Anda di halaman 1dari 9

EFEKTIFITAS PEMAKAIAN BILLY BLANKET DENGAN FOTO TERAPI

KONVENSIONAL TERHADAP PENURUNAN KADAR BILIRUBIN PADA BAYI


HIPERBILIRUBINEMIA DI RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA KELAPA
GADING JAKARTA TAHUN 2017

Putri Diah Kusuma


Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. Cempaka Putih Tengah 1 No.1, Jakarta Pusat
putridiahkusuma@gmail.com

ABSTRAK

Pada saat ini penggunaan foto terapi telah mengalami perkembangan sangat pesat, terutama
dalam dua dekade terakhir. Penelitian ini merupakan penelitian pengaruh (causal) tepatnya
menggunakan desain Quasi Experiment (pra test, perlakuan, post test) pada bayi dengan
hiperbilirubinemia. Peneliti menggunakan alat foto terapi Billy Blanket dan foto terapi
konvensional untuk intervensi bayi dengan hiperbilirubinemia. Uji Statistik menggunakan Uji
T-Dependen (paired T-test) dengan jumlah sampel 18 responden. Hasil uji statistik didapatkan
bahwa foto terapi menggunakan Billy Blanket menunjukan hasil yang signifikan dan memiliki
pengaruh yang efektif dalam mempercepat proses penurunan kadar bilirubin pada bayi
dengan hiperbilirubinemia. Hasil tersebut didukung dengan rata-rata kadar bilirubin sebelum
perlakuan dengan foto terapi konvensional 12,5656 sementara untuk hasil rata – ratanya
12,0689. Untuk kadar bilirubin sebelum perlakuan dengan menggunakan Billy Blanket
15,1711 dan hasil rata – rata yang didapatkan setelah perlakuan ialah 12,4489.
Saran : diharapkan mempertahankan foto terapi pada bayi hiperbilirubinemia dengan prosedur
pelaksanaan yang tepat, serta penelitian ini juga dapat dijadikan evidence based practice untuk
peneliti selanjutnya untuk meneliti penurunan kadar bilirubin pada bayi hiperbilirunemia dari
beberapa kelompok

Kata kunci : Hiperbilirubinemia, foto terapi konvensional, Billy Blanket

ABSTRACT
At this time the use of photo therapy has experienced a very rapid development, in the last two
discussions. This study is a research influence (causal) using Quasi Experiment design (pre
test, care, post test) in infants with hyperbilirubinemia. Researchers used a photo therapy tool
Billy Blanket and photos conventional therapy for intervention of infants with
hyperbilirubinemia. Statistical Test using T-Dependent Test (paired t test) with the sample
number of 18 respondents. The statistical test results obtained with photo therapy using Billy
Blanket showed significant results and had an effective effect in accelerating the process of
decreasing bilirubin levels in infants with hyperbilirubinemia. These results were supported by
median bilirubin levels before treatment with conventional 12,5656 conventional therapeutic
images for a mean of 12,0689. For bilirubin levels before treatment using Billy Blanket 15,1711
and the average yields after treatment were 12,4489.
Suggestion: it is expected to maintain a therapeutic picture in hyperbilirubinemia infants with
appropriate procedure of execution, and this study may also serve as evidence-based practice
for further investigation to obtain bilirubin levels in hyperbilirunemic infants of some groups

