DISUSUN OLEH :
2019/2020
SOP TRANSFUSI DARAH
A. Pengertian
Terapi invasive (medis) untuk memberikan darah/komponen darah dengan resiko tinggi,
berupa morbiditas dan mortalitas baik dalam jangka panjang maupun pendek. Tranfusi darah
merupakan tindakan yang dilakukan bagi klien yang memerlukan darah dengan
memasukkan darah melalui vena dengan menggunakan set tranfusi.
B. Tujuan :
1. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan, trauma, atau
perdarahan).
2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar
hemoglobin pada klien anemia berat.
3. Memberikan komponen selular tertentu sebagai terapi sulih (misalnya, faktor pembekuan
untuk membantu mengontrol perdarahan pada pasien hemofilia).
C. Indikasi
1. Anemia pada pendarahan akut setelah didahului penggantian volume dengan cairan
2. Anemia kronis, jika Hb tidak bisa dinaikkan dengan cara lain
3. Gangguan trombolitik, karena defisiensi komponen darah
4. Plasma loss/hipoalbumin jika tidak dapat lagi diberikan plasma subtitle/larutan albumin.
D. Kontra indikasi
1. Whole Blood
Packed red cell sebaiknya tidak digunakan untuk anemia yang dapat dikoreksi
dengan terapi nontransfusi (misal anemia defisiensi besi) kecuali koreksi segera
diperlukan. Terapi ini juga tidak boleh digunakan hanya untuk meningkatkan volume
darah dan/atau tekanan onkotik.
3. Konsentrat Trombosit
Pada kondisi defisiensi faktor pembekuan darah spesifik dan komponen tersebut
tersedia, fresh frozen plasma tidak boleh diberikan. Fresh frozen plasma juga tidak boleh
diberikan pada kondisi defisiensi vitamin K jika koreksi dapat tercapai dengan
suplementasi vitamin K.
5. Albumin
Cairan albumin dikontraindikasikan pada kondisi anemia berat atau gagal jantung.
Referensi