Anda di halaman 1dari 11

TUGAS FISIKA

PENGHANTAR IMPLUS DALAM TUBUH DAN TRANSMISI SINAPS, POTENSIAL


END PLENE, PEMBENTUKAN EXCITARY P-OST SYNOPTIS POTENSIAL (EPSP)
DAN HINBINTORY POST SYNOPTIC POTENSIAL (IPSP)

DISUSUN
O

NAMA : EMILLY FIRSTITA ARIO

DOSEN PEMBIMBING : SUHERMAN


MATA KULIAH : IDK

STIKES RANAH MINANG PADANG


PRODI S1 KEPERAWATAN
PADANG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah ini dibuat supaya penulis dan pembaca lebih memahami tentang Hambatan Listrik
dan Beda Potensial Listrik. Maka dari itu penulis berharap ,Penulis dan pembaca dapat
memahami berbagai contoh pembahasan tentang Hambatan Listrik dan Beda Potensial Listrik
yang akan kami bahas ,diantaranya pembagian atas pengertian dan contoh soal.

Selain itu penulis juga berharap makalah ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca dalam
mempelajari dan memahami bab-bab ini.

B. Rumusan Masalah

- apa yang di maksud dengan penghantar impuls tubuh dan transmisi sinaps

- apa yang di maksud dengan potensial end plene

 Apa yang dimaksud denganExcitatory Post Synaptic Potential (EPSP) & Inhibitor Past
Synaptic Potential (IPSP)

C. Tujuan

- untuk mengetahui apa itu penghantar impuls dalmtubuh dan transmisi sinaps

- untuk mengetahui apa itu potensial end plene

-untuk mengetahui apa itu Excitatory Post Synaptic Potential (EPSP) & Inhibitor Past
Synaptic Potential (IPSP)
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,atas Rahmat dan
Karunia-Nya,kami dapat menyelesaikan penulisan makalah mengenai listrik dinamis.

Ucapan trimakasih kami sampaikan,kepada semua pihak yang telah membantu dan
juga kepada para penulis yang tulisannya kami kutib untuk penulisan makalah ini.

Pepatah mengatakan “tak ada gading yang tak retak”,begitu pula dengan makalah
ini,kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dari penulisan makalah ini.

Untuk itu kami bersedia dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Padang,10 oktober 2017

Daftar Isi
Kata Pengantar

Pendahuluan

Fisika

• Penghantar implus dalam tubuh dan transmisi sinaps

• Personal end plene

• Excitatory Post Synaptic Potential (EPSP) & Inhibitor Past Synaptic Potential (IPSP)

Penutup

Pendahuluan
Dalam Bab sebelumnya,kita telah mempelajari tentang muatan-muatan listrik yang
dalam keadaan diam pada suatu benda yang disebut dengan listyrik ststis. Dan dalam Bab
ini,kita akan mempelajari tentang muatan-muatan listrik yaitu electron-elektron yang
bergerak {disebut arus listrik}melalui kawat konduktor yang disebut dengan listrik dinamis.

Pada pembelajaran ini,kita juga akan membahas tentang alat ukur listrik,yaitu
bagaimana memasang alat amperemeter dan voltmeter.

Kita juga akan membahas tentang hukum ohm yang diambil dari nama George Simon
Ohm yang menemukan hubungan antara kuat arus dan beda potensial.


Penghantar impuls didalam tubuh dan transmisi sinapsis

Dalam tubuh,ada banyak sekali impuls yang di hantarkan impuls-impulstersebut di


transfer dari satu neuron ke neuron yang lain,setiap neuronberhubungan dengan beribu
neuron yang lain.Di dalam tubuh ada sekitar 100 miliar neuron.sinapsis merupakan titik
pertemuan antar neuron atau istilah awamnyapenghubung antara satu neuron dengan neuron
lainnya.Mekanisme Penghantar impulsDalam mekanisme penghantaran impuls ini ada dua
istilah lagi yang perlukamu ketahui. Yaitu prasinapsis dan postsinapsis (atau bisa juga
disebutpascasinapsis). Prasinapsis adalah akson dari neuron “sebelumnya”sedangkan
postsinapsis adalah dendrit dari neuron “berikutnya.”Logikanya begini, impuls yang diterima
dendrit diteruskan melalui badan seldan diteruskan lagi ke bagian akson. Akson akan
menghantarkan impuls keneuron berikutnya. Neuron tersebut (neuron berikutnya)
memanfaatkandendritnya untuk menerima impuls, kemudian meneruskan impuls ke badansel
lalu ke akson, hingga akson pun siap untuk mengirimkan impuls ke neuron berikutnya.

Perhatikan gambar berikut

Tapi tidak semudah itu sebenarnya. Ada proses yang terjadi saat pengiriman impuls
dari terminal akson (prasinaps) menuju dendrit neuron berikutnya (postsinapsis).

Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan
sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam
sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi
neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis.

Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pre-sinapsis. Membran
ujung dendrit dari neuron berikutnya yang membentuk sinapsis disebut neuron post-sinapsis.

Bila impuls sampai pada ujung neuron pre-sinapsis, maka vesikula sinapsis bergerak
dan melebur dengan membran neuron pre-sinapsis. Kemudian vesikula sinapsis akan
melepaskan neurotransmitter.

Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari
neuron pre-sinapsis menuju neuron post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam,
misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf
simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat diotak

Neurotransmitter yang dilekuarkan oleh vesikula sinapsis kemudian berdifusi


melewati celah sinapsis dan menempel pada situs reseptor yang terdapat pada membran
neuron post-sinapsis. Menempelnya neurotransmitter pada situs reseptor mengikuti hukum
kunci dan gembok . Artinya, tidak semua neurotransmitter dapat menempel pada situs
reseptor, hanya neurotransmitter tertentu sajalah yang dapat menempel pada situs reseptor
(sebagaimana pasangan antara anak kunci dan gembok, hanya anak kunci pasangannya
sajalah yang dapat membuka gembok)

Menempelnya neurotransmitter pada situs reseptor menyebabkan perubahan pada


membran neuron post-sinapsis sehingga terjadilah potensial aksi dan menimbulkan impuls
pada neuron post-sinapsis. Setelah impuls berpindah menuju neuron post-sinapsis, maka
neurotransmitter yang menempel pada situs reseptor akan dilontarkan kembali ke celah
sinapsis oleh enzim deaktivasi yang dihasilkan oleh membran neuron post-sinaptik.
Neurotransmitter yang telah dilontarkan ini bisa dalam bentuk utuh atau dalam keadaan
terurai. Neurotransmitter yang kembali berada di celah sinapsis ini akan diserap oleh vesikula
sinapsis untuk disimpan dan akan digunakan kembali dalam proses penghantaran impuls
berikutnya.

Jenis-jenis sinapsis

Struktur sinapsis adalah tempat bertemunya akson dari neuron pre-sinapsis dengan
suatu bagian dari neuron post-sinapsis. Akson pre-sinapsis bisa berhubungan dengan bagian
manapun dari neuron post-sinapsis. Karenanya, sinapsis bisa dibedakan atas:

a. Dendritik sinapsis ( dendritic synapse )

Sinapsis jenis ini terbentuk akibat bertemunya akson dari neuron pre-sinapsis dengan
dendrit dari neuron post-sinapsis.

b. Somatik sinapsis ( somatic synapse )

Sinapsis jenis terbentuk akibat bertemunya akson dari neuron pre-sinapsis dengan
badan sel dari neuron post-sinapsis.

c. Akson sinapsis ( axonal synapse )

Sinapsis jenis ini terbentuk akibat bertemunya akson dari neuron pre-sinapsis dengan
akson dari neuron post-sinapsis.

Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan
sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam
sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi
neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis.
Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pre-sinapsis. Membran ujung
dendrit dari neuron berikutnya yang membentuk sinapsis disebut neuron post-sinapsis.

Bila impuls sampai pada ujung neuron pre-sinapsis, maka vesikula sinapsis bergerak
dan melebur dengan membran neuron pre-sinapsis. Kemudian vesikula sinapsis akan
melepaskan neurotransmitter.

Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari
neuron pre-sinapsis menuju neuron post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam,
misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf
simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. Neurotransmitter yang
dilekuarkan oleh vesikula sinapsis kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel
pada situs reseptor yang terdapat pada membran neuron post-sinapsis. Menempelnya
neurotransmitter pada situs reseptor mengikuti hukum kunci dan gembok . Artinya, tidak
semua neurotransmitter dapat menempel pada situs reseptor, hanya neurotransmitter tertentu
sajalah yang dapat menempel pada situs reseptor (sebagaimana pasangan antara anak kunci
dan gembok, hanya anak kunci pasangannya sajalah yang dapat membuka gembok)

Sinapsis jenis ini terbentuk akibat bertemunya akson dari neuron pre-sinapsis dengan
akson dari neuron post-sinapsis.

saya harap kamu sudah mengerti apa yang dimaksud dengan prasinapsis ataupun
postsinapsis.

