Makalah Pengantar Bisnis Kewirausahaan
Makalah Pengantar Bisnis Kewirausahaan
PENGANTAR BISNIS
‘’KEWIRAUSAHAAN’’
DISUSUN OLEH:
MAWAR SARI
NPM:
16111003443157
Kita dan setiap orang masing-masing pasti ingin mendapatkan pekerjaan yang layak, namun
tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja saat ini sangat terbatas dan tidak berbanding
lurus dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar. Oleh sebab itu semua pihak harus terus
berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja
dengan lulusan institusi pendidikan.Di era global sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia
memang sangat memprihatinkan, namun kita tidak boleh menyerah pada keadaan sekarang
ini yang serba sulit kita harus berusaha,kreatif,inovatif dan berani mengambil suatu
keputusan serta resiko untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.kita tidak harus
bergantung pada orang lain.Untuk mendapatkan suatu pekerjaan kita harus berusaha
semaksimal mungkin. Dengan kita berwira usaha kita bisa belajar mandiri dan bisa
memaknai arti penting kehidupan secara tidak langsung kita sudah membantu banyak orang.
Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat dalam tentang
prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu harus dimulai sejak dini
sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat berpikir dan mengolah otak demi
kesuksesan usaha tersebut.
Mawar sari
KATA
PENGANTARi........................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................iii
BAB II ISI.................................................................................................................3
A.KESIMPULAN .........................................................................................10
B. SARAN ....................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan) untuk berwirausaha karena
tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha
dan skill (kemampuan) ini adalah modal utama yang harus dimiliki dalam
berwirausaha.
2. Tekad (kemauan)
Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad
(kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu
akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan.
3. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan menjalankan
suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.
5. Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki karena sangat menunjang
dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh konsumen
mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Sebagai contoh inspirasi dalam memulai suatu usaha baru
b. Sebagai tolak ukur jika mau memulai berwirausaha
c. Menjadi gambaran dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha
d. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi mahasiswa
e. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
BAB II
ISI
A. Sejarah Singkat
Achmad Zulfikar adalah putra dari Bapak Suherman dan Ibu Juati. Anak ketiga dari
empat bersaudara ini berusia 27 tahun memiliki seorang istri yang bernama Putri
Karina dan seorang putra bernama Achmad Nawawi Faturahman. Panggilan akrabnya
adalah Aa Fikar. Dahulu ia tinggal bersama orangtuanya di daerah Tamanasari Jl.
Mangga Besar IV K Jakarta Barat. Setelah menikah ia tinggal bersama istri dan
anaknya di daerah krukut Jl. Thalib 3 Dalam No.4a Rt.004/Rw.05 Tamansari Jakarta
Barat.
Aa Fikar ini dulunya pernah bekerja di sebuah restaurant, namun karena banyaknya
kebutuhan yang harus dipenuhi untuk keluarganya, gaji yang beliau dapatkan tidak
mampu memenuhi kebutuhannya. Untuk itulah beliau memulai berwirausaha kecil-
kecilan dirumahnya dengan menjual sosis bakar,ice bubble dan makanan lainnya.
Usaha beliau sempat berhenti karena beliau ingin lebih fokus mengurusi istrinya yang
sedang hamil.
B.Landasan Trori
4. Kempemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia
selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor
baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan
sebagai suatu yang menambah nilai.
c. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki
ciri-ciri :
a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut
cukup baik
b. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya
c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan Kewirausahaan
adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-
cara baru.
d. Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu :
seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi
sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki Suryana (2003) :
a. Managerial skill
b. Conceptual skill
c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)
d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan)
e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu) Kompetensi
diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung
berpengaruh pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang ingin dicapai.
C. Analisis Keberhasilan
1. Kebutuhan Pokok
a. Sandang
Kebutuhan sandang / pakaian beliau dan keluarganya terbilang memadai.
b. Pangan
Untuk kebutuhan pangan, keluarga ini memiliki cara tersendiri untuk memenuhinya
dengan membuat makanan dirumah/ tidak beli diwarung nasi atau tempat makan, untuk
menghemat waktu dan mengembangkan kemampuan memasaknya.
c. Papan
Saat ini beliau masih tinggal dirumah ibu mertuanya, dulu ia sempat mengontrak rumah
namun karena jarak yang terlalu jauh mereka kembali kerumah yang kini dibuatnya usaha
Anawfath Café.
d. Kesehatan
Untuk kesehatan beliau dan keluarganya tidak memakai jasa asuransi apapun.
e. Pendidikan
Pendidikan terakhir pemilik Anawfath Café ini adalah SMA ,tetapi ia memiliki cukup
pengalaman bekerja diberbagai tempat dan berbagai bidang pekerjaan.
4. Gaya Hidup
Gaya hidup beliau bisa dibilang sangat sederhana, ramah, mudah bergaul dan mau berbagi
dengan siapapun yang kesulitan.
D. Indikator-indikator utama daya saing sebuah produk
2. Kedua, kualitas infrastruktur. Meskipun masih banyak yang harus dilakukan untuk
meningkatkan sektor infrastruktur, sektor ini diketahui telah mengalami peningkatan dari
semula dari peringkat 96 menjadi peringkat 90.
