Anda di halaman 1dari 13

KODE ETIK GURU DAN KODE ETIK BK

TUGAS 12

Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Bimbingan dan Konseling

Dosen Pangampu : Prof. Dr. Neviyarni S, MS.

AHMAD FAUZI YULIANDRI


17065021/2017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................... 1

MIIND MAP....................................................................................................... 2

A. Pengertian Kode Etik .................................................................................... 3

B. Kode Etik Dalam Bk...................................................................................... 3

C. Dasar Kode Etik ............................................................................................ 5

D. Penyelenggaraan Kode Etik ......................................................................... 5

E. Sanksi Pelanggaran Dan Mekanisme Penerapan Sanksi .............................. 6

DAFTAR RUJUKAN......................................................................................... 8
JAWAB PERTANYAAN .................................................................................. 9
YEL-YEL............................................................................................................ 12

1
Kode etik guru dan kode etik bk

Pengertian Kode etik Kode Etik dalam Bimbingan Konseling


Etika profesi bimbingan dan konseling adalah kaidah-
Kode etik adalah sistem norma, nilai, dan aturan kaidah perilaku yang menjadi rujukan bagi konselor
profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa dalam melaksanakan tugas atau tanggung jawabnya
yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan memberi layanan bimbingan dan konseling kepada
tidak baik bagi profesional. konseli.

Dasar Kode etik BK Pelanggaran Kode etik


Terhadap Konseli

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Terhadap Organisasi Profesi


Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Sistem Terhadap Rekan Sejawat dan Profesi Lain yang
Pendidikan Nasional. Terkait

Sanksi pelanggaran dan mekanisme penerapan sanksi

Sanksi Pelanggaran

Mekanisme Penerapan Sanksi

2
A. Pengertian Kode Etik

Etika terbagi atas dua, yaitu (1) etika umum (2) etika khusus. Etika umum,
masih dibagi lagi menjadi: (a) Prinsip etika umum dan (b) moral dasar etika umum.
Adapun etika khusus, merupakan terapan etika, dibagi menjadi: (a) etika individual
dan (b) etika sosial. Etika sosial yang hanya berlaku bagi kelompok profesi tertentu
disebut kode etika atau kode etik.

Sumaryono (1995) menjelaskan, bahwa kode etik adalah hasil usaha


pengarahan kesadaran moral para anggota profesi tentang persoalan-persoalan khusus
yang dihadapinya, kode etik ini mengkristalisasikan pandangan moral dan memberi
ketegasan perilaku yang sesuai dengan lapangan khusus.

Kode etik adalah sistem norma, nilai, dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak
baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah,
perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.

Tujuan kode etik adalah agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya


kepada klien/kosumen/pemakai/user/nasabah/pasien. Adanya kode etik akan
melindungi perbuatan yang tidak profesional.

B. Kode Etik dalam Bimbingan Konseling

Etika profesi bimbingan dan konseling adalah kaidah-kaidah perilaku yang


menjadi rujukan bagi konselor dalam melaksanakan tugas atau tanggung jawabnya
memberi layanan bimbingan dan konseling kepada konseli.

Kode etik bimbingan dan konseling Indonesia merupakan landasan moral dan
pedoman tingkah laku profesional yang dijunjung tinggi, diamalkan dan diamankan
oleh setiap anggota profesi bimbingan dan konseling Indonesia. Kode etik bimbingan
dan konseling Indonesia wajib dipatuhi dan diamalkan oleh pengurus dan anggota
organisasi tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.[3]

3
Dengan adanya kode etik di dalam bimbingan konseling dimaksudkan agar
bimbingan dan konseling tetap dalam keadaan baik dan diharapkan menjadi semakin
baik, lebih-lebih di Indonesia di mana bimbingan dan konseling masih relatif baru.
Kode etik ini mengandung ketentuan-ketentuan yang tidak boleh dilanggar ataupun
diabaikan tanpa membawa akibat yang tidak menyenangkan.

