Anda di halaman 1dari 8

GAMBARAN SOSIAL DEMOGRAFI MAHASISWA, (JENIS KELAMIN,

UMUR SUKU, STATUS, TEMPAT TINGGAL, DAN ANGKATAN)

Tabel Frekuensi Jenis Kelamin Responden


Frequency Percent
Laki-Laki 1 3
Perempuan 32 97
Total 33 100
Sumber: Data Primer 2019
Menurut data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar respoden
berjenis kelamin perempuan yaitu 97%.

Tabel Frekuensi Umur Responden (Tahun)


Frequency Percent
18 7 21,2
39,4
19 13
20 3 9,1
21 6 18,2
22 4 12,1
Total 33 100
Sumber: Data Primer 2019
Menurut data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar respoden
berumur 19 tahun dengan persentase 39,4%.
Tabel Frekuensi Suku Responden
Frequency Percent
Bugis 27 21,2
Makassar 2 60,6
Mandar 1 69,7
Lainnya 3 87,9
Total 33 100
Sumber: Data Primer 2019
Menurut data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar respoden berasal
dari suku Bugis yaitu sebanyak 21.2%.
Tabel Frekuensi Status Menikah Responden
Frequency Percent
Belum Menikah 33 100
Menikah 0 0
Total 33 100
Sumber: Data Primer 2019
Menurut data tersebut dapat diketahui bahwa seluruh responden berstatus
belum menikah.
Tabel Frekuensi Tempat Tinggal Responden
Frequency Percent
Dengan Orang Tua 4 12,1
Dengan Saudara 3 9,1
Dengan Family Jauh 1 3,0
Kost 25 75,8
Total 33 100
Sumber: Data Primer 2019
Menurut data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
bertempat tinggal di Kost yaitu sebanyak 75,8%.

Tabel Frekuensi Angkatan Responden

Frequency Percent
2015 8 24,2
2016 8 24,2
2017 8 24,2
2018 9 27,3
Total 33 100
Sumber: Data Primer 2019
Menurut data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah responden ditiap
angkatan tidak jauh berbeda, namun angkatan yang paling banyak adalah
angkatan 2018 dengan persentase 27,3%.
PEMBAHASAN

Demografi dalam pengertian yang sempit dinyatakan sebagai “

demografi formal” yang memperhatikan ukuran atau jumlah penduduk,

distribusi atau persebaran penduduk, struktur penduduk atau komposisi,

dan dinamika atau perubahan penduduk. Ukuran penduduk menyatakan

jumlah orang dalam suatu wilayah tertentu. Distribusi penduduk

menyatakan persebaran penduduk di dalam suatu wilayah pada suatu

waktu tertentu, baik berdasarkan wilayah geografi maupun konsentrasi


daerah pemukiman. Stuktur penduduk menyatakan komposisi penduduk

berdasarkan jenis kelamin atau golongan umur. Sedangkan perubahan

penduduk secara implisit menyatakan pertambahan penduduk atau

penurunan jumlah penduduk secara parsial ataupun keseluruhan sebagai

akibat berubahnya tiga komponen utama perubahan jumlah penduduk.

Kelahiran, kematian, dan migrasi.

Dalam pengertian yang lebih luas, domografi juga memperhatikan

berbagai karakteristik individu maupun kelompok, yang meliputi tingkat

sosial, budaya, dan ekonomi. Karakteristik sosial dapat mencakup status

keluarga, tempat lahir, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya.

Karakteristik ekonomi meliputi antara lain aktivitas ekonomi, jenis

pekerjaan, lapangan pekerjaan, dan pendapatan. Sedangkan aspek budaya

berkaitan dengan persepsi, aspirasi dan harapan-harapan.

Data sosial demografi yang dimuat dalam penelitian ini berupa

jenis kelamin, umur, suku, status, tempat tinggal, dan angkatan responden.

Data demografi berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian ini

menunjukkan terdapat 1 orang laki-laki dan 32 orang perempuan. Jika

dipersentasekan didapatkan hasil 3% laki-laki dan 97% sisanya

perempuan. Hal ini terjadi karena penelitian dilakukan di Fakultas Farmasi

dimana perempuan lebih dominan daripada laki-laki.

Hasil penelitian menurut suku menunjukkan bahwa sebagian besar

responden berasal dari suku Bugis yaitu sebanyak 27 responden (81,8%).

Suku Bugis yang berasal dari daerah Sulawesi Selatan merupakan salah
satu suku dominan yang ada di Indonesia. Salah satu hal yang dapat

merepresentasikan nenek moyang suku ini yaitu “pelaut” (Moen, 1994).

Aktifitas melaut kemudian menjadikan suku Bugis akrab dengan

perantauan hingga merantau hampir di seluruh penjuru Nusantara

(Suwitha, 2013).

Data sosial demografi selanjutnya yang dibahas dalam penelitian

ini adalah status menikah responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

seluruh responden berstatus belum menikah. Jika kita menilik usia

mahasiswa, secara demografi usia mereka berkisar antara 19 sampai 25

tahun. Menurut undang-undang perkawinan, batas usia minimum boleh

menikah untuk laki-laki 19 tahun dan perempuan 16 tahun. Ini artinya di

usia mahasiswa, mereka sudah dibolehkan untuk melakukan pernikahan.

Walaupun pada kenyataanya, sebagian besar mahasiswa belum menikah

karena menikah saat kuliah tidaklah mudah untuk dilewati karena banyak

hal yang mesti dijadikan pertimbangan, mulai dari masalah finansial,

tempat tinggal, pembagian waktu, pembagian tanggung jawab (sebagai

mahasiswa dan sebagai suami atau istri), dan lain-lain (Nalim, 2016).

Hasil penelitian berdasarkan tempat tinggal responden

menunjukkan bahwa sebagian besar responden bertempat tingga di Kost

dengan persentase 75,8%. Sebagai mahasiswa yang memperhitungkan

biaya lainnya di luar dari biaya sewa tempat tinggal, mahasiswa lebih

memilih tempat kost yang memiliki fasilitas sederhana karena harga sewa

yang tidak terlalu tinggi. Mahasiswa memilih kost untuk memenuhi


kebutuhan tempat tinggal dengan harga yang sesuai dengan kemampuan

ekonomi atau perhitungan biaya hidup mahasiswa (Dana, 2017).

Hasil penelitian berdasarkan angkatan responden menunjukkan

bahwa jumlah mahasiswa ditiap angkatan tidak jauh berbeda. Hal ini

disebabkan karena jumlah mahasiswa yang diterima setiap tahun tidak

jauh berbeda pula.

DAFTAR PUSTAKA

Widiantara, Kadek. 2016. Arti dan Tujuan Demografi. Skripsi. Universitas

Sumatera Utara

Suwitha, Noviola. 2013. Persebaran Suku Bugis. Skripsi. Universitas

Hasanuddin

Nalim, Yusuf. 2016. Latar Belakang Pernikahan Mahasiswa dan

Pengaruhnya Terhadap Prestasi Akademik. Skripsi. STAIN

Pekalongan.
Dana, Aprilia Anggra. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang Menjadi

Pertimbangan Mahasiswa dalam Memilih Tempat Kos di Kelurahan

Sumbersari Kota Malang. Artikel Ilmiah. Jurusan AP FIP UM.

BAB III
KESIPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

B. SARAN

Anda mungkin juga menyukai