Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Mantik Penusa Volume 20 No 1 Desember 2016 ISSN 2088-3943

PERANCANGAN SISTEM PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI ROTI


MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI
Murni Marbun1, Hengki Tamando Sihotang2, Normi Verawati Marbun3

2
Teknik Informatika
STMIK Pelita Nusantara Medan, Jl. Iskandar Muda No.1, Medan,20154, Indonesia

dimpleflorence@yahoo.co.id, hengki_tamando@yahoo.com , marboent@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini adalah perancangan sistem perencanaan jumlah produksi roti menggunakan metode fuzzy
mamdani di Judens Bakery Medan Sumatra utara. Judens Bakery merupakan salah satu toko baru yang
bergerak dibidang makanan. Judens Bakery sering mengalami ketidakstabilan permintaan pasar
terhadap produksi roti yang terkadang tinggi dan rendah. Hal itu menjadi permasalahan bagi Judens
Bakery dalam menentukan perencanaan jumlah produksi roti. Sehingga Judens Bakery sering
memproduksi roti dan kue yang berlebih. Akibatnya dapat membuat kerugian bagi pihak Judens Bakery
karena roti dan kue yang sudah tidak layak dipasarkan akan dibuang. Untuk mengelesaikan
permasalahan tersebut perlu diselesaikan dengan merencanakan jumlah poduksi roti berdasarkan jumlah
persediaan dan jumlah permintaan dengan menggunakan metode fuzzy Mamdani. Perancangan sistem
ini dibuat berbasis dekstop dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan database yang
digunakan adalah microsoft acces. Berdasarkan rancangan sistem yang dihasilkan, maka dapat diketahui
rencana jumlah produksi dengan menerapkan metode fuzzy mamdani sehingga perusahaan dapat
merencanakan jumlah produksi sesuai dengan jumlah permintaan. Dengan menggunakan aplikasi
tersebut pihak Judens Bakery dapat merencanakan jumlah produksi roti lebih cepat, tepat dan efisien.

Kata kunci : perancangan sistem perencanaan, Fuzzy Mamdani.

I. PENDAHULUAN terkadang tinggi dan rendah. Hal itu menjadi


Untuk dapat bersaing di dunia bisnis saat ini, permasalahan bagi Judens Bakery dalam menentukan
industri kecil dan menengah di wilayah Sumatera perencanaan jumlah produksi, dimana judens bakery
harus terdepan dalam manajemen usaha mulai dari masih melakukan perencanaan jumlah produksi roti
manajemen pemasaran, keuangan, operasional dan secara manual sehingga sangat tidak efektif dan tidak
sebagainya. Dari segi manajemen operasional salah efisien. Judens Bakery juga sering memproduksi roti
satunya perusahaan harus meningkatkan efektifitas dan kue yang berlebih, dan roti yang diproduksi
dan efisiensi operasional perusahaan melalui metode tertahan di toko hingga melebihi batas waktu
dan model operasional modern seperti perencanaan layaknya roti dan kue tersebut untuk pemasaran.
produksi, peningkatan dan manajemen produksi, dan Akibatnya dapat membuat kerugian bagi pihak
sebagainya.. Judens Bakery karena roti dan kue yang sudah tidak
Peranan informasi yang ditata dalam suatu layak dipasarkan akan dibuang. Selanjutnya, pihak
struktur yang jelas, cepat, tepat dan efisien akan Judens Bakery juga sering memproduksi roti dan kue
sangat mendukung kelancaran operasional atau kurang dari jumlah permintaan yang mengakibatkan
manajemen suatu organisasi. Demikian juga dengan konsumen beralih pada toko roti lain sehingga
Judens Bakery Medan, kebutuhan akan informasi mengurangi keuntungan Judens Bakery. Hal itu akan
yang jelas, cepat, tepat dan efisien sangat penting sangat berpengaruh dalam menghambat
mengingat bidang bisnis yang ditangani oleh Judens perkembangan Judens Bakery dalam menghadapi
Bakery merupakan toko roti yang memasarkan serta persaingan bisnis yang sangat pesat saat ini.
memproduksi roti yang sehat tanpa pengawet. Oleh karena itu produksi roti yang tepat waktu
Judens Bakery sering mengalami ketidakstabilan dan dalam jumlah yang tepat merupakan hal yang
permintaan pasar terhadap produk roti yang diinginkan oleh Judens Bakery. Maka, permasalahan

Jurnal Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara 48


Jurnal Mantik Penusa Volume 20 No 1 Desember 2016 ISSN 2088-3943

tersebut perlu diselesaikan dengan merencanakan 𝑏 𝑛


𝑎
𝑥𝜇 𝑥 𝑑𝑥 𝑖=1 𝑥 𝑖 𝜇 (𝑥 𝑖 )
jumlah poduksi berdasarkan jumlah persediaan dan µ (x) = 𝑏 atau µ (x) = 𝑛 𝜇𝑥
𝑎
𝜇 (𝑥)𝑑𝑥 𝑖−1 𝑖
jumlah permintaan. Penentuan jumlah produksi Roti
Ada dua keuntungan menggunakan metode
dan kue di masa yang akan datang tidaklah mudah.
centroid, yaitu:[2]
Banyaknya faktor yang terlibat dalam perhitungan
1. Nilai defuzzyfikasi akan bergerak secara halus
menjadi kendala dalam mengambil kebijakan untuk
sehingga perubahan dari suatu himpunan fuzzy
dapat menentukan jumlah roti yang akan diproduksi.
juga akan berjalan dengan halus.
Faktor-faktor tersebut adalah permintaan maksimum,
2. Lebih mudah dalam perhitungan.
permintaan minimum, persediaan maksimum,
persediaan minimum, produksi maksimum, produksi
III. ANALISA
minimum, permintaan saat ini, dan persediaan saat
Penyelesaian masalah optimasi produksi roti di
ini.
Judens Bakery pada penelitian ini mengunakan logika
Perancangan sistem yang menerapkan metode
fuzzy, yaitu dengan menggunakan metode mamdani.
fuzzy mamdani untuk merencanakan jumlah produksi
Dalam penelitian ini akan dibahas perencanaan
roti berdasarkan data persediaan dan jumlah
jumlah produksi roti di Judens Bakery. Berdasarkan
permintaan. Aplikasi ini dibuat berbasis dekstop
data persediaan dan jumlah permintaan maka akan
dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic
digabungkan sehingga akan didapatkan data
6.0 Berdasarkan hasil pengujian aplikasi, maka dapat
keseluruhan dari total permintaan roti tersebut. Data
diketahui rencana jumlah produksi dengan
yang diambil adalah data variable permintaan roti dan
menerapkan metode mamdani sehingga perusahaan
persediaan roti selama satu tahun terakhir.
dapat merencanakan jumlah produksi sesuai dengan
Data yang diambil untuk digunakan dalam
jumlah permintaan. Dengan menggunakan aplikasi
rancangan sistem ini adalah data-data per bulan dari
tersebut pihak Judens Bakery dapat merencanakan
jumlah permintaan, persediaan, dan produksi roti
jumlah produksi lebih cepat, tepat dan efisien.
selama rentang waktu satu tahun terakhir (juli 2015-
juni 2016) dari toko Judens Bakery.
II. METODOLOGI
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan
Tabel 1.
nama metode min – max. Metode ini diperkenalkan
Data Permintaan dan Persediaan Roti
oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Untuk tahun 2015
mendapatkan output diperlukan 4 tahapan, [2]
Jumlah Jumlah JumlahPe
diantaranya : 2015-1016 Produksi Permintaan rsediaan
1. Pembentukan himpunan
Pada metode mamdani baik variabel input Juli (2015) 8868 kotak 8678 kotak 190 kotak
maupun variabel output dibagi menjadi atu atau Agustus(2015) 8150 kotak 7965 kotak 150 kotak
lebih himpunan fuzzy.
2. Aplikasi fungsi implikasi September(201
Pada Metode Mamdani, fungsi implikasi yang 5) 10110 kotak 9800 kotak 310 kotak
digunakan adalah min. Oktober (2015) 9750 kotak 9500 kotak 250 kotak
3. Komposisi aturan
November
Metode yang digunakan dalam melakukan (2015) 9150 kotak 8960 kotak 190 kotak
inferensi sistem fuzzy, yaitu Metode Max
(Maximum). Secara umum dapat dituliskan : Desember
µsf[Xi] = max (µsf [Xi], µkf [Xi]) (2015) 12350 kotak 11090 kotak 1260 kotak
Dengan : Januari (2016) 11500 kotak 10500 kotak 1000 kotak
µsf[Xi] = nilai keanggotaan solusi fuzzy
Februari
sampai aturan ke i (2016) 9075 kotak 8700 kotak 375 kotak
µkf[Xi] = nilai keanggotaan konsekuan fuzzy
aturan ke i Maret (2016) 10240 kotak 9700 kotak 540 kotak
4. Penegasan (defuzzy) April (2016) 9000 kotak 8750 kotak 250 kotak
Defuzzyfikasi pada komposisi aturan mamdani
dengan menggunakan metode centroid. Dimana pada Mei (2016) 10000 kotak 9750 kotak 350 kotak
metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara Juni (2016) 10020 kotak 9570 kotak 450 kotak
mengambil titik pusat daerah fuzzy. Secara umum
dirumuskan [2]
Data satu tahun terakhir yaitu pada bulan juli tahun
2015 sampai bulan juni tahun 2016 dapat

