Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

INOVASI DALAM ORGANISASI

Tugas Kelompok
Mata Kuliah ICT dan Inovasi Pendidikan
Kode Mata Kuliah MKBMP-522
Dosen Pengampu : Dr. H. Tobari, M. Si

Oleh Kelompok 8
1. Nama : Very Utama
NIM : 20186013218
2. Nama : Dwi Okta Handayani
NIM : 20186013232
Kelas : MUBA-2

PROGRAM PASCA SARJANA


PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan Hidayah-
Nya, Kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini digunakan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “ICT dan Inovasi Pendidikan“.Oleh
karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Tobari, M.Si
selaku dosen pengajar mata kuliah “ICT dan Inovasi Pendidikan“.yang telah
bersedia membimbing dalam penyelesaian tugas ini, beserta rekan dikelas
Manajemen Pendidikan Muba 2 yang telah memberikan dukungan dan semangat,
semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapat balasan dan
karunia dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwasanya dalam penyusunan makalah yang berjudul
“Inovasi Dalam Organisasi “ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu,penulis mengharapkan kritikan dan saran
yang membangun guna menyempurnakan makalah ini dan menjadi acuan dalam
menyusun makalah-makalah dan tugas-tugas selanjutnya. Penulis juga memohon
maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan pengetikan
kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis.

Palembang, 28 September 2019


Penulis

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan.............................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Organisasi........................................................................... 3
2.2 Kepekaan Organisasi Terhadap Inovasi................................................ 5
2.3 Keputusan Dalam Organisasi................................................................ 7
2.4 Proses Inovasi Dalam Organisasi.......................................................... 10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan........................................................................................... 12
3.2 Saran..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Inovasi dalam organisasi didefinisikan sebagai cara-cara baru dalam
pengaturan kerja, dan dilakukan dalam sebuah organisasi untuk mendorong dan
mempromosikan keunggulan kompetitif. Dengan demikian inovasi organisasi
adalah kebutuhan untuk memperbaiki atau mengubah suatu produk, proses atau
jasa. Semua inovasi berkisar perubahan tetapi tidak semua perubahan adalah
inovatif.
Inovasi organisasi mendorong individu untuk berpikir secara mandiri dan
kreatif dalam menerapkan pengetahuan pribadi untuk tantangan organisasi,
dibutuhkan budaya inovasi yang mendukung ide-ide baru, proses dan cara yang
umumnya melakukan bisnis baru. Dalam konteks organisasi ,inovasi berhubungan
dengan perubahan positif dalam hal efesiensi, kualitas produktifitas, daya saing,
pangsa pasar, dan lainnya.
Dalam mempromosikan budaya organisasi inovasi harus mendorong dan
menempatkan diri di luar parameter suatu fungsi pekerjaan. Jalan menuju inovasi
organisasi terletak pada kemampuan untuk memberikan pengetahuan baru kepada
karyawan perusahaan dan dalam penerapan pengetahuan itu, pengetahuan harus
digunakan cara-cara berpikir baru, dan sebagai batu loncatan untuk kreativitas dan
arah perubahan dan inovasi.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas,adapun rumusan masalah yang diperoleh ialah :
1. Apa pengertian dari Organisasi ?
2. Bagaimana Kepekaan Organisasi Terhadap Inovasi ?
3. Bagaimana Keputusan Dalam Organisasi ?
4. Bagaimana Proses Inovasi Dalam Organisasi ?

