Anda di halaman 1dari 12

KEBUTUHAN DASAR PADA NEONATES, BAYI, BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH

A. ASUH
1. Nutrisi
Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting. Jumlah dari seluruh
interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsiny. Dengan kata lain nutrisi
adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya.
Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan
pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh.
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan
diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.
Nutrisi merupakan salah kebutuhan fisik yang paling mendasar dan sangat
penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan
anak.Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan
perkembangan anak serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi
dalam tubuh, seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi
seng (Zn), defisiensi vitamin A, defisiensi tiamin, defisiensi kalium, dan lain-lain yang
dapat menghambat proses tumbuh kembang anak.
Apabila kebutuhan nutrisi pada bayi dan anak terpenuhi, diharapkan anak dapat
tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan
kualitas hidup serta mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas. Selain itu, kebutuhan
nutrisi juga dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari karena nutrisi juga merupakan
sumber tenaga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh serta sumber zat pembangun
dan pengatur dalam tubuh.

Dampak nutrisi pada tumbuh kembang :


a. Dampak Psikologis
1) Psikodinamik (Freud)
Pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan dasar
melalui oral. Fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapatkan kepuasan dalam
pemenuhan kebutuhan oral saat makan dan minum.Dampak psikodinamik yang
diperoleh bayi adalah kepuasan karena terpenuhinya kebutuhan dasar dan
kehangatan saat pemenuhan kebutuhan dasar tersebut.
2) Psikososial (Erikson)
Fase awal dari pertumbuhan dan perkembangan anak menurut pendekatan
psikososial adalah tercapainya rasa percaya dan tidak percaya.Makanan
merupakan stimulus yang dapat meringankan rasa lapar anak dan pemuasan yang
konsisten terhadap rasa lapar dapat mempengaruhi kepercayaan anak terhadap
lingkungannya terutama lingkungan keluarga.
3) Maturasi Organik (Piaget)
Perkembangan organik yang dilalui anak melalui makanan adalah pengalaman
mendapatkan beberapa sensoris seperti rasa atau pengecapan, penciuman,
pergerkan dan perabaan dengan dikenalkan berbagai macam makanan, anak akan
kaya dengan berbagai macam rasa, demikian juga dengan bertambah kayanya
penciuman melaui bau makanan. Selain itu, dengan makanan anak dapat
meningkatkan keterampilan, seperti memegang botol susu, memegang cangkir,
sendok, dan keterampilan koordinasi gerak, seperti menyuap dan menyendok
makanan.
b. Dampak Fisiologis
Setelah anak dilahirkan, asupan nutrisi yang tepat untuk bayi, prasekolah, usia
sekolah, dan remaja akan sangat berdampak pada pertumbuhan fisik, yaitu anak akan
bertambah berat dan bertambah tinggi atau meningkat secara kuantitas.
Fungsi Pemberian Makan :
1) Fungsi Fisiologis yaitu memberikan nutrisi sesuai kebutuhan agar tercapai
tumbuh kembang yang optimal
2) Fungsi psikologis yaitu penting dalam pengembangan hubungan emosional ibu
dan bayi sejak awal
3) Fungsi Sosial/edukasi yaitu melatih anak mengenal makanan, keterampilan
makan.
4) Gizi lengkap dan seimbang:
5) Suatu gizi lengkap dan seimbang harus mengandung :
6) Bahan makanan sumber tenaga yang berfungsi untuk beraktifitas, contoh : beras,
roti, kentang, mie.
7) Bahan makanan sumber zat pembangun, berfungsi untuk pembentukan,
pertumbuhan dan pemeliharaan sel tubuh, contoh: daging, ikan, telur (protein
hewani) tempe, tahu (protein nabati)
8) Bahan makanan sumber zat pengatur berfungsi untuk mengatur proses
metabolism, contoh :Sayuran: bayam, buncis, wortel, tomat, Buah-buahan:
pisang, pepaya, jeruk, apel

