1. Pengertian Negara
utama. 15
suatu masyarakat politik yang diorganisir secara tetap, menduduki suatu daerah
tertentu dan hidup dalam batas-batas daerah tersebut, bebas dari pengawasan
negara lain, sehingga dapat bertindak sebagai badan yang merdeka di muka
bumi”. 16
Negara adalah subjek hukum internasional dalam arti yang klasik dan telah
masih ada anggapan bahwa hukum internasional itu pada hakikatnya adalah
Negara adalah subjek hukum yang paling utama, terpenting dan memiliki
14
Huala Adolf, 2002, Aspek-Aspek Negara Dalam Hukum Internasional, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, hal. 1.
15
Huala Adolf, 2003, Hukum Ekonomi Internasional, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal.
62
16
Ibid., hal. 1-2.
17
Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R. Agoes, Op.Cit., hal. 98.
14
kecakapan hukum. 18
atas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk dapat dikatakan sebagai sebuah negara
b. Wilayah tertentu.
c. Pemerintah.
d. Kedaulatan. 19
ada baiknya mengenai keempat unsur dari negara seperti yang telah disebut di atas
diuraikan yaitu:
a. Rakyat.
Dalam suatu negara mutlak harus ada rakyatnya. Rakyat yaitu
sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu perasaan dan
bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.Rakyat merupakan
unsur yang utama berdirinya suatu negara, karena rakyatlah yang
pertama memiliki kehendak untuk mendirikan negara, melindunginya
serta mempertahankan kelangsungan berdirinya negara.
b. Wilayah.
Wilayah dalam suatu negara adalah tempat bagi rakyat untuk
menjalani kehidupannya. Bagi pemerintah merupakan tempat untuk
mengatur dan menjalankan pemerintahan. Wilayah suatu negara terdiri
dari wilayah darat, laut, udara dan dasar laut dan tanah dibawahnya.
c. Pemerintahan yang berdaulat.
Pemerintahan dalam arti luas yaitu seluruh lembaga negara yang terdiri
dari lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Pemerintahan dalam
arti sempit yaitu kekuasaan eksekutif yang terdiri dari Presiden, Wakil
Presiden Dan Menteri-Menteri. Pemerintah yang berdaulat yaitu
pemerintah yang syah yang diberi wewenang oleh rakyat sebagai
pemegang kedaulatan berdasarkan undang-undang.
18
Sefriani, Op.Cit., hal. 103.
19
Boer Mauna, 2001, Hukum Internasional, Pengertian, Peranan dan Fungsi Dalam Era
Dinamika Global, Bandung: Alumni, hal. 17.
pengertian bahwa suatu daerah baru dapat dimasukkan kedalam kategori negara
apabila telah memenuhi keempat unsur, seperti yang telah diijelaskan di atas.
negara yaitu :
negara. 21
mendapat atau trust. Contoh : Indonesia dari Nederland, India, Pakistan dan
20
Shvoong.com, “Syarat Berdiri Suatu Negara”, http://id.shvoong.com/social-
sciences/education/2160638-syarat-berdiri-suatu-negara/, Diakses tanggal 28 Pebruari 2014.
21
Junaidi Syahputra, “Kedudukan GSO (Geo Stasioner Orbit) Dan Implikasinya
Terhadap Suatu Negara”, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2003, hal. 20.
menganggap dirinya negara baru dan Austira yang menganggap pula dirinya
sebagai negara baru. Negara Serikat Soviet yang menyatakan dirinya bukan
lanjutan dari kerajaan Rusia, Pendirian mana banyak ditentang oleh lain-lain
negara. 22
bahwa kesamaan titik pandang diantara para sarjana tersebut bahwa untuk suatu
eksistensi dari negara disyaratkan oleh hukum internasional, adanya suatu wilayah
tertentu dipermukaan bumi yang didiami oleh bangsa yang menjadi penduduk
tetap.