Keywords: Hyperbilirubinemia, photos of conventional therapy, Billy Blanket

1
2

PENDAHULUAN kembali untuk fototerapi setelah keluar dari


Hiperbilirubin merupakan salah perawatan. Data ini tidak mencakup
satu fenomena klinis yang sering ditemukan penggunaan fototerapi di rumah, yang
pada sekitar 60% dari bayi normal menjadi terjadi di beberapa daerah. Di beberapa
kuning secara klinis sekitar minggu rumah sakit dan di negara-negara lain,
pertama kehidupan. Unconjugated (tidak fototerapi digunakan lebih sering.
langsung) hiperbilirubinemia terjadi Hiperbilirubin salah satu fenomena
sebagai akibat dari pembentukan bilirubin klinis yang paling sering ditemukan pada
yang berlebihan karena hati bayi tidak bayi baru lahir. Sekitar 25-50% bayi baru
dapat mengeluarkan bilirubin cukup lahir menderita ikterus pada minggu
banyak dari darah. Walaupun sebagian pertama. Angka kejadian hiperbilirubin
besar bayi yang baru lahir dengan penyakit lebih tinggi pada bayi kurang bulan, dimana
kuning yang dinyatakan sehat, mereka terjadi 60% pada bayi cukup bulan di
perlu dipantau karena berpotensi bilirubin Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa
toksik pada sistem saraf pusat. Peningkatan Gading.
kadar bilirubin yang berlebih dapat Peningkatan kadar bilirubin yang
menyebabkan bilirubin ensefalopati dan tinggi dan berkepanjangan dapat
kemudian kernicterus, dengan merusak, disebabkan oleh gangguan hemolitik
cacat permanen neurodevelopmental. (Inkompatibilitas ABO atau faktor Rh),
Data dari 11 rumah sakit di wilayah kekurangan glukosa-6- fosfat
utara California Kaiser Permanente dehidrogenase, atau trauma kelahiran.
Medical System dan dari 18 rumah sakit Secara klinis hiperbilirubinemia dapat
Intermountain Health care menunjukkan muncul akibat masalah pemberian ASI bayi
bahwa tingkat total serum bilirubin adalah baru lahir cukup bulan atau prematur
20 mg per desiliter (342 μmol per liter) atau (Grohmanna, et al, 2006). Pemantauan
lebih tinggi sekitar 1-2% dari bayi yang bilirubin secara klinis merupakan langkah
lahir pada usia gestasi setidaknya 35 awal agar dapat dilakukan intervensi
minggu. Rumah Sakit di Amerika Serikat selanjutnya, apakah ada indikasi bayi
telah meneliti berbasis eksperimen dilakukan fototerapi atau tidak. Cara ini
menunjukkan bahwa 5 sampai 40 bayi per dianggap lebih mudah dan murah sebagai
1000 bayi matur dan post matur mendapat deteksi awal dilakukannya fototerapi.
fototerapi sebelum keluar dari perawatan Fototerapi telah dilakukan selama
dan bahwa jumlah yang sama yang diterima puluhan tahun, namun masih ada hal yang
diperdebatkan tentang bukti bagaimana
3

fototerapi paling efektif. Fototerapi Amerika Serikat sekitar 10% neonatus


dengan menggunakan tirai putih pemantul mendapat fototerapi. Tujuan fototerapi
sinar yang diletakkan di sisi-sisi unit untuk membatasi peningkatan bilirubin
fototerapi akan meningkatkan intensitas serum dan mencegah penumpukan bilirubin
sinar dan meningkatkan respon di jaringan otak yang dapat menyebabkan
penurunan konsentrasi bilirubin serum. komplikasi neurologis yang dikenal sebagai
Fototerapi ganda lebih efektif daripada kern icterus. Efektifitas fototerapi ditentukan
fototerapi tunggal pada bayi dengan berat oleh intensitas sinar, penurunan kadar
badan lahir rendah dan lebih berguna untuk bilirubin sebanding dengan intensitas
menurunkan kadar bilirubin serum yang sinar yang digunakan. Model fototerapi
meningkat cepat jika dibandingkan ganda disebut juga sebagai fototerapi intensif
fototerapi tunggal, serta foto terapi yang yang diberikan pada neonatus yang mengalami
menggunakan Billy Blanket yang peningkatan bilirubin serum yang sangat
serakarng sudah marak dipergunakan oleh cepat, seperti yang sering terjadi pada pada
Rumah Sakit di Indonesia bayi berat lahir rendah.
Fototerapi di rumah sakit Di Amerika sendiri penelitian
merupakan tindakan yang efektif untuk tentang pemakaian Billy Blanket sudah
mencegah kadar Total Bilirubin Serum dilakukan sejak tahun 1990 dan telah
(TSB) meningkat. Uji klinis telah dipublikasikan J Paediatr Child Health
mevalidasi kemanjuran fototerapi dalam ditahun 1995 (Costello, SA et all),
mengurangi hiperbilirubinemia tak penelitian tersebut membandingkan
terkonjugasi yang berlebihan, dan penggunaan Billy Blanket dengan foto
implementasinya telah secara drastis terapi konvensional pada hiperbilirubin
membatasi penggunaan transfusi tukar bayi prematur. Dari hasil penelitian tersebut
(Bhutani, 2011). Hasil penelitian ada 24 bayi pada kelompok konvensional
menunjukkan bahwa ketika fototerapi dan 20 pada kelompok BillyBlanket. Rata-
belum dilakukan, 36% bayi dengan berat rata durasi fototerapi dibandingkan dan 44
kelahiran kurang dari 1500 gram jam untuk kelompok konvensional
memerlukan transfusi tukar (Newman, et dibandingkan 42 jam untuk kelompok
al, 2009). BilyBlanket.
Fototerapi merupakan modalitas Di Rumah Sakit Mitra Keluarga
tetapi dengan menggunakan sinar yang dapat Kelapa Gading sendiri untuk bayi
dilihat untuk pengobatan Hiperbilirubin sendiri pada 3 bulan terakhir
hiperbilirubinemia pada neonatus. Di untuk bayi hiperbilirubin sebanyak 42
4

