Anda di halaman 1dari 3

1. Dapat atau bisa mengajukan gugatan ?

Subjek yang bersengketa adalah orang atau badan hukum privat da badan hukum atau
pejabat tun
Objek yang dikeluarkan adalah keputusan yang dikeluarkan oleh pejabat TUN
Kompetensi absolut ptun adalah sengketa tata usaha negara yang timbul dalam bidang
tata usaha negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat
tata usaha negara , baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya
keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku (pasal 1 angka 4 uu no 5 tahun 1986 jo uu no 9
tahun 2004). Pada kasus tersebut tidak termasuk dalam kompetensi absolut ptun.
2. Alasan – alasan untuk membuat suatu gugatan ?
Alasan – alasan yang dapat digunakan dalam gugatan Pasal 53 ayat 2 ab UU 9 Tahun
2004
1) KTUN yang digugat itu bertentangan dengan peraturan perundang – undangan
yang berlaku
2) KTUN yang digugat itu bertentangan dengas Asas – Asas Umum
Pemerintahan Yang Baik (AAUPB (UU NO 28 TAHUN 1999))
3. Macam-macam putusan pengadilan ?
Macam – macam putusan pengadilan Pasal 97 ayat 7 UU 5 tahun 1986
a. Gugatan Ditolak berarti memperkuat keputusan Badan atau Pejabat
Administrasi Negara (Pejabat TUN)
b. Gugatan Dikabulkan berarti tidak membenarkan keputusan baik Badan atau
Pejabat Administrasi Negara, seluruhnya atau sebagian dalam hal gugatan
dikabulkan, maka dalam putusan pengadilan tersebut dapat ditetapkan
kewajiban yang harus dilakukan oleh Badan atau Pejabat TUN yang
mengeluarkan KTUN ( pasal 97 ayat 8 dan 9 UU 5 Tahun 1986)
c. gugatan tidak diterima berati gugatan tidak emmenuhi syarat- syarat. (Pasal 62
ayat 1 butir B UU 5 tahun 1986)
“syarat – syarat gugatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 56 tidak
dipenuhi oleh penggugat sekalipun ia telah diberi tahu dan diperingatkan.
d. Gugatan gugur berarti apabila para pihak dan para kuasanya, kesemuanya
tidak hadir pada sidang yang telah ditentukan dan telah dipanggil secara patut
( pasal 71 UU 5 tahun 1986 ),
1) Dalam hal penggugat atau kuasanya tidak hadir di persidanan pada hari
pertama dan pada hari yang ditentukan dalam panggilan yang kedua tanpa
alasan yang dapat dipertaggungjawabkan, meskipun setiap kali dipanggil
dengan patut, gugatan dinyatakan gugur dan penggugat harus membayar
biaya perkara.
2) Dalam hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) penggugat berhak
memasukkan gugatannya sekali lagi sesudah membayar uang muka biaya
perkara
4. Elemen – elemen yang harus ada pada putusan?
Elemen – elemen yang harus ada pada putusan (pasal 109 ayat 1 butir A sampai
dengan G)
a) Kepala Keputusan yang berbunyi : “ DEMI KEADILAN BERDASARKAN
KETUHAN YANG MAHA ESA”
b) Nama, jabatan, kewarganegaraan, tempat, kediaman, atau tempat kedudukan
para pihak yang bersengketa.
c) Ringkasan gugatan dan jawaban tergugat yang jelas
d) Pertimbangan dan penilaian setiap bukti yang diajukan dan hal yang terjadi
dalam persidangan selama sengketa itu diperiksa
e) Alasan hukum yang menjadi dasar putusan
f) Amar putusan tentang sengketa dan biaya perkara
g) Hari, tanggal putusan, nama hakim yang memutus, nama panitera, serta
keterangan tentang hadir atau tidak hadirnya para pihak.
Sebagai syarat imperaktif, putusan pengadilan harus memuat Pasal 109 ayat 1
butir A – G

Pasal 109 ayat 2 “ tidak dipenuhinya salah satu ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat
1 dapat menyebakan batalnya putusan pengadilan.

5. Putusan akhir adalah putusan yang mengakhiri sengketa?


1) Putusan yang bersifat pembebanan (condemnatoir)
Misalnya ( Pasal 97 ayat 9 butir a,b,c, dan pasal 97 ayat 10 dan 11 )
2) Putusan yang bersifat pernyataan (declatoir)
Putusan yang hanya menegaskan suatu keadaan hukum yang sah
Misalnya Pasal 62 UU 5 tahun 1986 contoh gugatan tidak diterima / tidak
berdasar.
3) Putusan yang bersifat penciptaan (constitatif)
Putusan yang melenyapkan suatu keadaan hukum atau melahirkan atau
menciptakan suatu keadaan hukum yang baru
Misalnya pasal 97 ayat 9 huruf ”Pencabutan KTUN yang bersangkutan
dan menerbitkan ktun yang baru”
6. Kewajiban yang harus dilaksanakan oleh badn atau pejabat tun?
kewajiban yang harus dilakukan oleh Badan atau Pejabat TUN yang mengeluarkan
KTUN ( pasal 97 ayat 8 dan 9 UU 5 Tahun 1986)

8)dalam hal gugatan dikabulkan, maka dalam Putusan Pengadilan tersebut dapat
ditetapkan kewajiban yang harus dilakukan oleh Badan atau Pejabat TUN yang
mengeluarkan KTUN.

9)kewajiban sebagaiman dimaksud dalam ayat (8) berupa :

a) Pencabutan KTUN yang bersangkutan, atau


b) Pencabutan KTUN yang bersangkutan dan menerbitkan ktun yang baru, atau
c) Penerbitan KTUN dalam hal gugatn didasarkan pada Pasal3

Kewajiban – kewajiban tersebut dapat disertai Pasal 97 ayat 10 dan 11 UU 5 Tahun 1986
10) kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat (9) dapat disertai pembebanan ganti
rugi

11)dalam hal putusan pengadilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (8) menyangkut
kepegawaian, maka dsamping kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat (9) dan ayat
(10), dapat disertai pemberian rehabilitasi.

Anda mungkin juga menyukai