Anda di halaman 1dari 48

LAMPIRAN 2

SATUAN ACARA
PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENTINGNYA PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

Topik : SADARI

Sub Topik : Pentingnya SADARI untuk Mendeteksi Kanker Payudara pada Wanita Usia
Subur

Sasaran : Wanita Usia Subur di Wilayah Binaan Desa Baratan Lingkungan Cupu RW
002

Tempat : Rumah Penduduk

Hari/Tanggal :

Waktu : .00-.00 WIB (1 jam)

Penyuluh : Mahasiswa D-IV Kebidanan Jember TA. 2019

A. Latar Belakang

SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk


mengetahui ada tidaknya kanker payudara pada wanita. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan menggunakan cermin dan dilakukan oleh wanita usia subur (WUS) . Indikasi
utama SADARI adalah untuk mendeteksi terjadinya kanker payudara dengan
mengamati payudara dari depan, sisi kiri dan sisi kanan, apakah ada benjolan,
perubahan warna kulit, putting bersisik dan pengeluaran cairan atau nanah dan darah
(Olfah dkk,2013).
Dari hasil pendataan di wilayah binaan Desa Baratan, ditemukan 261 wanita
usia subur (WUS) yang dari jumlah tersebut, 100% belum pernah melakukan
pemeriksaan SADARI. Oleh karena itu diperlukan kegiatan penyuluhan SADARI
untuk membantu para WUS di Wilayah Binaan Desa Baratan Lingkungan Cupu RW
002 dalam mendeteksi terjadinya kanker payudara.

Dalam penyuluhan ini, kami akan mengajarkan prosedur pemeriksaan mulai


dari inspeksi hingga palpasi pada payudara untuk mendeteksi ada benjolan yang
mungkin akan bisa mengakibatkan terjadinya kanker
B. Analisa

Pentingnya pemeriksaan SADARI bagi para wanita usia subur untuk


mendeteksi adanya perubahan bentuk, warna kulit, dan adakah cairan yang keluar dari
puting susu.

C. Diagnosa

Pentingnya pemahaman dari diri sendiri bagi kaum wanita dalam melakukan
deteksi dini pemeriksaan payudara. Karena jika wanita tidak mengetahui dan tidak
dapat melakukan deteksi dini pemeriksaan payudara maka berkuranglah kesadaran
tentang kesehatan terhadap dirinya sendiri.

D. Tujuan Instruksional Umum


Pada akhir proses penyuluhan para wanita usia subur dapat mengetahui
tentang pemeriksaan deteksi dini adanya kanker payudara.

E. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan pada wanita usia subur dapat :
 Mengetahui tujuan dari pemeriksaan deteksi dini adanya kanker payudara
melalui SADARI
 Mengetahui penyakit apa saja yang dapat di ketahui melalui deteksi dini
SADARI

F. Sasaran
Wanita usia subur di Wilayah Binaan Desa Baratan Lingkungan Cupu RW 002.

G. Materi Terlampir
1. Pengertian SADARI
2. Tujuan deteksi dini SADARI
3. Manfaat deteksi dini SADARI
4. Aturan deteksi dini SADARI
5. Prosedur/Teknik deteksi dini SADARI

H. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

I. Media
 Leaflet
 Video

J. Metode Evaluasi
1) Tersuluh dapat menjelaskan tujuan dan maaf dari pemeriksaan deteksi dini
SADARI
2) Tersuluh dapat menjelaskan aturan deteksi dini SADARI
3) Tersuluh dapat memperagakan prosedur pemeriksaan deteksi dini SADARI yang
sudah dicontohkan oleh penyuluh.

K. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Langkah-langkah Aktifitas penyuluh Aktifitas tersuluh Metode Med


.
1. 5 menit Pembukaan 1. Menyampaika 1. Menjawab salam
1. Salam n salam 2. Memperhatikan
2. Perkenalan 2. Memperkenalk dan mendengarkan
3. Menyampaika an diri perkenalan
n tujuan 3. Menyampaika 3. Memperhatikan
4. Penyamaan n tujuan dan mendengarkan
Presepsi 4. Menanyakan tujuan
sejauh mana 4. Menjawab
pengetahuan pertanyaan dan
tentang menanyakan hal
pemeriksaan yang belum jelas
payudara
secara mandiri
dan
memberikan
kesempatan
hal yang
belum jelas
5. Klarifikasi dan
Konfirmasi
2. 10 Inti 1. Menyampaika 1. Mendengarkan Ceramah Leaf
menit 1. Penyampaian n pengertian dan Tanya
  pengertian dari tentang memperhatikan jawab
SADARI SADARI 2. Menanyakan Ceramah
2. Menjawab yang kurang Tanya
pertanyaan dipahami jawab
yang kurang
diapahami
3. Klarifikasi
3. 10 2. Penyampaian 4. Menyampaikan 1. Mendengarkan Ceramah Leafl
menit tujuan dan manfaat tujuan dan dan Tanya
SADARI manfaat memperhatikan jawab
SADARI 2. Menanyakan
5. menjawab yang kurang
pertanyaan dipahami
yang kurang
diapahami
6. Klarifikasi
4. 10 men 3. Penyampaian 7. Menyampaikan 3. Mendengarkan Ceramah Leafl
it aturan SADARI aturan SADARI dan Tanya
8. Menjawab memperhatikan jawab
pertanyaan 4. Menanyakan
yang kurang yang kurang
diapahami dipahami
9. Klarifikasi

4. Penyampaian dan 10. Menyampaikan 5. Mendengarkan Ceramah Leafl


memperagakan dan dan Tanya dan
prosedur/teknik memperagakan memperhatikan jawab Video
SADARI prosedur/teknik 6. Menanyakan
SADARI yang kurang
11. menjawab
pertanyaan dipahami
yang kurang
diapahami
12. Klarifikasi

5 10 Penutup Menyimpulkan Mendengarkan dan


menit Kesimpulan tentang SADARI memahami SADARI

6 10 Evaluasi Meminta tersuluh Memperagakan


menit Salam penutup untuk SADARI
memperagakan
SADARI yang
telah diperagakan
oleh penyuluh

L. Pengorganisasian Kelompok
a. Pembawa acara
b. Penyuluh
c. Observer

M. Evaluasi

1. Evaluasi struktur
         Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta
         Tempat dan peralatan sudah siap
         Leaflet sudah siap
2.      Evaluasi proses
         Acara penyuluhan berjalan lancar
         75 % undangan hadir
         Sasaran aktif mendengarkan dan bertanya
         Diskusi dan tanya jawab berjalan lancar
3.      Evaluasi hasil
Peserta dapat :
a. Memahami dan mengaplikasikan secara mandiri pentingnya SADARI bagi
wanita usia subur.
b. Memahami dan mengaplikasikan secara mandiri SADARI sesuai dengan
aturan yang telah disampaikan.
MATERI