1
1.3 Tujuan dan Manfaat
Sedangkan tujuan dan manfaat dari pembuatan makalah ini berdasarkan
rumusan masalah yang ada ialah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Organisasi
2. Untuk mengetahui Bagaimana Kepekaan Organisasi Terhadap Inovasi
3. Untuk mengetahui Bagaimana Keputusan Dalam Organisasi
4. Untuk mengetahui Bagaimana Proses Inovasi Dalam Organisas

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi


Secara sederhana organisasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang
merupakan wadah atau sarana untuk mencapai berbagai tujuan atau sasaran
organisasi memiliki banyak komponen yang melandasi diantaranya terdapat
banyak orang, tata hubungan kerja, spesialis pekerjaan dan kesadaran rasional dari
anggota sesuai dengan kemampuan dan spesialisasi mereka masing-masing.
Untuk memahami organisasi secara baik, maka perlu kiranya kita
berangkat dari berapa defenisi yang ada untuk mewakili pemahaman setiap orang
di antaranya, Robbins (1994: 4) mengatakan organisasi adalah kesatuan sosial
yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai
suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Hasibuan (2011:120) memberikan
pengertian bahwa organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur,
dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai
tujuan tertentu.
Sutikno.(2010:23) organisasi merupakan aktivitas menyusun dan
membentuk hubungan hubungan kerja antara orang-orang sehingga sehingga
terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkannya.
Didalam organisasi  terdapat adanya  pembagian tugas-tugas, wewenang, dan
tanggung jawab secara terincimenurut bidang-bidang dan bagian-bagian, sehingga
terciplah adanya hubungan kerjasama yang harmonis dan lancar menuju
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Fattah, (2013:71)
organisasi diartikan sebagai kumpulan orang dengan sistem kerja sama secara
jelas diatur siapa menjalankan apa, siapa bertanggung jawab atas siapa, arus
komunikasi, dan memfokuskan sumber daya pada tujuan
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
organisasi adalah suatu wadah yang terdiri dari unsur manusia yang saling bekerja

3
sama dan saling menguntungkan untuk kepentingan bersama dalam pencapaian
tujuan organisasi.
Ciri-ciri organisasi dikemukakan Mc. Farland yang dikutip oleh
Handayaningrat (1985:43) sebagai berikut :
1. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal
2. Adanya kegiatan yang berbeda-beda tetapi satu sama lain saling berkaitan
(interdependent part) yang merupakan kesatuan usaha / kegiatan
3. Tiap-tiap anggota memberikan sumbangan usahanya / tenaganya
4. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan
5. Adanya suatu tujuan Orang membuat organisasi agar dapat mengerjakan
tugas rutin dalam keadaan stabil (mantap). Adapun syarat-syarat yang harus
dimiliki organisasi adalah memiliki tujuan yang dirumuskan dengan jelas,
memiliki pembagian tugas yang jelas, memiliki kejelasan struktur otoritas
(kewenangan), memiliki aturan dasar /umum, dan pola hubungan infornal.
Hakekat Oragnisasi menurut Edgar H. Shein dalam bukunya the Psykologi
of Organization (1982) organisasi adalah Koordinasi yang direncanakan mengenai
kegiatan-kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama melalui
pembagian kerja dan fungsi berdasarkan tingkatan otoritas (kewenangan) dan
tanggungjawab
Dengan definisi ini, pada hakekatnya dalam sebuah organisasi diperlukan
sejumlah pesyaratan atau gagasan, antara lain:
a. Bahwa Organisasi memerlukan pengembangan dan pemeliharaan koordinasi.
b. Bahwa didalam organisasi terdapat tujuan bersama yang pencapaianya harus
di upayakan semaksimal mungkin.
c. Di dalam Organisasi tedapat pembagian kerja (division of labor)
d. Seluruh kegiatan dalam organisasi harus menciptakan keterpaduan
(integration), menekankan bahwa objek koordinasi pada dasarnya bukan
orang tetapi kegiatan atau pekerjaan. (Rudi Siswoyo, 2013)
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam setiap
organisasi terdapat tiga unsur dasar yaitu Orang-orang, Kerjasama dan Tujuan
yang hendak dicapai. Organisasi juga harus memiliki lima fenomena penting yaitu

4
a. Organisasi harus mempunyai tujuan.
b. Organisasi harus mempunyai program, kegiatan strategi dan metode untuk
mencapai tujuan organisasi.
c. Organisasi harus mempunyai pimpinan atau manajer yang bertanggung jawab
terhadap organisasi itu dalam mencapai tujuan. ·        
d. Organisasi itu terdiri dari dua orang atau lebih. ·        
e. Organisasi itu harus ada kerjasama. (Mesiono, 2010: 40)