Ideologi yang dianut suatu Negara akan banyak mempengaruhi fungsi yang
harus dilaksanakan oleh Negara tersebut. Oleh karena itu, lahirlah beberapa teori
ekonomi.
Menurut paham ini konsep Negara hanyalah sebagai pemelihara dan penjaga
ketertiban serta keamanan individu dan masyarakat. Negara tidak perlu turut
campur dalam urusan di luar hal-hal yang berkaitan dengan ketertiban dan
keamanan. Dalam hal ini Negara bersifat pasif, dan baru aktif atau bertindak
22
Ibid.
23
White Lilies Nawulan, “Teori Terbentuknya Negara Serta Hubungan Negara Dan
Warga Negara”, http://yanawulan.blogspot.com/2012/03/teori-terbentuknya-negara-serta.html,
Diakses tanggal 28 Pebruari 2014.
Menurut paham ini semua alat-alat produksi harus dikuasai bersama. Negara
tiada lagi aktivitas sosial yang tidak diselenggarakan oleh negara. Semua
3. Teori Komunisme: salah satu bentuk ajaran sosialisme yang diajarkan oleh
peletak dasarnya Karl Marx, dengan bantuan Friedrich Engels, dan pertama
Hak milik perseorangan atas segala macam alat produksi dan capital dalam
tersebut, semua alat produksi dan capital dimiliki oleh Negara. Bahkan semua
benda lainnya yang tidak termasuk alat produksi dijadikan milik bersama atau
milik Negara. Menurut ajaran komunis dalam masyarakat selalu terdapat dua
Atas dasar hal tersebut, fungsi Negara menurut komunisme adalah sebagai alat
pemaksa oleh kelas pemilik alat produksi terhadap kelas lainnya sebagai
didasarkan pada anggapan bahwa secara kodrat manusia itu adalah baik dan
bijaksana.
dibentuk secara sukarela, tanpa alat-alat paksaan, tanpa polisi, dan terutama
a. Wilayah darat
b. Wilayah perairan
c. Wilayah udara.
permukiman atau kediaman dari warga negara atau penduduk negara yang
perairan yang merupakan wilayah suatu negara. Ini berarti bahwa di samping
wilayahnya ada pula bagian perairan yang berada di luar wilayahnya atau tidak
tunduk pada kedaulatan negara. Perairan seperti ini misalnya adalah laut lepas
(high sea). 25
suatu negara yaitu sungai, dimana apabila suatu sungai seluruhnya dari mata air
kehulu sampai ke hilir dan muaranya berada di bawah wilayah suatu negara, maka
sungai itu termasuk ke dalam wilayah dimana sungai itu berada. Akan tetapi ada
sungai yang tidak berada di suatu wilayah negara saja, tetapi mengalir melewati
beberapa negara. Jika suatu sungai mengalir melalui beberapa negara, maka setiap
internasional. Misalnya Sungai Rijn dan Maas di Eropa Barat, Donow di Eropa
24
Suryo Sakti Hadiwijoyo, 2011, Perbatasan Negara Dalam Dimensi Hukum
Internasional.Yogyakarta: Graha Ilmu, hal. 12.
25
Ibid. hal. 24.
26
Junaidi Syahputra,, Op.Cit, hal. 25.
pernah diterima umum dalam praktek dan juga tidak merupakan azas hukum
kebiasaan internasional”. 27
internasional tersebut.
1) Ada yang menyatakan bahwa hal itu hanya berlaku dalam waktu damai.
berbatas dengan sungai dalam perkara River Order Cas (P.C.I.J. 1929).
3) Kebebasan melayari sungai tidak terbatas, namun setiap negara takluk pada
dilalui sungai. 28
b lah yang paling baik, dengan demikian negara-negara yang berada di bagian
hulu sungai itu tidak terhalang untuk menuju atau mencapai lautan. Hal ini juga
dikatakan oleh Starke sebagaimana dikutip oleh Huala Adolf, bahwa pandangan
kelompok kedualah yang dapat diterima dan masuk akal. Alasannya, yaitu bahwa
27
Ibid, hal. 26.
28
Ibid.
dan dalam Konvensi 1922 Statuta Definitif Danube disetujui serta dibentuk dua
sungai Danube.
dasar-dasar umum yang berlaku untuk perairan teritorial. Selat yang lebarnya
kurang dari 6 mil adalah teritorial, dan apabila selat itu memisahkan dua negara
maka garis pemisah terletak di tengah-tengah selat tersebut. Apabila lebar dari
selat itu lebih 6 mil maka aturan yang dipakai adalah aturan-aturan untuk laut
terbuka
Dalam hal ini ada pengecualian yaitu Selat Juan de Fuka yang mempunyai
lebar kira-kira 15 mil dianggap sebagai daerah teritorial, dan selain ini
perang asing. Selat yang menghubungkan dua bagian lautan adalah perairan
menghubungkan laut lepas dengan teluk teritorial, contoh : Selat Juan De Fuca
29
Huala Adolf, Op.Cit., hal. 143.
maritim asing. Azas umum yang disetujui dalam konvensi itu ialah bahwa
kebebasan pelayaran diperkenankan bagi semua kapal niaga baik diwaktu damai
maupun di waktu perang, dan harus tunduk atas hak-hak Turki untuk melarang
danau yang terletak dalam batas-batas wilayah suatu negara adalah merupakan
Wilayah perairan yang lain adalah teluk, dimana keadaan hukum dari pada
teluk ini sejak lama telah menjadi persoalan. Sejak dahulu kala Inggeris menuntut
terhitung dari tanjung sampai tanjung. Tuntutan ini akhirnya dilepaskan. Pendapat
sekarang adalah bahwa teluk dapat dipandang sebagai perairan teritorial. Artinya
seluruh pantainya sedang lebarnya tempat masuk tidak melebihi sesuatu angka.
jika ini lebih dari 6 mil maka ada aliran yang mengatakan bahwa teluk itu adalah
perairan teritorial jika pintu masuk dapat dikuasai oleh meriam-meriam yang
ditempatkan di kanan kirinya, pendapat ini sudah tentu tidak dapat diterima.
juga oleh Komisi ke II dari Konfrensi Kodifikasi (1930). Jika lebarnya lebih dari
10 mil, tetapi dimukanya ada pulau-pulau sehingga jarak antara pulau-pulau dan
pantai tidak melebihi 10 mil maka teluk itu dianggap juga perairan teritorial.
30
Supardan's Blog, “Hukum Laut Internasional dan Perkembangannya”, Melalui
http://supardanmansyur.blogspot.com/2011/09/hukum-laut-internasional-dan.html, Diakses
tanggal 28 Pebruari 2014.
teluk-teluk historis yaitu teluk-teluk yang sudah sejak lama dianggap sebagai
wilayah teritorial dari suatu negara dan diakui oleh negara-negara lainnya.
merupakan wilayah perairan suatu negara, wilayah ini disebut dengan laut
teritorial yaitu daerah laut dengan luas yang tertentu dan berbatasan langsung
dengan daratan.
jarak 3 mil di hitung dari garis pantai menjadi wilayah teritorialnya. Jarak 3 mil
ini berasal dari sarjana hukum internasional bahwa negara-negara pantai hanya
Pendapat ini sekarang tidak diikuti lagi oleh banyak negara disebabkan
mengkalim jarak 12 mil dan ini diakui oleh Konvensi Hukum Laut III Tahun 1982
yang dalam Pasal 3 dari Konvensi tersebut menyatakan bahwa setiap negara
berhak untuk menetapkan lebar laut teritorialnya sampai suatu batas yang tidak
melebihi 12 mil.
