Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA


DENGAN BALITA

Mata Kuliah:
Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh :

Putri Puji Pangestuti


( 20171420146007 )

PRODI S1 KEPERAWATAN SEMESTER 6

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAHRUL ‘ULUM


Tahun Pelajaran 2019/2020
Jl. KH. Abd. WahabChasbullah Gg.IV Tambakberas
Jombang
Telp/Fax (0321) 876040-081357452623

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayat, dan
anugerah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini berjudul Konsep Asuhan Keperawatan Kritis Keluarga Pada


Pasien Dengan Balita, tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk
membantu di dalam mengetahui tentang Konsep Asuhan Keperawatan Kritis
Keluarga Pada Pasien Dengan Balita. Dan kami ucapkan terima kasih kepada
Dosen Ns.Suci Nurjanah, M.Kep yang telah membimbing dan memberikan tugas
ini.

Selain itu, penulisan makalah ini tak terlepas pula dengan tugas mata
kuliah Keperawatan Keluarga. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun.

Jombang, 10 April 2020

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………..……....i

Daftar Isi………………………………………………………..............................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang…….…………………………….…………........................3

1.2. Rumusan Masalah.......................……………...………..............................4

1.3. .Tujuan.......…….……………………..........................................................4

BAB 2 TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Balita…...........................................................................................5

2.2. Konsep Perkembangan.................................................................................5

2.3. Tahap perkembangan keluarga dengan BALITA………............................8

2.4. Bimbingan Selama Fase Toddler dan Pre School (BALITA) ...................10

BAB 3 PROSES ASUHAN KEPERAWATAN

3.1. Pengkajian………………………………………………………………..14

3.2. Masalah Pada Balita……………………………………………………..14

3.3. Diagnosa…………………………………………………………………21

3.4. Intervensi…………………………………………………………………21

BAB 4 PENUTUP

4.1. Kesimpulan……………………………………………………………....22

4.2. Saran………………………………………………………………….......22

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga membentuk unit dasar dari masyarakat kita, maka lembaga
sosial yang paling banyak memiliki efek-efek yang paling menonjol tehadap
anggotanya. Unit dasar ini memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap
perkembengan seorang individu yang dapat menetukan berhasil-tidaknya
kehidupan individu tersebut. Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan
dasar fisik, pribadi dan sosial. Keluarga harus berfungsi menjadi perantara
bagi tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan dari semua individu yang ada
dalam unit tersebut.
Sebuah keluarga diharapkan dapat bertanggungjawab untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan dari orang tua dan anak-anak, ini menjadi satu tugas
yang sulit karena harus memprioritaskan kebutuhan individu yang beraneka
ragam pada saat tertentu. Di lain pihak, masyarakat mengharapkan setiap
anggotanya memenuhi kewajiban-kewajibannya dan tuntutannya. Sebab itu
keluarga harus menjadi perantara bagi kebutuhan dan tuntutan dari anggota
keluarganya dengan kebutuhan dan tuntutan dari masyarakat.
Dalam suatu keluarga tentunya terdapat orang dewasa dan anak-anak.
Di dunia yang semakin modern ini, yang kita kenal dengan era post modern,
ada begitu banyak tantangan yang harus dihadapi oleh setiap individu dan
keluarga. Apalagi bicara soal kesehatan. Kesehatan sangat penting bagi
kelangsungan hidup keluarga, termasuk kesehatan anak-anak, terutama anak-
anak yang berusia 5 tahun ke bawah. Di usia ini anak-anak rentan dengan sakit
penyakit, karena itu orang tua perlu ekstra waspada dengan situasi dan kondisi
anak-anaknya.
Untuk itu pada kesempatan ini, akan dibahas mengenai asuhan
keperawatan keluarga dengan BALITA. Didalamnya juga dapat melibatkan
perawat untuk melaksanakan proses keperawatan, guna membantu dan
membimbing keluarga menjadi keluarga yang mandiri dalam mengatasi
4

masalah-masalah kesehatan berkaitan dengan anak yang berusia di bawah lima


tahun (BALITA).