Daftar Makanan atau Nutrisi sesuai Usia Anak


a. 0-6 bulan : Susu ASI atau susu formula
b. 6-7 bulan : Diberikan nasi tim bertahap. Bisa Diselingi buah dan sayur dijus – Mulai
dengan jus 1 mangkok, memenuhi kebutuhan vitamin C. Lu n a k. 1 mangkok jus,
buahlunak dan sayur yang dimasak.
c. 8-12 bulan : Nasi tim atau sayur dan buah bisa diberikan 4 kali sehari termasuk jus.
Daging dan sumber proteinlain. Daging giling dan daging yang dipotong, daging sapi,
telur, ikan, kacang,polong-polongan, keju. Daging ataupun protein diberikan 2 kali
sehari.

Kebutuhan nutrien pada bayi dan anak


Nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Jenis
nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolisme: Air, Protein, Lemak,
Karbohidrat, Vitamin dan mineral.
a. Air
Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium untuk nutrien yang lainnya.
Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting mengingat kebutuhan air pada
bayi relatif tinggi 75-80 % dari berat badan dibandingkan dengan orang dewasa yang
hanya 55-60 %.
b. Protein
Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial. Dua jenis protein yaitu
protein hewani dan protein nabati.Nilai gizi protein hewani lebih besar daripada
protein nabati dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Protein merupakan zat gizi dasar
yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel, selain itu tersedianya protein
dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan
sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik.
c. Lemak
Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dlm jumlah besar kecuali lemak
essensial yaitu asam linoleat dan asam arakidonat.Pada bayi sampai kurang lebih 3
bulan lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari
karbohidrat.
d. Karbohidrat
Merupakan sumber tenaga yang tersedia dengan mudah di setiap makanan. Bayi yang
baru mendapat asupan makanan dari ASI akan mendapatkan asupan kalori sebanyak
40 % dari laktosa. Pada anak yang sudah mendapatkan makanan tambahan PASI,
karbohidrat dapat diperoleh dari makanan yang banyak mengandung tepung, seperti
bubur susu, sereal, nasi tim. Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup
sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15 % dari kalori yang ada maka dapat
menyebabkan terjadi kelaparan dan BB menurun dan sebaliknya jika jumlah kalori
yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dalam jumlah yang tinggi dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan BB.
e. Mineral
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat
penting dalam pengendalian system cairan tubuh.Mineral merupakan konstituen
esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka.Rangka mengandung sebagian besar
mineral.Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.

2. Perawatan Kesehatan Dasar


a. Pelayanan kesehatan
Anak perlu dipantau atau diperiksa kesehatan secara teratur. Minimal dilakukan 8 kali
dalam setahun penimbangan berat badan, SDIDTK 2 kali setahun, pemberian kapsul
vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus yang bertujuan untuk mendeteksi dan
menanggulangi bila ada gangguan tumbuh kembang.
b. Imunisasi
Anak perlu diberikan imunisasi dasar lengkap yaitu BCG, Polio, DPT, HB dan
Campak. Pemberian imunisasi bertujuan untuk mencegah terjadinya suatu penyakit

3. Kebutuhan Pakaian
a. Masa neonatus (0-28 hari)
Penggunaan pakaian BBL bertujuan untuk membuat BBL tetap hangat. Baju BBL
tidak membuat BBL berkeringat. Kain yang menyentuh leher sangat dibutuhkan agar
tetap menjaga kehangatan tubuh BBL, selama musim panas BBL membutuhkan
pakaian dalam dan popok.
b. Masa bayi (29 hari-1 tahun)
Bayi tidak menggunakan koin berlapis seperti bedong namun menggunakan pakaian
bayi yang tetap menjaga kehangatan tubuh bayi.
c. Masa pra sekolah (1-6 tahun)
Pakaian dibutuhkan sesuai perkembangan usia mereka biasanya menggunakan motif-
motif yang sesuai dengan keinginan anak sendiri dan nyaman untuk dipakai bermain.

