OLEH
KELOMPOK II
NAMA : NPM :
ANISA 1404310010
Kata Kunci : Kadar air, pengeringan, oven, kacang kedelai dan jagung.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
baik itu bahan makanan hewani maupun nabati. Air berperan sebagai pembawa
berupa buah, sayuran, daging, maupun susu, telah banyak berjasa dalam
memenuhi kebutuhan air manusia. Buah mentah yang menjadi matang selalu
bertambah kandungan airnya, misalnya calon buah apel yang hanya mengandung
10% air akan dapat menghasilkan buah apel yang kadar airnya 80%, nenas
mempunyai kadar air 87% dan tomat 95%. Buah yang paling banyak kandungan
semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda baik itu
bahan makanan hewani maupun nabati. Sebagai media reaksi yang menstabilkan
banyaknya air yang terkandung dalam bahan pangan yang dinyatakan dalam
persen. Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat penting dalam bahan
pangan,karena air dapat mempengaruhi kenampakan tekstur dan cita rasa pada
bahan pangan. Kadar air dalaam bahan pangan ikut menentukan kesegaran dan
daya awet bahan pangan tersebut. Kadar air yang tinggi menyebabkan mudahnya
simpan dari pangan tersebut. Oleh karena itu, penentuan kadar air dari suatu
Tujuan Praktikum :
Metode Oven
dalam penetapan kadar air suatu bahan pangan. Dalam metode ini bahan
dipanaskan pada suhu tertentu sehingga semua air menguap yang ditunjukkan
oleh berat konstan bahan setelah periode pemanasan tertentu. Kehilangan berat
bahan yang terjadi menunjukkan jumlah air yang terkandung. Metode ini terutama
digunakan untuk bahan-bahan yang stabil terhadap pemanasan yang agak tinggi,
serta produk yang tidak atau rendah kandungan sukrosa dan glukosanya seperti
Metode ini dilakukan dengan cara pengeringan bahan pangan dalam oven.
Berat sampel yang dihitung setelah dikeluarkan dari oven harus didapatkan berat
konstan, yaitu berat bahan yang tidak akan berkurang atau tetap setelah
dimasukkan dalam oven. Berat sampel setelah konstan dapat diartikan bahwa air
yang terdapat dalam sampel telah menguap dan yang tersisa hanya padatan dan air
yang benar-benar terikat kuat dalam sampel. Setelah itu dapat dilakukan
perhitungan untuk mengetahui persen kadar air dalam bahan (Rossi, 2011).
Secara teknik, metode oven langsung dibagi menjadi dua yaitu, metode
oven temperatur rendah dan metode oven temperatur tinggi. Metode oven
disimpan dalam desikator selama 30-45 menit untuk menyesuaikan suhu media
laboratorium harus kurang dari 70%. Selanjutnya metode oven temperatur tinggi.
Cara kerja metode ini sama dengan metode temperatur rendah, hanya saja
temperatur yang digunakan pada suhu 133˚C dan waktu yang digunakan relatif
air juga ikut menguap dan ikut hilang bersama dengan uap air misalnya alkohol,
asam asetat, minyak atsiri dan lain-lain ; b) Dapat terjadi reaksi selama pemanasan
yang menghasilkan air atau zat mudah menguap. Contoh gula mengalami
mengikat air secara kuat sulit melepaskan airnya meskipun sudah dipanaskan
(Winarno, 2004).
Kadar Air
Kadar air dalam bahan makanan sangat mempengaruhi kualitas dan daya
simpan dari pangan tersebut. Oleh karena itu, penentuan kadar air dari suatu
pendistribusian mendapat penanganan yang tepat. Kadar air dalam suatu bahan
pangan sangat berpengaruh pada mutu produk pangan tersebut. Semakin banyak
kadar air yang terkandung, umur simpannya semakin sebentar, karena kalau suatu
mikroba yang tumbuh. Oleh karena itu kita harus mengetahui kandungan air
1980).
Jagung
Jagung dipanen dalam keadaan matang, mengandung kadar air 22% dan
dikeringkan secara buatan mencapai 15% untuk disimpan dan dijual. Jagung
dalam matang fisiologis masih dalam kadar air tinggi (di atas 35%), dan terjadi
pengeringan jika dibiarkan tetap tinggal di batang, hanya saja mudah diserang
oleh serangga dan cuaca. Keamanan selama penyimpanan tergantung pada kondisi
biji, jenis, kondisi penyimpanan dan iklim. Biji jagung dapat disimpan lebih dari
Beras
Beras giling yaitu beras yang telah diproses penggilingan gabah hasil
tanaman padi yang seluruh lapisan sekam terkelupas dan seluruh atau lembaga
dan bekatul telah dipisahkan serta memenuhi persyaratan umum dan khusus
seperti yang ada dalam persyaratan beras giling. Secara umum mutu beras dapat
dikelompokkan ke dalam 4 kategori, yaitu mutu giling, mutu rasa dan mutu tunak,
mutu gizi, dan standar spesifik untuk penampakan dan kemurnian biji (misalnya
besar, bentuk dan kebeningan beras). Adapun kadar air pada beras yaitu maksimal
40 % (Jung, 1997).
BAHAN DAN METODE
Bahan:
1. Beras
2. Jagung
3. Kacang kedelai
Alat :
1. Cawan
2. Oven
3. Desikator
4. Timbangan analitik
Metode Kerja :
diketahui beratnya.
2. Kemudian dipanaskan dalam oven selama 2 jam pada suhu 105°C selama
Oven 1050C
selama 2 jam
Desikator 5 menit
Dari hasil perhitungan terhadap kadar air pada beberapa jenis bahan hasil
Jagung
Penyelesaian :
2.53 – 2.34
= x 100 %
2.53
0.19
= x 100 %
2.53
= 7.5 %
PEMBAHASAN
Semua bahan pangan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda,
baik itu bahan makanan hewani maupun nabati. Kandungan kadar air dalam bahan
menggunakan oven. Dalam metode ini bahan dipanaskan pada suhu tertentu
sehingga semua air menguap yang ditunjukkan oleh berat konstan bahan setelah
Metode ini dilakukan dengan cara pengeringan bahan pangan dalam oven.
Berat sampel yang dihitung setelah dikeluarkan dari oven harus didapatkan berat
konstan, yaitu berat bahan yang tidak akan berkurang atau tetap setelah
dimasukkan dalam oven. Berat sampel setelah konstan dapat diartikan bahwa air
yang terdapat dalam sampel telah menguap dan yang tersisa hanya padatan dan air
yang benar-benar terikat kuat dalam sampel. Dari hasil praktikum kadar air pada
jagung mendapat hasil 0,22%. Hal ini tidak sesuai dengan literatur Watson (2003)
yang menyatakan bahwa kadar air jagung yaitu 15-16%. Hal ini disebabkan
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dan pengamatan yang kami lakukan terhadap
2. Dalam metode ini bahan dipanaskan pada suhu tertentu sehingga semua air
pemanasan tertentu.
3. Secara teknik, metode oven langsung dibagi menjadi dua yaitu, metode
5. Penentuan kadar air dari suatu bahan pangan sangat penting agar dalam
tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Canene-Adams K., Clinton, S.K., King, J. L., Lindshield, B. L., Wharton C.,
Jeffery, E. & Erdman, J. W. Jr. 2004. The growth of the Dunning R-3327-
H transplantable prostate adenocarcinoma in rats fed diets containing
tomato, broccoli, lycopene, or receiving finasteride treatment. FASEB J.
18: A886 (591.4).
Christian JHB. 1980. Reduced water activity. 79−90. In J.H. Silliker, R.P. Elliot,
A.C. Baird-Parker, F.L. Brian, J.H.B. Christian, D.S. Clark, J.C.Olson Jr.,
and T.A. Roberts (Eds.). Microbial Ecology of Foods. New York:
Academic Press.
Rossi, E. 2011. Analisis Kadar Air dan Total Padatan. Riau: Universitas Riau.
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
KELOMPOK II
NAMA NPM
ANISA 1404310010