian, dianggap telah memiliki mutu yang dapat dipertanggung-
jawabkan.
Feagembangan Materi Kurikulum -
Guru atau instruktur dapat pula menggunakan berbagai manual yang
digunakan dalam industri barang atau industri jasa misalnya, design manu-
als, production manuals dan maintenance manuals. Jenis sumber bclajar
ini sangat baik digunakan sebagai referensi penyusunan buku pclajaran/
praktikum (materi pembelajaran) karena memiliki relevansi dengan
kegiatan nyata di pcrindustrian.
11.3. Pemilihan Materi Kurikulum
Perlu diingat bahwa, makna maleri kurikulum adalah materi pembelajaran
dari suatu mata pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Terdapat
beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan matcri kurikulum.
Penilaian atas materi kurikulum harus dilakukan berdasarkan logika
dan terencana. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada saat memilih
materi kurikulum mencakup:
standar kualitas yang berkaitan dengan keterbacaan (readability), isi buku,
cara penyajian, sarana pembelajaran; (c) kckuatan dan keterbatasan, serta
(d) rangkuman penilaian.
informasi umum (diskripsi isi buku); (b)
a. Informasi Umum
Informasi umum dalam pemilihan materi kurikulum adalah untuk
memperoleh pemahaman atas materi yang dibahas dalam buku yang
bersangkutan. Pada Bagian I dari format "Penilaian Atas Materi Kurikulum"
(lihat Lampiran C-01), mencakup identitas penerbitan yakni, judul buku
dan nomor ISBN, nama penulis buku, identitas penerbit, tanggal penerbitan
dan lain-lain.
b. Bidang Penilaian
Pada Bagian II dari format "Penilaian Atas Materi Kurikulum" terfokus pada
pengumpulan informasi tentang keterbacaan (readability), isi buku, cara
penyajian, sarana pembelajaranr, (c) kekualan dan kelemahan. Penjelasan
dari unsur-unsur penilaian tertera dalam format tersebut schingga me-
mudahkan penilaian. Pada Bagian III dari format tersebut berkaitan dengan
Keku- atan dan Keterbatasan (Strength and Limitation) dari buku yang dinilai.
Bagian IV dari format tersebut mcrupakan Rangkuman Penilaian yang akan
digunakan untuk menentukan kelayakan buku yang bersangkutan untuk
digunakan sebagai sumber penyusunan materi pembelajaran.
Fengembangan Materi Kurikulum -
231
Pembelajaran. Pembelajaran yang efektif akan tercapai jika materi
diselaraskan dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang yang tepat. Sebagai
contoh, apakah materi dibangun berdasarkan materi yang telah dipelajari
sebelumnya (prinsip asosiasi)? Apakah siswa diberi kesempatan untuk
mengaplikasikan materi pembelajaran (prinsip mempraktikkan). Apakah
materi pembelajaran membangunkan kesadaran (prinsip dari dampak).
Apakah materi pembelajaran menyiapkan siswa mengikuti prosedur (prinsip
kesiapan). Materi yang disiapkan berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran
memudahkan guru menciptakan lingkungan belajar yang mendukung
pembelajaran yang cfektif.
Sarana Pendukung. Dalam proses pembelajaran jarang terjadi suatu
materi tertentu berdiri sendiri. Pada umumnya diperlukan dukungan berupa
media pembelajaran atau buku-buku rujukan (referensi) yang perlu
disediakan untuk meningkatan efektivitas pembelajaran.
c. Kekuatan dan Keterbatasan
Sctiap buku yang hendak dipakai dalam proses pembclajaran memiliki
kekuatan dan keterbatasan. Dalam format "Penilaian Atas Materi
Kurikulum" Bagian III dicantumkan aspek-aspek penilaian untuk
menentukan kekuatan dan keterbatasan suatu naskah. Keterbatasan
mungkin disebabkan tidak semua materi kurikulum terdapat dalam naskah
yang bersangkutan sehingga dipcrlukan sumber lain untuk melengkapinya;
atau guru yang bersangkutan harus menyusun sendiri kekurangannya
berdasarkan sumber-sumber yang tersedia di sekolah.
d. Rangkuman Penilaian
Dalam format "Penilaian Atas Materi Kurikulum" Bagian IV para penilai
diminta untuk merangkum hasil penilaiannya berdasarkan pencapaian
standar yang digunakan pada Bagian II. Berdasarkan rangkuman tersebut,
para penilai diharapkan dapat memberikan rekomendasi pemanfaatan
sumber-sumber belajar yang bersangkutan.
