Anda di halaman 1dari 18

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah biologi
tentang Asi Eksklusif.

Adapun makalah ilmiah biologi tentang Asi Eksklusif ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak dan sumber, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari
segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan
terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ilmiah biologi ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ilmiah biologi tentang Asi Eksklusif ini
dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Batusangkar, Januari 2020

Renny Afrillia & Siti Aisyah


DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Metode Penelitian

BAB 2 Pembahasan

A. Definisi Asi Eksklusif

B. Pengelompokan Asi

C. Manfaat Asi Eksklusif

D. Komposisi Asi Eksklusif

E. Keunggulan Asi Eksklusif Daripada Susu Formula

F. Cara Pemberian Asi Yang BeSSnar

G. Cara Menyimpan Asi yang Benar

BAB 3 Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

BAB 1

A.Latar Belakang Masalah

Di Indonesia masalah gizi buruk masih belum teratasi dengan baik.Hal ini ditemukan
pada bayi dan anak yang masih kecil dikarenakan mereka masih dalam golongan rentan. Selain
itu banyak ibu yang melahirkan bayi prematur yaitu bayi dengan berat badan rendah karena tidak
sesuai dengan usia kelahirannya. Bayi dengan berat badan rendah memiliki resiko besar terkena
infeksi dan lebih memperlukan ASI lebih besar dibanding bayi dengan berat badang normal.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh
termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI. Namun, banyak ibu yang
mengganti ASI dengan susu formula. Padahal hal itu sangatlah tidak baik untuk seorang bayi.
Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan kegiatan penting dalam pemeliharan dan
tumbuh kembang bayi, Oleh sebab itu maka penulis membuat makalah dengan judul ”ASI
EKSKLUSIF”.

B.Rumusan Masalah

1. Apa Itu Asi Eksklusif ?

2. Apa saja pengelompokan dari asi ?

3. Apa manfaat dari asi eksklusif ?

4. Apa Komposisi dari Asi ?

5. Apa keunggulan dari asi eksklusif daripada susu formula ?

6. Bagaimana cara pemberian asi yang benar ?

7. Bagaimana cara menyimpan asi yang benar ?

C.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui definisi dari asi eksklusif


2. Untuk mengetahui pengelompokan dari asi

3. Untuk mengetahui manfaat dari asi eksklusif

4. Untuk mengetahui komposisi dari asi

5. Untuk mengetahui keunggulan dari asi eksklusif daripada susu formula

6. Untuk mengetahui cara pemberian asi yang benar

7. Untuk mengetahui cara menyimpan asi yang benar

D.Metode Penulisan

1. Deskriptif

2. Kajian Pustaka dilakukan dengan mencari literatur internet dan buku-buku panduan.
BAB 2

PEMBAHASAN

A.Definisi Asi Eksklusif

ASI Eksklusif adalah makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi, yang bersifat
alamiah. (Dwi Sunar Prasetyo:2009). ASI Eksklusif menurut WHO adalah pemberian ASI saja
tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk ataupun makanan tambahan
lain yang diberikan saat bayi baru lahir sampai berumur 6 bulan.

ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini dan sebanyak mungkin sejak bayi dilahirkan
hingga bayi berusia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain, bahkan air putih
sekalipun. Dengan kata lain, ASI eksklusif berarti hanya ASI sebagai makanan satu-satunya,
tanpa tambahan apapun.

“ASI” adalah suatu emulsi dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang
disekresikan oleh kedua belah kelenjar, payudara ibu pasca melahirkan dan berguna sebagai
makanan bayi.

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja selama enam bulan pertama tanpa minuman
atau makanan tambahan lain. Setelah 6 bulan, pemberian ASI dengan makanan pendamping ASI,
lalu ASI dilanjutkan sampai dengan dua tahun atau lebih.

