Anda di halaman 1dari 14

PAKET BERMAIN

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


RSUD. DR. SAIFUL ANWAR
MALANG
2019
SATUAN ACARA BERMAIN (SAB)

BERMAIN SENI KOLASE

Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Anak


di Ruang 15 RSUD dr. Saiful Anwar Malang

Disusun Oleh :

Eka Safitri

Ismi Kamelia

Dayu Agista Inggidia Sharon

Suriyati

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

2019
HALAMAN PENGESAHAN
SATUAN ACARA BERMAIN (SAB)

BERMAIN SENI KOLASE

Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Anak


di Ruang 15 RSUD dr. Saiful Anwar Malang

Disusun Oleh :

Eka Safitri

Ismi Kamelia

Dayu Agista Inggidia Sharon

Suriyati

Telah diperiksa kelengkapannya pada :

Hari :

Tanggal :

Dan dinyatakan memenuhi kompetensi

Perseptor Akademik, Perseptor Klinik,

( ) ( )
RENCANA KEGIATAN SATUAN ACARA BERMAIN
DI RUANG 15 RSSA MALANG

Oleh Kelompok 10

1. Topik :
Penerapan terapi bermain dengan kegiatan bermain seni kolase

2. Tujuan Umum :
Pasien mampu mengembangkan kemampuan motorik halus dan kreatifitas dalam
seni menempel (kolase)
3. Tujuan Khusus :
 Melanjutkan tugas kembang selama perawatan
 Anak mampu menyeimbangkan kemampuan berpikir dengan kemampuan
motorik halus dalam berkreasi melalui aktivitas menghias suatu gambar
 Anak mampu beradaptasi lebih efektif terhadap stres atau cemas karena sakit
atau dirawat
4. Landasan teori :
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan untuk
memperoleh kesenangan (Sumantri, 2014). Bermain merupakan cerminan
kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan sosial. Karakteristik bermain pada
anak usia pra sekolah (4-6 tahun) adalah cooperatif play, anak bermain bersama
dengan jenis permainan yang terorgainisasi dan terencana.
Bermain bagi anak merupakan kegiatan yang tidak hanya sekedar mengisi
waktu tetapi kebutuhan anak seperti halnya makan, minum serta kasih sayang.
Anak memerlukan variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental, emosi,
intelektual, kreatifitas dan sosial. Pada anak pra sekolah tujuan kegiatan bermain
adalah :
a. Mengembangkan kemampuan motorik
b. Merangsang daya imajinasi
c. Menumbuhkan sportivitas
d. Mengembangkan kepercayaan diri
e. Mengembangkan kreatifitas
f. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan
5. Prinsip bermain yang dilakukan, adalah :
1. Tidak banyak mengeluarkan energi, singkat, dan sederhana.
2. Mempertimbangkan keamanan.
3. Kelompok umur/usia klien sama.
4. Melibatkan orang tua.
5. Tidak bertentangan dengan pengobatan.
6. Kriteria Anggota bermain :
a. Usia pra sekolah (4-6 tahun)
b. Keadaan umum : cukup baik, kooperatif, dan tidak berpenyakit
menular
c. Menyetujui/bersedia
d. Tidak ada gangguan pada fungsi motorik ektremitas atas yang
mengganggu pergerakan
7. Proses seleksi :
a. Merekrut anak yang berusia pra sekolah
b. Identifikasi anak yang termasuk kriteria anggota bermain
c. Membuat kontrak dengan anak dan orang tua yang menyetujui untuk
bermain
1) Mendahului dengan ajakan bermain
2) Setelah anak menyetujui bermain, baru kita laksanakan terapi
bermain di ruang yang telah ditentukan
8. Struktur Kelompok :
a. Tempat bermain : Ruang 15 RSSA Malang
b. Pelaksanaan : , Januari 2020
c. Lamanya bermain : 30 menit (pukul 10.00 wib sampai selesai )
9. Alokasi waktu :
 5 menit persiapan
 20 menit pelaksanaan
 5 menit evaluasi
 Jumlah anggota : anak
 Alat Bantu : kertas warna-warni, lem, kertas putih bergambar sebagai tempat
menempel
 Pengorganisasian
10. Pengorganiasaian :
 Leader : Eka Safitri
 Fasilitator : Dayu Agista
Suriyati
 Observer : Ismi Kamelia
11. Setting tempat

TABLE

Keterangan :
: leader
: fasilitator

: observer
: peserta

12. Diskripsi Tugas :


a. Leader :
 Mengkoordinir seluruh kegiatan
 Memimpin permainan
b. Fasilitator
 Memotivasi anggota dalam perkenalan kelompok
 Memotivasi dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan terapi bermain
 Bertanggung jawab terhadap proses antisipasi masalah
c. Observer
 Mengamati semua proses yang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya kegiatan
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok sebagai evaluasi kelompok
13. Kegiatan permainan :
a. Pra interaksi
 Leader mengorganisir kegiatan, peralatan dan pembagian tugas
 Menata tempat bermain
 Mengajak anak untuk setuju mengikuti bermain
b. Proses kerja
 Leader mengenalkan diri dan team bermain
 Leader menetapkan kontrak waktu untuk bermain
 Fasilitator memulai memimpin permainan menempel dengan langkah
sebagai berikut: 1) membagikan kertas warna-warni, 2) meminta untuk
menyobek-nyobek dalam ukuran kecil, 3) mempersiapkan kertas putih
bergambar, 4) memberikan lem pada kertas warna yang telah disobek, 5)
menempelkan pada kertas putih sesuai dengan contoh dan kreatifitas anak,
6) biarkan hasil kolase hingga lem mengering.
 Selama permainan fasilitator :
- Mengaktifkan anak-anak berperan serta
- Menggunakan gerakan-gerakan yang dimengerti dan dapat
diikuti
- Mengembangkan pola seni kolase yang dapat diikuti oleh anak
yaitu dengan menempel kertas berwarna sesuai kreatifitas dan
imajinasinya
 Selama permainan observer mengamati respon anak

c. Terminasi
 Observer meminta anak satu-persatu menunjukkan hasil kolase yang
sudah dibuat kepada fasilitator
 Eksplorasi anak setelah melakukan seni kolase sesuai kreatifitas dan
imajinasinya
 Salam penutup
14. Kriteria evaluasi
a. Struktur
 Persiapan pasien
 Keluarga bersedia mengikutsertakan anak dalam kelompok bermain
 Anak bersedia dan mau terlibat langsung dalam permainan
 Anak siap untuk melakukan permainan seni kolase
 Lingkungan
 Lingkungan bermain menunjang
 Anak dapat terfokus perhatiannya pada fasilitator
tanpa ada gangguan
 Media
 Anak dapat menyobek kertas dengan ukuran
secukupnya dan menghias gambar sesuai kreatifitas dan imajinasinya
b. Proses
 Fasilitator memperkenalkan anak-anak yang ikut
bermain
 Fasilitator memperagakan bagaimana cara menyobek
kertas ke dalam ukuran kecil-kecil
 Anak mampu menyobek kertas berwarna sesuai yang
diperagakan/diinstruksikan
 Anak dapat aktif menempel kertas sesuai kreatifitas
dan imajinasinya sesuai yang diinstruksikan oleh petugas
 Anak mampu bertahan dalam permainan sampai
permainan selesai
c. Hasil
 Anak mampu menempel kertas berwarna sesuai
kreatifitas dan imajinasinya yang difasilitasi oleh leader untuk
menghias suatu gambar yang ada di hadapannya.
Contoh pola gambar yang akan dihias menggunakan seni kolase:

Atau gambar lain dapat menyesuaikan apa yang diinginkan oleh anak saat itu.
TERAPI AKTIVITAS BERMAIN SENI KOLASE
1. Konsep Bermain

1.1 Pengertian Bermain


Bermain merupakan aspek yang penting dalam kehidupan anak dan
salah satu cara yang efektif untuk mengurangi stress. Saat sakit dan
dirawat di rumah sakit merupakan suatu krisis pada kehidupan anak dan
sering menyebabkan stress yang terbesar, dengan bermain ketakutan dan
kecemasan dapat diminimalkan (Hockenberry dan Wilson, 2012).

1.2 Fungsi Bermain di Rumah Sakit


Menurut Journal of Music Therapy bahwa terapi aktivitas bermain
pada anak-anak didesain untuk membantu seorang anak
memverbalisasikan pengalaman di rumah sakit sehingga mereka dapat
mengatasi trauma saat di rumah sakit (Sukardi, 2013).
Menurut Hockenberry dan Wilson (2012) bermain secara umum
berfungsi untuk menstimulus perkembangan pada diri anak, diantaranya
adalah perkembangan sensori dan motoric, intelektual, meningkatkan
kemampuan sosialisasi, meningkatkan kreatifitas, membentuk kesadaran
diri, sebagai terapi dan untuk perkembangan moral (Hockenberry dan
Wilson, 2012).
Kondisi sakit dan dirawat di rumah sakit bukan alasan bahwa anak
harus dipisahkan dan aktivitas bermainnya. Aktivitas bermain merupakan
bagian yang terintegrasi dalam kehidupan anak dan tidak dapat
dipisahkan. Menurut Hockenberry dan Wilson (2012) aktivitas bermain di
rumah sakit sangat penting bagi anak karena bermain mempunyai peranan
yang sangat penting yaitu sebagai upaya untuk:
a. Memfasilitasi penyesuain diri terhadap situasi yang tidak dikenal.
b. Memberi kesempatan untuk membuat keputusan dan kontrol diri.
c. Memberi kesempatan untuk mempelajari tentang bagian-bagian
tubuh, fungsinya dan penyakit atau kecacatan tubuhnya.
d. Memperbaiki konsep yang salah tentang penggunaan dan tujuan
peralatan dan prosedur medis.
e. Membantu mengurangi stress akibat perpisahan.
f. Memberi hiburan dan relaksasi.
g. Membantu anak merasa lebih nyaman di lingkungan yang aman.
h. Memberi cara untuk mengurangi tekanan dan untuk
mengekspresikan perasaan.
i. Untuk berinteraksi dan mengembangkan sikap-sikap positif
terhadap orang lain.
j. Memberikan cara untuk mengekspresikan ide kreatif dan minat
serta memberi cara untuk mencapai tujuan-tujuan terapeutik.
1.3 Prinsip Bermain di Rumah Sakit
Tujuan utama terapi bermain adalah untuk memfasilitasi emosional dan
fisik anak saat di rumah sakit. Beberapa penelitian membuktikan kefektifan
terapi bermain dalam mengurangi stress fisiologis dan stress psikologis anak-
anak yang mendapatkan perawatan di rumah sakit. Menurut Hockenberry dan
Wilson (2012) dalam memberikan aktivitas bermain di rumah sakit ada
beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh perawat anak diantaranya
adalah upayakan aktivitas bermain yang diberikan tidak membutuhkan banyak
energy, singkat, dan sederhana. Hal yang paling penting dipertimbangkan
perawat adalah keamanan dan infeksi silang. Jika aktivitas bermain
diselenggarakan dalam bentuk kelompok, maka upayakan kelompok umur
yang sama serta libatkan keluarga dan orang tua untuk pendampingan anak
selama proses bermain (Hockenberry dan Wilson, 2012).

1.4 Jenis Permainan Anak Prasekolah


Jenis permainan pada anak usia prasekolah sesuai dengan karakteristik
aktivitas bermain yang imitative, imaginative dan dramatic. Jenis permaianan
yang sesuai adalah permainan pakaian boneka, mainan rumah tangga, telepon,
binatang dan peralatan peternakan, kereta api, truk, pesawat terbang, boneka
tangan, kit dokter dan perawat, sangat membantu dalam mengekspresikan diri
pada anak (Hockenberry dan Wilson, 2012).

2. Permainan Seni Kolase


Kolase adalah teknik menempel berbagai macam unsur kedalam satu
frame sehingga menghasilkan karya seni yang baru. Dengan demikian, kolase
adalah karya seni rupa yang dibuat dengan cara menempelkan bahan apa saja
kedalam satu komposisi yang serasi sehingga menjadi satu kesatuan karya.
Kata kunci yang menjadi esensi dari kolase adalah “ menempel atau
merekatkan “ bahan apa saja yang serasi. Karya kolase bisa berwujud sebuah
karya utuh atau hanya merupakan bagian dari sebuah karya,misalnya lukisan
yang menambahkan unsur tempelan sebagai elemen estetis.
Permainan kolase mempunyai banyak fungsi untuk perkembangan pada
diri anak yakni sebagai berikut :
a. Melatih Motorik Halus Saat bermain kolase
b. Meningkatkan Kreativitas
c. Melatih Konsentrasi
d. Mengenal Warna
e. Mengenal Bentuk
f. Melatih Memecahkan Masalah
g. Mengasah Kecerdasan Spasial
h. Melatih Ketekunan
i. Meningkatkan Kepercayaan Diri
3. Manfaat buah-buahan
1) Buah mangga
- Mengandung vitamin A dan C
- Menambah berat badan
- Mengatasi inflamasi
- Menyehatkan kulit
- Menyembuhkan jerawat
2) Buah apel
- Mencegah penyakit stroke
- Menetralisir kadar gula darah
- Menurunkan kolestrol
- Mengobati asma
- Menurunkan resiko kanker
3) Buah semangka
- Mengandung vitamin B,C,A, kalium, magnesium
- Kesehatan jantung
- Kesehatan rambut dan kulit
- Menurunkan tekanan darah
- Mengatasi nyeri otot
4) Buah strawberry
- Meningkatkan kekebalan tubuh.
- Mengurangi risiko penyakit jantung
- Melawan kanker
- Menghilangkan kerut di wajah
- Mengurangi berat badan.
5) Buah pir
- Mengandung antioksidan
- Mengandung vitamin K dan C
- Mengurangi resiko kanker
- Melancarkan pencernaan
- Menyehatkan otak
DAFTAR PUSTAKA

Hockenberry, M.E., Wilson,D., Winkelstein, M.L., Schwartz, P. 2012. Wong’s


Essential of Pediatric Nursing 8th Edition. St.Louis: Mosby Elsevier.

Muharrar, Syakir dan Sri, Verayanti. 2013. Kolase, Montase, Mozaik. Semarang:
Esensi.

Nurjatmika, Yusep. 2012. Ragam Aktivitas Harian Untuk TK. Jogjakarta: Diva Press.

Sukardi, Evan S. dan Hajar, Pamandhi. 2013. Seni Keterampilan Anak. Jakarta:
Universitas Terbuka

Sumantri, 2014. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini.


Jakarta: Depdiknas, Dirjen Dikti.

Anda mungkin juga menyukai