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana Konsep Asuhan Keperawatan Kritis Keluarga Pada Pasien
Dengan Balita

1.3 Tujuan
1.      Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari makalah ini adalah Untuk Mengetahui dan
Memahami Konsep Asuhan Keperawatan Kritis Keluarga Pada Pasien
Dengan Balita
2.      Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari makalah ini antara lain adalah :
1. Untuk mengetahui Definisi Balita
2. Untuk mengetahui Konsep Perkembangan
3. Untuk mengetahui Tahap perkembangan keluarga dengan BALITA
4. Bimbingan Selama Fase Toddler dan Pre School (BALITA)
5. Untuk mengetahui Proses Keperawatan Keluarga pada Keluarga
Dengan Balita
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1. Definisi Balita

Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun
atau lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun
(Muaris.H, 2006).
Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY (2010) Balita adalah istilah
umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Saat
usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan
kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan. Perkembangan
berbicara dan berjalan sudah bertambah baik namun kemampuan lain masih
terbatas.
Pada usia Toddler dan prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan
yang menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan
emosional. Anak usia toddler dan prasekolah ini sedang dalam proses awal
pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang dulunya tidak ada, sekarang
muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yang rentan berbagai
penyakit yang akan mudah menyerang anak usia ini dan menimbulkan
masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang jika kondisi kesehatan
anak tidak ditangani secara baik oleh para praktisi kesehatan yang juga
usaha-usaha pencegahan adalah usaha yang tetap paling baik dilakukan.

2.2. Konsep Perkembangan


1. Konsep Dasar
    Periode Eraly Childhood yaitu sejak umur 1 tahun sampai dengan 6 
    tahun dibagi atas :
    a. Toddler : umur 1 /sd 3 tahun
    b. Preschool : umur 3 s/d 6 tahun
2. Perkembangan Fungsi Mental dan personality
    a. Fase oral (0-1 tahun)
    Positif
    - Memberikan kepuasan/kesenangan
    - Menghisap, menelan, memainkan bibir
    - Makan kenyang, tidur

    Negatif
    - Mengigit, mengeluarkan air liur
    - Marah, menangis.

    b. Fase anal (1-3 tahun)


    Dengan tubuh memberi kepuasan berkisar sekitar anus
    Positif :
    - BAB/BAK dan senang melakukannya sendiri
    Negatif :
    - Anak akan menahan dan mempermainkannya

    c. Fase phalic (3-6 tahun)


    - Memegang genetalia
    - Oedipus complex
    Positif :
    - Egosentris : sosial interaksi
    - Mempertahankan keinginanya.

3. Perkembangan Psikosial (Ericson)


    a. Percaya vs tidak percaya (0-1 tahun)
    - Semua kebutuhan mutlak tergantung pada orang lain
    - Rasa aman dan percaya mutlak pada lingkungan
    b. Otonomi vs rasa malu-malu/ragu-ragu (1-3 tahun)
     - Alat gerak dan rasa, telah matang
     - Perkembangan otonomi berfokus pada peningkatan kemampuan  
        mengontrol tubuhnya, diri dan lingkungan.
     - Menyadari bahwa ia dapat menggunakan kekuatannya untuk bergerak  
       dan membuat sesuatu sesuai dengan keinginannya.
    c. Inisiatif vs rasa bersalah (3-6 tahun)
    - Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan
    - Rasa inisiatif mulai menguasai anak
    - Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas
    - Kemampuan anak berbahasa meningkat
    - Rasa kecewa dan bersalah.

4. Perkembangan Kongnitif (Piaget)


    a. Sensori motorik (lahir – 2 tahun
    - Menggunakan sistem pengindera, motorik dan benda-benda untuk
       mengenal lingkungan.
    b. Pre operasional (2-7 tahun)
    - Anak mampu menggunakan simbol kata-kata, mengingat masa lalu,
      sekarang dan yang akan datang.

5. Pertumbuhan dan Perkembangan Usia Toddler


    - Masa mengeksplorasi lingkungan
    - Tugas tahap ini sukses membutuhkan trust pada saat bayi dan       
       bimbingan orang tua.

6. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pra Sekolah (3-5 Tahun)


    - Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin
       besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya.
    - Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri : mandi, makan,
      minum, mengosok gigi, BAB dan BAK, dll.
2.3 Tahap perkembangan keluarga dengan BALITA

1.         Tahap Keluarga dengan Childbearing/melahirkan:


1) Dimulai dengan kelahiran s/d umur 30 bln
2) Orang tua menjalankan peran baru
3) Peran ini awalnya sulit karena :
a) Perasaan ketidakadekuatan menjadi orang tua baru
b) Kurangnya bantuan dari keluarga
c) Nasehat yang menimbulkan konflik
d) Tidur kurang karena anak rewel

       Faktor yang menyulitkan (Bradt 1988) :


1) Banyaknya wanita yang bekerja
2) Naiknya angka perceraian dan masalah perkawinan
3) Penggunaan alat kontrasepsi dan aborsi yang sudah lazim
4) Meningkatnya biaya perawatan anak

       Masalah yang sering terjadi :


1) Kesulitan dalam perawatan anak
2) Suami merasa diabaikan
3) Terdapat peningkatan perselisihan
4) Interupsi dalam jadwal yang terus menerus
5) Kehidupan sosial dan seksual terganggu

       Tugas perkembangan keluarga dengan tahap Childbearing/ melahirkan :


1) Membentuk keluarga muda yang bahagia
2) Penyesuaian tugas baru
3) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
4) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar/teman
5) Mendidik anak berdasar agama
Masalah kesehatan pada keluarga dengan Childbearing :
1) Perawatan bayi yang baik
2) Imunisasi
3) KB
4) Penyakit infeksi
5) Masalah transisi pada orangtua
6) Sibling rivalry
7) Tempertantrum
8) Negativisme
9) Tumbuh kembang

2.      Tahap Keluarga dengan Anak Pra Sekolah


1) Anak I berumur 2,5 th s/d 5 th
2) Keluarga menjadi majemuk
3) Kesibukan orangtua meningkat
4) Kelompok bermain sangat membantu dalam perkembangan anak

Tumbuh Kembang Balita


 Toddler (1-3)
 Biologis ( ↑ BB, TB)
 Motorik (berjalan, lari,memegang benda)
 Psikososial : otonomi vs ragu – ragu negativism dari otonomi →
tempertantrum, Sibling
 Kognitif : prekonseptual, egosentris
 Psikoseksual : fase anal; toilet training
 Sosial : bermain, ↑ sosialisasi
Pra sekolah (3 – 5 tahun)
• Biologis : pertumbuhan fisik lambat
• Motorik : menulis, memakai/melepas baju
• Psikososial : Inisiatif vs rasa bersalah bereksperimen, sosialisasi > luas,
meniru
• Kognitif : prekonseptual, intuitive
• Psikoseksual : oedipal, elektra kompleks
• Sosial : berdiskusi dengan orangtua

Tugas perkembangan keluarga tahap  Keluarga dengan Anak Pra


Sekolah :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
2) Membantu anak untuk sosialisasi
3) Beradaptasi dengan anak ke 2
4) Pembagian waktu untuk individu, pasangan, keluarga
5) Pembagian tanggungjawab anggota keluarga
6) Merencanakan kegiatan untuk stimulasi tumbang anak

Masalah kesehatan pada keluarga dengan anak pra sekolah :


1) Masalah kesehatan fisik pada anak ; sakit, jatuh
2) Kes psikososial : hubungan perkawinan
3) Persaingan kakak – adik
4) Masalah komunikasi keluarga
5) Masalah pengasuhan anak,