Lalu dimana sebenarnya sinapsis itu berada? Sebenarnya sinaps itu tidak berada tepat
di antara prasinaps dan postsinaps, melainkan di prasinaps. Karena di antara dua neuron yang
terlibat ini terdapat celah yang kita sebut celah sinapsis.

Di ujung prasinapsis, tepatnya di terminal akson, terdapat semacam tonjolan yang


disebut tonjolan sinapsis. Di dalamnya ada vesikel sinaps dengan neurotransmitter beserta
jumlah mitokondria sebagai pemasok energi.

Saat impuls ditransmisikan, neurotransmitter dilepaskan secara eksositosis.


Neurotransmitter ini berdifusi menyeberangi celah sinaps sampai ke postsinapsis. Di
postsinapsis atau dendrit neuron berikutnya, neurotransmitter akan berikatan dengan reseptor
yang tepat. Setelah itu neurotransmitter ditarik kembali secara endositosis untuk
didaurulang.Ingat! Neurotransmitter yang dikeluarkan hanya satu jenis. Suatu neuron yang
melepaskan asetilkolin (salah satu jenis neurotransmitter yang ada di seluruh tubuh) hanya
bisa melepaskan asetilkolin seterusnya. Neuron tidak bisa melepaskan serotonin atau
dopamin atau neurotransmitter lainnya. (Serotonin dan dopamin juga termasuk jenis
neurotransmitter yang ada di otak).

Ada satu hal lagi yang perlu kamu ketahui. Sinapsis sebenarnya ada 2 jenis yaitu
sinapsis kimia dan sinapsis listrik. Yang paling sering terjadi adalah sinapsis kimia dan
sinapsis jenis inilah yang sedangkan kita bahas di tulisan ini. Sedangkan pada sinapsis listrik,
sinyal/impulsdisampaikan secara langsung dari prasinapsis ke postsinapsis melalui gap
junction.
Potensial End Plane

Didalam suatu sel saraf terdapat unit motor. Unit motor adalah motoneuron bersama
dengan axon dan seluruh serabut otot yang diinervasinya. Pada saat sebuah motoneuron
beraksi, seluruh serabut otot yang diinervasinya berkontraksi. Karena satu motoneuron
mungkin menginervasi dari sangat sedikit sampai seribu atau lebih serabut otot, maka ukuran
unit motor sangat bervariasi,. Unit motor yang kecil terdapat pada otot-otot yang kecil,
misalnya otot ekstraokular dan otot tangan.Demikian juga, unit motor yang kecil terdapat
pada otot-otot yang melakukan berbagai gerak yang halus, misalnya otot-otot kecil tangan,
otot larynx dan otot ekstraokular. Unit motor yang besar misalnya terdapat pada m. tibialis
anterior, m. gastrocnemius. Serabut saraf unit yang kecil umumnya juga berdiameter lebih
kecil dibandingkan unit yang besar. Satu serabut saraf dapat menginervasi banyak serabut
otot karena axon mempunyai banyak cabang. Serabut-serabut otot yang berasal dari satu unit
motor tersebar merata di otot.

Ujung cabang-cabang motoneuron bersama dengan membran otot yang diinervasinya


membentuk motor-end plate (junctio neuromuscularis). Gambaran pokok dari sebuah motor
end plane adalah sbb. Motor end plane terdiri atas dua bagian, yaitu saraf dan otot yang saling
dipisahkan oleh celah. Jadi motor end plane ini dalam beberapa hal mirip sinapsis di sistem
saraf sentral. Bagian otot mengandung beberapa nuklei dan banyak mitokhondria serta
miofibril. Bagian otot dilengkapi dengan sejumlah benjolan seperti buah anggur, sangat mirip
benik terminal. Setiap benjolan “melesak” ke dalam serabut otot dan mengandung vesikel
sinapsis dan mitokhondria. Telah diketahui bahwa substansi transmiter di end plate adalah
asetilkholin. Ia masuk ke dalam celah, berikatan dengan membran otot, dan mengakibatkan
perubahan permiabilitas membran tersebut. Satu impuls saraf menghasilkan suatu potensial
end plate, dan apabila potensial ini mecapai ambang maka terjadilah potensial aksi yang
disebarkan ke sepanjang serabut otot dan menimbulkan kontraksi. Asetilkholin yang
dilepaskan pada saat datangnya aksi potensial saraf akan segara dipecah oleh
asetilkholinesterase. Transmisi impuls di junctio neuromuscularis dapat dipengaruhi melalui
beberapa cara. Curare, misalnya, mengurangi potensial end plane, dengan demikian
mencegah timbulnya potensial aksi. Akbiatnya terjadi paralisis otot. (Bandingkan dengan
penggunaan substansi seperti curare untuk memperoleh relaksasi pada anestesi).

Kerusakan yang terjadi pada miastenia gravis adalah adalah kerusakan pada transmisi
di end plate. Potensial yang direkam pada EMG adalah aksi potensial serabut otot tersebut di
atas. Apabila serabut saraf dipotong, maka motor end plane dan serabut saraf mengalami
degenerasi. Pada umumnya satu serabut otot diinervasi oleh satu axon dan mempunyai satu
motor end plate.

Setelah lahir ukuran motor unit mengecil, mungkin karena pada mulanya satu serabut
otot diinervasi oleh lebih dari satu motoneuron. Setelah tercapai bentuk dewasa yaitu satu
serabut otot diinervasi oleh satu motoneuron, maka ukuran unit motor menjadi konstan.

Excitatory Post Synaptic Potential (EPSP) & Inhibitor Past Synaptic Potential (IPSP)

Adanya perbedaan potensial pada membran yang menyebabkan terjadinya peristiwa


Excitatory Post Synaptic Potential (EPSP) dan Inhibitor Past Synaptic Potential (IPST).
Potensial pascasinaps eksitatorik (EPSP) adalah perubahan potensial pascasinaps yang terjadi
di sinaps eksitatorik (terbukanya saluran-saluran gerbang perantara kimia apabila saluran Na
dan Ka terbuka) dimana fluks-fluks ion menyebabkan timbulnya depolarisasi kecil yang
membawa sel pascasinaps mendekati ambang.

Potensial pascasinaps Inhibitor terjadi apabila saluaran-saluran gerbang perantara


kimia yang terbuka adalah saluran Ka dan Cl, akibatnya akan terjadi hiperpolarisasi kecil
sehingga neuron pascasinaps akan mencapai ambang lenyap. Jalur-jalur sinaps yang
menghubungkan berbagai neuron sangatlah rumit akibat adanya konvergensi masukan neuron
dan divergensi keluarannya. Biasanya banyak masukan para sinaps berkonvergensi ke sebuah
neuron dan secara bersama-sama mengontrol tingkat eksitabilitas neuro tersebut. Suatu
neuron dapat bereaksi melalui beberapa cara antara lain:
 Melepaskan potensial aksi di sepanjang akson.
 Tetap berada dalam keadaan istirahat dan tidak meneruskan sinyal.
 Dengan cara menurunkan tingkat eksitabilitasnya.
Frekuensi potensial aksi pada sinaps eksitatorik dan sinaps inhibitor mencerminkan keadaan
sinaps yang mempengaruhi kerja membran apakah sedang melakukan tansmisi impuls atau
sedang dalam keadaan istirahat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kerja sinaps dan
efektivitas sinaps, antara lain:
 Modifikasi jumlah transmiter pada neuron
 Perubahan mekanisme sinaps yang dipengaruhi oleh pengaruh obat-obatan yang di
konsumsi oleh individu.
DAFTAR PUSTAKA:

Sherwood, Lauralee.(2001). Research Design: HUMAN PHYSIOLOGY: FROM

CELLS TO SYSTEM. EdsDr. Bram U. Pendit, Sp. KK. Jakarta: EGC.

Kadaryanto, et,al. (2006). Biologi 2. Jakarta: Yudhistira.

http://www.ehd.org/flash.php?mov_id=5&language=40&illustrated=1

http://www.ehd.org/flash.php?mov_id=6&language=40&illustrated=1

http://www.ehd.org/flash.php?mov_id=7&language=40&illustrated=1

http://www.ehd.org/flash.php?mov_id=23&language=40&illustrated=1

http://www.ehd.org/flash.php?mov_id=163language=40&illustrated=1

http://images.google.co.id/images?hl=id&q=BIOLOGY&gbv=2

Anda mungkin juga menyukai