3. Ketiga, kesehatan dan pendidikan dasar yang meningkat dari peringkat 82 menjadi
peringkat 62. Menurut laporan Program (Millenium Development Goals/MDG's), pada 2010
bidang kesehatan masih perlu ditingkatkan terutama dalam masalah gizi buruk, kematian ibu
sewaktu melahirkan, dan penyakit HIV AIDS.
Dengan adanya peningkatan peringkat daya saing Indonesia, ini menunjukkan peningkatan
kepercayaan dunia usaha terhadap upaya Pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur dan
iklim usaha di Indonesia. Selain itu kenaikan peringkat ini diharapkan akan mendorong
masuknya investasi asing ke Indonesia.
• Nilai Tambah
X1=PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
X2=Laju Pertumbuhan PDRB
X3=PDRB Per Kapita
• Tabungan
X4=Tabungan
X5=Laju Pertumbuhan Tabungan
• Kinerja Sektoral
X6=Laju Pertumbuhan Produktivitas Sektor Industri
X7=Laju Pertumbuhan Produktivitas Sektor Jasa
X8=Laju Pertumbuhan Produktivitas Sektor Pertanian
2. Variabel infrastruktur dan sumber daya alam (SDA), dengan sub variabel :
• Modal Alamiah
Y1=Ketersediaan dan Kualitas Sumber Daya Lahan
Y2=Sumber Daya Air
Y3=Sumber Daya Hutan
• Modal Fisik
Y4=Luas Wilayah Perkotaan
Y5=Panjang Jalan per Luas Wilayah Wilayah Perkotaan
Y6=Kualitas Jalan Raya
Y7=Produksi Listrik
Y8=Fasilitas Telepon per Kapita
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dimana ada kemauan, usaha, kerja keras dan berfikir maju maka segala kesulitan akan
menjadi kemudahan. Terbukti dengan kisah dari Bang Djaja yang dulunya susah payah
membuka usaha, sampai meminjam uang untuk modal usahanya, kini ia mampu
membuktikan ia mampu menjadi wirausaha yang sukses.
Hidup sulit dan sangat sederhana tidak mematahkan semangatnya untuk berusaha, sampai ia
menjadi suksespun ia tetap menjadi Bang Djaja yang ramah dan bersahaja. Dari gerobak kecil
sampai menjadi warung yang cukup besar ia rai dengan kerja keras. Berusaha memuaskan
konsumennya dan tak henti pula ia berkreasi untuk mengembangkan usahanya.
B SARAN
Menumbuhkan Jiwa dan Kompetisi Kewirausahaan
1. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan anak-anak
yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang menganggap bahwa seseorang
menjadi pengusaha karena memang bapakibunya, kakek-neneknya, dan sebagian besar
keluarganya adlah keturunan pengusaha. Anggapan seperti ini menurut hemat penulis
merupakan pemikiran yang keliru. Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha
yang lahir dari keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara
genetis. Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat
mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha. Menjadi wirausaha
(entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua kita. Jangan karena mentang-mentang
kita tidak punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha.
Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia wirausaha adalah
menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya:
1. Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun
tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan
2. Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan seringkali
diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui
media ini kita akan membangun jiwa kewirausahaan di diri kita
3. Melalui pelatihan. Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik
yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan outdoor). Melalui pelatihan
ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahan linghkungan akan diuji
dan selalu diperbaiki dan dikembabngkan
4. Otodidak. Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha.
Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story), media televisi, radio majalah
koran dan berbagai media yang dapat kita akses untuk menumbuhkembangkan jiwa
wirausaha yang ada di diri kita. Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat
mempelajari dan menumbuhkan jiwa wirausaha. Pertanyaannya, aspek-aspek kejiwaan apa
saja yang mencirikan bahwa seseorang dikatakan memilki jiwa wirausaha ? Untuk membahas
lebih lanjut mengenai pertanyaan tersebut, penulis akan mencoba membahas pendapat
Suryana (2003) bahwa orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :
a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri
bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi merupakan faktor yang mendasar
yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin
bahwa apa-apa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai
rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis
untuk terus maju.
e. Suka tantangan
Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa kasus mundurnya seorang
manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. apa yang menyebabkan mereka hengkang dari
perusahaannya dan meninggalkan kemapanan sebagai seorang manajer? Sebagian dari
mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban tugas rutin yang entah kapan
berakhirnya. Mereka membutuhkan kehidupan yang lebih dinamis yang selama ini belim
mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka bekerja. Akhirnya mereka menelusuri
aktivitas seperti apakah yang dapat memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan ?
“Berwirausaha” ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja keluar dari
kemapanannya di perusahaan. Mengapa “wirausah ?” Ternyata begitu banyak variasi
pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia wirausaha.
a. Managerial skill
Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki
wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat
mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar,
kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber
daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses. Secara garis
besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal
dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah
kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen
administrasi niaga atau departemen manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik
negeri maupun swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak
serta melalui pengalaman.
c. keterampilan memahami
Mengerti, berkomunikasi dan berelasi Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada
orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan
usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis
dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
ini misalnya denganmelatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan
melatih kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain