Anda di halaman 1dari 32

Laporan

Simulasi 2 MonsoonSIM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Akuntansi

Oleh :

Hesni Salwari 120110170006

Laudhita Iftitania 120110170042

Yolanda Fitrionita 120110170079

Dwi Anggraeni Yuniarti 120110170125

Riva Nur Amalia 120110170126

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2020
A. Pengertian MonsoonSIM

MonsoonSIM, yang merupakan game simulasi bisnis dimana masing-masing tim


akan bersaing untuk mengelola perusahaan virtualnya masing-masing. Kerjasama dan
komunikasi merupakan salah satu elemen penting yang tidak terlepas dari permainan ini.
Mahasiswa tanpa disadari akan belajar dan sambil saling bersaing satu sama lain untuk
mengelola dan menjadi perusahaan virtual yang terbaik.

MonsoonSIM bersifat dinamik, yang artinya tidak selalu berarti bahwa jika Anda
mengalami keuntungan yang sangat besar pada game sebelumnya, maka pada game
kedua Anda akan mendapatkan keuntungan yang sama. Banyak hal-hal yang
mempengaruhi jalannya game ini. Bahkan setiap tim dapat mempengaruhi game ini
secara keseluruhan.

B. Fungsi dan Fitur-Fitur pada modul MonsoonSIM

MonsoonSIM memiliki 12 modul yang bisa dijalankan, dan dapat


diklasifikasikan menjadi 4 bagian yaitu modul finansial, modul penjualan, modul
operasional/ produksi, dan modul SDM. Pada simulasi 1 dan 2 kami menjalankan 8
modul, yaitu modul general, Finance, Procurement, Retail, Marketing, Forecasting, B2B,
dan Warehouse, .

1. Modul General

Modul ini berfungsi untuk melihat anggota team, kompetitor, dan environment

a. Environment : pada fitur ini kita dapat mengetahui informasi tentang game
title, game code, trainer, nama team, team ID, maksimum hari yg dapat
digunakan, berapa detik per hari, jumlah kelompok yg bermain, dan tanggal
dibuatnya game ini.
b. My Teammates : fitur ini berguna untuk melihat anggota team
c. Competitor : Fitur ini berguna untuk mengetahui siapa saja pesaing kita
dalam game ini.
d. Transaction list : merupakan fitur tentang apa saja yang sedang diproses,
misalnya pembelian finish good yg masih dalam perjalanan.
e. Inbox/mail : Fitur yang berguna ketika ada yang mengirim pesan.

2. Modul Finance

Modul ini berfungsi untuk melihat kondisi keuangan perusahaan. Dari modul
ini kami dapat mengetahui berapa ​cash on hand. ​harga jual produk, dan
keuntungan yang kami dapatkan setiap harinya. kami memonitor modul ini dalam
melakukan strategi penjualan.

a. Profit and Loss

Pada sub modul ini terdapat kumpulan akun yang menunjukkan


keuntungan penjualan (​sales revenue) Cost of Goods Sold ​dan ​Operating
Expense ​dimana dihasilkan jumlah ​net profit​. Sub modul ini memberikan
bayangan kepada perusahaan dan merupakan indikator dalam menilai hasil
penjualan.
b. Balance Sheet

Pada Sub ini dapat diketahui berapa Aset, Liabilitas dan ​Owner’s
Equity p​ erusahaan. sampai hari ke-30, dapat diketahui ​cash on hand,
inventory value ​sebagai total aset. selain itu diketahui pula ​total net profit
dan Paid In Capital. .

c. Trial Balance

Trial Balance merupakan laporan keuangan yang menunjukkan jumlah


akhir dari semua akun yang ada.
d. Delinquents
Dari penjelasan singkat, ​Delinquents ​adalah kondisi dimana pembayaran
yang dilakukan atas pembelian/pembayaran sewa tidak berhasil. hal ini bisa
terjadi karena uang yang ada tidak cukup. sub modul ini akan memberikan
pengaruh pada ​credit rating p​ erusahaan sehingga harus dihindari dengan
mengatur arus kas agar tetap baik. Sampai hari ke-30 belum ada penggunaan
dari sub modul ini.

e. Process Control

Pada ​Process Control, ​pengguna dapat melakukan otomatisasi atas


proses-proses approval yang sering dilakukan atau sesuai keinginan
pengguna, misalnya melakukan otomatisasi approval saat pembelian finish
goods .
f. Profit and Loss ​(Grafik)

Pada Sub modul ini dapat dilihat laba rugi berupa grafik sebagai indikator.

g. Overhead

Pada sub modul overhead ini memberikan informasi dalam bentuk


grafik mengenai pengeluaran dana dan dapat digunakan untuk menganalisis
biaya.