B.Pengelompokan Asi

ASI dikelompokan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

a.       ASI stadium I adalah kolostrum. Kolostrum adalah cairan yang pertama disekresi oleh kelenjar
payudara dari hari ke-1 sampai hari ke-4. Kolostrum sangat baik untuk mengeluarkan
“meconium” yaitu air ketuban dan cairan lain yang tertelan masuk perut bayi saat proses
persalinan. Jumlah (volume) kolostrum berkisar 150-300 cc per hari.
b.      ASI Stadium II adalah ASI peralihan yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadi
ASI yang matang. ASI ini diproduksi pada hari ke-4 sampai hari ke-10.
c.       ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekresi dari hari ke-10 sampai seterusnya.
C.Manfaat Asi Eksklusif

Sebagai makanan bayi yang paling sempurna, ASI mudah dicerna dan diserap karena
mengandung enzim pencernaan. Beberapa manfaat ASI sebagai berikut :

1.      Untuk Bayi


Ketika bayi berusia 0-6 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi, karena mengandung
lebih dari 60% kebutuhan bayi, ASI memang terbaik untuk bayi manusia sebagaimana susu sapi
yang terbaik untuk bayi sapi, ASI merupakan komposisi makanan ideal untuk bayi, pemberian
ASI dapat mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembelit serta alergi, bayi yang diberi
ASI lebih kebal terhadap penyakit dari pada bayi yang tidak mendapatkan ASI, bayi yang diberi
ASI lebih mampu menghadapi efek penyakit kuning, pemberian ASI dapat semakin
mendekatkan hubungan ibu dengan bayinya. Hal ini akan berpengaruh terhadap kemapanan
emosinya di masa depan, apabila bayi sakit, ASI merupakan makanan yang tepat bagi bayi
karena mudah dicerna dan dapat mempercepat penyembuhan, pada bayi prematur, ASI dapat
menaikkan berat badan secara cepat dan mempercepat pertumbuhan sel otak, tingkat kecerdasan
bayi yang diberi ASI lebih tinggi 7-9 poin dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI ( Roesli,
2000 ).

2.      Untuk Ibu


Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa
prakehamilan, serta mengurangi resiko perdarahan, lemak yang ditimbun di sekitar panggul dan
paha pada masa kehamilan akan berpindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing
kembali, resiko terkena kanker rahim dan kanker payudara pada ibu yang menyusui bayi lebih
rendah dari pada ibu yang tidak menyusui, menyusui bayi lebih menghemat waktu, karena ibu
tidak perlu menyiapkan botol dan mensterilkannya, ASI lebih praktis lantaran ibu bisa berjalan-
jalan tanpa membawa perlengkapan lain, ASI lebih murah dari pada susu formula, ASI selalu
steril dan bebas kuman sehingga aman untuk ibu dan bayinya, ibu dapat memperoleh manfaat
fisik dan emotional ( Dwi Sunar, 2009 ).

3.      Untuk Keluarga


Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula, botol susu, serta peralatan
lainnya, jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan lebih sedikit biaya guna perawatan
kesehatan, penjarangan kelahiran lantaran efek kontrasepsi dari ASI eksklusif, jika bayi sehat
berarti menghemat waktu keluarga, menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu tersedia setiap
saat, keluarga tidak perlu repot membawa berbagai peralatan susu ketika bepergian ( Roesli,
2005 ).

4.      Untuk Masyarakat dan Negara


Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan lainnya,
bayi sehat membuat negara lebih sehat, penghematan pada sektor kesehatan, karena jumlah bayi
yang sakit hanya sedikit, memperbaiki kelangsungan hidup anak karena dapat menurunkan
angka kematian, ASI merupakan sumber daya yang terus-menerus di produksi (Dwi Sunar,
2009 ).

D.Komposisi Asi Eksklusif


kandungan yang ada dalam ASI adalah:

1) LPUFAs

ASI eksklusif mengandung banyak gizi diantaranya adalah LPUFAs (Long Chain
Poyunsaturated Fatty). LPUFAs sangat diperlukan oleh bayi karena mengandung fungsi mental,
pengelihatan dan perkembangan pisikomotorik bayi. Di dalam LPUFAs terdapat dua komponen,
yaitu asam arakkhidonat, asam dokosaheksanoat, merupakan komponen dasar kortek dan ARA
(Arachidonic Acid) yang berperan penting dalam proses tumbuh kembang otak. Menurut studi
selama 17 tahun pada tahun 2005 anak yang mengkonsumsi ASI terdapat peningkatan
kemampuan reflek kognitif merupakan efek dari LPFUAs pada masa perkembangan saraf bayi.

