Anda di halaman 1dari 1

Stunting merupakan salah satu prioritas dalam program kesehatan anak di

Indonesia. Hal ini didasari oleh masih tingginya angka kejadian stunting yang belum
menunjukan penurunan yang signifikan. United Nations International Children’s
Emergency Fund (UNICEF) mengungkap bahwa satu dari tiga anak mengalami stunting.
Menurut World Health Organization (WHO) Indonesia menduduki peringkat ketiga
terbesar di Asia. Data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2013 tercatat
prevalensi stunting 37,25%, tahun 2019 turun menjadi 30,8% dan 2019 menjadi 27,67%.
Sementara pemerintah menargetkan prevalensi stunting menurun dibawah 20% sesuai
dengan ketentuan WHO.

Stunting atau biasa disebut dengan gagal tumbuh merupakan keadaan dimana anak
mengalami malnutrisi sehingga menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan yang
ditandai dengan tinggi badan anak kurang dari tinggi badan normal pada usianya.

Menurut WHO (World Health Organization) secara global pada tahun 2016
sebanyak 22,9% atau bisa dikatakan 154,8 juta anak dibawah usia 5 tahun menderita
stunting. Untuk menentukan stunting dapat diukur melalui/ dilihat dari 2 deviasi yaitu
tinggi badan dan perkembangan otak pada anak.

Anda mungkin juga menyukai