A. ASUH
1. Nutrisi
Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting. Jumlah dari seluruh
interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsiny. Dengan kata lain nutrisi
adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya.
Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan
pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh.
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan
diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.
Nutrisi merupakan salah kebutuhan fisik yang paling mendasar dan sangat
penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan
anak.Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan
perkembangan anak serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi
dalam tubuh, seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi
seng (Zn), defisiensi vitamin A, defisiensi tiamin, defisiensi kalium, dan lain-lain yang
dapat menghambat proses tumbuh kembang anak.
Apabila kebutuhan nutrisi pada bayi dan anak terpenuhi, diharapkan anak dapat
tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan
kualitas hidup serta mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas. Selain itu, kebutuhan
nutrisi juga dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari karena nutrisi juga merupakan
sumber tenaga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh serta sumber zat pembangun
dan pengatur dalam tubuh.
3. Kebutuhan Pakaian
a. Masa neonatus (0-28 hari)
Penggunaan pakaian BBL bertujuan untuk membuat BBL tetap hangat. Baju BBL
tidak membuat BBL berkeringat. Kain yang menyentuh leher sangat dibutuhkan agar
tetap menjaga kehangatan tubuh BBL, selama musim panas BBL membutuhkan
pakaian dalam dan popok.
b. Masa bayi (29 hari-1 tahun)
Bayi tidak menggunakan koin berlapis seperti bedong namun menggunakan pakaian
bayi yang tetap menjaga kehangatan tubuh bayi.
c. Masa pra sekolah (1-6 tahun)
Pakaian dibutuhkan sesuai perkembangan usia mereka biasanya menggunakan motif-
motif yang sesuai dengan keinginan anak sendiri dan nyaman untuk dipakai bermain.
4. Tempat Tinggal
Kriteria rumah sehat menurut WHO dalam Wicaksono (2009) yaitu:
a. Rumah harus dapat digunakan untuk terlindung dari hujan, panas, dingin, dan untuk
tempat istirahat
b. Rumah memiliki bagian untuk tempat tidur, memasak, mandi, mencuci, dan
kebutuhan buang air
c. Rumah dapat melindungi penghuninya dari kebisingan dan bebas dari pencemaran
d. Rumah dapat melindungi penghuninya dari bahan bangunan yang berbahaya
e. Rumah dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi penghuninya dan tetangga
f. Terbuat dari bahan bangunan yang kokoh dan dapat melindungi penghuninya dari
gempa, keruntuhan, dan penyakit menular
5. Hyegiene Diri
a. Mandi, BAB dan BAK
1) Neonates (0-28 hr)
Bayi baru lahir mulai dimandikan setelah 6 jam pasca persalinan. Hal ini
dilakukan agar bayi tidak kehilangan panas yg berlebihan, agar bayi tidak
hipotermi.Bayi dimandikan 2 kali dalam sehari dengan air hangat dan ruangan
yang hangat.Segera bersihkan bayi setiap selesai BAB dan BAK agar tidak terjadi
iritiasi.
2) Bayi (29 hr- 1th), balita (1-3tahun), anak pra sekolah (4-6 tahun)
Bayi dan balita dimandikan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari, tidak harus
dengan air hangat dapat dimandikan dengan air biasa, hal ini dilakukan agar bayi
dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Pada anak prasekolah kebutuhan
lebih banyak selain mandi 2 kali sehari, membersihkan BAB dan BAK juga
disertai dengan menyikat gigi, cuci muka, dan cuci tangan.
b. Pencegahan infeksi
1) Pencegahan infeksi pada tali pusat
Perawatan tali pusat dilakukan dengan menjaga kebersihan tali pusat agar tetap
bersih, tidak terkena air kencing ataupun kotoran bayi.Apabila tali pusat kotor,
cuci dengan air mengalir, kemudian segera keringkan dengan kasa.Tanda infeksi
pada tali pusat yaitu kulit sekitar tali pusat berwarna kemerahan, ada pus dan
berbau busuk.Segera bawa ke tenaga kesehatan jika terjadi hal tersebut. (Marmi
dan )
2) Pencegahan infeksi mata pada bayi baru lahir
Pencegahan infeksi pada bayi baru lahir dengan pemberian salep mata setelah
bayi lahir.
6. Sanitasi
Pada masa neonates, bayi, balita, dan anak prasekolah membutuhkan bantuan orang tua
untuk mengontrol kebutuhan sanitasinya.Bagi orangtua dapat menerapkan prinsip PHBS.
