REFERENSI
1. Jones,D,L, dasar-dasar obstetric dan ginekologi,EGC, Jakarta, 2002
2. Varney,H. Buku ajar asuhan Kebidanan.EGC,Jakarta, 2006
3. Pusdikanakes – who – jhpiego, asuhan antenatal, jakarta, 2003
4. Bobak, lowdernik, jensen, buku ajar keperawatan maternitas, jakarta : egc,2004
5. Seller, p. Mc, midwifery, volume 2, 1993, juta & co ltd
PENDAHULUAN
Wanita dari remaja sampai usia sekitar empat puluh, menggunakan masa
kehamilan untuk beradaptasi terhadap peran sebagai ibu. Adaptasi ini merupakan
proses sosial dan kognitif kompleks yang didasarkan pada naluri tetapi dipelajari
(rubbin, affonso). Untuk menjadi seorang ibu, seorang remaja harus beradaptasi dari
perasaan dirawat ibu menjadi seorang ibu yang melakukan perawatan. Sebaliknya
seorang dewasa harus mengubah kehidupan rutin yang dirasa mantap menjadi suatu
kehidupan yang tidak dapat diprediksi, yang diciptakan seorang bayi (mercer 1981).
Nulipara atau wanita tanpa anak menjadi wanita yang mempunyai anak dan multipara
wanita yang memiliki anak menjadi wanita yang memiliki anak – anak (lederman 1984).
Seiring persiapannya untuk menghadapi peran baru, wanita tersebut mengubah konsep
dirinya supaya ia siap menjadi orang tua begitu pula sama halnya dengan suami. Suami
siap – siap untuk menjadi seorang ayah.
Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan
emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa bahagianya
dia karena akan menjadi seorang ibu dan dan bahwa dia sudah memilihkan sebuah
1
Askeb I (kehamilan)
nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak jarang ada wanita yang
merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau ada
kemungkinan dia kehilangan kecantikannya, atau bahwa ada kemungkinan bayinya
tidak normal. Wanita hamil secara ekstrim rentan. Dia takut mati baik dirinya maupun
bayinya, ini membuat banyak wanita lebih bergantung dan menuntut. Inilah waktu
paling tepat untuk memberikan nasehat, seperti mencari dukungan baru.
Sebagai seorang bidan kita harus menyadari adanya perubahanperubahan
tersebut pada wanita hamil agar dapat memberi dukungan dan memperhatikan
keprihatinan, kekhawatiran, ketakutan dan pertanyaan-pertanyaan.
URAIAN MATERI
2
Askeb I (kehamilan)
Bentuk Motivasi
a. Motivasi Suami
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi
seorang ayah adalah timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai
keturunan bercampur dengan keprihatinan akan kesiapannya menjadi seorang ayah
dan menjadi pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan
sangat memperhatikan keadaan ibu yang mulai hamil dan menghindari hubungan seks
karena takut akan mencederai bayinya. Ada pula pria yang hasrat seksualnya terhadap
wanita hamil relatif lebih besar. Disamping respon yang diperlihatkannya, seorang ayah
dapat memahami keadaan ini dan menerimanya. Zaman dahulu seorang suami ikut
mendukung kehamilan istrinya dengan ritual-ritual keagamaan. Berbeda dengan
dukungan yang diberikan oleh suami pada saat ini, bentuk dukungan yang diberikan
oleh suami lebih pada :
a) Untuk saling berkomunikasi dari sejak awal
b) Menempatkan nilai-nilai penting dalam keluarga untuk mempersiapkan
menjadi orang tua.
b. Motivasi Keluarga
Wanita hamil sering kali merasakan ketergantungan terhadap orang lain. Tapi
mungkin bisa menjadi lebih kuat sesudah bayinya lahir hal ini bisa dipahami
karena pada waktu itu wanita memerlukan keamanan dan perhatian dari seseorang
3
Askeb I (kehamilan)
yang sangat dominan baginya. Keluarga dalam hal ini harus menjadi bagian dalam
mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.
Stress yang Terjadi Pada Kehamilan Trimester I
Ada 2 tipe stress yaitu yang negatif dan positif, kedua stress ini dapat
mempengaruhi reaksi individu. Ada pula yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik.
Stress intrinsik berhubungan dengan tujuan pribadi dari individu, yang mana individu
berusaha untuk membuat sesempurna mungkin baik dalam kehidupan pribadinya
maupun dalam kehidupan sosialnya secara profesional.
Stress ekstrinsik timbul karena faktor eksternal seperti rasa sakit, kehilangan,
kesendirian dan masa reproduksi.
Menurut Burnard (1991) stress selama masa reproduksi dapat dihubungkan
dengan 3 aspek utama yaitu :
1. Stress di dalam individu
2. Stress yang disebakan oleh pihak lain
3. Stress yang disebabkan penyesuaian terhadap tekanan sosial
Stress dari dalam diri dapat terjadi berkenaan dengan kegelisahan terhadap
kemampuan beradaptasi dengan kejadian kehamilannya
Memperkuat Ikatan
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kehamilan memberikan
kesempatan pada seorang ibu untuk saling memperkuat hubungan. Dan hubungan
yang kuat lebih penting dari yang lainnya. Masa-masa kehamilan, persalinan dan bulan-
bulan sesudahnya merupakan saat – saat yang sulit. Semakin dekat pada awalnya, akan
semakin baik akhirnya. Jadi, pada saat hidup masih relatif normal, luangkan waktu
untuk berdua, berbicara tentang perasaan pasanga nnya.
Betapapun bahagianya atau sibuknya pasangan suami istri, kegelisahan yang
timbul karena kondisi baru merupakan suatu yang normal.
Kehamilan dan Libido
Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita pada trimester pertama
ini berbeda- beda. Walaupun pada beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih
tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini. Keadaan
ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan
suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk
mencintai namun tanpa hubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa
mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan kekhawatiran. Semua ini merupakan
bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama.
Kehamilan dan Olahraga
Setelah hamil, mayoritas wanita dapat melanjutkan aktivitas biasa mereka. Tidak
ada bukti bahwa aktivitas yang teratur, seperti jogging, bermain tennis, berenang, atau
melakukan hubungan seks, dapat menimbulkan masalah seperti keguguran atau fetal
malformation (janin yang cacat) pada kebanyakan wanita normal dan sehat.
4
Askeb I (kehamilan)
Kebanyakan dokter melarang program olahraga baru yang dimulai pada saat hamil,
kecuali latihan-latihan prenatal yang dirancang khusus untuk wanita hamil.
Latihan-latihan yang paling menguntungkan bagi wanita hamil adalah latihan
dengan gerakan yang menguatkan dinding perut untuk membantu menopang uterus
dan otot pinggul yang akan anda butuhkan untuk mendorong. Latihan kaki juga
penting untuk meningkatkan sirkulasi dan menghindari kram
otot yang merupakan sesuatu yang biasa dalam kehamilan.
5
Askeb I (kehamilan)
6
Askeb I (kehamilan)
Peran bidan dalam persiapan psikologis ibu hamil trimester I, II, III
a. Mempelajari keadaan lingkungan penderita
Ibu hamil yang selalu memikirkan mengenai keluarga, keuangan, perumahan dan
pekerjaan dapat juga menimbulkan depresi dan perlu penanggulangan. Untuk itu
bidan harus melakukan pengkajian termasuk keadaan lingkungan (latar belakang)
sehingga mempermudah dalam melakukan asuhan kebidanan.
b. Informasi dan pendidikan kesehatan
• Mengurangi pengaruh yang negatif
8
Askeb I (kehamilan)
Kecemasan dan ketakutan sering dipengaruhi oleh cerita – cerita yang menakutkan
mengenai kehamilan dan persalinan, pengalaman persalinan yang lampau atau
karena kurangnya pengetahuan mengenai proses kehamilan dan persalinan.
Keadaan tersebut perlu diimbangi dengan pendidikan mengenai anatomi dan
fisiologi kehamilan dan persalinan kepada penderita.
• Memperkuat pengaruh yang positif
Misalnya dengan memberikan dukungan mental dan penjelasan tentang
kebahagiaan akan mempunyai anak yang diinginkan dan dinantikan.
• Meganjurkan latihan – latihan fisik seperti senam hamil untuk
memperkuat otot – otot dasar panggul, melatih pernafasan, teknik mengedan yang
baik dan latihan – latihan relaksasi.
c. Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin
d. Dilaksanakan dengan mengadakan orientasi : memperkenalkan ruang bersalin, alat –
alat kebidanan dan tenaga kesehatan.
KESIMPULAN
Perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester I, pada kehamilan
trimester II, pada kehamilan trimester III dapat disimpulkan sebagai berikut :
Trimester I
Ibu :
Terbuka atau diam-diam
Perasaan ambivalent terhadap kehamilannya
Berkembang perasaan khusus, mulai tertarik karena akan menjadi ibu
Antipati karena ada perasaan tidak nyaman terutama pada ibu yang tidak
menginginkan kehamilan
Perasaan gembira
Ada perasaan cemas karena akan punya tanggung jawab sebagai ibu
Menerima atau menolak perubahan fisik
9
Askeb I (kehamilan)
Ayah :
Berbeda tergantung dari : usia, jumlah anak, interest terhadap anak, stabilitas
ekonomi
Menerima atau menolak keadaan istrinya yang bisa disebabkan karena adanya
gangguan komunikasi
Toleransi terhadap kebutuhan seksual. Dorongan seksual dapat meningkat atau
menurun
Ayah dapat menjadi stress, untuk mengatasinya membuat kegiatan baru diluar
rumah.
Trimester II
Ibu :
Mengalami perubahan fisik yang lebih nyata
Ibu merasakan adanya pergerakan janin karenanya ia menerima dan menganggap
sebagai bagian dari dirinya
Dorongan seksual dapat meningkat atau menurun
Mencari perhatian suami
Berkonsentrasi pada kebutuhan diri dan bayinya
Perasaan lebih berkembang sehingga ibu mulai mempersiapkan perlengkapan
bayinya
Perasaan cenderung lebih stabil
Ayah :
Merasa senang dengan pergerakkan janin
Melibatkan diri dengan masalah kehamilan istrinya
Memberikan perhatian yang dibutuhkan oleh istrinya.
Bila merasa gagal dalam memberikan perhatian ini ayah menghabiskan waktu
diluar rumah
Bila berhasil, perhatian yang diberikan lebih besar lagi
Trimester III
Ibu :
Kecemasan dan ketegangan semakin meningkat oleh karena perubahan postur
tubuh atau terjadi gangguan body image
Merasa tidak feminim menyebabkan perasaan takut perhatian suami berpaling atau
tidak menyenangi kondisinya
6-8 minggu menjelang persalinan perasaan takut semakin meningkat, merasa cemas
terhadap kondisi bayi dan dirinya
Adanya perasaan tidak nyaman
Sukar tidur oleh karena kondisi fisik atau frustasi terhadap persalinan
Menyibukan diri dalam persiapan menghadapi persalinan
10
Askeb I (kehamilan)
Ayah :
Meningkatnya perhatian pada kehamilan istrinya
Meningkatnya tanggung jawab finansial
Perasaan takut kehilangan istri dan bayinya
Adaptasi terhadap pilihan senggama karena ingin membahagiakan istrinya
LATIHAN SISWA
1. Jelaskan perubahan-perubahanyang terjadi pada trimester I,II dan III
2. Jelaskan proses queckening pada trimester ke-II.
11