2.4 Bimbingan Selama Fase Toddler dan Pre School (BALITA)

BIMBINGAN SELAMA FASE BIMBINGAN SELAMA FASE


TODDLER PRE- SCHOOL
        Usia 12 – 18 Bulan                        Usia 3 Tahun
−Persiapkan ortu adanya perubahan −Persiapkan orang tua untuk
tingkah laku pada masa toddler, peningkatan ketertarikan anak
terutama negativisme dan dalam hubungan yang lebih luas.
ritualisme. −Anjurkan untuk mendaftarkan
−Hitung kalori makanan yang biasa anak ke TK.
diberikan pada anak dan −Tekankan tentang pentingnya
berangsur-angsur hentikan pengaturan waktu,
makanan dari botol dan tingkatkan −Anjurkan orangtua untuk
makanan dalam bentuk yang menawarkan pilihan-pilihan ketika
padat. anak sedang ragu/bimbang.
−Kaji pola tidur dan kebiasaan −Perubahan pada usia 3 ½ tahun :
sebelum tidur, botol/dot adalah anak akan menjadi kurang
penyebab utama carries pada gigi koordinasi (antatorik dan emosi),
anak. gelisah dan menunjukkan
−Apakah ada penundaan pada waktu perubahan tingkah laku seperti
tidur. bicara gagap.
−Persiapkan orangtua tentang −Orang tua harus memberikan
kemungki nan bahaya dalam perhatian yang extra sebagai
rumah seperti keracunan atau refleksi dari kegelisahan emosi
terjatuh. anak dan rasa takut anak
−Tekankan tentang pentingnya kehilangan kasih sayang orang
orang tua saling berkomunikasi tua.
(briefing). −Ingatkan orang tua tentang
−Bicarakan mengenai keseimbangan yang telah dicapai
permainanpermai pada usia 3 tahun akan berubah
nan baru yang dapat menjadi tingkah laku yang agresif
digunakan untuk meningkatkan pada usia 4 tahun.
kemampuan motorik, bahasa, −Antisipasi tentang adanya
kognitif dan sosial. perubahan nafsu makan, seleksi
−Tekankan perlunya untuk makanan anak.
memeriksakan gigi anak, −Tekankan tentang perlunya
bagaimana tipe gigi, kebersihan perlindungan dan pendidikan
gigi, kebiasaan makan yang untuk mencegah cedera.
mendukung terjadinya carries pada
gigi. Usia 4 Tahun
−Tekankan tentang pentingnya −Persiapakan pada tingkah laku
mengkonsumsi suplemen yang anak yang lebih agresif, termasuk
mengandung fluorida. aktivitas motorik dan penggunaan
Usia 18 – 24 Bulan bahasa-bahasa yang
−Tekankan tentang pentingnya mengejutkan.
teman sebaya dalam bermain. −Bersikap menentang terhadap
−Persiapkan untuk datangnya adik orangtua
baru (sibling), tekankan tentang −Explorasi perasaan ortu
pentingnya menyiapkan anak berkenaan dengan tingkah laku
untuk pengalaman baru. anak.
−Bicarakan tentang berbagai −Masukkan anak ke TK
metode untuk mendisiplinan anak, −Persiapan untuk peningkatan
keefektifan metode tersebut dan keinginan tahuan anak tentang
eksplorasi keadaan orangtua sex.
tentang negatisme pada anak; −Tekankan tentang pentingnya
tekankan bahwa negatifisme menanamkan disiplin pada anak.
merupakan aspek penting dalam −Anjurkan untuk belajar berenang
pengembangan diri dan jika belum dilakukan pada usia
kemandirian anak. sebelumnya.
−Bicarakan tentang tanda-tanda −Adanya mimpi buruk; beritahu
kesiapan anak utnuk melakukan orangtua bahwa anak, sering anak
toliet training, tekankan tentang terbangun karena adanya mimpi
pentingnya menunggu kesiapan yang menakutkan.
fisik dan piskologis anak, bicarakan −Tenangkan Ibu, bahwa masa
tentang kemungkinan timbulnya yang
rasa takut anak, seperti terhadap tenang pada anak dimulai pada
gelap dan suara-suara tertentu. usia 5 tahun.
−Kaji kemampuan anak untuk
berpisah dengan orangtua dan
kemampuan menghadapi situasi
yang tidak familiar dengannya. Usia 5 Tahun
−Beri kesempatan pada orantua −Masa tenang pada usia 5 tahun
untuk mengucapkan perasaannya, −Siapkan anak untuk memasuki
keletihan, frustasi dan lingkungan sekolah.
kemarahannya. −Pastikan kelengkapan
immunisasi
sebelum memasuki sekolah.

Usia 24 – 36 Bulan
−Bicarakan pentingnya peniruan
pada anak dan perlunya
melibatkan anak dalam berbagai
aktifitas.
−Bicarakan tentang pendekatan
yang dilakukan untuk toilet
training dan harapan-harapan
yang realistik.
−Tekankan keunikan proses berfikir
pada toddler, terutama bahasa
yang digunakan, pemahaman yang
kurang tentang waktu dan
ketidakmampuan melihat peristiwa
dari perspektif orang lain.
−Tekankan untuk menanamkan
kedisiplinan secara kongkrit.