pasien hiperbilirubin dengan pasien METODOLOGI PENELITIAN


menggunakan perlakuan Billy Blanket 20 Jenis rancangan penelitian
pasien dan therapy konvensional sebanyak keperawatan yang digunakan adalah
22 pasien pengaruh (causal), tepatnya menggunakan
Pada dasarnya pasien hiperbilirubin desain Quasi Experiment (Pra test,
akan sembuh dengan mengunakan foto Perlakukan, Post test). Penelitian ini
therapi dengan mengguakan alat ditujukan untuk menguji pengaruh variabel
konvensional atau pun dengan independen terhadap variabel dependen.
menggunakan Billy Blankets. Akan tetapi Metode sampling yang digunakan adalah
dengan adanya Billy Blanket dapat Nonprobability sampling dengan teknik
meminimalkan terjadinya cedera pada accidental sampling yaitu pengambilan
jangka waktu lama terhadap pasien dan atau sampel dengan mencari subjek atas dasar
perawat dikarenakan cahaya biru yang hal-hal yang menyenangkan atau
dihasilkan oleh foto terpi konvensional mengenakkan peneliti. Subjek dijadikan
Fenomena yang terjadi saat ini, sampel karena kebetulan dijumpai di
masih banyaknya metode perawatan yang tempat dan waktu secara bersamaan pada
masih menggunakan metode foto therapy pengumpulan data (Nursalam, 2015).
konvensional, sehingga perawatan yang Sampel pada penelitian ini adalah
diberikan cenderung akan membuat cedera 18 responden yaitu bayi yang sedang
kepada perawat untuk jangka panjang dirawat di rumah sakit mitra kelapa gading
(kebutaan karena terpanjang sinar ultra yang mengalami ikterik fisiologis , berat
violet) dan terhadap pasien hiperbilirubin badan diatas 2500 gram serta kadar
itu sendiri. bilirubin bayi diatas 12mg/dL sampai
Adanya fenomena diatas, dengan 16,99mg/dL dan disetujui orangtua
menjadikan alasan dan tujuan penelitian ini responden. Instrumen yang digunakan
dilakukan, sehingga penulis sangat tertarik dalam penelitian ini adalah rekam medik,
untuk meneliti dan menganalisis efektivitas lembar observasi dan lembar laboratorium.
pemakaian foto therapy Billy Blanket dan Analisa data yang digunakan pada
foto therapy konvensional. Pernyataan ini penelitian ini adalah analisa univariat dan
didukung dari beberapa penelitian diluar analisa bivariat. Pada analisis univariat data
negeri berpendapat bahwa Billy Blanket ditampilkan dalam tabel proporsi atau
lebih efektif menurunkan kadar persentase sedangkan pada analisa bivariat
hiperbillirubin dibandingkan foto therapy dalam penelitian ini menggunakan uji T.
konvensional Pada penelitian ini, diperhatikan masalah
5