3​. ​Modul Procurement

Modul ini berfungsi untuk melakukan pembelian.

a. Procure Finish Goods : Menu ini digunakan untuk membeli finish goods yang
akan dijual kembali. Pada menu ini kita akan memilih vendor, lokasi yang
akan ditambah produknya, dan jumlah masing-masing dari produk, serta
pengiriman dari produk tersebut. Untuk pengiriman produk terbagi menjadi 2,
yaitu Immediate delivery-COD dan Blanket Purchase-COD.

Immediate delivery-COD merupakan pengiriman sekaligus atau


langsung semua dari pembelian kita. misal, kita membeli Orange Juice 10.000
unit, maka akan dikirim 10.000. Sedangkan, Blanket Purchase-COD
merupakan pengiriman produk bertahap, misalnya dikirim 10% setiap 3 hari.

4. Modul Retail

Modul ini berfungsi untuk mengatur tentang penjualan.

a. Retail Sales : Digunakan untuk mengatur harga jual produk perusahaan.


Namun, didalam mengatur harga haruslah berhati-hati. Jangan terlalu tinggi
dan jangan terlalu rendah serta harus melihat jumlah average cost.
b. Location : Modul ini berfungsi untuk mengatur besarnya kapasitas toko, baik
diperbesar atau dipersempit. Setiap 100m2 dapat menampung 33.000 unit.
c. Price : Fitur ini berguna untuk memperlihatkan harga masing-masing produk
pada berbagai tempat dari hari pertama dalam bentuk grafik.
d. Sales By Product : Fitur ini berisi jumlah uang hasil penjualan per hari
masing-masing produk di berbagai tempat dan disajikan dalam bentuk grafik.
e. Unit Sold : Fitur ini berisi jumlah penjualan per hari dalam bentuk unit
masing-masing produk di berbagai tempat dan disajikan dalam bentuk grafik.
f. Unit Remain : Fitur ini berisi jumlah unit yang tersisa per hari masing-masing
produk di berbagai tempat dan disajikan dalam bentuk grafik.

5. Modul Marketing

Modul ini berfungsi untuk melakukan pemasaran.

a. Set Marketing Expense : Untuk mengatur pengeluaran promosi produk agar


lebih dikenal dan diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Disini kita juga
perlu untuk memilih media yang mana.
b. Buy Marketing Report: Menu yang digunakan untuk membeli ​marketing
report ​yang dapat mengetahui detail dari kompetitor, seperti harga, unit sold,
market share, lokasi dll.
c. View Marketing Report : Menu ini digunakan untuk melihat laporan yang
telah dibeli sebelumnya.

6. Modul Forecasting

Modul forecast merupakan modul yang menunjukkan prediksi mengenai


penjualan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Modul ini dapat membantu
user untuk memperkirakan kebutuhan di masa yang akan datang meliputi unit
product , waktu, serta lokasi yang perlu diperhatikan dalam rangka memenuhi
permintaan pasar.
a. Retail Demand

Sub-modul ini menunjukkan grafik mengenai prediksi permintaan


(demand) terhadap penjualan produk dari hari ke hari di setiap lokasi retail .
Ketika grafik naik, artinya permintaan akan produk di lokasi tertentu akan
meningkat selama beberapa hari sesuai pergerakan grafiknya.

b. Wholesales Demand

Sub-modul ini menampilkan grafik yang menunjukkan prediksi


permintaan (demand) untuk penjualan secara grosir (wholesale). Grafik ini
berguna apabila ingin melakukan penjualan melalui modul B2B. Ketika grafik
naik, artinya permintaan akan produk tersebut akan meningkat selama
beberapa hari sesuai pergerakan grafiknya.
7. Modul B2B

Merupakan modul dimana perusahaan dapat menjual barang kepada


perusahaan lain dalam kuantitas yang cukup besar. Meskipun keuntungan yang
didapatkan tidak sebesar menjual di retail satuannya, tapi karena dibeli dengan
kuantitas yang besar membuat sales revenue dan cash on hand bertambah dengan
cepat.

a. B2B Show Offers

Sub modul ini memunculkan tawaran-tawaran yang dilakukan oleh


perusahaan yang ingin membeli produk yang dimiliki oleh perusahaan. Namun
dalam mendapatkan transaksi tersebut, peserta harus bersaing dengan
kompetitor lainnya. Untuk mendapatkan tawaran tersebut ada dua cara, yaitu :

● Deal : peserta harus melakukan deal secepatnya sebelum deal dilakukan


oleh kompetitornya (siapa cepat dia yang mendapatkan tawaran)

● Bid : peserta harus menawarkan harga yang paling rendah diantara


kompetitornya agar bisa mendapatkan tawaran.
b. B2B sales order list

Dalam sub-modul ini, peserta dapat melihat transaksi mana saja yang
berhasil didapatkan tawarannya. Di sub-modul ini, peserta dapat melihat juga
kapan barang tersebut harus dikirimkan (bisa dilihat di need day) jika lebih
dari itu maka peserta akan mendapatkan penalti keterlambatan pengiriman
barang. Ketika tawaran berhasil didapatkan maka barang yang dipesan harus
segera dikirim jangan sampai barang tidak dikirim dan mendapatkan penalti.
Cara untuk mengirimkan barangnya adalah dengan meng klik allocate , lalu
akan muncul box seperti dibawah ini :
Tulisan yang berwarna merah menunjukkan banyaknya unit barang
yang dibutuhkan untuk dikirim. Sedangkan di bawahnya merupakan jumlah
stok yang berada di retail maupun warehouse . Peserta dapat memilih dari
mana barang tersebut akan dikirim dan masukkan jumlah unit sesuai dengan
pesanan di dalam kotak putih. Peserta juga dapat mengirimkan barang dari
beberapa tempat, hal ini dapat membantu jika warehouse kekurangan barang
atau retail mengalami overflow .

8. Modul warehouse

Modul yang berguna untuk mengatur persediaan dalam perusahaan, seperti


melakukan restock finished goods dan raw materials kedalam gudang, dan
mendistribusikan persediaan yang terdapat dalam gudang ke toko-toko retail yang
kita miliki

Warehouse/Logistics summary akan selalu berada di paling bawah laman


MonsoonSIM. Fitur ini berguna untuk melihat summary dari data warehouse/logistic
yang dimiliki oleh perusahaan sehingga memudahkan peserta dalam mengambil
keputusan yang harus dibuat selama simulasi berlangsung.
a. Location

Menunjukkan daftar lokasi yang tersedia, biaya sewa/hari/m2, dan opsi


untuk menyewa tempat. Lokasi yang sudah terdapat toko retail tidak dapat
dipilih untuk membuka warehouse dan juga sebaliknya. Ukuran tempat yang
akan disewa dapat dipilih dengan kelipatan 500 m2, begitu juga dengan
kontraknya yang terdiri dari daily contract, 7-day contract (20% discount), dan
30-day contract (60% discount). Untuk setiap 1000 m2, maka dapat diisi total
300.000 produk.

b. Move stock

Digunakan untuk memindahkan persediaan finished goods dari satu


lokasi ke lokasi lainnya. Persediaan dapat dipindahkan dari warehouse ke retail
begitu juga sebaliknya dari retail menuju warehouse.
c. Stock move list

Berisi informasi mengenai jumlah persediaan yang akan dipindahkan


dan darimana asalnya serta kemana tujuannya. Terdapat juga informasi
mengenai value persediaan yang akan dipindahkan, dan juga timetable proses
perpindahan persediaan.

d. Schedule auto replenishment

Digunakan untuk membuat proses restock dari warehouse menuju retail


menjadi otomatis. Terdapat dua bagian yang dapat diubah yaitu When quantity
less than dan Replenish quantity. Cara kerjanya adalah ketika persediaan di
retail berada dibawah nilai ‘ When quantity less than’, maka warehouse secara
otomatis akan mengirim persediaan sesuai dengan nilai ‘ Replenish quantity’
yang telah kita tetapkan.
e. Procure finished goods

Digunakan untuk membeli finished goods yang akan dikirim ke


warehouse . Untuk membeli, harus ditentukan terlebih dahulu vendor mana
yang dipilih,lokasi tujuan, jumlah yang akan dibeli untuk masing - masing
produk, dan jenis pembayarannya ( immediate shipment/ blanket purchase ).
Immediate shipment berarti barang yang dibeli akan langsung dikirimkan
seluruhnya, blanket purchase berarti barang yang dibeli dikirimkan beberapa
kali secara berkala (10% tiap 7 hari).

C. Keterkaitan masing-masing modul dengan yang lain

1. Modul General

Modul General merupakan modul yang bersifat paling umum, sehingga modul
ini memiliki hubungan dengan seluruh modul yang digunakan pada simulasi
MonsoonSIM, terkait dengan hubungan dengan modul lainnya khususnya pada
menu ​transaction list ​merupakan daftar transaksi secara keseluruhan yang
dilakukan oleh anggota pada tim yang sama, transaksi-transaksi tersebut dapat
berupa transaksi yang membutuhkan ​approval ​dan suatu proses transaksi yang
sedang dilakukan ataupun transaksi yang sudah selesai. Transaksi-transaksi yang
terjadi berhubungan dengan seluruh modul (​retail, marketing, finance, d​ an
procurement​).

