Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP DAN LINGKUNGAN KELAS 2 SMA

NEGERI 21 MAKASSAR TERHADAP PENCEGAHAN ABORSI DI KOTA


MAKASSAR

Abd. Hakim Husen1, Nurfadilah Sewang2, H. Muzakkir3


1
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
2
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
3
STIKES Nani Hasanuddin Makassar

ABSTRAK

Kasus aborsi merupakan fenomena sosial yang tak kunjung ada solusi pemecahan
masalahnya. Tidak tertinggal pelaku atau korban aborsi yang terjadi di kalangan remaja. Kejadian
yang menghawatirkan ini lebih berbahaya lagi apabila remaja tersebut dapat mengancam nyawa
remaja akibat perbutan aborsi yang di lakukanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahuai
pengetahuan sikap dal lingkungan siswa kelas 2 SMA Negeri 21 Makassar terhadap pencegahan
aborsi di kota Makassar. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei deskriptif dengan
pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 82 siswa
yang sesuai dengan kriteria sampel dan Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasilnya
diolah menggunakan SPSS dengan uji chi square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p=0,018), sikap (p=0,025) dan (p=0,034)
terhadap pencegahan aborsi. Penelitian ini menyarankan perlunya dilakukan penyuluhan kepada
siswi yang mempunyai pengetahuan kurang akan bahaya aborsi dan penyebab terjadinya aborsi,
siswi mencari informasi tentang aborsi dari berbagai sumber informasi untuk meningkatkan
pengetahuan dan membangun sikap positif.

Kata Kunci : Pencegahan Aborsi, Pengetahuan, Sikap, Lingkungan

PENDAHULUAN Berdasarkan penelitian WHO, sejak


Permasalahan abortus provocatus awal 2010 hingga kini, di Indonesia
criminalis selanjutnya disebut sebagai aborsi diperkirakan ada sekitar 20-60% kasus aborsi
menjadi permasalahan sosial kesehatan yang disengaja (induced abortion). Penelitian
dewasa ini. Ada yang mengusulkan agar di 10 kota besar dan enam kabupaten di
aborsi masuk dalam UU kesehatan dengan Indonesia juga memperkirakan sekitar 2 juta
demikian aborsi dilegalisir, namun di lain pihak kasus aborsi, dengan 50% terjadi di
ada yang menentang legalisasi aborsi ini perkotaan. Jurnalis memaparkan,dari hasil
justru akan menambah semakin banyaknya penelitian di beberapa fasilitas kesehatan
kasus-kasus perzinaan, seks bebas, dan seperti rumah sakit dan lembaga kesehatan
hubungan seks di luar nikah. lain, fenomena aborsi di Indonesia perlu
Mereka yang pro aborsi melihat pada mendapat perhatian serius (Anonim, 2010)
kenyataan bahwa permintaan (demand) aborsi Ternyata sebanyak 21% remaja atau
semakin meningkat di masyarakat, di satu di antara lima remaja di Indonesia pernah
sebabkan kehamilan yang tidak di inginkan melakukan aborsi. Data menyedihkan itu
semakin banyak terjadi terutama di kalangan merupakan hasil pengumpulan data yang
remaja akibat dari pergaulan bebas, dilakukan Komnas Perlindungan Anak
pornografi, pornoaksi, dan penggunaan (Komnas PA). Data diperoleh dengan cara
NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat mengumpulkan 14.726 sampel anak SMP dan
Adiktif) yang berakibat pada seks di luar nikah. SMA di 12 kota besar di Indonesia, antara lain
Permasalahanya adalah kalau memang tidak Jakarta, Bandung, Makassar, Medan,
menginginkan kehamilan, mengapa orang Lampung, Palembang, Kepulauan Riau dan
melakukan perzinaan (melacur, kota-kota di Sumatera Barat dalam Forum
perselingkuhan, dan melakukan seks bebas). Diskusi Anak Remaja pada 2011. Hasilnya
Perzinaan meskipun dengan alat kontrasepsi mengagetkan, mereka mengaku hampir 93,7
sekalipun misalnya memakai kondom tidak % pernah melakukan hubungan seks. “Lalu 83
menjamin tidak akan hamil dan tetap haram % mengaku pernah menonton video porno,
hukumnya (Dadan, 2009,Hal: x). dan 21,2 %nya itu mengaku pernah
melakukan aborsi,” jelas Ketua Komnas
Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, saat

437
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 4 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
ditemui majalah detik. Arist menyatakan, data 1. Kriteria Inklusi
itu bukan penelitian melalui lembaga survei, a) Siswa yang terdaftar di SMA Negeri
tapi data itu merupakan temuan dari hasil 21 Makassar Tahun Ajaran 2012-
pertemuan remaja dalam sebuah forum 2013.
diskusi secara nasional melalui Pendidikan b) Siswa yang bersedia menjadi
Sebaya, semacam konseling dan sebagainya responden.
(Monique, 2012, Hal: 7). c) Siswa yang duduk di bangku kelas 2
Kasus aborsi (abortus provokatus) d) Siswa yang hadir pada saat penelitian.
adalah perbuatan tercelah dikategorikan 2. Kriteria Eksklusi
sebagai kejahatan yang di atur dan di ancam a) Siswa yang tidak terdaftar di SMA
pidana bagi orang yang melakukannya, Negeri 21 Makassr.
karena itu pelaku aborsi selalu berusaha untuk b) Siswa yang tidak bersedia menjadi
tidak diketahui oang lain, terutama pihak yang responden.
berwajib (polisi), agar tidak diproses menurut c) Siswa yang tidak duduk di bangku
hukum pidana yang berlaku. Berdasarkan data kelas 2.
yang dihimpun oleh penulis dari Kantor d) Siswa yang tidak hadir pada saat
Polrestabes kota Makassar, diketahui bahwa penelitian.
selama kurun waktu dan tahun 2005 sampai
dengan tahun 2010 telah terjadi 18 kasus Pengumpulan Data
aborsi, mengakibatkan meninggalnya wanita Untuk mendapatkan informasi yang
hamil yang menggugurkan kandungannya diinginkan peneliti menggunakan kuesioner
sebanyak 5 oramg (Aswanto, 2012, Hal: 393). sebagai instrumen pengumpulan data yang
Sangat ironis melihat fenomena yang dikembangkan oleh peneliti menurut variabel
terjadi di atas, banyak kalangan generasi yang akan diteliti dan berdasarkan tinjauan
muda yang telah mengalami degradasi moral. literatur.
Sudah saatnya sekarang seluruh komponen- Instrument penelitian ini atas data
komponen masyarakat bahu-membahu dan demografi dan pertanyaan yang
bersinergis untuk mencegah terjadinya aborsi. menggambarkan pengetahuan, sikap dan
Pencegahan aborsi di lakaukan dengan lingkungan, dan pencegahan Aborsi. Data
memberikan pemahaman semi evolusi yang di demografi meliputi nama (inisial), umur, dan
harapkan nanti dapat merubah pengetahuan jenis kelamin.
dan sikap individu terutama remaja sebagai Kuisioner yang dibuat berbentuk
generasi penerus bangsa. Karena tertutup disediakan alternatif jawaban yaitu
pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan respon “YA” dan respon “TIDAK”. Setiap
ini terjadi setelah orang melakukan pertanyaan di kuisioner diberikan skor dengan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. menggunakan skala Guttman dengan interval
Dan sikap merupakan reaksi atau respons jawaban yaitu “YA” diberi skor 2 dan “TIDAK”
yang masih tertutup dari seseorang terhadapat diberi skor 1. Pengolahan data dilakukan
suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2012, dengan :
Hal: 138). 1. Editing
Berdasarkan hal tersebut di atas, mendorong Proses editing dilakukan setelah data
peneliti untuk mengetahui bagaimana “ terkumpul dan dilakukan dengan
hubungan pengetahuan sikap dan lingkungan memeriksa kelengkapan data , memeriksa
siswa kelas 2 SMA Negeri 21 Makassar kesinambungan data, dan memeriksa
terhadap pencegahan aborsi di kota Makassar keseragaman data.
2. Coding
BAHAN DAN METODE Dilakukan untuk memudahkan dalam
Lokasi, Populasi dan Sampel pengolahan data, semua jawaban atau
Berdasarkan masalah penelitian, maka data perlu disederhanakan yaitu
jenis penelitian ini adalah Survey Deskriptif memberikan simbol-simbol tertentu, untuk
dengan pendekatan Correlation Study. setiap jawaban atau pengkodean
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 21 Tabulasi.
Makassar pada tanggal 11 sampai dengan 25 3. Dilakukan untuk memudahkan dalam
Juni 2013.
pengelompokkan data kedalam suatu
Populasi pada penelitian ini adalah
semua siswa/siswi Kelas 2 SMA Negeri 21 tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
Makassar. Penarikan sampel menggunakan sesuai dengan tujuan penelitian, tabel
purposive Sampling, maka didapatkan sampel mudah untuk dianalisa.
sebanyak 82 orang responden. Analisis Data
Sampel tersebut kemudian dipilah Dalam penelitian ini, setelah data terkumpul
berdasarkan karakteristik dan kriteria sampel dan telah diberikan skoring maka dilakukan
berdasarkan :

438
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 4 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
analisa data dengan menggunakan Berdasarkan tabel 3. diatas, dapa
komputerisasi program SPSS. dilihat bahwa dari 82 responden terdapat
a. Analisa univariat 59 responden (72%) siswa kelas 2 SMA
Analisa dilakukan terhadap tiap- Negeri 21 Makassar memiliki pengetahuan
tiap variabel penelitian terutama untuk yang cukup tentang pencegahan aborsi,
melihat tampilan distribusi frekuensi dan dan 23 responden (28%) memiliki
presentasi dari tiap-tiap variabel. pengetahuan yang kurang tentang
b. Analisa bivariat pencegahan aborsi di kota Makassar
Analisa dilakukan untuk melihat
hubungan dari variabel independen dan Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan
variabel dependen dengan menggunakan Sikap Siswa Kelas 2 di SMA Negeri 21
uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan Makassar Tahun 2013
α 0,05 dengan penilaian sebagai berikut : Sikap n %
Dikatakan tidak ada hubungan jika ρ ≥ α Baik 63 76.8
0,05 dan dikatakan ada hubungan jika ρ ≤ Buruk 19 23.2
α 0,05 Total 82 100.0
HASIL PENELITIAN Berdasarkan tabel 4. diatas, dapat
1. Analisis Univariat dilihat bahwa dari 82 responden terdapat
Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan 63 responden (76,8%) siswa kelas 2 SMA
Kelompok Umur Siswa Kelas 2 di SMA Negeri 21 Makassar memiliki sikap yang
berdasarkan kelompok umur, dimana dari baik terhadap pencegahan Aborsi,
82 respoden terdapat 46 Negeri 21 sedangkan 19 responden (23,2%)
Makassar Tahun 2013 responden siswa kelas 2 SMA Negeri 21
Umur Responden n % Makassar memiliki sikap kurang terhadap
16 Tahun 46 56.1 pencegahan aborsi di kota Makassar
17 Tahun 36 43.9
Total 82 100.0 Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan
Lingkungan di SMA Negeri 21 Makassar
Berdasarkan tabel 1. di atas, Tahun 2013
menunjukkan distribusi responden Lingkungan n %
responden (56,1%) yang berumur 16 tahun, Cukup 60 73.2
36 responden (43,9%) yang berumur 17 Kurang 22 36.8
tahun yang merupakan responden di kelas Total 82 100.0
2 SMA Negeri 21 Makassar
Berdasarkan tabel 5. diatas, dapat
Tabel 2 :Distribusi Responden Berdasarkan dilihat bahwa dari 82 responden terdapat
Jenis Kelamin Siswa Kelas 2 Di SMA 60 responden (73,2%) siswa kelas 2 SMA
Negeri 21 Makassar Tahun 2013 Negeri 21 Makassar memiliki lingkungan
Jenis Kelamin n % yang cukup terhadap pencegahan Aborsi,
Laki-laki 43 52.4 sedangkan 22 responden (36,8%)
Perempuan 39 47.6 responden siswa kelas 2 SMA Negeri 21
Total 82 100.0 Makassar memiliki lingkungan kurang
terhadap pencegahan aborsi di kota
Berdasarkan tabel 2. di atas, Makassar
menunjukkan distribusi responden
berdasarkan kelompok jenis kelamin, Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan
dimana dari 82 respoden terdapat 43 Pencegahan Aborsi Siswa Kelas 2 di SMA
responden (52,4%) berjenis kelamin laki- Negeri 21 Makassar Tahun 2013
laki, dan 39 responden (47,6%) berjenis Pencegahan Aborsi n %
kelamin perempuan yang merupakan Bisa 54 65.9
responden di kelas 2 SMA Negeri 21 Tidak Bisa 28 34.1
Makassar Total 82 100.0
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Berdasarkan tabel 5.6 diatas, dapat
Pengetahuan Siswa Kelas 2 di SMA Negeri dilihat bahwa dari 82 responden terdapat
21 Makassar Tahun 2013 54 responden (65,9%) siswa kelas 2 SMA
.Pengetahuan n % Negeri 21 Makassar yang bisa mencegah
Cukup 59 72 Aborsi, sedangkan 28 responden (34,1%)
Kurang 23 29 responden siswa kelas 2 SMA Negeri 21
Total 82 100.0

