Anda di halaman 1dari 2

Pengantar Statistika Sosial. Frederick J Gravetter & Larry B. Wallnau. Salemba Humanika. Jakarta.

2014
Edisi kedelapan

Pengantar Statistika

Definisi Statistik t digunakan untuk mengujui hipotesis tentang rata-rata hitung populasi yang tidak
diketahui (miu) ketika nilai (sigma kecil) tidak diketahui. Rumus untuk statistic t mempunyai struktur
yang sama seperti rumus skor-z, kecuali bahwa statistic t menggunakan kesalahan standart estimasi
pada penyebut.

Satu-satunya perbedaan antara rumus t dan rumus skor-z adalah bahwa skor –z menggunakan varians
populasi actual, (sigma kecil kuadrat (standart deviasi)), dan rumus t menggunakan varians sampel yang
bersesuaian (atau standart deviasi) ketika nilai populasi tidak diketahui.

Z= M- (miu): (sigma kecil)M==M-miu:akar sigma kecil kuadrat/n

T= M- (miu): SM == M-miu:akar s kuadrat/n

Distribusi t merupakan kumpulan lengkap dari nilai t yang dihitung untuk setiap sample acak yang
memungkinkan untuk ukuran sampel yang spesifik (n) atau derajat kebebasan yang spesifik (df).
Distribusi t mendekati bentuk distribusi normal

Ringkasan dari Buku

1. Statistik t digunakan untuk menggantikan skor-z untuk pengujian hipotesis ketika standart
deviasi populasi (atau varians) tidak diketahui
2. Dalam menghitung statistic t, pertama anda harus menghitung varians sampel (atau standart
aviasi) sebagai pengganti untuk nilai populasi yang tidak diketaui.
Varians sampel = s kuadrat = ss : df
Selanjutnya, kesalahan standart deistimasi dengan mengganti s kuadrat pada rumus untuk
kesalahan standart. Kesalahan standart estimasi dihitung dengan cara berikut:
Kesalahan standart estimasi = SM = akar besar s kuadrat bagi n
Akhirnya, statistic t dihitung menggunakan kesalahan standart estimasi. Statistic t digunakan
sebagai pengganti untuk skor-z yang tidak bias dihitung ketika varians populasi atau standart
deviasi tidak diketahui.
t = M – miu bagi bawah SM
3. Struktur rumus t mirip dengan skor-z dengan rumus sbb:
z atau t = rata rata hitung sampel – rata rata hitung populasi dibagi bawah kesalahan standart
estimasi
dalam uji hipotesis, anda menghipotesiskan suatu nilai untuk rata-rata hitung populasi yang
tidak diketahui dan menyantumkan nilai yang dihipotesis kan dalam persamaan bersama
dengan rata-rata hitung sampel dan kesalahan standart estimasi, yang dihitung dari data
sampel. Jika rata-rata hitung yang dihipotesiskan menghasilakan nilai ekstrem untuk t, anda
menyimpulkan bahwa hipotesis salah.
4. Distribusi t adalah mendekati distribusi z normal. Untuk mengevaluasi statistic t yang diperoleh
untuk rata-rata hitung sampel, daerah kritis harus ditempatkan pada distribusi t. ada
serumpunan distribusi t, dengan bentuk yang tepat dari ditribusi tertentu nilai t tergantung pada
derajat kebebasan (n-1). Oleh karena itu, nilai t kritis akan tergantung pada nilai untuk df yang
sesuai dengan uji t. seiring meningkatkannya df, bentuk distribusi t mendekati distribusi normal.
5. Ketika statistic t digunakan untuk uji hipotesis, d cohen bias dihitung untuk mengukur efek size.
Dalam situasi ini standar deviasi sampel digunakan dalam rumus untuk memperoleh nilai
estimasi untuk d :
d estimasi = perbedaan rata-rata hitung bagi bawah standar deviasi = M – miu dibagi bawah s
6. Ukuran kedua dari effect size adalah r2, yang mengukur persentase variabilitas yang dihitung
berdasarkan efek perlakuan. Nilai ini dihitung sebagai berikut.
r2 = t2 bagi bawah t2 + df

Anda mungkin juga menyukai