Kode etik bimbingan dan konseling, antara lain:

1. Pembimbing atau pejabat lain yang memegang jabatan dalam bidang


bimbingan dan konseling harus memegang teguh prinsip-prinsip bimbingan
dan konseling.

2. Pembimbing harus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mencapai hasil


yang sebaik-baiknya, dengan membatasi diri pada keahliannya atau
wewenangnya. karena itu pembimbing jangan sampai mencampuri wewenang
serta tanggung jawab yang bukan wewenang serta tanggung jawabnya.

3. Oleh karena pekerjaan pembimbing berhubungan langsung dengan kehidupan


pribadi orang maka seseorang pembimbing harus :

a. Dapat memegang atau menyimpan rahasia klien dengan sebaik-baiknya.

b. Menunjukkan sikap hormat kepada klien.

c. Menghargai sama terhadap bermacam-macam klien. Jadi di dalam


menghadapi klien pembimbing harus menghadapi klien dalam derajat
yang sama.

4. Pembimbing tidak diperkenankan :

a. Menggunakan tenaga pembantu yang tidak ahli atau tidak terlatih.

b. Menggunakan alat-alat yang kurang dapat dipertanggungjawabkan.

c. Mengambil tindakan-tindakan yang mungkin akan menimbulkan hal-hal


yang tidak baik bagi klien.

d. Mengalihkan klien kepada konselor lain tanpa persetujuan klien.

5. Meminta bantuan kepada ahli dalam bidang lain di luar kemampuan ataupun
di luar keahlian stafnya yang diperlukan dalam bimbingan dan konseling.

4
6. Pembimbing haruslah selalu menyadari akan tanggung jawabnya yang berat
yang memerlukan pengabdian sepenuhnya.

Prinsip-prinsip dan kode-kode etik seperti dikemukakan di atas itu


mempunyai hubungan yang erat satu dengan yang lain, yang tidak dapat dilepaskan
satu dari yang lainnya apabila hendak mencapai tujuan bimbingan dan konseling
dengan sebaik-baiknya.

C. Dasar Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling


1. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Pasal 28 ayat 1, 2, dan 3 tentang standar
pendidik dan tenaga kependidikan).
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 tahun
2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru.
D. Bentuk Pelanggaran yang Sering Terjadi[7]

1. Terhadap Konseli

a. Menyebarkan/membuka rahasia konseli kepada orang yang tidak terkait


dengan kepentingan konseli.
b. Melakukan perbuatan asusila (pelecehan seksual, penistaan agama,
rasialis).
c. Melakukan tindak kekerasan (fisik dan psikologis) terhadap konseli.
d. Kesalahan dalam melakukan praktik profesional (prosedur, teknik,
evaluasi, dan tindak lanjut).
2. Terhadap Organisasi Profesi

5
a. Tidak mengikuti kebijakan dan aturan yang telah ditetapkan oleh
organisasi profesi.
b. Mencemarkan nama baik profesi (menggunakan organisasi profesi untuk
kepentingan pribadi dan atau kelompok).
3. Terhadap Rekan Sejawat dan Profesi Lain yang Terkait

a. Melakukan tindakan yang menimbulkan konflik (penghinaan, menolak


untuk bekerja sama, sikap arogan).

b. Melakukan referal (rekomendasi) kepada pihak yang tidak memiliki


keahlian sesuai dengan masalah konseli.

E. Sanksi Pelanggaran dan Mekanisme Penerapan Sanksi

1. Sanksi Pelanggaran

Konselor wajib mematuhi kode etik profesi bimbingan dan konseling.


