Anda di halaman 1dari 4

Handout kuliah

Sistem Endokrin

Dr Bahana Sugiri

Di dalam tubuh manusia secara umum ditemukan 2 jenis kelenjar / organ. Pertama adalah
kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang memiliki saluran dan kedua yaitu kelenjar endokrin yang
tidak memiliki saluaran pengeluaran. Dilihat dari fungsinya, produksi kelenjar ada 2 macam, berupa
- sekreta : dimanfaatkan tubuh, contoh : enzim, hormon.
- ekskreta : dibuang oleh tubuh, contoh : urin, keringat.

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang menghasilkan hormon yang
tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain.

Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam
tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.

Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan
kimiawi antar sel atau antar kelompok sel. Semua organisme multiselular, memproduksi hormon.
Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu
tindakan atau aktivitas tertentu. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf.
Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu
panjang. Contohnya pertumbuhan dan pematangan seksual.

Tindakan yang dilakukan karena pesan hormon sangat bervariasi, termasuk di antaranya adalah
perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram),
pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas
baru atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon
dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduks
pada hampir semua organisme multiselular.

Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak).
Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang
juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu
mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim
impuls saraf ke lobus posteriornya.
Faktor Regulasi

Faktor regulasi adalah senyawa kimia yang mengontrol produksi sejumlah hormon yang memiliki
fungsi penting bagi tubuh. Senyawa tersebut dikirim ke lobus anterior kelenjar pituitari oleh
hipotalamus. Terdapat 2 faktor regulasi, yaitu faktor pelepas (releasing factor) yang menyebabkan
kelenjar pituitari mensekresikan hormon tertentu dan faktor penghambat (inhibiting factor) yang
dapat menghentikan sekresi hormon tersebut. Sebagai contoh adalah FSHRF (faktor pelepas
FSH) dan LHRF (faktor pelepas LH) yang menyebabkan dilepaskannya hormon FSH dan LH.

Hormon Antagonistik

Hormon antagonistik merupakan hormon yang menyebabkan efek yang berlawanan, contohnya
glukagon dan insulin. Saat kadar gula darah sangat turun, pancreas akan memproduksi glukagon
untuk meningkatkannya lagi. Kadar glukosa yang tinggi menyebabkan pankreas memproduksi
insulin untuk menurunkan kadar glukosa tersebut.

Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan

Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid,
kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
a. Hipofisis

Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam- macam hormon
yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland
(kelenjar induk / kelenjar ibu). Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
1. Hipofisis bagian anterior
2. Hipofisis bagian tengah,Menghasilkan hormon perangsang melanosit atau Melanosit
Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan
kulit menjadi hitam.
3. Hipofisis bagian posterior

b. Tiroid ( Kelenjar Gondok )

Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah
yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid
menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu
tubuh.

Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang
mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk
membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga
pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan
kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot.
Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di
dalam makanan.

Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi)
dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah,
gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar
(eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.

c. Paratiroid ( Kelenjar Anak Gondok )

Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi
mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani
dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan
membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.

Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini
mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung
kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini
disebut von Recklinghousen.

d. Kelenjar Adrenal ( Suprarenal / Anak Ginjal )

Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu
kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah
(medula).

Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut:
timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah - muntah, terasa sakit di dalam tubuh.
Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga
denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya
saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut
berdiri.

e. Pankreas

Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi
sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur
konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan
dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit
diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang
bekerja antagonis dengan hormon insulin.

f. Ovarium

Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga
menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.

1. Estrogen, Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang
oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda
kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang
dapat membedakan wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya,
perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
2. Progesteron, Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang
oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang
sudah dibuahi.

Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah


pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan
kehamilan.

g. Testis

Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan
sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu
testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda
kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.

Cintai Ilmu IKhlaskan Amal

www.berbagi-sehat.com

Anda mungkin juga menyukai