Anda di halaman 1dari 11

Askeb I (kehamilan)

MATA KULIAH : ASKEB I (KEHAMILAN)


POKOK BAHASAN : PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS
DALAM MASA KEHAMILAN
SUB POKOK BAHASAN : 1. Pada Kehamilan Trimester I
2. Pada Kehamilan Trimester II
3. Pada Kehamilan Trimester III
WAKTU : 120 Menit
DOSEN : Ranti Lestari, SST

OBJEKTIF PRILAKU SISWA (OPS)


Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan

REFERENSI
1. Jones,D,L, dasar-dasar obstetric dan ginekologi,EGC, Jakarta, 2002
2. Varney,H. Buku ajar asuhan Kebidanan.EGC,Jakarta, 2006
3. Pusdikanakes – who – jhpiego, asuhan antenatal, jakarta, 2003
4. Bobak, lowdernik, jensen, buku ajar keperawatan maternitas, jakarta : egc,2004
5. Seller, p. Mc, midwifery, volume 2, 1993, juta & co ltd

PENDAHULUAN
Wanita dari remaja sampai usia sekitar empat puluh, menggunakan masa
kehamilan untuk beradaptasi terhadap peran sebagai ibu. Adaptasi ini merupakan
proses sosial dan kognitif kompleks yang didasarkan pada naluri tetapi dipelajari
(rubbin, affonso). Untuk menjadi seorang ibu, seorang remaja harus beradaptasi dari
perasaan dirawat ibu menjadi seorang ibu yang melakukan perawatan. Sebaliknya
seorang dewasa harus mengubah kehidupan rutin yang dirasa mantap menjadi suatu
kehidupan yang tidak dapat diprediksi, yang diciptakan seorang bayi (mercer 1981).
Nulipara atau wanita tanpa anak menjadi wanita yang mempunyai anak dan multipara
wanita yang memiliki anak menjadi wanita yang memiliki anak – anak (lederman 1984).
Seiring persiapannya untuk menghadapi peran baru, wanita tersebut mengubah konsep
dirinya supaya ia siap menjadi orang tua begitu pula sama halnya dengan suami. Suami
siap – siap untuk menjadi seorang ayah.
Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan
emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa bahagianya
dia karena akan menjadi seorang ibu dan dan bahwa dia sudah memilihkan sebuah

1
Askeb I (kehamilan)

nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak jarang ada wanita yang
merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau ada
kemungkinan dia kehilangan kecantikannya, atau bahwa ada kemungkinan bayinya
tidak normal. Wanita hamil secara ekstrim rentan. Dia takut mati baik dirinya maupun
bayinya, ini membuat banyak wanita lebih bergantung dan menuntut. Inilah waktu
paling tepat untuk memberikan nasehat, seperti mencari dukungan baru.
Sebagai seorang bidan kita harus menyadari adanya perubahanperubahan
tersebut pada wanita hamil agar dapat memberi dukungan dan memperhatikan
keprihatinan, kekhawatiran, ketakutan dan pertanyaan-pertanyaan.

URAIAN MATERI

Pada Kehamilan Trimester I

Trimester pertama ini sering dirujuk kepada masa


penentuan. Penentuan membuat fakta wanita bahwa
ia hamil.Trimester pertama juga sering merupakan
masa kekhawatiran dari penantian

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian/ penentuan.


Penyesuaian yang dilakukan wanita terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung.
Penerimaan terhadap kenyataan ini dan arti semua ini bagi dirinya merupakan tugas
psikologis yang paling penting pada trimester pertama kehamilan.
Segera setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh
akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari,
lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali
membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan. Seringkali, biasanya pada awal kehamilannya, ibu berharap
untuk tidak hamil. Hampir 80 % kecewa, menolak, gelisah, depresi dan murung.
Kejadian gangguan jiwa sebesar 15 % pada trimester I yang kebanyakan pada
kehamilan pertama. Menurut kumar dan robson (1978) 12% wanita yang mendatangi
klinik menderita depresi terutama pada mereka yang ingin menggugurkan
kandungannya.
Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan trimester I didasari pada teori
Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk
mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian
aktifitas.
Beberapa tahapan aktifitas penting seseorang menjadi ibu :
1. Taking On
Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan
meniru dan melakukan peran ibu.
2. Taking In

2
Askeb I (kehamilan)

Seorang wanita sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan


3. Letting Go
Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah dilakukannya.
Kehamilan pada trimester I ini cenderung terjadi pada tahapan aktifitas yang
dilalui seorang ibu dalam mencapai perannya yaitu pada tahap taking on. Pada
trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda - tanda untuk lebih
meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada
tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya masih kecil,
kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada
orang lain atau dirahasiakannya.
Para wanita juga mungkin akan mengalami ketakutan dan fantasi selama
kehamilan, khususnya tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir terhadap
perubahan fisik dan psikologisnya, jika mereka multigravida, kecemasan berhubungan
dengan pengalaman yang lalu. Banyak wanita hamil yang mimpi seperti nyata, dimana
hal ini sangat menggangu. Mimpinya seringkali tentang bayinya yang bisa diartikan
oleh ibu apalagi bila tidak menyenangkan.

Bentuk Motivasi
a. Motivasi Suami
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi
seorang ayah adalah timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai
keturunan bercampur dengan keprihatinan akan kesiapannya menjadi seorang ayah
dan menjadi pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan
sangat memperhatikan keadaan ibu yang mulai hamil dan menghindari hubungan seks
karena takut akan mencederai bayinya. Ada pula pria yang hasrat seksualnya terhadap
wanita hamil relatif lebih besar. Disamping respon yang diperlihatkannya, seorang ayah
dapat memahami keadaan ini dan menerimanya. Zaman dahulu seorang suami ikut
mendukung kehamilan istrinya dengan ritual-ritual keagamaan. Berbeda dengan
dukungan yang diberikan oleh suami pada saat ini, bentuk dukungan yang diberikan
oleh suami lebih pada :
a) Untuk saling berkomunikasi dari sejak awal
b) Menempatkan nilai-nilai penting dalam keluarga untuk mempersiapkan
menjadi orang tua.

b. Motivasi Keluarga
Wanita hamil sering kali merasakan ketergantungan terhadap orang lain. Tapi
mungkin bisa menjadi lebih kuat sesudah bayinya lahir hal ini bisa dipahami
karena pada waktu itu wanita memerlukan keamanan dan perhatian dari seseorang

3
Askeb I (kehamilan)

yang sangat dominan baginya. Keluarga dalam hal ini harus menjadi bagian dalam
mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.
Stress yang Terjadi Pada Kehamilan Trimester I
Ada 2 tipe stress yaitu yang negatif dan positif, kedua stress ini dapat
mempengaruhi reaksi individu. Ada pula yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik.
Stress intrinsik berhubungan dengan tujuan pribadi dari individu, yang mana individu
berusaha untuk membuat sesempurna mungkin baik dalam kehidupan pribadinya
maupun dalam kehidupan sosialnya secara profesional.
Stress ekstrinsik timbul karena faktor eksternal seperti rasa sakit, kehilangan,
kesendirian dan masa reproduksi.
Menurut Burnard (1991) stress selama masa reproduksi dapat dihubungkan
dengan 3 aspek utama yaitu :
1. Stress di dalam individu
2. Stress yang disebakan oleh pihak lain
3. Stress yang disebabkan penyesuaian terhadap tekanan sosial
Stress dari dalam diri dapat terjadi berkenaan dengan kegelisahan terhadap
kemampuan beradaptasi dengan kejadian kehamilannya
Memperkuat Ikatan
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kehamilan memberikan
kesempatan pada seorang ibu untuk saling memperkuat hubungan. Dan hubungan
yang kuat lebih penting dari yang lainnya. Masa-masa kehamilan, persalinan dan bulan-
bulan sesudahnya merupakan saat – saat yang sulit. Semakin dekat pada awalnya, akan
semakin baik akhirnya. Jadi, pada saat hidup masih relatif normal, luangkan waktu
untuk berdua, berbicara tentang perasaan pasanga nnya.
Betapapun bahagianya atau sibuknya pasangan suami istri, kegelisahan yang
timbul karena kondisi baru merupakan suatu yang normal.
Kehamilan dan Libido
Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita pada trimester pertama
ini berbeda- beda. Walaupun pada beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih
tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini. Keadaan
ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan
suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk
mencintai namun tanpa hubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa
mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan kekhawatiran. Semua ini merupakan
bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama.
Kehamilan dan Olahraga
Setelah hamil, mayoritas wanita dapat melanjutkan aktivitas biasa mereka. Tidak
ada bukti bahwa aktivitas yang teratur, seperti jogging, bermain tennis, berenang, atau
melakukan hubungan seks, dapat menimbulkan masalah seperti keguguran atau fetal
malformation (janin yang cacat) pada kebanyakan wanita normal dan sehat.

4
Askeb I (kehamilan)

Kebanyakan dokter melarang program olahraga baru yang dimulai pada saat hamil,
kecuali latihan-latihan prenatal yang dirancang khusus untuk wanita hamil.
Latihan-latihan yang paling menguntungkan bagi wanita hamil adalah latihan
dengan gerakan yang menguatkan dinding perut untuk membantu menopang uterus
dan otot pinggul yang akan anda butuhkan untuk mendorong. Latihan kaki juga
penting untuk meningkatkan sirkulasi dan menghindari kram
otot yang merupakan sesuatu yang biasa dalam kehamilan.

2. Perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester II

Trimester kedua sering dikatakan periode


pancaran kesehatan. Ini disebabkan selama
trimester ini wanita umumnya merasa baik
dan
terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan.

1. Pembagian perubahan psikologis pada trimester II


Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni
periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang
normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase ketika wanita
menelusur dan paling banyak mengalami kemunduran. Queckening menunjukkan
kenyataan adanya kehidupan yang terpisah, yang menjadi dorongan bagi wanita dalam
melaksanakan tugas psikologis utamanya pada trimester kedua, yakni mengembangkan
identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri yang berbeda dari ibunya.
Queckening memudahkan wanita untuk mengkonseptualisasi bayinya sebagai
individu yang terpisah dari dirinya sendiri. Kesadaran baru ini memulai perubahan
dalam fokusnya dari diri sendiri kepada bayi yang dikandungnya.
Trimester kedua dapat dibagi menjadi dua fase; prequickeckening (sebelum
adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu) dan postquickening (setelah adanya
pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu), yang dapat dilihat pada penjelasan
berikut :
A. Fase prequickening
Selama akhir trimester pertama dan masa preqiuckening pada trimester
kedua, ibu hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di
dalammya dengan ibunya yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan
mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal yang telah terjadi dan
akan menjadi dasar bagaimana ia mengembangkan hubungan dengan anak yang
akan dilahirkannya. Ia akan menerima segala nilai dengan rasa hormat yang
telah diberikan ibunya, namun bila ia menemukan adanya sikap yang negatif,
maka ia akan menolaknya. Perasaan menolak terhadap sikap negatif ibunya
akan menyebabkan rasa bersalah pada dirinya. Kecuali bila ibu hamil menyadari

5
Askeb I (kehamilan)

bahwa hal tersebut normal karena ia sedang mengembangkan identitas


keibuannya.
Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini adalah
perubahan identitas dari penerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi
kasih sayang (persiapan menjadi seorang ibu). Transisi ini memberikan
pengertian yang jelas bagi ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya sebagai ibu
yang memberikan kasih sayang kepada anak yang akan dilahirkannya.
B. Fase postquickening
Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang jelas
akan muncul. Ibu hamil akan fokus pada kehamilannya dan persiapan
menghadapi peran baru sebagai seorang ibu. Perubahan ini bisa menyebabkan
kesedihan meninggalkan peran lamanya sebelum kehamilan, terutama pada ibu
yang mengalami hamil pertama kali dan wanita karir. Ibu harus diberikan
pengertian bahwa ia tidak harus membuang segala peran yang ia terima sebelum
kehamilannya. Pada wanita multigravida, peran baru artinya bagaimana ia
menjelaskan hubungan dengan anaknya yang lain dan bagaimana bila nanti ia
harus meninggalkan rumahnya untuk
sementara pada proses persalinan.
Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep
bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini menyebabkan
perubahan fokus pada bayinya. Pada saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu
dipikirkan karena perhatian utama adalah kesejahteraan janin (kecuali beberapa
suku yang menganut sistem patrilineal/matrilineal).
2. Menjaga agar ikatan tetap kuat
Ketika kehamilan telah terlihat, ibu dan pasangannya harus lebih sensitif
terhadap pengaruh kondisi ini pada mereka berdua. Ibu hamil sering merasa takut
jika pasangannya mendapati dirinya tidak menarik atau gendut, tapi masalah yang
muncul lebih rumit lagi. Komunikasi adalah kunci untuk menghadapi masalah ini.
Tetap cara ini dapat digunakan bila ibu dan pasangannya tetap terbuka dan
memulainya sedini dan sesering mungkin. Bila salah satu tidak membicarakan latar
belakang masalah yang dirasakan, atau setelah berdiskusi justru merasa depresi, saat
itulah diperlukan penasihat kehamilan dan orang sekitarnya yang dapat menolong
ibu dan pasangannya.
3. Menjaga kehamilan yang sehat
Ibu hamil mungkin merasa lebih baik pada trimester kedua, tapi bukan berarti
bagian luar yang berubah, bagian dalam tubuh pun mengalami perubahan sebagai
respon terhadap kehamilan yang terus berkembang. Beberapa perubahan dapat saja
terasa mengganggu,namun ada juga perubahan yang terasa menyenangkan bagi ibu
hamil. Perubahan yang menyebabkan ketidaknyamanan adalah keadaan yang
normal bagi ibu hamil dan ibu harus diberikan pengertian terhadap kondisi tersebut

6
Askeb I (kehamilan)

sehingga ia lebih merasa nyaman lagi. Beberapa perubahan yang menyenangkan


seperti rasa mual berkurang dibandingkan yang dialami selama trimester pertama,
energi bertambah dan peningkatan libido.
4. Reaksi orang-orang di sekitar ibu hamil
Tampaknya sang suami juga mengalami perubahan psikologis seiring
perubahan yang dialami istrinya yang hamil. Pada suatu studi dilaporkan sang
suami juga merasakan perubahan nafsu makan, perubahan berat badan, rasa sakit
kepala hingga kecemasan dan ketakutan dirasakan oleh suami yang istrinya sedang
hamil. Saat ini suami lebih aktif ikut menangani dalam kehamilan istrinya dan turut
merasakan tanggung jawab akan kelahiran bayinya.
Apabila di dalam keluarga terdapat anak sebelumnya, ia akan
merasa bingung akan perubahan yang dialami ibunya. Anak perlu diberikan
pengertian secara sederhana tentang perubahan yang terjadi dan hal yang akan
dihadapi sehubungan dengan kehamilan. Ibu dari wanita hamil tampaknya adalah
orang yang sering mengambil peran yang cukup besar selama kehamilan. Ibu hamil
tampaknya merasa tergantung akan bantuan dari ibunya dalam menghadapi
kehamilan dan persiapan penerimaan bayi yang akan dilahirkan.
5. Berhubungan seks
Ada satu lagi perubahan yang terjadi pada trimester kedua yang harus
diimbangi untuk mengatasi ketidaknyamanan yaitu suatu peningkatan libido yang
pada trimester pertama dihilangkan oleh rasa mual dan lelah. Kebanyakan calon
orang tua khawatir jika hubungan seks dapat mempengaruhi kehamilan.
Kekhawatiran yang paling sering diajukan adalah kemungkinan bayi diciderai oleh
penis, orgasme ibunya, atau ejakulasi.
Ibu hamil dan pasangannya perlu dijelaskan bahwa tidak ada yang perlu
dikhawatirkan dalam hubungan seks. Janin tidak akan terpengaruh karena berada di
belakang serviks dan dilindungi cairan amniotik dalam uterus. Namun dalam
beberapa kondisi hubungan seks selama trimester kedua tidak diperbolehkan,
mencakup plasenta previa dan ibu dengan riwayat persalinan prematur.
Selain itu meknisme fisik untuk saling merapat dalam hubungan seksual akan
menjadi sulit dan kurang nyaman, misalnya berbaring terlentang dan menahan berat
badan suami. Namun dengan mengkreasi posisi yang menyenangkan maka masalah
ini dapat diatasi.
Walaupun sebagian ibu hamil merasakan seks selama hamil terasa meningkat,
tidak semua libido wanita meroket tinggi pada trimester kedua. Perubahan tingkat
libido disebabkan variasi perubahan hormon selama hamil. Karena respon terhadap
hormon berbeda, reaksi masing-masing ibu hamil pun berbeda.

3. Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan trimester III

Trimester ketiga sering kali disebut periode


menunggu /penantian dan waspada sebab pada saat itu
ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
Trimester III 7
adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan
kedudukan sebagai orangtua seperti terpusatnya
Askeb I (kehamilan)

Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan.


Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga. Wanita mungkin merasa cemas
dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri, seperti : apakah bayinya nanti akan
lahir abnormal, terkait persalinan dan pelarían (nyeri, kehilangan kendali, hal-hal lain
yang tidak diketahui), apakah ia akan menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya
tidak mampu keluar karena perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ
vitalnya akan mengalami cedera akibat tendangan bayi.
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan
ibu akan bayinya. Kadang - kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir
sewaktu - waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut
kalau - kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan
bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang
dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan
rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan
banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih
karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima
selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari
suami, keluarga dan bidan.
Trimester ketiga merupakan saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang akan
dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bayi yang akan dilahirkan juga
sudah dipilih.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi
orang tua. Keluarga mulai menduga - duga tentang jenis kelamin bayinya ( apakah laki-
laki atau perempuan ) dan akan mirip siapa.

Peran bidan dalam persiapan psikologis ibu hamil trimester I, II, III
a. Mempelajari keadaan lingkungan penderita
Ibu hamil yang selalu memikirkan mengenai keluarga, keuangan, perumahan dan
pekerjaan dapat juga menimbulkan depresi dan perlu penanggulangan. Untuk itu
bidan harus melakukan pengkajian termasuk keadaan lingkungan (latar belakang)
sehingga mempermudah dalam melakukan asuhan kebidanan.
b. Informasi dan pendidikan kesehatan
• Mengurangi pengaruh yang negatif

8
Askeb I (kehamilan)

Kecemasan dan ketakutan sering dipengaruhi oleh cerita – cerita yang menakutkan
mengenai kehamilan dan persalinan, pengalaman persalinan yang lampau atau
karena kurangnya pengetahuan mengenai proses kehamilan dan persalinan.
Keadaan tersebut perlu diimbangi dengan pendidikan mengenai anatomi dan
fisiologi kehamilan dan persalinan kepada penderita.
• Memperkuat pengaruh yang positif
Misalnya dengan memberikan dukungan mental dan penjelasan tentang
kebahagiaan akan mempunyai anak yang diinginkan dan dinantikan.
• Meganjurkan latihan – latihan fisik seperti senam hamil untuk
memperkuat otot – otot dasar panggul, melatih pernafasan, teknik mengedan yang
baik dan latihan – latihan relaksasi.
c. Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin
d. Dilaksanakan dengan mengadakan orientasi : memperkenalkan ruang bersalin, alat –
alat kebidanan dan tenaga kesehatan.

KESIMPULAN
Perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester I, pada kehamilan
trimester II, pada kehamilan trimester III dapat disimpulkan sebagai berikut :

Trimester I
Ibu :
 Terbuka atau diam-diam
 Perasaan ambivalent terhadap kehamilannya
 Berkembang perasaan khusus, mulai tertarik karena akan menjadi ibu
 Antipati karena ada perasaan tidak nyaman terutama pada ibu yang tidak
menginginkan kehamilan
 Perasaan gembira
 Ada perasaan cemas karena akan punya tanggung jawab sebagai ibu
 Menerima atau menolak perubahan fisik

9
Askeb I (kehamilan)

Ayah :
 Berbeda tergantung dari : usia, jumlah anak, interest terhadap anak, stabilitas
ekonomi
 Menerima atau menolak keadaan istrinya yang bisa disebabkan karena adanya
gangguan komunikasi
 Toleransi terhadap kebutuhan seksual. Dorongan seksual dapat meningkat atau
menurun
 Ayah dapat menjadi stress, untuk mengatasinya membuat kegiatan baru diluar
rumah.

Trimester II
Ibu :
 Mengalami perubahan fisik yang lebih nyata
 Ibu merasakan adanya pergerakan janin karenanya ia menerima dan menganggap
sebagai bagian dari dirinya
 Dorongan seksual dapat meningkat atau menurun
 Mencari perhatian suami
 Berkonsentrasi pada kebutuhan diri dan bayinya
 Perasaan lebih berkembang sehingga ibu mulai mempersiapkan perlengkapan
bayinya
 Perasaan cenderung lebih stabil
Ayah :
 Merasa senang dengan pergerakkan janin
 Melibatkan diri dengan masalah kehamilan istrinya
 Memberikan perhatian yang dibutuhkan oleh istrinya.
 Bila merasa gagal dalam memberikan perhatian ini ayah menghabiskan waktu
diluar rumah
 Bila berhasil, perhatian yang diberikan lebih besar lagi

Trimester III
Ibu :
 Kecemasan dan ketegangan semakin meningkat oleh karena perubahan postur
tubuh atau terjadi gangguan body image
 Merasa tidak feminim menyebabkan perasaan takut perhatian suami berpaling atau
tidak menyenangi kondisinya
 6-8 minggu menjelang persalinan perasaan takut semakin meningkat, merasa cemas
terhadap kondisi bayi dan dirinya
 Adanya perasaan tidak nyaman
 Sukar tidur oleh karena kondisi fisik atau frustasi terhadap persalinan
 Menyibukan diri dalam persiapan menghadapi persalinan

10
Askeb I (kehamilan)

Ayah :
 Meningkatnya perhatian pada kehamilan istrinya
 Meningkatnya tanggung jawab finansial
 Perasaan takut kehilangan istri dan bayinya
 Adaptasi terhadap pilihan senggama karena ingin membahagiakan istrinya

LATIHAN SISWA
1. Jelaskan perubahan-perubahanyang terjadi pada trimester I,II dan III
2. Jelaskan proses queckening pada trimester ke-II.

11

Anda mungkin juga menyukai