Jurnal Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara 49


Jurnal Mantik Penusa Volume 20 No 1 Desember 2016 ISSN 2088-3943

disimpulkan, permintaan terbesar mencapai 11090 dari data permintaan terbesar dan terkecil tahun
Kotak perbulan, dan permintaan terkecil mencapai 2015 sampai tahun 2016, maka gambar diagram
7965 Kotak perbulan. Persediaan barang terbanyak venya dapat dibentuk seperti yang terlihat
sampai 1250 Kotak perbulan, dan terkecil mencapai seperti di bawah ini:
150 Kotak perbulan.
Dalam kasus di atas terdapat 3 variabel, yaitu: 2
variabel input, variable permintaan, dan variable
persediaan, sedangkan untuk output terdapat 1
variabel, yaitu: produksi barang Variabel permintaan
memiliki 2 nilai linguistik, yaitu naik Dan turun,
variable persediaan memiliki 2 nilai linguistik, yaitu
banyak dan sedikit, sedangkan variable produksi
barang memiliki 2 nilai linguistik, yaitu bertambah
dan berkurang. Berdasarkan unit penalaran pada
inferensi fuzzy, maka dapat dibentuk aturan fuzzy Gambar 1. Kurva Linear Naik Dan Turun Untuk
seperti di bawah ini : Permintaan Roti

Tabel 2. Fungsi keanggotaan variabel (x) permintaan


Hasil Kesimpulan Dari Aturan-Aturan µpmtTurun (x)
Yang Terbentuk Pada Inferensi Fuzzy. 1 ; 𝑥 ≤ 7965
11090 −𝑥
= 1190 −7965 ; 7965 ≤ 𝑥 ≤ 11090
Fungsi 0 ; 𝑥 ≥ 11090
Atu Permi Persedi
Implik Produksi
ran ntaan aan µpmtNaik (y)
asi
0 ; 𝑥 ≤ 7965
R1 Turun Banyak ⇒ Berkurang 𝑥−7965
= ; 7965 ≤ 𝑥 ≤ 11090
R2 Turun Sedikit ⇒ Berkurang 1190 −7965

R3 Naik Banyak ⇒ Bertambah 1 ; 𝑥 ≥ 11090


R4 Naik Sedikit ⇒ Bertambah
Dengan menggunakan fungsi diatas, jika permintaan
sebanyak 8678, maka nilai keanggotaanya adalah
[R1] JIKA Permintaan TURUN, dan Persediaan
sebagai berikut:
BANYAK, MAKA Produksi Barang 11090−8678
BERKURANG; µpmtTurun (8678) = = 0,7
11090 −7965
[R2] JIKA Permintaan TURUN, dan Persediaan
SEDIKIT, MAKA Produksi Barang 8678−7965
µpmtNaik (8678) = = 0,2
BERKURANG; 11090−7965
[R3] JIKA Permintaan NAIK, dan Persediaan a. Persediaan (y)(Psd), terdiri atas 2 himpunan
BANYAK, MAKA Produksi Barang fuzzy, yaitu SEDIKIT dan BANYAK.
BERTAMBAH; Berdasarkan dari persediaan terbanyak dan
[R4] JIKA Permintaan NAIK, dan Persediaan terkecil bulan juli tahun 2015 sampai bulan juni
SEDIKIT, MAKA Produksi Barang tahun 2016. Sehingga diagram vennya dapat di
BERTAMBAH. lihat pada gambar dibawah ini :

A. Penyelesaian Masalah Menggunakan Metode


Mamdani
Penyelesaian masalah untuk kasus persediaan
roti pada toko roti Judens Bakery menggunakan
Metode Mamdani, adalah sebagai berikut :
1. Pembentukan himpunan
Menentukan variabel yang terkait dalam proses
yang akan ditentukan dan fungsi fuzzifikasi yang
sesuai.Pada kasus ini , ada 3 variabel yang akan
dimodelkan, yaitu:
Gambar 2. Kurva Linear SEDIKIT Dan BANYAK
a. Permintaan (x)(Pmt), terdiri atas 2 himpunan Untuk Variabel Y (Persediaan)
fuzzy, yaitu TURUN dan NAIK. Berdasarkan

Jurnal Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara 50


Jurnal Mantik Penusa Volume 20 No 1 Desember 2016 ISSN 2088-3943

Fungsi keanggotaan untuk variabel y (persediaan) 2. Aplikasi Fungsi Implikasi


µpsdSedikit (y) (R1) If Permintaan TURUN and Persediaan
1 ; 𝑥 ≤ 150 BANYAK THEN Produksi barang Berkurang
1250 −𝑦 α predikat1 = µpmtTurun ∩ µpsdBanyak
= ; 150 ≤ 𝑥 ≤ 1250
1250−150 = min (µpmtTurun (8678)∩
0 ; 𝑥 ≥ 1250 µpsdBanyak (190)
µpsdBanyak (y) =min (0,7 ; 0,03)=0,03
0 ; 𝑥 ≤ 150
𝑥−150
= ; 150 ≤ 𝑥 ≤ 1250
1250−150
1 ; 𝑥 ≥ 1250

Jika persediaan 190, maka dapat diperoleh nilai


keanggotaannya sebagai berikut :
1250−190
µpsdSedikit (190) = = 0,96
1250−150
190−150
µpsdBanyak (190) = = 0,03
1250−150
b. Produksi (z)(Prod), terdiriatas 2 himpunan
fuzzy, yaitu BERKURANG dan BERTAMBAH. Gambar 4. Aplikasi Fungsi Implikasi Untuk R1
Berdasarkan dari jumlah produksi maksimum
dan minimum perusahaan. Sehingga diagram (R2) If Permintaan TURUN and Persediaan Sedikit
vennya dapat dibentuk seperti yang terlihat pada THEN Produksi barang Berkurang
gambar dibawah ini : α predikat2 = µpmtTurun ∩ µpsdSedikit
= min (µpmtTurun(8678)∩
µpsdSedikit(190)
=min (0,7 ; 0,096)
=0,7

Produksi roti per bulan

Gambar 3. Kurva Linear Untuk Variabel Z (Produksi)


Gambar 5. Aplikasi Fungsi Implikasi Untuk R2
Fungsi keanggotaan untuk variabel z (produksi)
µproBerkurang (z) (R3) If Permintaan NAIK and Persediaan BANYAK
1 ; 𝑥 ≤ 8150 THEN Produksi barang Bertambah
12350−𝑥
= ; 8150 ≤ 𝑥 ≤ 12350 α predikat3 = µpmtNaik ∩ µpsdBanyak
12350−8150
= min (µpmtNaik (8678)∩
0 ; 𝑥 ≥ 12350
µproBertambah (z) µpsdBanyak(190)
0 ; 𝑥 ≤ 8150 = min (0,2 ; 0,03)=0,03
𝑥−8150
= ; 8150 ≤ 𝑥 ≤ 12350
12350−8150
1 ; 𝑥 ≥ 12350

jika diketahui produksi sebanyak 8868 kotak,


dengan fungsi keanggotaan diatas. Maka dapat
dihitung nilai keanggotaanya sebagai berikut:

12350−8868
µproBerkurang(8868) = = 0,8
12350−8150
8868−8150
µproBertambah (8868) = = 0,017 Gambar 6. Aplikasi Fungsi Implikasi Untuk R3
12350−8150

Jurnal Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara 51


Jurnal Mantik Penusa Volume 20 No 1 Desember 2016 ISSN 2088-3943

11090
= 8482 ,7
(0,0000901713 𝑧 2 – 0,73489 z)
(R4) If Permintaan Naik and Persediaan Sedikit
THEN Produksi barang Bertambah dz
0,0000901713 0,73489
αpredikat4 = µpmtTurun ∩ µpsdSedikit = 𝑧 2+1 𝑧 2 |11090
8482 ,7
2+1 2
= min (µpmtTurun (8678)∩ µpsdSedikit = 0,0000300571𝑧 3 - 0,367445 𝑧 2 |11090
8482 ,7
(190)
= (0,0000300571(11090)3 - 0,0000300571
=min (0,2 ; 0,96)
(8482,7)3 ) – (0,367445(11090)2 -
=0,2 2
0,367445(8482,7)
=(40996021,731 – 18346338,41) –
(45191362,4045 – 26439945,6481)
= (22649683,32) – (18751416,75)
= 3898266,57
12350
M3 = 11090
0,7 𝑧𝑑𝑧
2 12350
= 0,35𝑧 |11090
= 0,35(12350)2 − 0,35 (11090)2
= 53382875 – 43045835
Gambar 7. Aplikasi Fungsi Implikasi Untuk R4 = 10337040
Selanjutnya kita hitung luas setiap daerah :
3. Komposisi Antar Aturan A1 = 8482,7 * 0,03 = 254,421
Dari tiap aturan hasil aplikasi fungsi implikasi, A2 = (0,03 + 0,7) * (11090 – 8482,7)/2
digunakan metode MAX untuk melakukan komposisi = (0,73) * (2607,3/2)
antar semua aturan. Maka, hasilnya dapat dilihat = 951,6645
seperti gambar di bawah ini : A3 = (12350 – 11090) * 0,7
= 881,3
Maka titik pusat dapat diperoleh sebagai berikut :
1079342,98+ 3898266,57+10337040 15314649.55
Z= = =7337
254,421 + 951,6645+ 881,3 2087.3855
Jadi, rencana produksi roti untuk bulan juli adalah
7623 kotak.
Gambar 8. Daerah Hasil Komposisi
3.1. Perancangan
UML (unified modeling language) merupakan
Pada gambar tersebut daerah hasil dibagi menjadi 3
bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi
bagian yaitu A1, A2, A3. selanjutnya mencari nilai
mengenai sebuah sistem dengan menggunakan
A1 dan A2.
diagram dan teks-teks pendukung. UML(unified
(a1 – 8150)/11090 = 0,003 a1 = 8482,7
modeling language) hanya berfungsi untuk
(a2 – 8150)/11090 = 0,7 a2 = 15915
melakukan pemodelan. Penggunaan tidak terbatas
Dari hasil tersebut dapat diperoleh, fungsi
pada metodologi tertentu, meskipun pada
keanggotaan untuk hasil komposisi ini adalah:
0,03 ; 𝑧 ≤ 8482,7 kenyataanya UML (unified modeling language)
𝑧−8150 paling banyak digunakan pada metodologi
µ(z) = ; 8482,7 ≤ 𝑧 ≤ 11090 berorientasi objek [3]:
11090
0,7 ; 𝑧 ≥ 11090
a. Use Case Diagram
4. Penegasan (defuzzy) Use case mendeskripsikan sebuah interaksi
Metode penegasan yang digunakan adalah metode antara satu atau lebih actor dengan system informasi
centroid. Maka, yang pertama adalah menghitung yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan
momen setiap daerah. untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam
8482 ,7 0,03 1+1 sebuah system informasi dan siapa saja yang berhak
M1 = 0
0,03 𝑧𝑑𝑧 = =
1+1 menggunakan fungsi-fungsi itu. Gambar di bawah
0,015𝑧 2 |8482
0
,7
=1079342,98 ini merupakan use case diagram pada sistem yang
11090 (𝑧−8150 ) akan dibuat.
M2 = 8482 ,7 𝑧𝑑𝑧
11090
11090 1 8150
= 8482 ,7 ( 𝑧2 − 𝑧) 𝑑𝑧
11090 11090

Jurnal Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara 52


Jurnal Mantik Penusa Volume 20 No 1 Desember 2016 ISSN 2088-3943

ADMIN

Input Data

<<extend>>
Proses
LOGIN Halaman Utama rencana
<include>
<<extend>> produksi
<<
e
xte
nd

Keluar
>>

Gambar 11. Menu Utama


Gambar 9. Use Case diagram
3. Form Entry Data
IV. HASIL Form input data dapat dilihat seperti gambar di
1. Form Login bawah ini:
Pada bagian ini akan diimplementasikan
antarmuka program yang dibangun. Gambar di
bawah ini menunjukkan tampilan sebelum masuk ke
aplikasi dimana user harus login terlebih dahulu.
Dalam form login ini harus menuliskan user name
dan password, apabila username atau password salah
maka tidak akan bisa melanjutkan.

Gambar 12. Form Input Data

4. Form Proses Rencana Produksi


Form ini digunakan untuk melakukan proses
perhitungan rencana produksi. Adapun gambar dari
implementasi form ini dapat dilihat pada gambar 5.4:

Gambar 10. Form Login

2. Form Menu Utama


Tampilan menu utama setelah user melakukan
login. Form ini di gunakan sebagai tempat untuk
menampung semua pilihan-pilihan seperti form input,
dan proses rencana produksi yang terdapat di dalam
system yang di rancang seperti terlihat pada gambar
di bawah ini:

Gambar 12. Form Proses Perhitungan Rencana


Produksi Dengan Metode Mamdani

V. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan mengenai Penerapan
Metode Fuzzy Mamdani dalam merencanakan
jumlah produksi roti berdasarkan Data Persediaan

Jurnal Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara 53


Jurnal Mantik Penusa Volume 20 No 1 Desember 2016 ISSN 2088-3943

dan Jumlah Permintaan yang dibangun dengan


menggunakan bahasa pemrograman visual basic 6.0.
dan menggunakan database microsoft acces 2007.
Dapat disimpulkan bahwa penerapan Logika fuzzy
Mamdani efektif diterapkan dalam aplikasi untuk
membantu pihak perusahaan khususnya pihak Judens
Bakery dalam merencanakan jumlah produksi roti
berdasarkan data persediaan dan jumlah permintaan.

VI. REFERENSI
[1] Abdul, 2013, Penegenalan algoritma,
Yogyakarta, Penerbit Andi.
[2] Purnomo, Kusumadewi,2010, aplikasi
logika fuzzy. Edisi-2. Yogyakarta. Graha
Ilmu.
[3] Shalahuddin.M, A.s. Rosa, 2013, Rekayasa
Perangkat Lunak, Bandung, Informatika.
[4] Sinulingga Sukaria, 2013,
Perencanaan & pengendalian
Produksi, Yogyakarta,Graha Ilmu.
[5] Shalahuddin.M, A.s. Rosa, 2013,
Rekayasa Perangkat Lunak,
Bandung, Informatika.

Jurnal Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara 54

Anda mungkin juga menyukai