Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Mata Kuliah Psikologi Pendidikan
DITULIS OLEH :
DOSEN :
SYATRIA ADIMAS PRANAJAYA S.Pd M.S.I
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Kepribadian Individu Peserta Didik”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai kepribadian individu peserta didik.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi........................................................................................................... ii
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk individu dan sosial yang memiliki
kelemahan dan kelebihan. Selain itu, manusia tidak dapat hidup dan tidak
berdaya tanpa bantuan oang lain. Misalnya para guru membantu para orang
tua dalam mendidik anaknya. Anak berperan sebagai peserta
ddik sehingga setiap guru harus mempunyai tanggung jawab untuk ikut
berperan dalam membentuk kepribadian yang lebih baik dan mengajarkan
ilmu agar kelak dapat menjadi insan yang berintelektual dan berguna bagi
keluarga dan lingkungan sekitarnya. Meskipun peran guru ini sebenarnya
bukan komponen utama dalam menentukan kepribadian peserta didiknya.
Kepribadian sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran karena
pelajaran atau materi dapat dipahami oleh peserta didik saat peserta didik
dapat fokus terhadap apa yang sedang dibahas. Sebelum membuat peserta
didik fokus terhadap materi atau pelajaran yang pendidik berikan, langkah
awal pendidik adalah membuat peserta didik fokus kepada pendidik. Apabila
para pendidik telah berhasil membuat fokus para peserta didik kepada
pendidik, maka dengan mudahnya para pendidik melangsungkan kegiatan
belajarnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kepribadian?
2. Apa yang dimaksud dengan peserta didik dan belajar?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian?
4. Apa pengaruh yang muncul akibat kepribadian peserta didik?
C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan apa itu peserta didik
2. Mengetahui arti daripada peserta didik dan belajar
3. Mengerti apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
4. Mengetahui pengaruh yang muncul akibat kepribadian peserta didik
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah penyesuaian diri, yaitu proses respon individu, baik yang
bersifat perilaku maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan
dari dalam diri, ketegangan emosiona, frustasi dan konflik, serta memelihara
keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dan norma lingkungan.
Psikologi memandang kepribadian sebagai suatu bidang studi empiris bukan
sebagai dasar untuk melakukan penilaiannya baik atau buruk. Bidang studi
empiris ini sangat kompleks dan terus berkembangan sampai sekarang. Maksud
utama bidang studi ini adalah untuk mengetahui pola tingkah laku manusia, bukan
hanya untuk digeneralisasi, melainkan lebih dari untuk mengetahui sejauh mana
seseorang itu berbeda dari yang lain atau sejauh mana manusia itu unik. Psikologi
kepribadian mengungkapkan karakteristik manusia dengan cara melakukan
pencatatan mengenai karakter manusia serta mencari tahu tentang hubungan
antara karakter-karakter pada manusia ini lah yang merupakan hasil dari
penelitian yang mana memetakan tentang perbedaan karakter didalam diri
manusia satu dengan lainnya1
Dibawah ini akan dikemukakan sederetan definisi dari berbagai aliran
psikilogi tentang kepribadian :
1
Linda Indiyarti Putri, Psikologi kepribadian dalam pendidikan Islam, Jurnal Pendidikan Agama
Islam, Volume 6, No. 1, Juni 2018. Hal 100
2
3. Leon Festinger dan penganut psikologi kognitf memandang bahwa
kepribadian adalah proses kognitif yaitu berpikir dan membuat keputusan.
4. A.H Moslow dari aliran humanistik berpendapat bahwa kebutuhan manusia
yang tertinggi adalah akulturasi diri, bagaimana manusia itu berusaha
untuk mencapai akulturasi dirinya itulah yang menentukan perilakunya.
5. Richard Davidson memandang kepribadian sebagai hasil kerja bagian-
bagian dari otak yang disebut prefontal cortex (PFC) sebagai pusat rasio
dan amygdala sebagai pusat emosi.2
2
Linda Indiyarti Putri, Psikologi kepribadian dalam pendidikan Islam, Jurnal Pendidikan Agama
Islam, Volume 6, No. 1, Juni 2018. Hal 101
3
B. Pengertian Peserta Didik
C. Pengertian Belajar
Pada hakikatnya, “belajar merupakan salah satu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang relatif dalam aspek kognitif,
afektif, maupun psikomotorik yang diperoleh melalui proses interaksi dengan
lingksungannya”. Selain itu, “perbuatan belajar adalah suatu aspek dari suatu
bagian organism yang menganggap atau memandang perbuatan bekajar sebagai
suatu aspek dari tingah laku seluruh organism”
3
Alfin. “Macam-macam karakteristik kepribadian individu”,
(http://alfinpink1.blogspot.com/2010/01/macam-macam-karakteristik-kepribadian.html?m=1) di akses
pada April 2020.
