Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

“PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM”

Oleh :

Nama : Hariswan Juaro

NIM : PO.62.31.3.19.250

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALANGKA
RAYA
PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang
akan mengulas materi mengenai ‘Pengenalan Alal-Alat Praktikum’
makalah ini merupakan salah satu wujud tugas dalam mata kuliah Kimia
Analisis.

Pembahasan yang memaparkan tentang alat, bahan, fungsi dan


cara penggunaan itu sendiri. Makalah ini diharapkan dapat dimanfaatkan
oleh para mahasiswa(i) sebagai materi dalam belajar atau sebagai bahan
bacaan atau untuk menambah wawasan yang telah ada, serta sebagai
bahan untuk penentuan nilai tugas oleh guru bidang studi Kimia Analisis.
Selain itu, Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang
Maha Esa, teman-teman, dan semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan nya dalam penyusunan makalah ini.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………
KATA PENGANTAR………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM……………………………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………..
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM……………………………….
3.1 ALAT DAN BAHAN……………………………………….
3.2 PROSEDUR KERJA……………………………………..
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN……………
4.1 HASIL PENGAMATAN…………………………………..
4.2 PEMBAHASAN…………………………………………..
BAB V PENUTUP…………………………………………………….
5.1 KESIMPULAN…………………………………………….
5.2 SARAN…………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum memulai melakukan kegiatan praktikum di laboratorium,kita
sebagai praktikan harus mengenal alat-alat laboratorium dan semua
fungsi peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium
kimia.Pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan dalam laboratorium
sangat penting guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan
diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya
percobaan. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan
berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian .Oleh karena itu, 
pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak
dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium
kimia.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari pengenalan alat-alat laboratorium ini adalah untuk
mengetahui nama alat-alat yang digunakan di dalam laboratorium kimia
serta mengetahui fungsinya.Dan mengetahui cara penggunaan beberapa
alat-alat dalam laboratorium.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat


laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau
kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap
alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat memahami
secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada
dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat
tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat
digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.
Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan
kata meter seperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-
alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi
tambahan “graph” seperti thermograph, barograph (Moningka, 2008).
Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat
menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan
prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada
alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum
biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan
khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan
(Moningka, 2008).
Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk
diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan
dalam penggunaan alat-alat ini dapat mempengaruhi hasil yang akan
diperoleh. Oleh karena itu harus diberikan pelatihan tentang penggunaan
alat-alat tersebut.
Penggunaan alat-alat gelas tersebut haruslah sesuai dengan
fungsinya agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat.
Apabila terjadi suatu kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaannya
akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Ada beberapa macam alat
gelas yang dipakai di laboratorium, antara lain: gelas piala (beker gelas),
erlenmeyer, gelas ukur, botol, pipet, corong, tabung reaksi, gelas objek
dan gelas penutup, cawan petri dan kamar hitung.
Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa
kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak
teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret,
labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang tidak teliti (kualitatif)
terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya. Dalam prakteknya baik
analisa maupun sintesa, sesorang yang mempelajari atau menekuni
bidang kimia pasti akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang
berhubungan dengan alat-alat dan bahan kimia.
Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami
cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat
melaksanakan praktikum dengan sempurna, kebersihan alat yang
digunakan dan ketelitian praktikan dalam perhitungan sangat
mempengaruhi keberhasilan dalam suatu praktikum, dengan ketelitian dan
ketepatan penggunaan alat maka kesalahan dalam praktikum dapat
diminimalisir (Riadi, 1990).
Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam
pelaksanaannya diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan
baik, dimana selain memperkenalkan alat dan fungsinya kita juga harus
mengetahui cara kerja dan sistematika penggunaan alat-alat tersebut
secara tepat dan akurat, karena dengan mengetahui sistematika atau
langkah-langkah penggunaan alat akan membuat praktikan tahu
bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada alat
saat kita melakukan percobaan dilaboratorium (Mardani, 2007).
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan
memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium.
Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami
cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat
melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).
Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para
pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap
kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan
lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir
akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman,
produktif, dan efesien (Khasani, 1990).
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan
beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk
diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan
yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada
kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja
laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran
bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri
maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini
adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering
digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2000).
Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus
dipahami oleh praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama
alat, fungsi, dan cara penggunaan alat-alat yang akan kita gunakan, agar
praktikum yang akan dilakukan berjalan dengan baik (Setiawati, 2002).
Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-
alat yang digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang
berbeda, ada yang terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik,
dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut
ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap kondisi asam, tahan
terhadap panas, dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh
sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan
keberhasilan suatu penelitian (Mored, 2000).
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui
nama-namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat
tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang
berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik.
Kebanyakan peralatan untuk percobaan–percobaan di dalam laboraturium
terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap
dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang
kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat
peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2000).
Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam
laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu
dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia,
peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang
lain maupun lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik. Seperti
layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam laboratorium kimia juga
mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena
faktor ketidaksengajaan, keteledoran dan sebab-sebab lain yang diluar
kendali manusia.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

1. Gelas Kimia* 19. Corong*


2. Erlemeyer* 20. Rak Tabung Reaksi*
3. Labu Ukur* 21. Neraca Analitik*
4. Water Bath* 22. Statip dan Klem*
5. Gelas Ukur* 23. Sentrifus*
6. Kaca Arloji* 24. Hot Plate Stirrer*
7. Tabung Reaksi* 25. Pincet
8. Labu Bulat* 26. Lemari Asam*
9. Mortar* 27. Furnace*
10. Spatula* 28. Crucible / Krush*
11. Pipet Tetes* 29. Spektrofotometer*
12. Pipet Ukur* 30. Kuvet*
13. Pipet Gondok* 31. Desikator*
14. Batang Pengaduk* 32. Oven*
15. Filler* 33. Alu*
16. Mikro Pipet* 34. Tabung Sentrifus*
17. Tip* 35. Kalium Iodat*
18. Buret*

3.2 Prosedur Kerja

1. Alat-alat yang ada didalam lemari contoh diamati.


2. Tiga puluh empat nama alat dan satu nama bahan beserta
kegunaan dan cara penggunaannya ditulis sesuai dengan nomor
alat dan bahan yang ada.
3. Label dalam botol kemasan yang telah disediakan dosen dibaca
dan diamati.
4. Hasil pengamatan pengenalan alat dan bahan kimia dibuat dalam
bentuk laporan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


No Nama Gambar Fungsi Cara
. Alat Penggunaan
1. Gelas Sebagai tempat Bersihkan
Kimia untuk menyimpan gelas dengan
dan meletakkan aquadest
larutan. Gelas Kimia sebanyak tiga
memiliki takaran kali, kemudian
namun jarang masukkan
bahkan tidak larutan
diperbolehkan untuk percobaan dan
mengukur volume simpan gelas
suatu zat cair. diatas kasa
asbes diatas
kakitiga untuk
melakukan
pembakaran.

2. Erlemeyer Sebagai wadah unuk Siapkan


mereaksikan suatu Erlenmeyer
zat kimia dalam skala yang sudah
yang cukup besar dibersihkan, isi
dan sebagai wadah dengan larutan
dalam proses titrasi. yang akan di
praktekan
3. Labu Untuk Cara
Ukur membuat,menyimpan menggunakan
dan mengencer- nya
kan larutan dengan adalah dibersih
ketelitian yang tinggi. kan,
dikalibrasi, lalu
dikeringkan
dengan lap.
Kemudian
dimasukkan
larutan yang
akan
diencerkan
atau masukkan
zat dengan
bantuan kertas
isap, agar zat
tidak
menempel
pada dinding
diatas batas
atas.
4. Water  menciptakan suhu 1. Air
Bath yang konstan dimasukkan ke
dalam bejana.
Atur suhu yang
dikehendaki
dan
hidupkan water
bath Masukkan
benda yang
akan
dipanaskan ke
dalam air
(untuk tangas
air) letakkan
benda pada
salah satu
lubang ( untuk
tangas uap ),
ingat lubang
lain yang tidak
digunakan
tetap ditutup.

5. Gelas Untuk mengukur Caranya


Ukur volume larutan.. adalah untuk
larutan yang
tidak berwarna,
maka anda
hanya perlu
melihat batas
meniscus
cekung pada
bagian
bawahnya.
6. Kaca Sebagai wadah untuk Simpan zat
Arloji menimbang bahan- atau bahan
bahan kimia yang kimia yang
berupa padat,serbuk akan ditimbang
serta kristal diatas kaca
arloji lalu
timbang.
7. Tabung  Sebagai wadah satu Cara
Reaksi atau dua jenis zat menggunakan
tabung reaksi
adalah
dibersihkan
terlebih dahulu
lalu dikalibrasi
dengan aqua
DM setelah itu
lap dengan lap
atau kertas
isap. Kemudian
sampel yang
akan direaksikan
dimasukkan
kedalam tabung
reaksi.
8. Labu untuk memanaskan
Bulat atau mendidihkan
larutan.

9. Mortar Menghaluskan zat Bahan


yang masing bersifat praktikum yang
padat/kristal. akan di
haluskan
dimasukkan ke
dalam mortar
lalu di
haluskan
dengan alu.
10. Spatula sebagai sendok
untuk mengambil
bahan kimia padat.

11. Pipet Untuk meneteskan bagian bola


Tetes atau mengambil karet yang ada
larutan dengan diatas pipet
jumlah kecil dari tetes dipencet
suatu tempat ke dan tahan
tempat lain. kemudian
dimasukkan ke
dalam cairan.
Saat pipet dim
asukkan bola
karet dipencet
lalu lepaskan
dan
angkat pipet
dari cairan lalu
pindahkan ke
wadah lain.
12. Pipet Untuk menentukan
Volum volume larutan
13. Pipet Untuk mengukur Cairan disedot
Gondok volume larutan dengan pipet
ukur dengan
bantuan filler
sampai dengan
volume yang
diinginkan
14. Batang Untuk mengocok Masukan
Pengaduk atau mengaduk suatu batang
larutan. pengaduk ke
dalam larutan
yang akan
dicampur.

15. Filler Untuk menghisap Kempeskan


larutan yang akan katup yang
dari botol larutan. bersimbol A
(aspirate),
Sedot cairan
ke atas,
dengan
menekan
bagian atas S
(suction),
Kemudian
tekan katup E
untuk
mengeluarkan
cairan dari
pipet ukur.
16. Mikro untuk memudahkan Mengatur
Pipet pemindahan larutan volume sesuai
atau cairan dalam yang
volume yang sangat diinginkan,
kecil (mikroliter) dari Memasang tips
satu alat lab kea lat Mengambil dan
lab lainnya. mengeluarkan
sampel
17. Tip Alat bantu mikropipet

18. Buret Digunakan untuk Masukan zat


titrasi, tapi pada yang akan
keadaan tertentu dititrasi,
dapat pula digunakan kemudian
untuk mengukur tempelkan
volume suatu larutan. buret pada
statip, buka
kran yang ada
pada buret
dengan
perlahan.

19. Corong Corong digunakan Untuk


untuk memasukan memasukan
atau memindah cairan ke
larutan dari satu dalam suatu
tempat ke tempat lain wadah dengan
mulut sempit
seperti botol,
labu ukur.
20. Rak Sebagai tempat Simpanlah
Tabung tabung reaksi. tabung rekasi
Reaksi pada lubang-
lubang yang
tersedia pada
rak tabung
reaksi.

21. Neraca mengukur berat Pastikan angka


Analitik suatu zat atau bahan yang tertera
kimia dalam jumlah pada neraca
sangat kecil. adalah “0”.
Buka salah
satu kaca.
Letakkan
bahan kimia
yang akan diuji
dengan
menggunakan
alat bantu.
Jangan gunkan
tangan untuk
meletakkan
bahan kimia.
Karena tangan
mengandung
debu yang
akan
mempengaruhi
hasil
perhitungan
dari neraca
tersebut.
Tekan tombol
yang ada di
neraca, lalu
tunggu hingga
angka yng
tertera pada
neraca 4 digit
di belakang
koma.
22. Statif dan Sebagai penjepit Letakkan statif
Klem soklet pada proses pada bidang
ekstraksi dan datar lalu
sebagai penjepit bagian atasnya
buret dalam proses dipasangkan
titrasi sekaligus untuk klem sebagai
menjepit kondensor penyangga buret.
pada proses destilasi

23. Sentrifus

24. Hot Plate untuk


Stirrer menghomogenkan
suatu larutan dengan
pengadukan.
25. Pinset sebagai alat
pembantu dalam
mengambil preparet
segar agar tidak
terkontaminasi.
26. Lemari sebagai perantara
Asam untuk memindahkan
bahan
kimia asam konsentr
asi tinggi, tempat
reaksi kimia yang
menggunakan
bahan-bahan yang
mudah menguap dan
gas yang berbahaya,
selain itu juga
sebagai tempat untuk
menyimpan bahan-
bahan
kimia asam tinggi.
27. Furnace sebagai tempat
mengalirnya fluida
yang akan
dipanaskan

28. Crucible / Terbuat dari persolen


Krush dan bersifat inert,
digunakan untuk
memanaskan logam-
logam.
29. Spektrofot
ometer

30. Kuvet  digunakan sebagai


tempat contoh atau
cuplikan yang akan
dianalisis. 
Desikator untuk menghilangkan
31. kadar air dari suatu
bahan.

32. Oven Untuk mengeringkan


alat-alat sebelum
digunakan dan
digunakan untuk
mengeringkan bahan
yang dalam keadaan
basah.
33. Alu untuk
menghancurkan atau
menghaluskan suatu
bahan atau zat yang
masih bersifat padat
atau kristal.
34. Tabung untuk tempat bahan endapkan
Sentrifus yang akan cairan itu
diendapkan dengan adalah dengan
alat sentrifuge cara
mengocoknya
35 Kalium Fungsi kalium
Iodat iodat pada garam
adalah melakukan
iodisasi pada garam.

4.2 Pembahasan
Berikut akan diuraikan pembahasan tentang hasil percobaan ini yang
berjudul pengenalan alat-alat laboratorium. Tujuan diadakannya
laboratorium ini adalah agar setiap praktikan mampu mengenal dan
memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan berbagai alat yang
ada dilaboratorium. Dan diharapkan agar nantinya praktikan tidak
canggung lagi di laboratorium.
Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam
alat, berikut akan diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat
yang ada di laboratorium berdasarkan kemampuan yang dimiliki alat untuk
mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam percobaan kimia ini.
Alat-alat pemanasan terdiri atas hot plate ttirrer, oven, desikator, crucible,
furnace, , tabung reaksi, labu bulat, water bath. Untuk alat-alat
penimbangan terdiri atas labu ukur, labu erlemeyer, pipet gondok, gelas
kimia. Dan terakhir untuk alat titrasi terdiri atas statip, buret, labu
erlenmeyer dan corong. Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang
digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif)
dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti
(kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat
yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya.
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing
alat laboratorium memiliki prosedur tersendiri sesuai dengan guna dan
fungsinya.Peralatan yang digunakan di laboratorium terbagi menjadi dua
bagian yaitu peralatan gelas dan peralatan non gelas . Jadi, alat-alat yang
ada di laboratorium harus digunakan sebagaimana mestinya.

6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan agar semua praktikan menguasai materi
percobaan dan cermat serta teliti agar mendapat hasil yang
maksimal.Sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium lebih diperhatikan
dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan
maksimal tanpa ada kekurangan. semua praktikum menguasai materi
percobaan dan cermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Buku penuntun praktikum kimia 2013.laboratorium teknologi


pertanian unib
Moningka.2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.
Ramli.2002 .Analisis Kimia Kualitatif. Erlangga, Jakarta.

Riadi.1990. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif : Choosing


Effective Laboratory Tests. Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Mardani, 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Buku


Kedokteran EGC, Jakarta

Braddy, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga,


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai