Tugas 2
Oleh:
NPM 2019000018
5. Sebutkan perbedaan prinsip antara ISO dan GMP dalam produk farmasi!
ISO GMP
Quality Management Standard for Quality Management Standard for
Any Organization Pharmaceutical Products
Manufacturing
International Standard (ISO) National, Regional, or International
(WHO)
Voluntary Compulsory
10. Sebutkan dan jelaskan secara lengkap berbagai cara-cara kerja yang baik:
a. GLP
Good Laboratory Practice” atau GLP adalah suatu cara pengorganisasian
laboratorium dalam proses pelaksanaan pengujian, fasilitas, tenaga kerja dan
kondisi yang dapat menjamin agar pengujian dapat dilaksanakan, dimonitor,
dicatat dan dilaporkan sesuai standar nasional/internasional serta memenuhi
persyaratan keselamatan dan kesehatan. Penerapan GLP bertujuan untuk
meyakinkan bahwa data hasil uji yang dihasilkan telah mempertimbangkan :
Perencanaan dan pelaksanaan yang benar (Good Planning and execution)
Praktek pengambilan sampel yang baik (Good Sampling Practice)
Praktek melakukan analisa yang baik (Good Analytical Practice)
Praktek melakukan pengukuran yang baik (Good Measurement Practice)
Praktek mendokumentasikan hasil pengujian/data yang baik (Good
Dokumentation Practice)
Praktek menjaga akomodasi dan lingkungan kerja yang baik (Good
Housekeeping Practice).
b. GCP
Critical Control Point (CCP) atau Titik Kendali Kritis adalah setiap titik,
tahap atau prosedur dalam suatu sistem produksi makanan yang jika tidak
terkendali dapat menimbulkan resiko kesehatan yang tidak diinginkan. CCP
diterapkan pada setiap tahap proses mulai dari produksi, pertumbuhan dan
pemanenan, penerimaan dan penanganan ingredien, pengolahan,
pengemasan, distribusi sampai dikonsumsi oleh konsumen. Limit kritis
(critical limit) adalah toleransi yang ditetapkan dan harus dipenuhi untuk
menjamin bahwa suatu CCP secara efektif dapat mengendalikan bahaya
mikrobiologis, kimia maupun fisik. Limit kritis pada CCP menunjukkan batas
keamanan.
c. GMP
Good Manufacturing Practice (GMP) adalah sistem untuk memastikan bahwa
produk secara konsisten diproduksi dan diawasi sesuai dengan standar
kualitas. Hal ini dirancang untuk meminimalkan risiko yang terlibat dalam
produksi farmasi apapun yang tidak dapat dihilangkan melalui pengujian
produk akhir
d. GDP
GDP masih menjadi hal yang baru di Indonesia untuk diterapkan didalam
aktifitas logistik sehari-hari. Standar penanganan logistik tertinggi ini masih
belum banyak difahami oleh pegiat dan pekerja di logistik.
Secara khusus GDP diterapkan didalam industri farmasi/obat-obatan dengan
nama lokal yaitu CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik) dan dikontrol
secara langsung oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Namun
ternyata tidak ada yang salah saat prinsip-prinsip GDP ini diterapkan disemua
jenis industri selain industri farmasi. Good Distribution Practice atau GDP
adalah sistem jaminan kualitas yang berhubungan dengan persyaratan :
pengadaan,
penerimaan,
penyimpanan
pengiriman obatobatan
e. GPP
GPP (Good Pharmacy Practice) merupakan perangkat untuk memastikan Apoteker
dalam memberikan setiap pelayanan kepada pasien agar memenuhi standar mutu dan
merupakan cara untuk menerapkan Pharmaceutical Care. Komitmen untuk memberikan
pelayanan sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakat harus terus diupayakan dan
ditingkatkan oleh Apoteker baik di Apotek, Puskesmas, Klinik, maupun Rumah Sakit