4
D. Faktor-Faktor Kepribadian Peserta Didik
Perkembangan kepribadian sebagai perubahan kualitatif daripada setiap fungsi
kepribadian akibat dari pertumbuhan dan belajar. Perkembangan adalah proses
atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih baik, perubahan ini tidak bersifat
kuantitatif, melainkan kualitatif di tekankan pada segi fungional. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kepribadian seseorang dapat dikelompokkan kedalam dua
faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.4
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri.
faktor internal ini biasanya merupakan faktor genetis atau bawaan. Faktor
genetis maksudnya ialah bawaan sejak lahir dan merupakan pengaruh
keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki salah satu dari kedua orang
tuanya atau bisa jadi gabungan atau kombinasi dari sifat kedua orang
tuanya.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari orang tersebut. Faktor
eksternal ini biasanya merupakan pengaruh yang berasal dari lingkungan
seseorang mulai dari lingkungan terkecilnya, yakni keluarga, teman,
tetangga, sampai dengan pengaruh dari berbagai media sosial atau media
informasi.
Selain faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian juga terdapat
faktor yang menghambat pembentukan kepribadian antara lain:
a. Faktor Biologis
Faktor biologis, yang merupakan faktor yang berhubungan dengan
keadaan jasmani, atau seringkali pula disebut faktor fisiologis seperti
keadaan genetik, pencernaan, pernafasaan, peredaran darah, kelenjar-
kelenjar, saraf, tinggi badan, berat badan, dan sebagainya. Kita mengetahui
bahwa keadaan jasmani setiap orang sejak dilahirkan telah menunjukkan
4
Linda Indiyarti Putri, Psikologi kepribadian dalam pendidikan Islam, Jurnal Pendidikan Agama
Islam, Volume 6, No. 1, Juni 2018. Hal 105
5
adanya perbedaan-perbedaan. Hal ini dapat kita lihat pada setiap bayi yang
baru lahir. Ini menunjukkan bahwa sifat-sifat jasmani yang ada pada setiap
orang ada yang diperoleh dari keturunan, dan ada pula yang merupakan
pembawaan anak/orang itu masing- masing. Keadaan fisik tersebut
memainkan peranan yang penting pada kepribadian seseorang.
b. Faktor Sosial
Faktor sosial. Yang dimaksud di sini adalah masyarakat, yakni manusia-
manusia lain disekitar individu yang bersangkutan. Termasuk juga
kedalam faktor sosial adalah tradisi-tradisi, adat istiadat, peraturan-
peraturan, bahasa, dan sebagainya yang berlaku dimasyarakat itu.
c. Faktor Kebudayaan
Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing-masing
orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana
seseorang itu dibesarkan.5
5
Linda Indiyarti Putri, Psikologi kepribadian dalam pendidikan Islam, Jurnal Pendidikan Agama
Islam, Volume 6, No. 1, Juni 2018. Hal 106
6
menambah kesabaran saat berinteraksi dengan peserta didik untuk mengingatkan
bahwa hal tersebut salah, benar, sopan dan lain-lain. Misalnya, anak yang suka
bergurau dan menganggap guru adalah teman, saat pendidik melakukan kesalahan
dan peserta didik mengejek dengan kata kurang sopan. Apabila kita langsung
memarahi dan tidak bisa menahan emosi kita, maka kita akan ditakuti oleh dia dan
bisa saja peserta didik tersebut dan yang lain langsung merasa tegang dan
akhirnya pada saat peajaran, bukan suasana yng menyenangkan yang didapat
melainkan suasana tegang. Kita sebagai pendidik harus melihat kepribadian siswa
tersebut apakah mudah tersingung atau tidak. Bila murid tersebut tidak muah
tersinggung, kita bisa mengingatkan kesalahannya dengan cara lelucon. Namun
bila dia mudah tersinggung maka kita bisa menegur saat di luar jam pelajaran.
Bila suasana yang tercipta adalah tegang maka materi yang diberikan tidak diserap
hingga maksimal dan akhirnya prestasi menurun.
7
BAB III
Penutup
Kesimpulan
8
Daftar Pustaka
Linda Indiyarti Putri. 2018. Psikologi kepribadian dalam pendidikan Islam, Jurnal
Pendidikan Agama Islam, Volume 6, No. 1, Juni 2018. Hal 100-106
http://alfinpink1.blogspot.com/2010/01/macam-macam-karakteristik-
kepribadian.html?m=1 diakses pada April 2020