BAB 3
PROSES ASUHAN KEPERAWATAN

3.1. Proses Keperawatan Keluarga Dengan Balita


1.    Pengkajian
a.    Pengkajian pada keluarga :
-          Identitas : nama KK, alamat, pekerjaan
-          Riwayat dan tahap perkembangan
-          Lingkungan : rumah, lingkungan, sistem sosial
-          Struktur keluarga : komunikasi, peran anggota
-          Fungsi Keluarga
-          Penyebab masalah keluarga dan koping
-          Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
b.   Pengkajian pada balita:
-          Identitas anak
-          Riwayat kehamilan, persalinan
-          Riwayat kesehatan bayi
-          Pertumbuhan dan perkembangan
-          Pemeriksaan fisik
-          Berapa lama waktu bersama orangtua
-          Siapa pengasuh anak

3.2 Masalah-Masalah Kesehatan Yang Timbul Pada Anak Usia Toddler dan
Pre-School (BALITA)

No MASALAH / MANAJEMEN PERTIMBANGAN


PENYAKIT TERAUPETIK KEPERAWATAN
DAN KOMPLIKASI
1. Diare Komplikasi : ➣ Memberikan
(Gastroenterologi) ➣ Dehidrasi cairan
agen pembuka : ➣ Renjatan ➣ Diatelik
Bakteri dan virus. hipovelemik (pemberian
Sumber : ➣ Hypocalanta makanan)
Makanan basi, ➣ Intoleransi laktosa
beracun, alergi sekunder
terhadap makanan ➣ Kejang
Masa Inkubasi : ➣ Malnutrisi energi
Bayi : BAB ≥3x / 24 protein.
jam Obat:
Anak : BAB ≥3x / 24 ➣ Anti sekresi
jam ➣ Anti spasmolitik
Manifestasi Klinis : ➣ Pengeras tinja
Bayi dan anak menjadi ➣ Anti biotika
cenggeng, gelisah,
suhu tubuh meninggi
cair dan mungkin
disertai dengan lendir
atau darah.
2. Variacela (cacar air) Kekhususan : ➣ Lakukan isolasi
Agen pembawa : Biasanya tidak ada, ketat dirumah
Variacell Zooster agent sakit.
Sumber : anti viral (ocyclovir) ➣ Isolasi anak
Sekresi primer saluran untuk dirumah sampai
pernafasan dan organ resiko tinggi anak vesikel mengering
terinfeksi, pada terinfeksi, Varicella (biasanya 1
tingkatan lesi kulit Zooster immunoglobin mingus etelah
yang lebih rendah. (VZIG) setelah terinfeksi) dan
Transmisi : pembukaan isolasi anak yang
Kontak langsung pada anak yang beresiko tinggi
terkonta minasi oleh beresiko terinfeksi.
objek penular an. tinggi. ➣ Beri perawatan
Masa Inkubasi : Obat : kulit; mandi dan
2 – 3 minggu Diphenhidramin berganti pakaian
biasanya hydrokhlorida atau anti setiap hari, beri
13- 17 hari. histamin untuk olesan lotion;
Masa Penularan : menghilangkan gatak ; calamine; potong
Biasanya 1 hari perawat an kulit untuk dan bersihkan
setelah erupsi lesi mencegah infeksi kuku.
(masa awal) sampai 6 bakteri ➣ Mengurangi
hari setelah banyak kedua. gatalgatal.
muncul vesikel ketika Komplikasi : ➣ Hindari mengupas
kerak kulit terbentuk. ➣ Infeksi pada tahap kulit kerak yang
Manifestasi Klinis : kedua (bisu, selulitis, menggosok dan
Tahap Awal : pneumoni,sepsis). membuat iritasi.
Demam ringan, ➣ Enchepalitis
malaise, anorexia, ➣ Varicella Pneumoni
pertama kali 24 jam, ➣ Peredaran Varicella
ruam dan gatal sekali, (perdarahan kecil pada
mulai muncul makula, vesikel dan ptekia pada
dengan cepat kulit).
berkembang menjadi ➣ Kronik atau
papula dan menjadi transsient
vesikel (dikelilingi oleh trombositopenia.
dasar eritematosus
menjadi
gelembung,mudah
pecah dan membentuk
(kerak). Ketiga
tahapan (Papula,
vesikel dan kerak
kulit) hadir dalam
tingkatan berbeda
dalam waktu yang
sama.
Distribusi :
Sentrifetal, menyebar
ke wajah dan tubuh
tapi jarang pada
tungkai dan lengan.
Gejala :
Elevasi suhu dari
limfade nopaty, iritasi
dari gatal-gatal.
3. Difhteria ➣ Antitoksin (biasanya ➣ Lakukan isolasi
Manifestasi Klinis : melalui intravena ketat di rumah
Bervariasi menurut diawali dengan test sakit.
lokasi anatomi kulit dan konjungtiva ➣ Berpartisipasi
Pseudomembran. untuk me ngetes pada test
Nasal : sensitifitas terhadap sensitifitas; beri
Menyerupai flu, nasal serum. epineprin jika
mengeluarkan serosan ➣ Antibiotik ada.
guineous mukous (penisillin ➣ Beri antibiotik,
purulent tanpa atau erythromycin. amati tandatanda
gejalagejala ➣ Bedrest total sensiti fitas
pokok: tampak (pencegahan terhadap peni
seperti epistaksis. miokarditis) silin.
Tonsilar / ➣ Tracheostomy untuk ➣ Gunakan suction
pharyingeal : penghambatan jalan jika perlu
Malaise, anorexia, udara. ➣ Beri perawatan
tenggo rokan sakit, ➣ Perawatan carrier komplit untuk
sedikit demam, pulse dan memproleh
meningkat dari yang kontak terhadap orang bedrest.
diharapkan selama 24 yang terinfeksi. ➣ Atur kelembaban
jam, membran Komplikasi : untuk pencairan
melembut, putih atau Miokarditis (minggu optimum sekresi.
abu-abu; timbulnya kedua) Neuritis. ➣ Amati respirasi
limfadenitis jika untuk tanda-tanda
penyakitnya parah penghambatan.
timbul toximea, septik
syok, dan meninggal
dalam 6-10 hari.
Lharyngeal :
Demam : serak,
batuk, tanpa ada
tanda awal, potensial
penghambatan jalan
udara, gelisah,
cyanosis, retraksi
dyspniec.

