Lampiran 2 Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 2 Satuan Acara Penyuluhan
SATUAN ACARA
PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Topik : SADARI
Sub Topik : Pentingnya SADARI untuk Mendeteksi Kanker Payudara pada Wanita Usia
Subur
Sasaran : Wanita Usia Subur di Wilayah Binaan Desa Baratan Lingkungan Cupu RW
002
Hari/Tanggal :
A. Latar Belakang
C. Diagnosa
Pentingnya pemahaman dari diri sendiri bagi kaum wanita dalam melakukan
deteksi dini pemeriksaan payudara. Karena jika wanita tidak mengetahui dan tidak
dapat melakukan deteksi dini pemeriksaan payudara maka berkuranglah kesadaran
tentang kesehatan terhadap dirinya sendiri.
F. Sasaran
Wanita usia subur di Wilayah Binaan Desa Baratan Lingkungan Cupu RW 002.
G. Materi Terlampir
1. Pengertian SADARI
2. Tujuan deteksi dini SADARI
3. Manfaat deteksi dini SADARI
4. Aturan deteksi dini SADARI
5. Prosedur/Teknik deteksi dini SADARI
H. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
I. Media
Leaflet
Video
J. Metode Evaluasi
1) Tersuluh dapat menjelaskan tujuan dan maaf dari pemeriksaan deteksi dini
SADARI
2) Tersuluh dapat menjelaskan aturan deteksi dini SADARI
3) Tersuluh dapat memperagakan prosedur pemeriksaan deteksi dini SADARI yang
sudah dicontohkan oleh penyuluh.
K. Kegiatan Penyuluhan
L. Pengorganisasian Kelompok
a. Pembawa acara
b. Penyuluh
c. Observer
M. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta
Tempat dan peralatan sudah siap
Leaflet sudah siap
2. Evaluasi proses
Acara penyuluhan berjalan lancar
75 % undangan hadir
Sasaran aktif mendengarkan dan bertanya
Diskusi dan tanya jawab berjalan lancar
3. Evaluasi hasil
Peserta dapat :
a. Memahami dan mengaplikasikan secara mandiri pentingnya SADARI bagi
wanita usia subur.
b. Memahami dan mengaplikasikan secara mandiri SADARI sesuai dengan
aturan yang telah disampaikan.
MATERI
1. Pengertian SADARI
SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya kanker payudara pada wanita. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan menggunakan cermin dan dilakukan oleh wanita yang berumur 20 tahun ke
atas. Indikasi utama SADARI adalah untuk mendeteksi terjadinya kanker payudara
dengan mengamati payudara dari depan, sisi kiri dan sisi kanan, apakah ada benjolan,
perubahan warna kulit, putting bersisik dan pengeluaran cairan atau nanah dan darah
(Olfah dkk,2013).
2. Tujuan SADARI
Dapat mendeteksi ketidaknormalan atau perubahan yang terjadi pada
payudara.
3. Manfaat SADARI
Manfaat yang bisa diambil setelah melakukan SADARI wanita semakin
waspada dan mampu mendeteksi secara dini adanya kelainan pada payudaranya.
Sehingga ketika didapatkan kelainan pada payudaranya, pemeriksaan bisa segera
dilakukan, pengobatan yang dibutuhkan bisa segera diberikan, dan tingkat
kesembuhan bisa lebih cepat dicapai.
4. Aturan SADARI
Semua wanita di atas usia 20 tahun sebaiknya melakukan sadari setiap bulan
dan segera periksakan diri ke dokter bila ditemukan benjolan. Pemeriksaan sadari
sangat penting dianjurkan kepada masyarakat karena hampir 86% benjolan di
payudara ditemukan oleh penderita sendiri.
a. SADARI dilakukan setiap bulan secara teratur pada hari pertama setelah haid,
saat payudara mengendor, sehingga jika ada benjolan-benjolan dapat diraba
dengan mudah.
b. Jika wanita sudah tidak lagi mendapat haid, sebaiknya menentukan satu hari
tertentu untuk pemeriksaan, misalnya setiap tanggal satu setiap bulan.
c. SADARI juga harus dilakukan pada wanita hamil dan wanita yang telah
mengalami rekonstruksi payudara.
d. Ketika melakukan SADARI, fokus perhatian adalah ukuran, bentuk, kontur,
warna payudara dan putting, serta deteksi adanya benjolan, retraksi kulit,
warna, dan cairan abnormal pada payudara.