4. Tempat Tinggal
Kriteria rumah sehat menurut WHO dalam Wicaksono (2009) yaitu:
a. Rumah harus dapat digunakan untuk terlindung dari hujan, panas, dingin, dan untuk
tempat istirahat
b. Rumah memiliki bagian untuk tempat tidur, memasak, mandi, mencuci, dan
kebutuhan buang air
c. Rumah dapat melindungi penghuninya dari kebisingan dan bebas dari pencemaran
d. Rumah dapat melindungi penghuninya dari bahan bangunan yang berbahaya
e. Rumah dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi penghuninya dan tetangga
f. Terbuat dari bahan bangunan yang kokoh dan dapat melindungi penghuninya dari
gempa, keruntuhan, dan penyakit menular

5. Hyegiene Diri
a. Mandi, BAB dan BAK
1) Neonates (0-28 hr)
Bayi baru lahir mulai dimandikan setelah 6 jam pasca persalinan. Hal ini
dilakukan agar bayi tidak kehilangan panas yg berlebihan, agar bayi tidak
hipotermi.Bayi dimandikan 2 kali dalam sehari dengan air hangat dan ruangan
yang hangat.Segera bersihkan bayi setiap selesai BAB dan BAK agar tidak terjadi
iritiasi.
2) Bayi (29 hr- 1th), balita (1-3tahun), anak pra sekolah (4-6 tahun)
Bayi dan balita dimandikan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari, tidak harus
dengan air hangat dapat dimandikan dengan air biasa, hal ini dilakukan agar bayi
dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Pada anak prasekolah kebutuhan
lebih banyak selain mandi 2 kali sehari, membersihkan BAB dan BAK juga
disertai dengan menyikat gigi, cuci muka, dan cuci tangan.
b. Pencegahan infeksi
1) Pencegahan infeksi pada tali pusat
Perawatan tali pusat dilakukan dengan menjaga kebersihan tali pusat agar tetap
bersih, tidak terkena air kencing ataupun kotoran bayi.Apabila tali pusat kotor,
cuci dengan air mengalir, kemudian segera keringkan dengan kasa.Tanda infeksi
pada tali pusat yaitu kulit sekitar tali pusat berwarna kemerahan, ada pus dan
berbau busuk.Segera bawa ke tenaga kesehatan jika terjadi hal tersebut. (Marmi
dan )
2) Pencegahan infeksi mata pada bayi baru lahir
Pencegahan infeksi pada bayi baru lahir dengan pemberian salep mata setelah
bayi lahir.

6. Sanitasi
Pada masa neonates, bayi, balita, dan anak prasekolah membutuhkan bantuan orang tua
untuk mengontrol kebutuhan sanitasinya.Bagi orangtua dapat menerapkan prinsip PHBS.

Sepuluh Indikator PHBS di Tatanan Rumah Tangga:

a Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan.


b Memberi bayi ASI eksklusif.
c Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
d Menggunakan air bersih.
e Menggunakan jamban sehat.
f Memberantas jentik di rumah.
g Makan sayur dan buah setiap hari.
h Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
i Tidak merokok di dalam rumah.

7. Bermain
Bermain adalah kegiatan utama pada bayi saat beruasia 3-4 bulan. Kegiatan ini
penting bagi pertumbuhan, kognitif, social dan kepribadian anak. Selain itu bermain
memiliki fungsi emosional. Hampir semua anak-anak menghabiskan waktu untuk
bermain. Melalui bermain anak-anak dapat menerima rangsangan dan belajar berbagai
hal. Masa kanak-kanak adalah masa dimana fisik dan otak akan berkembang dengan
sangat cepat dan menentukan masa-masa selanjutya. Pengenalan objek pertama kali
menghasilkan citra dalam memori yang disebut mental image. Proses ini dimulai dari
melihat, mendengar, merasakan, lalu memperhatikan (mengerti, menyimak,
menyemangati) dilanjutkan dengan memahami dan selanjutnya.
Tugas orang tua adalah memilihkan aktivitas bermain yang tepat dan tujuan
memaksimalkan manfaat dari bermain bagi anak-anak. Kandungan utama bermain
adalah aspek fisik dan hubungan sosial. Isi bermain mengikuti trend terarah & dari
sederhana ke rumit. Bermain dimulai dengan bermain afektif sosial (Social affective
play) dimana bayi merasa senang, bahagia berhubungan dengan orang sekitarnya.
Bermain dimulai ketika orang tua berbicara, memeluk, bersenandung, bayi dan anak
memberikan respon dengan tersenyum, mendengkur, bermain dan beraktifitas. Bermain
untuk senang-senang / sense - pleasure play merupakan pengalaman tanpa stimulasi
sosial yang timbul begitu saja. Objek dilingkungan/seperti bahasa, warna, rasa, bau,
tekstur dan konsistensi menarik perhatian anak, menstimulasi inderanya dan member
kesenangan. pengalaman yang menyenangkan bias diperoleh dari merasakan benda
alam/air, pasir, makanan gerakan tubuh /mengayun, melempar, menggendong dan dari
penggunaan indera dan kemampuan lain. Ketika telah terbina ketrampilan meraih dan
memanipulasi, anak berulang kali melatih dan melakukan kemampuan yang baru saja
didapatnya dengan bermain ketrampilan/skill. Bermain-main untuk senang-senang
seringkali terlihat ketika anak mempraktekkan ketrampilan baru, tetapi seringkali
keinginan untuk mendapatkan ketrampilan ini menimbulkan nyeri dan frustasi/misalnya
belajar naik sepeda)

8. Tidur
Tidur adalah keadaan fislogis merupakan kondisi istirahat regular dengan
karakteristik berkurangnya gerakan tubuh dan penurunan tingkat kesadaran. Tahapan
tidur pada bayi dan anak dapat dikelompokan menjadi tidur aktif (REM), dan tidur tenang
(non REM). Tidur memegang peranan penting pada perkembangan bayi. Tidur berfungsi
untuk merangsang hormone pertumbuhan, nafsu makan, merangsang metabolisme,
merangsang pertumbuhan otot dan tulang, serta merangsang perkembangan.

9. Kebutuhan Rekreasi dan Waktu Luang


Aktifitas olahraga dan rekreasi digunakan untuk melatih otot dan membuang sisa
metabolisme, selain itu untuk melatih aktifitas motoric dan aspek perkembangan anak.
Aktivitas olahraga dan bermain secara teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah dalam
tubuh, menambah aktivitas fisiologi dan stimulasi terhadap perkembangan otot anak.
Kebutuhan rekreasi merupakan kegiatan yang merupakan untuk menyegarkan fikiran dan
badan. Rekreasi juga dapat digunakan sebagai hiburan.
Manfaat rekreasi :
a. Rekreasi dan kesehatan, Rekreasi dapat menambah dan memelihara kesegaran dan
kesehatan jasmani masing-masing individu.
b. Rekreasi dan kesehatan mental, Rekreasi dapat membina sikap hidup yang sehat dan
membahagiakan.
c. Rekreasi character building, Rekreasi dapat mengembangkan sifat-sifat manusia, dan
sangat mempengaruhi perkembangan kehidupan sosial. Membina kerjasama dan hak-
hak orang lain.
d. Rekreasi dan pencegahan kriminalitas, Rekreasi dapat dihunakan dalam mencegah
kenakalan remaja, yaitu sebagai media penyaluran ambisi dan emosi aktivitas remaja
kearah kegiatan yang bermanfaat.
e. Rekreasi dan moral, Rekreasi dengan aktivitas-aktivitas yang tepat dapat
menimbulkan semangat hidup dan berjuang kembali. Menghilangkan tekanan hidup
sertara sakurang percaya diri. Disamping itu, dengan rekreasi akan dapat
menumbuhkan inspirasi.
f. Rekreasi dan ekonomi, Kegiatan rekreasi merupakan investasi jangka panjang untuk
kesejahteraan dan perkembangan individu.