2) Fe (zat besi)

Meskipun dalam ASI eksklusif terdapat sedikit zat besi (0,5 – 1,0 mg/liter), namun bayi yang
menyusu ASI tidak akan kekurangan zat besi (anemia). Hal ini dikarenakan zat besi yang
terkandung dalam ASI mudah dicerna oleh bayi. Fe dibutuhkan oleh bayi untuk memproduksi
hemoglobin, bagian dari sel-sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, Fe pun
esensial untuk tumbuh kembang otak bayi.

3) Mineral

ASI memang mengandung mineral lebih sedikit dibanding dengan susu sapi. Bahkan susu sapi
mengandung empat kali lebih banyak dari pada ASI. Namun, jika bayi mengonsumsi susu sapi
maka ginjal bayi akan bekerja semakin keras.

4) Sodium

Ternyata jumlah sodium pada ASI sangat cocok untuk bayi. Sodium yang terdapat pada susu
sapi lebih rendah daripada ASI setelah mendapatkan proses modifikasi (proses perubahan susu
segar ke dalam susu kaleng atau bubuk).

5) Kalsium, Fosfor dan Magnesium

Kalsium, fosfor dan magnesium pada susu botol atau formula memang lebih banyak dibanding
yang terdapat pada ASI eksklusif. Namun, setelah kalium, fosfor dan magnesium menjadi susu
formula maka akan menyusut atau berkurang. Oleh karenanya, walaupun zat tersebut hanya
sedikit yang terkandung dalam ASI namun harus tetap diberikan kepada bayi secara ekslusif
yaitu selama enam bulan.

6) Taurin

Fungsi utama taurin adalah membantu perkembangan mata bayi. Pada mata, taurin banyak
terdapat di retina, terutama terkonsentrasi di epitel pigmen retina dan lapisan fotoreseptor.
Asupan taurin yang adekuat dapat menjaga pengelihatan bayi dari gangguan retina. Selain itu,
taurin juga berfungsi dalam perkembangan otak dan sistem saraf.
7) Lactobacillus

Lactobacillus dalam ASI berfungsi sebagai pengahambat pertumbuhan mikroorganisme seperti


bakteri E.Coli yang sering menyebabkan diare pada bayi. Bayi yang lebih banyak mengonsumsi
susu formula akan lebih sering terkena diare karena dalam susu formula hanya sedikit
lactobacillusnya.

8) Mengandung Air

Sebagian besar ASI mengandung air. Untuk itu, jika ibu ingin ASI-nya selalu produktif maka ibu
harus sering minum air putih.

9) ASI mengandung antibodi

Pengertian ASI mengandung antibodi adalah daya tahan tubuh yang berasal dari tubuh seorang
ibu yang menyusui. Antibodi tersebut akan membantu bayi menjadi tahan terhadap penyakit,
selain itu juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi. Karena ASI memiliki keunggulan
kandungan zat yang optimal. ASI juga mempunyai sistem pembentukan imunitas atau kekebalan
tubuh yang sangat baik untuk bayi, itu membuat bayi akan jarang sakit.

10) ASI mengandung Kolostrum

Kolostrum adalah cairan yang keluar dari payudara seorang ibu yang baru saja melahirkan.
Kolostrum banyak mengandung imunoglobulin lgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi
melawan penyakit. Kolostrum yang pertama keluar dari ibu mengandung 1-3 juta leukosit (sel
darah putih) dalam 1 ml ASI (Nirwana, 2014).
Kolostrum mengandung sel darah putih dan protein imunoglobulin pembunuh kuman dalam
jumlah paling tinggi. Kolostrum dihasilkan pada saat sistem pertahanan tubuh bayi paling
rendah, jadi dapat dianggap bahwa kolostrum adalah imunisasi pertama yang diterima bayi
(Roesli, 2013).