2.2 Kepekaan Organisasi Terhadap Inovasi


Kepekaan sebuah organisasi terhadap munculnya inovasi dipengaruhi oleh
beberapa variabel berikut ini (Ibrahim:1988:131):
1. Ukuran suatu organisasi
Makin besar ukuran suatu organisasi makin cepat menerima inovasi
2. Karakteristik Struktur Organisasi
Yang mencakup :
a. Sentralisasi
Kewenangan dan kekuasaan dalam organisasi dikendalikan oleh
beberapa orang tertentu. Hal ini mempunyai hubungan negatif terhadap
kepekaan organisasi.
b. Kompleksitas
Artinya organisasi terdiri dari orang-orang yang memiliki keahlian dan
pengetahuan yang tinggi. Hal ini mempunyai hubungan positif terhadap
kepekaan organisasi.
c. Formalitas
Artinya organisasi ini selalu menekankan kepada prosedur dan aturan-
aturan baku dalam berorganisasi. Hal ini mempunyai hubungan negatif
terhadap kepekaan organisasi. Makin formal sebuah organisasi, makin
sulit menerima inovasi.

5
d. Keakraban hubungan anggota
Hal ini juga mempunyai hubungan positif terhadap kepekaan organisasi.
Makin akrab hubungan antar anggota, maka makin cepat organisasi itu
menerima inovasi.
e. Kelenturan Organisasi
Artinya sejauh mana organisasi mau menerima sumber dari luar yang
tidak ada kaitannya secara formal. Hal ini mempunyai hubungan positif
terhadap kepekaan organisasi. Makin lentur organisasi, makin cepat
organisasi itu menerima inovasi.
3. Karakteristik perorangan (pemimpin)
Sikap pimpinan terhadap inovasi memiliki hubungan positif dengan kepekaan
organisasi terhadap inovasi. Ketika seorang pemimpin memiliki sikap yang
terbuka terhadap inovasi maka semakin cepat organisasi itu menerima
inovasi.
4. Karakteristik eksternal organisasi
Hal ini berkaitan dengan sistem yang dianut oleh organisasi. Apabila
organisasi tersebut menganut sistem terbuka dalam arti mau menerima
pengaruh dari luar sistem, maka organisasi tersebut akan cepat menerima
inovasi.
Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi organisasi dalam
mengimplementasikan sebuah inovasi yaitu :
a. Life Cycle
Artinya suatu organisasi yang mengalami siklus hidup dengan berbagai
tingkatan dan perkembangan. Tingkat perkembangan organisasi pada saat
inovasi diajukan akan mempengaruhi nilai perubahan organisasi
b. Culture
Artinya semua organisasi memiliki kebudayaan masing-masing. Kebudayaan
yang ada akan mempengaruhi bagaimana penerimaan terhadap inovasi.
Walaupun terkadang tidak selalu inovasi dan kebudayaan yang ada pada
organisasi cocok.

6
c. Strategic Plan
Artinya rencana strategi organisasi. Ketika rencana selaras dengan rencana
strategi organisasi, maka pelaksanaan inovasi mempunyai tambahan argumen
kuat untuk mendapatkan dukungan manajemen dan meyakinkan kelompok
user.
d. External Conditions
Artinya kondisi eksternal yang mempengaruhi organisasi ketika
mengaplikasikan sebuah inovasi yang akan memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap jalannnya inovasi dan organisasi.