B. ASIH
Kebutuhan yang dipenuhi dari rasa kasih sayang dan luapan emosi. Orang tua terkadang
melupakan pentingnya binaan tali kasih sayang (asih) antara anak dan orang tua dibentuk
sejak anak masih di dalam kandungan hal ini akan dapat dirasakan juga oleh anak.
Kebutuhan asih merupakan kebutuhan bayi guna mendukung perkembangan emosi, kasih
sayang, dan spiritual anak. Kebutuhan asih juga dapat memberikan rasa aman jika dapat
terpenuhi dengan cara kontak fisik dan psikis sedini mungkin dengan ibu. Pemenuhan
kebutuhan asih dipenuhi dengan tidak mengutamakan hukuman pada anak dengan
kemarahan, namun orang tua dapat lebih banyak memberikan contoh bagi anak dengan
penuh kasih sayang.

Penggolongan kebutuhan asih:


1. Kasih Sayang Orang Tua
Kasih sayang merupakan sebuah perwujudan kebutuhan asih yang dapat
memberikan ketentraman secara psikologis pada anak. Anak berusaha mendapatkan
cinta, kasih sayang, dan perhatian dari orang tuanya. Sumber cinta dan kasih sayang dari
seorang bayi adalah orang tuanya terutama pada ibu melalui komunikasi dari kata-kata
yang diucapkan dan perlakuan ibu pada anaknya. Terpenuhinya kebutuhan kasih sayang
akan membuat perasaan anak bahagia, tenteram, dan aman. Terpenuhinya kebutuhan
kasih sayang juga tercermin dari hubungan yang terjalin dengan baik antara orang tua,
keluarga, dan lingkungan sekitar.
2. Rasa Aman dan Nyaman
Faktor lingkungan menyebabkan anak mengalami perubahanperubahan yang
dapat membuat anak merasa terancam. Anak yang sedang berada pada kondisi terancam
mengalami ketidakpastian dan ketidakjelasan, sehingga anak membutuhkan dukungan
dari orang tua yang dapat mengurangi rasa takut yang dihadapi anak. Rasa aman dan
nyaman dapat terwujud dengan kehangatan dan rasa cinta dari orang tua, serta
kestabilan keluarga dalam mengendalikan stres. Kebutuhan rasa aman dan nyaman juga
ditunjukkan dengan penerimaan anak oleh orang tua, pemenuhan segala kebutuhan anak,
anak selalu diperhatikan, didukung dengan hubungan yang baik dalam sebuah keluarga.
3. Harga Diri
Bayi dan anak memiliki kebutuhan harga diri dan ingin merasa dihargai. Anak
selalu ingin merasa dihargai dalam tingkah lakunya. Anak merasa berbeda dengan orang
lain disekitarnya, sehingga anak juga butuh dihargai. Anak selalu ingin mendapat tempat
dihati keluarganya dan selalu ingin diperhatikan oleh orang-orang disekelilingnya.
4. Dukungan atau Dorongan
Dukungan dan dorongan dari lingkungan sangat diperlukan oleh anak dalam
pengambangan dirinya, karena dengan adanya dukungan atau dorongan dari orang
disekitarnya terutama keluarga akan menjadi motivasi besar bagi anak menjadi lebih baik
lagi. Dukungan dan dorongan yang diberikan oleh orang tua dengan melakukan stimulasi
pada anak untuk melalui tahap perkembangannya dengan optimal. Orang tua yang dapat
memberikan dukungan pada anak akan membentuk anak yang memiliki kepercayaan diri.
5. Rasa Memiliki
Bayi dan anak memiliki kebutuhan rasa memiliki seperti halnya pada orang
dewasa. Anak merasa segala sesuatu yang telah dimilikinya harus dijaga agar tidak
diambil oleh orang lain. Rasa memiliki membuat individu untuk menggabungkan diri
dengan orang lain dan dapat diterima oleh orang lain.
6. Kebutuhan untuk mendapatkan pengalaman dan kesempatan
Pengalaman merupakan suatu hal yang berharga bagi anak. Anak akan merasa
lebih percaya diri dan merasakan kesuksesan dari pengalaman yang didapatkannya, dan
digunakan dalam kehidupannya sehari-hari. Pengalaman-pengalaman yang didapatkan
oleh anak perlu mendapatkan penghargaan agar dapat membuat anak menjadi lebih
berkembang. Orang tua juga perlu memberikan kesempatan untuk anak mengeksplorasi
lingkungannya. Orang tua harus belajar mengetahui batasan tertentu untuk membiarkan
anak, sehingga anak memiliki kesempatan mengembangkan kreatifitasnya dan tidak
selalu dilarang oleh orang tuanya.
7. Mandiri
Kemandirian merupakan kemampuan untuk berusaha dan berupaya dengan diri
sendiri. Kemandirian juga dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan untuk memikirkan,
merasakan, dan melakukan sesuatu sendiri dan tidak bergantung pada orang lain.
Kemandirian menurut Harvighurst terdiri dari aspek intelektual (kemauan seseorang
untuk berpikir dan menyelesaikan masalahnya sendiri), aspek sosial (kemauan untuk
membina hubungan dengan orang lain disekitarnya), aspek emosi (kemauan mengelola
emosinya sendiri), aspek ekonomi (kemauan untuk mengelola kebutuhan ekonominya).
Salah satu bentuk kemandirian yang telah ditunjukkan anak adalah kemauan anak untuk
mengeksplorasi lingkungan sejak bayi.
Kemandirian anak sebagian besar dipengaruhi oleh peran pola asuh dan
lingkungan sekitarnya, bukan pengaruh faktor genetis. Anak yang mandiri memiliki ciri
khas diantaranya anak lebih senang memecahkan masalahnya sendiri daripada
mengkhawatirkan masalahnya, tidak takut mengambil risiko atas keputusannya, percaya
terhadap pemikiran sendiri sehingga anak tidak banyak meminta bantuan pada orang lain,
memiliki kontrol pada dirinya sendiri.
Ketiga kebutuhan di atas harus diberikan secara bersamaan sejak janin hingga
anak lahir, karena ketiga kebutuhan di atas saling berpengaruh. Tidak terpenuhinya salah
satu kebutuhan di atas akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak tidak
optimal. Proses pertumbuhan dan perkembangan anak berbeda-beda, sehingga kebutuhan
dasar anak harus dipenuhi dengan optimal. Proses tumbuh kembang dapat berjalan
lambat atau cepat bergantung dari internal individu dan lingkungan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi tumbuh kembang secara langsung maupun tidak langsung memberikan
efek besar terhadap tumbuh kembang anak. Pemenuhan kebutuhan anak tersebut terdiri
dari kebutuhan dasar asuh, asah, dan asih yang bertujuan agar anak dapat tumbuh dan
berkembang dengan sebaik-baiknya secara fisik, mental, dan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Arifah, Nurul. 2013. Hubungan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Balita (Asuh, Asah dan Asih)
dengan Perkembangan Balita yang Berstatus BGM di Desa Sukojember Kecamatan Jelbuk
Kabupaten Jember

Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 2, No. 1, Januari 2013

Lia Dewi, Nanny Vivian.2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Salemba Medika :
Jakarta.

Muslihatun, Nur Wafi. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.Fitramaya: Jogjakarta.

Noordiati. 2019. Asuhan kebidanan, neonates, bayi, balita da nana prasekolah. Malang:
wineka media

Sudarti. Khoirunnisa, Endang. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan Anak Balita.
Nuha Medika: Jogjakarta.

Wicaksono, Andie A. 2009. Menciptakan Rumah Sehat. Depok: Penebar Swadaya

Anda mungkin juga menyukai