Anda di halaman 1dari 7

NAMA : HARIS SAKTIAWAN

NPM : 12.2017.1.00305

1. Pengertian aerobdan anerob dalam pembentkan batubara

Tahap biokimia  (atau biogenetik) daripada metamorfisme organik adalah aksi organisme hidup,
khususnya dominan bakteri. Bakteri yang berperan yaitu bakteri aerob dan bakteri anaerob serta
jamur, bakteri aerob menguraikan unsur karbon (C), Nitrogen (N), dan Karbon Dioksida (CO 2) pada
material tumbuhan, sedangkan bakteri anaerob menguraikan unsur Hidrokarbon (CH), Asam (acid)
serta alkohol (C2H5OH) pada material tumbuhan, proses ini berlangsung dibawah permukaan.

2. Jelaskan teori geosklin yang berhubungan dgn cekungan b.sedimen

Terminologi geosyncline (Leet, 1982) : “merupakan suatu cekungan dimana terakumulasi sedimen
dengan ketebalan ribuan meter, yang disertai penurunan lantai cekungan secara progresif yang
disebabkan oleh pembebanan sedimen”. Semua barisan pegunungan yang terlipat dibangun dari
geosinklin, namun tidak semua geosinklin menjadi barisan pegunungan. Lokasi tipe geosinklin adalah
geosinklin Appalachian, penemunya adalah James Hall. Hall (1859) menyatakan bahwa “arah setiap
rantai pegunungan berhubungan dengan garis asal akumulasi sedimen yang sangat besar, atau garis
sepanjang sedimen yang sangat melimpah diendapkan”. Pada area Appalachian, lapisan laut/air
dangkal diendapkan setebal 40000 kaki, sepuluh lebih tebal dari seri sedimentasi yang ada di Lembah
Mississippi. 

3. Gambar dan tuliskan lengkap deskripsi

KILAP
B Bright Cemerlang
D Dull Kusam
Coal B Coal>90% bright Batubara cemerlang
Coal Bd Coal 60-90% bright Batubara agak cemerlang
Coal BD Coal 40-60& bright Perselingan cemerlang-kusam
Coal Db Coal 10-40% bright Batubara agak kusam
Coal D Coal 1-10% bright Batubara kusam
GORES
Bk Black Hitam
Br bk Brownish black Hitam kecoklatan
Bk br Blackish brown Coklat kehitaman
Br Brown Coklat
KEKERASAN
Very Soft Sample dapat dipecahkan oleh tangan tanpa kesulitan, mudah terurai oleh air atau
angin
Soft Sample dapat dipotong dengan pisau
Moderately soft Sample tergores oleh pisau, sulit dipecahkan  dgn tangan
Moderately hard Sample tidak dapat digores oleh pisau
Hard Sample pecah oleh satu kali pukulan palu
Very hard Sample pecah oleh beberapa kali pukulan palu, sample sangat sulit dipisahkan, tidak
terurai oleh air dan angin
KETAHANAN TERHADAP PUKULAN
Moderately weak Contoh batuan dapat ditekuk dengan tangan/palu
Moderately strong Contoh batuan dapat ditekuk sekitar 5 mm oleh pukulan palu
Strong Satu pukulan palu cukup untuk memecahkan sample
Very strong Contoh batuan pecah oleh beberapa kali pukulan palu
Friable Dapat diremukan dengan genggaman tangan
Brittle Contoh batuan bergaris tengah 5 cm dapat dipatahkan dengan tangan tetapi tidak
dapat diremukan oleh genggaman tangan
Tough Contoh batuan bergaris tengah 5 cm tidak dapat dipatahkan dengan tangan
PECAHAN
Une Uneven Tidak beraturan
E Even Beraturan
Cub Cubical Kubus
Sht Sheet Lembaran
PEMILAHAN (SORTING)
V.p.Srtd Very poorly sorted
psrtd Poorly sorted
msrtd Moderately sorted
wsrtd Well sorted
vwsrtd Very well sorted
CLEAT
Att Attitude Kedudukan bidang cleat
Spc Spacing cleat Kisaran jarak antar cleat
>>  Dominan Jarak dominan
End cleat
Face Cleat
TEBAL
Gct Gross coal thickness Tebal batubara termasuk parting
Nct Net coal thicknees Tebal batubara bersih
PENGOTOR
Res Resin Resin/amber/damar
Pyrt Pyrite Pirit
Ss-Clst Sandstone/claystone Batupasir/Batulempung
Qrtz Quartz Kuarsa
Pel Pelledtoidal Pellet/butir/pil
UKURAN BUTIR
Bld Boulder
Cbl Couble
Pbl Pebble
Gran Granule
Vcg Very coarse grained
Cg Coarse grained
Mg Medium grained
Fg Fine grained
Vfg Very fine grained
Combination Kombinasi
Vfg to mg Very fine grained to medium grained
UKURAN BESAR BUTIR MENURUT WENWORTH
Pebble > 4mm
Granule 2-4 mm
Pasir sangat kasar 1-2mm
Pasir kasar 0,5-1 mm
Pasir menengah 0,25-0,5 mm
Pasir halus 0,125-0,25mm
Pasir sangat halus 0,0625-0,125 mm
Lanau 0,039-0,0625 mm
Lempung < 0,039 mm
STRUKTUR SEDIMEN
Bioturbatted
Burrows
Coarse up wards
Compation structures
C in C Cone in cone structures
X – bed Crossbedding
Fining upward
Flaser bedding
Flute cast
Grad bedding
Irreg. Bed Irregular bedding
Load cast
Lent bed Lenthicular bedding
Mass bedding Massive bedding
Micro faulting
Tidal flat bedding
Symmetrical ripple marks
KLASIFIKASI KEDUDUKAN
Kontak
Erosi
Tegas
Beransur
Intrusi
KEDUDUKAN
Flat Rata/hampir rata 0-2 %
Slope Landai 3-7 %
Aslant Miring 8-13 %
Middle steep Curam menengah 14-20 %
Steep Curam 24-55 %
Abrupt Sangat curam 55-140 %
Very abrupt Amat sangat curam > 140 %
BATUBARAAN
Coaly Clyst Coaly Claystone Batulempung batubaraan
Coaly Mdst Coaly Mudstone Batulumpur batubaraan
Coaly Shst Coaly Shalestone Batuserpih batubaraan
Coaly Stst Coaly Siltstone Batulanau batubaraan
Coaly Ss Coaly Sandstone Batupasir batubaraan
KARBONAN
Carb Clyst Carbonaceous Claystones Batulempung karbonan
Carb Mdst Carbonaceous Mudstone Batulumpur karbonan
Carb Sh Carbonaceous Shale Batuserpih karbonan
Carb Slstq Carbonaceous Siltstone Batulanau karbonan
Carb Ss Carbonaceous Sandstone Batupasir karbonan
LITOLOGI BATUAN
Coal Coal Batubara
Gani Ganister Ganister
Resn Resin Damar/getah
Sico Silica Coal Batubara mengandung Silica
Seat Seat earth Batuan mengandung akar tumbuhan
(tempat tumbuh-tumbuhan)
Tons Tonstein Sisipan batulempung pada batubara
Alvm Alluvium
Clyst Claystone
Ssst Sandstone
Slst Siltsone
Tuff Tuff
Brec Breccias
Cblcgl Cobble conglomerate
Cgl Conglomerate
Igns Igneous rock
Igt Ignimbrite
Lmst Limestone
Mdst Mudstone
Nocr Non coring Tanpa inti bor
Core loss Core loss
Flt breccias Falut breccias
Gran cong Granule conglomerate
Gravel
Laterite
Marl
Sh Shale
Silt
Soil

