Anda di halaman 1dari 5

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK

PADA SISWA DI SMA NEGERI 3 PANGKEP

Rizky Aulia R1, Muzakkir2, Alfiah A3


1
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
2
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
3
STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Alamat Korespondensi : (auliarizky331@gmail.com / 081340259256)

ABSTRAK

Perilaku merokok merupakan perilaku yang berbahaya bagi kesehatan, tetapi masih banyak
orang yang melakukannya, bahkan orang mulai merokok ketika dia masih remaja. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui adanya hubungan antara lingkungan, sikap, pengetahuan dan stres dengan
perilaku merokok pada siswa di SMA Negeri 3 Pangkep. Penelitian ini menggunakan desain cross
sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu purposive
sampling didapatkan 57 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan
dianalisis dengan uji chi square (p<0.05). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan
antara lingkungan dengan perilaku merokok (p = 0,032), adanya hubungan antara sikap dengan
perilaku merokok (p = 0,019), adanya hubungan antara pengetahuan dengan perilaku merokok (p =
0,025), dan adanya hubungan antara stres dengan perilaku merokok (p = 0,012). Kesimpulan dalam
penelitian ini adalah terdapat hubungan antara lingkungan, sikap, pengetahuan, dan stres dengan
perilaku merokok pada siswa di SMA Negeri 3 Pangkep.

Kata kunci : Lingkungan, Pengetahuan, Perilaku Merokok, Sikap, Stres

PENDAHULUAN sekitar 10,0%, lebih tinggi dibandingkan


World Health Organization (WHO) dengan angka nasional (9,6%).
memprediksikan bahwa pada tahun 2020 Berdasarkan pengambilan data tahun
kematian didunia mencapai 73% disebabkan 2017 tentang perokok dibawah usia 18 tahun
oleh penyakit yang tidak menular. Tingginya di Kota Makassar yaitu jumlah penduduk laki-
insiden penyakit tidak menular disebabkan laki sebanyak 53.521 orang sedangkan yang
beberapa faktor salah satunya adalah merokok 5.884 orang (10.9%). Dan jumlah
merokok setiap hari (Isa, Lestari, & Afa, 2017). penduduk perempuan 58.743 orang
Menurut Agustina (2017) Di Indonesia, sedangkan yangmerokok 50 orang (0.08%)
perilaku merokok mengalami peningkatan (Pomanto, 2018).
terbesar yang cenderung dimulai pada usia Peneliti telah mengambil data awal di
muda. Pada usia 10 -14 tahun, terdapat 2,0% SMA Negeri 3 Pangkep dengan jumlah
remaja yang merokok, 0,7% di antaranya keseluruhan kelas X IPA adalah 216 orang
merokok setiap hari dan 1,3% perokok dan jumlah siswa laki-laki sebanyak 66 orang
kadang-kadang mengkonsumsi 10 batang dan jumlah siswa perempuan sebanyak 150
rokok per hari. Proporsi penduduk menurut orang (Data Tahun 2018 SMA Negeri 3
usia mulai merokok untuk kelompok usia Pangkep).
muda (5 – 9 tahun) yang tertinggi adalah di Berdasarkan data tersebut, peneliti
Papua (3,2%), sekitar 30 kali lebih besar tertarik untuk melakukan penelitian dengan
dibandingkan dengan angka nasional (0,1%) judul Faktor Yang Berhubungan Dengan
Untuk kelompok usia mulai merokok 10 -14 Perilaku Merokok Pada Remaja di SMA
tahun, Sumatera Barat menduduki posisi Negeri 3 Pangkep.
tertinggi (13,6%). Kondisi ini yang
menyebabkan Indonesia disebut sebagai satu- BAHAN DAN METODE
satunya negara di dunia dengan baby smoker Lokasi, Populasi dan Sampel
atau perokok anak. Penelitian ini dilaksanakan di
Sementara, di Sulawesi Selatan SMANegeri 3 Pangkep, dimulai pada tanggal
Menurut Agustina (2017) angka kejadiannya 13 sampai dengan 21 Desember 2018.
sekitar 0,8% atau 8 kali lebih besar Populasi pada penelitian ini berjumlah 66
dibandingkan dengan angka nasional. Untuk responde, dan sampel dalam penelitian
kelompok usia mulai merokok 10 -14 tahun, sebanyak 57 responden.

322
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 14 Nomor 4 Tahun 2019 ● eISSN : 2302-2531
1. Kriteria Inklusi HASIL PENELITIAN
a. Siswa remaja putra kelas X di SMA 1. Analisis Univariat
Negeri 3 Pangkep yang bersedia Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden
menjadi responden. Berdasarkan Kelompok Umur Di Kelas X
b. Siswa remaja putra kelas X di SMA SMA Negeri 3 Pangkep
Negeri 3 Pangkep yang hadir saat Umur (%)
kuesioner dibagikan. 15 Tahun 47 82,5
c. Siswa remaja putra kelas X di SMA 16 Tahun 10 17,5
Negeri 3 Pangkep yang merokok. Total 57 100
d. Siswa remaja putra kelas X di SMA
Negeri 3 Pangkep yang telah merokok Berdasarkan tabel 1 diatas
selama satu bulan. menunjukkan bahwa dari 57 responden
2. Kriteria Eksklusi yang diteliti, terdapat 47 responden
a. Siswa yang tidak kooperatif. (82,5%) yang berada pada umur 15 tahun
b. Siswa yang tidak bersedia menjadi dan 10 responden (17,5%) yang berada
responden. pada umur16 tahun.
c. Siswa remaja putra yang tidak hadir
pada saat penelitian. 2. Analisis Bivariat
Tabel 2 Hubungan Antara Variabel
Pengumpulan Data Lingkungan Dengan Perilaku Merokok
Pengumpulan data merupakan cara pada Siswa Di SMA Negeri 3 Pangkep
peneliti untuk mengumpulkan data dalam Perilaku Merokok Total
penelitian (Hidayat, 2014). Data yang Lingkungan Aktif Pasif
diperoleh terbagi atas dua jenis data yaitu : %
% %
1. Data primer adalah data yang diambil dan Kurang
43 75,4 1 1,8 44 77,2
diperoleh langsung melalui kuesioner. Baik
2. Data sekunder adalah data yang diambil Baik 10 17,5 3 5,3 13 22,8
atau diperoleh dari tata usaha SMA Negeri Total 53 93,0 4 7,0 57 100
3 Pangkep. ρ=0,032
α=0,05
Pengolahan Data
1. Editing Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
Editing adalah upaya untuk memeriksa bahwa dari 57 responden yang diteliti,
kembali kebenaran data yang diperoleh terdapat 44 responden (77,2%) kurang baik
atau di kumpulkan, editing dapat dilakukan dimana 43 responden (75,4%) masuk
pada tahap pengumpulan data atau setelah dalam kategori perokok aktif dan 1
data terkumpul. (Hidayat, 2014) responden (1,8%) masuk dalam kategori
2. Coding pasif. Sedangkan 13 responden (22,8%)
Coding merupakan kegiatan pemberian baik, dimana 10 responden (17,5%) masuk
code numeric (angka) terdapat data yang kedalam kategori perokok aktif dan 3
terdiri atas beberapa kategori. Pemberian responden (5,3%) masuk dalam kategori
kode ini sangat penting bila pengolahan perokok pasif.
data analisa data menggunakan computer. Dari hasil uji statistik Chi-square
(Hidayat, 2014) maka diperoleh nilai ρ= 0,032 dimana nilai
3. Entri Data ρ < α maka Ha diterima dan H0 ditolak. Hal
Data entri adalah kegiatan memasukkan ini menunjukkan bahwa ada hubungan
data yang telah dikumpulkan ke dalam yang bermakna antara lingkungan dengan
master table atau database computer, perilaku merokok pada siswa di SMA
kemudian membuat distribusi frekuensi Negeri 3 Pangkep.
sederhana atau biasa juga dengan
membuat table kontigensi (Hidayat, 2014). Tabel 3 Hubungan Antara Variabel Sikap
4. Melakukan Teknik Analisis Dengan Perilaku Merokok pada Siswa Di
Dalam melakukan analisis, khususnya SMA Negeri 3 Pangkep
terdapat data penelitian akan Perilaku Merokok Total
menggunakan ilmu statistik terapan yang Sikap Aktif Pasif
%
% %
disesuaikan dengan tujuan yang hendak
Positif 45 78,9 1 1,8 46 80,7
dianalisis. Apabila penelitiannya deskriptif,
Negatif 8 14,0 3 5,3 11 19,3
maka akan menggunakan statistic Total 53 93,0 4 7,0 57 100
deskriptif. (Hidayat, 2014). ρ= 0,019
α = 0,05

323
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 14 Nomor 4 Tahun 2019 ● eISSN : 2302-2531
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan Berdasarkan tabel 5 menunjukkan
bahwa dari 57 responden yang diteliti, bahwa dari 57 responden yang diteliti,
terdapat 46 responden (80,7%) positif terdapat 37 responden (64,9%) stres
dimana 45 responden (78,9%) masuk dimana 37 responden (64,9%) masuk
dalam kategori perokok aktif dan 1 dalam kategori perokok aktif dan tidak ada
responden (1,8%) masuk dalam kategori responden masuk dalam kategori pasif.
pasif. Sedangkan 11 responden (19,3%) Sedangkan 20 responden (35,1%) tidak
negatif, dimana 8 responden (14,0%) stres, dimana 16 responden (28,1%)
masuk kedalam kategori perokok aktif dan masuk kedalam kategori perokok aktif dan
3 responden (5,3%) masuk dalam kategori 4 responden (7,0%) masuk dalam kategori
perokok pasif. perokok pasif.
Dari hasil uji statistik Chi-square Dari hasil uji statistik Chi-square
maka diperoleh nilai ρ= 0,019 dimana nilai maka diperoleh nilai ρ = 0,012 dimana nilai
ρ < α maka Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ρ < a maka Ha diterima dan H0 ditolak. Hal
ini menunjukkan bahwa ada hubungan ini menunjukkan bahwa ada hubungan
yang bermakna antara lingkungan dengan yang bermakna antara lingkungan dengan
perilaku merokok pada siswa di SMA perilaku merokok pada siswa di SMA
Negeri 3 Pangkep. Negeri 3 Pangkep.

Tabel 4 Hubungan Antara Variabel PEMBAHASAN


Pengetahuan Dengan Perilaku Merokok 1. Hubungan Antara Sikap dengan Perilaku
pada Siswa Di SMA Negeri 3 Pangkep Merokok Pada Siswa di SMA Negeri 3
Perilaku Merokok Total Pangkep
Pengetahuan Aktif Pasif Berdasarkan hasil penelitian
%
% % menunjukkan bahwa dari 57 responden
Tahu 44 77,2 1 1,8 45 78,9 yang diteliti, terdapat 44 responden
Tidak Tahu 9 15,8 3 5,3 12 21,1 (77,2%) kurang baik dimana 43 responden
Total 53 93,0 4 7,0 57 100 (75,4%) masuk dalam kategori perokok
ρ= 0,025 aktif dan 1 responden (1,8%) masuk dalam
α = 0,05
kategori pasif. Hal ini disebabkan karena
banyaknya pengaruh teman sebayanya
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan dan mereka hanya tidak ingin terlihat culun.
bahwa dari 57 responden yang diteliti, Sedangkan 13 responden (22,8%) baik,
terdapat 45 responden (78,9%) tahu dimana 10 responden (17,5%) masuk
dimana 44 responden (77,2%) masuk kedalam kategori perokok aktif dan 3
dalam kategori perokok aktif dan 1 responden (5,3%) masuk dalam kategori
responden (1,8%) masuk dalam kategori perokok pasif. Hal ini disebabkan karena
pasif. Sedangkan 12 responden (21,1%) mereka tidak terpengaruh oleh teman
tidak tahu, dimana 9 responden (15,8%) sebayanya.
masuk kedalam kategori perokok aktif dan Dari hasil uji statistik Chi-square
3 responden (5,3%) masuk dalam kategori maka diperoleh nilai ρ = 0,032 dimana nilai
perokok pasif. Dari hasil uji statistik Chi- ρ < α maka Ha diterima dan H0 ditolak. Hal
square maka diperoleh nilai ρ = 0,025 ini menunjukkan bahwa ada hubungan
dimana nilai ρ< α maka Ha diterima dan H0 yang bermakna antara lingkungan dengan
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perilaku merokok pada siswa di SMA
hubungan yang bermakna antara Negeri 3 Pangkep.
lingkungan dengan perilaku merokok pada Penelitian ini sejalan dengan
siswa di SMA Negeri 3 Pangkep. penelitian yang dilakukan oleh Riandinata
(2018) tentang Hubungan Lingkungan
Tabel 5 Hubungan Antara Variabel Stres Keluarga Dan Teman Sebaya Dengan
Dengan Perilaku Merokok pada Siswa Di Perilaku Merokok Pada Remaja Usia 18-22
SMA Negeri 3 Pangkep. Tahun Di Desa Gonilan Karatasura yang
Perilaku Merokok Total
menyatakan bahwa terdapat hubungan
Stres Aktif Pasif
% antara teman sebaya dengan perilaku
% %
Stres 37 64,9 0 0 37 64,9
merokok dimana ρ= 0,001.
Tidak Berdasarkan hasil penelitian
16 28,1 4 7,0 20 35,1 sebelumnya dan teori yang mendukung,
Stres
Total 53 93,0 4 7,0 57 100 maka peneliti berpendapat bahwa terdapat
ρ= 0,012 hubungan antara lingkungan dengan
α = 0,05 perilaku merokok pada siswa di SMA

324
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 14 Nomor 4 Tahun 2019 ● eISSN : 2302-2531
Negeri 3 Pangkep, dimana ρ= 0,032 <α = responden (5,3%) masuk dalam kategori
0,05. perokok pasif. Hal ini disebabkan karena
2. Hubungan Antara Sikap dengan Perilaku responden tahu apa dampak bagi
Merokok Pada Siswa di SMA Negeri 3 kesehatannya.
Pangkep Dari hasil uji statistik Chi-square
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh nilai ρ = 0,025 dimana nilai
menunjukkan bahwa dari 57 responden ρ < α maka Ha diterima dan H0 ditolak. Hal
yang diteliti, terdapat 46 responden ini menunjukkan bahwa ada hubungan
(80,7%) positif dimana 45 responden yang bermakna antara lingkungan dengan
(78,9%) masuk dalam kategori perokok perilaku merokok pada siswa di SMA
aktif dan 1 responden (1,8%) masuk dalam Negeri 3 Pangkep.
kategori pasif. Hal ini disebabkan karena Penelitian ini sejalan dengan
responden lebih percaya diri jika penelitian yang dilakukan oleh Nurwahidah,
responden sedang merokok dan Dramawan & Haris (2015) tentang
tergantung dari keyakinan responden itu Hubungan Tingkat Pengetahuan Siswa
sendiri. Sedangkan 11 responden (19,3%) Tentang Dampak Rokok Bagi Kesehatan
negatif, dimana 8 responden (14,0%) Dengan Perilaku Merokok Siswa Di SMA
masuk kedalam kategori perokok aktif dan PGRI Bolo Tahun 2015 yang menyatakan
3 responden (5,3%) masuk dalam kategori bahwa terdapat hubungan antara
perokok pasif. Hal ini disebabkan karena pengetahuan responden dengan perilaku
keyakinan responden itu sendiri. merokok dimana ρ = 0,000.
Dari hasil uji statistik Chi-square Berdasarkan hasil penelitian
maka diperoleh nilai ρ = 0,019 dimana nilai sebelumnya dan teori yang mendukung
ρ < α maka Ha diterima dan H0 ditolak. Hal maka peneliti berpendapat bahwa terdapat
ini menunjukkan bahwa ada hubungan hubungan antara pengetahuan dengan
yang bermakna antara lingkungan dengan perilaku merokok pada siswa di SMA
perilaku merokok pada siswa di SMA Negeri 3 Pangkep, dimana nilai ρ= 0,025 <
Negeri 3 Pangkep. α = 0,05.
Penelitian ini sejalan dengan 4. Hubungan Antara Sikap dengan Perilaku
penelitian yang dilakukan oleh Pangestu, Merokok Pada Siswa di SMA Negeri 3
Cahyo & Kusumawati (2017) tentang Pangkep
Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Berdasarkan hasil penelitian
Merokok Shisha Pada Remaja Siswa SMA menunjukkan bahwa dari 57 responden
X Di Kota Semarang yang menyatakan yang diteliti, terdapat 37 responden
bahwa terdapat hubungan antara sikap (64,9%) stres dimana 37 responden
responden dengan perilaku merokok (64,9%) masuk dalam kategori perokok
dimana ρ = 0,032. aktif dan tidak ada responden masuk
Berdasarkan hasil penelitian dalam kategori pasif. Hal ini disebabkan
sebelumnya dan teori yang mendukung karena responden berpendapat bahwa
maka peneliti berpendapat bahwa terdapat dengan dia merokok stresnya akan
hubungan antara sikap dengan perilaku berkurang. Sedangkan 20 responden
merokok pada siswa di SMA Negeri 3 (35,1%) tidak stres, dimana 16 responden
Pangkep, dimana nilai ρ = 0,019 < α = (28,1%) masuk kedalam kategori perokok
0,05. aktif dan 4 responden (7,0%) masuk dalam
3. Hubungan Antara Sikap dengan Perilaku kategori perokok pasif. Hal ini disebabkan
Merokok Pada Siswa di SMA Negeri 3 karena responden mulai menyadari bahwa
Pangkep merokok dapat menyebabkan seseorang
Berdasarkan hasil penelitian ketergantungan.
menunjukkan bahwa dari 57 responden Dari hasil uji statistik Chi-square
yang diteliti, terdapat 45 responden maka diperoleh nilai ρ= 0,012 dimana nilai
(78,9%) tahu dimana 44 responden ρ < α maka Ha diterima dan H0 ditolak. Hal
(77,2%) masuk dalam kategori perokok ini menunjukkan bahwa ada hubungan
aktif dan 1 responden (1,8%) masuk dalam yang bermakna antara lingkungan dengan
kategori pasif. Hal ini disebabkan karena perilaku merokok pada siswa di SMA
rasa penasaran responden dan rasa ingin Negeri 3 Pangkep.
tahu responden yang lebih banyak Penelitian ini sejalan dengan
meskipun responden tahu apa dampaknya. penelitian yang dilakukan oleh Trisnolerah,
Sedangkan 12 responden (21,1%) tidak Joseph & Kapantow (2016) tentang
tahu, dimana 9 responden (15,8%) masuk Hubungan Antara Tingkat Stres Dan Pola
kedalam kategori perokok aktif dan 3 Asuh Orang Tua Dengan Kebiasaan

325
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 14 Nomor 4 Tahun 2019 ● eISSN : 2302-2531
Merokok Pada Siswa Kelas X Dan XI Di 3. Ada hubungan antara pengetahuan
SMK Negeri 2 Manado yang menyatakan dengan perilaku merokok pada siswa di
bahwa terdapat hubungan antara stres sma negeri 3 pangkep.
responden dengan perilaku merokok 4. Ada hubungan antara stres dengan
dimana ρ = 0,025. perilaku merokok pada siswa di sma negeri
Berdasarkan hasil penelitian 3 pangkep.
sebelumnya dan teori yang mendukung
maka peneliti berpendapat bahwa terdapat SARAN
hubungan antara stres dengan perilaku Dengan melihat hasil penelitian, maka
merokok pada siswa di SMA Negeri 3 peneliti menyarankan bagi institusi (sekolah)
Pangkep, dimana nilai ρ = 0,012 < α = agar lebih aktif dalam memberikan infomasi
0,05. tentang bahaya rokok, sehingga responden
dapat mengubah pola hidupnya dengan
KESIMPULAN mengurangi perilaku merokok secara bertahap
1. Ada hubungan antara lingkungan dengan hingga responden tidak mengikuti ajakan
perilaku merokok pada siswa di sma negeri teman untuk merokok dan sampai akhirnya
3 pangkep. responden tidak ingin merokok sama sekali.
2. Ada hubungan antara sikap dengan
perilaku merokok pada siswa di sma negeri
3 pangkep.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, F. (2017). Hubungan Umur Dan Perilaku Merokok Siswa Kelas I SMP Terhadap Prestasi Belajar.
CENDEKIA MEDIKA , 106-116.Hidayat, A. A. (2014). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik
Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Isa, L., Lestari, H., & Afa, J. R. (2017). Hubungan Tipe Kepribadian, Peran Orang Tua Dan Saudara, Peran
Teman Sebaya,Dan Peran Iklan Rokok Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa Smp Negeri 9 Kendari
Tahun 2017. JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT , 1-10.

Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis EDISI 3. Jakarta : Salemba
Medika.

Nurwahidah., Dramawan, A., & Haris, A. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Dampak Rokok
Bagi Kesehatan Dengan Perilaku Merokok Siswa Di SMA PGRI Bolo Tahun 2015. Jurnal Kesehatan
Prima, 1516-1524

Pagestu, A. W., Cahyo, K., & Kusumawati, A. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku
Merokok Shisha Pada Siswa SMA X Di Kota Semarang. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 489-499

Pomanto, M. R. (2017). Implementasi Kawasan Tanpa Rokok Kota Makassar. 1-46

Riandinata, E. (2018). Hunbungan Lingkungan Keluarga Dan Teman Sebaya Dengan Perilaku Merokok Pada
Remaja Usia 18-22 Tahun Di Desa Gonilan Kartasura. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Trisnolerah., Joseph, W. B. S., & Kapantow, N. H. (2016). Hubungan Antara Tingkat Stres Dan Pola Asuh Orang
Tua Dengan Kebiasaan Merokok Pada Siswa Kelas X Dan XI Di SMK Negeri 2 Manado. PHARMACON,
114-121

326
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 14 Nomor 4 Tahun 2019 ● eISSN : 2302-2531

Anda mungkin juga menyukai