etika yang dapat muncul selama proses (50%) dan panjang bayi 51 – 55 sebanyak
penelitian. Oleh karena itu, masalah etika 9 responden (50%). Hal ini menunjukkan
yang ditekankan pada penelitian ini yang bahwa panjang bayi sama banyaknya.
pertama adalah dengan Autonomy dengan
memberikan Informed Consent. Penelitian Tabel 2: Analisa Bivariat (Hasil kadar
ini dilaksanakan pada bulan Februari 2017 penurunan bilirubin pada bayi
hiperbilirunemia dengan menggunakan
foto terapi konvensional dan Billy
HASIL PENELITIAN Blanket)
Tabel 1 : Distribusi data demografi
Variabel Mean SD SE P Value N
Variabel Frekuensi Presentase Kadar Bilirubin
Usia Bayi Foto terapi
0 – 3 hari 8 44,5 Konvensional 0,028 9
4 – 6 hari 10 55,5 Sebelum 12,5656 0,69 0,23
Sesudah 12,0689 0,78 0,26
Jenis Kelamin Billy Blanket
Laki – laki 10 55,5 Sebelum 15,1711 1,25 0,14 0,000 9
Sesudah 12,4489 1,34 0,44
Perempuan 8 44,5

Berat Badan Bayi PEMBAHASAN


2500 – 3000 gr 8 44,5 Hasil uji statistik menunjukan
3001 – 3500 gr 10 55,5
adanya penurunan dari kadar bilirubin
Panjang Bayi dengan menggunakan foto terapi
45 – 50 cm 9 50
konvensional. Hal ini sesuai dengan cara
51 – 55 cm 9 50
kerja terapi sinar adalah dengan mengubah
bilirubin menjadi bentuk yang larut dalam
Berdasarkan data pada tabel 5.1
air untuk dieksresikan melalui empedu atau
diatas, hasil analisa distribusi responden
urin. Ketika bilirubin mengabsorbsi cahaya,
berdasarkan usia terbanyak umumnya di
terjadi reaksi fotokimia yaitu isomerisasi.
usia 4 – 6 hari yaitu 10 responden
Juga terdapat konversi ireversibel menjadi
(55,5%), responden berdasarkan jenis
isomer kimia lainnya bernama lumirubin
kelamin sebagian besar laki-laki yaitu
yang dengan cepat dibersihkan dari plasma
berjumlah 10 responden (55.5%) ,
melalui empedu. Lumirubin adalah produk
distribusi responden berat badan sebagian
terbanyak degradasi bilirubin akibat terapi
besar adalah 3001 – 3500 gr yang
sinar pada manusia. Sejumlah kecil
berjumlah 10 responden (55.5%) dan
bilirubin plasma tak terkonjugasi diubah
distribusi responden berdasarkan panjang
oleh cahaya menjadi dipyrole yang
bayi 45 – 50 cm sebanyak 9 responden
6