5. Prosedur/Teknik SADARI
Posisi Berdiri
a. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan metode tujuh langkah
b. Tanggalkan seluruh pakaian bagian atas
c. Atur posisi dan berdiri di depan cermin dengan dada terbuka bahu tegak
dengan kedua tangan tergantung lepas.
d. Perhatikan dengan teliti kedua payudara bagian kanan dan kiri simetris,
apakah bentuknya membesar atau mengeras, apakah arah putingnya lurus ke
depan atau berubah arah, apakah putingnya tertarik ke dalam, apakah kulit
putingnya ada yang lecet, apakah kulitnya nampak
kemerahan/kebiruan/kehitaman, apakah permukaan kulitnya tampak adanya
kerutan atau cekungan, apakah kulitnya menebal seperti kulit jeruk. Jika
ditemukan hal-hal di atas, berarti itu tanda abnormal.
e. Angkat kedua lengan lurus ke atas, dan perhatikan apakah ada tarikan pada
kulit atau tidak.
f. Lihat payudara dari berbagai sudut.
g. Berbaring di tempat tidur untuk memeriksa payudara satu demi satu. Untuk
memeriksa payudara kiri, letakkan sebuah bantal tipis di bawah bahu kiri
sedang lengan kiri direntangkan ke atas di samping kepala atau diletakkan di
bawah kepala. Periksa payudara kiri dengan menggunakan tangan kanan dan
kemudian payudara kanan dengan menggunakan tangan kiri.
h. Periksa dengan menggunakan beberapa jari tangan yang dirapatkan, datar dan
bersamaan dengan sentuhan halus. Gunakan ketiga jari tangan kanan yang
saling dirapatkan untuk meraba payudara.
i. Rabaan dilakukan dengan gerakna memutar (seperti membuat lingkaran kecil-
kecil), mulai dari tepi payudara hingga ke puting susu.
j. Sesudah itu geser posisi jari sedikit ke sebelahnya dan lakukan lagi gerakan
memutar dari tepi payudara sampai puting susu. Lakukan terus secara
berurutan sampai seluruh bagian payudara diperiksa. Untuk memudahkan
gerakan, boleh menggunakan lotion atau sabun sebagai pelicin.
k. Setelah itu lakukan gerakan memutar dari puting susu, melingkar semakin
lebar ke arah tepi payudara atau secara vertikal ke bawah dan ke atas mulai
dari tepi paling kiri hingga ke tepi paling kanan. Yang penting seluruh area
payudara harus tuntas teraba, tak ada yang terlewatkan. Perlu diperhatikan
bahwa masing-masing gerakan memutar harus dilakukan dengan kekuatan
tekanan yang berbeda-beda. Setidaknya dengan tiga macam tekanan. Pertama-
tama dilakukan dengan tekanan ringan untuk meraba adanya benjolan di dekat
permukaan kulit, yang kedua dengan tekanan sedang untuk meraba adanya
benjolan di tengah-tengah jaringan payudara, yang ketiga dengan tekanan
yang cukup kuat untuk merasakan adanya benjolan di dasar payudara, dekat
dengan tulang dada/iga.
l. Setelah selesai dengan payudara kiri, pindahkan posisi bantal dan lengan,
lakukan pemeriksaan pada payudara kanan dengan menggunakan keempat jari
tangan kiri.
m. Raba seperempat payudara sebelah luar, letakkan tangan kanan lurus ke bawah
dan raba payudara dengan tangan kiri, lakukan bergantian dan perhatikan
dengan teliti ada tidaknya benjolan.
n. Setelah itu raba ketiak dan area di sekitar payudara untuk mengetahui adanya
benjolan yang diduga suatu anak sebar kanker, setelah selesai, berdiri.
o. Kenakan pakaian kembali
p. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan metode tujuh langkah
DAFTAR PUSTAKA
Hari/Tanggal :
A. Latar Belakang
Program KB (Keluarga Berencana) bertujuan meningkatkan kesejahteraan ibu,
anak dan keluarga dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera
dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan
penduduk.