11) Sel Makrofag

Sel Makrofag dalam ASI eksklusif merupakan sel fagosit aktif sehingga dapat menghambat
multiplikasi bakteri pada infeksi usus.
Selain sel fagostiknya, sel makrofag juga memproduksi lasozim, C3 dan C4, laktoferin,
monokinserta enzim lainnya. Makrofag dapat mencegah enterokolitis nekrotikans pada bayi
dengan menggunakan enzim yang diproduksinya.

12) Sel Neutrofil

Sel neutrofil dapat ditemukan dalam ASI eksklusif, fungsinya adalah sebagai alat transportasi
lgA ke bayi. Peran neutrofil ASI pada pertahanan bayi tidak banyak, respon kematatiknya
rendah. Antioksidan dalam ASI menghambat aktivitas enzimatik dan metabolik oksidatif
neutrofil. Perannya adalah pada pertahanan jaringan payudara ibu agar tidak terjadi infeksi pada
permulaan laktasi. Pada ASI tidak ditemukan sel basofil, sel mast, eosinofil dan trombosit,
karena itu kadar mediator inflamasi ASI rendah. Hal ini menghindarkan bayi dari kerusakan
jaringan bedasarkan reaksi imunologik.

13) Lisozim

Lisozim diproduksi makrofag, neutrofil dan epitel payudara melisiskan dinding sel bakteri.
Kadar lisozim dalam ASI adalah 0,1 mg/ml yang bertahan sampai tahun kedua laktasi.
Dibanding dengan susu formula ASI mengandung 300 kali lebih banyak lisozim per satuan
volume.

14) Laktoferin

Laktoferin yang diproduksi makrofag, neutrofil dan epitel kelenjar payudara bersifat
bakteriostatik, dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Karena merupakan glikoperin yang
dapat mengikat besi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sebagian besar aerobik seperti
stafilokokus dan E.Coli. Laktoferin dapat mengikat dua Fe yang bersaing dengan enterokelin
kuman yang mengikat besi. Kuman yang kekurangan Fe pembelahannya akan terhambat
sehingga berhenti memperbanyak diri. Efek inhibisi ini lebih efektif terhadap kuman patogen,
sedangkan terhadap kuman komensial kurang efektif. Laktoferin bersama slgA secara sinergik
akan mengahambat E.Coli patogen. Laktoferin tahan terhadap tripsin dan kimotripsin yang ada
pada saluran cerna. Kadar laktoferin dalam ASI adalah 1-6 mg/ml dan tertinggi pada kolostrum.

15) Protein

Protein dalam ASI dapat mengikat vitamin B12 sehingga dapat mengontrol flosa usus secara
kompetitif. Pengikatan protein oleh vitamin B12 tersebut mengakibatkan kurangnya sel vitaman
B12 yang dibutuhkan oleh bakteri patogen untuk pertumbuhannya. Laktosa ASI yang tinggi,
kadar fosfat serta kapasitar buffer yang rendah, dan faktor bifidus dapat mempengaruhi flora
usus, yang menyokong ke arah tumbuhanya lactobacillus bifidus. Hal ini akan menurunkan pH
sehingga menghambat pertumbuhan E.Coli dan bakteri patogen lainnya. Oleh karena itu kuman
komensial terbanyak dalam usus bayi mendapat ASI eksklusif adalah lactobacillus bifidus.
Guna protein adalah untuk pertumbuhan dan perkembangan sistem kekebalan tubuh dan untuk
pertumbuhan otak serta untuk menyempurnakan fungsi pencernaan. Protein juga memberikan
lapisan pada dinding usus bayi yang baru lahir yang masih permeabel terhadap protein, serta
berperan sebagai proteksi terhadap bebagai resiko infeksi bakteri atau virus yang masuk melalui
pencernaan. Jadi, protein dalam ASI dapat membantu menghancurkan bakteri dan melindungi
bayi dari infeksi.