2.3 Keputusan Inovasi Dalam Organisasi


Pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi memiliki peran yang
sangat penting, karena dampak dalam pemilihan keputusan tersebut akan
mempengaruhi keberlangsungan organisasi tersebut. Pengambilan keputusan yang
tepat akan berpengaruh positif bagi organisasi tersebut, sebaliknya jika
pengambilan keputusan salah, maka justru akan merugikan organisasi tersebut.
Pengambilan keputusan inovasi berbeda dengan Pengambilan keputusan
bukan inovasi. Pada umumnya Pengambilan keputusan bukan inovasi
memerlukan 4 langkah yaitu :
a. Tersedianya berbagai alternatif tantangan kegiatan yang harus dilakukan atau
berbagai tindakan yang harus diambil
b. Tersedia rangkaian konsekuensi dari setiap alternatif kegiatan atnau tindakan
yang harus diambil atau dipilih
c. Menyusun urutan atau rangking konsekuensi dari setiap alternatif berdasarkan
kemanfaatannya bagi organisasi
d. Memilih salah satu alternatif yang paling menguntungkan dan paling mudah
dilaksanakan.
Sedangkan keputusan inovasi berbeda dengan pola tersebut, karena pada
saat akan mengambil kepuitusan ,para pengambil keputusan dihadapkan pada
berbagai kemungkinan. Mungkin mereka telah mengetahui dengan pasti tentang
inovasi yang dihadapi serta telah mengetahui berbagai informasi. Tetapi hal ini

7
jarang terjadi, karena yang dikatakan inovasi adalah sesuatu yang dirasakan atau
diamati baru bagi seseorang artinya mereka telah mengetahui dengan jelas segala
kemungkinan yang akan terjadi dengan berbagai alternatif, tetapi belum mencoba,
sehingga harus berani mengambil resiko. Kemungkinan dan banyak terjadi adalah
mereka dalam kondisi serba belum pasti terhadap inovasi. Untuk menghilangkan
kondisi yang serba tak tentu, maka mereka harus mencari informasi tentang apa,
mengapa, bagaimana inovasi yang dihadapi. Sehingga letak perbedaan antara
keputusan inovasi dan keputusan bukan inovasi adalah dimulai dengan adanya
serba tak tentu.
Dalam organisasi yang mendorong adanya inovasi adalah terjadinya
kesenjangan penampilan yaitu jika ada perbedaan antara apa yang ditampilkan
oleh organisasi dengan apa yang menurut pengambil keputusan harusnya terjadi.
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kesenjangan penampilan
(Ibrahim,1988:135) yaitu :
a. Jika penentuan kinerja keberhasilan penampilan suatu organisasi tidak tepat.
b. Jika suatu organisasi ingin meningkatkan hasil produksinya atau kualitas
penampilannya
c. Jika terjadi perubahan dalam intern organisasi dan di luar organisasi.
Dari penjelasan di atas, tampak bahwa kesenjangan penampilan menuntut
diadakannya inovasi. Untuk menentukan inovasi mana yang akan digunakan,
perlu mengambil keputusan inovasi. Ada beberapa macam keputusan inovasi
dalam organisasi yaitu :
a. Keputusan Otoritas
Yaitu keputusan yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok kecil orang atau
kelompok dominan dalam organisasi untuk menolak atau menerima inovasi
yang dipaksakan kepada anggota organisasi oleh para petinggi organisasi.
Ada 2 macam keputusan otoritas yang sering dipakai dalam organisasi formal
yaitu keputusan otoritas dengan partisipasi anggota organisasi (pendekatan
parsipatif), dan keputusan otoritas tanpa partisipasi anggota organisasi
(pendekatan otoritatif). Keputusan otoritas biasanya dipandang lebih efesien

8
karena urutan pertahapan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan
dalam waktu yang lebih singkat.
b. Keputusan Kolektif
Yaitu keputusan yang digunakan para anggota sistem sosial untuk menerima
atau menolak inovasi dengan kesepakatan bersama dan semua anggota harus
menerima keputusan yang telah dibuat bersama tersebut.(Cece W.Djadja
D.Tabrani (1992:54) Keputusan kolektif biasanya digunakan oleh organisasi
yang dibentuk secara sukarela.
Menurut Schein ada 2 hal yang menghambat dilaksanakannya
pengambilan keputusan yaitu :
a. Kelompok anggota minoritas sering merasa tidak cukup waktu pada saat
mendiskusikan hal yang diputuskan itu, sehingga mereka belum memahami
secara mendalam
b. Kelompok minoritas menganggap bahwa dalam pemungutan suara itu terjadi
dua kelompok yang bersaing, saat ini mereka kalah dan mereka akan
menunggu kesempatan untuk berjuang mendapatkan kemenangan pada
pemungutan suara diwaktu yang akan datang.
Berdasarkan hal tersebut, maka pengambilan keputusan secara kesepakatan
bersama (musyawarah) lebih baik dari pada pemungutan suara (vooting).
Tipe keputusan kolektif dapat memberikan fasilitas proses inovasi dalam
beberapa cara antara lain :
1. Terjadi mekanisme umpan balik secara internal.
2. Setiap anggota mendapat kesempatan untuk dapat memahami akan kebutuhan
inovasi.
3. Memberikan kemungkinan lancarnya pelaksanaan implementasi
4. Meningkatnya ketja sama antar anggota dalam proses keputusan inovasi juga
akan mempengaruhi kelancaran implementasi
Proses keputusan inovasi secara kolektif sangat tepat digunakan dan akan
efektif apabila partisipan (anggota partisipasi) merasa bahwa :
1. Inovasi ditempatnya bekerja relevan dengan keperluannya
2. Mereka memiliki kemampuan untuk memulai dan menerapkan inovasi

9
3. Mereka mempunyai kewenangan untuk menggunakan inovasi.
Apabila persyaratan tersebut tidak terpenuhi, maka kombinasi antara tipe
keputusan kolektif dan otoritas lebih tepat digunakan.

2.4 Proses Inovasi Dalam Organisasi


Proses inovasi adalah serangkaian aktifitas yang dilakukan oleh individu
atau organisasi mulai sadar atau tahu adanya inovasi sampai menerapkan /
implementasi. Kata proses mengandung bahwa aktivitas itu dilakukan dengan
memakan waktu dan setiap saat tertentu terjadi perubahan. Beberapa lama waktu
yang dipergunakan selama proses itu berlangsung akan berbeda dengan orang
yang satu dengan yang lain tergantung kepada kepekaan orang atau organisasi
terhadap inovasi. Demikian pula selama proses inovasi itu berlangsung akan
selalu terjadi perubahan yang berkesinambungan sampai proses itu dinyatakan
berakhir.
Dalam mempelajari proses inovasi para ahli mencoba mengidentifikasi
kegiatan apa saja yang dilakukan individu selama proses itu berlangsung serta
perubahan apa saja yang terjadi dalam inovasi, maka hasilnya diketemukan pen-
tahapan proses inovasi.
Berikut ini diberikan uraian secara singkat proses inovasi dalam organisasi
menurut Zaltman Duncan & Holbek (1973) menjadi dua tahap yaitu :
1. Tahap permulaan ( Inisiasi ) meliputi 3 langkah yaitu :
a. Langkah pengetahuan dan kesadaran
b. Langkah pembentukan sikap terhadap inovasi
c. Langkah keputusan dan implementasi.
2. Tahap Implementasi meliputi :
a. Tahap awal implementasi
b. Langkah kelanjutan pembinaan

10
Sedangkan menurut Rogers (1983) ada beberapa tahap – tahap proses
inovasi dalam organisasi yaitu :
1. Tahap Inisiasi (Permulaan)
Yaitu kegiatan pengumpulan informasi, konseptualisasi, dan perencanaan
untuk menerima inovasi semuanya diarahkan untuk membuat keputusan
menerima inovasi
2. Tahap Implementasi
Yaitu inovasi dimodifikasi yang disesuaikan dengan situasi dan masalah
organisasi. Struktur organisasi disesuaikan dengan inovasi yang telah
dimodifikasi agar dapt menunjang inovasi
3. Klarifikasi
Yaitu hubungan antara inovasi dan organisasi dirumuskan dengan sejelas-
jelasnya sehingga inovasi benar-benar dapat diterapkan sesuai yang
diharapkan.
4. Rutinisasi
Yaitu inovasi kemingkinan telah kehilangan sebagian identitasnya dan
menjadi bagian dari kegiatan rutin organisasi (Tricreationadpend.2015)