Dari hasil pendataan yang telah kami lakukan, ditemukan terdapat 135 pasang
PUS (Pasangan Usia Subur) di Wilayah Binaan Desa Baratan Lingkunagn Cupu RW
002. Yang 75% dari jumlah tersebut adalah akseptor KB aktif, yaitu sebanyak 101
pasang PUS. Dan sisanya sebanyak 44 pasang PUS adalah bukan akseptor KB.
Ditemukan dari data tersebut PUS yang tidak merupakan akseptor KB
beralasan tidak ber-KB dikarenakan takut terhadap efek sampingnya, tidak mau, dan
ada juga yang sedang melakukan program kehamilan.
Oleh karena masih adanya PUS yang tidak ber-KB maka perlunya diadakan
penyuluhan terhadap PUS tentang pengetahuan KB secara terperinci untuk
menyelasaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat tersebut.
B. Analisa
Pentingnya penggunaan metode kontrasepsi pada pasangan usia subur.
C. Diagnosa
Pentingnya pemahaman pasangan usia subur tentang metode kontrasepsi.
Karena Keluarga Berencana ini merupakan suatu program pemerintah yang dirancang
untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk, maka dari itu
program KB ini diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera
(NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang.
F. Sasaran
Pasangan suami istri usia subur di Wilayah Binaan Desa Baratan Lingkungan
Cupu RW 002.
G. Materi Terlampir
1. Pentingnya KB
2. Kegunaan KB
3. Jenis KB dan efek sampingnya
4. KB pantang berkala
H. Metode
c. Ceramah
d. Tanya jawab
I. Media
Leaflet
PPT
J. Metode Evaluasi
4) Tersuluh dapat menjelaskan pentingnya KB bagi pasangan suami istri usia subur.
5) Tersuluh dapat menjelaskan kegunaan KB bagi pasangan suami istri usia subur.
6) Tersuluh dapat menjelaskan jenis-jenis KB dan efek samping dari masing-masing
jenis KB tersebut.
7) Tersuluh dapat menjelaskan jenis KB pantang berkala.
K. Kegiatan Penyuluhan
L. Pengorganisasian Kelompok
d. Pembawa acara
e. Penyuluh
f. Observer
M. Evaluasi
2. Evaluasi struktur
Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta
Tempat dan peralatan sudah siap
Leaflet sudah siap
2. Evaluasi proses
Acara penyuluhan berjalan lancar
75 % undangan hadir
Sasaran aktif mendengarkan dan bertanya
Diskusi dan tanya jawab berjalan lancar
3. Evaluasi hasil
Peserta dapat :
c. Memahami dan mengaplikasikan secara mandiri pentingnya KB bagi
pasangan suami istri usia subur.
d. Memahami dan mengaplikasikan secara mandiri KB yang telah dijelaskan
oleh penyuluh.
MATERI
Karena Keluarga Berencana adalah suatu program pemerintah yang dirancang untuk
menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk, maka dari itu program KB ini
diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang
berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang.
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran.
Kontrasepsi hormonal yang digunakan wanita, seperti jenis suntik, pil, atau
IUD biasanya mengandung progesteron dan estrogen. Hormon ini dapat membantu
wanita mengendalikan kehamilan dan menurunkan risiko kanker pada sistem
reproduksi.
Kanker yang dapat diatasi dua hormon tersebut adalah kanker indung telur
(ovarium) dan kaker atau dinding rahim (endometrium). Program KB hormonal juga
dapat menurunkan risiko tumbuhnya mioma di rahim.
Jika anak belum satu tahun sudah memiliki adik, tumbuh kembang anak akan
terganggu. Normalnya jarak anak pertama dan kedua antara 3-5 tahun. Jika anak
belum berusia 2 tahun sudah mempunyai adik, ASI untuk anak tidak bisa penuh 2
tahun sehingga kemungkinan mengalami gangguan kesehatan.
Orang tua yang mempunyai dua anak juga akan mengalami kesulitan membagi
waktu. Maka anak yang lebih besar akan akan kurang perhatian, meski anak masih
membutuhkan perhatian penuh dari kedua orangtuanya.
Ada 4 alasan penting bagi pasangan suami istri usia subur dalam ber-KB:
1. Anda perlu ber-KB karena kehamilan sebelum usia 18 tahun atau di atas 35 tahun
akan meningkatkan risiko kesehatan bagi ibu dan bayinya.
2. Demi menjaga kesehatan ibu dan anak, seorang ibu sebaiknya menunda kehamilan
berikutnya sampai Si Kecil berusia minimal 2 tahun.
3. Risiko kesehatan selama kehamilan dan persalinan akan semakin meningkat bila
seorang ibu terlalu sering hamil.
4. Alat KB begitu beragam, terjangkau, dan mudah didapat. Pilih alat kontrasepsi yang
sesuai, aman, dan efektif mencegah kehamilan tak diinginkan. (Gita/SR/Dok.M&B)
Terdapat banyak metode kontrasepsi yang dapat digunakan bagi pasangan suami istri
usia subur. Berikut ini adalah jenis-jenis metode kontrasepsi.
1) Kontrasepsi Hormonal
Kekurangan:
Metode yang menggunakan kombinasi hormon adalah pil, suntik, patch, cincin
vagina. Apa saja kelebihan dan kekurangannya masing-masing?
Pil KB: harus diminum setiap hari, tidak mengganggu kenyamanan hubungan
seks.
Suntik KB: penyuntikan sekali tiap bulannya.
Patch KB: mudah digunakan, tahan air, tidak mengganggu kenyamanan
hubungan seks, bisa timbul iritasi kulit.
Cincin vagina: pemakaian mudah, diganti sekali tiap bulan, relatif lebih mahal,
bisa timbul efek samping seperti peradangan atau keputihan.
b. Kontrasepsi hormonal progestin: Merupakan alat kontrasepsi yang hanya
mengandung hormon progestin. Jenis ini merupakan pilihan yang bagus jika
kondisi Bunda memang tidak dapat menggunakan kontrasepsi estrogen.
Kelebihan:
Kekurangan:
Metode yang menggunakan progestin adalah pil, suntik, implan. Apa saja
kelebihan dan kekurangannya?
Pil: harus diminum pada jam yang sama setiap harinya.
Suntik: penyuntikan setiap 3 bulan sekali.
Implan: efektif untuk jangka waktu panjang, bisa timbul nyeri di tempat
pemasangan.
2) Kondom
Kondom bisa digunakan pada pria dan wanita. Efektivitas kondom dalam
mencegah kehamilan meningkat terutama setelah ditambahkan lubrikan spermisida di
kondom.
Kelebihan:
Kekurangan:
Pada beberapa orang, dapat timbul alergi karena bahan pembuat kondom
Hanya dapat digunakan sekali
Pemakaian harus tepat karena dapat timbul risiko terlepas
3) Spermisida
Spermisida adalah zat kimia yang dapat merusak sperma. Spermisida dapat
berbentuk krim, jeli, busa atau supositori.
Kelebihan:
Kekurangan:
Masa perlindungan yang singkat, efektivitasnya berkurang apabila melebihi satu jam
pemakaian.
Tidak mencegah penularan penyakit kelamin.
4) Diafragma
Diafragma biasanya terbuat dari lateks atau silikon, berbentuk melingkar seperti
kubah dan berfungsi mencegah sperma masuk ke dalam rahim.
Kelebihan:
Kekurangan:
Diafragma yang terlalu besar bisa membuat rasa yang tidak nyaman, sedangkan yang
terlalu kecil bisa berisiko lepas atau pindah posisi.
Dapat menimbulkan iritasi.
5) Implant (susuk)
Efek samping KB implan alias KB susuk yang paling lazim adalah perubahan
pada siklus menstruasi. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi
akibat penggunaan KB implan.
IUD merupakan alat berbentuk seperti huruf T yang dimasukkan ke dalam rahim,
terkadang menyisakan sedikit benang di vagina untuk menandakan posisi IUD. Ada 2
jenis IUD, yaitu IUD berisi tembaga dan hormon. IUD tembaga bisa digunakan sampai
10 tahun, sedangkan IUD hormon hanya sampai 5 tahun, beberapa wanita merasakan
kram perut pada penggunaan IUD tembaga.
Kelebihan:
Merupakan metode “use and forget”. Mudah digunakan, dan setelah pemasangan
wanita tidak perlu repot untuk sehari-harinya seperti pada penggunaan pil KB
Merupakan metode jangka panjang.
Tidak mengganggu kesuburan, setelah dilepas, kesuburan dapat kembali dengan
cepat.
Kekurangan:
1. Sistem KB kalender
Menghitung masa subur dengan siklus haid dan melakukan pantang berkala atau
lebih dikenal dengan sistem kalender merupakan salah satu cara atau metode kontrasepsi
alami (Kb alami) dan sederhana yang dapat dikerjakan sendiri oleh pasangan suami istri
dengan cara tidak melakukan sanggama pada masa subur.
Sebelum menggunakan metode ini, tentunya pasangan suami istri harus
mengetahui masa subur. Siklus masa subur pada tiap wanita tidak sama. Untuk itu perlu
pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi. Berikut ini cara mengetahui dan
menghitung masa subur :
Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi tidak efektif adalah:
a) Penentuan masa tidak subur didasarkan pada kemampuan hidup sel sperma dalam
saluran reproduksi (sperma mampu bertahan selama 3 hari).
b) Anggapan bahwa perdarahan yang datang bersamaan dengan ovulasi,
diinterpretasikan sebagai menstruasi. Hal ini menyebabkan perhitungan masa tidak
subur sebelum dan setelah ovulasi menjadi tidak tepat.
c) Penentuan masa tidak subur tidak didasarkan pada siklus menstruasi sendiri.
d) Kurangnya pemahaman tentang hubungan masa subur/ovulasi dengan perubahan jenis
mukus/lendir serviks yang menyertainya.
e) Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung dari berakhirnya perdarahan
menstruasi. Hal ini menyebabkan penentuan masa tidak subur menjadi tidak tepat.
Agar lebih tepat sebaiknya melakukan pencatatan 6 siklus haid terakhir untuk
menentukan masa prasubur. Kurangi dan tambahkan 3 hari pada siklus terpendek dan
terpanjang dari catatan yang telah dibuat.
Jadi berhati-hatilah dalam berhubungan suami isteri ketika masa subur istri tanpa
alat kontrasepsi atau teknik KB lainnnya yang dapat mencegah kehamilan. Pelajari
dengan baik sebelum menentukan metode pencegah kehamilan yang tepat dengan ahli
kadungan seperti dokter dan bidan.
Sistem kalender dalam menentukan masa subur hanya dapat digunakan pada
wanita yang teratur mens 28 sampai 35 hari. Rokok dan gizi buruk juga mempengaruhi
rutinitas keluarnya sel telur.
Ditinjau dari segi ekonomi : KB kalender dilakukan secara alami dan tanpa biaya
sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli alat kontrasepsi.
Dari segi kesehatan : sistem kalender ini jelas jauh lebih sehat karena bisa dihindari
adanya efek sampingan yang merugikan seperti halnya memakai alat kontrasepsi
lainnya (terutama yang berupa obat).
Dari segi psikologis : yaitu sistem kalender ini tidak mengurangi kenikmatan
hubungan itu sendiri seperti bila memakai kondom misalnya. Meski tentu saja dilain
pihak dituntut kontrol diri dari pasangan untuk ketat berpantang selama masa subur.
Kemungkinan kegagalan yang jauh lebih tinggi. Ini terutama bila tidak dilakukan
pengamatan yang mendalam untuk mengetahui dengan pasti masa subur, karena tidak
ada yang bisa menjamin Ketepatan perhitungan sebab masa suburpun terjadi secara
alami, selain itu kedua pasangan tidak bisa menikmati hubungan suami istri secara
bebas karena ada aturan yang ditetapkan dalam sistem ini. Masa berpantang yang
cukup lama dapat membuat pasangan tidak bisa menanti dan melakukan hubungan
pada waktu berpantang.