4. Rubeola (campak) Tidak ada perawatan ➣ Yakinkan


Agent pembawa : lain orangtua bahwa
Virus yang perlu kecuali vesikel-vesi kel
Sumber : antipiretik untuk adalah suatu
Sekresi saluran nafas, demam proses penyakit
darah dan urine dari dan analgesik untuk yang alami pada
orang yang terinfeksi. nyeri. anak-anak yang
Transmisi : Komplikasi : terinfeksi.
Kontak langsung Jarang terjadi (arthtritis, ➣ Gunakan
dengan orang yang enchepalitis, atau sentuhan lembut
terinfeksi. purpura); jika diperlukan.
Masa inkubasi : penyakitpenyakit ➣ Jauhkan anak dari
10 – 20 hari. menular yang wanita hamil.
Periode penularan : sering dijumpai pada
Dari 4- 5 hari setelah masa
ruam-ruam muncul anak-anak; bahaya
tetapi terutama terbesar adalah efek
selama tahapan awal teratogenik pada janin.
(catharal).
Manifestasi klinis :
Fase prodromal :
Tidak dijumpai pada
anak-anak, namun
dijumpai pada orang
remaja dan dewasa
yang ditandai dengan
demam ringan, sakit
kepala, malaise,
anorexia,
konjungtivitis ringan,
coryza, sakit
kerongkongan, batuk
dan limfadenopaty.
Paling sedikit 1-5 hari,
menghilang 1 hari
setelah terjadinya
ruam.
Ruam :
Pertama kali muncul di
wajah dan dengan
segera menyebar
keleher, lengan batang
tubuh dan kaki.
Diakhiri hari pertama
ditutupi dengan
bercak- bercak
kemerahan makulo
pupalar, biasanya
hilang pada hari
ketiga.
Tanda dan gejala :
Demam ringan yang
muncul kadangkadang,
sakit kepala,
malaise dan
limfadenopaty.
5. Pertusis Pemberian antibiotik - Anjurkan untuk
Agent : Eythromycin, bedrest
Bordettela pertusis ampisillin, - Berikan kompres
Sumber : kotrimaxazol, panas dan dingin.
Masuknya dari saluran khloramfenikol, - Berikan diit
pernafasan dari expextoransia dan makanan cair dan
seseorang mukolitik, codein lunak
yang terinfeksi. diberikan
Penularan : bila terdapat batuk yang
Kontak langsung dan hebat sekali.
droplet. Luminal.
Masa inkubasi : Komplikasi :
5-21 hari biasanya Otitis media, bronkitis,
10hari. bronkop neumonia,
Perkembangan : ateletaksis, emfise ma,
Yang paling besar muntah-muntah berat,
selama catharal emasiasi, prolapsus
(radang selaput lendir) rectum, kongesti dan
sebelum munculnya edema otak.
(kambuhnya kembali
dan menghilang pada
minggu ke 4 setelah
munculnya kembali
gejala penyakit).

Manifestasi klinik :
Stadium kataralis
Batuk ringan pada
malam hari, anorexia,
Stadium spasmodik
Batuk bertambah
berat dan terjadi
paroximal berupa
batuk-batuk khas,
keringat, dilatasi
pembuluh darah leher
dan muka, muka
merah, sianosis.
Stadium konvalensi
Pada minggu ke-4
berat nya serangan
batuk berkurang nafsu
makan timbul kembali,
ronchi difus mulai
menghilang.
6. Parasitis intestinal 1. Piperazin sitrat Memberikan
Askariasis (antepar) penyuluhan pada
Agent 2. Hexilresorsinol orangtua penting-nya
Askaris lumbricoides. 3. Oleumkenopodii menjaga higienis dan
Sumber : 4. Santonin sanitasi lingkungan.
Faeces 5. Pirantel pamoat
Masa Inkubasi : (combantrin)
2-3 minggu 6. Papain (fellardon
Manifestasi Klinis :
Infeksi ringan,
asimptoma tik infeksi
berat, anorexia,
iritabilitas, ketakutan,
perut besar,
penurunan berat
badan, demam dan
kolik.
Infeksi parah;
gangguan usus, usus
buntu, perforasi usus
dengan peritonitis,
gangguan empedu,
paru dan pneumonitis.

3.3.    Diagnosa Keperawatan


1) Perubahan hubungan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anak yang sakit berat.
2) Hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang terjadi pada anak.
3) Meningkatnya kemandirian anak.
4) Pemeliharaan kesehatan yang optimal.
5) Hubungan keluarga yang harmonis.
3.4.    Intervensi
1) Diskusikan tentang tugas keluarga
2) Diskusikan penyebab ketidakharmonisan
3) Identifikasi sumber dukungan yang ada
4) Ajarkan cara merawat anak
5) Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka
6) Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga
BAB 4
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Sebuah keluarga diharapkan dapat bertanggungjawab untuk memenuhi


kebutuhan dan tuntutan dari orang tua dan anak-anak, ini menjadi satu tugas
yang sulit karena harus memprioritaskan kebutuhan individu yang beraneka
ragam pada saat tertentu. Di lain pihak, masyarakat mengharapkan setiap
anggotanya memenuhi kewajiban-kewajibannya dan tuntutannya. Sebab itu
keluarga harus menjadi perantara bagi kebutuhan dan tuntutan dari anggota
keluarganya dengan kebutuhan dan tuntutan dari masyarakat.

4.2. Saran
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami asuhan keperawatan
keluarga pada keluarga dengan balita, serta bagi seorang calon ibu agar
mampu dan mengerti ilmu yang telah disampaikan tersebut.
Daftar Pustaka

Angga Dwi 2016, BAB 1 PENDAHULUAN KELUARGA DENGAN BALITA

(https://www.google.com/search?
q=konsep+balita&oq=konsep+balita&aqs=chrome..69i57j0l7.3699j0j7&sourceid=chrom
e&ie=UTF-8 ) Di akses pada tanggal 11 April 2020 jam 18:00 WIB

Syifaana Aqila 2016, LP II Pendahuluan Balita

(http://repository.unimus.ac.id/2651/4/BAB%20II.pdf ) Di akses pada tanggal 12 April


2020 jam 19:08 WIB

Yuli Risma 2013, LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA DENGAN BALITA


(http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/987/5/5.%20Chapter2.doc.pdf)Di akses pada
tanggal 12 April 2020 jam 22.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai