Anda di halaman 1dari 8

Gangguan pencernaan pada lansia (gerontik)

pada penyakit GASTRITIS

MAKALAH

Di ajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Keperawatan komunitas II

Dari Pak Giant Ronna S, S.Kep.

Di susun oleh :

1. Cucu saeful hidayat 6. Nina ratnaningsih


2. Dian lisnawati 7. Rizqia septiani
3. Firda novianti 8. Vegia zeni
4. Ian ismayana 9. Waren herlin
5. Melik ade suryani

JURUSAN S-1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) BINA PUTERA

BANJAR

2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik
dan rahmat-Nya sehingga memungkinkan penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Gangguan pencernaan pada lansia (gerontik) pada penyakit Gastritis “. Makalah ini
disusun sebagai syarat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan komunitas
II.

Dari aspek penguasaan keilmuan maupun dari cara penyajiannya, penulis memiliki
keterbatasan. Oleh karenanya, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh
dari kriteria sempurna. Maka penulis mengharapkan saran dan kritik dari yang berkenan
membaca makalah ini.

Selesainya makalah ini sangat didukung oleh berbagai pihak, baik secara langsung
maupun tidak. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Banjar, Oktober 2014

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ........................................................................................3

B.Tujuan .......................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................4

BAB III PENUTUP

A.Kimpulan .........................................................................................

B. Saran .........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saluran pencernaan mempunyai fungsi yang sederhana yaitu membuat persediaan
makanan tersedia bagi tubuh dan memungkinkan pengeluaran kelebihan makanan yang
tidak dibutuhkan. Tugas lambung adalah mengubah berbagai macam campuran makanan
yang dimasukkan menjadi semacam sup kental yang dapat dipindahkan ke dalam bagian
saluran pencernaan berikutnya.
Gstritis. Jenis gangguan pencernaan pada lansia lainnya adalah Gastritis. Penyakit
asam lambung ini banyak dialami. Lansia sering mengeluh lambung terasa sakit seperti
ditusuk-tusuk. Terkadang diiringi dengan mual dan muntah. Kembung juga dirasakan
oleh sebagian bear penderita maag di usia lanjut. Keadaan dinding lambung pada lansia
sudah relatif lebih tipis dibandingkan dengan dinding lambung pada usia yang lebih
muda. Oleh karena itu, iritasi oleh akibat asam lambung berlebih lebih cepat
menimbulkan terjadinya gastritis pada lansia.

B. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah :
1. Untuk mengenal lebih jelas tentang “Gangguan pencernaan pada lansia (gerontik)
pada penyakit Gastritis “
2. Mampu memahami apa itu penyakit Gastritis
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Gstritis jenis gangguan pencernaan pada lansia lainnya adalah Gastritis. Penyakit
asam lambung ini banyak dialami. Lansia sering mengeluh lambung terasa sakit seperti
ditusuk-tusuk. Terkadang diiringi dengan mual dan muntah. Kembung juga dirasakan
oleh sebagian bear penderita maag di usia lanjut. Keadaan dinding lambung pada lansia
sudah relatif lebih tipis dibandingkan dengan dinding lambung pada usia yang lebih
muda. Oleh karena itu, iritasi oleh akibat asam lambung berlebih lebih cepat
menimbulkan terjadinya gastritis pada lansia.
Saluran pencernaan mempunyai fungsi yang sederhana yaitu membuat persediaan
makanan tersedia bagi tubuh dan memungkinkan pengeluaran kelebihan makanan yang
tidak dibutuhkan. Tugas lambung adalah mengubah berbagai macam campuran makanan
yang dimasukkan menjadi semacam sup kental yang dapat dipindahkan ke dalam bagian
saluran pencernaan berikutnya.
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat
akut, kronik difusdan lokal dan ada dua jenis gastritis yang terjadi yaitu gastritis
superfisial akut dan gastritisatropi kronik (Brunner Suddarth, 2002; 1062).
Gastritis adalah proses infalamsi pada mukosa dan submukosa lambung. Gastritis
merupakangangguan kesehatan yang paling sering dijumpai di klinik karena
diagnosisnya sering hanya berdasarkan gejala klinis bukan pemeriksaan hispatologi.
(Hirlan, 2006 ;337)

B. Etiologi
Penyebab dari gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai
berikut :
1. Gastritis Akut
Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin ( aspirin yang
dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung )
Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis.
2. Gastritis Kronik
Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui. Gastritis ini merupakan
kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan merokok.

C. Patofisiologi
Bahan-bahan makanan, minuman, obat maupun zat kimia yang masuk kedalam
lambung menyebabkan iritasi atau erosi pada mukosanya sehingga lambung kehilangan
barrier (pelindung). Selanjutnya terjadi peingkatan difusi balik ion hydrogen. Gangguan
difusi pada mukosa dan penngkatan sekresi asam lambung yang meningkat / banyak.
Asam lambung dan enzi-enzim pencernaan. Kemudian menginvasi mukosa lambung dan
terjadilah reaksi peradangan.
Demikian juga terjadi peradangan dilambung karena envasi langsung pada sel-sel
dinding lambung oleh bakteri dan terinfeksi. Peradngan ini termanifestasi seperti
perasaan perih di epigastrium, rasa panas / terbakar dan nyeri tekan.
Spasme lambung juga mengalami peningkatan diiringi gangguan pada spinkter
esophagus sehingga terjadi mual-mual sampai muntah. Bila iritasi / erosi pada mukosa
lambung sampai pada jaringan lambung dan mengenai pembuluh darah. Sehingga
kontinuitusnya terputus dapat mennimbulkan hematemisis maupun melena.

D. Epidemiologi
Gastritis akut merupakan penyakit yang sering ditemukan biasanya jinak dan
dapat sembuh sendiri (Patofisiologi Sylvia & Wilson) dan ± 80 – 90% yang dirawat di
ICU menderita gastritis akut.

E. Tanda dan Gejala


Gastritis tidak selalu menimbulkan gejala, namun yang paling sering terjadi dari
gastritis adalah mual, kembung, perih dan perasaan tidak enak pada ulu hati. Sedangkan
kemungkinan gejala lainnya adalah muntah, sakit saat buang air besar, sering
bersendawa (sedikit-sedikit), sering merasa lapar, perasaan penuh di perut bagian atas
setelah makan. Keadaan penderita maag biasanya memburuk setelah makan, namun tidak
menutup kemungkinan keadaan akan membaik setelah makan.
F. Komplikasi
Bila tidak ditangani, maag dapat menyebabkan radang perut dan pendarahan
lambung. Maag kronis juga dapat meningkatkan risiko kanker lambung, terutama jika
penipisan lambung terjadi secara luas dan perubahan pada sel-sel di lapisan ini.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Lambung merupakan salah satu organ pencernaan yang terletak di bawah
esofagusyang berbentuk seperti huruf J yang dilengkapi dengan sel mukus,sel,
parietal dan chief sel yang bertugas mensekresikan berbagai enzim pencernaan.
2. Penyakit gastritis adalah radang atau inflemasi pada lapisan mukosa dansubmukosa
lambung.
3. Pertahanan lapisan mukosa lambung berupa mukus-bikarbonat, yangmemberikan
barier fisikokimia terhadap molekul-molekul dengan berbagaitingkatan termasuk
ion-ion H+.
4. Mukosa lambung memiliki kemampuan luar biasa dalam memeliharakeutuhan
epitel setelah cedera superfisial. Sel-sel mukosa lambung dengancepat diganti yang
baru dan sel-sel yang baru bergeser keatas menggantikan sel-sel superfisial yang
lepas kedalam lumen.

B. Saran
1. Menambah lebih bayak refernsi guna memberikan pengetahuan yang lebih
mendalam mengenai penyakit gastritis ini.
2. Berdasarkan isi dari makalah kebiasaan makan dan minuk yang tidak sehatdapat
mempengaruhi kesehatan lambung, untuk itu perlu perhatian khusus terhadap pola
makan untuk menjaga kesehatan lambung.

Anda mungkin juga menyukai