1. Pengertian SADARI
SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya kanker payudara pada wanita. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan menggunakan cermin dan dilakukan oleh wanita yang berumur 20 tahun ke
atas. Indikasi utama SADARI adalah untuk mendeteksi terjadinya kanker payudara
dengan mengamati payudara dari depan, sisi kiri dan sisi kanan, apakah ada benjolan,
perubahan warna kulit, putting bersisik dan pengeluaran cairan atau nanah dan darah
(Olfah dkk,2013).
2. Tujuan SADARI
Dapat mendeteksi ketidaknormalan atau perubahan yang terjadi pada
payudara.
3. Manfaat SADARI
Manfaat yang bisa diambil setelah melakukan SADARI wanita semakin
waspada dan mampu mendeteksi secara dini adanya kelainan pada payudaranya.
Sehingga ketika didapatkan kelainan pada payudaranya, pemeriksaan bisa segera
dilakukan, pengobatan yang dibutuhkan bisa segera diberikan, dan tingkat
kesembuhan bisa lebih cepat dicapai.
4. Aturan SADARI
Semua wanita di atas usia 20 tahun sebaiknya melakukan sadari setiap bulan
dan segera periksakan diri ke dokter bila ditemukan benjolan. Pemeriksaan sadari
sangat penting dianjurkan kepada masyarakat karena hampir 86% benjolan di
payudara ditemukan oleh penderita sendiri.
a. SADARI dilakukan setiap bulan secara teratur pada hari pertama setelah haid,
saat payudara mengendor, sehingga jika ada benjolan-benjolan dapat diraba
dengan mudah.
b. Jika wanita sudah tidak lagi mendapat haid, sebaiknya menentukan satu hari
tertentu untuk pemeriksaan, misalnya setiap tanggal satu setiap bulan.
c. SADARI juga harus dilakukan pada wanita hamil dan wanita yang telah
mengalami rekonstruksi payudara.
d. Ketika melakukan SADARI, fokus perhatian adalah ukuran, bentuk, kontur,
warna payudara dan putting, serta deteksi adanya benjolan, retraksi kulit,
warna, dan cairan abnormal pada payudara.
5. Prosedur/Teknik SADARI
Posisi Berdiri
a. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan metode tujuh langkah
b. Tanggalkan seluruh pakaian bagian atas
c. Atur posisi dan berdiri di depan cermin dengan dada terbuka bahu tegak
dengan kedua tangan tergantung lepas.
d. Perhatikan dengan teliti kedua payudara bagian kanan dan kiri simetris,
apakah bentuknya membesar atau mengeras, apakah arah putingnya lurus ke
depan atau berubah arah, apakah putingnya tertarik ke dalam, apakah kulit
putingnya ada yang lecet, apakah kulitnya nampak
kemerahan/kebiruan/kehitaman, apakah permukaan kulitnya tampak adanya
kerutan atau cekungan, apakah kulitnya menebal seperti kulit jeruk. Jika
ditemukan hal-hal di atas, berarti itu tanda abnormal.
e. Angkat kedua lengan lurus ke atas, dan perhatikan apakah ada tarikan pada
kulit atau tidak.
f. Lihat payudara dari berbagai sudut.
g. Berbaring di tempat tidur untuk memeriksa payudara satu demi satu. Untuk
memeriksa payudara kiri, letakkan sebuah bantal tipis di bawah bahu kiri
sedang lengan kiri direntangkan ke atas di samping kepala atau diletakkan di
bawah kepala. Periksa payudara kiri dengan menggunakan tangan kanan dan
kemudian payudara kanan dengan menggunakan tangan kiri.
h. Periksa dengan menggunakan beberapa jari tangan yang dirapatkan, datar dan
bersamaan dengan sentuhan halus. Gunakan ketiga jari tangan kanan yang
saling dirapatkan untuk meraba payudara.
i. Rabaan dilakukan dengan gerakna memutar (seperti membuat lingkaran kecil-
kecil), mulai dari tepi payudara hingga ke puting susu.
j. Sesudah itu geser posisi jari sedikit ke sebelahnya dan lakukan lagi gerakan
memutar dari tepi payudara sampai puting susu. Lakukan terus secara
berurutan sampai seluruh bagian payudara diperiksa. Untuk memudahkan
gerakan, boleh menggunakan lotion atau sabun sebagai pelicin.
k. Setelah itu lakukan gerakan memutar dari puting susu, melingkar semakin
lebar ke arah tepi payudara atau secara vertikal ke bawah dan ke atas mulai
dari tepi paling kiri hingga ke tepi paling kanan. Yang penting seluruh area
payudara harus tuntas teraba, tak ada yang terlewatkan. Perlu diperhatikan
bahwa masing-masing gerakan memutar harus dilakukan dengan kekuatan
tekanan yang berbeda-beda. Setidaknya dengan tiga macam tekanan. Pertama-
tama dilakukan dengan tekanan ringan untuk meraba adanya benjolan di dekat
permukaan kulit, yang kedua dengan tekanan sedang untuk meraba adanya
benjolan di tengah-tengah jaringan payudara, yang ketiga dengan tekanan
yang cukup kuat untuk merasakan adanya benjolan di dasar payudara, dekat
dengan tulang dada/iga.
l. Setelah selesai dengan payudara kiri, pindahkan posisi bantal dan lengan,
lakukan pemeriksaan pada payudara kanan dengan menggunakan keempat jari
tangan kiri.
m. Raba seperempat payudara sebelah luar, letakkan tangan kanan lurus ke bawah
dan raba payudara dengan tangan kiri, lakukan bergantian dan perhatikan
dengan teliti ada tidaknya benjolan.
n. Setelah itu raba ketiak dan area di sekitar payudara untuk mengetahui adanya
benjolan yang diduga suatu anak sebar kanker, setelah selesai, berdiri.
o. Kenakan pakaian kembali
p. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan metode tujuh langkah
DAFTAR PUSTAKA

http://arummeongg.blogspot.com/2015/03/sap-sadari.html Diakses pada tanggal 29 Oktober


2019 pukul 08.00 WIB
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Metode Kontrasepsi

Sub Topik : Penggunaan Metode Kontrasepsi

Sasaran : Pasangan Suami Istri Desa Binaan Baratan

Tempat : Rumah Penduduk

Hari/Tanggal :

Waktu : .00-.00 WIB (1 jam)

Penyuluh : Mahasiswa D-IV Kebidanan Jember TA. 2019

A. Latar Belakang
Program KB (Keluarga Berencana) bertujuan meningkatkan kesejahteraan ibu,
anak dan keluarga dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera
dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan
penduduk.
Dari hasil pendataan yang telah kami lakukan, ditemukan terdapat 135 pasang
PUS (Pasangan Usia Subur) di Wilayah Binaan Desa Baratan Lingkunagn Cupu RW
002. Yang 75% dari jumlah tersebut adalah akseptor KB aktif, yaitu sebanyak 101
pasang PUS. Dan sisanya sebanyak 44 pasang PUS adalah bukan akseptor KB.
Ditemukan dari data tersebut PUS yang tidak merupakan akseptor KB
beralasan tidak ber-KB dikarenakan takut terhadap efek sampingnya, tidak mau, dan
ada juga yang sedang melakukan program kehamilan.
Oleh karena masih adanya PUS yang tidak ber-KB maka perlunya diadakan
penyuluhan terhadap PUS tentang pengetahuan KB secara terperinci untuk
menyelasaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat tersebut.

B. Analisa
Pentingnya penggunaan metode kontrasepsi pada pasangan usia subur.
C. Diagnosa
Pentingnya pemahaman pasangan usia subur tentang metode kontrasepsi.
Karena Keluarga Berencana ini merupakan suatu program pemerintah yang dirancang
untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk, maka dari itu
program KB ini diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera
(NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang.

D. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan pasangan suami istri usia subur
mengetahui macam-macam metode Kontrasepsi dan dapat memilih metode
kontrasepsi sesuai dengan yang mereka inginkan.

E. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan keluarga dapat :

 Mengetahui pentingnya KB bagi pasangan usia subur


 Mengetahui kegunaan KB bagi pasangan usia subur
 Mengetahui jenis KB dan efek sampingnya
 Mengetahui tentang KB pantang berkala

F. Sasaran
Pasangan suami istri usia subur di Wilayah Binaan Desa Baratan Lingkungan
Cupu RW 002.

G. Materi Terlampir

1. Pentingnya KB
2. Kegunaan KB
3. Jenis KB dan efek sampingnya
4. KB pantang berkala

H. Metode
c. Ceramah
d. Tanya jawab
I. Media
 Leaflet
 PPT

J. Metode Evaluasi
4) Tersuluh dapat menjelaskan pentingnya KB bagi pasangan suami istri usia subur.
5) Tersuluh dapat menjelaskan kegunaan KB bagi pasangan suami istri usia subur.
6) Tersuluh dapat menjelaskan jenis-jenis KB dan efek samping dari masing-masing
jenis KB tersebut.
7) Tersuluh dapat menjelaskan jenis KB pantang berkala.

K. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Langkah-langkah Aktifitas penyuluh Aktifitas tersuluh Metode Med


.
1. 5 menit Pembukaan 6. Menyampaika 5. Menjawab salam
5. Salam n salam 6. Memperhatikan
6. Perkenalan 7. Memperkenalk dan mendengarkan
7. Menyampaika an diri perkenalan
n tujuan 8. Menyampaika 7. Memperhatikan
8. Penyamaan n tujuan dan mendengarkan
Presepsi 9. Menanyakan tujuan
sejauh mana 8. Menjawab
pengetahuan pertanyaan dan
tentang KB menanyakan hal
10. Klarifikasi yang belum jelas
dan
Konfirmasi
2. 10 Inti 13. Menyampai 3. Mendengarkan Ceramah Leaf
menit 2. Penyampaian kan pentingnya dan Tanya
  pentingnya KB KB bagi memperhatikan jawab
bagi pasangan pasangan 4. Menanyakan Ceramah
suami istri usia suami istri usia yang kurang Tanya
subur subur dipahami jawab
14. Menjawab
pertanyaan
yang kurang
diapahami
15. Klarifikasi
3. 10 2. Penyampaian 16. Menyampaikan 3. Mendengarkan Ceramah Leafl
menit kegunaan KB bagi kegunaan Kb dan Tanya
pasangan suami istri bagi pasangan memperhatikan jawab
usia subur suami istri usia 4. Menanyakan
subur yang kurang
17. Menjawab dipahami
pertanyaan
yang kurang
diapahami
18. Klarifikasi
4. 11 men 3. Penyampaian 19. Menyampai 7. Mendengarkan Ceramah Leafl
it jenis KB dan efek kan jenis KB dan Tanya
sampingnya dan efek memperhatikan jawab
sampingnya 8. Menanyakan
20. Menjawab yang kurang
pertanyaan dipahami
yang kurang
diapahami
21. Klarifikasi

4. Penyampaian jenis 22. Menyampaikan 9. Mendengarkan Ceramah Leafl


KB pantang berkala jenis KB dan Tanya
pantang berkala memperhatikan jawab
23. Menjawab 10. Menanyakan
pertanyaan yang kurang
yang kurang dipahami
diapahami
24. Klarifikasi

5 10 Penutup Menyimpulkan Mendengarkan dan


menit Kesimpulan tentang KB bagi memahami tentang
pasangan suami KB
istri usia subur
6 10 Evaluasi Meminta tersuluh Menjelaskan kembali
menit Salam penutup untuk menjelaskan tentang KB
kembali tentang
KB bagi pasangan
suami istri usia
subur

L. Pengorganisasian Kelompok
d. Pembawa acara
e. Penyuluh
f. Observer

M. Evaluasi

2. Evaluasi struktur
         Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta
         Tempat dan peralatan sudah siap
         Leaflet sudah siap
2.      Evaluasi proses
         Acara penyuluhan berjalan lancar
         75 % undangan hadir
         Sasaran aktif mendengarkan dan bertanya
         Diskusi dan tanya jawab berjalan lancar
3.      Evaluasi hasil
Peserta dapat :
c. Memahami dan mengaplikasikan secara mandiri pentingnya KB bagi
pasangan suami istri usia subur.
d. Memahami dan mengaplikasikan secara mandiri KB yang telah dijelaskan
oleh penyuluh.
MATERI

Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program pembangunan


nasional dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual dan sosial budaya
penduduk Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan
produksi nasional.

Karena Keluarga Berencana adalah suatu program pemerintah yang dirancang untuk
menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk, maka dari itu program KB ini
diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang
berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang.

Pasangan yang menggunakan KB tentu memiliki tujuan masing-masing. Ya, KB tidak


hanya dilakukan untuk menekan jumlah kelahiran bayi. Lebih jelasnya, tujuan KB terbagi
menjadi dua bagian, di antaranya:

1. Tujuan umum

Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS


(Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin
terkendalinya pertambahan penduduk.

2. Tujuan khusus
 Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
 Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
 Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran.

Menjalani program KB sangat bermanfaat bagi pasangan suami istri, selain


membatasi kelahiran, juga bermanfaat mengurangi risiko penyakit hingga gangguan mental.
Lebih jelasnya, berikut ini beberapa manfat KB untuk pasangan suami istri:

1) Menurunkan risiko kehamilan

Alat kontrasepsi berfungsi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.


Alat kontrasepsi juga berfungsi untuk menurunkan risiko melahirkan terlalu muda
atau terlalu tua.
Jika perempuan yang terlalu tua dan belum menopause melakukan hubungan
intim tanpa menggunakan alat kontrasepsi, ada kemungkinan terjadi kehamilan.
Melahirkan di atas usia 35 tahun akan berisiko pada wanita dan dapat menyebabkan
kematian.

2) Menurunknan risiko kanker pada wanita

Kontrasepsi hormonal yang digunakan wanita, seperti jenis suntik, pil, atau
IUD biasanya mengandung progesteron dan estrogen. Hormon ini dapat membantu
wanita mengendalikan kehamilan dan menurunkan risiko kanker pada sistem
reproduksi.

Kanker yang dapat diatasi dua hormon tersebut adalah kanker indung telur
(ovarium) dan kaker atau dinding rahim (endometrium). Program KB hormonal juga
dapat menurunkan risiko tumbuhnya mioma di rahim.

3) Tidak mengganggu tumbuh kembang anak

Jika anak belum satu tahun sudah memiliki adik, tumbuh kembang anak akan
terganggu. Normalnya jarak anak pertama dan kedua antara 3-5 tahun. Jika anak
belum berusia 2 tahun sudah mempunyai adik, ASI untuk anak tidak bisa penuh 2
tahun sehingga kemungkinan mengalami gangguan kesehatan.

Orang tua yang mempunyai dua anak juga akan mengalami kesulitan membagi
waktu. Maka anak yang lebih besar akan akan kurang perhatian, meski anak masih
membutuhkan perhatian penuh dari kedua orangtuanya.

4) Risiko radang panggul menurun

Hormon untuk KB adalah bermanfaat menurunkan radang panggul. Radang


pada panggul akan menyerang area rahim, ovarium, dan area sekitar vagina lainnya.

Risiko terkena radang panggul menurun jika wanita menggunakan program


KB jenis implan. Tubektomi juga menurunkan risiko gangguan pada panggul yang
dapat membahayakan nyawa wanita.
5) Menjaga kesehatan mental

Sebagian wanita kemungkinan mengalami depresi yang cukup hebat setelah


melahirkan. Depresi biasanya hilang jika mendapatkan dukungan dari pasangan. Jika
terjadi kelahiran anak dengan jarak yang dekat, kemungkinan risiko depresi semakin
besar. Depresi juga dapat terjadi pada ayah karena tidak siap secara fisik dan mental.

Dua kondisi tersebut bisa dihilangkan dengan melakukan program Keluarga


Berencana. Jika melakukan pengaturan kehamilan, pasangan suami istri bisa hidup
lebih sehat. Bahkan anak bisa tumbuh secara maksimal dan perencanaan kehamilan
akan berjalan matang.

Ada 4 alasan penting bagi pasangan suami istri usia subur dalam ber-KB:

1. Anda perlu ber-KB karena kehamilan sebelum usia 18 tahun atau di atas 35 tahun
akan meningkatkan risiko kesehatan bagi ibu dan bayinya.
2. Demi menjaga kesehatan ibu dan anak, seorang ibu sebaiknya menunda kehamilan
berikutnya sampai Si Kecil berusia minimal 2 tahun.
3. Risiko kesehatan selama kehamilan dan persalinan akan semakin meningkat bila
seorang ibu terlalu sering hamil.
4. Alat KB begitu beragam, terjangkau, dan mudah didapat. Pilih alat kontrasepsi yang
sesuai, aman, dan efektif mencegah kehamilan tak diinginkan. (Gita/SR/Dok.M&B)

Terdapat banyak metode kontrasepsi yang dapat digunakan bagi pasangan suami istri
usia subur. Berikut ini adalah jenis-jenis metode kontrasepsi.

1) Kontrasepsi Hormonal

Jenis kontrasepsi ini biasanya bekerja dengan cara menghentikan tubuh


perempuan untuk berovulasi, mengubah tampilan atau tekstur lendir serviks sehingga
menyulitkan sperma melewati jalan serviks untuk membuahi sel telur

a. Kotrasepsi hormonal kombinasi: Merupakan alat kontrasepsi yang mengandung


hormon estrogen dan beberapa jenis hormon progestik sintetik.
Kelebihan:
 Mengurangi perdarahan saat menstruasi
 Mengurangi gejala PMS
 Membuat siklus haid lebih teratur
 Meningkatkan kepadatan tulang
 Mengurangi risiko penyakit kanker ovarium & endometrium, stroke,
salphingitis, rematik

Kekurangan:

 Meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular


 Peningkatan berat badan
 Dapat mengganggu produksi ASI
 Tidak mengurangi risiko infeksi menular seksual

Metode yang menggunakan kombinasi hormon adalah pil, suntik, patch, cincin
vagina. Apa saja kelebihan dan kekurangannya masing-masing?

 Pil KB: harus diminum setiap hari, tidak mengganggu kenyamanan hubungan
seks.
 Suntik KB: penyuntikan sekali tiap bulannya.
 Patch KB: mudah digunakan, tahan air, tidak mengganggu kenyamanan
hubungan seks, bisa timbul iritasi kulit.
 Cincin vagina: pemakaian mudah, diganti sekali tiap bulan, relatif lebih mahal,
bisa timbul efek samping seperti peradangan atau keputihan.
b. Kontrasepsi hormonal progestin: Merupakan alat kontrasepsi yang hanya
mengandung hormon progestin. Jenis ini merupakan pilihan yang bagus jika
kondisi Bunda memang tidak dapat menggunakan kontrasepsi estrogen.

Kelebihan:

 Tidak menimbulkan efek samping hipertensi dan penyakit kardiovaskular


 Tidak mengganggu produksi ASI

Kekurangan:

 Peningkatan berat badan


 Siklus menstruasi tidak teratur
 Tidak mengurangi risiko infeksi menular seksual

Metode yang menggunakan progestin adalah pil, suntik, implan. Apa saja
kelebihan dan kekurangannya?
 Pil: harus diminum pada jam yang sama setiap harinya.
 Suntik: penyuntikan setiap 3 bulan sekali.
 Implan: efektif untuk jangka waktu panjang, bisa timbul nyeri di tempat
pemasangan.
2) Kondom

Kondom bisa digunakan pada pria dan wanita. Efektivitas kondom dalam
mencegah kehamilan meningkat terutama setelah ditambahkan lubrikan spermisida di
kondom.

Kelebihan:

 Dapat mencegah penularan penyakit kelamin


 Praktis dan mudah digunakan

Kekurangan:

 Pada beberapa orang, dapat timbul alergi karena bahan pembuat kondom
 Hanya dapat digunakan sekali
 Pemakaian harus tepat karena dapat timbul risiko terlepas
3) Spermisida

Spermisida adalah zat kimia yang dapat merusak sperma. Spermisida dapat
berbentuk krim, jeli, busa atau supositori.

Kelebihan:

 Alternatif bagi wanita yang menginginkan proteksi sementara.


 Bisa didapatkan dengan mudah.

Kekurangan:

 Masa perlindungan yang singkat, efektivitasnya berkurang apabila melebihi satu jam
pemakaian.
 Tidak mencegah penularan penyakit kelamin.
4) Diafragma

Diafragma biasanya terbuat dari lateks atau silikon, berbentuk melingkar seperti
kubah dan berfungsi mencegah sperma masuk ke dalam rahim.
Kelebihan:

 Dapat digunakan dengan spermisida untuk meningkatkan efektivitasnya.


 Bisa dipakai berulang kali.

Kekurangan:

 Diafragma yang terlalu besar bisa membuat rasa yang tidak nyaman, sedangkan yang
terlalu kecil bisa berisiko lepas atau pindah posisi.
 Dapat menimbulkan iritasi.
5) Implant (susuk)

KB implan adalah metode kontrasepsi yang sangat efektif mencegah kehamilan.


Dalam jangka waktu satu tahun, hanya ada tak sampai 1 dari 100 pengguna KB implan
yang tetap kebobolan hamil.

Kemungkinan hamil akan meningkat jika Anda menggunakan KB susuk selama 3


tahun tanpa diganti. Karena itulah, penting untuk mengingat dan mencatat kapan KB
implan Anda dipasang, dan kapan waktu paling telat bagi Anda untuk menggantinya. Jika
Anda tak sempat mengganti KB implan tepat pada waktunya, gunakan alat KB tambahan
seperti kondom.

Efek samping KB implan alias KB susuk yang paling lazim adalah perubahan
pada siklus menstruasi. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi
akibat penggunaan KB implan.

 Haid menjadi tidak teratur, atau tidak haid sama sekali


 Darah haid menjadi lebih banyak, atau malah menjadi lebih sedikit
 Flek/bercak darah yang keluar saat sedang tidak haid
 Berat badan bertambah
 Sakit kepala
 Jerawat
 Payudara nyeri
 Rasa sakit, infeksi, dan bekas luka di kulit tempat susuk dimasukkan (diimplan)
 Depresi
6) Alat KB IUD (Intra-Uterine Device)

IUD merupakan alat berbentuk seperti huruf T yang dimasukkan ke dalam rahim,
terkadang menyisakan sedikit benang di vagina untuk menandakan posisi IUD. Ada 2
jenis IUD, yaitu IUD berisi tembaga dan hormon. IUD tembaga bisa digunakan sampai
10 tahun, sedangkan IUD hormon hanya sampai 5 tahun, beberapa wanita merasakan
kram perut pada penggunaan IUD tembaga.

Kelebihan:

 Merupakan metode “use and forget”. Mudah digunakan, dan setelah pemasangan
wanita tidak perlu repot untuk sehari-harinya seperti pada penggunaan pil KB
 Merupakan metode jangka panjang.
 Tidak mengganggu kesuburan, setelah dilepas, kesuburan dapat kembali dengan
cepat.

Kekurangan:

 Posisi IUD dapat bergeser.


 Tidak nyaman bagi wanita, terkadan juga bagi pria saat berhubungan karena ada
benang sisa IUD.
 Dapat timbul efek samping seperti kram dan perdarahan saat menstruasi yang lebih
banyak.

Beberapa pasangan tidak menggunakan metode kontrasepsi di atas dikarenakan


berbagai faktor, seperti agama, budaya, atau keluarga. Metode pilihan yang dapat dilakukan
antara lain:

1. Sistem KB kalender

Metode ini menggunakan penghitungan masa subur wanita, dan menghindari


berhubungan seks pada masa subur tersebut.

Menghitung masa subur dengan siklus haid dan melakukan pantang berkala atau
lebih dikenal dengan sistem kalender merupakan salah satu cara atau metode kontrasepsi
alami (Kb alami) dan sederhana yang dapat dikerjakan sendiri oleh pasangan suami istri
dengan cara tidak melakukan sanggama pada masa subur.
Sebelum menggunakan metode ini, tentunya pasangan suami istri harus
mengetahui masa subur. Siklus masa subur pada tiap wanita tidak sama. Untuk itu perlu
pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi. Berikut ini cara mengetahui dan
menghitung masa subur :

Bila siklus haid teratur (28 hari) :

 Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1


 Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid

Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi tidak efektif adalah:

a) Penentuan masa tidak subur didasarkan pada kemampuan hidup sel sperma dalam
saluran reproduksi (sperma mampu bertahan selama 3 hari).
b) Anggapan bahwa perdarahan yang datang bersamaan dengan ovulasi,
diinterpretasikan sebagai menstruasi. Hal ini menyebabkan perhitungan masa tidak
subur sebelum dan setelah ovulasi menjadi tidak tepat.
c) Penentuan masa tidak subur tidak didasarkan pada siklus menstruasi sendiri.
d) Kurangnya pemahaman tentang hubungan masa subur/ovulasi dengan perubahan jenis
mukus/lendir serviks yang menyertainya.
e) Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung dari berakhirnya perdarahan
menstruasi. Hal ini menyebabkan penentuan masa tidak subur menjadi tidak tepat.

Cara Menghitung Masa Subur:

Sebelum menggunakan metode ini, tentunya pasangan suami istri harus


mengetahui masa subur. Siklus masa subur pada tiap wanita tidak sama. Untuk itu perlu
pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi. Berikut ini cara mengetahui dan
menghitung masa subur :

Bila siklus haid teratur (28 hari) :

 Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1


 Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid

Rumus Menghitung Masa Subur Wanita / Perempuan Sistem Kelender :

a. Masa Subur = Hari Terakhir Haid Menstruasi + 13


b. Masa Prasubur = Masa Subur -3 & Masa Subur + 3
Contoh : Jika hari terakhir mens adalah tangal 10 maka tanggal masa subur adalah
tanggal 23, masa prasubur awal tanggal 20 dan masa prasubur akhir tanggal 26.

Agar lebih tepat sebaiknya melakukan pencatatan 6 siklus haid terakhir untuk
menentukan masa prasubur. Kurangi dan tambahkan 3 hari pada siklus terpendek dan
terpanjang dari catatan yang telah dibuat.

Jadi berhati-hatilah dalam berhubungan suami isteri ketika masa subur istri tanpa
alat kontrasepsi atau teknik KB lainnnya yang dapat mencegah kehamilan. Pelajari
dengan baik sebelum menentukan metode pencegah kehamilan yang tepat dengan ahli
kadungan seperti dokter dan bidan.

Sistem kalender dalam menentukan masa subur hanya dapat digunakan pada
wanita yang teratur mens 28 sampai 35 hari. Rokok dan gizi buruk juga mempengaruhi
rutinitas keluarnya sel telur.

Keuntungan KB kalender yaitu sebagai berikut.

 Ditinjau dari segi ekonomi : KB kalender dilakukan secara alami dan tanpa biaya
sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli alat kontrasepsi.
 Dari segi kesehatan : sistem kalender ini jelas jauh lebih sehat karena bisa dihindari
adanya efek sampingan yang merugikan seperti halnya memakai alat kontrasepsi
lainnya (terutama yang berupa obat).
 Dari segi psikologis : yaitu sistem kalender ini tidak mengurangi kenikmatan
hubungan itu sendiri seperti bila memakai kondom misalnya. Meski tentu saja dilain
pihak dituntut kontrol diri dari pasangan untuk ketat berpantang selama masa subur.

Kerugian KB kalender yaitu :

 Kemungkinan kegagalan yang jauh lebih tinggi. Ini terutama bila tidak dilakukan
pengamatan yang mendalam untuk mengetahui dengan pasti masa subur, karena tidak
ada yang bisa menjamin Ketepatan perhitungan sebab masa suburpun terjadi secara
alami, selain itu kedua pasangan tidak bisa menikmati hubungan suami istri secara
bebas karena ada aturan yang ditetapkan dalam sistem ini. Masa berpantang yang
cukup lama dapat membuat pasangan tidak bisa menanti dan melakukan hubungan
pada waktu berpantang.
 Kerugian lain dari KB kalender adalah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit
untuk ditentukan, ovulasi umumnya terjadi 14 ±2 hari sebelum hari pertama haid yang
akan datang. Dengan demikian pada wanita dengan haid yang tidak teratur, saat
terjadi ovulasi, sulit atau sama sekali tidak dapat diperhitungkan. Selain itu, ada
kemungkinan bahwa pada wanita dengan haid teratur oleh salah satu sebab (misalnya
karena sakit) ovulasi tidak datang pada saat semestinya.
2. Metode Amenorhea Laktasi (MAL)

Pada ibu yang menyusui anaknya secara eksklusif, pembuahan tidak dapat terjadi
selama 10 minggu pertama, sehingga kehamilan dapat dicegah.

Kelebihan: Sama seperti sistem kalender.

Kekurangan: Kurang efektif. Biasanya pasangan yang menggunakan metode ini


menunggu haid pertama setelah melahirkan untuk berhenti berhubungan seks, padahal
masa pembuahan terjadi sebelum adanya menstruasi.

Kontrasepsi permanen atau sterilisasi merupakan pilihan bagi pasangan yang tidak
ingin memiliki anak lagi. Pada wanita, teknik yang dapat dilakukan adalah tubektomi, ligasi
tuba, implan tuba, dan elektrokoagulasi tuba. Sedangkan pada pria dapat dilakukan
vasektomi.

Kelebihan:

 Efektivitas yang sangat tinggi dalam mencegah kehamilan


 Tidak memerlukan alat atau hormon tambahan lagi

Kekurangan:

 Biaya relatif lebih mahal dibanding metode lain


 Risiko komplikasi tindakan berupa perdarahan atau infeksi
 Tidak menurunkan risiko penularan penyakit kelamin
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/kehamilan/kontrasepsi/jenis-kb-alat-kontrasepsi/ Diakses pada


tanggal 29 Oktober 2019 pada pukul 09.00 WIB

https://www.rspkt.com/13/08/cara-mudah-ber-kb-dengan-kb-kalender Diakses pada tanggal


29 Oktober 2019 pada pukul 09.20 WIB

https://hellosehat.com/kehamilan/kontrasepsi/mengenal-cara-kerja-dan-efek-samping-kb-
implan-susuk/ Diakses pada tanggal 29 Oktober 2019 pada pukul 10.00 WIB
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Imunisasi

Sub Topik : Pengenalan pentingnya imunisasi pada anak

Sasaran : Ibu baduta dan Ibu balita

Tempat : Mushollah Baitul Amin RT 03 RW 002 Desa Baratan

Musholla Nurul Hidayah RT 01 RW 003 Desa Baratan

Hari/Tanggal : Jumat,01 November 2019

Minggu,03 November 2019

Waktu : .14.00- 15.00 WIB

Penyuluh : Mahasiswa D-IV Kebidanan Jember TA. 2019

A. Latar Belakang

Dalam masa bayi sampai balita merupakan masa yang cukup kritis. Dalam
masa ini bayi dan balita seharusnya mendapatkan imunisasi secara lengkap, mulai dari
Hb0 yang diberikan saat baru lahir sampai dengan imunisasi campak pada usia 9
bulan.

Dari hasil pendataan di wilayah binaan Desa Baratan Lingkungan Cupu RT


002, terdapat … balita dalam wilayah tersebut. Dari …. Balita, didapatkan … balita
yang belum di imunisasikan dasar lengkap. Dari sebagian ibu balita mengungkapkan
bahwa alasannya tidak mengimunisasikan anaknya karena takut anak rewel dan
panas.
Oleh karena itu diperlukan penyuluhan kepada keluarga terutama ibu yang
memiliki anak balita tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap dan penanggulangan
secara tepat terhadap efek samping yang ditakutkan oleh ibu.

B. Analisa

Pentingnya imunisasi dasar bagi bayi baru lahir hingga balita.


C. Diagnosa

Pentingnya pemahaman keluarga terhadap pentingnya imunisasi dasar lengkap


pada bayi dan balitanya. Karena imunisasi lengkap dapat mencegah resiko penularan
penyalit berbahaya di kemudian hari. Imunisasi merupakan salah satu cara yang dapat
memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga kebal akan serangan kuman penyakit,
baik bakteri maupun virus. Maka dari itu sangat diperlukan pengetahuan kepada
keluarga akan pentingnya imunsisasi dasar yang lengkap dan tepat waktu untuk bayi
dan balitanya.

D. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan ini, diharapkan para Ibu yang memiliki bayi dan
balita dapat mengetahui pentingnya imunisasi tepat sesuai umur dan mampu
menerapkan.

E. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan ini ibu diharapkan :

 Mengerti jenis-jenis imunisasi dan manfaatnya


 Mengerti efek samping yang ditimbulkan dari imunisasi dan cara
mengatasinya
 Mengerti penangan efek samping setelah dilakukan imunisasi.

F. Sasaran

Ibu baduta dan Ibu balita di Wilayah Binaan Desa Baratan Lingkungan Cupu.

G. Materi Terlampir

1. Pengertian imunisasi
2. Jenis-jenis imunisasi
3. Jadwal imunisasi
4. Efek samping imunisasi dan cara mengatasinya
5. Penangan efek samping setelah dilakukan imunisasi.
H. Metode

a. Ceramah
b. Tanya jawab

I. Media

 Leaflet
 PPT

J. Metode Evaluasi

1) Tersuluh dapat menjelaskan jenis-jenis dan manfaat dari imunisasi.


2) Tersuluh dapat menjelaskan efek samping yang ditimbulkan dari imunisasi dan
cara mengatasinya.
3) Tersuluh dapat menjelaskan penangan efek samping setelah dilakukan imunisasi.

K. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Langkah-langkah Aktifitas penyuluh Aktifitas tersuluh Metode Med


.
1. 5 menit Pembukaan 1. Menyampaika 1. Menjawab salam
1. Salam n salam 2. Memperhatikan
2. Perkenalan 2. Memperkenalk dan mendengarkan
3. Menyampaika an diri perkenalan
n tujuan 3. Menyampaika 3. Memperhatikan
4. Penyamaan n tujuan dan mendengarkan
Presepsi 4. Menanyakan tujuan
sejauh mana 4. Menjawab
pengetahuan pertanyaan dan
tentang menanyakan hal
imunisasi yang belum jelas
dasar pada
bayi dan balita
5. Klarifikasi dan
Konfirmasi
2. 10 Inti 1. Menyampaika 1. Mendengarkan Ceramah Leafl
menit 1. Penyampaian n jenis-jenis dan Tanya
  jenis-jenis dan dan manfaat memperhatikan jawab
manfaat dari dari masing- 2. Menanyakan Ceramah
masing-masing masing yang kurang Tanya
imunisasi dasar imunisasi dipahami jawab
dasar
2. Menjawab
pertanyaan
yang kurang
diapahami
3. Klarifikasi
3. 10 2. Penyampaian efek 4. Menyampaikan 1. Mendengarkan Ceramah Leafl
menit samping yang efek samping dan Tanya
ditimbulkan dari yang memperhatikan jawab
imunisasi dan cara ditimbulkan 2. Menanyakan
mengatasinya. dari imunisasi yang kurang
dan cara dipahami
mengatasinya
5. Menjawab
pertanyaan
yang kurang
diapahami
6. Klarifikasi
4. 10 men 3. Penyampaian 7. Menyampaikan 3. Mendengarkan Ceramah Leafl
it perawatan yang penanganan dan Tanya
bisa dilakukan efek samping memperhatikan jawab
setelah imunisasi setelah 4. Menanyakan
dilakukan yang kurang
imunisasi dipahami
8. Menjawab
pertanyaan
yang kurang
diapahami
9. Klarifikasi

5. 10 Penutup Menyimpulkan Mendengarkan dan


menit Kesimpulan tentang pentingnya memahami tentang
imunisasi dasar imunisasi dasar bayi
bagi bayi dan balita dan balita
6. 10 Evaluasi Meminta tersuluh Menjelaskan kembali
menit Salam penutup untuk menjelaskan tentang imunisasi
kembali tentang dasar bayi dan balita
imunisasi dasar
bagi bayi dan balita

L. Pengorganisasian Kelompok

a. Pembawa acara
b. Penyuluh
c. Observer

M. Evaluasi

1. Evaluasi struktur
         Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta
         Tempat dan peralatan sudah siap
         Leaflet sudah siap
2.      Evaluasi proses
         Acara penyuluhan berjalan lancar
         75 % undangan hadir
         Sasaran aktif mendengarkan dan bertanya
         Diskusi dan tanya jawab berjalan lancar
3.      Evaluasi hasil
Peserta dapat :
a. Memahami dan mengaplikasikan secara mandiri pentingnya imunisasi dasar
bagi bayi dan balita.
b.
MATERI

A. Pengertian
Imunisasi adalah program pencegahan penyakit menular yang diterapkan
dengan memberikan vaksin sehingga orang tersebut imun atau resisten terhadap
penyakit tesebut. Program imunisasi dimulai sejak usia bayi hingg masuk usia
sekolah. Melalui program ini, anak akan diberikan vaksin yang berisi jenis bakteri
atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau di nonaktifkan guna merangsang
sistem imun dan membentuk antibodi yang terbentuk setelah imunisasi dan
membentuk antibodi didalan tubuh mereka.antibodi yang terbentuk stelah imunisasi
bermanfaat untuk melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus tersebut di masa
yang akan datang.

B. Jenis Imunisasi
1. BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC
2. Pentabio : memberi kekebalan pada penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus
3. Polio : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis
4. Campak : memberi kekebalan pada penyakit campak
5. Hb0 : memberi kekebalan pada penyakit hepatitis B
6. IPV : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis.

C. Jadwal Pemberian Imunisasi

No. Jenis Imunisasi Waktu Pemberian


1. Hb-0 Umur 0-7 hari
2. BCG, Polio 1 Umur 1 bulan
3. Pentbio 1, Polio 2 Umur 2 bulan
4. Pentabio 2, Polio 3 Umur 3 bulan
5. Pentabio 3, Polio 4 Umur 4 bulan
6. IPV Umur 6 bulan
7. Campak Umur 9 bulan

D. Efek Samping Imunisasi


1. BCG
2-6 minggu setelah imunisasi BCG daerah bekas suntikan timbul bisul kecil
(papula) yang semakin membesar dan dapat terjadi ulserasi dalam waktu 2-4
bulan kemudian perlahan dengan menimbulkan jaringan parut dengan diamter 2-
10 mm.
2. Pentabio
Reaksi lokal sementara, seperti bengkak nyeri dan kemerahan pada lokasi
suntikan, disertai demam dapat timbul dalam sejumlah besar kasus. Kadang-
kadang reaksi berat, seperti demam tinggi, rewel dan menangis dengan nada tinggi
dapat terjadi dalam 24 jam setelah pemberian.
3. Hb0
Reaksi lokal seperti rasa sakit kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat
penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2
hari.
4. Polio
Sangat jarang terjadi reaksi sesudah imunisasi polio oral. Setelah mendapat vaksin
polio oral bayi boleh makan minum seperti biasa. Apabila muntah dalam 30 menit
segera diberi dosis ulang.
5. IPV
Reaksi lokal tempat pnyuntikan yaitu nyeri, kemerahan, indurasi dan bengkak bisa
terjadi pada waktu 48 jam setelah penyuntikan dan bisa bertahan selama 1 atau 2
hari.
6. Campak
Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari
yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi.

E. Penanganan Efek Samping


1. BCG
a. Apabila ulkus mengeluarkan cairan perlu dikompres dengan cairan antiseptik
b. Apabila cairan bertambah banyak atau koreng semakin membesar anjurkan
orang tua membawa bayi ke tenaga kesehatan.
2. Pentabio
a. Orang tua dianjurkan memberi minuman lebih banyak (ASI atau sari buah)
b. Jika demam kenakan pakaian tipis
c. Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres dengan air dingin
d. Jika demam berikan parasetamol 15mg/Kg BB setiap 3-4 jam (maksimal 6x24
jam).
e. Bayi boleh mandi atau diseka dengan air hangat
f. Jika reaksi memberat dan menetap bawa bayi ke dokter.
3. Hb0
a. Orang tua dianjurkan memberi minuman lebih banyak (ASI)
b. Jika demam kenakan pakaian tipis
c. Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres dengan air dingin
d. Jika demam berikan parasetamol 15mg/Kg BB setiap 3-4 jam (maksimal 6x24
jam).
e. Bayi boleh mandi atau diseka dengan air hangat
4. Polio
Orang tua tidak perlu memberikan tindakan apapun.
5. IPV
a. Orang tua dianjurkan memberi minuman lebih banyak (ASI)
b. Jika demam kenakan pakaian tipis
c. Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres dengan air dingin
d. Jika demam berikan parasetamol 15mg/Kg BB setiap 3-4 jam (maksimal 6x24
jam).
e. Bayi boleh mandi atau diseka dengan air hangat
6. Campak
a. Orang tua dianjurkan memberi minuman lebih banyak (ASI atau sari buah)
b. Jika demam kenakan pakaian tipis
c. Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres dengan air dingin
d. Jika demam berikan parasetamol 15mg/Kg BB setiap 3-4 jam (maksimal 6x24
jam).
e. Bayi boleh mandi atau diseka dengan air hangat
f. Jika reaksi memberat dan menetap bawa bayi ke dokter.
DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan. 2014. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Gizi Seimbang

Sub Topik : Pentingnya Gizi Seimbang pada Balita

Sasaran : Orang Tua yang Mempunyai Balita di Desa Binaan Baratan

Tempat : Musholla Rt.03 Rw.02 Lingkungan Cupu Desa Baratan

Musholla Nurul Hidayah Rt.01 Rw.02 Lingkungan Cupu Desa Baratan

Hari/Tanggal : Jumat/01 November 2019

Minggu/03 November 2019

Waktu : 14.30-.15.30 WIB (1 jam)

N. Latar Belakang
Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh yaitu
untuk menyediakan energi. Membangun dan memelihara jaringan tubuh, serta
mengatur proses kehidupan dalam tubuh. Tetapi sekarang gizi mempunyai pengertian
yang lebih luas. Disamping untuk kesehatan gizi dikaitkan dengan potensi ekonomi
seseorang. Karena gizi berkaitan dengan otak, kemampuan belajar, dan produktifitas
kerja. Oleh karena itu di Indonesia yang sekarang dalam proses membangun, faktor
gizi dianggap penting untuk memacu pembangunan, khususnya yang berkaitan
dengan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dari hasil pendataan di wilayah binaan Desa Baratan ditemukan 32 balita
dimana dari jumlah tersebut terdapat 9.4% balita memiliki masalah gizi. Oleh karena
itu diperlukan kegiatan penyuluhan “Pentingnya Gizi Seimbang pada Balita” untuk
membantu para Ibu yang memiliki para balita di wilayah binaan Desa Baratan
Lingkungan Cupu Rw.002 dalam memahami pentingnya pemberian gizi seimbang
pada balita.
Dalam penyuluhan ini kami akan menjelaskan tentang pengertian gizi
seimbang, sumber-sumber gizi seimbang serta kandungan zat gizi yang diperlukan
oleh balita kepada Ibu yang memiliki balita.

O. Analisa
Pentingnya gizi seimbang bagi balita pada masa pertumbuhan dan perkembangannya.

P. Diagnosa
Pentingnya pemahaman Ibu yang memiliki balita dalam memberikan asupan gizi
seimbang untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan balita sesuai usia sebagai
upaya menghindari permasalahan seputar gizi pada balita.
Q. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang gizi seimbang pada balita, diharapkan orang
tua yang mempunyai balita dapat mengetahui dan memahami tentang gizi seimbang.

R. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan keluarga dapat :

 Mengetahui pengertian gizi seimbang


 Mengetahui sumber-sumber gizi seimbang
 Mengetahui minimal 3 kandungan zat gizi yang diperlukan oleh balita.

S. Sasaran
Orang tua yang memiliki balita di Wilayah Binaan Desa Baratan Lingkungan Cupu.

T. Materi Terlampir

1. Pengertian gizi seimbang


2. Sumber-sumber gizi seimbang
3. Kandungan zat gizi yang diperlukan oleh balita.

U. Metode
e. Ceramah
f. Tanya jawab

V. Media
 Video

W. Metode Evaluasi
8) Tersuluh dapat menjelaskan pengertian gizi seimbang.
9) Tersuluh dapat menjelaskan sumber-sumber gizi seimbang.
10) Tersuluh dapat menjelaskan minimal 3 kandungan zat gizi yang diperlukan oleh
balita.

X. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Langkah-langkah Aktifitas penyuluh Aktifitas tersuluh Metode Med


.
1. 5 menit Pembukaan 11. Menyampai 9. Menjawab salam
9. Salam kan salam 10. Memperhatika
10. Perkenalan 12. Memperken n dan
11. Menyampaika alkan diri mendengarkan
n tujuan 13. Menyampai perkenalan
12. Penyamaan kan tujuan 11. Memperhatika
Presepsi 14. Menanyaka n dan
n sejauh mana mendengarkan
pengetahuan tujuan
tentang gizi 12. Menjawab
seimbang pada pertanyaan dan
balita menanyakan hal
15. Klarifikasi yang belum jelas
dan
Konfirmasi
2. 10 Inti 25. Menyampai 5. Mendengarkan Ceramah Vide
menit 3. Penyampaian kan pengertian dan Tanya
  pengertian gizi gizi seimbang memperhatikan jawab
seimbang pada balita 6. Menanyakan Ceramah
26. Menjawab yang kurang Tanya
pertanyaan dipahami jawab
yang kurang
diapahami
27. Klarifikasi
3. 10 2. Penyampaian 28. Menyampaikan 5. Mendengarkan Ceramah Video
menit sumber-sumber gizi sumber-sumber dan Tanya
seimbang pada balita gizi seimbang memperhatikan jawab
pada balita 6. Menanyakan
29. Menjawab yang kurang
pertanyaan dipahami
yang kurang
diapahami
30. Klarifikasi
4. 12 men 3. Penyampaian 31. Menyampai 11. Mendengarkan Ceramah Video
it kandungan zat gizi kan kandungan dan Tanya
yang diperlukan zat gizi yang memperhatikan jawab
oleh balita diperlukan oleh 12. Menanyakan
balita yang kurang
32. Menjawab dipahami
pertanyaan
yang kurang
diapahami
33. Klarifikasi

5 10 Penutup Menyimpulkan Mendengarkan dan


menit Kesimpulan tentang gizi memahami tentang
seimbang bagi gizi seimbang pada
balita balita
6 10 Evaluasi Meminta tersuluh Menjelaskan kembali
menit Salam penutup untuk menjelaskan tentang gizi seimbang
kembali tentang bagi balita
gizi seimbang bagi
balita

Y. Pengorganisasian Kelompok
g. Pembawa acara
h. Penyuluh
i. Observer

Z. Evaluasi

3. Evaluasi struktur
         Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta
         Tempat dan peralatan sudah siap
         Leaflet sudah siap
2.      Evaluasi proses
         Acara penyuluhan berjalan lancar
         75 % undangan hadir
         Sasaran aktif mendengarkan dan bertanya
         Diskusi dan tanya jawab berjalan lancar
3.      Evaluasi hasil
Peserta dapat :
e. Memahami dan mengaplikasikan secara mandiri pentingnya gizi seimbang
bagi balita.
f.
MATERI

Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan manusia yang
berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini mungkin yaitu sejak mereka
masih dalam kandungan melalui makanan ibu hamil. Kebiasaan makan sudah dimulai sejak
dari masa kanak-kanak.

Gizi adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan
dan perkembangan.

Gizi seimbang adalah komposisi atau zat-zat yang cukup atau ideal untuk
menjalankan proses didalam tubuh. Makanan yang bergizi seimbang setidak-tidaknya
mengandung 3 fungsi utama yaitu :

 Sebagai sumber tenaga, antara lain : nasi, ketela, singkong, dsb.


 Sebagai sumber pengatur, pada sayur dan buah.
 Sebagai sumber pembangun, terdapat pada lauk pauk. Hal ini berfungsi untuk
pertumbuhan dan pengganti sel yang rusak.

