PROSES PRODUKSI
OLEH
KELOMPOK 2
Universitas Warmadewa
Fakultas Ekonomi
2019/2020
A. Pengertian Proses Produksi
Proses produksi merupakan suatu kegiatan yang menggunakan beberapa faktor
(menggabungkan) produksi yang ada guna upaya menciptakan suatu produk, baik itu
barang maupun jasa yang memiliki manfaat bagi konsumen. Proses produksi juga
disebut aktivitas pengolahan bahan baku dan bahan pembantu dengan memanfaatkan
peralatan sehingga menghasilkan produk yang lebih berharga daripada bahan awal.
Hasil kegiatan produksi adalah barang dan jasa. Barang adalah benda yang memiliki
sifat fisik dan kimia, dan memiliki periode waktu tertentu. Sementara jasa adalah
sesuatu yang tidak memiliki sifat fisik dan kimia, dan tidak memiliki periode waktu
antara produksi dan konsumsi.
Kriteria terpenting dalam mengklasifikasikan proses produksi adalah jenis aliran operasi dari
unit-unit produk yang melalui tahapan konversi. Ada tiga jenis dasar aliran operasi, yaitu
flow shop, job shop, dan proyek. Ketiga jenis dasar aliran operasi ini berkembang menjadi
aliran operasi modifikasi dari ketiganya, yaitu bacth dan continuous. Adapun karakteristik
aliran operasi tersebut adalah sebagai :
a. Flow shop, yaitu proses konversi dimana unit-unit output secara berturut-turut
melalui urutan operasi yang sama pada mesin-mesin khusus, biasanya
ditempatkan sepanjang suatu lintasan produksi. Proses jenis ini biasanya
digunakan untuk produk yang mempunyai desain dasar yang tetap sepanjang
waktu yang lama dan ditujukan untuk pasar yang luas, sehingga diperlukan
penyusunan bentuk proses produksi flow shop yang biasanya make to stock.
Bentuk umum proses flow shop dapat dibagi menjadi jenis produksi flow shop
kontinyu dan flow shop terputus.
b. Continuous, proses ini merupakan bentuk ekstrim dari flow shop dimana
terjadi aliran material yang konstan. Biasanya satu lintasan produksi pada
proses kontinyu hanya dialokasikan untuk satu produk saja.
c. Job shop, yaitu merupakan bentuk proses konversi dimana unit-unit untuk
pesanan yang berbeda akan mengikuti urutan yang berbeda pula dengan
melalui pusat-pusat kerja yang dikelompokan berdasarkan fungsinya. Volume
produksi tiap jenis produk sedikit, variasi produknya banyak, lama produksi
tiap jenis produk agak panjang, dan tidak ada lintasan produksi khusus. Job
shop bertujuan memenuhi kebutuhan khusus konsumen, dan biasanya bersifat
make to order.
d. Batch, yaitu merupakan bentuk satu langkah kedepan dibandingkan job shop
dalam hal standarisasi produk, tetapi tidak terstandarisasi seperti produk yang
dihasilkan pada aliran lintasan perakatitan flow shop. Sistem batch
memproduksi banyak variasi produk dan volume, lama proses produksi untuk
tiap produk agak pendek, dan satu lintasan produksi dapat dipakai untuk
beberapa tipe produk.
e. Proyek, yaitu merupakan proses penciptaan satu jenis produk yang agak rumit
dengan suatu pendefinisian urutan tugas-tugas yang teratur akan kebutuhan
sumber daya dan dibatasinya oleh waktu penyelesaiannya. Jenis ini di
beberapa fungsi-fungsi yang mempengaruhui produksi seperti perencanaan,
desain, pembelian, pemasaran, penambahan personal/mesin (yang biasanya
dilakukan secara terpisah pada system joib shop dan flow shop) harus
diintegrasikan sesuai dengan urut-urutan waktu penyelesaian, sehingga dicapai
penyelesaian yang ekonomis.