Apabila kita perhatikan redaksi Pasal 3 ini maka terlihatlah bahwa pasal
ini bukanlah bermaksud menetapkan batas laut teritorial yaitu 12 mil atau kurang
terdapat kepastian hukum mengenai lebar laut teritorial ini sehingga telah
dari suatu negara tanah yang berada dibawah laut yaitu Continental Shelf
(landasan benua). Yang dimaksud dengan Continental Shelf ini adalah lanjutan
dari daerah Continental dibawah laut sampai pinggir Continental plateau. Karena
batas ini tidak sama di bawah permukaan air maka umumnya dalamnya diambil
Mengenai batas dari Continental Shelf ini oleh konvensi laut yang ke 3
telah ditetapkan bahwa Continental Shelf tidak lagi diukur berdasarkan kedalaman
yaitu 200 mil seperti yang diatur oleh Konvensi Hukum Laut II tahun 1954, akan
tetapi diukur sejauh 200 mil dan boleh jauh lagi akan tetapi tidak boleh melebihi
batas 350 mil (Pasal 76 ayat 6). Dengan demikian pengukurannya tidak lagi
dikemukakan diatas, maka secara yuridis laut dapat dilihat secara horizontal dan
secara vertikal. Jika laut dilihat secara horizontal, yaitu dengan menganalisa dari
darat secara mendatar sampai ketengah laut, maka kedudukan dari hukum laut
wilayah (teritorial Seas), dan laut bebas (high seas). Sebaliknya jika laut tersebut
segi: udaranya (air space), airnya (water colomn) dan daerah dasar laut dan tanah
suatu negara dan hubungannya dengan batas-batas serta yuridiksi suatu negara
Sedangkan laut wilayah adalah lajur laut yang terletak disebelah luar dari perairan
pedalaman.
Wilayah udara suatu negara adalah ruang udara yang ada di atas wilayah
daratan, wilayah laut pedalaman, laut teritorial dan juga wilayah laut negara
adalah sampai ketinggian tidak terbatas (cujus est olum eust ad coelum). Prinsip
sampai ketinggian tidak terbatas ini sudah tidak dapat dipertahankan lagi seiring
angkasa. Peluncuran pesawat ruang angkasa yang melintasi ruang udara suatu
negara tidak pernah minta izin dari negara yang bersangkutan demikian pula
berlaku hukum dari negar yang memiliki kapal atau daerah perwakilan diplomatik
31
Sefriani, Op.Cit, hal. 224.
Seperti telah diuraikan diatas yang termasuk wilayah suatu negara terdiri
dari wilayah darat, wilayah perairan dan wilayah udara. Walaupun demikian
tindakan semua negara memiliki ketiga unsur tersebut, misalnya ada negara yang
Wilayah selain berfungsi sebagai unsur yang essensial dari suatu negara,
juga dapat berfungsi sebagai tapal batas dengan negara lain. Tapal batas ini
suatu kedalam rejin-rejin hukum yang berbeda maka unsur terpenting dalam
menentukan tapal batas adalah kepastian hukum. Kepastian hukum ini memcakup
dua hal yakni peraturannya serta kedudukan fisik dari pada tapal batas tersebut
32
Junaidi Syahputra, Op.Cit, hal. 34.
Keragu-raguan terhadap suatu tapal batas dapat terjadi karena dua hal
yaitu tidak tegangnya isi perjanjian yang dengan kenyataan dilapangan, ini dapat
wilayah, baik itu wilayah negara, maupun wilayah yang cakupannya lebih sempit.
perbatasannya 33.
menjadi 2 (dua), yaitu boundaries dan frontier. Kedua definisi ini mempunyai arti
dan makna yang berbeda meskipun keduanya saling melengkapi dan mempunyai
nilai yang strategis bagi kedaulatan wilayah negara. Perbatasan disebut frontier
karena posisinya yang terletak di depan (front) atau di belakang (hinterland) dari
suatu negara. 34
internasional ada dikenal dalam dua bentuk perbatasan yaitu perbatasan “alam”
dan perbatasan buatan. Yang dimaksud dengan perbatasan alam ialah terdiri
dari pegunungan-pegunungan, sungai, pantai, hutan, danau dan gurun pasir. dalam
arti politis “perbatasan alam” luas maknanya yaitu sebagai garis yang ditentukan
33
Suryo Sakti Hadiwijoyo, 2011, Perbatasan Negara Dalam Dimensi Hukum
Internasional.Yogyakarta: Graha Ilmu, hal. 68.
34
Ibid., hal. 63.
sengaja untuk menunjukkan garis perbatasan yang imaginer atau dengan garis
yang membagi suatu negara dengan negara lain, misalnya garis batas itu sungai
dalam Traktat perdamaian 1919-1920 telah ditentukan bahwa wilayah itu tidak
dapat dilayari, maka garis perbatasan terletak ditengah sungai atau pada
pembengkokan utama sungai jika bengkokan itu meliputi kedua tepi sungai.
Namun sebaliknya jika sungai dapat dilayari, maka garis perbatasan terletak pada
garis tengah dari saluran yang paling dalam yang dapat dilayari, secara teknis
disebut Thalweg. Thalweg secara linguistik berasal dari bahasa Jerman, Thal
berarti lembah atau valley sedang weg berarti jalan, sedang Thalweg kurang lebih
perjanjian perbatasan antara Belanda dan Inggeris pada tahun 1895 di daratan
Irian yang telah dipertegas oleh perjanjian perbetasan Indonesia – Papua New
Guinea pada tahun 1973, yang melibatkan sungai Fli. Dalam perjanjian 1895
disebutkan From that point the water way (Thalweg) of the fly river forms the
boundary. Menurut perjanjian tahun 1973 “ to the point of the most : northerly
inter section with the waterway (Thalweg) the fly river. Kemudian kaedah hukum
dengan Canada pada tahun 1908 yang melibatkan Sungai St, Croix. Perjanjian
35
Junaidi Syahputra, Op.Cit., hal. 35.
bergantung pada bentuk dan penggunaan danau dan perairan itu. Dan penggunaan
danau dan perairan itu. Dan pada umumnya garis tengah menjadi garis perbatasan.
garis yang membatasi kedua negara itu adalah tanda-tanda berupa pancang-
pancang.
keadaan tapal batas yang tidak jelas yang diakibatkan peninggalan pemerintah
kolonial. Misalnya sengketa perbatasan India dan RRC terjadi karena yang
tersebut belakangan tidak menerima garis MC. Mahon yang ditetapkan dalam
perjanjian SIMLA sebagai penyelesaian final. USSR dan RRC bersengketa karena
tidak ada kesepakatan tentang batas alam yang ditetapkan (Sungai Ussuri).
Selain itu apabila suatu negara mempunyai wilayah laut bagaimana cara
dikemukakan bahwa kedudukan hukum dari wilayah laut tersebut dapat dibagi
menjadi perairan pedalaman (internal waters), laut wilayah (teritorial seas) dan
36
Ibid., hal. 36.
sungai, teluk-teluk. Untuk menentukan tapal batas wilayah suatu negara adalah
garis tengahnya, dan mengenai laut wilayahnya adalah di dalam Konvensi Jenewa
1958 tidak ditetapkan berapa lebar laut wilayah dari suatu negara. Tetapi ada
ketentaun pasal dari kovensi itu, laut wilayah ini dapat diukur dari garis air rendah
di sepanjang pantai ataupun dari garis-garis dasar yang lurus (straight baseline)
Sementara itu dengan telah disetujuinya Konvensi Hukum Laut III Tahun
hukum laut konvensi inilah yang dipergunakan, dimana untuk mengatur garis
a. Dengan normal baseline yang diatur dalam Pasal 5 yaitu lebar laut teritorial itu
b. Dengan cara straight baseline yang diatur dalam Pasal 7 yaitu garis pangkal
lurus yang menghubungkan dua titik dari ujung ke ujung, sebagai cara
2. Suksesi Negara
latar belakang yaitu adanya perubahan baik secara keseluruhan atau sebagian
Suksesi negara ini berawal dari adanya kondisi perubahan pada negara yang
dengan Harta Benda, Arsip-Arsip dan Utang-Utang negara tanggal 7 April 1983,
wilayah itu”. 38
permasalahan internal. Secara garis besar pengertian Suksesi negara dan suksesi
Pemerintahan tidak jauh berbeda, hanya saja suksesi Pemerintahan, terjadi melaui
kendali pemerintahan.
a. Sampai sejauh mana hak-hak dan kewajiban negara atau pemerintahan yang
b. Sampai sejauh mana Negara atau Pemerintahan yang diserahi seluruh atau
kewajiban-kewajiban demikian.
a. Tanpa kekerasan. Dalam hal ini yang terjadi adalah perubahan wilayah secara
37
The Angga Fantasy, Op.Cit.
38
Ibid.
berdiri sendiri.
yang dibuat oleh negara pendahulu dan eksistensi berlakunya perjanjian antara
3. Nasionalitas;
4. Segala sesuatu yang berkaitan dengan hak milik, termasuk dana negara dan
arsip negara;
implikasi dari terjadinya suksesi negara adalah mengenai sejauh mana keterikatan
negara pengganti pada perjanjian internasional maupun kontrak yang dibuat oleh
39
El Hikmah.com, “Timor Gap Treaty 1989 dan Implikasinya bagi Timor Timur”,
http://hanunghisbullahhamda.blogspot.com/2011/04/timor-gap-treaty-1989-dan-
implikasinya.html, Diakses tanggal 29 Pebruari 2014.
negara sendiri, seperti konsesi untuk tambang atau kereta api pada umumnya
pemilik konsesi. 40
konvensi.
balik dua negara. Dengan kata lain, perjanjian atau kontrak politik yang telah
dibuat oleh negara lama dengan negara lain tidak beralih kepada negara baru
40
Ibid.
baru.
2. Menurut konvensi Wina 1978 tentang suksesi negara; bahwa pada prinsipnya
pemisahan tidak merubah tapal batas dan status teritorial lainnya. Sebaliknya
solusi kepada negara baru untuk tidak terikat pada konvensi-konvensi tersebut.
menghendakinya. 41
sebelum merdeka bernama Timor Timur, adalah sebuah negara kecil di sebelah
41
Ibid.
Timor Barat. 42
Timor Leste dulu adalah salah satu provinsi di Indonesia, Timor Leste
secara resmi merdeka pada tanggal 20 Mei 2002. Sebelumnya bernama Provinsi
Timor Timur, ketika menjadi anggota PBB, mereka memutuskan untuk memakai
2. 1902: Pembagian Timor antara kaum Portugis dan Belanda secara definitif
5. 1976 - 1980: Perang saudara; konon sekitar 100.000 - 250.000 orang tewas
Habibie
10. 2006: Sepertiga mantan tentara nasional Timor Leste memberontak menuntut
42
Wikipedia Indonesia, “Timor Leste”, http://id.wikipedia.org/wiki/Timor_Leste, Diakses
tanggal 28 Pebruari 2014..
dipilih secara langsung dengan masa bakti selama 5 tahun. Meskipun fungsinya
Menteri dipilih dari pemilihan multi partai dan diangkat/ditunjuk dari partai
Parlemen Timor Leste hanya terdiri dari satu kamar saja dan disebut
Parlamento Nacional. Anggotanya dipilih untuk masa jabatan selama lima tahun.
Jumlah kursi di parlemen antara 52 dan 65 tetapi saat ini berjumlah 65. Undang-
43
Ibid.