7. Bermain
Bermain adalah kegiatan utama pada bayi saat beruasia 3-4 bulan. Kegiatan ini
penting bagi pertumbuhan, kognitif, social dan kepribadian anak. Selain itu bermain
memiliki fungsi emosional. Hampir semua anak-anak menghabiskan waktu untuk
bermain. Melalui bermain anak-anak dapat menerima rangsangan dan belajar berbagai
hal. Masa kanak-kanak adalah masa dimana fisik dan otak akan berkembang dengan
sangat cepat dan menentukan masa-masa selanjutya. Pengenalan objek pertama kali
menghasilkan citra dalam memori yang disebut mental image. Proses ini dimulai dari
melihat, mendengar, merasakan, lalu memperhatikan (mengerti, menyimak,
menyemangati) dilanjutkan dengan memahami dan selanjutnya.
Tugas orang tua adalah memilihkan aktivitas bermain yang tepat dan tujuan
memaksimalkan manfaat dari bermain bagi anak-anak. Kandungan utama bermain
adalah aspek fisik dan hubungan sosial. Isi bermain mengikuti trend terarah & dari
sederhana ke rumit. Bermain dimulai dengan bermain afektif sosial (Social affective
play) dimana bayi merasa senang, bahagia berhubungan dengan orang sekitarnya.
Bermain dimulai ketika orang tua berbicara, memeluk, bersenandung, bayi dan anak
memberikan respon dengan tersenyum, mendengkur, bermain dan beraktifitas. Bermain
untuk senang-senang / sense - pleasure play merupakan pengalaman tanpa stimulasi
sosial yang timbul begitu saja. Objek dilingkungan/seperti bahasa, warna, rasa, bau,
tekstur dan konsistensi menarik perhatian anak, menstimulasi inderanya dan member
kesenangan. pengalaman yang menyenangkan bias diperoleh dari merasakan benda
alam/air, pasir, makanan gerakan tubuh /mengayun, melempar, menggendong dan dari
penggunaan indera dan kemampuan lain. Ketika telah terbina ketrampilan meraih dan
memanipulasi, anak berulang kali melatih dan melakukan kemampuan yang baru saja
didapatnya dengan bermain ketrampilan/skill. Bermain-main untuk senang-senang
seringkali terlihat ketika anak mempraktekkan ketrampilan baru, tetapi seringkali
keinginan untuk mendapatkan ketrampilan ini menimbulkan nyeri dan frustasi/misalnya
belajar naik sepeda)
8. Tidur
Tidur adalah keadaan fislogis merupakan kondisi istirahat regular dengan
karakteristik berkurangnya gerakan tubuh dan penurunan tingkat kesadaran. Tahapan
tidur pada bayi dan anak dapat dikelompokan menjadi tidur aktif (REM), dan tidur tenang
(non REM). Tidur memegang peranan penting pada perkembangan bayi. Tidur berfungsi
untuk merangsang hormone pertumbuhan, nafsu makan, merangsang metabolisme,
merangsang pertumbuhan otot dan tulang, serta merangsang perkembangan.
B. ASIH
Kebutuhan yang dipenuhi dari rasa kasih sayang dan luapan emosi. Orang tua terkadang
melupakan pentingnya binaan tali kasih sayang (asih) antara anak dan orang tua dibentuk
sejak anak masih di dalam kandungan hal ini akan dapat dirasakan juga oleh anak.
Kebutuhan asih merupakan kebutuhan bayi guna mendukung perkembangan emosi, kasih
sayang, dan spiritual anak. Kebutuhan asih juga dapat memberikan rasa aman jika dapat
terpenuhi dengan cara kontak fisik dan psikis sedini mungkin dengan ibu. Pemenuhan
kebutuhan asih dipenuhi dengan tidak mengutamakan hukuman pada anak dengan
kemarahan, namun orang tua dapat lebih banyak memberikan contoh bagi anak dengan
penuh kasih sayang.
Lia Dewi, Nanny Vivian.2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Salemba Medika :
Jakarta.
Muslihatun, Nur Wafi. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.Fitramaya: Jogjakarta.
Noordiati. 2019. Asuhan kebidanan, neonates, bayi, balita da nana prasekolah. Malang:
wineka media
Sudarti. Khoirunnisa, Endang. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan Anak Balita.
Nuha Medika: Jogjakarta.