diekskresikan lewat urin. (Malzemeler, berbahan khusus dimana bila ada


2011). penggantian selimut yang bukan diajurkan
Hal ini seuai dengan penelitian dari maka efektifitas penurunan kadar bilirubin
dr.Azlin, Emil (2009) dari Departemen tidak dijamin saat penggunaannya. Hal ini
Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran sesuai dengan yang dikatakan oleh
Universitas Sumatra Utara (RSUP H.Adam Costello, SA dari Departemen of Pediatric,
Malik, Medan) yang mengatakan Intensitas william Beaumont Hospital, Royal Oak
yang dicapai menentukan efektifitas foto USA dan dipublikasikan J Paediatr Child
terapi, semakin tinggi intensitas sinar maka Health ditahun 1995, yang meneliti
semakin cepat penurunan kadar bilirubin. penggunaan Billy Blanket dengan foto
Menurut pendapat peneliti kurang efektif terapi konvensional pada hiperbilirubin
penggunaan foto terapi konvensional bayi prematur. Dari hasil penelitian tersebut
dikarenakan penurunan kadar bilirubin ada 24 bayi pada kelompok konvensional
pada kelompok ini dipengaruhi oleh jarak dan 20 pada kelompok BillyBlanket. Rata-
foto terapi, dikarenakan jarak yang rata durasi fototerapi dibandingkan dan 44
mencapai + 50 cm mempengaruhi hantaran jam untuk kelompok konvensional
sinar yang dihasilkan oleh foto terapi dibandingkan 42 jam untuk kelompok
menyebar ke segala arah, tidak berfokus BilyBlanket.
kepada bayi yang dapat membuat sinar Unit lampu terdiri dari sebuah
terbias oleh luas nya ruangan. Berdasarkan reflector aluminium dan cadangan energi
hasil uji statistik menunjukan niai p Value pada tabung neon. Sebuah kipas yang
= 0.000 (p < 0.05) maka dapat disimpulkan berotasi mendukung sirkulasi udara
bahwa ada penurunan kadar bilirubin yang disekitar tabung neon. Tabung khusus
signifikan bila menggunakkan Billy Blanket menyebarkan cahaya dengan pancaran
di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa sinar 425-475 (sinar biru), pada
Gading Tahun 2017. permukaannya terdapat sebuah aluminium
Menurut pendapat peneliti bahwa transparan yang dilapisi plastik lembut
penggunaan Billy Blanket lebih efektif untuk kulit yang terbuat dari bahan
dikarenakan jarak pantulan cahaya yang polyurethane. Untuk posisi optimal bayi,
dihasilkan oleh Billy Blanket langsung Billy Blanket dilengkapi dengan selimut
diterima oleh bayi dengan hiperbilirun terapi (Bilicombi). Cahaya langsung terarah
tanpa ada jarak yang jauh serta bias yang di pada bayi menembus kain pada dasar
karenakan oleh luas permukaan ruangan, selimut terapi. Ini merupakan perawatan
akan tetapi selimut yang dipakai oleh bayi optimal dan tanpa mempengaruhi sekitar
7

akibat cahaya biru. (Departement Pediatric dalam menurunkan kadar bilirubin pada
Intensive Care UllevAl Hospital Oslo). bayi dengan hiperbilirubinemia.
Terlebih jarak yang ada pada Billy Blanket
tidak kurang dari 10cm. KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil Penelitian ini memberikan Karakteristik bayi mayoritas berusia
gambaran foto terapi dapat menurunkan 4 – 6 hari, berjenis kelamin mayoritas laki
derajat ikterik dengan menggunakan foto – laki, dan umumnya berat badan bayi 3001
terapi konvensional maupun dengan – 3500 gr serta sebagian besar dengan
penggunaan Billy Blanket, namun dari mayoritas kadar bilirubin berjarak 12 –
penelitian yang peneliti lakukan bahwa 14.99mg/dL.
efektifitas pemakaian Billy Blanked lebih Rata - rata kadar bilirubin sebelum
efektif dari pada penggunaan foto terapi pada kelompok foto terapi konvensional
konvensional, ini bisa diliat dari adalah 12,5656 dan rata - rata kadar
penggunaan kedua alat foto terapi tersebut bilirubin awal pada kelompok Billy Blanket
dalam 24 jam pertama. Menurut Bhutani adalah 15,1711. Hasil rata – rata kadar
(2011) untuk mengurangi efek samping bilirubin setelah diberikan foto terapi
foto terapi maka alat yangdigunakan harus konvensional adalah 12,0689 dan hasil rata
sepenuhnya menerangi luas permukaan – rata kadar bilirubin setelah diberikan Billy
tubuh bayi. Begitu pula menurut Wong Blanket adalah 12,4489. Rata – rata kada
(2009) untuk mengefektifkan foto terapi, bilirubin sebelum dan sesudah baik pada
kulit bayi harus terpajan penuh terhadap kelompok kontrol maupun intervensi
sumber cahaya dengan jumlah yang mengalami penurunan. Hasil penelitian
adekuat. Bila kadar bilirubin serum menunjukkan adanya perbedaan yang
meningkat sangat cepat atau mencapai signifikan pada kelompok Billy Blanket saat
kadar krisis, dianjurkan untuk sebelum dan sesudah intervensi dengan
menggunakan foto terapi konvensional dan nilai p = 0.000 (p Value < 0.05) sementara,
Billy Blanket atau selimut fiberoptik. Hasil untuk kelompok foto terapi konvensional
terbaik terjadi dalam 24 sampai 48 jam dengan nilai p = 0.028 (p Value <0.05). Hal
pertama foto terapi. Penelitian ini juga ini menunjukkan bahwa antara kelompok
mendukung penelitian yang dilakukan oleh foto terapi konvensional dan Billy Banket
Pratita (2010) yang memberikan hasil didapati perbedaan yang bermakna
pemberian foto terapi efektif dalam terhadap penurunan kadar bilirubin lebih
menurunkan kadar bilirubin dengan jarak cepat, sehingga menurut peneliti pemakaian
sinar lebih dekat ke neonatus lebih efektif Billy Blanket lebih efektif dibanding
8

dengan menggunakan foto terapi DAFTAR PUSTAKA :


konvensional
American Academi of Pediatrics (2007).
Diharapkan mempertahankan Billy Blanket therapy system versus
foto terapi pada bayi hiperbilirubin convensional phototherapy : a
randomized controlled trial in
dengan prosedur pelaksanaan dan tata preterm infats. www.app.org
cara yang tepat, dimana telah dilakukan
Association of Women's Healt, Obstetric
penelitian yang membuktikan bahwa and Neonatal Nurses (2009).
pemakaian Billy Blanket lebih efektif Universal sreening for
hyperbilirubinemia.
dibanding dengan pemakaian foto terapi www.awhonn.org
konvensional. Penelitian ini juga dapat
Azlin, Emil., (2009). “ Pengaruh foto terapi
dijadikan evidence based practice, terhadap derajat ikterik pada bayi
baru lahir di RSUP H. Adam Malik,
dimana belum ada penelitian
Medan”. Jurnal Sari Pediatrik
sebelumnya di instuisi pendidikan serta
Bhutani, V. ( 2011). Phototherapy to
memperkaya materi bacaan efektifitas Prevent Severe Neonatal
pemakaian Billy Blanket dengan foto terapi Hyperbilirubinemia in the
Newborn Infant 35 or More
konvensional terhadap penurunan kadar Weeks of Gestation. www.app.org
bilirubin pada bayi hiperbilirubin. Serta
Gomella, T (2006) Neonatology :
Diharapkan melanjutkan penelitian ini Management, Prosedures, On-Call
dengan membandingkan efektifitas Problems, Diseases and Drugs.
Fifth Edition. Baltimore, Maryland
pemakaian Billy Blanket dengan foto terapi
Grohmanna, K., Roser, M., Rolinski, B.,
konnvensional terhadap penurunan kadar Kadow, I., Müller, C., Goerlach-
bilirubin pada bayi hiperbilirubinemia dari Graw, A., Nauck,M., Küster, H.
2006. “Bilirubin Measurement for
beberapa kelompok baik itu dilihat dari segi Neonates: Comparison of 9
faktor persalinan ibu, berat badan bayi, usia Frequently Used Methods”.
Journal of the American
saat memulai foto terapi, pemberian ASI Academy of Pediatrics.
serta lama perawatan atau dengan sampel www.app.org
yang lebih besar dan area penelitian yang Hockenberry & Wilson, M. J., & Wilson,
lebih. D. (2007). Nursing Care of Infans
and Children. Eight edition. St
Louise: Mosby Elsevier
Kosim, S., Soetandio, R., Sakundarno,
M.(2008). Dampak Lama
Fototerapi Terhadap Penurunan
kadar Bilirubin Total pada
Hiperbilirubinemia Neonatal”.
Jurnal Sari Pediatrik
9

Notoatmojo, S. (2010). Metodologi


Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta

Nursalam. (2015). Metodologi Ilmu


Keperawatan Pendekatan Praktis,
Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika.

Pratita, W. 2010. Perbandingan efektifitas


jarak foto terapi pada neonatus
dengan hiperbilirubinemia direk.
Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan.
Universitas Sumatra Utara

Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar,


Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementrian
Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai