Abses adalah penimbunan nanah yang terjadi akibat infeksi bakteri. Abses dapat
terjadi di mana saja pada bagian tubuh kita. Abses dapat terlihat karena berada di
bagian luar tubuh (pada lapisan kulit) atau terjadi pada organ dalam tubuh, yang
tidak terlihat.
Penyebab
Tidak dapat dirasakan gejala saat kuman menyerang suatu bagian tubuh tertentu.
Tetapi setelah abses terbentuk, biasanya kita merasa tidak nyaman, terjadi
pembengkakan, demam dan jika abses terjadi di organ luar tubuh, akan terlihat
kumpulan nanah.
Sedangkan jika abses terjadi di bagian dalam tubuh, maka yang dapat dirasakan
adalah organ tubuh yang membesar (akibat pembengkakan).
Cara mengatasi
Abses di luar tubuh/pada permukaan kulit, dapat diatasi dengan cara yang sama
seperti bisul (kasih link ke bisul). Sedangkan abses di dalam tubuh, cenderung sulit
terdeteksi sehingga lebih berbahaya karena jika abses pecah, infeksi dapat
menyebar ke organ tubuh yang lainnya. Tidak ada cara lain yang dapat dilakukan,
selain meminta penanganan dokter untuk hal seperti ini.
Jika Anda merasakan gejala tersebut di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri
ke dokter. Biasanya dokter akan memberikan obat antibiotik yang cukup keras
untuk membantu tubuh memerangi infeksi yang menyebabkan abses di dalam
tubuh. Seringkali dibutuhkan tindakan operasi untuk mencegah terjadinya
perluasan abses
ABSES KULIT
Oleh: Ali Maftuh
Abses kulit juga bisa terjadi setelah suatu luka ringan, cedera atau sebagai
komplikasi dari folikulitis atau bisul. Abses kulit bisa timbul di setiap bagian
tubuh dan menyerang berbagai usia.
Ada tiga penyebab utama terjadinya abses yaitu adanya benda asing yang
diikuti bakteri pyogenic. (Stapilokokkus Spp, Escerika Coli, β Hemolytik
Streptokokkus Spp, Pseudomonas, Mycobakteria, Pasteurella multocida, Corino
bacteria, Achinomicetes) dan juga bakteri yang bersifat obligat an aerob
(Bakteriodes spp, Clostridium, Peptostreptokokkus, Fasobakterium).
Penanganan abses tergantung dari lokasi. Untuk abses yang disebabkan karena
sengatan diperlukan rawat inap. Prinsip penanganannya adalah mengeluarkan
eksudat, termasuk mengeluarkan benda-benda asing dari rongga abses. Eksudat
dikeluarkan dengan jalan dibuat drainage. Saat rawat jalan tetap dilakukan
pengeluaran eksudat dengan mengeluarkan lewat drain. Kompres hangat sangat
membantu proses penyembuhan. Jika diperlukan, dipasang Ellizabeth Collar
untuk menjaga agar drain tidak lepas. Pada kondisi parah, bisa saja dilakukan
fluid therapy.
Anti mikrobia efektif untuk mencegah infeksi sekunder. Anti biotik spectrum
luas digunakan untuk membunuh bakteri yang bersifat aerob maupun anaerob,
misalnya amoxicillin, clindamycin, trimetropim/sulfadiazine, untuk kucing
menggunakan doxycyclin. ). Irigasi dengan penstrep (campuran penicillin dan
streptomicyn) pada penanganan awal sudah tepat karena S. aureus merupakan
bakteri gram + sehingga akan mati dengan antibiotic golongan penisilin. Drain
dibuat dengan tujuan mengeluarkan cairan abses yang senantiasa diproduksi
bakteri, selain itu mempermudah untuk memasukkan obat (iodine) dan
mencegah pertautan jaringan dengan segera sebelum abses kering atau sembuh
secara sempurna.
REFERENSI:
G.C. Brander, D.M. Pugh, R.J. Bywater, W.L. Jenkins, Veterinary Applied
Parmacology and Therapeutics, Educatin Low-Priced Book Shceme Funded by
the British Government, 1991.
Larry P. Tilley dan Franscis W. K, Smitt, Lipincott Williams & Wilkins, The 5
Minute Veterynari Consult Canin and Felind, A Wolters Kliwer Company,
Philadelpia, New york, London, Boenes aeres, Honggkong, Sydney, Tokyo
Abses adalah akumulasi pus secara lokal. Abses disebabkan adanya infeksi . Abses bisa
disertai bengkak dan rasa sakit. Abses dapat juga pecah dan pus atau nanah akan tampak
keluar dari luka tersebut.
http://triakoso.wordpress.com/2008/11/14/pertolongan-pertama-bila-terjadi-abses/
Abses (Penimbunan Nanah)
DEFINISI
Abses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri.
Jika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi.
Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang
terinfeksi.
Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke
dalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati.
Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah, yang mengisi rongga tersebut.
PENYEBAB
Suatu infeksi bakteri bisa menyebabkan abses melalui beberapa cara:
bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka yang berasal dari tusukan jarum yang tidak steril
bakteri menyebar dari suatu infeksi di bagian tubuh yang lain
bakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh manusia dan tidak menimbulkan
gangguan, kadang bisa menyebabkan terbentuknya abses.
Abses bisa terbentuk di seluruh bagian tubuh, termasuk paru-paru, mulut, rektum dan otot.
Abses sering ditemukan di dalam kulit atau tepat dibawah kulit, terutama jika timbul di wajah.
GEJALA
Gejala dari abses tergantung kepada lokasi dan pengaruhnya terhadap fungsi suatu organ atau
saraf.
Gejalanya bisa berupa:
- nyeri
- nyeri tekan
- teraba hangat
- pembengkakan
- kemerahan
- demam.
Suatu abses yang terbentuk tepat dibawah kulit biasanya tampak sebagai suatu benjolan. Jika
abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan lebih putih karena kulit diatasnya
menipis.
Suatu abses di dalam tubuh, sebelum menimbulkan gejala seringkali terlebih dahulu tumbuh
menjadi lebih besar. Abses dalam lebih mungkin menyebarkan infeksi ke seluruh tubuh.
DIAGNOSA
Abses di kulit atau dibawah kulit sangat mudah dikenali, sedangkan abses dalam seringkali
sulit ditemukan.
Pada penderita abses, biasanya pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan jumlah sel
darah putih.
Untuk menentukan ukuran dan lokasi abses dalam, bisa dilakukan pemeriksaan rontgen, USG,
CT scan atau MRI.
PENGOBATAN
Suatu abses seringkali membaik tanpa pengobatan, abses pecah dengan sendirinya dan
mengeluarkan isinya.
Kadang abses menghilang secara perlahan karena tubuh menghancurkan infeksi yang terjadi
dan menyerap sisa-sisa infeksi. Abses tidak pecah dan bisa meninggalkan benjolan yang keras.
Untuk meringankan nyeri dan mempercepat penyembuhan, suatu abses bisa ditusuk dan
dikeluarkan isinya.
Suatu abses tidak memiliki aliran darah, sehingga pemberian antibiotik biasanya sia-sia.
Antibiotik bisa diberikan setelah suatu abses mengering dan hal ini dilakukan untuk mencegah
kekambuhan. Antibiotik juga diberikan jika abses menyebarkan infeksi ke bagian tubuh
lainnya.
http://medicastore.com/penyakit/176/Abses_Penimbunan_Nanah.html
http://aleegeboy.blogspot.com/2007/12/abses-kulit-oleh-ali-maftuh-abses.html
PATOFIOLOGI ABSES
Terjadi akumulasi bahan-bahan purulen di bagian dalam dermis atau jaringan subkutan.
Erosi adalah kerusakan kulit sampai stratum spinosum. kulit tampak
menjadi merah dan keluar cairan serosa, misalnya pada dermatitis
kontak.