Anda di halaman 1dari 3

1.

Senyawa hidrokarbon alifatik jenuh merupakan komponen utama penyusun minyak bumi
yang banyak ditemukan di negara Indonesia. Berbeda dengan senyawa hidrokarbon
aromatik di negara Amerika, dan senyawa hidrokarbon sikloalkana yang merupakan
penyusun utama minyak bumi di negara Rusia. Unsur terbanyak adalah senyawa
hidrokarbon dengan rumus umum CnH2n+2. Sementara itu karakteristik lain dari minyak
mentah Indonesia adalah terkenal sebagai minyak bumi berkadar belerang rendah sampai
sedang yang pada umumnya kandungannya kurang dari 1% berat.
2. a. Paraffin adalah senyawa hidrokarbon jenuh dengan rumus umum C nH2n+2.
Sifat sifat kimia Paraffin adalah:
 Stabil pada suhu biasa tidak bereaksi dengan asam sulfat pekat dan asam sulfat
berasap larutan alkali pekat, asam nitrat maupun oksidator kuat seperti asam
khromat, kecuali senyawa yang mempunyai atom karbon tersier.
 Bereaksi lambat dengan khlor dengan bantuan sinar matahari; bereaksi dengan
khlor dan brom kalau ada katalis
 Senyawa hidrokarbon parafin sampai dengan empat buah atom karbon, pada suhu
kamar dan tekanan atmosfir berupa gas
 Senyawa hidrokarbon parafin dengan lima sampai enam belas buah atom karbon
pada suhu kamar dan tekanan atmosfir berupa cairan
 Senyawa hidrokarbon parafin dengan lebih dari enam belas buah atom karbon, pada
suhu kamar dan tekanan atmosfir berupa zat padat
b. Naften adalah senyawa hidrokarbon jenuh dengan rumus umum C nH2n.
Mempunyai sifat kimia seperti senyawa hidrokarbon parafin dan mempunyai struktur
molekul siklis , maka senyawa ini juga disebut senyawa sikloparafin. Senyawa hidrokarbon
naften yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentan dan sikloheksan
c. Aromat adalah senyawa hidrokarbon tidak jenuh dengan rumus umum C nH2n-6.
Mempunyai sifat kimia yang sangat reaktif:
 Mudah dioksidasi menjadi asam
 Dapat mengalami reaksi substitusi atau reaksi adisi
Hanya sedikit sekali minyak mentah yang mengandung senyawa aromat dengan titik didih
rendah

3. Untuk senyawa olefin dianggap tidak terdapat dalam minyak mentah karena sedikit banyak
terbentuk dalam distilasi minyak mentah dan banyak terbentuk dalam proses rengkahan.
Sementara untuk senyawa diolefin tidak terdapat dalam minyak mentah tetapi terbentuk
dalam proses rengkahan.
4. a. Oksigen
Senyawa oksigen dalam minyak bumi dapat memunculkan Asam naftenat mempunyai sifat
sedikit korosif dan mempunyai bau tidak enak.
b. Nitrogen
Kerugian akibat nitrogen diantaranya yaitu:
 Menurunkan aktivitas katalis yang digunakan dalam proses rengkahan reforming,
polimerisasi dan isomerisasi
 Kerosin yang jernih seperti air (water) pada waktu distilasi, warnanya akan berubah
menjadi kemerahan kalau terkena sinar matahari.
 Nitrogen dalam bensin juga akan mempercepat pembentukan damar dalam
karburator
 Menyebabkan terjadinya endapan dalam minyak bakar pada penyimpanannya
5. Berdasarkan gravitasi minyak bumi digolongkan menjadi minyak mentah ringan, minyak
mentah ringan sedang, minyak mentah berat sedang, minyak mentah berat dan minyak
mentah sangat berat. Perbedaan klasifikasi didasarkan pada ukuran seberapa berat atau
ringan cairan minyak bumi dibandingkan dengan air: jika gravitasi API-nya lebih besar dari
10, ia lebih ringan dan mengapung di atas air; jika kurang dari 10, lebih berat dan tenggelam.
Untuk ringan > 39,0; ringan sedang 39,00-35,00; berat Sedang 35,00-32,00; berat 32,00-
24,80 dan sangat berat <24,80.
6. Tiap sumber minyak mentah memiliki kandungan minyak yang berbeda-beda. Klasifikasi
minyak berdasarkan kandungan minyaknya adalah kandungan malam parafin dan aspal,
dengan penggolongan minyak mentah dasar paraffin, minyak mentah dasar aspal dan ,inyak
mentah dasar campuran atau tengahan. Minyak mentah dasar aspal selanjutnya juga
disebut minyak mentah dasar naften. 90% Minyak mentah termasuk dalam golongan minyak
mentah dasar campuran, sedang 10% lainnya termasuk dalam golongan minyak mentah
dasar parafin dan aspal. Ada beberapa minyak bumi yang kaya akan senyawa aromat.
Sehingga timbul golongan dasar minyak mentah yang baru yaitu golongan dasar aromat.
7. a. Bensin
Komposisi campuran dari bensin hasil distilasi minyak mentah, bensin rengkahan, bensin
polimer, bensin alkilat dan bensin reformat, serta zat warna dan ditambah dengan
pengungkit oktan.
Sifat paling penting ialah volatilitas dan karakteristik anti ketukan (antiknock characteristics).
Karakteristik berdasarkan angka oktan:
Dewasa ini kilang minyak di Indonesia memproduksi lima jenis bensin motor, yaitu:
1. Bensin premium 88 yang mempunyai angka oktan riset minimum 88, berwama kuning dan
menggunakan pengungkit oktan TEL maksimum 1,5 ml per galon Amerika bensin.
2. Bensin premix 94 yang mempunyai angka oktan riset minimum 94, berwama oranye,
menggunakan pengungkit oktan TEL dengan kandungan Pb maksimum 0,45 gr/1 dan metil
tersier butil eter (MTBE) maksimum 15% volum.
3. Bensin super TT yang mempunyai angka oktan riset minimum 95, tidak berwama dan
tidak mengandung TEL. Dapat ditambahkan MTBE maksimum 10% volum untuk memenuhi
spesifikasi angka oktan.
4. Bensin prima TT yang mempunyai angka oktan riset minimum 98, tidak berwama dan
tidak mengandung TEL. Dapat ditambahkan MTBE maksimum 15% volum untuk memenuhi
spesifikasi angka oktan.
5. Bensin petro 2T yang mempunyai angka oktan riset minimum 72, berwama hijau dan
dengan kandungan timbal (Pb) maksimum 0,1 gr/1. Ditambahkan MTBE maksimum 15%
volum untuk memenuhi spesifikasi angka oktan. Bensin ini khusus digunakan untuk mesin
motor bakar dua langkah.
b. Solar
Komposisi Fraksi hasil distilasi langsung minyak bumi mengandung banyak sekali senyawa
hidrokarbon n-parafin dan naften, dan sedikit sekali senyawa hidrokarbon i-parafin dan
aromat, Fraksi rengkahan relalif kaya akan senyawa hidrokarbon i-parafin dan aromatik.
Sehingga banyaknya bahan rengkahan yang diiknt sertakan dalam bahan bakar diesel
tergantung kepada kualitas bahan bakar yang diinginkan.
Sifat yang terpenting ialah kualitas penyalaan, volalilitas, viskositas, titik tuang dan tilik
kabut.
Karakteristik
Grade No.1-D: suatu bahan bakar distilat ringan. yang mencakup sebagian fraksi kerosin dan
sebagian fraksi minyak gas, digunakan untuk mesin diesel otomotif dengan kecepatan tinggi.
Grade No.2-D: suatu bahan bakar distilat tengahan bagi mesin diesel otomotif, yang dapat
juga digunakan unluk mesin diesel bukan otomotif. khususnya dengan kondisi kecepatan dan
beban yang sering berubah-ubah.
Grade No.4-D: suatu bahan bakar distilat berat atau campuran antara distilat dengan minyak
residu. untuk mesin diesel bukan otomotif dengan kecepatan rendah dan sedang dengan
kondisi kecepatan dan beban tetap.

Yang membedakan mensin bensin dan diesel adalah kecepatan perpuranan mesin. Bensin
memiliki perpuranan cepat cocok untuk motor dan mobil sementara diesel cocok untuk
mesin perpuranan rendah seperti bus, truk dan mobil

Anda mungkin juga menyukai