Anda di halaman 1dari 1

Gambar 3a menunjukkan peta gabungan standar deviasi dan curah hujan selama fase

aktif yang berbeda dari BSISO1. Dari gambar tersebut, jelas terlihat bahwa wilayah di
Sumatera Utara dominan dengan standar deviasi yang kuat selama fase 1, 2 dan 3. Ini
sesuai dengan hasil analisis sebelumnya terkait dengan jumlah curah hujan ekstrim
yang terjadi selama fase aktif BSISO1. Dalam Gambar 3a, standar deviasi terlihat
lebih lemah atau lebih kecil selama fase BSISO1 lainnya (fase 4-8). Anehnya, wilayah
Kabupaten Tapanuly Tengah yang berdekatan dengan Kota Sibolga teridentifikasi
memiliki standar deviasi sangat kuat dibandingkan dengan daerah lain di Sumatera
Utara. Ini menunjukkan bahwa peristiwa BSISO1 dapat sangat mempengaruhi
variabilitas curah hujan intraseasonal di wilayah tertentu dan mungkin terkait dengan
kondisi curah hujan ekstrem yang berkaitan dengan bencana terkait iklim seperti
banjir dan tanah longsor yang pernah tercatat di wilayah tersebut. Misalnya, peristiwa
banjir di kota Sibolga pada hari Rabu, 19 Agustus 2009 [11]. Banjir yang terdiri dari
lumpur tersebut terjadi karena hujan deras yang menyebabkan tanah longsor dan
merusak ratusan rumah. Berdasarkan analisis, pada indeks BSISO selama hari
terjadinya banjir, indeks BSISO1 terletak pada fase 2 dengan nilai indeks adalah 2,87.
Nilai ini jauh melampaui 1 sebagai ambang BSISO aktif atau 1,5 sebagai ambang
untuk indeks BSISO yang kuat. Dengan kata lain, indeks BSISO1 selama peristiwa
banjir sangat kuat.

Gambar 2. Curah hujan harian di Sumatera Utara selama fase aktif a) BSISO1 dan b)
BSISO2. Ambang yang digunakan adalah persentil ke-90 (garis merah muda),
persentil ke-95 (garis hijau) dan persentil ke-99 (garis oranye).

Peta gabungan standar deviasi dan curah hujan selama fase aktif BSISO2 ditunjukkan
pada gambar 3b. Serupa dengan hasil sebelumnya, BSISO2 teridentifikasi memiliki
pengaruh yang kuat terhadap variabilitas curah hujan di Sumatera Utara terutama
selama fase 1 dan 2. Hal ini ditunjukkan oleh peta dari standar deviasi yang
menunjukkan nilai yang kuat selama fase 1 dan 2 BSISO2.

Anda mungkin juga menyukai