Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

SURVEI PERTAMBANGAN
“Creating & Smoothing Contour dan Hitungan Volume”
Dosen Pengampu : Hidayat Panuntun, ST, M.Eng, D.Sc

Disusun Oleh :
Lailaturrohmah (18/426179/SV/15321)

DIII TEKNIK GEOMATIKA


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020
I. Judul
Creating & Smoothing dan Hitungan Volume

II. Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan proses pembuatan garis kontur dan smoothing-nya
dari data DTM pada Surpac dengan beberapa interval kontur
2. Mahasiswa dapat melakukan proses pembuatan DTM dan perhitungan volume
Cut & Fill dengan STM tersebut pada Software Surpac

III. Alat dan Bahan


- Laptop
- Mouse
- Modul Praktikum dari e-LOK
- Data Praktikum Minggu 8 & 9
- Software Surpac

IV. Waktu dan Tempat


Waktu : Selasa, 14 April 2020
Jam : 09.00-selesai
Tempat : Domisili

V. Dasar Teori
Garis Kontur
Garis Kontur adalah garis yang menghubungkan lokasi-lokasi berbeda yang
berada pada ketinggian yang sama. Jika dua lokasi dihubungkan oleh garis kontur
yang sama. Jika dua lokasi dihubungkan oleh garis kontur yang sama, maka dapat
dipastikan kedua lokasi tersebut memiliki ketinngian yang sama. Garis kontur
umumnya digunakan pada peta topografi yang merupakan peta khusus untuk
menyajikan informasi mengenai ketinggian dan bentuk rupa bumi. Pada peta
batimetri, garis kontur digantikan dengan garis isobath.
Dalam membaca dan menggambarkan garis kontur, terdapat beberapa peraturan
umum yang harus diaati. Peraturan tersebut adalah sebaga berikut.
1. Semakin dekat jarak antar garis, semakin terjal daerah tersebut
2. Garis kontur tidak pernah memotong garis kontur lainnya, namun selalu
menutup
3. Garis kntur jika memotong sungai, akan berbentuk V terbalik dnegan arah
hulu sungai
4. Garis kontur jika memotong jalan, akan selalu berbentuk U ke arah lokasi
yang lebih rendah
5. Garis kontur selalu menunjukkan ketinggian yang sama
Garis kontur dapat dibuat dengan cara memetakan informasi ketinggian suatu
objek yang didapat dari survei dari dunia nyata dan menginterpresentasikannya
dengan menggunakan garis
Dapat dilihat pada garis diatas bahwa pada awalnya, garis kontur berasal dari
informasi ketinggian suatu objek. Informasi tersebut kemudian dipetakan menjadi
titik-titik yang nantinya akan dihubungkan dengan garis.
Cut and Fill
Cut and Fill adalah suatu proses pengerjaan tanah dimana sejumlah material
tanah diambil dari suatu tempat kemudian ditimbun di tempat lain.
Tujuan Cut and Fill adalah menjadikan permukaan tanah menjadi lebih rata
sehingga memudahkan pekerjaan pembangunan yang akan dilakukan di tanah
tersebut.
Perbedaan pekerjaan tanah biasa dengan cut and fill adalah proses gali dan
timbun berada di lokasi yang sama yang menjadi target pengerjaan, agar jumlah
tanah yang diambil dan dibuang dapat seminimum mungkin supaya biaya
transportasi dapat ditekan
VI. Langkah Kerja
A. Creating & Smoothing Contour
1. Create Contour
o Membuka file ori.str lalu menghapus data outlier
o Membuat DTM
o Membuat Kontur
o Mengisikan parameter dan Output

o Klik ‘Apply’
o Mengubah string kontur

o Klik pada garis kontur

o Apply
o Membuat Kontur dengan Perintah Contour DTM in Layer
o Tampilkan DTM
o Membuat Kontur Minor
o Mengisikan parameter

o Apply
o Membuat Kontur Mayor
o Mengisikan parameter Kontur Mayor

o Apply

2. Smoothing Contour
o Buka file Kontur Mayor
o Smoothing Kontur
B. Hitungan Volume
o Membuka file vol_stock100.str
o Menyimpan masing-masing string

o Membuat boundary untuk masing-masing stock A,B dan C dengan


nomor string 4
o Membuat DTM dengan file str dari stock C
o Membuat DTM dengan file boundary stock C
o Cut & Fill
o Mengisikan parameter cut & fill

o Apply
o Hitungan Volume dengan Request Level 102.5 meter
o Input file str dari boundary stock lalu mengubah elevasi menjadi 102.5
meter
o Gunakan point properties untuk mengeahui elevasi untuk mencari
koefisien yang ditambah atau dikurangkan agar mendapat elevasi 102.5
meter

o Hitung koefisien untuk mendapat elevasi 102.5


o Mengubah elevasi

perform maths
o Pada expression z ditambah dengan 2.751 karena z asal adalah 99.749
o Simpan string

o Membuat DTM dari file string boundary


o Cut and Fill
VII. Hasil dan Pembahasan
A. Creating & Smoothing Contour
1. Create Contour
a. Hasil Kontur Minor

b. Kontur Minor dengan string number 1

c. Kontur Mayor dengan string number 6


d. Penggabungan layer kontur Minor dan Mayor

e. Kontur Minor 2,5 meter dan Kontur Mayor 10 meter


Contour DTM in Layer
i. Apakah perbedaan parameter input dan tahapan Contour DTM
in Layer dengan Contour DTM File
▪ Contour DTM File

Dengan command Contour → DTM File base atau DTM perlu


diload atau diinput dan memasukkan parameter kontur seperti
interval kontur mayor dan minor serta nama output dari kontur minor
dan mayor. Serta hasil kontur akan otomatis tersimpan di directory

dengan format .str


▪ Contour DTM in Layer

Contour DTM in Layer → File base atau DTM perlu di


tampilkan pada layer Surpac dan parameter yang perlu diisikan
hanya interval contour dan nama Contour Layer dimana hasil
kontur belum dalam bentuk .str yang otomatis tersimpan pada
directory melainkan tampil dalam layer. Sehingga untuk
membuat kontur minor dan mayor perlu dilakukan dua kali
dengan memasukkan parameter interval kontur yang berbeda
ii. Bagaimana cara agar bisa menghasilkan kontur gabungan
mayor dan minor seperti Langkah sebelumnya? Jelaskan pada
laporan anda!
a. Load DTM pada Layer Surpac

b. Surface → Contouring → Contour DTM in Laye

c. Membuat Kontur Minor dengan Interval 2,5 meter


d. Membuat Kontur Mayor dengan Interval 10 meter

e. Visible kan layer DTM

f. Hasil
2. Smoothing Contour
a. Bandingkan hasil sebelum dan sesudah dilakukan smoothing.
Bagaimana perbedaannya!
Sebelum Sesudah

Terlihat jika kontur masih kasar Kontur terlihat lebih halus dari
dengan ada beberapa ujung yang sebelumnya dengan bagian ujung
lancip yang terlihat tumpul

b. Coba lakukan smoothing dengan isian number of lines per segment


yang berbeda, bagaimana hasilnya?
Number of lines 3 Number of lines 10

Kontur terlihat halus dan rapi Kontur terlihat lebih halus dari
sebelumnya dengan number of lines
per segment yang lebih besar
B. Hitungan Volume
1. DTM Stock & Original

DTM Stock DTM Original


2. Hitungan Volume

3. Jawab Pertanyaan!
a. Mengapa yang dilihat adalah nilai Fill Volume, bukan Cut Volume?
Karena DTM tersebut adalah batubara atau material tambang yang
diletakkan pada stockpile sehingga material tersebut berbentuk timbunan
atau fill
b. Berapakah luasan area tumpukan C?
Luasannya adalah 2728 m2
c. Apa yang dimaksud dengan Nett Volume?
Selisih antara fill volume dan cut volume
d. Ingat kembali istilah LCM dan BCM, nilai volume pada report notepad
diatas termasuk LCM atau BCM? Jelaskan?
Volume pada report notepad merupakan LCM atau Loose Cubic Meter
karena material tersebut berada pada stockpile sehingga material berada
pada lokasi exsitu.
e. Menurut anda, bagaimana cara konversi satuan LCM dan BCM dan
sebaliknya?
LCM = Swell Factor x BCM
𝐿𝐶𝑀
BCM = 𝑆𝑤𝑒𝑙𝑙 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟

4. Volume timbunan stock A dan B


a. Volume timbunan A

Volume timbunan A adalah 709 LCM


b. Volume timbunan B

Volume timbunan B adalah 11162 LCM


5. Hitung Volume B dan C jika request level (RL) = 102.5 meter
a. Volume B

b. Volume C
VIII. Kesimpulan
1. Kontur bisa didapat dengan mengolah DTM menjadi garis kontur minor dan
mayor pada Aplikasi Surpac
2. Untuk memperindah atau merapikan garis kontur yang terlihat kasar dapat
dilakukan smoothing kontur pada Aplikasi Surpac
3. Untuk kegiatan monitoring terhadap stockpole perlu dilakukan perhitungan
volume atau tonase bahan galian yang sudah ditambang
4. Perhitungan volume dapat dilakukan dengan ‘metode’ cut and fill pada Surpac
5. Volume yang dihitung adalah volume LCM atau Loose Meter Cubic.

DAFTAR PUSTAKA
https://insanpelajar.com/garis-kontur/

Anda mungkin juga menyukai