Kelompok 8 Ict & Inovasi Pendidikan
Kelompok 8 Ict & Inovasi Pendidikan
Tugas Kelompok
Mata Kuliah ICT dan Inovasi Pendidikan
Kode Mata Kuliah MKBMP-522
Dosen Pengampu : Dr. H. Tobari, M. Si
Oleh Kelompok 8
1. Nama : Very Utama
NIM : 20186013218
2. Nama : Dwi Okta Handayani
NIM : 20186013232
Kelas : MUBA-2
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan Hidayah-
Nya, Kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini digunakan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “ICT dan Inovasi Pendidikan“.Oleh
karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Tobari, M.Si
selaku dosen pengajar mata kuliah “ICT dan Inovasi Pendidikan“.yang telah
bersedia membimbing dalam penyelesaian tugas ini, beserta rekan dikelas
Manajemen Pendidikan Muba 2 yang telah memberikan dukungan dan semangat,
semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapat balasan dan
karunia dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwasanya dalam penyusunan makalah yang berjudul
“Inovasi Dalam Organisasi “ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu,penulis mengharapkan kritikan dan saran
yang membangun guna menyempurnakan makalah ini dan menjadi acuan dalam
menyusun makalah-makalah dan tugas-tugas selanjutnya. Penulis juga memohon
maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan pengetikan
kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis.
Kelompok 8
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan.............................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Organisasi........................................................................... 3
2.2 Kepekaan Organisasi Terhadap Inovasi................................................ 5
2.3 Keputusan Dalam Organisasi................................................................ 7
2.4 Proses Inovasi Dalam Organisasi.......................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan dan Manfaat
Sedangkan tujuan dan manfaat dari pembuatan makalah ini berdasarkan
rumusan masalah yang ada ialah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Organisasi
2. Untuk mengetahui Bagaimana Kepekaan Organisasi Terhadap Inovasi
3. Untuk mengetahui Bagaimana Keputusan Dalam Organisasi
4. Untuk mengetahui Bagaimana Proses Inovasi Dalam Organisas
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sama dan saling menguntungkan untuk kepentingan bersama dalam pencapaian
tujuan organisasi.
Ciri-ciri organisasi dikemukakan Mc. Farland yang dikutip oleh
Handayaningrat (1985:43) sebagai berikut :
1. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal
2. Adanya kegiatan yang berbeda-beda tetapi satu sama lain saling berkaitan
(interdependent part) yang merupakan kesatuan usaha / kegiatan
3. Tiap-tiap anggota memberikan sumbangan usahanya / tenaganya
4. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan
5. Adanya suatu tujuan Orang membuat organisasi agar dapat mengerjakan
tugas rutin dalam keadaan stabil (mantap). Adapun syarat-syarat yang harus
dimiliki organisasi adalah memiliki tujuan yang dirumuskan dengan jelas,
memiliki pembagian tugas yang jelas, memiliki kejelasan struktur otoritas
(kewenangan), memiliki aturan dasar /umum, dan pola hubungan infornal.
Hakekat Oragnisasi menurut Edgar H. Shein dalam bukunya the Psykologi
of Organization (1982) organisasi adalah Koordinasi yang direncanakan mengenai
kegiatan-kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama melalui
pembagian kerja dan fungsi berdasarkan tingkatan otoritas (kewenangan) dan
tanggungjawab
Dengan definisi ini, pada hakekatnya dalam sebuah organisasi diperlukan
sejumlah pesyaratan atau gagasan, antara lain:
a. Bahwa Organisasi memerlukan pengembangan dan pemeliharaan koordinasi.
b. Bahwa didalam organisasi terdapat tujuan bersama yang pencapaianya harus
di upayakan semaksimal mungkin.
c. Di dalam Organisasi tedapat pembagian kerja (division of labor)
d. Seluruh kegiatan dalam organisasi harus menciptakan keterpaduan
(integration), menekankan bahwa objek koordinasi pada dasarnya bukan
orang tetapi kegiatan atau pekerjaan. (Rudi Siswoyo, 2013)
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam setiap
organisasi terdapat tiga unsur dasar yaitu Orang-orang, Kerjasama dan Tujuan
yang hendak dicapai. Organisasi juga harus memiliki lima fenomena penting yaitu
4
a. Organisasi harus mempunyai tujuan.
b. Organisasi harus mempunyai program, kegiatan strategi dan metode untuk
mencapai tujuan organisasi.
c. Organisasi harus mempunyai pimpinan atau manajer yang bertanggung jawab
terhadap organisasi itu dalam mencapai tujuan. ·
d. Organisasi itu terdiri dari dua orang atau lebih. ·
e. Organisasi itu harus ada kerjasama. (Mesiono, 2010: 40)
5
d. Keakraban hubungan anggota
Hal ini juga mempunyai hubungan positif terhadap kepekaan organisasi.
Makin akrab hubungan antar anggota, maka makin cepat organisasi itu
menerima inovasi.
e. Kelenturan Organisasi
Artinya sejauh mana organisasi mau menerima sumber dari luar yang
tidak ada kaitannya secara formal. Hal ini mempunyai hubungan positif
terhadap kepekaan organisasi. Makin lentur organisasi, makin cepat
organisasi itu menerima inovasi.
3. Karakteristik perorangan (pemimpin)
Sikap pimpinan terhadap inovasi memiliki hubungan positif dengan kepekaan
organisasi terhadap inovasi. Ketika seorang pemimpin memiliki sikap yang
terbuka terhadap inovasi maka semakin cepat organisasi itu menerima
inovasi.
4. Karakteristik eksternal organisasi
Hal ini berkaitan dengan sistem yang dianut oleh organisasi. Apabila
organisasi tersebut menganut sistem terbuka dalam arti mau menerima
pengaruh dari luar sistem, maka organisasi tersebut akan cepat menerima
inovasi.
Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi organisasi dalam
mengimplementasikan sebuah inovasi yaitu :
a. Life Cycle
Artinya suatu organisasi yang mengalami siklus hidup dengan berbagai
tingkatan dan perkembangan. Tingkat perkembangan organisasi pada saat
inovasi diajukan akan mempengaruhi nilai perubahan organisasi
b. Culture
Artinya semua organisasi memiliki kebudayaan masing-masing. Kebudayaan
yang ada akan mempengaruhi bagaimana penerimaan terhadap inovasi.
Walaupun terkadang tidak selalu inovasi dan kebudayaan yang ada pada
organisasi cocok.
6
c. Strategic Plan
Artinya rencana strategi organisasi. Ketika rencana selaras dengan rencana
strategi organisasi, maka pelaksanaan inovasi mempunyai tambahan argumen
kuat untuk mendapatkan dukungan manajemen dan meyakinkan kelompok
user.
d. External Conditions
Artinya kondisi eksternal yang mempengaruhi organisasi ketika
mengaplikasikan sebuah inovasi yang akan memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap jalannnya inovasi dan organisasi.
7
jarang terjadi, karena yang dikatakan inovasi adalah sesuatu yang dirasakan atau
diamati baru bagi seseorang artinya mereka telah mengetahui dengan jelas segala
kemungkinan yang akan terjadi dengan berbagai alternatif, tetapi belum mencoba,
sehingga harus berani mengambil resiko. Kemungkinan dan banyak terjadi adalah
mereka dalam kondisi serba belum pasti terhadap inovasi. Untuk menghilangkan
kondisi yang serba tak tentu, maka mereka harus mencari informasi tentang apa,
mengapa, bagaimana inovasi yang dihadapi. Sehingga letak perbedaan antara
keputusan inovasi dan keputusan bukan inovasi adalah dimulai dengan adanya
serba tak tentu.
Dalam organisasi yang mendorong adanya inovasi adalah terjadinya
kesenjangan penampilan yaitu jika ada perbedaan antara apa yang ditampilkan
oleh organisasi dengan apa yang menurut pengambil keputusan harusnya terjadi.
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kesenjangan penampilan
(Ibrahim,1988:135) yaitu :
a. Jika penentuan kinerja keberhasilan penampilan suatu organisasi tidak tepat.
b. Jika suatu organisasi ingin meningkatkan hasil produksinya atau kualitas
penampilannya
c. Jika terjadi perubahan dalam intern organisasi dan di luar organisasi.
Dari penjelasan di atas, tampak bahwa kesenjangan penampilan menuntut
diadakannya inovasi. Untuk menentukan inovasi mana yang akan digunakan,
perlu mengambil keputusan inovasi. Ada beberapa macam keputusan inovasi
dalam organisasi yaitu :
a. Keputusan Otoritas
Yaitu keputusan yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok kecil orang atau
kelompok dominan dalam organisasi untuk menolak atau menerima inovasi
yang dipaksakan kepada anggota organisasi oleh para petinggi organisasi.
Ada 2 macam keputusan otoritas yang sering dipakai dalam organisasi formal
yaitu keputusan otoritas dengan partisipasi anggota organisasi (pendekatan
parsipatif), dan keputusan otoritas tanpa partisipasi anggota organisasi
(pendekatan otoritatif). Keputusan otoritas biasanya dipandang lebih efesien
8
karena urutan pertahapan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan
dalam waktu yang lebih singkat.
b. Keputusan Kolektif
Yaitu keputusan yang digunakan para anggota sistem sosial untuk menerima
atau menolak inovasi dengan kesepakatan bersama dan semua anggota harus
menerima keputusan yang telah dibuat bersama tersebut.(Cece W.Djadja
D.Tabrani (1992:54) Keputusan kolektif biasanya digunakan oleh organisasi
yang dibentuk secara sukarela.
Menurut Schein ada 2 hal yang menghambat dilaksanakannya
pengambilan keputusan yaitu :
a. Kelompok anggota minoritas sering merasa tidak cukup waktu pada saat
mendiskusikan hal yang diputuskan itu, sehingga mereka belum memahami
secara mendalam
b. Kelompok minoritas menganggap bahwa dalam pemungutan suara itu terjadi
dua kelompok yang bersaing, saat ini mereka kalah dan mereka akan
menunggu kesempatan untuk berjuang mendapatkan kemenangan pada
pemungutan suara diwaktu yang akan datang.
Berdasarkan hal tersebut, maka pengambilan keputusan secara kesepakatan
bersama (musyawarah) lebih baik dari pada pemungutan suara (vooting).
Tipe keputusan kolektif dapat memberikan fasilitas proses inovasi dalam
beberapa cara antara lain :
1. Terjadi mekanisme umpan balik secara internal.
2. Setiap anggota mendapat kesempatan untuk dapat memahami akan kebutuhan
inovasi.
3. Memberikan kemungkinan lancarnya pelaksanaan implementasi
4. Meningkatnya ketja sama antar anggota dalam proses keputusan inovasi juga
akan mempengaruhi kelancaran implementasi
Proses keputusan inovasi secara kolektif sangat tepat digunakan dan akan
efektif apabila partisipan (anggota partisipasi) merasa bahwa :
1. Inovasi ditempatnya bekerja relevan dengan keperluannya
2. Mereka memiliki kemampuan untuk memulai dan menerapkan inovasi
9
3. Mereka mempunyai kewenangan untuk menggunakan inovasi.
Apabila persyaratan tersebut tidak terpenuhi, maka kombinasi antara tipe
keputusan kolektif dan otoritas lebih tepat digunakan.
10
Sedangkan menurut Rogers (1983) ada beberapa tahap – tahap proses
inovasi dalam organisasi yaitu :
1. Tahap Inisiasi (Permulaan)
Yaitu kegiatan pengumpulan informasi, konseptualisasi, dan perencanaan
untuk menerima inovasi semuanya diarahkan untuk membuat keputusan
menerima inovasi
2. Tahap Implementasi
Yaitu inovasi dimodifikasi yang disesuaikan dengan situasi dan masalah
organisasi. Struktur organisasi disesuaikan dengan inovasi yang telah
dimodifikasi agar dapt menunjang inovasi
3. Klarifikasi
Yaitu hubungan antara inovasi dan organisasi dirumuskan dengan sejelas-
jelasnya sehingga inovasi benar-benar dapat diterapkan sesuai yang
diharapkan.
4. Rutinisasi
Yaitu inovasi kemingkinan telah kehilangan sebagian identitasnya dan
menjadi bagian dari kegiatan rutin organisasi (Tricreationadpend.2015)
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Organisasi adalah suatu wadah yang terdiri dari unsur manusia yang saling
bekerja sama dan saling menguntungkan untuk kepentingan bersama dalam
pencapaian tujuan organisasi.
2. Kepekaan sebuah organisasi terhadap munculnya inovasi dipengaruhi oleh
beberapa variabel berikut ini (Ibrahim,1988:131) : Ukuran suatu organisasi,
karakteristik struktur organisasi (yang mencakup sentralisasi, kompleksitas,
formalitas, keakraban hubungan anggota, kelenturan organisasi),
Karakteristik perorangan (pemimpin), Karakteristik eksternal organisasi
3. Pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi memiliki peran yang sangat
penting,karena dampak dalam pemilihan keputusan tersebut akan
mempengaruhi keberlangsungan organisasi tersebut. Pengambilan keputusan
yang tepat akan berpengaruh positif bagi organisasi tersebut, sebaliknya jika
pengambilan keputusan salah, maka justru akan metrugikan organisasi
tersebut.
4. Proses inovasi adalah serangkaian aktifitas yang dilakukan oleh individu atau
organisasi mulai sadar atau tahu adanya inovasi sampai menerapkan/
implementasi. Kata proses mengandung bahwa aktivitas itu dilakukan dengan
memakan waktu dan setiap saat tertentu terjadi perubahan
5. Proses inovasi dalam organisasi menurut Zaltman, Duncan, dan Holbek
(1973) menjadi dua tahap yaitu tahap permulaan dan implementasi. Tiap
tahap dibagi dalam beberapa langkah yaitu tahap permulaan serta langkah
pengetahuan dan kesadaran.
3.2 Saran
Inovasi tidak hanya terjadi pada masyarakat terbuka dan masyarakat luas,
tetapi juga terjadi dalam sebuah organisasi. Inovasi merupakan perubahan yang
direncanakan oleh organisasi dengan kegiatan yang berorientasi pada
12
pengembangan dan penerapan gagasan-gagasan baru agar menjadi kenyataan
yang bermanfaat dan menguntungkan. Proses inovasi dalam sebuah organisasi
memiliki beberapa tantangan positif dan negatif, dimana diantaranya adalah
kepekaan anggota-anggota organisasi terhadap inovasi tersebut serta besar
kecilnya ukuran sebuah organisasi juga turut menentukan sulit atau tidaknya
inovasi diterima dalam sebuah organisasi tersebut
13
DAFTAR PUSTAKA
14