E.Keunggulan Asi Eksklusif daripada susu formula

Kaya zat penting yang dibutuhkan bayi

Bila ASI dibandingkan dengan produk susu formula, kandungan gizi ASI jauh lebih unggul dan
tak terkalahkan. ASI memiliki semua zat penting yang dibutuhkan oleh sang bayi dalam
pertumbuhannya seperti; protein, AA, DHA, Omega 6, laktosa, taurin, laktobasilus, vitamin A,
kolostrum, lemak, zat besi, laktoferin and lisozim yang semuanya dalam takaran dan komposisi
yang pas untuk bayi. ASI juga mengandung protein ‘whey’ yaitu sejenis protein yang mudah
diserap oleh usus

Memberikan kekebalan yang optimal untuk bayi

ASI mempunyai keunggulan lain yaitu untuk pembentukan sistim imun sang bayi. Sistem imum
merupakan sistim yang sangat penting untuk sang bayi, semakin baik sistim imun bayi maka
akan membuat bayi jarang sakit. Dibandingkan bayi yang tidak mendapatkan asupan ASI, bayi
yang mendapatkan asupan ASI mempunyai sistem imun atau sistem kekebalan tubuh yang jauh
lebih baik.

Meningkatkan perkembangan mental anak

ASI mengandung komposisi gizi yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi, uji klinis
telah membuktikan bahwa anak berumur 7 sampai 8 tahun yang memperoleh ASI lebih dari 6
bulan, IQ-nya (Intellegencia Quotient) lebih tinggi daripada anak-anak yang menyusu kurang
dari 6 bulan. Melalui proses menyusui, pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih mudah
menumbuhkan EQ (Emotional Quotient) bayi dalam kepercayaan diri sendiri maupun orang lain.

Mengurangi risiko untuk mendapat alergi

Banyak anak-anak di zaman modern ini memiliki alergi seperti asma, alergi makanan, yang
menyebabkan kulit gatal-gatal dan kemerahan. Dengan asupan ASI lebih dari 12 minggu di
dalam keluarga yang memiliki riwayat alergi, penilaian risiko terjadinya alergi terhadap bayi
adalah lebih rendah dari yang menggunakan susu formula.

Mengurangi risiko infeksi usus

Ada banyak penelitian yang menunjukkan bayi yang diberikan susu formula lebih awal berisiko
untuk mendapat infeksi usus seperti diare dan sebagainya. Sebaliknya dengan pemberian ASI
secara ekslusif pada bayi sekurangnya selama 6 bulan akan mencegah infeksi usus ini pada bayi.

Tidak basi dan selalu segar

Tidak seperti susu yang lain, ASI tidak akan basi, karena ASI langsung dihasilkan di payudara
sang ibu tanpa campur tangan bahan kimia, yang terpenting selama asupan makanan yang
dikonsumsi oleh ibu bergizi seimbang dan tepat, maka ASI yang dihasilkanpun memiliki kualitas
yang baik.

Lebih higenis dibandingkan dengan susu Lain

Bila dibandingkan dengan susu formula atau susu kaleng, ASI jauh lebih higienis karena ASI
langsung diberikan dari payudara ibu dengan suhu yang tepat sesuai untuk kebutuhan sang buah
hati. Sementara pada susu formula ada kemungkinan susu tercemar dengan senyawa lain entah
itu dari bahan susunya sendiri atau dari alat-alat seperti botol dot yang belum tentu bebas dari
kuman
Menguatkan hubungan antara ibu dan bayi

Di sini, kasih sayang antara ibu dan anak akan terbentuk akibat hormon yang diproduksi di
dalam tubuh. Bayi yang menggunakan susu formula, mungkin agak sulit bagi ibu membentuk
ikatan bersama anaknya. Ia bagaikan satu bentuk alami yang sangat kita butuhkan dan tidak
membutuhkan teknologi untuk mencapainya.

Ibu sehat dan cantik

Ibu yang menyusui setelah melahirkan zat oxytoxin-nya akan bertambah, sehingga dapat
mengurangi jumlah darah yang keluar setelah melahirkan. Kandungan dan perut bagian bawah
juga lebih cepat menyusut kembali ke bentuk normalnya. Ibu yang menyusui pun bisa menguras
kalori lebih banyak, hingga berat tubuh akan cepat kembali seperti sebelum hamil. jadi
pemberian ASI sangat baik untuk bayi juga bermanfaat untuk kesehatan dan kecatikan sang Ibu.

F.Cara pemberian asi yang benar

 Ibu harus menyusui bayinya sesegera mungkin, pada periode 30 menit setelah bayi lahir
guna merangsang keluarnya ASI.

 Pada waktu pertama menyusui, bayi disusui selama 5 kurang lebih menit pada masing-
masing buah dada, setelah itu jangka waktu menyusui dapat diperpanjang sampai sekitar
15 menit pada masing-masing payudara.

 Sebelum menyusui sebaiknya ibu mencuci tangan terlebih dahulu dan putting susu
dibersihkan dengan air hangat, kemudian dilap dengan kain bersih.

 Pada waktu menyusui diusahakan agar seluruh bagian puting susu dan bagian lingkaran
di sekitar putting (areola) masuk ke mulut, ini berguna untuk:

 Menghindarkan agar putting tidak lecet.

 Menghindarkan masuknya udara bersama air susu yang dapat menyebabkan bayi muntah
setelah menyusu.

 Lama menyusui adalah sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan bayi.

 Ketika menyusui hendaknya dilakukan secara bergantian antara kedua payudara hingga
bayi tenang dan puas, biasanya sekitar 10 menit.

Cara menyusui dengan sikap duduk:

 Ibu harus duduk dengan posisi santai dan tegak


 Sebaiknya digunakan ganjal selimut atau bantal, dan bayi ditidurkan di atas topangan
tangan yang beralaskan selimut atau bantaltersebut.

 Tangan ibu di sebelah buah dada yang akan disusukan dilipat untuk menopang leher bayi,
sedang lengan dan telapak tangan digunakan untuk menopang punggung & pantat bayi.

 Usahakan perut bayi menempel pada badan ibu, telinga dan lengan bayi terletak pada satu
garis lurus.

 Tangan ibu yang sebelah lagi memegang buah dada dengan menjepit pangkal areola
dengan dua jari, telunjuk dan jari tengah, atau peganglah bagian bawah payudara dengan
keempat jari dan ibu jari diletakkan di bagian atas payudara.

 Harus dijaga agar putting sampai areola masuk ke dalam mulut bayi dan hidung bayi
tidak tertutup buah dada.

 Upayakan supaya bayi tidak tertidur sewaktu menyusu.

 Setiap kali habis menyusu, bayi ditempatkan pada bahu kiri ibu dengan menyandarkan
dada bayi pada bahu ibu sambil mengurut-urut bagian punggung bayi untuk
mengeluarkan udara (sendawa).

Cara menyusui dengan sikap berbaring:

 Ibu berbaring miring pada sebelah buah dada yang akan disusukan. Punggung ibu dapat
diganjal dengan bantal.

 Lengan ibu sebelah buah dada yang akan disusukan merapatkan bayi ke tubuh ibu dengan
jalan menopang leher, punggung dan pantat bayi.

 Tangan ibu sebelahnya membentu memasukkan putting ke dalam mulut bayi dengan
jalan menjepitnya dengan jari telunjuk dan jari tengah.

 Upayakan agar bayi dan ibu tidak tidur sewaktu menyusui. 


G.Cara menyimpan asi yang benar

 Gunakan botol atau wadah penyimpanan ASI yang bersih dan steril. Pilih botol plastik
bertutup atau kantung ASI plastik khusus (BPA free). Hindari menggunakan botol kaca
karena berisiko retak.