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Organisasi adalah suatu wadah yang terdiri dari unsur manusia yang saling
bekerja sama dan saling menguntungkan untuk kepentingan bersama dalam
pencapaian tujuan organisasi.
2. Kepekaan sebuah organisasi terhadap munculnya inovasi dipengaruhi oleh
beberapa variabel berikut ini (Ibrahim,1988:131) : Ukuran suatu organisasi,
karakteristik struktur organisasi (yang mencakup sentralisasi, kompleksitas,
formalitas, keakraban hubungan anggota, kelenturan organisasi),
Karakteristik perorangan (pemimpin), Karakteristik eksternal organisasi
3. Pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi memiliki peran yang sangat
penting,karena dampak dalam pemilihan keputusan tersebut akan
mempengaruhi keberlangsungan organisasi tersebut. Pengambilan keputusan
yang tepat akan berpengaruh positif bagi organisasi tersebut, sebaliknya jika
pengambilan keputusan salah, maka justru akan metrugikan organisasi
tersebut.
4. Proses inovasi adalah serangkaian aktifitas yang dilakukan oleh individu atau
organisasi mulai sadar atau tahu adanya inovasi sampai menerapkan/
implementasi. Kata proses mengandung bahwa aktivitas itu dilakukan dengan
memakan waktu dan setiap saat tertentu terjadi perubahan
5. Proses inovasi dalam organisasi menurut Zaltman, Duncan, dan Holbek
(1973) menjadi dua tahap yaitu tahap permulaan dan implementasi. Tiap
tahap dibagi dalam beberapa langkah yaitu tahap permulaan serta langkah
pengetahuan dan kesadaran.

3.2 Saran
Inovasi tidak hanya terjadi pada masyarakat terbuka dan masyarakat luas,
tetapi juga terjadi dalam sebuah organisasi. Inovasi merupakan perubahan yang
direncanakan oleh organisasi dengan kegiatan yang berorientasi pada

12
pengembangan dan penerapan gagasan-gagasan baru agar menjadi kenyataan
yang bermanfaat dan menguntungkan. Proses inovasi dalam sebuah organisasi
memiliki beberapa tantangan positif dan negatif, dimana diantaranya adalah
kepekaan anggota-anggota organisasi terhadap inovasi tersebut serta besar
kecilnya ukuran sebuah organisasi juga turut menentukan sulit atau tidaknya
inovasi diterima dalam sebuah organisasi tersebut

13
DAFTAR PUSTAKA

Cece W.Djadja D.Tabrani.1992. Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan


Pengajaran. Jakarta:Bumi Aksara.
Fattah, Nanang. 2013. Landasan Manajeman Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset
Handayaningrat, Soewarno. 1985. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Manajemen. Jakarta : Gunung Agung
Hasibuan, Melayu SP. 2011. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara
Ibrahim.1988. Inovasi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Mesiono. 2010. Manajemen dan Organisasi, Bandung : Citapustaka Media
Perintis,
Robbins, Stephen P. 1994. Teori Organisas Struktur Design dan Aplikasi . Jakarta
: Arcan
Rudi Siswoyo.2013. Makalah Pengertian, prinsip, Tujuan dan Teori-teori
Organisasi. GudangIlmu. http://rudisiswoyo89.blogspot.com/2013/11/
makalah-pengertian-prinsip-tujuan-dan.html diakses pada tanggal 30
September 2019
Sutikno, M.Sobry. 2010. Pengelolaan Pendidikan. Bandung:Prospect
Tricreationadpend.2015. https://tricreationadpend.wordpress.com/2015proses-
inovasi-pendidikan/ diakses pada tanggal 30 September 2019

14

Anda mungkin juga menyukai