Anda di halaman 1dari 16

NAMA :FILZA FADHILA

NIM :616080715010

PRODI :SARJANA KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN PROFESI NERS

1. Karya Ilmiah (K.I)

a. Topik : Keperawatan Jiwa

b. Masalah :Kualitas tidur pada lansia

c. Data

Data WHO (World Health Organitation) menunjukan pada tahun 2011 usia

harapan hidup orang didunia adalah 66 tahun, pada tahun 2012 naik menjadi 70 tahun

dan pada tahun 2013 menjadi 71 tahun. Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga

bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun 2009 menunjukan lansia

berjumlah 7,49% dari total populasi, tahun 2011 menjadi 7,69% dan pada tahun 2013

didapatkan proporsi lansia sebesar 8,1% dari total populasi (WHO, 2015).

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa penduduk lanjut usia di

Indonesia pada tahun 2007 berjumlah 18,7 juta jiwa selanjutnya pada tahun 2010

meningkat menjadi 23,9 juta jiwa (9,77 persen). Pada tahun 2020 diprediksikan

jumlah lanjut usia mencapai 28,8 juta jiwa (11,34 persen) (Kemenkes RI, 2016).

Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang

signifikan di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data WHO (2016), terdapat

sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena

skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Di Indonesia, dengan berbagai faktor
biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman penduduk; maka jumlah

kasus gangguan jiwa terus bertambah yang berdampak pada penambahan beban

negara dan penurunan produktivitas manusia untuk jangka panjang.

Menurut data yang dikeluarkan oleh kementerian Social Republik Indonesia

(2016) bahwa jumlah lansia yang ada di Indonesia tiap tahunnya mengalami

peningkatan. Pada tahun 2008 berjumlah 9,5 juta jiwa dan yang mengalami

depresi sekitar 20%, tahun 2009 berjumlah 11,3 juta jiwa dan yang mengalami

depresi sekitar 18%, memasuki tahun 2010 lansia berjumlah 17,2 juta jiwa. Pada

tahun 2011 lansia mencapai 19,5 juta jiwa dan yang mengalami depresi sekitar

32%.

Data Dinas Kesehatan Kota Batam didapatkan jumlah penderita gangguaan

jiwa sebanyak 2569 jiwa. Jumlah lansia depresi sebanyak 86 orang(Dinas

Kesehatan Kota Batam, 2017)

Gangguan tidur menyerang sekitar 50% orang berusia 65 tahun diIndonesia

(Foerwanto, 2016 )Menurut Silvanasari (2012) faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kualitas tidur yaitu penyakit, kecemasan, tingkat depresi,

lingkungan fisik, dan gaya hidup.Kurangnya tidur pada seorang lansia dapat

memberikan pengaruh terhadap kemampuan kognitif, fisik, serta kualitas hidup

(Annurohim, 2016).

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Ghambir pada tahun 2014 menyatakan

bahwa 32% dari 504 lansia yang diteliti memiliki gangguan tidur.
Berdasarkan penelitian Suprianto.R (2016) di dapatkan hasil Analisa univariat

menunjukkan bahwa sebanyak 28 lansia (68,3%) mengalami depresi ringan dan 13

lansia (31,7%) mengalami depresi berat,sedangkan 33 lansia (80,5%) memiliki

kualitas tidur buruk dan 8 lansia (19,5%) mengalami kualitas tidur baik.

d. Rumusan Masalah

Adakah hubungan tingkat depresi dengan kualitas tidur pada lansia di kota batam

tahun 2018?

e. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan tingkat depresi dengan kualitas tidur pada lansia di Kota

Batam tahun 2018

Tujuan Khusus

 Untuk mengetahui tingkat depresi paada lansia

 Untuk mengetahui Kualitas tidur pada lansia

 Untuk mengetahui hubungan tingkat depresi dengan kualitas tidur pada lansia di Kota

Batam tahun 2018

f. Manfaat Teoritis

Untuk pedoman dalam memberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan

pengetahuan tentang masalah depresi pada lansia


Manfaat Praktis

 Bagi Peneliti

Untuk menambahkan pengetahuan,wawasan,dalam melaksanakan penelitian tentang

adanya hubungan tingkat depresi dengan kualitas tidur pada lansia.

 Bagi responden

Untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai masalah depresi yang

sering terjadi pada lansia dan adanya hubungan tingkat depresi dengan kualitas tidur

pada lansia.

 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai sumber bacaan di perpustakaan tentang pengetahuan tingkat depresi dengan

kualitas tidur pada lansia.

g. Variabel Terikat : Kualitas Tidur

Variabel Bebas :Tingkat Depresi

h. Judul

Hubungan Tingkat Depresi dengan Kualitas Tidur pada Lansia di Kota Batam tahun

2018.
2. KTI Gastritis

PENGKAJIAN

a.      Biodata Pasien

Nama                            :    Tn. S

Jenis Kelamin               :    Laki-laki               

Umur                            :    35 tahun

Agama                          :    Islam

Suku/bangsa                 :    Indonesia

Pendidikan                   :     SMA

Pekerjaan                      :    Swasta

Alamat                          :    Bojong Menteng Rt. 03/ IX Kelurahan Pasir Kuda

b.      Penanggung Jawab

Nama                            :    Ny. N       

Umur                            :    33 tahun

Jenis Kelamin               :    Perempuan

Agama                          :    Islam

Pekerjaan                      :    Ibu Rumah Tangga

Hubungan dengan px   :    Istri

Alamat                          :    Bojong Menteng Rt. 03/ IX Kelurahan Pasir Kuda


2.      RIWAYAT KESEHATAN

a.      Keluhan Utama

Pasien mengatakan bahwa setiap pagi hari setelah bangun tidur pasien sering

merasa nyeri pada perut bagian sebelah kirinya. Rasa nyerinya itu seperti diremas-

remas serta terasa panas.Pasien  mengatakan merasa lebih baik jika dibuat

berbaring.Pasien juga mengeluh mual dan muntah yang membuat nafsu makan pasien

menurun.Pasien mengatakan 2 hari yang lalu ia telat makan siang di karenakan

pekerjaan.Pasien mengatakan hal yang dipikirkan terhadap penyakitnya adalah

penyakit jantung.Pasien mengatakan keluhan ini terjadi hampir seminggu

b.      Riwayat Penyakit Sekarang

klien masuk rumah sakit melalui IGD pukul 21.00 WIB dengan keluhan nyeri

di abdomen kiri saat bangun tidur di pagi hari,serta klien mengalami mual,muntah

dan nafsu makan menurun.klien mengatakan bahwa baru pertama kali masuk rumah

sakit dengan nyeri di perut.Dari hasil pemeriksaan di dapat TD: 120/80 mmHg, S:

37°C, N: 80 x/menit ,RR: 20 x/menit. P= Telat Makan Q= Seperti di remas-remas dan

terasa panas serta nyeri berkurang saat berbaring R= Adomen kiri S= Skala nyeri 7 T= Di

pagi hari saat bangun tidur dan saat bergerak .klien tampak meringis,klien tampak

lemah.klien tampak gelisah

c.       Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan belum pernah dirawat sebelumnya dan baru merasakan nyeri yang

lama di perut.
d.      Riwayat Penyakit Keluarga

Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit  keturunan seperti

Diabetes Mellitus dan Hipertensi serta penyakit menular seperti Hepatitis dan TBC.

3.      POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI

a.      Nutrisi

 sebelum sakit : makan tidak teratur ±1-2x sehari. Makan selalu habis dalam 1 porsi.

Pasien mengatakan tidak mempunyai pantangan terhadap makanan, pasien minum 6-

7 gelas ( ±1500-1700cc) setiap hari.

 Saat dirawat : pasien mengatakan pagi hanya makan bubur habis1/4 porsi karena

pasien merasa mual setiap kali mau makan dan sehabis makan pasien sering

muntah. Pasien minum air putih habis 4-5 gelas(1000-1200cc) setiap hari.

b.      Eliminasi

 sebelum sakit : pasien mengatakan BAB 1x sehari pada waktu pagi dengan

konsistensi lembek, warna kuning, bau khas dan tidak ada keluhan dalam BAB.Klien

BAK ± 2-6x sehari dengan warna kuning, bau khas, dan pasien tidak ada kesulitan

dalam BAK.

 Saat dirawat : pasien mengatakan selama dirawat di rumah sakit klien BAB

dengan frekuensi 1x sehari, konsistensi keras (berbentuk bulat-bulat kecil),

warna hitam, bau khas dan pasien mengeluh sulit untuk BAB.Pasien mengatakan


BAK dengan frekuensi 5-6xsehari warna kekuningan, bau khas dan tidak ada keluhan

dalam BAK.

c.       Istirahat dan tidur

 sebelum sakit : pasien mengatakan bahwa ia tidur selama 7 jam mulai tidur pukul

22.00 WIB dan bangun pukul 05.00 WIB. Pasien jarang tidur siang.

 Saat dirawat : pasien mengatakan tidur selama 9 jam mulai pukul 21.00 WIB, kalau

malam sering terbangun karena suasana yang panas, pasien bangun pukul 06.00 WIB.

d.      Aktifitas Fisik

 sebelum sakit : pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain

maupun alat bantu.

 Saat dirawat : pasien mengatakan bisa melakukan aktivitas sehari-hari

sesuai kemampuan, pasien ke kamar mandi dibantu oleh keluarga, pasien

tidak mengalami kesulitan dalam melakukan personal hygiene, pasien mengatakan

lebih banyak berbaring di tempat tidur karena perut terasa sakit saat bergerak.

e.       Personal Hygiene

 sebelum sakit : pasien mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, keramas 2 kali dalam

seminggu, ganti baju 1 kali sehari, dan tidak ada gangguan apapun.

 Saat dirawat : pasien diseka oleh keluarga 2 kali sehari yaitu pagi dan sore dengan

tidak memakai sabun.


4.      DATA PSIKOSOSIAL

a.      Status Emosi : Emosi pasien stabil.

b.      Konsep Diri

 Body Image :Pasien mengetahui bahwa dirinya sedang sakit dan membutuhkan

pengobatan agar cepat sembuh

 Self Ideal :Pasien merasa diperlakukan dengan baik oleh perawat dan mendapat

perhatian yang cukup dari keluarga

 Self Eksterm :Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang ke rumah

 Role :Pasien sebagai kepala keluarga.

 Identity  :Pasien bernama Tn. “S” dengan usia 35 tahun yang beralamatkan

di Bojong Menteng Rt. 03/ IX Kelurahan Pasir Kuda

c.       Interaksi Sosial

Hubungan pasien dengan perawat serta pasien lain dalam satu ruangan baik

dan dapat berinteraksi baik dengan tenaga kesehatan serta hubungannya dengan

keluarga juga baik.

d.      Spiritual

Pasien beragama Islam, sebelum sakit ia taat beribadah, tetapi sekarang tidak

bisa menjalankan sholat lima waktu. Pasien hanya dapat berdoa demi

kesembuhannya.

5.      PEMERIKSAAN FISIK

a) Keadaan Umum :Keadaan umum kurang


b) Kesadaran :E4M5V6 (Compos Mentis)

c) TB:179 cm BB:83 Kg

d) Tanda-Tanda Vital

TD    : 120/80 mmHg             S     : 37°C

N      : 80 x/menit                   RR  : 20 x/menit

e) Kepala

 Kulit Kepala

Bersih tidak ada lesi, tidak ada tumor, rambut warna hitam, tidak ada nyeri tekan.

 Wajah

Bentuk wajah simetris, tidak ada luka, tidak ada edema.

 Mata

Simetris, konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan baik.

 Hidung

Bentuk simetris tidak ada polip, tidak ada keluhan dan kelainan pada hidung.

 Telinga

Bentuk simetris, tidak menggunakan alat bantu pendengaran,keadaan telinga bersih.

 Mulut

Bibir tampak kering dengan gigi bersih, tidak ada perdarahan dan pembengkakan

gusi.

e. Leher :Tidak terdapat pembesaran tiroid.


f. Dada dan Thorak

Inspeksi :bentuk simetris

Palpasi :tidak ada benjolan dan nyeri tekan

Perkusi :suara jantung pekak, suara paru sonor

Auskultasi :bunyi paru vesikuler, bunyi jantung normal (1,2)

g) Abdomen

Inspeksi :simetris, datar

Palpasi :ada nyeri tekan terhadap abdomen (ulu hati)

Perkusi :timpani

Auskultasi :bising usus ± 8x/menit

h) Ekstremitas

Ekstremitas atas  : terpasang infus RL 20 tpm (tetes per menit) pada

tangan kiri, tidak terdapat oedem.

Ekstremitas bawah :tidak terdapat luka, tidak terjadi kelumpuhan, dan tidak

oedem.

g) Genetalia :Tidak terpasang kateter.

6.      PEMERIKSAAN PENUNJANG

        WBC (SEL DARAH PUTIH) : 9,51 . 103m/l (4,00 – 10,00)

        RBC (eritrosit) : 5,39 . 106m/l (3,50 – 5,50)

        HGB (hemoglobin) : 14,3 g/dl (11,0 – 16,0)


        HCT (hemotokrit) : 42,8% (37,0 – 50,0)

        MCV (Volume Korpuskular rerata) : 79,4 fl (80,0 – 50,0)

        MCH : 26,5 pg (27,0 – 100,0)

        MCHC : 33,0 g/dm (32,0 – 31,0)

        RDW : 12,9% (1,5 – 36,0)

        PLT : 207 . 103m/l (150 – 450)

        MPV : 7,0 fl (7,0 – 11,0)

        PDW : 16,1 (15,0 – 17,0)

7.      TERAPI DAN PENATALAKSANAAN

Infus RL 20 tpm (tetes per menit)

Injeksi      : Cefotaxime (2x1 gr),Ranitidine    (2x1 mg)

Oral          : Antasida       (3x500 mg)

ANALISA DATA
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Peradangan pada Gangguan rasa
Tn. “S” mengatakan kalau daerah ulu dinding mukosa nyaman (Nyeri)
hatinya terasa panas dan terbakar lambung (gaster)
Tn.“S” mengatakan kalau nyerinya
hilang timbul jika perutnya di tekan
Tn.“S” mengeluh sering merasa mual
dan muntah
perut terasa sakit saat bergerak
DO:
P= Telat Makan
Q= Seperti di remas-remasdan terasa
panas serta nyeri berkurang saat
berbaring
R= Adomen kiri
S= Skala nyeri 7
T= Di pagi hari saat bangun tidur dan
saat bergerak
klien tampak meringis,
Bising usus 8x/menit
2. DS : Pemenuhan nutrisi Gangguan pola
Tn.“S” sering merasa mual dan muntah tidak adekuat makan: kurang dari
Tn.“S” mengatakan kalau dia kebutuhan tubuh
kehilangan selera makan
Tn.S mengatakan 2 hari yang lalu telat
makan karena pekerjaan
DO :
Tn.“S” tampak lemah dan
tidak  berenergi,klien meghabiskan ¼
porsi makanan.
klien sering muntah. Terpasang infus
RL 20 tetes/menit
3. DS: Kurang informasi Kurang
Tn.“S” mengatakan hal yang dipikirkan pengetahuan
terhadap penyakitnya adalah
penyakit jantung karena di ulu hati
terasa perih, panas dan kemeng-
kemeng.
Tn.S mengatakan baru pertama kai
masuk RS dengan penyakit nyeri di
perut kiri
DO:
Tn.“S” tampak bingung
terhadap penyakitnya,klien tampak
gelisah

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1) Gangguan rasa nyaman (Nyeri)berhubungan dengan peradangan pada


dindingmukosa lambung (gaster)
2) Gangguan pola makan: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
pemenuhan nutrisi tidak adekuat
3) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi

INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa NOC NIC


Keperawatan
1. Gangguan rasa - Pain Level Pain Management
nyaman (Nyeri) - Pain Control - Kaji karakteristik nyeri
berhubungan Kriteria Hasil: - Tingkatkan istirahat
dengan - Mampu mengontrol - Berikan posisi yang
peradangan pada sakit nyaman seperti semi
dindingmukosa fowler
- Melaporkan nyeri
lambung (gaster)
berkurang - Anjurkan pasien untuk
- Menyatakan rasa melakukan nafas dalam
nyaman setelah - Kontrol lingkungan yang
nyeri berkurang dapat mempengaruhi
nyeri
- Kolaborasi dengantim
kesehatan lainnya dalam
pemberian analgetik
2. Gangguan pola - Nutritional status - Kaji adanya alergi
makan: kurang - Nutritional makanan
dari kebutuhan status :Food and - Anjurkan pasien untuk
tubuh Fluid intake meningkatkan Fe
berhubungan - Weight control - Monitor adanya
dengan Kriteria Hasil: penurunan BB
pemenuhan - Monitor mua dan
- Adanya
nutrisi muntah
peningkatan BB
tidak adekuat
- BB ideal sesuai TB - Beriksn informasi
- Tidak ada tanda- tentang kebutuhan
tanda malnutrisi nutrisi

- Tidak terjadi - Monitor turgor kulit

penurunan BB - Kolaborasi dengan ahli


yang drastis gizi dalam menentukan
jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
3. Defisiensi - Knowledge: Teaching:disease process
pengetahuan berh Disease process - Jelaskan patoisiologi
ubungan dengan - Knowledge:Health dari penyakit
kurang informasi Behavior bagaimana hal ini
Kriteria Hasil:
berhubungan dengan
- Pasien dan
anatomi dan fisiologi
keluarga
dengan cara yang tepat
menyatakan
- Gambarkan tanda dan
pemahaman
gejala yang biasa
tentang
penyakit,kondisi,pr
muncul pada

ognosis dan penyakit,dengan cara


program yang tepat
pengobatan. - Identiikasi
- Pasien dan kemungkinan
keluarga mampu penyebab dengan cara
melaksanakan yang tepat
prosedur yang di - Sediakan bagi
jelaskan secara
keluarga SO informasi
benar
tentang kemajuan
- Pasien dan
pasien dengan cara
keluarga mampu
yang tepat
menjelaskan
- Diskusikan perubahan
kembali apa yang
dijelaskan gaya hidup yang
perawat/tim mungkin diperlukan
kesehatan lainnya untuk mencegah
komplikasi dimasa
yang akan datang dan
atau proses
pengontrolan penyakit

Anda mungkin juga menyukai