Kerugian lain dari KB kalender adalah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit
untuk ditentukan, ovulasi umumnya terjadi 14 ±2 hari sebelum hari pertama haid yang
akan datang. Dengan demikian pada wanita dengan haid yang tidak teratur, saat
terjadi ovulasi, sulit atau sama sekali tidak dapat diperhitungkan. Selain itu, ada
kemungkinan bahwa pada wanita dengan haid teratur oleh salah satu sebab (misalnya
karena sakit) ovulasi tidak datang pada saat semestinya.
2. Metode Amenorhea Laktasi (MAL)
Pada ibu yang menyusui anaknya secara eksklusif, pembuahan tidak dapat terjadi
selama 10 minggu pertama, sehingga kehamilan dapat dicegah.
Kontrasepsi permanen atau sterilisasi merupakan pilihan bagi pasangan yang tidak
ingin memiliki anak lagi. Pada wanita, teknik yang dapat dilakukan adalah tubektomi, ligasi
tuba, implan tuba, dan elektrokoagulasi tuba. Sedangkan pada pria dapat dilakukan
vasektomi.
Kelebihan:
Kekurangan:
https://hellosehat.com/kehamilan/kontrasepsi/mengenal-cara-kerja-dan-efek-samping-kb-
implan-susuk/ Diakses pada tanggal 29 Oktober 2019 pada pukul 10.00 WIB
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Topik : Imunisasi
A. Latar Belakang
Dalam masa bayi sampai balita merupakan masa yang cukup kritis. Dalam
masa ini bayi dan balita seharusnya mendapatkan imunisasi secara lengkap, mulai dari
Hb0 yang diberikan saat baru lahir sampai dengan imunisasi campak pada usia 9
bulan.
B. Analisa
Setelah diberikan penyuluhan ini, diharapkan para Ibu yang memiliki bayi dan
balita dapat mengetahui pentingnya imunisasi tepat sesuai umur dan mampu
menerapkan.
F. Sasaran
Ibu baduta dan Ibu balita di Wilayah Binaan Desa Baratan Lingkungan Cupu.
G. Materi Terlampir
1. Pengertian imunisasi
2. Jenis-jenis imunisasi
3. Jadwal imunisasi
4. Efek samping imunisasi dan cara mengatasinya
5. Penangan efek samping setelah dilakukan imunisasi.
H. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
I. Media
Leaflet
PPT
J. Metode Evaluasi
K. Kegiatan Penyuluhan
L. Pengorganisasian Kelompok
a. Pembawa acara
b. Penyuluh
c. Observer
M. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta
Tempat dan peralatan sudah siap
Leaflet sudah siap
2. Evaluasi proses
Acara penyuluhan berjalan lancar
75 % undangan hadir
Sasaran aktif mendengarkan dan bertanya
Diskusi dan tanya jawab berjalan lancar
3. Evaluasi hasil
Peserta dapat :
a. Memahami dan mengaplikasikan secara mandiri pentingnya imunisasi dasar
bagi bayi dan balita.
b.
MATERI
A. Pengertian
Imunisasi adalah program pencegahan penyakit menular yang diterapkan
dengan memberikan vaksin sehingga orang tersebut imun atau resisten terhadap
penyakit tesebut. Program imunisasi dimulai sejak usia bayi hingg masuk usia
sekolah. Melalui program ini, anak akan diberikan vaksin yang berisi jenis bakteri
atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau di nonaktifkan guna merangsang
sistem imun dan membentuk antibodi yang terbentuk setelah imunisasi dan
membentuk antibodi didalan tubuh mereka.antibodi yang terbentuk stelah imunisasi
bermanfaat untuk melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus tersebut di masa
yang akan datang.
B. Jenis Imunisasi
1. BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC
2. Pentabio : memberi kekebalan pada penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus
3. Polio : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis
4. Campak : memberi kekebalan pada penyakit campak
5. Hb0 : memberi kekebalan pada penyakit hepatitis B
6. IPV : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan. 2014. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
N. Latar Belakang
Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh yaitu
untuk menyediakan energi. Membangun dan memelihara jaringan tubuh, serta
mengatur proses kehidupan dalam tubuh. Tetapi sekarang gizi mempunyai pengertian
yang lebih luas. Disamping untuk kesehatan gizi dikaitkan dengan potensi ekonomi
seseorang. Karena gizi berkaitan dengan otak, kemampuan belajar, dan produktifitas
kerja. Oleh karena itu di Indonesia yang sekarang dalam proses membangun, faktor
gizi dianggap penting untuk memacu pembangunan, khususnya yang berkaitan
dengan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dari hasil pendataan di wilayah binaan Desa Baratan ditemukan 32 balita
dimana dari jumlah tersebut terdapat 9.4% balita memiliki masalah gizi. Oleh karena
itu diperlukan kegiatan penyuluhan “Pentingnya Gizi Seimbang pada Balita” untuk
membantu para Ibu yang memiliki para balita di wilayah binaan Desa Baratan
Lingkungan Cupu Rw.002 dalam memahami pentingnya pemberian gizi seimbang
pada balita.
Dalam penyuluhan ini kami akan menjelaskan tentang pengertian gizi
seimbang, sumber-sumber gizi seimbang serta kandungan zat gizi yang diperlukan
oleh balita kepada Ibu yang memiliki balita.
O. Analisa
Pentingnya gizi seimbang bagi balita pada masa pertumbuhan dan perkembangannya.
P. Diagnosa
Pentingnya pemahaman Ibu yang memiliki balita dalam memberikan asupan gizi
seimbang untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan balita sesuai usia sebagai
upaya menghindari permasalahan seputar gizi pada balita.
Q. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang gizi seimbang pada balita, diharapkan orang
tua yang mempunyai balita dapat mengetahui dan memahami tentang gizi seimbang.
S. Sasaran
Orang tua yang memiliki balita di Wilayah Binaan Desa Baratan Lingkungan Cupu.
T. Materi Terlampir
U. Metode
e. Ceramah
f. Tanya jawab
V. Media
Video
W. Metode Evaluasi
8) Tersuluh dapat menjelaskan pengertian gizi seimbang.
9) Tersuluh dapat menjelaskan sumber-sumber gizi seimbang.
10) Tersuluh dapat menjelaskan minimal 3 kandungan zat gizi yang diperlukan oleh
balita.
X. Kegiatan Penyuluhan
Y. Pengorganisasian Kelompok
g. Pembawa acara
h. Penyuluh
i. Observer
Z. Evaluasi
3. Evaluasi struktur
Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta
Tempat dan peralatan sudah siap
Leaflet sudah siap
2. Evaluasi proses
Acara penyuluhan berjalan lancar
75 % undangan hadir
Sasaran aktif mendengarkan dan bertanya
Diskusi dan tanya jawab berjalan lancar
3. Evaluasi hasil
Peserta dapat :
e. Memahami dan mengaplikasikan secara mandiri pentingnya gizi seimbang
bagi balita.
f.
MATERI
Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan manusia yang
berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini mungkin yaitu sejak mereka
masih dalam kandungan melalui makanan ibu hamil. Kebiasaan makan sudah dimulai sejak
dari masa kanak-kanak.
Gizi adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan
dan perkembangan.
Gizi seimbang adalah komposisi atau zat-zat yang cukup atau ideal untuk
menjalankan proses didalam tubuh. Makanan yang bergizi seimbang setidak-tidaknya
mengandung 3 fungsi utama yaitu :
1. Makanlah aneka ragam makanan yang mengandung semua zat yang kita perlukan
kecuali ASI.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah kebutuhan energi.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat kebutuhan energi.
5. Gunakan garam beryodium.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
7. Berikan ASI saja sampai anak berumur 4 atau 6 bulan.
8. Usahakan makan pagi.
9. Minumlah air bersih yang cukup.
10. Olahraga atau kegiataan fisik secara teratur.
11. Hindari alcohol.
12. Makanlah makanan yang aman.
13. Baca label pada makanan yang dikemas.
Kandungan Zat Gizi yang Diperlukan Bagi Bayi dan Balita :
a. Protein
Dua jenis protein yaitu: protein hewani, yang didapati dari daging hewan
(telur,susu,daging) dan protein nabati (tempe,tahu) yang didapat dari tumbuh-
tumbuhan. Nilai gizi protein hewani lebih besar dari protein nabati dan lebih mudah
diserap oleh tubuh. Walaupun demikian, kombinasi penggunaan protein nabati dan
hewani sangat dianjurkan. Sumber protein bisa didapat dari ASI, telur, tahu, tempe,
ikan, daging dan lain sebagainya.
Fungsi Protein:
Penunjang pertumbuhan
Protein merupakan bahan padat utama dari otot organ dan glandula endoterm.
Merupakan unsure utama dari matriks tulang dan gigi,kulit,kuku,rambut,sel darah dan
serum.
Energi
b. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber tenaga bagi anak, Bayi yang baru mendapat asupan
makanan dari ASI. Pada anak yang lebih besar yang sudah mendapat makanan tambahan
pendamping ASI, karbohidrat dapat diperoleh dari makanan yang mengandung
tepung.seperti: bubur susu, sereal,roti,nasi tim atau nasi. Apabila tidak mendapatkan
asupan karbohidrat yang memadai untuk menghasilkan energi, tubuh akan memecah
protein dan lemak cadangan dalam tubuh
Fungsi Karbohidrat:
Energi
Glukose merupakan satu-satunya untuk otak dan jaringan saraf dan harus
tersedia dengan mudah. Setiap kegagalan untuk mencatu glukosa dan oksigen untuk
oksidasi dengan cepat akan menimbulkan kerusakan otak, terutama pada masa
neonatus. Pertumbuhan otak terjadi sangat cepat dalam minggu terakhir kehidupan
intrauterine. Karena itu penting diusahakan agar bayi yang dilahirkan sebelum aterm
tidak kekurangan glucose sehingga pertumbuhan otak dapat berlanjut, bayi yang kecil
untuk umur cenderung mengalami hipoglikemia dan karena itu, berada dalam resiko.
c. Lemak
Terdapat banyak asam lemak yang ditemukan dalam alam yang berbeda dalam
jumlah atom karbon dan ikatan ganda yang dikandungnya. Mereka adalah asam lemak
jenuh dan asam lemak tak jenuh.
Asam lemak jenuh lebih stabil dan tidak memiliki ikatan rangkap, contoh asam
palmitat, stearat yang merupakan unsur utama mentega coklat. Asam lemak tak jenuh
yang memiliki dua atau lebih ikatan rangkap yang bereaksi secara berangsur-angsur
dengan udara menjadikannya tengik.
Fungsi Lemak:
Fungsi utama lemak adalah untuk memberikan energi setiap setiap gram lemak
jika dioksidasi menghasilkan sekitar sembilan kalori. Energi ini scara terus menerus ada
dalam simpanan jaringan subkutan dan dalam kavum abdomen. Juga mengelilingi organ
dan menyusur sepanjang jaringan adipose. Lemak bertindak sebagai barier dari vitamin
A,D,Edan K yang larut dalam air, memberikan rasa makanan yang menyenangkan dan
memberi perasaan kenyang karena kecepatan pengosongan dari lambung dikaitkan
dengan kandungan lemaknya.Fosfolipid merupakan komponen penting dari struktur
membran dan unsur semua sel dan terlibat dalam absorbi dan transpor lemak.
Pada dasarnya , lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali lemak
esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada anak usia nayi sampai kurang
lebih 3 bulan, lemak merupakan umber gliserida, dan kolesterol yang tidak dapat dibuat
dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut
dalam lemak, yaitu: vitamin A,D,E,dan K.
Sumber lemak bisa didapat dari ASI, minyak goreng, margarine, daging dan lain
sebagainya.
d. Vitamin
Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan, yang berfungsi untuk
mempertahankan fungsi tubuh (Marlow,D.R.dan Reeding BA,1988) Kekurangan vitamin
akan menyebabkan tubuh cepat merasa lelah, kurang nafsu makan, kerusakan pembuluh
darah dan sel saraf serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Vitamin C penting
untuk tubuh untuk pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya tahan tubuh dan
meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus.Vitamin D penting untuk penyerapan dan
metabolisme kalsium dan posfor, pembentukan tulang dan gigi.
Sumber-sumber vitamin :
Manfaat dari mineral ini yaitu dapat mengaktifkan metabolisme tubuh dan bisa di
dapat dari ASI, garam dapur, hati dan lain sebagainya.
https://www.academia.edu/19750021/SAP_paud_gemilang_gizi_seimbang