2. Modul Procurement

Modul Procurement merupakan modul yang digunakan untuk memilih


vendor dalam melakukan pembelian produk yang akan dijual sesuai dengan lokasi
pengiriman dan metode pembayaran yang dipilih sehingga mempengaruhi
pengeluaran kas dan tipe pengiriman seperti apa yang dipilih. Terkait dengan
modul procurement sangat berhubungan erat dengan modul general yaitu transaksi
pembelian produk akan muncul pada ​transaction list​, pada modul finance akan
berpengaruh pada COGS per produk, dan terkait dengan modul retail adalah terkait
dengan lokasi pengiriman produk yang membutuhkan stok produk.

3. Modul Finance

Modul Finance merupakan modul yang berhubungan dengan seluruh modul


yang ada karena modul finance menunjukkan hasil dari simulasi yang dilakukan
pada modul general, retail, procurement, dan marketing. Hasil yang ditunjukkan
dapat berupa nominal maupun diagram seperti diagram batang, diagram garis,
maupun diagram pie yang memudahkan kami dalam melihat suatu perkembangan
yang ingin kami analisis seperti ketika COGS kami tinggi maka kami akan
berusaha menekan ​expense, a​ tau ketika profit turun maka strategi yang kami
lakukan adalah melakukan marketing agar market share meningkat sehingga
menghasilkan profit yang tinggi.

4. Modul Marketing

Modul Marketing merupakan modul yang berkaitan erat dengan ​market


share p​ roduk dan penentuan strategi serta pengambilan keputusan. Untuk itu,
modul marketing memiliki hubungan dengan seluruh modul khususnya terkait
dengan ​marketing report ​yang menjadi pedoman kami dalam menentukan
keputusan yang baik, seperti ketika melihat tim lain membuka toko di lokasi A, B,
C maka keputusan yang kami ambil adalah membuka toko pada lokasi D dengan
asumsi toko kami akan menjadi ​market leader p​ ada lokasi tersebut, ataupun ketika
tim lain memasang harga yang rendah dan ketika dilihat toko kami memasang
harga yang terlalu tinggi sehingga unit sold menjadi rendah dan net profit menurun,
maka yang kami lakukan adalah menurunkan harga produk. Selain itu, untuk
melihat ​marketing daily t​ im lain pun menjadi bahan analisis kami dalam
melakukan ​marketing ​apabila tim lain melakukan ​marketing daily s​ ecara
besar-besaran ataupun sebaliknya maka kami akan mengikuti aktivitas pasar yang
lebih dominan. Karena untuk melakukan strategi ​differentiation ​sangat sulit
menyebabkan kami lebih dominan melakukan strategi ​low cost ​untuk mencari
pasar.

5. Modul Warehouse

Modul Warehouse merupakan modul terkait dengan aktivitas yang


berhubungan langsung dengan gudang. Gudang ini digunakan untuk menyimpan
produk yang dapat dikirimkan kepada ​Retail d​ an untuk keperluan B2B. Hubungan
dengan modul lainnya yaitu modul warehouse digunakan untuk mengirimkan
produk ke ​retail d​ engan cara mengirimkan dari gudang secara langsung maupun
antar ​retail. ​Lalu, keterkaitan dengan modul B2B adalah modul ​warehouse d​ apat
memudahkan aktivitas pengiriman barang dari B2B ​order list ​kepada perusahaan
yang telah setuju melakukan kontrak B2B dengan perusahaan kita. Baik dengan
tawaran ​“deal”​ maupun ​“bid”.

6. Modul B2B

Modul B2B atau ​Business to Business a​ dalah modul yang paling berkaitan
dengan modul ​warehouse k​ arena sesuai dengan penjelasan pada hubungan modul
warehouse dan B2B yang telah dijelaskan diatas. Selain itu, modul ini pun
berkaitan dengan modul ​finance yaitu ​revenue​, pendapatan, c​ash on hand, ​dan
profit and loss. ​Karena modul B2B ini adalah cara perusahaan mendapatkan dan
menjualkan produknya secara cepat dengan jumlah yang sangat besar dalam sekali
kontrak B2B.
7. Modul Forecasting

Modul ​Forecasting adalah modul yang berkaitan dengan modul ​retail dan
B2B. Terkait hubungannya dengan modul retail yaitu terletak pada sub modul
retail d​ emand dimana menunjukkan bahwa adanya suatu kenaikan ​demand
maupun keadaan ​demand tertentu yang akan terjadi pada waktu tertentu sehingga
memudahkan retail dalam mengatur ​stock produknya. Selain itu, untuk modul B2B
pun dapat mempengaruhi permintaan produk apa yang akan banyak ditawarkan
pada saat waktu tertentu yaitu pada sub menu ​wholesales demand.

