ABSTRAK
Pada saat ini penggunaan foto terapi telah mengalami perkembangan sangat pesat, terutama
dalam dua dekade terakhir. Penelitian ini merupakan penelitian pengaruh (causal) tepatnya
menggunakan desain Quasi Experiment (pra test, perlakuan, post test) pada bayi dengan
hiperbilirubinemia. Peneliti menggunakan alat foto terapi Billy Blanket dan foto terapi
konvensional untuk intervensi bayi dengan hiperbilirubinemia. Uji Statistik menggunakan Uji
T-Dependen (paired T-test) dengan jumlah sampel 18 responden. Hasil uji statistik didapatkan
bahwa foto terapi menggunakan Billy Blanket menunjukan hasil yang signifikan dan memiliki
pengaruh yang efektif dalam mempercepat proses penurunan kadar bilirubin pada bayi
dengan hiperbilirubinemia. Hasil tersebut didukung dengan rata-rata kadar bilirubin sebelum
perlakuan dengan foto terapi konvensional 12,5656 sementara untuk hasil rata – ratanya
12,0689. Untuk kadar bilirubin sebelum perlakuan dengan menggunakan Billy Blanket
15,1711 dan hasil rata – rata yang didapatkan setelah perlakuan ialah 12,4489.
Saran : diharapkan mempertahankan foto terapi pada bayi hiperbilirubinemia dengan prosedur
pelaksanaan yang tepat, serta penelitian ini juga dapat dijadikan evidence based practice untuk
peneliti selanjutnya untuk meneliti penurunan kadar bilirubin pada bayi hiperbilirunemia dari
beberapa kelompok
ABSTRACT
At this time the use of photo therapy has experienced a very rapid development, in the last two
discussions. This study is a research influence (causal) using Quasi Experiment design (pre
test, care, post test) in infants with hyperbilirubinemia. Researchers used a photo therapy tool
Billy Blanket and photos conventional therapy for intervention of infants with
hyperbilirubinemia. Statistical Test using T-Dependent Test (paired t test) with the sample
number of 18 respondents. The statistical test results obtained with photo therapy using Billy
Blanket showed significant results and had an effective effect in accelerating the process of
decreasing bilirubin levels in infants with hyperbilirubinemia. These results were supported by
median bilirubin levels before treatment with conventional 12,5656 conventional therapeutic
images for a mean of 12,0689. For bilirubin levels before treatment using Billy Blanket 15,1711
and the average yields after treatment were 12,4489.
Suggestion: it is expected to maintain a therapeutic picture in hyperbilirubinemia infants with
appropriate procedure of execution, and this study may also serve as evidence-based practice
for further investigation to obtain bilirubin levels in hyperbilirunemic infants of some groups
1
2
etika yang dapat muncul selama proses (50%) dan panjang bayi 51 – 55 sebanyak
penelitian. Oleh karena itu, masalah etika 9 responden (50%). Hal ini menunjukkan
yang ditekankan pada penelitian ini yang bahwa panjang bayi sama banyaknya.
pertama adalah dengan Autonomy dengan
memberikan Informed Consent. Penelitian Tabel 2: Analisa Bivariat (Hasil kadar
ini dilaksanakan pada bulan Februari 2017 penurunan bilirubin pada bayi
hiperbilirunemia dengan menggunakan
foto terapi konvensional dan Billy
HASIL PENELITIAN Blanket)
Tabel 1 : Distribusi data demografi
Variabel Mean SD SE P Value N
Variabel Frekuensi Presentase Kadar Bilirubin
Usia Bayi Foto terapi
0 – 3 hari 8 44,5 Konvensional 0,028 9
4 – 6 hari 10 55,5 Sebelum 12,5656 0,69 0,23
Sesudah 12,0689 0,78 0,26
Jenis Kelamin Billy Blanket
Laki – laki 10 55,5 Sebelum 15,1711 1,25 0,14 0,000 9
Sesudah 12,4489 1,34 0,44
Perempuan 8 44,5
akibat cahaya biru. (Departement Pediatric dalam menurunkan kadar bilirubin pada
Intensive Care UllevAl Hospital Oslo). bayi dengan hiperbilirubinemia.
Terlebih jarak yang ada pada Billy Blanket
tidak kurang dari 10cm. KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil Penelitian ini memberikan Karakteristik bayi mayoritas berusia
gambaran foto terapi dapat menurunkan 4 – 6 hari, berjenis kelamin mayoritas laki
derajat ikterik dengan menggunakan foto – laki, dan umumnya berat badan bayi 3001
terapi konvensional maupun dengan – 3500 gr serta sebagian besar dengan
penggunaan Billy Blanket, namun dari mayoritas kadar bilirubin berjarak 12 –
penelitian yang peneliti lakukan bahwa 14.99mg/dL.
efektifitas pemakaian Billy Blanked lebih Rata - rata kadar bilirubin sebelum
efektif dari pada penggunaan foto terapi pada kelompok foto terapi konvensional
konvensional, ini bisa diliat dari adalah 12,5656 dan rata - rata kadar
penggunaan kedua alat foto terapi tersebut bilirubin awal pada kelompok Billy Blanket
dalam 24 jam pertama. Menurut Bhutani adalah 15,1711. Hasil rata – rata kadar
(2011) untuk mengurangi efek samping bilirubin setelah diberikan foto terapi
foto terapi maka alat yangdigunakan harus konvensional adalah 12,0689 dan hasil rata
sepenuhnya menerangi luas permukaan – rata kadar bilirubin setelah diberikan Billy
tubuh bayi. Begitu pula menurut Wong Blanket adalah 12,4489. Rata – rata kada
(2009) untuk mengefektifkan foto terapi, bilirubin sebelum dan sesudah baik pada
kulit bayi harus terpajan penuh terhadap kelompok kontrol maupun intervensi
sumber cahaya dengan jumlah yang mengalami penurunan. Hasil penelitian
adekuat. Bila kadar bilirubin serum menunjukkan adanya perbedaan yang
meningkat sangat cepat atau mencapai signifikan pada kelompok Billy Blanket saat
kadar krisis, dianjurkan untuk sebelum dan sesudah intervensi dengan
menggunakan foto terapi konvensional dan nilai p = 0.000 (p Value < 0.05) sementara,
Billy Blanket atau selimut fiberoptik. Hasil untuk kelompok foto terapi konvensional
terbaik terjadi dalam 24 sampai 48 jam dengan nilai p = 0.028 (p Value <0.05). Hal
pertama foto terapi. Penelitian ini juga ini menunjukkan bahwa antara kelompok
mendukung penelitian yang dilakukan oleh foto terapi konvensional dan Billy Banket
Pratita (2010) yang memberikan hasil didapati perbedaan yang bermakna
pemberian foto terapi efektif dalam terhadap penurunan kadar bilirubin lebih
menurunkan kadar bilirubin dengan jarak cepat, sehingga menurut peneliti pemakaian
sinar lebih dekat ke neonatus lebih efektif Billy Blanket lebih efektif dibanding
8