Pemanfaatan komputer dalam program pendidikan dalam bentuk com-
uter assisted instructions (CAI) dewasa ini telah banyak digunakan sehingga
imungkinkan melaksanakan pembeclajaran jarak-jauh. Sementara guru
yang telah mahir menggunakan komputer dapat memanfaatkannya dalam
proses pembelajaran. Pemilihan materi pembelajaran yang bersumber dari
232
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kojuruan
perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan format penilaian seperti
tertera pada Lampiran C-02.
Buku teks (textbook) adalah buku pelajaran yang dipilih dari sejumlah
buku yang oleh penulisnya sengaja disiapkan untuk mata-pelajaran tertentu.
Setiap penulis buku memiliki wawasan dan gaya penulisan yang berbeda.
Oleh scbab itu guru atau kelompok guru mata-pelajaran tertentu apabila
hendak menggunakan buku-buku pelajaran yang tersedia di pasaran, harus
pula mengadakan seleksi untuk memilih buku yang terbaik untuk digunakan
sebagai buku teks di sekolah mereka. Dalam hubungan ini Warming and
Baber (1980) telah mengembangkan sarana seleksi yang disebut "Touchstones
for Textbook Selection Inventory seperti ditunjukkan pada Lampiran C-03.
11.4. Perencanaan Ketersediaan Materi Kurikulum
Setiap satuan pendidikan seyogyanya menyediakan dana yang cukup un-
tuk penyediaan materi kurikulum untuk satu periode anggaran (lima tahun).
Penggunaannya hendaknya tidak dihabiskan pada pengadaan tahun
pertama, karena sumber pembelajaran terus berkembang sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Olch sebab itu
diperlukan suatu perencanaan pengadaan sarana pembelajaran untuk
jangka pendek (satu sampai dua tahun), jangka menengah (tiga sampai
lima tahun), dan jangka panjang diajukan untuk jangka lima tahun
berikutnya.
Perencanaan Jangka pendek
Perencanaan materi kurikulum jangka pendek terdiri dari rencana
penyediaan materi kurikulum untuk dua tahun mendatang. Kriteria
penentuan materi yang harus segera discdiakan didasarkan pada informasi
dari para guru tentang buku-buku yang akan digunakan dalam tahun ajar-
an yang berjalan dan tahun berikutnya termasuk sarana pembelajaran yeng
mendukung. Pengadaan pertama ini tidak boleh menghabiskan dana yang
tersedia.
b. Perencanaan Jangka Menengah
Materi kurikulum yang ditunda pengadaannya dalam percncanaan jangka
pendek menjadi prioritas pertama dalam pengadaan periode ini ditambe
dengan kebutuhan yang lelah direncanakan dalam kurun tiga tanun
Pengembangan Materi Kurikuhum -
233
berikutnya. Apabila dana tidak mencukup, maka materi kurikulum yang
ditunda pengadaannya dimasukkan dalam pengajuan anggaran lima tahun
berikutnya.
Perencanaan Jangka Panjang
Matcri kurikulum yang ditunda pengadaannya pada periode kedua mcnjadi
prioritas dalam perencanaan periode ketiga ini. Namun kebutuhan terscbut
terlebih dahulu perlu dikaji, apakah masih relevans dengan perkembangan
iptek. Jika masih relevans dapat dimasukkan ke dalam perencanaan tetapi
apabila tidak sesuai dengan perkembangan iptek yang harus dimasukkan
ke dalam proses pembelajaran/pelatihan maka harus diganti dengan materi
kurikulum yang lebih mutakhir.