 Berikan label pada setiap kantung atau botol ASI. Tulis tanggal dan waktu kapan Anda
memompa dan menyimpan ASI tersebut. Gunakan pulpen atau spidol dengan tinta yang
tahan air agar tidak cepat hilang.
 Pemberian label pada setiap kantung atau botol ASI, berguna untuk mengetahui mana
ASI yang harus dipakai terlebih dahulu. Sebaiknya gunakan ASI sesuai tanggal dan
waktu sesuai urutan penyimpanan lebih dulu.
 ASI perah disimpan di dalam freezer atau lemari pendingin (kulkas). Hindari cara
menyimpan ASI dengan meletakkannya di bagian pintu lemari pendingin, karena mudah
terpapar dengan udara luar.
 Rutin lakukan pengecekan suhu lemari pendingin setidaknya selama 3 kali dalam sehari.
 Jika ASI dipompa saat di perjalanan, kantor, maupun luar rumah, sebaiknya harus selalu
dalam keadaan dingin. Pastikan suhu ASI perah tetap terjaga sampai nantinya disimpan
di freezer atau lemari pendingin di rumah.
 Selain botol, alat pompa ASI Anda juga harus bersih. Ketika sudah selesai digunakan,
bersihkan pompa tersebut dengan air hangat dan sabun, kemudian bilas dan biarkan
keringkan baru disimpan kembali.
 Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan Anda dengan sabun sebelum memompa ASI
dan menyimpannya.
 Jaga kebersihan semua benda yang bersentuhan dengan ASI untuk memperkecil
kemungkinan bakteri berkembang di dalam ASI yang disimpan tersebut.

Sesuaikan penyimpanan ASI dengan kebutuhan menyusu bayi


Cara menyimpan ASI yang benar sebaiknya dibagi ke dalam beberapa botol. Ini karena ASI
dalam satu botol yang sama tidak boleh diberikan berkali-kali kepada bayi. Oleh karena itu,
simpan ASI pada botol dalam jumlah yang sedikit saja sesuai kemampuan bayi dalam sekali
minum.

Jika dirasa kurang, Anda bisa memberikan persediaan ASI perah di botol atau plastik lainnya.
Agar tidak mubazir atau terlalu berlebih, mungkin Anda bisa memulainya dengan menyimpan
sekitar 60-120 ml ASI dalam satu botol.

Jumlah tersebut tidak mutlak, dan bisa dikurangi atau dilebihkan sesuai kebutuhan bayi. Lama-
lama, jumlah ASI ini bisa bertambah sesuai dengan kemampuan bayi dalam sekali menyusu.
eberapa tempat yang bisa digunakan untuk menyimpan ASI, yaitu:

 Suhu kamar (suhu sekitar 25 derajat Celcius). ASI bisa ditempatkan di sudut mana pun
rumah Anda, tetapi harus dalam tempat yang bersih.
 Cooler box. ASI yang baru dipompa dapat disimpan di dalam cool box bersama es batu.
 Kulkas (suhu 4 derajat Celcius atau lebih rendah).
 Freezer dengan kulkas (suhu sekitar -10 derajat Celcius).
 Freezer (suhu -18 derajat Celcius atau lebih rendah).

Melansir dari laman Mayo Clinic, semakin lama ASI disimpan, entah di kulkas
maupun freezer, akan semakin banyak vitamin C yang hilang dari ASI tersebut. Maka dari itu,
sebaiknya jangan terlalu lama menyimpan ASI setelah diperah, dan sesuaikan dengan kebutuhan
bayi. Semakin cepat ASI digunakan, semakin sering juga Anda memompa ASI. Dengan begitu,
jumlah ASI yang diproduksi oleh payudara biasanya akan semakin banyak dan lancar. Namun,
pedoman cara menyimpan ASI ini bisa berbeda untuk bayi yang lahir prematur, sedang sakit,
maupun dalam perawatan khusus di rumah sakit. Sebelumnya telah dijelaskan beberapa tempat
yang bisa dipakai sebagai penyimpanan ASI. Masing-masing tempat tersebut memiliki jangka
waktu penyimpanan ASI yang berbeda-beda.

Secara garis besarnya, berikut aturan jangka waktu cara menyimpan ASI sesuai dengan
tempatnya:

1. Suhu ruang

Suhu atau temperatur ruang yang disarankan dalam penyimpanan ASI sebaiknya berkisar pada
25 derajat Celcius. Dalam suhu tersebut ASI yang baru dipompa dapat digunakan sampai 4 jam.
Sementara bila ASI beku disimpan pada suhu ruang, sebaiknya dapat digunakan selama 1-2 jam.

2. Cooler box

Cara menyimpan ASI yang tepat menggunakan cooler box yakni dengan memasukkan banyak es
batu di dalamnya. Hal ini akan membuat ASI di dalam cooler box dapat tahan lama selama
beberapa jam, tapi tidak terlalu lama.
Itu sebabnya, Anda dianjurkan untuk menggunakan ASI yang disimpan pada cooler box dalam
kurun waktu 1 hari sejak pertama kali disimpan.

3. Lemari pendingin (kulkas)

Suhu ideal pada kulkas untuk menyimpan ASI adalah 4 derajat Celcius atau lebih rendah, tapi
sebaiknya tidak lebih dari 10 derajat Celcius. ASI baru dapat disimpan di dalam kulkas selama 5-
8 hari.

Namun, untuk memastikan kualitasnya tetap terjaga dengan baik, sebaiknya gunakan ASI tidak
lebih dari hari ketiga setelah disimpan. Sedangkan untuk ASI beku (thawing), bisa disimpan di
dalam kulkas selama sekitar 24 jam atau 1 hari.

4. Freezer  dengan kulkas

Cara menyimpan ASI di dalam freezer yang dilengkapi kulkas sebaiknya pada suhu -10 derajat
Celcius. Jika freezer dengan kulkas ini terdiri atas 2 pintu, ASI segar yang baru diperah bisa
disimpan selama kurun waktu 3-4 bulan.

Akan tetapi, bila freezer dengan kulkas hanya memiliki 1 pintu, lama waktu penyimpanan ASI
segar hanya sekitar 2 minggu. Lain lagi aturannya untuk ASI beku yang disimpan
pada freezer dengan kulkas, sebaiknya tidak dibekukan lagi.

5. Freezer

Freezer yang digunakan untuk menyimpan ASI sebaiknya bersuhu,18 derajat Celcius atau lebih
rendah. Selama disimpan di dalam freezer, ASI perah segar akan awet sampai dengan kurun
waktu 6-12 bulan. Namun, hindari membekukan kembali ASI beku dan baru dikeluarkan
dari freezer.
BAB 3
PENUTUP

A.Kesimpulan

ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik,
psikologi, sosial maupun spiritual. ASI Eksklusif merupakan makanan pertama, utama dan
terbaik bagi bayi, yang bersifat alamiah. ASI Eksklusif menurut WHO adalah pemberian ASI
saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk ataupun makanan
tambahan lain yang diberikan saat bayi baru lahir sampai berumur 6 bulan.

B.Saran

1.Sebaiknya para ibu memberikan asi eksklusif maksimal 6 bulan untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayinya

2. Sebaiknya ibu yang sedang menyusui tidak mengganti asi dengan susu formula,karena asi
memiliki kandungan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bayiku.org/menyusui-bayi/pengertian-manfaat-asi-eksklusif-bagi-bayi/

https://www.dosenpendidikan.co.id/manfaat-asi/

http://1.bp.blogspot.com/-0PM-
HcKO9Cw/UYmspjqmiDI/AAAAAAAAAdI/ddugL6o0wCo/s1600/susu-ibu.jpg

https://aimi-asi.org/layanan/lihat/apa-yang-dimaksud-dengan-asi-eksklusif-jawabannya-ada-di-
kelas-kasih-ibu

https://ulyadays.com/kandungan-asi-eksklusif/

http://selingankerja.blogspot.com/2016/02/9-keunggulan-asi-dibandingkan-dengan.html

http://dzibaby.blogspot.com/2013/05/bagaimana-cara-pemberian-asi-yang-tepat.html

Anda mungkin juga menyukai