439
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 4 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
Makassar yang tidak bisa aborsi di kota yang berarti Ha diterima yang artinya ada
Makassar hubungan antara sikap siswa kelas 2 SMA
Negeri 21 Makassar terhadap pencegahan
1. Analisa Bivariat aborsi di kota Makassar.
Tabel 7. Hubungan Antara Pengetahuan
Siswa Kelas 2 SMA Negeri 21 Makassar Tabel 9. Hubungan antara Lingkungan
Terhadap Pencegahan Aborsi di Kota Siswa Kelas 2 SMA Negeri 21 Makassar
Makassar Tahun 2013 Terhadap Pencegahan Aborsi di Kota
Pencegahan Makassar Makassar Tahun 2013
Pengetahuan Bisa Tidak Bisa Total Pencegahan Aborsi
n % n % n % Bisa Tidak Bisa Total
Lingkungan
Cukup 34 41.5 25 30.5 59 72 n % n % n %
Kurang 20 24.4 3 43.6 23 28 Cukup 44 53.7 16 60 60 73.2
Total 54 65.9 28 34.1 41 100.0 Kurang 10 12.2 12 22 22 26.8
p= 0.018 Total 54 65.9 28 34.1 82 100.0
p= 0.034
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, maka diketahui bahwa dari total Berdasarkan penelitian yang telah
59 responden (72%) yang dalam kategori dilakukan, maka diketahui bahwa dari total
pengetahuan yang cukup, didapatkan 34 60 responden (73,2%) yang dalam kategori
responden (41.5%) dalam kategori bisa lingkungan yang cukup, didapatkan 44
mencegah terjadinya Aborsi dan 25 responden (53,7%) dalam kategori bisa
responden (30,5%) tidak bisa mencegah mencegah terjadinya Aborsi dan 16
terjadinya Aborsi. Sedangkan dari total 23 responden (19,5%) tidak bisa mencegah
responden (28%) yang dalam kategori terjadinya Aborsi. Sedangkan dari total 22
pengetahuan yang kurang semuanya responden (26,8%) yang dalam kategori
dalam kategori tidak bisa mencegah lingkungan yang kurang semuanya dalam
terjadinya Aborsi. kategori tidak bisa mencegah terjadinya
Setelah dilakukan uji analisis statistik Aborsi.
menggunakan Uji Chi-Square, dengan nilai Setelah dilakukan analisis uji statistik
kemaknaan p (0,018) < α (0,05) yang menggunakan Uji Chi-Square, dengan nilai
berarti Ha diterima yang arti ada hubungan kemaknaan p (0,034) < α (0,05) yang berarti
antara pengetahuan terhadap pencegahan Ha diterima yang artinya ada hubungan
aborsi di kota Makassar. antara lingkungan siswa kelas 2 SMA Negeri
21 Makassar terhadap pencegahan aborsi di
Tabel 8. Hubungan antara sikap kota Makassar.
siswa kelas 2 SMA Negeri 21 Makassar
dengan Pencegahan Aborsi di Kota PEMBAHASAN
Makassar Makassar Tahun 2013 1. Hubungan antara Pengetahuan dengan
Pencegahan Aborsi Pencegahan Aborsi.
Sikap Bisa Tidak Bisa Total
n % n % n %
Ada hubungan antara pengetahuan
Baik 37 45.1 26 31.7 63 76.8 Siswa kelas 2 SMA Negeri 21 Makassar
Kurang 17 20.8 2 2.4 19 23.2 dengan pencegahan Aborsi di Kota
Total 54 65.9 28 34.1 82 100.0 Makassar. Hal ini dibuktikan dengan data
p= 0.025 hasil penelitian yang secara kuantitatif
menunjukkan bahwa dari 82 responden
Berdasarkan penelitian yang telah terdapat 23 responden (28%) siswa yang
dilakukan, maka diketahui bahwa dari total memiliki pengetahuan yang kurang
63 responden (76,8%) yang dalam kategori terhadap pencegahan aborsi di kota
sikap yang baik, didapatkan 37 responden Makassar, sedangkan terdapat 59
(45.1%) dalam kategori bisa mencegah responden (72%) siswa yang memiliki
terjadinya Aborsi dan 26 responden (31,7%) pengetahuan yang cukup terhadap
tidak bisa mencegah terjadinya Aborsi. pencegahan aborsi di kota Makassar.
Sedangkan dari total 19 responden (23,2%) Hasil di atas juga menunjukkan bahwa
yang dalam kategori sikap yang kurang kategori pencegahan aborsi pada Tabel
semuanya dalam kategori tidak bisa 5.7. menjelaskan bahwa dari 82
mencegah terjadinya Aborsi. responden terdapat 54 responden (65,9%)
Setelah di lakukakan analisis uji yang bisa mencegah aborsi. Sedangkan
statistik menggunakan Uji Chi-Square, 28 responden (34,1%) lainya tidak bisa
dengan nilai kemaknaan p (0,025) < α (0,05) mencegah aborsi.

440
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 4 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 4 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
Hasil penelitian ini di dukung oleh Pengetahuan, Sikap dan Lingkungan Siswa
penelitian Tut Wuri Prihatin 2007 dengan Kelas 2 SMA Negeri 21 Makassar Terhadap
judul Analisis Faktor-Faktor Yang Pencegahan Aborsi di Kota Makassar maka
Berhubungan Sikap Siswa SMA Terhadap peneliti menyimpulkan antara lain :
Hubungan Seksual (Intercourse) Pranikah 1. Ada hubungan yang signifikan antara
Di Kota Sukoharjo menyatakan bahwa ada pengetahuan dengan pencegahan Aborsi.
hubungan antara peran orang tua dan 2. Ada hubungan yang signifikan antara
teman sebaya dengan Hubungan Seksual sikap dengan pencegahan Aborsi.
(intercourse) Pranikah. Dari lingkungan 3. Ada hubungan yang signifikan antara
keluarga dan teman sebaya dapat lingkungan dengan pencegahan Aborsi
mencegah perbuatan tersebut. Hasil uji
statistic menunjukkan bahwa peran orang SARAN
tua dan teman sebaya pada angka 1. Perlu dilakukan penyuluhan kepada siswa
signifikasi 0,001 (p<0,05, r = 0,429). yang mempunyai pengetahuan kurang
Hasil analisa data dengan akan bahaya aborsi dan penyebab
menggunakan Uji Chi-Square test. Maka
terjadinya aborsi.
diperoleh nilai kemaknaan p = (0,034) < α
(0,05) yang bebararti Ha diterima maka 2. Perlunya siswa mencari informasi tentang
dapat di interprestasikan bahwa ada aborsi dari berbagai sumber informasi
hubungan antara lingkungan siswa kelas 2 untuk meningkatkan pengetahuan dan
SMA Negeri 21 Makassar dengan membangun sikap positif.
pencegahan aborsi di kota makassar. 3. Perlunya orang tua siswa memberikan
informasi tentang bahaya aborsi dan seks
KESIMPULAN
bebas untuk meningkatkan pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dengan judul Hubungan dan membangun perilaku atau sifat positif
bagi siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Aswanto. Jurnal Penelitian Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin 2012. (Online),


http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/Vol. Sitasi 20 Maret 2013.

Dharma.K. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan. CV. Trans Info Media : Jakarta

Hidayat Aziz.A 2012. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Edisi II. Salemba Medika. Jakarta.

Hawari D. 2009. Aborsi Dimensi Psikorelig., FKUI: Jakarta.

Notoatmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.

Sinaga, T. 2007. Skiripsi : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak
Dikehendaki Di Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Pematang Siantar Kecamatan Siantar Kabupaten
Simalungun Tahun 2007. (Online). http://perpus.fkik.usu.ac.id/file_digital/Riset/Tinceuli Sinaga.pdf. Sitasi
20 Maret 2013.

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Tiar E. 2012. Modul Kebidanan Manajemen Aborsi Inkomple, Edisi II, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Anonim. 2012. Pedoman Kesehatan Jiwa Remaja.


(Online) http://dinkessulsel.go.id/new/images/pdf/pedoman/pedoman%20kes%20jiwa%20remaja.pdf.
Sitasi 10 April 2013.

Prihatin T. 2007. Tesis: Analisis Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Sikap Siswa SMA Terhadap
Hubungan Seksual (intercourse) Pranikah di Kota Sukoharjo Tahun 2007.

Ardiansyah Y. Skiripsi : Gambaran pengetahuan, sikap Dan Perilaku Remaja Mengenai Abortus Provokatus Di
SMAN 2 Kota Cimahi Tahun 2011. (Online).http://repository.upi.edu/operator/upload/s_plb_057089_
chapter1.pdf. Sitasi 20 April 2013.

442
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 4 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721

Anda mungkin juga menyukai