8. Modul Retail

Modul Retail merupakan modul yang terkait dengan aktivitas yang berkaitan
langsung dengan produk seperti ​retail sales, unit sold, d​ an lain-lain. Untuk
hubungan dengan modul yang lainnya yaitu:

1. Modul General: Terkait dengan modul general, setiap aktivitas yang


berhubungan dengan transaksi-transaksi yang bersifat membeli, mengubah,
menambah, ataupun mengurangi maka akan muncul pada menu ​transaction
list p​ ada modul general.
2. Modul Finance: Terkait dengan modul finance, segala bentuk transaksi
yang dihasilkan oleh modul retail seperti perubahan harga, penentuan
lokasi toko, dan lain-lain hasilnya secara keseluruhan akan terlihat pada
modul finance seperti pembelian lokasi toko, perubahan harga produk dapat
mempengaruhi COGS dan ​revenue ​hingga mempengaruhi profit yang
​ empengaruhi
diperoleh, mempengaruhi nominal pada ​balance sheet, m
profit and loss serta jika penggunaan modul retail tidak benar maka akan
berpengaruh terhadap nilai kas yang menurun hingga melakukan pinjaman
ke bank dengan bunga 60% per harinya.
3. Modul Procurement: Terkait dengan modul procurement yaitu modul yang
digunakan untuk membeli produk yang ingin dijual yaitu ​apple, melon, d​ an
orange juice a​ kan mempengaruhi COGS yang merupakan pertimbangan
dalam mengatur harga produk agar tidak mengalami kerugian.
4. Modul Marketing: Terkait dengan modul marketing yang merupakan
expense center k​ arena ketika melakukan marketing akan meningkatkan
expense ​dan tentunya berpengaruh terhadap COGS produk serta semakin
tinggi nilai marketing yang dikeluarkan maka ​expense a​ kan semakin besar.

D. Key Performance Indicator (KPI)

Key Performance Indicator (KPI) merupakan matrik baik finansial maupun


non finansial yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur performa kinerjanya. ​Key
Performance Indicator biasanya digunakan untuk menilai kondisi suatu bisnis serta
tindakan apa yang diperlukan untuk menyikapi kondisi tersebut.

Oleh karena itu sebelum menetapkan Key Performance Indicators, perusahaan


harus melakukan beberapa persiapan berikut ini:

1. Menetapkan tujuan yang hendak dicapai.


2. Memiliki bisnis proses yang telah terdefinisi dengan jelas.
3. Menetapkan ukuran kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai.
4. Memonitor setiap kondisi yang terjadi serta melakukan perubahan yang
diperlukan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka
pendek maupun tujuan jangka panjang.

Key Performance Indicators membutuhkan perencanaan yang matang. Selain itu


juga harus didukung oleh ketersediaan data dan informasi yang akurat serta konsisten. Di
sinilah peran penting sistem informasi bagi sebuah perusahaan. Dalam penilaian KPI
yang ditetapkan terkait dengan MonsoonSIM sebagai aplikasi yang digunakan untuk
melakukan ​simulasi bisnis 1 dalam Mata Kuliah Kapita Selekta Akuntansi pada modul
general, finance, procurement, retail, ​dan ​marketing adalah masing-masing dengan
bobot 10%, yaitu:

1. Cash On Hand - (Accumulated)


2. Net Profit - (Accumulated)
3. Operating Expense - (Accumulated)
4. Retail Stockout - (Accumulated)
5. Inventory Value - (Accumulated)
6. Gross Profit Margin - (Accumulated)
7. Market Share - Unit Sold - Retail - (Accumulated)
8. Retail Sales - (Accumulated)
9. Sales Revenue - (Accumulated)
10. Space utilization - (Accumulated)

Dalam penilaian KPI yang ditetapkan terkait dengan MonsoonSIM sebagai


aplikasi yang digunakan untuk melakukan ​simulasi bisnis 2 dalam Mata Kuliah Kapita
Selekta Akuntansi pada modul ​general, finance, procurement, retail, warehouse,
forecasting, B2B d​ an ​marketing​ adalah masing-masing dengan bobot 10%, yaitu:

1. Cash On Hand - (Accumulated)


2. Net Profit - (Accumulated)
3. Operating Expense - (Accumulated)
4. Retail Stockout - (Accumulated)
5. Inventory Value - (Accumulated)
6. Gross Profit Margin - (Accumulated)
7. Market Share - Unit Sold - Overall- (Accumulated)
8. Retail Sales - (Accumulated)
9. Sales Revenue - (Accumulated)
10. Space utilization - (Accumulated)