Untuk mencukupi gizi seimbang terdapat 13 pesan-pesan dasar yaitu :

1. Makanlah aneka ragam makanan yang mengandung semua zat yang kita perlukan
kecuali ASI.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah kebutuhan energi.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat kebutuhan energi.
5. Gunakan garam beryodium.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
7. Berikan ASI saja sampai anak berumur 4 atau 6 bulan.
8. Usahakan makan pagi.
9. Minumlah air bersih yang cukup.
10. Olahraga atau kegiataan fisik secara teratur.
11. Hindari alcohol.
12. Makanlah makanan yang aman.
13. Baca label pada makanan yang dikemas.
Kandungan Zat Gizi yang Diperlukan Bagi Bayi dan Balita :

a. Protein

Dua jenis protein yaitu: protein hewani, yang didapati dari daging hewan
(telur,susu,daging) dan protein nabati (tempe,tahu) yang didapat dari tumbuh-
tumbuhan. Nilai gizi protein hewani lebih besar dari protein nabati dan lebih mudah
diserap oleh tubuh. Walaupun demikian, kombinasi penggunaan protein nabati dan
hewani sangat dianjurkan. Sumber protein bisa didapat dari ASI, telur, tahu, tempe,
ikan, daging dan lain sebagainya.

Fungsi Protein:

 Penunjang pertumbuhan

Protein merupakan bahan padat utama dari otot organ dan glandula endoterm.
Merupakan unsure utama dari matriks tulang dan gigi,kulit,kuku,rambut,sel darah dan
serum.

 Pengaturan proses tubuh

Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh. Protein juga


mempertahankan ketahanan terhadap mikroorganisme yang mengadakan invasi
karena antibody bersifat protein.

 Energi

Protein merupakan sumber energi potensial, setiap gram menghasilkan sekitar


4 kkal. Jika protein digunakan untuk energi maka tidak akan dipakai untuk kebutuhan
sintesis.

b. Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber tenaga bagi anak, Bayi yang baru mendapat asupan
makanan dari ASI. Pada anak yang lebih besar yang sudah mendapat makanan tambahan
pendamping ASI, karbohidrat dapat diperoleh dari makanan yang mengandung
tepung.seperti: bubur susu, sereal,roti,nasi tim atau nasi. Apabila tidak mendapatkan
asupan karbohidrat yang memadai untuk menghasilkan energi, tubuh akan memecah
protein dan lemak cadangan dalam tubuh

Fungsi Karbohidrat:

Hampir semua karbohidrat pada akhirnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan


energy tubuh. Beberapa karbohidrat yang ada digunakan untuk sintesis dari sejumlah
senyawa pengatur.

 Energi

Setiap gram karbohidrat yang dioksidasi rata-rata menghasilkan 4 kalori.


Sejumlah karbohidrat dalam bentuk glucose akan digunakan secara langsung untuk
memenuhi kebutuhan energi jaringan sejumlah kecil akan disimpan sebagai glikogen
dalam hepar dan otot dan beberapa akan disimpan sebagai jaringan adipose untuk
dikonversi menjadi energi.

Glukose merupakan satu-satunya untuk otak dan jaringan saraf dan harus
tersedia dengan mudah. Setiap kegagalan untuk mencatu glukosa dan oksigen untuk
oksidasi dengan cepat akan menimbulkan kerusakan otak, terutama pada masa
neonatus. Pertumbuhan otak terjadi sangat cepat dalam minggu terakhir kehidupan
intrauterine. Karena itu penting diusahakan agar bayi yang dilahirkan sebelum aterm
tidak kekurangan glucose sehingga pertumbuhan otak dapat berlanjut, bayi yang kecil
untuk umur cenderung mengalami hipoglikemia dan karena itu, berada dalam resiko.

 Aksi pencadangan protein

Tubuh akan menggunakan karbohidrat sebagai protein utama energi,karena itu


jika terdapat defisiensi kalor dalam diit, maka akan digunakan jaringan adipose dan
protein.

 Pengaturan metabolisme lemak

Diperlukan sejumlah karbohidrat dalam diit sehingga oksidasi lemak dapat


berlangsung dengan normal. Jika karbohidrat dalam diit terbatas, maka lemak akan di
metabolisir lebih cepat daripada penanganan tubuh terhadap produk metabolisme ini.
Jika lemak dioksidasi secara tidak lengkap maka akan terbentuk keton.
 Peranan dalam fungsi gastrointestinal

Diduga lactose mempercepat pertumbuhandari bacteria yang digunakan dalam


usus kecil. Sejumlah bakteri ini berguna dalam mensintesis vitamin B kompleks dan
vitamin K. Laktose juga meningkatkan absorbsi kalium. Sementra selulose,
hemiselulose dan pectin tidak menghasilkan zat gizi dalam tubuh, mereka membantu
dalam stimulasi aksi peristaltic.

Karbohidrat terutama monosakarida, merupakan unsur penting dari banyak


senyawa yang mengatur metabolisme. Sumber karbohidrat bisa didapat dari ASI,
produk susu, beras, jagung, singkong, buncis, tomat, sayur hijau, buah segar.

c. Lemak

Seperti karbohidrat lemak merupakan senyawa karbon ,hydrogen dan


oksigen.tetapi proporsi oksigen lebih rendah. Lemak termsuk senyawa minyak-minyakan
dan bahan mirip lemak yang mempunyai rasa minyakdan tidak larut dalam air tetapi larut
dalam pelarut organic tertentu seperti eter,alcohol dan benzen.

Terdapat banyak asam lemak yang ditemukan dalam alam yang berbeda dalam
jumlah atom karbon dan ikatan ganda yang dikandungnya. Mereka adalah asam lemak
jenuh dan asam lemak tak jenuh.

Asam lemak jenuh lebih stabil dan tidak memiliki ikatan rangkap, contoh asam
palmitat, stearat yang merupakan unsur utama mentega coklat. Asam lemak tak jenuh
yang memiliki dua atau lebih ikatan rangkap yang bereaksi secara berangsur-angsur
dengan udara menjadikannya tengik.

Fungsi Lemak:

Fungsi utama lemak adalah untuk memberikan energi setiap setiap gram lemak
jika dioksidasi menghasilkan sekitar sembilan kalori. Energi ini scara terus menerus ada
dalam simpanan jaringan subkutan dan dalam kavum abdomen. Juga mengelilingi organ
dan menyusur sepanjang jaringan adipose. Lemak bertindak sebagai barier dari vitamin
A,D,Edan K yang larut dalam air, memberikan rasa makanan yang menyenangkan dan
memberi perasaan kenyang karena kecepatan pengosongan dari lambung dikaitkan
dengan kandungan lemaknya.Fosfolipid merupakan komponen penting dari struktur
membran dan unsur semua sel dan terlibat dalam absorbi dan transpor lemak.

Pada dasarnya , lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali lemak
esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada anak usia nayi sampai kurang
lebih 3 bulan, lemak merupakan umber gliserida, dan kolesterol yang tidak dapat dibuat
dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut
dalam lemak, yaitu: vitamin A,D,E,dan K.

Sumber lemak bisa didapat dari ASI, minyak goreng, margarine, daging dan lain
sebagainya.

d. Vitamin

Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan, yang berfungsi untuk
mempertahankan fungsi tubuh (Marlow,D.R.dan Reeding BA,1988) Kekurangan vitamin
akan menyebabkan tubuh cepat merasa lelah, kurang nafsu makan, kerusakan pembuluh
darah dan sel saraf serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Vitamin C penting
untuk tubuh untuk pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya tahan tubuh dan
meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus.Vitamin D penting untuk penyerapan dan
metabolisme kalsium dan posfor, pembentukan tulang dan gigi.

Sumber-sumber vitamin :

 Vit A : tomat, wortel, sayur-sayuran hijau


 Vit B : beras merah
 Vit C : jeruk, jambu biji
 Vit D : buah dan sayur
 Vit K : jambu biji
e. Mineral

Manfaat dari mineral ini yaitu dapat mengaktifkan metabolisme tubuh dan bisa di
dapat dari ASI, garam dapur, hati dan lain sebagainya.

Hal-hal yang membuat anak tidak nafsu makan :

 Rasa makanan tidak cocok, tidak berselera.


 Terlalau asyik dengan permainan.
 Teralalu hiperaktif.
 Kurang mendapat perhatian.
 Ada masalah dengan giginya.
 Ada masalah psikologis dengan temannya.
 Cacingan.
 Kekurangan vitamin.
 Menderita suatu penyakit kronis.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/19750021/SAP_paud_gemilang_gizi_seimbang

Anda mungkin juga menyukai