11.5. Menentukan Kebutuhan Materi Kurikulum
Dalam paragraf 11.2. sampai dengan paragraf 11.4. telah dibahas cara
memilih materi kurikulum dari berbagai pencrbitan. Namun walaupun
dewasa ini telah tersedia beragam materi kurikulum untuk pendidikan
menengah teknologi dan kejuruan, guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan
masih sering menghadapi kesulitan menemukan buku-buku yang sesuai
dengan perkembangan iptek yang harus diadaptasi dalam proses
pembelajaran. Untuk mengatasi kesulitan tersebut guru yang bersangkutan
seyogyanya mengembangkan sendiri materi pembelajaran yang
diperlukan. Untuk memastikan pengembangan materi kurikulum tersebut
memiliki tingkat kegunaan yang optimal, maka penulisannya perlu mengacu
pada kaidah-kaidah yang dibahas dalam paragraf ini dan selanjutnya.
Terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
pengembangan materi kurikulum, yakni: waktu yang tersedia, kepakaran,
keputusan untuk mengembangkan maleri, populasi sasaran, dan penerbitan.
a. Waktu yang Tersedia
Pengembangan materi kurikulum dapat dilakukan secara individual atau
kelompok. Baik secara individual atau kelompok guru, harus teliti dalam
menginventarisasi pokok-pokok bahas yang ditetapkan sebagai muatan
kurikulum; hal ini penting karena berkaitan dengan kualitas pembelajaran.
Untuk menghasilkan materi kurikulum yang berkualitas membutuhkan
waktu yang lama; bukan hanya waktu untuk pengembangan materi semata,
Pengembangan Materi Kurikulum
235
salah satu penerbit buku-buku teknik. Dalam hubungan ini guru atau
kelompok guru penyusun naskah dapat menghubungi salah satu penerbit
yang bersedia menerbitkan naskah tersebut. Jika disetujui, maka pihak
penerbit biasanya menunjuk seorang editor untuk membantu membenahi
format penulisan (penyuntingan). Namun dalam hal pencrbitan, guru atau
kelompok guru terlebih dahulu perlu mencari informasi, apakah di
lingkungan Kementrian Pendidikan Nasional (Kcmendiknas) terdapat pro-
gram penulisan buku pelajaran; bila ada, maka dapat guru atau kelompok
guru seyogianya mcmanfaatkan kescmpatan tersebut.
Sasaran Populasi. Pada saat guru atau kelompok guru bermaksud me-
ngembangan maleri kurikulum dalam bentuk buku pelajaran, hendaknya
dipikirkan pula apakah buku yang hendak ditulis itu hanya dipakai di
sekolah sendiri ataukah berharap dapat digunakan olch sekolah-sekolah
kejuruan lain yang sejenis dalam lingkup kabupaten/kota atau propinsi.
Untuk lingkup yang lebih luas, lazimnya penerbit telah memiliki jaringan
deseminasi melalui toko-toko buku langganan mercka.
11.6. Proses Pengembangan Materi Kurikulum
Pengembangan materi kurikulum harus mengacu pada proses yang siste-
matik dan logis dari awal sampai akhir. Dalam hal ini guru atau kelompok
guru yang bersangkutan perlu mencari informasi, apakah Kemendiknas
dalam hal ini Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
mengeluarkan buku Panduan Penulisan Materi Kurikulum; jika ada, maka
guru atau kelompok guru yang berniat mengembangkan materi kurikulum
harus menggunakannya sebagai rujukan wajib. Sedangkan pentahapan
pengembangan kurikulum yang dikemukakan dalam naskah ini dapat
digunakan sebagai rujukan pelengkap. Terdapat delapanbelas tahapan
yang diawali dengan membuat perencanaan sampai dengan pencrbitan,
yang dijelaskan di bawah ini.
a. Menyiapkan Rencana Pengembangan
Rencana pengembangan materi kurikulum merupakan pedoman yang
harus dipatuhi dalam pengembangan materi kurikulum. Para guru yang
terlibat dalam pengembangan materi kurikulum hendaknya dilibatkan
dalam penyusunan rencana pengembangan ini. Dalam perencanaan ini
mencakup penentuan muatan kurikulum yang perlu dikaji, menentukan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi tujuan

Anda mungkin juga menyukai