MINERAL
Ccqz Crystal Quartz
Chrt Chert
Clct Kalsit
Calc Calcite
Carb Carbonate
Chl Chlorite
Py Pyrite
Flsr Feldspar
Gani Ganister
Glau Glaouconite
Gyps Gypsum
Mic Mica Mika
Pyrt Pyrite Pirit
Qrtz Quartz Kuarsa
Matrix Matrix
Olig Oligomict
Pel Peletoidal
Polymict Polymict
Qtz.fels Quarts felspartic
Qtz. Lith Quarts lithic
Qtz. Os Quartzose
Chl Chlorite
STRUKTUR SEDIMEN YANG BERASOSIASI DENGAN BATUBARA
Nod Nodule
Gran Granular
Lat Lateritic
Lith Lithic
Lens Lenses
Mat Matrix
Mar Marly
Bands Bands
Calc Calcareous
Carb Carbonaceous
Cmt Cement
Clay band Clay band
Coal bands Coal bands
Coal Spars Coal spars
Coal Streaks Coal streaks
Coaly Coaly
Fe Ferruginous
Mic Micacues
Muddy Muddy
Olig Oligomict
Pebbly Pebbly
Pel Pelletoidal
Polimict Polimict
Qtz.fels Quarts felspartic
Qtz. Lith Quarts lithic
Qtz. Os Quartzose
Resinous Resinous
Rooted Rooted
Sst.strks Sandstone streaks
Sandy Sandy
Sh.strks Shale streaks
S Slightly
Silty Silty
Cleat veneer
Disseminated
Joint in fill
Laminar
Lenses
Staining
Veins

KONDISI INTI BOR


Solid core Solid core Inti bor padat
S.brkn core Slightly broken core Inti bor sedikit rapuh
Brkn core Broken core Inti bor rapuh
Frag.core Fragmented core Inti bor terbagi-bagi
DERAJAT KELIMPAHAN
Abnt Abundant Berlimpah
Com Common Biasa
Spse Sparse Jarang/tipis
Rare Rare Langka
ORIENTASI
VH ang Veryhigh angle (>45)
H. ang High angle (30-45)
M. ang Moderate angle (20-30)
L. ang Low angle (10-20)
Vl.ang Very low angle (0-10)

BIDANG
Bed plane Bedding plane fracture
Cleats Cleats
Frac Fractures
Joints Joints
Faults Faults

KEBUNDARAAN (ROUNDNESS)
V ang Very angular
Ang Angular
Sub. Ang Sub Angular
Sub. Rnd Sub rounded
Rnd Rounded

DERAJAT PELAPUKAN
Fr Fresh Segar
Sw Slightly weathered Warna segar & tekstur sebagian
berubah/ternodai
MW Moderately weathered Ternodai diseluruh batuan
PELAPUKAN
Segar Batuan tidak menunjukan adanya pelapukan, perubahan warna pada permukaan
rekahan sedikit sekali
Agak lapuk Terjadi perubahan warna yang menunjukan pelapukan, warna segar dan tekstur
masih tampak tapi belum diperlunak secara nyata
Lapuk sedang Warna asli sudah tidak dapat dikenali dan batuan tampak lunak
Lapuk Beberapa material batuan terkomposisi dan atau terdisentegrasi menjadi
tanah.batuan yang berubah warna atau lunak terdapat sebagai inti batu dalam tanah
Sangat lapuk Seluruh material menjadi tanah, tapi tekstur asli masih tampak
PERLAPISAN
V.thk bed Very thickly bedded >1m
Thk bed thickly bedded 30-100cm
Med. Bed Medium bedded 10-30cm
Thin bed    Thinly bedded 3-10cm
V. thin bed Very thinly bedded 1-3cm
Lam Laminated 3mm-10mm
Thin lam Thinly laminated <3mm

TANAH PENUTUP
Very shallow Tidak ada/sangat tipis 0-10cm
Shallow Tipis 11-25cm
Moderately shallow Tipis sedang 26-50cm
Moderately deep Dalam sedang 51-75cm
Deep Dalam 76-100cm
Very deep Sangat dalam 101-150cm
Exceptionally deep Luar biasa dalam >150cm

DAFTAR PUSTAKA
http://widyawirandika.blogspot.com/2016/04/materi-batubara.html ( refrensi tgl 3 -02
-2020 pkl. 00.30)
https://www.scribd.com/doc/195433264/Evolusi-Tektonik-Dalam-Klasifikasi-Jenis-
Cekungan-Tektonik-Indonesia ( refrensi tgl 3 -02 -2020 pkl. 00.50)
http://suarageologi.blogspot.com/2011/02/pemerian-deskripsi-batubara.html ( copy tgl 3 –
02 – 2020 pkl. 01.00)

Anda mungkin juga menyukai