Apabila terjadi pelanggaran terhadap kode etik profesi bimbingan dan
konseling maka diberikan sanksi sebagai berikut:

a. Memberikan teguran secara lisan dan tertulis.


b. Memberikan peringatan keras secara tertulis.
c. Pencabutan keanggotaan ABKIN (Asosiasi Bimbingan Konseling
Indonesia).
d. Pencabutan lisensi.
e. Apabila terkait dengan permasalahan hukum/kriminal maka akan
diserahkan pada pihak yang berwenang.
2. Mekanisme Penerapan Sanksi

Apabila terjadi pelanggaran seperti yang tercantum diatas, maka


mekanisme penerapan sanksi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Mendapatkan pengaduan dan informasi dari konseli dan atau masyarakat.


b. Pengaduan disampaikan kepada dewan kode etik tingkat daerah.
c. Apabila pelanggaran yang dilakukan masih ringan maka penyelesaiannya
dilakukan oleh dewan kode etik tingkat daerah.

6
d. Pemanggilan konselor yang bersangkutan untuk verifikasi data yang
disampaikan oleh konseli dan atau masyarakat.
e. Apabila berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan oleh dewan kode etik
daerah terbukti kebenarannya maka diterapkan sanksi sesuai dengan
masalahnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Yadi Purwanto. Etika Profesi Psikologi Profeti. Bandung: PT Refika Aditama

Bimo Walgito. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karir). Yogyakarta: CV. Andi
Offset.

Andi Mappiare, Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

8
SOAL DAN JAWABAN

A. OBJEKTIVE
1. Konselor wajib mematuhi kode etik profesi bimbingan dan konseling. Apabila
terjadi pelanggaran terhadap kode etik profesi bimbingan dan konseling maka
diberikan sanksi sebagai berikut. Kecuali?

a. Memberikan teguran secara lisan dan tertulis.


b. Memberikan peringatan keras secara tertulis.
c. Pencabutan keanggotaan ABKIN (Asosiasi Bimbingan Konseling
Indonesia).
d. Pencabutan lisensi.
e. Melaporkan kepada atasan
2. Apabila terjadi pelanggaran maka mekanisme penerapan sanksi yang
dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Mendapatkan pengaduan dan informasi dari konseli dan atau masyarakat.


b. Pengaduan disampaikan kepada dewan kode etik tingkat daerah.
c. Apabila pelanggaran yang dilakukan masih ringan maka penyelesaiannya
dilakukan oleh dewan kode etik tingkat daerah.
d. Pemanggilan konselor yang bersangkutan untuk verifikasi data yang
disampaikan oleh konseli dan atau masyarakat.
e. Pencabutan AKBIN
3. Dasar Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling, kecuali
a. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
b. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2002 Sistem Pendidikan Nasional.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Pasal 28 ayat 1, 2, dan 3 tentang standar
pendidik dan tenaga kependidikan).

9
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27
tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor.
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru.

B. ESSAY
1. Jelaskan Tujuan kode etik

Jawaban adalah agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada


klien/kosumen/pemakai/user/nasabah/pasien. Adanya kode etik akan
melindungi perbuatan yang tidak profesional.

2. Sebutkan Dasar Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling


a. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
b. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Pasal 28 ayat 1, 2, dan 3 tentang standar
pendidik dan tenaga kependidikan).
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27
tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor.
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru.
3. Apabila terjadi pelanggaran maka mekanisme penerapan sanksi yang
dilakukan adalah

a. Mendapatkan pengaduan dan informasi dari konseli dan atau masyarakat.


b. Pengaduan disampaikan kepada dewan kode etik tingkat daerah.

10
c. Apabila pelanggaran yang dilakukan masih ringan maka penyelesaiannya
dilakukan oleh dewan kode etik tingkat daerah.
d. Pemanggilan konselor yang bersangkutan untuk verifikasi data yang
disampaikan oleh konseli dan atau masyarakat.
e. Apabila berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan oleh dewan kode etik
daerah terbukti kebenarannya maka diterapkan sanksi sesuai dengan
masalahnya.

11
YEL-YEL

Kami Anak yang pandai

Nurut sama buk dosen

Kesempatan kali ini

Pelajaran matkul BK

Ku suka matkul ini woi

Karna menambah Ilmu

Terimakasih buk guru

Telah membimbing kami

(Balonku Ada lima)

12

Anda mungkin juga menyukai