Untuk hasil KPI yang telah diolah dan diurutkan sesuai kelompok dengan
akumulasi KPI tertinggi hingga terendah adalah sebagai berikut:
1. Hasil KPI simulasi 1

2. Hasil KPI simulasi 2


E. Strategi umum

Strategi umum yang kami gunakan sebagai tim, yang pertama yaitu dengan
membeli lokasi gudang sebanyak dua lokasi yaitu di Bangkok dan Kuala Lumpur karena
sebelumnya kami pernah membuka toko pada kedua lokasi tersebut dan ternyata hasilnya
kurang memuaskan, selain itu kami membeli lokasi toko yang akan kami gunakan dan
membeli stok barang jadi untuk di letakkan di toko yang telah kami beli sesuai dengan
lokasi yang dipilih, setelah 1-2 hari berlalu kami membeli ​marketing report ​untuk
melihat perkembangan toko milik kami dan milik tim lain, ​marketing report d​ apat
menunjukan berbagai strategi tim lain seperti lokasi mana saja yang dipilih oleh tim-tim
lain sebagai lokasi toko, harga tiap jenis produk, ​marketing expense ​yang dikeluarkan
oleh masing-masing produk dan lokasi, jumlah unit yang terjual dan jumlah pendapatan
yang diperoleh oleh tim-tim lain sehingga dengan adanya informasi tersebut dapat
memudahkan kami dalam melakukan ​monitoring d​ an pengambilan keputusan yang tepat.
Keputusan yang kami ambil setelah melihat ​marketing report a​ dalah sebagai berikut:

1. Terkait dengan harga per produk (​orange, melon, apple)​ , apabila ​market share
dan jumlah unit terjual dipengaruhi oleh harga produk yaitu jika semakin rendah
harga produk maka jumlah unit terjual akan meningkat, akan tetapi tentunya akan
menurunkan ​profit y​ ang diperoleh.
2. Terkait dengan ​overflow ​barang yang terjadi, maka kami akan menggunakan
media ​marketing s​ ebagai cara untuk meningkatkan minat konsumen terhadap
produk kami.
3. Terkait dengan lokasi yang tidak dipilih oleh tim lain, akan menjadi lokasi baru
yang akan kami buka untuk toko kami.
4. Terkait dengan tingginya ​marketing expense a​ kan berpengaruh terhadap ​profit
dan COGS per produk sehingga akan meningkat, oleh karena itu kami tidak
hanya berfokus pada ​marketing ​untuk meningkatkan ​revenue k​ ami, akan tetapi
strategi menurunkan harga selagi masih diatas COGS kami lakukan juga.

Selain membeli ​marketing report, k​ ami pun melakukan B2B


sebanyak-banyaknya dengan menawarkan harga diatas COGS dan di bawah maksimal
harga yang diminta serta menghindari adanya komplain dengan tetap menjaga ​stok
barang digudang agar selalu tersedia agar kontrak B2B dapat diselesaikan. Strategi
berikutnya secara umum adalah melihat ​forecasting ​dengan mengantisipasi
kemungkinan kenaikan penjualan d​ an melakukan penyesuaian dengan jumlah stok
baik pada toko maupun gudang.

F. Strategi per Bidang

1. Finance

Selalu melakukan pengecekan terhadap komponen financial seperti, cash on


hand, net profit, sales, trading profit, operating expense dan average cost. Kami
juga memperhatikan ​cash flow ​agar tidak terjadi pengeluaran yang terlalu banyak
dan mempengaruhi ​cash on hand.

2. Procurement

Strategi yang kami ambil dalam pembelian barang jadi untuk penjualan
adalah memperbanyak pesanan kepada vendor di hari pertama dan akan melihat
vendor manakah yang baik dalam pengirimannya atau yang buruk dalam
pengiriman. Sehingga tim mampu untuk tetap berkonsisten memilih vendor yang
baik dalam waktu pengiriman walaupun sebenarnya keterlambatan vendor dalam
memenuhi kebutuhan tim tidak bisa di pungkiri.

3. Retail
​Tim kami melihat wilayah mana yang telah habis dahulu penjualannya atau
hampir habis, jika wilayah A misalnya sangat cepat habis, maka tim kami akan
langsung mengisi nya sehingga tidak terjadi kehabisan barang jadi.
4. Marketing

Tim kami berfokus pada marketing, kami melakukan marketing secara


maksimal sebelum kami melakukan penurunan harga. Setiap produk di berbagai
tempat kami berikan marketing agar produk tersebut menjadi laku dan kami tidak
perlu menurunkan harga, sehingga jumlah profit yang kan kami terima tidak
berkurang. Namun kami juga melakukan penurunan harga ketika strategi marketing
tidak berhasil dan harga kami terlalu tinggi daripada harga pesaing lain.

5. Forecasting

Strategi yang dapat dilakukan terkait dengan sub-modul Retail Demand ini
yaitu dengan memaksimalkan ketersediaan produk pada saat menjelang terjadinya
lonjakan permintaan. Sesuaikan permintaan pasar dengan ketersediaan persediaan
pada retail tertentu. Jika unit remain pada lokasi retail tertentu dianggap tidak
mampu memenuhi permintaan pasar, maka perlu dilakukannya procure finished
goods atau move stock dari warehouse ke retail. Perhatikan pula luas retail yang
dimiliki, apakah luas retail yang ada dapat menampung banyaknya unit product
yang disimpan. Selain itu, dengan adanya kenaikan permintaan, harga setiap
produknya dapat dinaikan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Sama seperti Retail Demand, untuk Wholesale Demand tips yang dapat
diterapkan adalah dengan memaksimalkan persediaan setiap jenis produk yang
akan dijual secara grosir. Selain itu, margin keuntungan juga perlu diperhatikan
agar dapat bersaing dengan tim lain.

6. Warehouse
- Stock Move : Dalam menentukan jumlah replenish quantity,
pertimbangkanlah rata-rata trend , jarak dari warehouse menuju toko retail,
serta biaya kirim. Setting game menentukan jarak sejauh 500 km ( Default )
dapat ditempuh dalam waktu satu hari oleh kurir. Biaya pengiriman yang
ditentukan oleh setting game adalah:

Fixed Cost : 5000 SGD/trip ( Default )

Variable Cost : 5 SGD/km ( Default )

- B2B: Pastikanlah kuantitas untuk replenish tercukupi sebelum melakukan B2B


- Stock: perhatikan secara jelas sebelum membeli barang, berapa banyak akan
membeli barang jadi.
- Size: Dalam menghitung luas warehouse hal-hal yang harus diperhatikan
adalah besar dari retail,dan juga jumlah barang yang ingin disimpan dalam
warehouse
7. B2B

Ketika penawaran deal muncul, harus secepatnya melakukan ​deal atas


transaksi tersebut. Untuk pilihan ​bid,​ sebaiknya peserta menawarkan harga yang
tidak jauh dari COGS karena prinsip dari melakukan ​bid adalah memberikan
tawaran serendah mungkin agar penawaran berhasil didapatkan.

G. Pembagian tugas

No. Nama Tugas pada Simulasi 1 Tugas Pada Simulasi 2

1. Laudhita Bertanggung jawab pada modul Bertanggung jawab membeli


Iftitania marketing (pembelian lokasi warehouse dan modul
marketing, pembelian marketing B2B
report)

2. Yolanda Bertanggung jawab pada Bertanggung jawab membeli


Fitrionita pembelian lokasi, mengatur finish good untuk retail,
approval otomatis, dan mengatur approval otomatis,
penggantian harga penggantian harga, dan
bertanggung jawab atas Modul
marketing (pembelian marketing,
pembelian marketing report)

3. Hesni Bertanggung jawab melakukan Bertanggung jawab melakukan


Salwari analisis produk analisis produk, mengatur
schedule replenishment, dan
bertanggung jawab atas modul
forecasting.

4. Dwi Memantau Modul Finance juga Bertanggung jawab membeli


Anggraeni penjualan tiap cabang lokasi untuk retail Memantau
Yuniarti Modul Finance juga penjualan
tiap cabang

5. Riva Nur Bertanggung jawab atas Bertanggung jawab atas


Amalia pembelian produk pembelian finish good untuk
warehouse
H. Hasil Simulasi

● Modul Finance

Kami selalu melakukan pengecekan terhadap komponen financial seperti,


cash on hand, net profit, sales, trading profit, operating expense dan average cost.
Sehingga hasil kami seperti gambar grafik dibawah ini. Walaupun penjualan yang
laku setiap hari nya mengalami kenaikan ataupun penurunan, kami selalu
memastikan gudang tetap terisi dan jika tersisa meningkatkan marketing.

● Modul General

Untuk modul general sendiri, kami melakukan ​automatic approval p​ ada


pembelian finish goods melalui Modul finance Process and control, sehingga untuk
transaction list ​kami hanya memantau transaksi selain pembelian finish goods agar
tidak adanya transaksi yang terlewat. Ada banyak transaksi di transaction list yang
belum terselesaikan karena keterbatasan waktu.
● Modul Procurement

Kami melakukan pembelian produk seperti ​apple, melon, ​dan ​orange juice
dengan melihat ketersediaan ruang pada gudang yang terdapat di masing-masing
lokasi yang dipilih oleh kami sebelumnya. Untuk pemilihan metode pembayaran
dan pengiriman produk akan kami sesuaikan dengan keadaan ​cash on hand ​dan
ketersediaan produk pada masing-masing cabang di lokasi tertentu, akan tetapi
kami tidak terlalu sering memanfaatkan diskon karena untuk mendapatkan diskon
jumlah produk yang harus dibeli harus dalam jumlah banyak sekaligus, akan tetapi
kami khawatir akan menyebabkan ​overflow ​dan untuk pemilihan vendor sendiri
kami memilih vendor yang menawarkan harga produk lebih murah.

● ​ Modul Retail

Kami melihat wilayah mana yang penjualannya telah habis dahulu atau
hampir habis, jika wilayah X penjualannya sangat cepat habis, maka tim kami akan
langsung mengisi nya dengan pembelian kepada vendor sehingga tidak akan terjadi
kehabisan stok. Biasanya kami mengisi stok gudang setelah stok produk tersebut
tersisa empat digit, misalnya Apple Juice tersisa 9000 stok di gudang, maka kami
lakukan pembelian secepatnya karena perjalanan barang dari vendor ke gudang
membutuhkan waktu sedikitnya dua hari dan barang yang habis dalam sehari
mencapai ribuan.

Berikut retail dan sisa inventory kami pada simulasi 2 :

● Modul Marketing

Kami menjadikan marketing sebagai langkah awal agar barang jadi laku
terjual. Kami mematok setiap wilayah 100 sampai 150 dolar per hari nya, tetapi ini
tergantung pada penjualan barang jadi di tiap cabang. Biasanya, Melon Juice
merupakan barang yang paling sulit terjual sehingga kami meningkatkan biaya
marketing a​ gar membantu meningkatkan penjualan Melon Juice terutama di
cabang Bangkok. Marketing ini menjadi penting dalam membantu penjualan, tetapi
kami juga memperhatikan ​expense ​agar pengeluarannya lebih efisien. Maka dari itu
biaya marketing untuk tiap cabang dan tiap produk biasanya berbeda tergantung
dari keadaan pasar dan pengaruh dari unit sold maupun ​inventory turnover p​ ada
tiap lokasi. namun biasanya produk kami yang ingin dijual hampir terjual habis
sehingga kami langsung memutuskan untuk menghentikan pengeluaran marketing.
Marketing ini sangat penting karena untuk mengetahui pangsa pasar dan dapat
mempengaruhi profitabilitas perusahaan karena pengaruhnya terhadap peningkatan
ketertarikan pelanggan untuk membeli produk kami.

Berikut marketing daily kami pada simulasi 2 :

● Modul B2B
Hasil simulasi 2 terkait dengan modul B2B dari kelompok kami adalah
kami berhasil melakukan 106 transaksi B2B yang telah diselesaikan akan tetapi
sebenarnya masih banyak transaksi B2B yang belum selesai karena batas hari yang
telah ditentukan terbatas. Arti selesai transaksi B2B disini adalah produk sesuai
dengan kontrak B2B telah diterima oleh pihak terkait dan uang hasil penjualan
B2B sudah kami terima. Selain itu, kami hanya menerima komplain dari aktivitas
B2B ini sebanyak satu kali.

● Modul Forecasting

Terkait dengan hasil simulasi 2 modul forecasting terdapat pada dua sub
menu yang berbeda yaitu pada sub menu retail demand terdapat kenaikan demand
yang akan terjadi pada hari ke 56 hingga hari ke 58 pada seluruh jenis produk yaitu
orange, ​melon, dan ​apple. ​Sedangkan pada sub menu ​wholesales demand kenaikan
tertinggi produk ​melon terjadi pada hari ke 75 hingga hari ke 86, produk ​apple
terjadi pada hari ke 67 hingga hari ke 78, dan produk ​orange ​terjadi pada hari ke 69
hingga hari ke 77.
● Modul Warehouse

Pada hasil simulasi 2 pada modul warehouse, kami membeli dua lokasi
gudang yaitu di Bangkok dan Kuala Lumpur yang masing-masingnya seluas
1500m2. Lalu, kami melakukan stock move lis​t sebanyak 77 kali. Untuk schedule
auto replenishment a​ dalah sebagai berikut:
1. Toko Jakarta dari gudang Bangkok

2. Toko Singapore dari gudang Bangkok


3. Toko Manila dari gudang Kuala Lumpur

4. Toko Ho Chi Minh City dari gudang Bangkok

Berikut sisa finish good di warehouse pada simulasi 2 :

Anda mungkin juga menyukai